Anda di halaman 1dari 28

Business Plan (Rencana Bisnis)

“DOD”
(Pembibitan dan Penetasan Ternak Itik)

Diajukan Oleh:

Tri Astuti (Ketua)


Nuraeni (Anggota)
Auliya Anggraeni Syam (Anggota)

PROGRAM PENUMBUHAN WIRAUSAHA MUDA PERTANIAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016

i
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Kegiatan : Pembibitan dan Penetasan Ternak Itik (DOD)

1. Kelompok
Ketua : Tri Astuti
Anggota : Nuraeni
Auliya Anggraeni Syam

2. Jenis Kegiatan : Pembibitan dan Penetasan Ternak Itik

3. Lokasi Usaha
Alamat : Kalampange, RT 002/ RW 003
Desa, Kec. : Desa Kajaolaliddong, Kec. Barebbo
Kabupaten : Bone
Provinsi : Makassar

4. Biaya yang Dibutuhkan : Rp. Rp. 34.998.019,-

Makassar, 28 Agustus 2016

Dosen Pendamping Ketua Kelompok

Dr. Muh. Ridwan, S.Pt., M.Si. Tri Astuti


NIP. 19760616 200003 1 001

Mengetahui
Dekan Fakultas Peternakan

Prof. Dr.Ir. Sudirman Baco, M.Sc.


NIP. 19641231 198903 1 025

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

limpahan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Business Plan Program Penumbuhan

Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) dengan jenis usaha berupa “DOD (Usaha

Pembibitan dan Penetasan Telur Itik). Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang

kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan

baik.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Kementrian Pertanian yang

bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin yang telah memberi kesempatan untuk

berwirausaha, selain itu kepada dosen pendamping beserta panitia yang telah

mendampingi dan membimbing kami dalam mengerjakan rencana bisnis ini. Kami

juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberi kontribusi

baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan rencana bisnis ini.

Kami menyadari rencana bisnis ini tidak luput dari berbagai

kekurangan.Penyusun mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan

perbaikannya sehingga dapat memberikan manfaat serta bisa dikembangkan lagi lebih

lanjut. 

Makassar,  Agustus 2016

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

iii
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii

KATA PENGANTAR................................................................................... iii

DAFTAR ISI.................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL.......................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR..................................................................................... vii

I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang................................................................................. 1
I.2. Tujuan Kegiatan............................................................................... 2
I.3. Manfaat Usaha.................................................................................. 2

II. LATAR BELAKANG USAHA


II.1. Data Perusahaan.............................................................................. 3
II.2. Biodata Pemilik/Pengurus .............................................................. 3
II.3. Struktur Organisasi......................................................................... 4

III. ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN


III.1. Produk yang Dihasilkan................................................................. 5
III.2. Gambaran Pasar............................................................................. 5
III.3. Target dan Segmen yang Dituju.................................................... 6
III.4 . Strategi Pemasaran....................................................................... 6
III.5. Analisis Pesaing............................................................................. 7
III.6. Saluran Distribusi.......................................................................... 7

IV. ANALISIS PRODUKSI

iv
IV.1. Proses Produksi............................................................................. 8
IV.2. Bahan Baku dan Penggunaannya.................................................. 10
IV.3. Kapasitas Produksi........................................................................ 10
IV.4. Rencana Pengembangan Produksi................................................. 12

V. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA............................................... 12

VI. ANALISIS KEUANGAN


VI.1. Sumber Biaya................................................................................ 13
VI.2. Biaya Investasi.............................................................................. 13
VI.3. Biaya Tetap.................................................................................... 13
VI.4. Biaya Variabel............................................................................... 14
VI.5. Total Biaya.................................................................................... 14
VI.6. Penerimaan.................................................................................... 14
VI.7. Cash Flow...................................................................................... 15
VI.8. Analisis Dampak dan Resiko Usaha............................................. 15

LAMPIRAN................................................................................................... 17

DAFTAR TABEL

v
Tabel 1. Analisis Pesaing............................................................................... 7

Tabel 2. Proses Produksi................................................................................ 8

Tabel 3. Bahan Baku untuk Proses Produksi ............................................... 10

Tabel 4. Bahan Penolong untuk Proses Produksi.......................................... 10

Tabel 5. Fasilitas dan Mesin Produksi........................................................... 10

Tabel 6. Pengaturan Jarak dan Waktu Penetasan........................................... 11

Tabel 7. SDM yang terlibat............................................................................ 12

Tabel 8. Biaya Investasi................................................................................. 13

Tabel 9. Biaya Tetap...................................................................................... 13

Tabel 10. Biaya Variabel............................................................................... 14

Tabel 11. Total Biaya..................................................................................... 14

Tabel 12. Penerimaan..................................................................................... 14

Tabel 13.Cash Flow....................................................................................... 15

DAFTAR GAMBAR

vi
Gambar 1. Struktur Organisasi...................................................................... 4

Gambar 2. Jalur Distribusi............................................................................. 8

Gambar 3. Diagram Alir Produksi................................................................. 9

vi
i
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Peluang usaha dari ternak unggas cukup terbuka, tidak hanya dari

sektor pengolahan hasil, tapi juga usaha-usaha lainnya, diantaranya yakni usaha

penyediaan bibit itik (DOD-Day Old Duck) berkualitas.Pembudidayaan induk

dianggap penting untuk menghasilkan telur tetas yang berkualitas.Induk

dipelihara secara intensif, semua kebutuhan teknis itik harus terpenuhi dengan

sempurna, tepat, akurat dan cermat. Penyediaan DOD dapat dilakukan dengan

cara konvensional melalui pengeraman indukan ayam dan penetasan telur itik

dengan menggunakan mesin tetas. Untuk skala besar dan tujuan bisnis tentu

penggunakan mesin tetas akan lebih efektif.

Penyedia anak itik (DOD) merupakan salah satu peluang yang sangat

potensial dikembangkan dalam bisnis itik di Sulawesi Selatan.Hal ini

dikarenakan jumlah peternak itik di Sulawesi Selatan tergolong tinggi sehingga

kebutuhan anak itik (DOD) oleh peternak itik semakin tinggi pula, selain itu

setiap tahun permintaan telur itik dan daging serta makanan olahan itik

cenderung terus meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)

Sulawesi Selatan Dalam Angka 2015 jumlah populasi itik pada tahun 2014

yaitu 4.493.043 ekor. Sepuluh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dengan

jumlah populasi itik tertinggi yaitu Pinrang 999.525 ekor, Luwu Utara 812.477,

Sidrap 521.185, Barru 405.939, Pangkep 344.851, Maros 202.920, Takalar

196.035 ekor, Jeneponto 164.786, Gowa 141.759 dan Wajo 127.008. Populasi

itik dikabupaten Bone sendiri masih rendah, hal ini dikarenakan karena input

produksi yang berupa DOD sulit diperoleh.

1
Berdasarkan latar belakang tersebut, disadari adanya usaha pembibitan

dan penetasan ternak itik cukup berpeluang dilaksanakan.kami mencoba

menyusun bisnis plan yang berjudul “Usaha Pembibitan dan Penetasan

Ternak Itik” di mana usaha kami akan bergelut dalam bidang pembibitan dan

penetasan anak itik untuk dijual kepada peternak itik yang ada di daerah. Hal

ini karena terdorong peluang dan potensi pasar, ketersediaan bahan baku dan

ilmu yang digeluti sebagai Alumni Fakultas Peternakan.Selain itu, kegiatan ini

juga menjadi wadah untuk pengembangan jiwa dan sikap wirausaha dalam

membantu pembangunan nasional.

I.2 Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan kegiatan ini yaitu :

1. Menyediakan DOD (Day Old Duck) untuk peternak itik

2. Memasarkan DOD yang berkualitas

3. Untuk melatih dan mengembangkan jiwa dan sikap wirausaha.

4. Mendapatkan keuntungan yang besar dalam usaha penetasan dan pembibitan

itik

5. Menciptakan lapangan kerja dalam usaha penetasan dan pembibitan itik.

I.3 Manfaat Usaha

Manfaat usaha penetasan dan pembibitan itik yang akan dilaksanakan yaitu :

1. Melatih dan menumbuhkan jiwa dan sikap wirausaha alumni Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin

2. Melahirkan wirausaha baru Indonesia

3. Menghasilkan keuntungan dari kegiatan usaha

4. Membuka lapangan pekerjaan baru.

2
5. Mendukung pemerintah dalam pemenuhan protein hewani

II. LATAR BELAKANG USAHA

II.1. Data Perusahaan

Unit usaha ini bergerak dalam bidang pembibitan dan penetasan ternak

itik.Produk yang dihasilkan berupa DOD (Day Old Duck) atau anak itik yang

berumur 1 hari sebagai produk utama dan telur konsumsi ataupun yang telah

diolah menjadi telur asin sebagai produk tambahan.Unit usaha ini berlokasi di

desa Kajaololiddong, Kec. Barebbo, Kab. Bone, Sulawesi Selatan.

II.2. Biodata Pemilik / Pengurus

Ketua

Nama : Tri Astuti


Tempat, Taggal Lahir : Panyili, 16 Januari 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan VII
Makassar, Sulawesi Selatan
Pendidikan Terakhir : S1 (Peternakan)
No. HP : 085299946977
Status : Belum Menikah
Email : triastutimuhaemin@gmail.com

Anggota

Nama : Nuraeni
Tempat, Taggal Lahir : Sinjai, 27 Maret 1994
Jenis Kelamin : Perempuan

3
Agama : Islam
Alamat : Jl. Poltek Pintu Nol UNHAS
Makassar, Sulawesi Selatan
Pendidikan Terakhir : S1 (Peternakan)
No. HP : 085340025693
Status : Belum Menikah
Email : aeni.nur100@yahoo.com

Anggota

Nama : Auliya Anggraeni Syam


Tempat, Taggal Lahir : Paria, 14 November 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan VII
Makassar, Sulawesi Selatan
Pendidikan Terakhir : S1 (Peternakan)
No. HP : 085657242325
Status : Belum Menikah
Email : auliyasyam12@gmail.com

II.3. Struktur Organisasi

Penasehat/ Konsultan
Pendamping
KETUA
Tri Astuti

ANGGOTA ANGGOTA
Nuraeni Auliya Anggraeni Syam

Pegawai
Tambahan/Karyawan

4
Gambar 1. Struktur Organisasi

III. ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN

III.1. Produk Yang Dihasilkan

Produk utama yang dihasilkan dalam Usaha Pembibitan dan

Penetasan Ternak Itik ini yakni DOD (Day Old Duck) atau itik umur satu

hari. Dengan keunggulan produk yakni:

- DOD berkualitas yang diperoleh dari induk hasil seleksi.

- DOD dapat dipilih berdasarkan jenis kelamin (sexing).

- DOD diperuntukkan untuk peternakan rakyat skala kecil, sehingga dapat dibeli

dalam satuan kecil.

- harga DOD dibedakan, tergantung dari kualitas dan berat badan.

- DOD dapat divaksin, tergantung pesanan pelanggan.

Selain produk berupa DOD, dihasilkan pula telur itik konsumsi, produk olahan

telur berupa telur asin, telur infertile, dan limbah produksi yang diolah menjadi pupuk

organik.

III.2. Gambaran Pasar

Wilayah pemasaran Day Old Duck (DOD) pada awal usaha difokuskan

pada wilayah Kab. Boneyang merupakan tempat produksi, dan juga bisa

dipasarkan ke daerah sekitarnya dan apabila telah berkembang maka wilayah

pemasaran dapat diperluas kedaerah-daerah yang lain seperti Sinjai,

Bulukumba, Soppeng dan lainnya. Selain itu, pemasaran juga dapat dilakukan

5
bagi siapa saja yang ingin membeli langsung di tempat produksi untuk dibawa

ke luar daerah serta supplier yang bekerjasama.

III.3. Target atau Segmen yang Dituju

Target atau segmen dari usaha ini yakni usaha peternakan rakyat

komoditi ternak itik yang berskala kecil di Sulawesi Selatan, khususnya di

Kabupaten Bone untuk produk DOD. Selain itu target lainnya yakni konsumen

rumah tangga, warung makan serta industry kue dan roti untuk produk telur

konsumsi, telur olahan dan telur infertile. Selain itu, pemasaran juga bisa

dilakukan kepada distributor-distirbutor atau supplier yang ingin bermitra.

III.4. Strategi Pemasaran

Dalam strategi pemasaran, yaitu 4P (Product, Price, Place, Promotion).Strategi

pemasaran yang pertama yaitu Product (Produk).Produk utama yang dihasilkan dari

usaha ini adalah bibit itik/ DOD. Telur yang akan ditetaskan diperoleh dari induk yang

dipelihara dari induk hasil seleksi dan dipeliara secara intensif. Produk ini biasanya

merupakan pesanan peternak-peternak skala kecil sekabupaten Bone. Adapun produk

sampingan berupa telur konsumsi, telur olahan: telur asin, telur infertile, dan limbah

produksi yang diolah menjadi pupuk organik.

Strategi pemasaran yang kedua yaitu price.Harga yang ditetapkan untuk DOD

yaitu Rp 7000 sampai Rp 9000 per ekor bergantung dari grade dan jenis kelamin

DOD.

Selanjutnya yaitu strategi pemasaran yang ketiga yaitu Place (Lokasi). Lokasi

usaha ini berada di daerah dekat penghasil input dan pemasaran, serta transportasi

6
lancar. Lokasi peternakan ini yaitu di Desa Kajaolaliddong, kecamatan Barebbo.Salah

satu keunggulan usaha ini adalah pada lokasi, mengingat kurangnya pesaing di

wilayah Kabupaten Bone.

Strategi pemasaran yang terakhir yaitu Promotion (Promosi).Promosi usaha ini

dilakukan dari “mulut ke mulut” konsumen, selebaran dan media sosial.Sehingga

kelompok ini telah dikenal oleh berbagai kalangan konsumen.Untuk men arik

perhatian pelanggang, kami mencoba memberikan pelayanan yang baik dan

mengedukasi peternak, berbagai informasi diberikan kepada pelanggan tentang

manajemen beternak itik yang baik.

III.5. Analisis Pesaing

Tabel 1.Analisis pesaing


No Pesaing Keunggulan Kelemahan
.
1. Penetasan dari Kab. - Cukup dikenal - Sulit dijangkau
Sidrap, Desa Manisa - Mutu dipertanyakan
2. Perusahaan besar - Kualitas bibit - Sulit dijangkau
penyedia DOD terjamin - Harga relatif lebih
mahal
3. Peternak kecil - Harga relatif murah - Kontinuitas produk
tidak menentu
- Mutu produk
dipertanyakan

Dalam usaha Penetasan itik belum mempunyai persaingan yang sangat

ketat di Kapubaten Bone maupun daerah disekitarnya. Produksi bibit itik yang

ditawarkan di peternak dan supplier masih jumlahnya tergolong sedikit,

sedangkan yang kami tawakan jumlahnya tergolong banyak.Begitupun pada

daerah sasaran pemasaran, penetasan telur itik pada umumnya masih dilakukan

secara tradisional serta dalam jumlah sedikit.

III.6. Saluran Distribusi

7
Wilayah pemasaran dan jalur distribusi yang direncanakan:

a) Wilayah pemasaran

- Lokal (70%)

- Regional (28%)

- Nasional (2%)

b) Jalur Distribusi

Usaha Pembibian dan Penetasan itik

DOD Limbah Produksi Telur asin Telur konsumsi


(Pupuk kandang) Dan telur infertil

Poultry shop/ Pedagang


pedagang

Peternak-Petani Rumah tangga, rumah makan, industri kue

Gambar 2. Jalur Distribusi

IV. ANALISIS PRODUKSI

IV.1. Proses produksi

1) Proses Produksi

Tabel 2. Proses produksi


Proses Produksi Bahan Baku Teknologi Alat
Pemeliharaan Kandang dan
Seleksi induk Pullet itik
intensif peralatan
Pullet itik
Pemeliharaan Pemeliharaan Kandang dan
Pakan, obat-
calon induk intensif peralatan
obatan

8
Mesin tetas semi
Penetasan telur Telur hasil seleksi Semi otomatis otomatis
Teropong telur
Seleksi dan
DOD Tradisional -
Sexing
Alat suntik
Vaksinasi DOD Intensif
otomatis
Pengepakan Box karton Tradisional -

2) Diagram alir produksi

9
Seleksi induk
Tahap I
Pemeliharaan Induk
Tahap II
Penyediaan DOD
Tahap II

Gambar 3. Diagram Alir Produksi

Dalam usaha pembibitan dan penetasan itik yang akan dilakukan, proses

produksinya meliputi : (1) Seleksi induk ; (2) pemeliharaan induk ; (3) Penyediaan

10
DOD. Pemilihan dan seleksi telur tetas dilakukan untuk memilih telur yang memenuhi

standar, setelah itu telur yang memenuhi standar kemudian ditetaskan dalam mesin

tetas selama 28 hari, setelah menetas, kemudian dilakukan seleksi dan sexing DOD

yang layak untuk dipasarkan, DOD yang memenuhi standar dan telah di pisahkan

sesuai jenis kelamin di Vaksinasi, setelah itu dipasarkan ke peternak atau mitra kerja

serta distributor yang bekerjasama dengan usaha kami.

3) Keunggulan proses yang dimiliki

- Pemeliharan induk dilakukan secara intensif dengan memperhatikan manajemen

pakan, biosecurity, pencahayaan, dan lain-lain.

- Sexing dilakukan untuk menunjang kebutuhan peternak.

- Proses produksi dilakukan secara terbuka dan transparan.

VI.2. Bahan Baku dan Penggunaannya

Adapun bahan-bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan selama

masa pemeliharaan, penetasan hingga pengepakan dalam waktu satu periode

ialah :

Tabel 3. Bahan baku untuk proses produksi


No Bahan Baku Kebutuhan Sumber
(rata-rata/periode)
1 Pullet Itik 70 ekor Kab. Sidrap
2 Telur Tetas 1600 butir Hasil Produksi
3 Pakan 28 zak Poultry Shop
4 Obat-obatan 70 bag Poultry Shop
5 Box Karton 120 buah Pasar Tradisional

Tabel 4. Bahan penolong untuk proses produksi


No Bahan Penolong Kebutuhan Sumber
(rata-rata/periode)
1 Rak Telur Kertas 1 ikat Pasar Tradisional

11
IV.3. Kapasitas Produksi

Adapun fasilitas dan mesin produksi yang dimiliki dalam usaha ini

adalah sebagai berikut :

Tabel 5. Fasilitas dan Mesin Produksi


No Fasilitas dan Mesin Jumlah Total Nilai
Produksi (unit)
1 Kandang 1 Rp. 4.170.000
2 Peralatan Kandang - Rp. 1.950.000
Dan Biosecurity
3 Ruangan Mesin Tetas 1 Rp. 2.950.000
4 Mesin Tetas 3 Rp. 1.550.000
5 Alat Teropong Telur 1 Rp. 85.000
Kapasitas produksi yang direncanakan pada usaha penetasan itik yaitu

untuk jumlah pullet yang dipelihara yakni 70 ekor yang terbagi atas 55 ekor

betina dan 15 ekor jantan. Jika diasumsikan presentase jumlah produksi telur

yang dihasilkan mencapai 85% maka akan dihasilkan sekitar 46 butir telur tiap

harinya atau sekitar 5520 butir telur dalam 4 bulan (1 periode). Pengaturan

jarak dan waktu penetasan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. Pengaturan jarak dan waktu penetasan


Bulan Ke
No. Mesin 1 2 3 4
Tetas 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 4
Mesin Tetas
I
Mesin Tetas
II
Mesin Tetas
III
Ket : Menunjukkan waktu atau jangka lama penetasan
Menunjukkan waktu istirahat mesin tetas (tidak dilakukan proses
penetasan)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa proses penetasan

kurang lebih dilakukan sebanyak 8 kali dalam waktu 4 bulan (1 periode).

12
Dengan menggunakan mesin tetas yang berkapasitas 200 butir/mesin maka

dibutuhkan sekitar 1600 butir telur tiap periode.Jika daya tetas berkisar 80%

maka dapat diperkirakan DOD yang diproduksi dalam satu periode sebanyak

1280 ekor. Sedangkan untuk telur yang tidak ditetaskan (berkisar 3920 butir)

akan dipasarkan dalam bentuk telur konsumsi (2420 butir) dan telur asin (1500

butir).

IV.4. Rencana Pengembangan Produksi

Strategi dan tahapan-tahapan rencana pengembangan produksi adalah

sebagai berikut :

 Penambahan Pullet atau Indukan Itik untuk mendapatkan produksi telur yang

lebih banyak

 Penambahan mesin tetas agar dapat meningkatkan kuantitas produksi DOD

 Perluasan kandang dan ruangan mesin tetas

 Perluasan wilayah pemasaran hingga ke beberapa daerah diluar wilayah Kab.

Bone.

V. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam usaha Pembibitan dan Penetasan Itik ini melibatkan Sumber Daya Manusia

dengan spesifikasi sebagai berikut :

Tabel 7. SDM yang terlibat


No Nama Tugas utama Kedudukan
1 Dr. Muhammad Ridwan Pengawas dan Pembina Usaha Dosen
Rizal, S.Pt., M.Si. Pembimbing/Pendamping
2 Tri Astuti Teknik Produksi dan Keuangan Ketua
3 Nuraeni Pemasaran dan Humas Anggota
4 Auliya Anggraeni Syam Perlengkapan dan Teknisi Anggota

13
5 Pekerja lapangan 1 Membantu Tim di Lapangan Pegawai tambahan
orang dan Kegiatan lainnya

Secara teknik Tim yang terlibat dalam usaha ini telah di bekali dengan keahlian dan

keterampilan dasar di bidang peternakan sebagaimana latar belakang pendidikan

sebagai Alumni Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.

VI. ANALISIS KEUANGAN

VI.1. Sumber Biaya

Biaya yang diberikan bersumber dari Kementrian Pertanian bekerja sama dengan

Universitas Hasanuddin dengan modal awal sebesar Rp. 35.000.000,-. Sumber pembiayaan

lain akan diusahakan setelah kegiatan awal usaha ini berjalan.

VI.2. Biaya Investasi (Satu Periode/ 4 Bulan)

Tabel 8. Biaya investasi


Satuan
No. Uraian Harga satuan Estimasi biaya
(unit)
1 Sewa tempat 1 Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000
2 Ruang penetasan 1 Rp. 2.950.000 Rp. 2.950.000
3 Pengadaan kandang 1 Rp. 4.170.000 Rp. 4.170.000
4 Peralatan kandang 1 Rp. 1.950.000 Rp. 1.950.000
5 Pengadaan air bersih 1 Rp. 885.000 Rp. 885.000
6 Mesin tetas kapasitas 200 3 Rp. 1.550.000 Rp. 4.650.000
7 Meja proses 2 Rp. 485.000 Rp. 970.000
8 Kursi 3 Rp. 85.000 Rp. 255.000
9 Alat vaksin 1 Rp. 475.000 Rp. 475.000
10 Rak telur plastik 8 Rp. 17.000 Rp. 136.000
11 Teropong telur 1 Rp. 85.000 Rp. 85.000
Total Biaya Investasi Rp. 18.026.000

VI.3. Biaya tetap (Dalam satu periode/ 4 bulan)

14
Tabel 9. Biaya tetap
No. Uraian Unit Harga
1 Penyusutan ruang penetasan 1 Rp. 140.476
2 Penyusutan kandang 1 Rp. 231.666
3 Penyusutan peralatan kandang dan biosecurity 1 Rp. 260.000
4 Penyusutan sarana air bersih 1 Rp. 118.000
5 Penyusutan mesin tetas 3 Rp. 516.666
6 Penyusutan meja proses 2 Rp. 64.666
7 Penyusutan kursi 3 Rp. 12.142
8 Penyusutan alat vaksin 1 Rp. 79.166
9 Penyusutan rak telur plastik 8 Rp. 9.066
10 Penyusutan teropong telur 1 Rp. 14.166
Total Biaya Tetap Rp. 1.446.019
VI.4. Biaya variabel (Satu Periode/ 4 Bulan)

Tabel 10. Biaya variabel


No Uraian Satuan (unit) Harga satuan Estimasi biaya
1 Pullet 70 Rp. 65.000 Rp. 4.550.000
2 Pakan
- Fase Produksi 28 Rp. 283.000 Rp. 7.924.000
3 Vaksin dan obat-obatan 70 Rp. 1.000 Rp. 70.000
4 Listrik dan air 4 Rp. 80.000 Rp. 320.000
5 Tenaga kerja 4 Rp. 300.000 Rp. 1.200.000
6 Tranportasi 4 Rp. 100.000 Rp. 400.000
7 Box DOD 8 Rp. 32.000 Rp. 256.000
8 Bahan pengolahan telur asin 1 Rp. 300.000 Rp. 300.000
9 Rak telur kertas 1 Rp. 250.000 Rp. 250.000
10 ATK 1 Rp. 186.000 Rp. 186.000
11 Promosi 1 Rp. 70.000 Rp. 70.000
Total Biaya Variabel Rp. 15.526.000

VI.5. Total Biaya (Satu Periode/ 4 Bulan)

Tabel 11. Total Biaya


No Uraian Jumlah
1 Biaya Investasi Rp. 18.026.000
2 Biaya tetap Rp. 1.446.019
3 Biaya variabel Rp. 15.526.000
Total Rp. 34.998.019

VI.6. Penerimaan (Satu Periode/ 4 Bulan)

Tabel 12. Penerimaan

15
No Pendapatan Jumlah Produksi Harga Satuan Jumlah
1 Penjualan DOD 1280 Ekor Rp. 8.500 Rp. 10.880.000
2 Penjualan telur konsumsi 2420 Butir Rp 2.000 Rp. 4.840.000
3 Penjualan telur asin 1500 Butir Rp. 3.200 Rp. 4.800.000
4 Penjualan limbah 20 Karung Rp 15.000 Rp. 300.000
Total Penerimaan Rp. 20.820.000

VI.7. Rencana Arus Kas (Cash Flow)

Tabel 13.Cash Flow


Tahun ke-
Uraian
1 2 3 4 5
Sumber dana
Rp. 62.460.000 Rp. 63.709.200 Rp. 64.983.384 Rp. 66.283.051 Rp. 67.608.712
(in flow)
Penggunaan
Rp. 59.842.057 Rp. 37.266.057 Rp. 41.816.057 Rp. 37.266.057 Rp. 41.816.057
dana (out flow)
Arus kas bersih
Rp. 2.617.942 Rp. 26.443.142 Rp. 23.167.326 Rp. 29.016.994 Rp. 25.792.655
(net flow)
Keadaan kas
Rp. 35.000.000 Rp. 37.617.942 Rp. 64.061.085 Rp. 87.228.412 Rp. 116.245.407
awal
Keadaan kas
Rp. 37.617.942 Rp. 64.061.085 Rp. 87.228.412 Rp. 116.245.407 Rp. 142.038.062
akhir

VI.8. Analisis Dampak dan Resiko Usaha

1. Dampak terhadap Masyarakat sekitar


a. Dampak pemasaran terhadap masyarakat adalah memudahkan masyarakat
sekitar dalam memperoleh input produksi dalam usaha peternakan ternak itik.
b. Dampak produksi terhadap masyarakat adalah untuk pelaku bisnis bahan baku
dan bahan penunjang bisa memberikan pendapatan tambahan karena kebutuhan
produksi membutuhkan bahan baku dan bahan penunjang
c. Dampak organisasi dan manajemen terhadap masyarakat adalah terbuka
lapangan pekerjaan baru untuk masyarakt yang membutuhkan pekerjaan

2. Dampak terhadap Lingkungan

16
a. Dampak produksi terhadap lingkungan adalah menghasilkan limbah produksi
berupa kotoran ternak yang dapat mengahasilkan bau tak sedap di sekitar lokasi
peternakan.
b. Penanganan limbah yang dihasilkan oleh hasil produksi jika dilakukan dengan
tepat, dapat menambah penghasilan.

3. Analisa Resiko Usaha


Setiap usaha pasti memiliki resiko dalam menjalankannya,
kemungkinan resiko yang akan kami hadapi adalah kerugian dalam hal
penjualan misalnya jumlah penjualan yang tidak sesuai dengan target penjualan
sehingga akan mengurangi pendapatan. Resiko investasi dalam hal
tempat/lokasi juga bisa saja terjadi karena sifatnya masih dalam bentuk sewa
bukan hak milik.

4. Antisipasi Resiko Usaha


Antisipasi resiko yang akan dilakukan adalah dengan menentukan
jumlah targeting penjualan berdasarkan survey pasar sebelum menjalankan
usaha.

17
LAMPIRAN

 Analisis Lingkungan Bisnis (Bisnis Model Canvas/BMC; Pemasaran Swot


Analisis,) Kelengkapan Perijinan

Customer segment :
 Dari Usia 6 tahun keatas
 Perempuan/ laki-laki
 Warga BTP dan sekitarnya
Value Proposition
 DOD (Day Old Duct)
Channels
 Media social
 Pamphlet
 Promosi langsung
Customer Relation Ships
 Poultry shoop
 Pedagang kaki 5/ warung
Revenue Stream
 Telur konsumsi

18
 Telur asin
 Limbah produksi
Key Activity
 Sexing
 Pengepakan
 Pembibitan dan Penetasan
 Manajemen pemeliharaan induk
 Seleksi indukan
Key Resources
 Mesin tetas semi otomatis
 Kandang dan peralatan
Key Patners
 Poultry shoop
 Pengusaha pakan
 Penyedia pellet
 Peserta PWMP UNHAS
Cost Strukture
 Biaya Tetap:
Kandang dan peralatan
lokasi
 Biaya Variabel:
Pengemasan produk
Biaya pakan
operasional
 Distribusi

19
 Produk DOD

 Produk telur konsumsi-telur asin

20
 Lokasi Usaha

Lokasi usaha terletak di wilayah Kalampange RT 002-RW 003, Desa Kajaolaliddong,


Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone Sulawesi Selatan

21

Anda mungkin juga menyukai