Anda di halaman 1dari 16

1

Abstrak

Makalah ini dilatarbelakangi oleh munculnya beberapa teori atom pada


masa-masa tertentu. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui sejarah
perkembangan teori atom dari masa ke masa. Dan makalah ini menyimpulkan
bahwa teori atom berkembang berdasarkan penemuan alat penunjang
penelitiannya, sehingga teori atom dari masa sebelumnya akan diperbahrui di teori
yang lebih baru.

Kata kunci: Atom, Sejarah, Teori


2

Kata Pengantar

Atas rahmat dan karunia dari Tuhan yang Maha Esa. Kita dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Tak lupa rasa terima kasih
kami ucapkan kepada bapak dosen, keluarga, serta teman-teman yang ikut
membantu dalam pembuatan makalah ini. Karena bimbingan dan doa mereka
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.

Di dalam makalah ini kami membahas tentang “SEJARAH TEORI


ATOM DARI MASA KE MASA DAN TEORI ATOM YANG DIGUNAKAN
SAAT INI” yang kami susun berdasarkan referensi dari beberapa sumber di
internet. Makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pembacanya
dan diharapkan mampu menambah wawasan dan pengeahuan dari pembacanya.
Dan semoga makalah ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.

Kami mohon maaf apabila dalam makalah ini masih terdapat kesalahan
dalam penulisan, ataupun isi. Oleh karena itu kami menerima kritik dan saran
yang membangun demi mencapai kesempurnaan dalam penulisan makalah ini.

Segedong, September 2018

Tim Penyusun
3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................4
Pendahuluan.......................................................................................................................4
I. Latar Belakang.......................................................................................................4
II. Rumusan Masalah..................................................................................................4
III. Tujuan................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
Pembahasan.......................................................................................................................5
I. Sejarah Perkembangan Teori Atom........................................................................5
II. Model Atom Berdasarkan Penemu-Penemunya.....................................................5
1. Teori atom John Dalton beserta model atomnya.................................................5
2. Teori atom J.J.Thomson beserta model atomnya................................................6
3. Teori atom Rutherford beserta model atomnya..................................................7
4. Teori atom Niels Bohr beserta model atomnya..................................................9
5. Teori atom modern beserta modelnya..............................................................11
BAB III...........................................................................................................................13
Penutup...........................................................................................................................13
I. Kesimpulan..........................................................................................................13
II. Saran....................................................................................................................13
Daftar Pustaka..................................................................................................................14
Daftar Gambar.................................................................................................................15
Lampiran..........................................................................................................................16
4

BAB I

Pendahuluan

I. Latar Belakang
Atom merupakan suatu dasar materi terkecil dari suatu unsur yang memiliki sifat-
sifat tertentu, atom tersusun dari inti atom dan awan elektron yang
mengelilinginya.
Atom berasal dari bahasa yunani “átomos” yang berarti suatu yang tak bias
dipotong ataupun sesuatu yang tidak bisa dibagi-bagi lagi. Dan teori atom sangat
penting untuk dipelajari, karena keseluruhan alam semesta tersusun dari atom.
Untuk itu, pembelajaran tentang bentuk atom, susunan atom, dan sifat-sifat atom
sangat penting untuk umat manusia karena dengan ini manusia mampu
memanfaatkan alam semesta untuk kepentingan umat manusia.

II. Rumusan Masalah


1. bagaimanakah perkembangan sejarah teori atom?
2. Siapakah penemu-penemu atom?

III. Tujuan
1. Mengetahui perkembangan sejarah teori atom dari masa ke masa
2. Mengetahui penemu-penemu atom baik kelebihan dan kelemahan dalam
teorinya.
5

BAB II

Pembahasan

I. Sejarah Perkembangan Teori Atom


Konsep bahwa materi terdiri dari satuan-satuan terpisah yang tidak dapat dibagi
lagi menjadi satuan yang lebih kecil telah ada selama satu milenium. Namun,
pemikiran tersebut masihlah bersifat abstrak dan filosofis, daripada berdasarkan
pengamatan empiris dan eksperimen. Secara filosofis, deskripsi sifat-sifat atom
bervariasi tergantung pada budaya dan aliran filosofi tersebut, dan seringkali pula
mengandung unsur-unsur spiritual di dalamnya. Walaupun demikian, pemikiran
dasar mengenai atom dapat diterima oleh para ilmuwan ribuan tahun kemudian,
karena ia secara elegan dapat menjelaskan penemuan-penemuan baru pada bidang
kimia.
Referensi paling awal mengenai konsep atom dapat ditilik kembali kepada
zaman India kuno pada tahun 800 sebelum masehi. Kira-kira pada tahun 450 SM,
Demokritos menciptakan istilah átomos (bahasa Yunani: ἄτομος), yang berarti
"tidak dapat dipotong" ataupun "tidak dapat dibagi-bagi lagi". Teori Demokritos
mengenai atom bukanlah usaha untuk menjabarkan suatu fenomena fisis secara
rinci, melainkan suatu filosofi yang mencoba untuk memberikan jawaban atas
perubahan-perubahan yang terjadi pada alam. Filosofi serupa juga terjadi di India,
namun demikian ilmu pengetahuan modern memutuskan untuk menggunakan
istilah "atom" yang dicetuskan oleh Demokritos.

II. Model Atom Berdasarkan Penemu-Penemunya


1. Teori atom John Dalton beserta model atomnya
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnya
tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum
kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts).
Lavosier mennyatakan bahwa "Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu
sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi". Sedangkan Prouts menyatakan
bahwa "Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu berikut: 
6

A. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi
lagi 

B. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda 

C. Atom-atom bergabung tetap". Dari kedua hukum tersebut Dalton


mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai membentuk senyawa dengan
perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom
hidrogen dan atom-atom oksigen 4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau
penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada
tolak peluru.

gambar 2.2.1 model atom Dalton

Kelebihan dan Kekurangan Model Atom John Dalton:

Kelebihan 
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom

Kelemahan
Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan
arus listrik.Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik.

2. Teori atom J.J.Thomson beserta model atomnya

Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers,
maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan
bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang
diletakkan diantara katode dan anode.
7

Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan
partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan
selanjutnya disebut elektron. 
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron
bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positif untuk
menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. 
Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan
dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai
Teori Atom Thomson.
Yang menyatakan bahwa: “Atom merupakan bola pejal yang
bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron” 
Model atom ini kemudian disebut sebagai “plum pudding model” yang lebih
dikenal sebagai model roti kismis.

Gambar 2.2.2 model atom J.J.Thomson

Kelebihan dan Kekurangan Model Atom J.J.Thomson:

Kelebihan 
perkembangan teori atom ini lebih jelas dibandingkan teori atom sebelumnya.

Kelemahan
Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan
positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

3. Teori atom Rutherford beserta model atomnya

Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan Erners Masreden)
telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan
bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis
8

kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat


Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif
yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan
mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng
emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada
penyimpangan melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ)
terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya sudut kurang dari 1°), tetapi dari
pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa
akan membelok sudut 90° bahkan lebih. 

Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa


kesipulan beberapa berikut: 
- Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan 
- Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka
didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif. 
- Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan
fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan
1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom
kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan. 

Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut,


Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom
Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil
dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.
Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang
berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
9

Gambar 2.2.3 model atom Rutherford

Kelebihan dan Kekurangan Model Atom Rutherford:

Kelebihan
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti 

Kelemahan 
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Karena
Rutherford telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron.

4. Teori atom Niels Bohr beserta model atomnya

Seorang Fisikawan Denmark, Niels Bohr (1885-1962) mengembangkan


kekurangan teori atom yang dikemukakan oleh Rutherford. Model atom
Rutherford menyatakan bahwa atom terdiri dari inti yang bermuatan positif
dengan elektron yang mengelilingi inti tersebut, model atom ini bisa juga
dipandang seperti system tata surya kita dimana matahari sebagai inti dan planet-
planet sebagai elektron.

Menurut fisika klasik, obyek bermuatan yang mengalami


percepatan akan mengemisikan energi. Dari model atom Rutherford, elektron
bergerak mengelilingi inti dengan lintasan berbentuk lingkaran. Kita tahu bahwa
benda cenderung untuk bergerak dengan lintasan lurus, agar membentuk lintasan
berbentuk lingkaran maka elektron tersebut secara konstan akan merubah arah
geraknya, dengan demikian elektron mengalamai percepatan yang konstan,
sebagai akibat dari peristiwa ini seperti halnya yang dikemuakan oleh teori fisika
10

klasik diatas maka elektron seharusnya kehilangan energi dalam bentuk emisi
cahaya, sehingga lama-kelamaan elektron akan jatuh ke inti.

Pada tahun 1913 Bohr mengemukakan bahwa:

• Electron dalam atom hydrogen bergerak mengelilingi inti pada orbit dengan
jarak tertentu dan tingkatan energi energi pada saat dia berpindah dari satu orbit
ke orbit yang lain, energi akan diabsorbsi atau tertentu pula.
• Selama elektron mengelilingi inti maka elektron tidak akan kehilangan energi.
Elektron hanya kehilangan atau mendapatkan diemisikan dalam bentuk radiasi
elektromagnetik dengan frekuensi tertentu.
• Untuk menjelaskan model atomnya ini Bohr menggunakan atom hydrogen
sebagai model, dia mampu menghitung radius setiap orbit yang ada di atom
hydrogen sekaligus menghitung tingakatan energinya, dan yang lebih penting lagi
hal ini sesuai dengan kisaran data hasil eksperimen yang ditunjukan oleh spectrum
garis atom hydrogen.

Tingkatan energi dalam atom hydrogen dihitung dengan rumus:

E = -2.178×10-18 J ( Z2/n2)

Dimana n adalah bilangan bulat, dan Z adalah muatan inti. Model atom bohr
hanya berlaku untuk atom hydrogen dan atom-atom dengan konfigurasi seperti
hydrogen, contohnya ion Li+ dan ion He+.

Gambar 2.2.4 model atom Niels Bohr


11

Kelebihan dan Kekurangan Model Atom Niels Bohr:

Kelebihan
Elektron tidak mengorbit mengelilingi inti melalui sembarang lintasan, tapi hanya
melalui lintasan tertentu dengan momentum sudut tertentu tanpa melepaskan
energi (= Lintasan Stasioner )
Elektron dapat berpindah hanya dengan melepaskan dan menyerap energi sebesar
hf (energi foton)

Kelemahan 
Lintasan electron yg sebenarnya, masih mempunyai sub kulit orbital bukan hanya
berupa lingkaran, jadi tidak sesederhana teori Bohr
Model atom Bohr hanya dapat menerangkan model atom hydrogen, belum dapat
menerangkan model atom berelektron banyak
Teori Bohr tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam kimia dengan baik,
termasuk pengaruh medan magnetik terhadap atom.

5. Teori atom modern beserta modelnya


Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger
(1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg
mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip
ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum
suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah
kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.

Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk


mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital
dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu
persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas
kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model


atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini.
12

Gambar 2.2.5 Model atom modern


Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian
elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan
tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa
sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa
sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama
tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.

Kelebihan dan Kekurangan Model Atom Niels Bohr:

Kelebihan
Teori atom ini masih digunakan hingga saat ini, sehingga teori ini masih berlaku.

Kelemahan
Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak untuk
partikel dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal
13

BAB III
Penutup

I. Kesimpulan
Dari beberapa teori atom tersebut dapat disimpulkan:
a. Teori atom mengalami perubahan dari masa ke masa.
b. Perubahan pada teori atom yang lebih baru digunakan untuk membenahi
teori atom sebelumnya.
c. Perkembangan teori atom sejalan dengan penemuan peralatan yang
menunjang memperdalam pengetahuan tentang atom.

II. Saran
Saran bagi pembaca, makalah ini masih belum sempurna. Kepada pembaca yang
ingin membuat makalah yang serupa diharapkan memperdalam wawasan dan
pengetahuan dari berbagai macam sumber lain seperti majalah sains ataupun
buku-buku tentang teori atom.
14

Daftar Pustaka

Rahadian, Titah Dewi. 2013. Metode The King KIMIA SMA ala Tentor. Jakarta:
WahyuMedia

http://www.ciputra-uceo.net/blog/2015/2/5/contoh-makalah-mahasiswa-yang-
benar-beserta-pedoman-pembuatan-makalah

https://id.wikipedia.org/wiki/Atom

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Vika
%20Susanti/dalton.html

https://www.thinglink.com/scene/569008917368012802

https://en.wikipedia.org/wiki/Rutherford_model

http://pantaikeempat.blogspot.co.id/2008/01/fisika-atom-dan-sedekah.html

http://vlemaic.weebly.com/1/post/2008/04/smacktardology-and-the-bohr-
bindahneem-model-of-the-atom.html

http://www.forumsains.com/artikel/280
15

Daftar Gambar

Gambar 2.2.1: http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Vika


%20Susanti/dalton.html

Gambar 2.2.2: https://www.thinglink.com/scene/569008917368012802

Gambar 2.2.3: https://en.wikipedia.org/wiki/Rutherford_model

Gambar 2.2.4:
http://pantaikeempat.blogspot.co.id/2008/01/fisika-atom-dan-sedekah.html

Gambar 2.2.5:
http://vlemaic.weebly.com/1/post/2008/04/smacktardology-and-the-bohr-
bindahneem-model-of-the-atom.html
16

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai