Anda di halaman 1dari 2

Daftar Pustaka

Https://Id.M.Wikipedia.Org/Wiki/Peristiwa_Kudeta_Angkatan_Perang_Ratu_Adil
Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka
Https://Www.Youtube.Com/Watch?V=Vffzukd41nw
Tokoh (tambahan)
Letnan Jenderal Hendrik Simon Spoor, peran: mantan komandan KNIL memerintahkan
westerling untuk membentuk gerakan rahasia

Proses
 Jenderal Spoor memerintahkan westerling untuk membentuk gerakan rahasia dan
diperintahkan juga untuk membeli senjata di pasar gelap. Kemudian westerling
diam-diam membentuk APRA yang bertujuan untuk mempertahakan Negara
Pasundan dan Menetang Republik Indonesia
 5 Januari 1950 Westerling mengirimkan ultimatum, yang isinya agsr APA diakui
sebagai tentara negaa pasundan dan menolak usaha-usaha untuk membubarkan
negara tersebut.
 22 Januari 1950
1. Pukul 21.00 Westerling mengendarai mobil menuju Padalarang dan menunggu
pasokan senjata dari Bandung untuk pasukannya yang akan menyerang Jakarta.
Rencananya Westerling akan menyerang Bandung dan Jakarta secara bersamaan.
2. Pukul 21.30 Strootroepen memblokir jalan Cimahi-Padalarang.
 23 Januari 1950
1. Menjelang tanggal 23 Januari 1950 geromolan APRA mulai meneror Bandung
2. Pukul 04.30 memulai serangan ke arah Bandung. Gerombolang APRA berjumlah
800 orang terdiri dari pelarian pasukan payung, barisan pengawal, strootroepen,
dan plisi belanda. Bersamaan dengan itu kurang dari 2 pleton lainnya bergerak ke
Jakarta dan Westerling ikut didalamnya.
3. Pukul 07.00 daerah Cimidi dapat diduduki APRA, setelah itu mereka menuju
Bandung.
4. Pukul 08.00 diadakan perundingan antara pimpinan belanda di Bandung dengan
TNI. Hasil perundingannya pihak belanda tak akan melakukan apa-apa sebelum
ada perintah dari pemerintah pusat. Ketika perundingan berlangsung gerombolan
APRA mulai memasuki kota Bandung dan menembaki TNI dan rakyat yang mereka
temui, pertempuran pun terjadi di berbagai tempat. Pertempuran yang terjadi
tidak seimbang karena kekeuatan TNI yang dikerahkan tidak begitu besar.
5. Pukul 11.00 Staf Kwartier Divisi Siliwangi dapat dikuasai oleh APRA dan banyak
korban dari TNI.
6. Jumlah korban gerombolan APRA dari pihak TNI sebanyak 79 orang (63 orang
teridentifikasi dan 16 orang tak diketahui identitasnya), termasuk tewasnya letnan
kolonel lembong saat akan memasuki markas divisi siliwangi. Selain itu ada 6
korban dari perwira menengah dan rakyat sipil.
 Rencana Westerling gagal ketika truk yang berisi senjata untuk pasukan APRA di
Jakarta tak datang. Truk tersebut telah dicegat dan diamankan TNI, sehingga
Westerling kebingungan. Ia tak mungkin membatalkan penyerbuan kota Bandung
karena pasukannya sudah menyebar dan siap menyerang.
 TNI melakukan pengawasan yang sangat ketat karena terdengar kabar bahwa
Westerling dan pasukannya akan menyerbu Jakarta kembali sekitar tanggal 12 atau
13 Januari 1950. Ternyata serangan Westerling di Jakarta tak pernah terjadi.
 Otak dari penyerbuan APRA ini adalah Sultan Hamid II. Sultan Hamid II marah
terhadap Westeling karena bertindak tak sesuai dengan rencanya, yaitu menyerang
sidang menteri kabinet.
 Tindakan subversif Sultan Hamid II dengan Westerling terbongkar. Sultan Hamid II
diajukan ke Mahkamah Agung dan dipenjara 10 tahun serta diberi label
pengkhianatan kepada bangsa dan negara Indonesia.
 Setelah gerakannya gagal Westerling diburu oleh para pejuang Republik Indonesia
dan Ia sempat berpidah-pindah tempat persembunyian.
 22 Februari 1950 dengan izin Komandan Penerbangan Ankatan Laut Belanda,
Westerling diterbangkan menggunakan pesawat Catalina ke Singapura menggunakan
paspor palsu.
 28 Agustus 1950 Westerling sampai ke Belanda dengan selamat

Anda mungkin juga menyukai