Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Obat Tradisional
Bab I
Pendahuluan
Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar didunia, Negara yang memiliki begitu
banyak keanekaragaman baik habitat, maupun flora dan fauna yang dimilikinya.
termasuk juga keanekaragaman tanaman obat tradisional atau lebih sering dikenal dengan
tanaman herbal.
Pada masyarakat modern ini, masyarakat belum begitu tahu tentang manfaat apa saja
yang dapat kita peroleh dari tanaman herbal untuk kesehatan, itu dikarenakan masyarakat
lebih mengenal obat – obatan dari bahan kimia, baik karena anjuran dari resep dokter yang
lebih sering memberikan resep untuk membeli obat – obatan kimia di apotek atau pun karena
mudah didapatkan di toko atau warung terdekat, sehingga membuat masyarakat kurang
mengetahui kelebihan tersendiri yang dimiliki tanaman herbal ketimbang obat - obatan kimia
yang biasa mereka konsumsi, bahkan terkadang masyarakat saat membeli obat tidak begitu
mampu untuk membeli obat obatan modern. Namun banyak dari masyarakat yang meracik
obat obatan tradisional tersebut hanya dari perkataan orang lain atau pengalaman sendiri.
Inilah yang menyebabkan kurangnya pengaruh obat dalam menyembuhkan karena salahnya
rendah. Contoh kecil akibat dari pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman obat tradisional
yang masih sangat randah adalah seringnya masyarakat salah dalam menentukan bahan baku
dalam pembuatan obat tradisional dan tidak tahu bagaimana cara mengolah bahan tersebut,
sehingga yang didapat bukanlah manfaat melainkan efek samping yang berlebih.
Selain itu, kurangnya pengetahuan pengguna obat obatan tradisional dalam penentuan
dosis bisa menjadi hal yang berbahaya. Bukannya manfaat yang didapat, melainkan efek
samping yang berlebih, seperti halnya penggunaan tanaman dringo (Acorus calamus), yang
biasa digunakan untuk mengobati stres. Tumbuhan ini memiliki kandungan senyawa bioaktif
asaron. Senyawa ini punya struktur kimia mirip golongan amfetamin dan ekstasi.
Dalam dosis rendah, dringo memang dapat memberikan efek relaksasi pada otot dan
menimbulkan efek sedatif (penenang) terhadap system saraf pusat (Manikandan S, dan Devi
RS., 2005), (Sukandar E Y, 2006)).Namun, jika digunakan dalam dosis tinggi malah
al., 2003)
Tanaman obat tradisional atau lebih dikenal dengan tanaman herbal adalah bahan atau
ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman.
Dalam karya tulis ini saya akan berusaha membahas pendeskripsian sedetail mungkin dari
tanaman obat tradisional (herbal) itu sendiri. Dikarenakan luasnya cakupan mengenai
pemanfaatan tanaman obat tradisional. Maka dirasa perlu dibuatnya pembahasan masalah.
1. Jenis tanaman dan bagian tanaman yang paling sering digunakan dalam pembuatan obat
Tanaman obat tradisional, seperti halnya obat buatan pabrik yang memang tak bisa
dikonsumsi sembarangan. Tetap ada dosis yang harus dipatuhi, seperti halnya resep dokter.
Hal ini menepis anggapan bahwa obat tradisional tak memiliki efek samping. Anggapan bila
obat tradisional aman dikonsumsi walaupun gejala sakit sudah hilang adalah keliru. Sampai
batas-batas tertentu, mungkin benar. Akan tetapi bila sudah melampaui batas, justru
membahayakan.
Sebelum membahas lebih lanjut, pembahasan makalah ini akan dirumuskan sebagai berikut:
ilmiahnya ?
5. Apa saja bagian dari tanaman obat tradisional yang paling sering digunakan dalam
6. Apa kelebihan kelebihan yang dimiliki tanaman obat tradisional(herbal) ketimbang obat
Berdasarkan permasalahan yang ada di atas, tujuan akhir yang ingin di capai dalam penelitian
ini adalah:
2. Mengetahui berbagai jenis tumbuhan yang biasa digunakan sebagai obat tradisional beserta
nama ilmiahnya.
5. Mengetahui bagian tumbuhan obat tradisional yang paling sering digunakan dalam
6. Menjelaskan kelebihan kelebihan tanaman obat tradisional (herbal) daripada obat obatan
kimia.
a. Pembahasan ini bagi kami berguna sebagai wahana latihan dalam pembuatan karya tulis
ilmiah.
c. Pembahasan ini digunakan untuk memberikan informasi bahwa banyak sekali tanaman
Metode penelitian yang saya gunakan adalah penelitian korelatif. Yang di maksud dengan
penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai
dengan pengertian tersebut saya menghubungkan data-data yang saya dapat antara yang satu
dengan yang lain. Selain itu saya juga menghubungkan data-data yang ada dengan landasan
teori yang saya gunakan. Sehingga diharapkan penelitian saya bisa menjadi penelitian yang
Bab II
Pembahasan
Pengobatan secara tradisional tertua yang tercatat dalam sejarah yaitu pada Bangsa
Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan tanaman obat yaitu
Hyppocrates ( tahun 466 sebelum masehi ) membuat himpunan keterangan terinci mengenai
ribuan tanaman obat dalam De Materia Medica. Orang- orang Yunani kuno juga telah
melakukan pengobatan herbal. Zaman Mesir kuno ( tahun 2500 sebelum masehi ) yang ditulis
dalam Papyrus Ehers meyebutkan Sejumlah besar resep penggunaan produk tanaman untuk
pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala penyakit dan diagnosanya, Pada saat itu, para
pendeta Mesir kuno telah melakukan dan mempraktekkan pengobatan Herbal. Dalam
kepercayaan agama Islam tentang pengobatan, telah disabdakan oleh Rasullullah SAW
“Setiap kali Allah menurunkan penyakit, pasti Allah menurunkan (pula) obatnya.” (HR.
Bukhari-Muslim).
SKN (Sistem Kesehatan Nasional) juga menyatakan bahwa pengobatan tradisional yang
terbukti berhasil guna dan berdayaguna terus dilakukan pembinaan dan bimbingan serta
pasal 47 menyatakan pengobatan tradisional yang mencakup cara, obat dan pengobatan atau
dunia mencakup tiga sektor yang saling terkait, (Young, 1980) Sumber pengobatan di dunia
mencakup tiga sektor, yaitu pengobatan rumah tangga/ pengobatan sendiri menggunakan
obat, obat tradisional, atau cara tradisional, pengobatan medis yang dilakukan oleh oleh
perawat, dokter, puskesmas, atau rumah sakit, serta pengobat tradisional. Dalam pemilihan
sumber pengobatan di susunlah suatu criteria tentang sumber pengobatan tersebut. (Young,
1980), Kriteria yang digunakan untuk memilih sumber pengobatan adalah pengetahuan
tentang sakit dan pengobatannya, keyakinan terhadap obat/ pengobatan, keparahan sakit, dan
keterjangkauan biaya dan jarak. Dari empat kriteria tersebut, keparahan sakit menduduki
tempat yang dominan. Sebagaimana diketahui bahwa pola penyakit di Indonesia (bahkan di
dunia) telah mengalami pergeseran dari penyakit infeksi (yang terjadi sekitar tahun 1970 ke
Hal ini seiring dengan laju perkembangan tingkat ekonomi dan peradaban manusia yang
ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi dengan berbagai penemuan baru
yang bermanfaat dalam pengobatan dan peningkatan kesejahteraan umat manusia. Dalam
data statistik tentang kematian akibat efek samping obat-obatan yang diperoleh, Isa (2009:1)
cuma sesaat. Pola hidup ini harus di bayar mahal. Di Amerika saja, efek samping obat –
Menurut WHO, negara negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan obat
herbal sebagai pelengkap pengobatan primer yang mereka terima. Bahkan di Afrika,
sebanyak 80% dari populasi menggunakan obat herbal untuk pengobatan primer (WHO,
2003). Faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat herbal di negara maju
adalah usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi penyakit kronik
meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu di antaranya
kanker serta semakin luas akses informasi mengenai obat herbal di seluruh dunia (Sukandar
EY,2006).
kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis,
penyakit degeneratif dan kanker. WHO juga mendukung upaya- upaya dalam peningkatan
keamanan dan khasiat dari obat tradisional (WHO, 2003). Penggunaan obat tradisional secara
umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat
tradisional memiliki efek samping yangrelatif lebih sedikit dari pada obat modern.
Bab III
Pengolahan Data
Ada masyarakat yang berpendapat kalau reaksi obat kimia lebih cepat dibanding obat dari
tanaman herbal, padahal reaksi yang lama dalam pengobatan hal tersebut sangatlah wajar
karena obat bukanlah cabai yang saat dimakan makan rasa pedasnya akan dirasakan saat itu
juga sehingga ada beberapa orang yang bertanya adakah Pengaruh tanaman herbal bagi
kesehatan.
Berikut ini adalah kasus yang terjadi sekitar tahun 1985, terdapat banyak pasien di salah
satu rumah sakit di Jawa Tengah yang sebelumnya mengkonsumsi daun keji beling. Pada
pemeriksaan laboratorium dalam urine-nya ditemukan adanya sel-sel darah merah (dalam
jumlah) melebihi normal. Hal ini sangat dimungkinkan karena daun keji beling merupakan
diuretik kuat sehingga dapat menimbulkan iritasi pada saluran kemih. Akan lebih tepat bagi
mereka jika menggunakan daun kumis kucing (Ortosiphon stamineus) yang efek diuretiknya
lebih ringan dan dikombinasi dengan daun tempuyung (Sonchus arvensis) yang tidak
mempunyai efek diuretik kuat tetapi dapat melarutkan batu ginjal berkalsium.
Pada periode sebelum tahun 1970-an banyak terjangkit penyakit infeksi yang memerlukan
penanggulangan secara cepat dengan mengunakan antibiotika (obat modern). Pada saat itu
jika hanya mengunakan Obat herbal atau Jamu yang efeknya lambat, tentu kurang bermakna
dan pengobatannya tidak efektif. Sebaliknya pada periode berikutnya hinga sekarang sudah
cukup banyak ditemukan turunan antibiotika baru yang potensinnya lebih tinggi sehingga
Dari dua kasus yang terjadi diatas dapat disimpulkan bahwa tanaman herbal berpengaruh
terhadap kesehatan manusia, meskipun telah ditemukan antibiotik terbaru yang efektif untuk
meyembuhkan penyakit. Namun peran tanaman herbal yang sedikit memiliki efek samping
Obat herbal benar-benar merupakan produk alami yang telah tersedia di alam. Pengolahan
obat ini pun dilakukan secara alami, bahkan tradisional, tanpa pencampuran bahan kimia atau
sintetis. Oleh sebab itulah, dapat dipastikan bahwa obat-obatan herbal sama sekali tidak
2. Bebas Racun
Obat-obatan kimia atau obat farmasi merupakan racun sehingga tidak boleh dikonsumsi
secara sembarang. Namun, ada yang berbeda dari obat herbal. Yaitu, bebas racun. Dengan
demikian, obat herbal sangat aman dikonsumsi oleh siapa pun. Bahkan, obat herbal dapat
Umumnya, obat-obatan kimia hanya bekerja untuk menyembuhkan gejala penyakit. Namun,
tidak demikian dengan obat-obatan herbal. Selain menyembuhkan gejala penyakitnya, obat-
Cara kerja yang berbeda ini disebabkan efek obat herbal yang bersifat menyeluruh (holistik).
Akhirnya, pengobatan tidak hanya terfokus pada penghilangan penyakit, tetapi juga pada
Misalnya, jintan hitam atau yang lebih terkenal dengan sebutan habbatussauda yang dapat
menyembuhkan asam urat, migren, diabetes, hepatitis, bahkan kanker. Contoh lain, bawang
putih yang bersifat antivirus serta mampu menguatkan jantung dan menurunkan kolesterol.
Berikut ini kandungan dalam beberapa tanaman herbal yang sering di manfaatkan didalam
tanaman herbal :
n digunaka
n
1 Jahe Zingiber Umbi Direbus dan ditumbuk Menghangatkan
Rimpang
2. Kencur Kaempferia Umbi Direbus Obat Batuk, sakit
Rimpang dahak
3. Kunyit Curcuma Umbi Ditumbuk atau Mengobati diare dan
Rimpang
4. Lengkuas Languas Umbi Ditumbuk Menghilangkan panu
Beav Rimpang
7. Mengkud Morinda Buah Dijus Mengobati
u Citrifolia penyakitradang
air kecil,
batuk,amandel ,
lever , .
8. Jeruk Citrus Buah Dijus Mengobati
batuk kronis ,kurang
darah ,
menghilangkan bau
badan.
9 Jintan Trachyspermu Daun Direbus Mengobati batuk,
roxburghianum
syn
1 Pacar Aglaiae Daun Direbus Mengobati penyakit
1 precatorius sariawan
1 Sirih Chavica betle L Daun Direbus atau digosok Mengobati
2 batuk,antiseptika ,
4 jambu biji
1 Daun Daun Direbus Saponin, minyak Bersifat
orthosiphonin
1 Daun Daun Direbus asiaticoside, Mengobati sariawan
brahmoside, brahmic
mineral
1 Daun Daun Direbus saponin, flavonoida, Mengobati rematik
dan silikat
1 Batang Batang Direbus zat-zat anti inflamasi Mengobati
nyeri lambung , diare
1 Buah Buah Dijus lalu asam petroselinat, Obat antikembung
an oktadasenat, dan felan
dren
2 Rimpang Akar Direbus arundoin, fernenol, Obat untuk
Penutup
4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah saya lakukan dapat saya tarik kesimpulan :
a. Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat
b. Bagian dari tumbuh tumbuhan yang paling sering dijadikan obat adalah daun. Namun akar
c. Cara pengolahan obat tradisional masih sederhana, yaitu sengan cara ditumbuk dan direbus
d. Dalam penggunaan tanaman obat tradisional tetap membutuhkan dosis yang tepat.
Artinya ketepatan waktu penggunaan obat tradisional menentukan tercapai atau tidaknya efek
yang diharapkan.
f. Dalam segi penyembuhan meskipun tanaman herbal umumnya lebih lambat dalam
pengobatan secara tradisional menggunakan tanaman herbal jauh lebih aman bagi tubuh
dengan sangat sedikit efek samping yang ditimbulkannya, bebas racun, mudah di produksi,
menghilangkan akar penyakit, mudah diperoleh, murah dan mempunyai banyak khasiat.
4.2 Saran
a. Seharusnya kita dapat lebih bijak untuk memanfaatkan tanaman herbal yang ada di sekitar
kita dengan sebaik mungkin. Serta tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup disekitar kita
b. Saran yang terbaik untuk kesehatan, yaitu mengikuti anjuran dari pepatah yang berbunyi
“Lebih baik mencegah daripada mengobati”, dari pada kita berjuang mati – matian untuk
mengobati penyakit kita, lebih baik kita berjuang mati – matian untuk menjaga kesehatan kita
d. Bagi pemerintah juga diharapkan mampu mengembangkan usaha pembuatan obat obatan
Daftar Pustaka
1. Kompas, BPOM Pekanbaru Tarik 9.708 Kotak Obat Tradisional dari Peredaran,
4. Waluyo Srikandi. 2009. 100 Questions & Answer Diabetes. Jakarta: Elex Media
Komputindo
2000.Jakarta: 46-73
7. http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_obat_keluarga
8. http://www.anneahira.com
9. http://emprorerfaisal.blogspot.com/2012/03/karya-ilmiah-tentang-pengaruh-
tanaman.html#ixzz1q2i1YLRB
10. http://www.depkes.go.id
11. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3700/1/fkm-zulkifli5.pdf