Meningitis
Meningitis
PMNs,
Bakteri akut Rendah tinggi
sering> 300/mm ³
mononuklear
Virus akut Normal normal atau tinggi
<300/mm ³
Berkenaan dgn mononuklear dan
Rendah tinggi
penyakit TBC PMNs, <300/mm ³
biasanya
Ganas Rendah tinggi
mononuklear
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan fisik
• leher kaku, sakit kepala parah, dan demam.
• pembengkakan di mata, yang menunjukkan tekanan intrakranial
meningkat, dan ruam kulit.
• Tes darah
• Computed tomography (CT scan) atau magnetic resonance imaging
(MRI scan) dari otak
• Spinal tap
Tujuan terapi
• Menghilangkan infeksi dengan menurunkan tanda-tanda dan
gejala
• Mencegah kerusakan neurologik seperti kejang, tuli, koma,
dan kematian
Algoritma Terapi Pada Orang
Dewasa
Bayi dan Anak-anak
Terapi Meningitis
Terapi meningitis bacterial
terapi antibiotik yang digunakan harus dapat menembus sawar darah
otak, contohnya rifampicin, chloramphenicol, dan quinolones
(konsentrasi serum sekitar 30%-50%)
Terapi antibiotik diberikan secepatnya setelah didapatkan hasil
kultur.
Pada orang dewasa, Benzyl penicillin G dengan dosis 1-2 juta unit
diberikan secara intravena setiap 2 jam.
Pada anak dengan berat badan 10-20 kg. Diberikan 8 juta unit/hari,
anak dengan berat badan kurang dari 10 kg diberikan 4 juta unit/hari.
Ampicillin dapat ditambahkan dengan dosis 300-400 mg/KgBB/hari
untuk dewasa dan 100-200 mg/KgBB/ untuk anak-anak.
Untuk pasien yang alergi terhadap penicillin, dapat diberikan sampai
5 hari bebas panas.
Terapi meningitis TB
diberikan prednison 1-2 mg/kgBB/hari selama 4 minggu kemudian
penurunan dosis (tapering-off) selama 8 minggu sehingga pemberian
prednison keseluruhan tidak lebih dari 2 bulan.
Terapi meningitis viral
diberi anti emetik seperti ondansetron dosis dewasa 4-8 mg IV tiap 8jam,
dosis pediatrik 0,1 mg/kg IV lambat max 4 mg/dosis dan dapat diulang tiap
12 jam
diberi antiviral seperti acyclovir, diberikan secepatnya ketika didiagnosis
herpetic meningoencephalitis, dosis dewasa 30 mg/kg IV tiap 8 jam
Terapi meningitis jamur
Meningitis kriptokokus diobati dengan obat antijamur. Dapat digunakan :
Flukonazol, obat ini tersedia dengan bentuk pil atau infus
Jika pasien intoleran dengan flukonazol dapat digunakan dengan
amfoterisin B dan kapsul flusitosin. Mempunyai efek samping besar pada
amfoterisin B, dapat diatasi dengan pemberian ibuprofen setengah jam
sebelum amfoterisin B dipakai.
Terapi suportive
memelihara status hidrasi dengan larutan infuse elektrolit dan
oksigenasi
Direkomendasikan pemberian heparin 5000-10.000 unit diberikan
dengan pemberian cepat secara intravena dan dipertahankan pada
dosis yang cukup untuk memperpanjang clotting time dan partial
thromboplastin time menjadi 2 atau 3 kali harga normal.
Untuk mengontrol kejang diberikan antikonvulsan, contohnya
Fenitoin 5 mg/kg/24 jam, 3 kali sehari.
Jika demam diberikan Antipiretika : parasetamol atau salisilat 10
mg/kg/dosis
Pada udem cerebri dapat diberikan osmotik diuretik atau
corticosteroid, tetapi hanya bila didapatkan tanda awal dari
impending herniasi.
rekomendasi untuk terapi antimikroba empiris untuk meningitis purulen
berdasarkan usia pasien dan kondisi spesifik predisposisi
dosis yang direkomendasikan untuk terapi antimikroba dengan bakteri meningitis
Monitoring
• Tekanan darah
• Glukosa
• Respirasi
• RR dan HR
• Volume output urin
Outcome Terapi
• Mencapai masa penyembuhan tepat waktu, tanpa bukti
penyebaran infeksi endogen atau keterlibatan orang lain.
• Mempertahankan tingkat kesadaran biasanya/membaik dan
fungsi motorik/sensorik, mendemonstrasikan tanda-tanda
vital stabil.
• Tidak mengalami kejang/penyerta atau cedera lain.
• Melaporkan nyeri hilang/terkontrol dan menunjukkan postur
rileks dan mampu tidur/istirahat dengan tepat.
• Tampak rileks, ansietas berkurang