BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan tidak lepas dari namanya inovasi karena, kemajuan suatu pendidikan perlunya
inovasi yang bersifat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Kemajuan suatu bangsa
dilihat dari kemajuan mutu pendidikannya dan didukung oleh sumber daya manusia. Guru
salah satu inovator pembahruan dalam dunia pendidikan tentu dengan kerja sama pemerintah,
dinas, sekolah, masyarakat, guru dan orang-orang yang terlibat didalamnya.
Khusus inovasi pendidikan disekolah hal-hal yang perlu diperhatikan seperti pengelolan
personalia, struktur sekolah, kegiatan peserta didik, lingkungan sekolah, pemanfaatan
lingkungan sekolah, pelaksanan pembelajaran, media pembelajaran, metode, model strategi
maupun pengelolaan kelas dan banyak hal yang perlu diperhatikan demi kenyamanan dan
kelancaran proses belajar mengajar menjadi bermakna.
Inovasi yang bersifat memajukan pendidikan umumnya, memajukan sekolah khusunya
hal ini lah yang perlu saya teliti sebaga mahasiswa agar kelak kita sebagai guru mempunyai
bekal untuk membawa pendidikan yang lebih baik untuk Bangsa kita tercinta Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja inovasi yang dilakukan sekolah ?
2. Bagaimana tanggapan pihak sekolah yang merasakan inovasi tersebut ?
3. Bagaimana upaya pihak sekolah melakukan inovasi ?
C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa bisa mengetahui inovasi yang ada di sekolah dasar dengan melihat
langsung inovasi yang ada.
2. Bagi mahasiswa memiliki pengetahuan dan juga pengalaman tentang proses inovasi.
D. Manfaat
Bagi mahasiswa agar lebih paham dengan inovasi tidak hanya mempelajari tapi
mempraktekkan langsung atau terjun kelapangan untuk lebih mengetahui apa itu inovasi
pendidikan.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Analisis Teori
Pesatnya perkembangan lingkungan local, regional, dan internasional saat in berimplikasi
terhadap penanganan penyelenggaraan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan yang ada.
Berkaitan dengan pengembangan tersebut, kebetulan untuk memenuhi tuntutan meningkatkan
mutu pendidikan sangat mendesak, terutama dengan ketatnya kompetitif antarbangsa di dunia
dalam saat ini, ada tiga focus utama yang perlu diatasi dalam penyelenggaraan pendidikan
nasional, yaitu: (1) upaya meningkatkan mutu pendidikan, (2) relevansi yang tinggi dalam
penyelenggaraan pendidikan, (3) tata kelola pendidikan yang kuat. Depdiknas menepatkan
tiga hal tersebut dalam rencana strategi pembangunan pendidikan nasional tahun 2004-2009,
karena ketiganya tetap mendesak dan relevan dalam penyelenggaraan pendidikan nasional
pada waktu yang akan dating.
Atas dasar itu, Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan (Puslitjaknov)
Balitbang Depdiknas dalam simposium nasional hasil penelitian pendidikan pada tahun 2009
mengangkat teman peningkatan mutu pendidikan, relevansi, dan penguatan tata kelola.
Simposium nasional pendidikan dan inovasi pendidikan tahun 2009 merupakan agenda
tahunan yang diselenggarai oleh Puslitjaknov Balitbang Depdiknas sebagai wahana dan
wadah untuk menjaring informasi hasil penelitian, pengembangan, dan gagasan inovatif yang
bermanfaat dalam memberikan bahan masukan bagi pengambilan kebijakan pendidikan
nasional.
1. Makna Hakiki Inovasi Pendidikan
Berbicara mengenai inovasi (pembahruan) mengingatkan kita pada
istilah invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru,
artinya hasil karya manusia. Adapun discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang
sebenarnya telah ada sebelumnya).
Secara etimologi, inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembahruan dan
perubahan. Kata kerjanya innovo. Yang artinya memperbarui dan mengubah. Jadi, inovasi
adalah perubahan baru menuju arah perbaikan dan perencanaan (tidak secara kebetulan)
(Idris, Lisma Jamal, 1992: 70).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi diartikan sebagai pemasukan satu
pengenalan hal-hal yang baru; penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang
sudah dikenal sebelumnya, yang (gagasan, metode atau alat) (tim penyususun kamus pusat
pembinaan dan pengembangan bahasa, 1989: 333).
a. Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam pendidikan. Inovasi
pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik
dalam arti sampit, yaitu tingkat lembaga pendidikan, maupun arti luas, yaitu sistem
pendidikan nasional.
Inovasi dalam dunia pendidikan dapat berupa apa saja, produk ataupun sistem. Produk
misalnya, seorang guru menciptkan media pembelajaran mock up untuk pembelajaran. Sistem
misalnya, cara penyampaain materi di kelas dengan Tanya jawab ataupun yang lainnya
bersifat metode. Inovasi dapat dikreasikan sesuai pemanfaatannya, yang menciptakan hal
baru, memudahkan dalam dunia pendidikan, serta mengarah pada kemajuan.
Inovasi di sekolah, terjadi pada sistem sekolah yang meliputi komponen-komponen yang
ada. Di antaranya adalah sistem pendidikan sekolah yang terdiri atas kurikulum, tata tertib,
dalam manajemen organisasi pusat sumber belajar. Selain itu, yang lebih penting adalah
inovasi dilakukan dalam sistem pembelajaran (yang berperan di dalamnya adalah garu)
karena secara langsung yang melakukan pembelajaran dikelas ialah guru. Keberhasilan
pembelajaran sebagian besar tanggung jawab guru.
Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai
hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil inversi
(penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
b. Prinsip-prinsip Inovasi Pendidikan
Peter M. Drucker dalam bukunnya Innovation and Enterpreneurship (Tilaar, 1999: 356),
mengemukakan beberapa prinsip inovasi, yaitu sebagai berikut.
1) Inovasi memerlukan analisis berbagai kesempatan dan kemungkinan yang terbuka.
Artinya, inovasi hanya dapat terjadi apabila mempunyai kemampuan analisis.
2) Inovasi bersifat konseptual dan perceptual, artinya yang bermula dari keinginan untuk
menciptakan sesuatu yang baru yang dapat diterima masyarakat.
3) Inovasi harus dimulai dari hal yang kecil. Tidak semua inovasi dimulai dengan ide-ide
besar yang tidak terjangkau oleh kehidupan nyata manusia. Kegiatan yang kecil untuk
memperbaiki suatu kondisi atau kebutuhan hidup ternyata kelak mempunyai pengaruh yang
sangat luas terhadap kehidupan manusia selanjutnhya.
4) Inovasi diarahkan pada kepemimpinan atau kepeloporan, inovasi selalu diarahkan bahwa
hasilnya akan menjadi pelopor dari suatu perubahan yang diperluakan. Apabila tidak
demikian maka intense suatu inovasi kurang jelas dan tidak memperoleh apresiasi dalam
masyarakat.
1) Guru
Agar dunia pendidikan dapat lebih inovatif diperlukan guru yang berkompeten dan
memiliki kreativitas yang tinggi. Guru harus mempunyai cara menyampaikan pembelajaran
agar belajar itu menarik dan mudah dimengerti.
Peran guru pada inovasi di sekolah tidak terlepas dari tatanan pebelajaran yang dilakukan
dikelas. Guru harus tetap memperhatikan sejumlah kepentingan peserta didik, di samping
harus memperhatikan suatu tindakan inovasinya.
2) Siswa
Prioritas paling tinggi di sekolah adalah berpusat pada minat dan kebutuhan siswa. Jadi,
semua unit pekerjaan di sekolah diabadikan pada kepentingan siswa sesuai dengan tujuan dari
pendidikan di sekolah tersebut.
3) Kurikulum
Kurikulum pendidikan, lebih sempit lagi kurikulum sekolah meliputi program pengajaran
dan perangkatnya, merupakan pedoman dalam pelaksanaan pen didikan dan pengajaran di
sekolah. Kurikulum di sekolah bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam proses belajar
mengajar disekolah, sehingga dalam pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum memegang
peranaan yang sama dengan unsur-unsur lain dalam pendidikan.
4) Fasilitas
Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan dalam proses
pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam inovasi pendidikan, fasilitas
ikut memengaruhi kelangsungan inovasi yang akan diterapkan. Tanpa fasilitas, pelaksanaan
inovasi pendidikan tidak akan berjalan dengan baik.
5) Lingkup Sosial Masyarakat
Dalam menerapkan inovasi pendidikan, lingkup sosial masyarakat tidak secara langsung
terlibat dalam perubahan tersebut, tetapi bisa membawa dampak, baik positif maupun
negative, dalam pelaksanaan pembahruan pendidikan. Secara langsung atau tidak, masyarakat
terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya
mengubah masyarakat menjadi lebih baik, terutama masyarakat tempat peserta didik itu
berasal. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi pendidikan akan membantu innovator dan
pelaksan inovasi dalam melaksanakan inovasi pendidikan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Waktu penelitian pagi sampai selesai, hari senin tanggal 23 November 2015 Tempat
penelitian ialah di Sekolah Dasar Negeri-3 Langkai di jalan Tamanggung Tandang Kota
Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena penelitian kulitatif menekankan
analisis proses dari proses berpikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan
antarfenomena yang dinamit, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian
kualitiatif tidak berarti tanpa menggunakan dukungan dari kuantitatif, tetapi lebih ditekankan
pada kedalaman berpikir formal dari penelitian dalam menjawab permasalahan yang
dihadapi. Penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan konsep sensitivitas pada masalah
yang dihadapi,menerangkan realitas yang berkatian dengan penelusuran teori dari bawah
(grounded theory) dan mengembangkan pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena
yang dihadapi. Penelitian kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang digunakan
dalam mengungkapkan permasalahan dalam kehidupan kerja organisasi pemerintah, swasta,
kemasyarakatan, kepemudaan, perempuan, olah raga, seni dan dan budaya, sehingga dapat
dijadikan suatu kebijakan untuk dilaksanakan demi kesejahteraan bersama.
Penelitian kualitatif menurut Flick (2002) dalam buku Metode Penelitian Kualitatif Teori
& Praktik Imam Gunawan, ialah specific relevance to the study of social ralations, owing to
the fact of the pluralization of life worlds. Penelitian kualitatif adalah keterkaitan spesifik
pada studi hubungan sosial yang berhubungan dengan fakta dari pluralisasi dunia kehidupan.
Metode ini diterapkan untuk melihat dan memahami subjek dan objek penelitian yang
meliputi orang, lembaga berdasarkan fakta yang tampil secara apa adanya. Melalui
pendekatan ini akan terungkap gambaran mengenai aktualisasi, realitas social, dan presepsi
sasaran penelitian. Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk memahami perilaku manusia, dari
kerangka acuan pelaku sendiri, yakni bagaimana perilaku memandang dan menafsirkan
kegiatan dari segi pendiriannya. Penelitian dalam hal ini berusaha memahami dan
mengambarkan apa yang dipahami dan digambarkan subjek penelitian.untuk maksud
tersebut, penelitian menggunakan kualitatif. Disebut kualitatif, karena sifat data yang
dikumpulkannya bercocok kualitatif bukan kuantitatf yang menggunakan alat-alat pengukur.
C. Prosedur Pengambilan Data
Penelitian kualitatif berupaya mengungkapkan berupa kondisi perilaku masyarakat yang
diteliti dan situasi lingkungan di sekitarnya, untuk mencapai hal tersebut, jenis data yang
digunakan berveriasi, diantaranya pengalaman personal, intropektif, sejarah kehidupan, hasil
wawancara, observasi lapangan, perjalanan sejarah, dan hasil pengamatan visual, yang
menjelaskan momen-momen dan nilai-nilai rutinitas dan problemantika kehidupan setiap
individu yang terlibat di dalam penelitian. Adapun yang peneliti gunakan dalam
pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi (pengamatan)
Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara sistematis (Arikunto, 2002)
dalam buku Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik Imam Gunawan. Menurut Kartono
(1980: 142) dalam buku Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik Imam Gunawan,
pengertian observasi ialah studi yang sengaja dan sistematis tentang fenomena social dan
gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Selanjutnya, dikemukakan
tujuan observasi adalah mengerti cirri-ciri dan luasnya signifikansi dari interelasinya elemen-
eleman tingkah laku manusia pada fenomena social serba komplek dalam pola-pola kultur
tertentu.
2. Wawancara Mendalam (in-depth interviews)
Wawancara mendalam adalah proses tanya jawab secara mendalam antara pewawancara
dengan informan guana memperoleh informasih yang lebih terperinci sesuai dan tujuan
penelitian. Dalam wawancara ini, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan social
yang relatif lama. Wawancara mendalam sangat cocok untuk mengumpulkan data pribadi,
pandangan-pandangan dan pengalaman seseorang, terutama ketika topik-topik tertentu yang
sedang disekplorasi.
3. Studi Dokumentasi
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.
Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cendera mata,
laporan, artefak, foto, dan sebagainya, sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu
sehingga member peluang pada peneliti untuk mengetaui hal-hal yang pernah terjadi di waktu
silam. Secara detail bahan documenter terbagi beberapa macam, yaitu autobiografi, dokumen
pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisc, data tersimpan di website, dan lain-lain.
Gunawan Renier (1997: 104) dalam buku Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik
Imam, menjelaskan istilah dokumen dalam tiga pengertian (1) dalam arti luas, yaitu yang
meliputi semua sumber, baik sumber terlulis maupun sumber lisan; (2) dalam arti sempit,
yaitu meliputi semua sumber tertulis saja; dan (3) dalam arti spesifik, yaitu hanya meliputi
surat-surat resmi dan surat-surat Negara, seperti surat perjanjian, undang-undang, konsesi,
hibah dan sebagainya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi
Dalam kegiatan observasi Saya mendapatkan hasil-hasil pengamatan yang terbagi
menjadi berbagai aspek yaitu: 1) Sarana dan Prasarana, 2) dari selogan selogan dan stiker
dikelas, 3) Hasil Wawancara, dan 4) Hasil Dokumentasi.
B. Sarana dan Prasarana
Hasil observasi yang saya liat sarana dan prasarana yang ada di Sekolah Dasar Negeri 3
Langkai yaitu; 1) Tempat parkir kenderaan guru, 2) Ruang Uks, 3) Timbangan berat badan
ada 3, 3)Perpustakaan, 4) Kran cuci tangan, 5) WC/toilet ada 3 yaitu guru, peserta didik laki-
laki dan peserta didik perempuan, 6) Tempat sampah, 7) Rak sepatu tidak disetiap depan
kelas, 8) Tiang bendera, 9) Halaman upacara, senam dan bermain, 10) Taman, 11) Papan
pengumuman ada 1, 12) Alat musik yaitu gitar, piano, 13) Mesin jahit, 14) Lonceng 15)
Speaker, 16) Computer ada 3 di ruang tata usaha 17) Kipas angin diruang guru, 18) TV di
ruang guru, 19) Kantin ada 1 selebihnya peserta didik belanja didepan sekolah, 20) Pagar
sekeliling sekolah, 21) Ruang Kepala Sekolah, 22) Ruang guru, 23) Ada dapur diruang guru,
24) Jam dinding, 25) Ruang tata usaha, 26) Lemari disetiap kelas, 27) Data adminitrasi
peserta didik disetiap kelas, 28) Sampoa besar di ruang kelas 1b, 29) Globe 30) Peta dunia
dan 31) Papan tulis kecil tempat menempel hasil karya peserta didik.
C. Dari selogan-selogan maupun stiker di luar kelas
1. Selogan tidak buang sampah sembarangan
2. Gerakan Pramuka Gusus Depan
3. Pemberitahuan untuk para penjual
4. Tata tertib sekolah
5. Ikrar pendidikan karakter
6. Tim Pocils
7. Papan nama kelas dan wali kelas di setiap pintu kelas
Dalam kegiatan observasi saya mendapatkan catatan berbagai macam sarana dan
prasarana maupun selogan-selogan yang ada disekolah ini. Sarana dan prasaran serta selogan
tersebut merupakan suatu hal inovasi juga yang dapat menunjang pendidikan. Contohnya saja
sampoa yang besar yang terdapat di kelas 1b itu merupakan suatu inovasi dimana
pembuatannya dapat menggunakan bahan yang bekas.
D. Hasil Wawancara
Dalam kegiatan wawancara saya selaku pelaksana kegiatan mewawancarai kepala
sekolah.
1. Kepala Sekolah
Teman saya bertanya kepada kepala sekolah “Apa saja pengembangan-pengembangan atau
inovasi pendidikan yang telah ibu lakukan selama menjabat menjadi kepala sekolah baik dari
segi sarana dan prasarana maupun pembelajaran ?”
Jawab :
Kepala Sekolah menjawab, “sekolah dasar negeri 3 langkai ini merupakan sekolah inklusif
jadi semua anak berhak sekolah disini. Kalau soal pengembangan saya baru saja menjabat
menjadi kepala sekolah. Namun dari segi fasilitas ada seperti adanya perpustakaan. Disekolah
kami menggunakan kurikulum 2006 KTSP.”
Dalam kegiatan wawancara saya tidak mewawancarai guru-guru mengajar maupun staf-
staf. Dari hasil wawancara saya dengan kepala sekolah, kepala sekolah menyebutkan sekolah
inklusif. Jadi, maksud dari sekolah inklusif tersebut adalah sekolah yang menggabungkan
layanan pendidikan khusus dan regular dalam satu sistem persekolahan, dimana siswa
berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan khusus sesuai dengan potensinya masing-
masing dan siswa regular mendapatkan layanan khusus untuk mengembangkan potensi
mereka sehingga baik siswa yang berkebutuhan khusus ataupun siswa regular dapat bersama-
sama mengembangkan potensi masing-masing dan mampu hidup eksis dan harmonis dalam
masyarakat.
2. Mahasiswa PPL
Saya bertanya kepada mahasiswa yang sedang PPL di SDN 3 Langkai, pertanyaan saya
seperti ini “Maaf mengganggu ka, boleh saya Tanya-tanya sebentar. Kaka disini sudah lama
PPL tentu sudah tau seluk beluk yang ada disekolah ini, menurut kaka sendiri apa saja yang
kaka tau tentang inovasi atau pembaharuan pendidikan baik dari segi fasilitas maupun cara
pengajarannya yang ada di sekolah ini?
Jawab:
Mahasiswa PPL menjawab “ yang saya tau atau saya lihat inovasi atau pembaharuan yang
berkaitan dengan pendidikan ini yaitu seperti ruang kelasnya dari kelas satu sampai enam
memiliki dua ruanga, adanya nama walikelas di setiap depan pintu kelas, dalam ruangan
terdapat media-media yang bisa digunakan dan setiap selesai belajar sebelum pulang mereka
membersihkan ruang kelas. Itu saja yang saya tau.”
Dalam hal ini saya tidak hanya mewawancara Kepala Sekolah tapi juga Mahasiswa yang
lagi PPL di SDN 3 Langkai, hasil wawancara saya dengan mahasiswa PPL bahwa guru
membiasakan peserta didik memberisihkan tempat sesudah menggunakannya, adanya media
pembelajaran seperti globel, sangkoa yang besar di dalam kelas dan hasil karya peserta didik
di pajang di depan kelas.
E. Kelebihan, Kelemahan dan Solusi di SDN-3 Langkai
Dalam kegiatan observasi saya menemukan kelebihan dan kelemahan yang ada di SDN-3
Langkai yaitu sebagai berikut:
1. Kelebihan
Kelebihan-kelebihan yang ada yaitu :
a. SDN 3 Langkai merupakan sekolah inklusif
b. Memiliki banyak tanaman di halaman depan kelas.
c. Mempunyai pagar pembatas antara sekolah dan masyarakat.
d. Memiliki kantin
e. Ruangan guru letaknya strategis.
f. Diruangan kelas terdapat gambar pahlawan dan karya-karya peserta didik.
g. Perlengkapan kebersihan dikelas lengkap.
h. Di UKS tersedianya obat-obatan dan juga tempat menyimpan alat music, olahraga buku-
buku pembelajaran.
2. Kelemahan
Kelemahan-kelemahan yang kami dapat yaitu :
a. Belum mimiliki satpam
b. Tempat cuci tangan tidak ada disetiap depan kelas
c. Tempat untuk parkir peserta didik masih tidak rapi belum dibenahi.
d. Di saat jam istirahat peserta didik ada yang keluar pagar untuk berbelanja.
e. Pagar sekolah yang kurang memadai karena anak-anak masih bisa keluar walaupun
dikunci.
3. Solusi
Solusi yang dapat saya berikan, hendaknya guru-guru sebagai pelaku inovasi itu sendiri
selain melakukan inovasi tidak kalah penting juga adalah manajemen atau pengelolaan
inovasi yang sudah ada dan hendaknya guru-guru juga saling bersinergi bersama-sama
membuat inovasi yang bersifat membangun bersama memajukan dunia pendidikan.
F. Dokumentasi (Terlampir)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari observasi yang saya lakukan dan pembahasan saya bisa menyimpulkan bahwa
inovasi tidak hanya dilakukan didalam media pembelajaran dan saran dan prasarana tapi juga
inovasi juga bisa kita lakukan seperti membiasakan peserta didik untuk membersihkan tempat
setelah mekainya, membuat slogan-slogan yang bisa memotivasi peserta didik, dan tenunya
sasaran inovasi itu sendiri dilihat dari Guru, Siswa, Kurikulum, Fasilitas, dan lingkungan
Sosial Masyarakat.
B. Saran
Kita sebagai guru nanti tentunya semoga bisa lebih peka lagi terhadapnya inovasi
pendidikan karena, kita sebagai guru adalah jembatan ilmu yang selalu membimbing dan
memberikan arahan pada peserta didik. Kita juga semaga mahasiswa tentunya mulai
berinovasi dan menyiapkan diri agar kelak nanti ketika kita terjun dalam lapangan
memberikan hasil yang baik.
Daftar Pustaka
Rusdiana, 2014. Konsep Inovasi Pendidikan. Bandung:
CV. PUSTAKA SETIA
Zainal Arifin, 2014. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Imam Gunawan, 2014. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik.