52-Article Text-194-2-10-20131210
52-Article Text-194-2-10-20131210
Original Article
*Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,
**Bagian Ilmu Obstetri-Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/RSUP Dr. Kariadi
***Bagian Ilmu Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
95
Medica Hospitalia | Vol. 1, No. 2, November 2012
96
Tingkat Pengetahuan Pada Mahasiswa Tingkat Akhir FK UNDIP Tentang Partograf
TABEL 1
Nilai skor pengetahuan
97
Medica Hospitalia | Vol. 1, No. 2, November 2012
TABEL 2
Pengetahuan benar tentang kala 1 persalinan
Pertanyaan kuesioner n %
TABEL 3
Pengetahuan benar tentang penilaian pada partograf
Pertanyaan kuesioner n %
Pengetahuan tentang partograf terbagi ke dalam yang dapat menjawab dengan benar tentang durasi
3 sub kelompok, yaitu pertanyaan tentang pengetahuan normal kontraksi uterus.
kala 1 persalinan, pertanyaan tentang penilaian yang Hanya 48 (49,5%) responden yang menjawab
dilakukan pada partograf dan pertanyaan tentang benar tentang fungsi dari garis waspada, sedangkan
pengetahuan penilaian selama persalinan (Tabel 1). 87 (89,7%) responden menjawab benar tentang fungsi
Presentase pengetahuan partograf adalah 75% (15 dari dari garis bertindak. Sebanyak 64 (64%) responden salah
20 poin pertanyaan dijawab benar). dalam memulai penulisan partograf. Hanya 17 (17,5%)
Pengetahuan tentang kala 1 persalinan pada responden yang mampu mengisi dengan benar semua
mahasiswa yang akan lulus menjadi dokter sudah baik komponen partograf dan memulai penulisan partograf
(Tabel 2). Namun, responden masih kurang paham sesuai aturan (dimulai pada garis waspada). Tabel 5
mengenai prosedur rutin pada kala 1 persalinan, menunjukkan komponen dari partograf yang salah
Sebanyak 44 (45,4%) menjawab bahwa katerisasi bukan dalam pengisian terhadap kasus yang dilakukan oleh
prosedur rutin dalam kala 1 persalinan. responden.
Pada pengetahuan tentang penilaian pada
partograf yang ditunjukkan pada tabel 3, responden PEMBAHASAN
kurang mengetahui tentang kepuasan kemajuan
persalinan, hanya 26 (36,8%) yang menjawab benar. Semua responden yang diwawancara merupakan
Pengetahuan tentang penilaian selama persalinan mahasiswa yang akan lulus menjadi dokter dan akan
dapat dilihat pada tabel 4. Hanya 55 responden (56,7%) mengikuti kepaniteraan komprehensif sebagai bagian
98
Tingkat Pengetahuan Pada Mahasiswa Tingkat Akhir FK UNDIP Tentang Partograf
TABEL 4
Pengetahuan benar tentang penilaian selama persalinan
Pertanyaan kuesioner n %
TABEL 5
Karakteristik penulisan komponen partograf
dari program pendidikan profesi di FK UNDIP. Sebelum yang didapatkan. Residen obstetri dan ginekologi
lulus menjadi dokter, dilakukan wawancara mengenai memberikan pengaruh yang besar, dibandingkan
pengetahuan tentang partograf dengan menggunakan dengan dosen/staf pengajar yang ada. Tidak ada
kuesioner. Keadaan ini mencerminkan bahwa responden perbedaan sumber pengetahuan antara residen dan staf
adalah para calon dokter yang akan menjadi dokter pengajar. Hal ini berbeda dengan penelitian sebelumnya,
umum. bahwa residen tidak dapat memprediksi peningkatan
Sebagian besar mahasiswa adalah angkatan 2005. pengetahuan mahasiswa secara signifikan, meskipun
Penelitian ini menunjukkan mayoritas mahasiswa yang residen sering bertemu dengan mahasiswa.23 Namun
akan lulus menjadi dokter mengetahui dan memahami penelitian lain menyebutkan, terdapat peran signifikan
tentang partograf. Pengetahuan yang baik tentang yang dilakukan oleh residen dalam pendidikan
partograf berhubungan dengan proses pendidikan mahasiswa kedokteran.24 Salah satu residen senior akan
selama program pendidikan sarjana dan program menjadi yang bertanggung jawab dalam memberikan
pendidikan profesi. Pengetahuan tersebut terbentuk arahan awal tentang aturan dan tata cara menjalani
sejak mahasiswa itu mengikuti kuliah partograf pada program pendidikan profesi di bagian obstetri dan
semester VII program pendidikan sarjana. Mayoritas ginekologi. Residen dan staf pengajar juga mempunyai
mahasiswa memiliki nilai B untuk mata kuliah tersebut. jadwal tentiran/kuliah tambahan selama menjalani
Program pendidikan profesi di bagian obstetri dan kepaniteraan klinik.25
ginekologi memberikan kesempatan mahasiswa untuk Bidan yang ada di rumah sakit dan di puskesmas
belajar tentang partograf dengan lebih baik, dari kuliah pada saat menjalankan partus luar dapat menjadi
yang diajarkan dan pengalaman dalam menggunakan pemberi pengetahuan tentang partograf. Koass senior
partograf. Pengetahuan mahasiswa akan meningkat yang masuk lebih awal di bagian obstetri dan ginekologi
dibandingkan pada saat program pendidikan sarjana. memberikan tips dan saran kepada koass junior, tentang
Hal ini dapat dilihat dari nilai yang didapatkan selama penggunaan partograf. Dalam pengawasan persalinan
komuda dan koass, lebih baik dari nilai selama kuliah di yang dilakukan di RSUP Dr. Kariadi, partograf
semester VII. merupakan “nyanyian” yang harus dilakukan. Namun
Terbentuknya pengetahuan partograf ini juga kebanyakan mahasiswa mengaku partograf dibuat
merupakan pengaruh dari mana asal sumber informasi setelah persalinan tersebut berakhir. Selain keempat
99
Medica Hospitalia | Vol. 1, No. 2, November 2012
sumber informasi tersebut, lebih dari tiga perempat dilatasi servik dan penurunan bagian terbawah janin,
mahasiswa mengaku belajar sendiri untuk mendapatkan dengan menggunakan parameter garis waspada dan
pengetahuan tentang partograf. Tidak terdapat garis bertindak sebagai indikator melakukan
perbedaan yang bermakna mengenai sumber tindakan/intervensi. Hanya kurang dari setengah
pengetahuan antara koass senior dan belajar sendiri. mahasiswa yang menjawab benar tentang pengertian
Disaat tidak ada yang mengajarkan secara khusus dari garis waspada. Fungsi dari garis waspada dan garis
tentang penggunaan partograf, mahasiswa akan belajar bertindak adalah membantu mengidentifikasi terjadinya
sendiri untuk memahami mengenai partograf. partus lama dan partus macet.11
Ada sebagian kecil mahasiswa yang melakukan Pengetahuan tentang durasi normal kontraksi
ujian ulang kepaniteraan klinik obstetri dan ginekologi. uterus juga masih kurang, jika dibandingkan
Ujian ulang ini dilaksanakan setelah semua siklus pengetahuan dalam melakukan penilaian selama
kepaniteraan klinik berakhir. Tidak semua responden persalinan. Meskipun mahasiswa mengerti frekuensi
langsung lulus dalam menjalani kepaniteraan klinik. Hal normal kontraksi uterus, penilaian kontraksi uterus,
ini karena dosen/staf pengajar di bagian merasa bahwa penilaian kemajuan persalinan dan mengetahui durasi
mahasiswa tersebut belum memiliki pengetahuan yang persalinan normal, namun penilaian durasi kontraksi
cukup tentang ilmu obstetri dan ginekologi, dimana uterus hanya dipahami oleh sekitar setengah lebih
pengetahuan tentang partograf sebagai salah satu materi mahasiswa. Dalam penelitian lain menyebutkan, tenaga
kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa yang kesehatan di Nigeria hanya sekitar setengah responden
sedang menjalani kepaniteraan klinik.25 Lebih dari tenaga kesehatan yang mampu menjelaskan dengan baik
setengah mahasiwa menjalankan stase kepaniteraan parameter untuk melakukan penilaian selama
klinik di bagian obstetri dan ginekologi pada tahun ke-5. persalinan.20
Jarak yang bervariasi ini memungkinkan mahasiswa Partograf terdiri dari grafik penilaian persalinan
yang mengikuti kepaniteraan klinik di bagian obstetri dan dianggap sebagai sumber informasi yang sangat baik
dan ginekologi tidak terlalu banyak, sehingga terdapat untuk menganalisis dilatasi serviks uteri dan presentasi
penyampaian pengetahuan yang cukup dan pengalaman kepala janin dalam kaitannya dengan waktu persalinan.13
yang memadai terkait ilmu yang sedang dipelajarinya. Pada penulisan tentang partograf, hanya sebagian kecil
Penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan responden yang mampu mengisi dengan benar semua
mahasiswa yang akan lulus menjadi dokter sudah baik. komponen partograf dan memulai penulisan partograf
Temuan ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, sesuai aturan (dimulai pada garis waspada). Apabila
dimana tenaga kesehatan di pusat pelayanan primer di mahasiswa salah dalam meletakkan awal mula penulisan
Nigeria mempunyai pengetahuan yang kurang dalam partograf, maka akan mempengaruhi keputusan klinik
penggunaan partograf.20 Partograf membantu dalam yang akan dilakukan pada persalinan.
melakukan penilaian selama persalinan kala 1. Pada Partograf yang dimiliki oleh RSUP Dr. Kariadi
penelitian ini sebagian besar mahasiswa mengerti masih menggunakan partograf WHO yang versi lama
dengan baik tentang permulaan dan tanda kala 1 dimana masih dijumpai penilaian fase laten kala 1
persalinan, manfaat riwayat obstetrik sebelumnya dalam persalinan.26 Namun dalam melaksanakan kegiatan
memprediksi jalannya persalinan dan faktor-faktor partus luar selama program pendidikan profesi,
resiko yang menyertai kehamilan. Namun terdapat mahasiswa menggunakan partograf WHO yang telah
pengetahuan yang kurang mengenai prosedur rutin pada dimodifikasi, tanpa adanya fase laten kala 1
kala 1 persalinan yakni pengosongan kandung kemih. persalinan.17,27 Rata-rata mahasiswa telah menggunakan
Dalam asuhan persalinan normal, tidak dianjurkan partograf dalam mengawasi persalinan sebanyak 5 kali,
melakukan kateterisasi kandung kemih secara rutin baik itu di rumah sakit atau di pusat pelayanan kesehatan
selama persalinan berlangsung.9,17 Hal ini dimungkinkan primer (puskesmas). Penggunaan ini masih dirasa
karena mahasiswa tidak sepenuhnya memahami standar kurang, karena masih banyak mahasiswa yang salah
prosedur pelayanan kebidanan dengan baik dan dalam membuat partograf persalinan. Seperti pada
kurangnya pelatihan asuhan persalinan normal. survei yang dilakukan pada petugas kesehatan
Pengetahuan tentang penilaian yang dilakukan professional di pelayanan kesehatan perifer Nigeria,
berdasarkan partograf yang digunakan sudah baik. penggunaan partograf juga masih kurang.19 Meskipun
Dalam penelitian di Nigeria, hanya sekitar setengah sebagian besar mahasiswa telah mengerti bagaimana cara
tenaga kesehatan yang mampu menjawab dengan benar penulisan tanda/simbol penilaian pada partograf,
pertanyaan mengenai penilaian pada partograf.20 Hal ini pengertian itu tidak diikuti dengan penulisan yang benar
berbeda dengan penelitian ini, karena mahasiswa permulaan partograf. Mayoritas mahasiswa menulis
kedokteran telah dibekali pengetahuan yang cukup partograf pada awal kotak partograf yang tersedia, bukan
selama program pendidikan sarjana dan profesi. Namun dimulai pada garis waspada saat persalinan memasuki
dalam menilai kemajuan persalinan masih sangat rendah. fase aktif kala 1. Oleh karena itu perlu dilakukan
Kemajuan persalinan dapat ditentukan dengan melihat penekanan yang lebih detail tentang cara penulisan
100
Tingkat Pengetahuan Pada Mahasiswa Tingkat Akhir FK UNDIP Tentang Partograf
partograf yang sesuai dengan Asuhan Persalinan tentu dapat menentukan baiknya pengisian partograf
Normal.9 yang dihasilkan. Pengalaman yang lebih dalam
Partograf akan memantau kemajuan persalinan, mengawasi persalinan, atau simulai kasus pengisian
dan juga dapat membantu dalam deteksi dini masalah partograf dalam program pendidikan profesi di
dan penyulit dalam persalinan.10,14 Masalah dan penyulit kepaniteraan klinik bagian obstetri dan ginekologi,
dalam persalinan dapat meningkatkan morbiditas dan masih perlu ditingkatkan. Dengan perubahan standar
mortalitas pada ibu dan bayi. Pengetahuan tentang pelayanan kebidanan di RSUP Dr. Kariadi yang
partograf perlu diketahui dan dipahami oleh para calon menggunakan partograf WHO versi yang baru,
dokter, terutama bagi dokter umum yang harus mampu mahasiswa akan lebih memahami dan dapat
mengadakan persalinan normal dan. mengidentifikasi mengaplikasikan dengan baik, pengetahun partograf
secara dini penyulit persalinan, dan mampu merujuk ibu yang didapatkan selama proses pendidikan di Fakultas
hamil tersebut secara tepat waktu dengan keputusan Kedokteran UNDIP.
klinik yang benar.16 Dengan tingkat pengetahuan yang
cukup tentang partograf, partus lama dan partus macet SIMPULAN DAN SARAN
sebagai salah satu penyebab kematian ibu dapat dicegah
dan dihindari.10-12 Tingkat pengetahuan yang baik pada Pengetahuan mahasiswa yang akan lulus menjadi dokter
mahasiswa yang akan lulus menjadi dokter akan sangat sudah baik, namun terdapat poin pengetahuan yang
membantu mencegah terjadinya kematian ibu selama masih kurang, yaitu tentang prosedur rutin dalam kala 1
persalinan. Hal ini akan membantu tercapainya tujuan persalinan, kepuasan kemajuan persalinan dalam
MDG's ke 3 dan menurunkan angka kematian ibu di melakukan penilaian pada partograf, dan durasi normal
Indonesia secara keseluruhan, sesuai target yang kontraksi uterus dalam melakukan penilaian selama
diharapkan.4,6 persalinan. Diperlukan pengaplikasikan pengetahuan
Penelitian ini merupakan data awal untuk tersebut kedalam simulasi kasus pengisian partograf.
menentukan hal apa yang mempengaruhi terbentuknya Supaya terdapat sinergi dalam pengaplikasian
pengetahuan partograf. Jumlah sampel penelitian masih antara pengetahuan dan praktek nyata di rumah sakti,
kurang sehingga penelitian ini belum bisa dianalisis dimana partograf yang dimiliki oleh RSUP Dr. Kariadi
secara analitik untuk menilai apakah ada hubungan dan diganti dengan partograf WHO yang terbaru. Sistem
seberapa kuat hubungan pengaruh yang dapat pengajaran selama program pendidikan sarjana dan
membentuk pengetahuan partograf. Pengambilan program pendidikan profesi sudah baik, namun perlu
sampel penelitian yang tidak dilakukan pada waktu yang adanya pelatihan khusus yang diberikan kepada
sama, membuat distribusi data yang didapatkan tidak mahasiswa tentang standar pelayanan kebidanan dan
normal. Sebagian mahasiswa ada yang mengikuti pelatihan asuhan persalinan normal, untuk menunjang
kepaniteraan komprehensif di awal penelitian, pelayanan kebidanan.
pertengahan dan akhir penelitian, serta masih ada
mahasiwa yang belum mengikuti kepaniteraan DAFTAR PUSTAKA
komprehensif karena belum lulus dari semua bagian
ketrampilan klinik yang ada. Variasi jawaban pertanyaan 1. Biro Pusat Statistik. Indonesia Survei Demografi dan
mungkin disebabkan karena kuesioner yang baku untuk Kesehatan 1997. Jakarta: Biro Pusat Statistik; 1998.
2. Biro Pusat Statistik. Survei Demografi dan Kesehatan
menilai tingkat pengetahuan partograf. Kuesioner yang Indonesia 2002-2003. Jakarta: Biro Pusat Statistik; 2003
dibuat hanya berdasarkan buku panduan, referensi dari 3. Departemen Kesehatan Indonesia. Laporan Hasil Riset
penelitian sebelumnya dan melalui uji validitas oleh Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia Tahun 2007. Jakarta :
pakar. Badan Litbang Kesehatan. 2008.
Kelebihan penelitian ini adalah data yang 4. Stalker, Peter. Laporan MDGs 2008 : Kita Suarakan MDGs
Demi Pencapaiannya di Indonesia. Jakarta : Bappenas. 2008.
dipergunakan diambil melalui data primer berasal dari
5. GOI-UNICEF. Challenges for a New Generation: The Situation
partograf dan diverifikasi ulang dengan data sekunder of Children and Women in Indonesia, Jakarta. 2000
yang didapatkan pada Bagian Akademik FK UNDIP. 6. World Health Organization. Reduction of maternal mortality :
Pengisian kuesioner yang dilakukan dibawah supervisi a joint WHO/UNFPA/UNICEF/World Bank statement.
dari pengelola kepaniteraan klinik FK UNDIP, Geneva: Publications of the World Health Organization. 1999
7. World Health Organization. Making pregnancy safer : the
memberikan nilai tambah akan kebenaran jawaban dari
critical role of the skilled attendant : a joint statement by WHO,
responden. Dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang ICM and FIGO.Geneva : Publications of the World Health
berhubungan dengan tingkat pengetahuan partograf, Organization. 2004
akan didapat intervensi yang efektif untuk lebih 8. World Health Organization. The world health report 2008 :
meningkatkan pengetahuan partograf, terutama dalam primary health care now more than ever. Geneva : Publications
penulisan partograf. of the World Health Organizatio. 2008
9. JNPK-KR, POGI, dan JHPIEGO Corrporation. Pelatihan
Bagian yang menarik dari penelitian ini adalah Asuhan Persalinan Normal Ed.3 (Revisi). Jakarta : Jaringan
pengetahun yang baik tentang partograf ternyata belum Nasional Pelatihan Klinik. 2007
101
Medica Hospitalia | Vol. 1, No. 2, November 2012
10. Khan, Khalid S, Daniel Wojdyla, Lale Say, A Metin 21. Fahdhy, Mohammad dan Virasakdi Chongsuvivatwong.
Gülmezoglu, Paul F A Van Look. WHO analysis of causes of Evaluation of World Health Organization Partograph
maternal death: a systematic review. Lancet 2006; 367:106674. Implementation by Midwives for Maternity Home Birth in
11. World Health Organization. Partograph in Management of Medan, Indonesia. Midwifery. 2005 Dec;21(4):301-10. Epub
Labour. Lancet. 1994 Jun 4;343(8910):1399-404 2005 Aug 1.
12. Campbell OMR, Gramhan WJ. Strategies for Reducing 22. Mardiyono B, Moeslichan S, Sastroasmoro S, Budiman I,
Maternal Mortality : getting on with what works. Lancet Purwanto SH. Perkiraan Besar Sampel. Dalam: Sastroasmoro S
2006;368;1284-1299 dan Sofyan Ismael. Dasar-dasar Metode Penelitian Klinis Edisi
13. Fauveau V, de Bernis L. “Good obstetrics revisited”: Too many ke-2. Jakarta : CV Sagung Seto. 2002. p270
evidence-based practices and devices are not used. Int J 23. Stern DT, Williams BC, Gill A, Gruppen LD, Woolliscroft JO,
Gynecol Obstet 2006;94:179-84. Grum CM. Is there a relationship between attending
14. Family and Community Health Department of Reproductive physicians' and residents' teaching skills and students'
Health and Research WHO. Global Action for Skilled examination scores?.Acad Med. 2000 Nov;75(11):1144-6.
Attendants for Pregnant Women. Geneva : Publications of the 24. Ogburn JA, Espey EL, Dorin MH, Ming C, Rayburn WF.
World Health Organization.2002. Obstetrics and gynecology residents as teachers of medical
15. World Health Organisation. The Partograph, A managerial students: predictors of excellence. Am J Obstet Gynecol. 2005
tool for the prevention of prolonged labour. Section IV. Nov;193(5):1831-4.
Guidelines for operations research on the application of the 25. Bagian Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kadungan Fakultas
partograph. Geneva : World Health Organisation. 1989 Kedokteran Universitas Diponegoro. Manual Prosedur
16. Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Dokter. Kegiatan Pembelajaran Program Pendidikan sarjana dan
Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia. 2008 Program Pendidikan Profesi. Semarang : Bagian Obstetri dan
17. Departemen Kesehatan (Depkes) RI. Standar Pelayanan Ginekologi FK UNDIP/RS Dr. Kariadi. 2009
Kebidanan (buku I). Jakarta : Depkes RI. 2001. 26. Standar Pelayanan Obstetri-Ginekologi di Rumah Sakit
18. Kurikulum Pendidikan Kedokteran FK Undip. Available from: Dr. Kariadi Semarang. Semarang: SMF/Bagian Ilmu Obstetri-
http://kulon.undip.ac.id/kurikulum/FK/KURIKULUM%20 Ginekologi RS Dr.Kariadi/FK UNDIP. 2008.
PENDIDIKAN%20DOKTER.pdf [cited 18 Feb 2011] 27. World Health Organization. Managing Complications in
19. A.C., Umezulike, H.E Onah, J.M. Okaro. Use of the Partograph Pregnancy and Childbirth. Geneva: World Health
among medical personel in Enugu, Nigeria. Int J Gynaecol Organization; 2000.
Obstet. 1999 May;65(2):203-5.
20. AO, Fawole, DA Adekanle, KI Hunyinbo. Utilization of the
Partograph in Primary Health care facilities in Southwestern
Nigeria. Niger J Clin Pract. 2010 Jun;13(2):200-4.
102