Anda di halaman 1dari 5

Latihan Menulis Novel

Tema: School, Slice of Life, Comedy.


Tokoh:
1. Lukas Abram (MC)
2. Ren Subakti (MC)
3. Clara Friska Putri (Support)
4. Eri Emilia (Support)
*Karakter penambahan di dalam cerita akan di tulis pada chap
Berikutnya.

Latar Belakang Tokoh (sementara )


1. Lukas Abram
Berasal dari keluarga normal, Pintar dalam bidang seni khusus nya
menggambar, memiliki kemampuan social yang kurang, penyendiri,
berkeinginan besar, Kurang dalam pelajaran Math, berpikiran Kreatif.
(Perkembangan sifat tokoh bisa berubah ubah dalam suatu kejadian.)
2. Ren Subakti
Berasal dari keluarga tajir, cogan, teman semasa kecil MC, Pintar dalam
pelajaran sekolah, anak Basket, punya banyak kelebihan daripada si MC,
Kadang pelupa, orangnya asik, suka bercanda, benci dikatain “nak mami “.
3. Clara Friska Putri
Kenalan si tokoh utama saat di bangku SMP, Gadis yang lumayan
terkenal dikalangan kaum hawa karena memiliki penampilan bak model, juga
kemampuannya yang paham betul dalam dunia fasyion membuat Clara dapat
memilih terjun dalam perkerjaan Fashionista. Tidak suka makanan-makanan
pedas, dan takut pada suara petir (gampang kaget).
4. Eri Emilia
Teman dari si Clara, singkatnya sahabat Clara semenjak SD. Merupakan
ketua kelas yang baik, dan menjadi salah satu siswa teladan. Pandai di berbagai
bidang mata pelajaran dan mendapat banyak pengargaan atas prestasinya, tapi
di balik covernya yang terlihat sempurna sebenarnya dia memiliki sifat malu
dan kurang percaya diri (walaupun sebenarnya bisa saat serius). Jago dalam
mapel Umum. Suka membaca komik dan novel komedi romansa, dan tidak suka
hal yang melelahkan.
1
Pembukaan (bagian 1)

Tanggal 11 Juni Merupakan awal masuk sekolah nasional, Lukas


berharap masa SMA ini bisa mendapat teman dan bisa mengikuti
kegiatan Extra yang dia sukai disana tanpa terganggu. Lukas masuk
ke salah satu sekolah negri yang tak jauh dari rumahnya, yaitu ke
SMAN 1 Jaya Makmur. Lukas mendaftarkan diri di sekolah tersebut
bukan semata mata dekat dengan tempat tinggalnya, tetapi merupakan
sekolah top di daerah situ. Mulai disinilah kisah Lukas menjalani
masa-masa SMA yang baru dimulai. Akan kah Lukas mampu
menjalani masa di sekolahnya dengan baik dan mencapai impiannya?
Mari kita simak Bersama…

2
BAGIAN 1 “HARI PERTAMAKU”

Hari senin tanggal 11 Juni 2018 mulainya sekolah-sekolah untuk memulai


kegiatan belajar mengajar.
“Hari ini awal ku masuk sekolah ya?” ujar Lukas… (sambil melihat jam di
Hpnya)
“Hari dimana ada orang dan tempat baru yang asing… Bagaimana ini kalau aku
disuruh untuk memperkenalkan diri di depan semua orang, apa aku bisa, ah…
aku malu banget…” (wajah me-merah). “Tapi ini lah kesempatanku untuk
menjalanin kehidupan sekolahku yang berbeda dari masa masa kelamku di
SMP.” Ujarnya lagi.
Seketika itupun Lukas mulai bangun pukul 5 pagi untuk menyiapkan keperluan
sekolah yang perlu ia bawa, setelah merasa semua sudah beres dan siap Lukas
pun bergegas untuk segera mandi. Selasai mandi ia memakai setelan seragam
SMA nya dan bergegas ke ruang makan untuk sarapan, seperti biasa di ruang
makan sudah ada Ayah dan Ibu Lukas. (Ibu Lukas menyiapkan sarapan
sedangkan Ayah Lukas sedang duduk di ruang makan sambil membaca berita di
tabletnya).
Lukas, “Pagi Yah-Bu… Ayah sedang baca berita ya? Ada yang menarik di
berita itu?
Ayah, “Pagi nak, iya nih seperti biasa cari laporan cuaca hari ini dulu soalnya
kalau cuaca buruk, ayah bisa persiapan, hehehe…”
Ibu,”Lukas, hari ini mau bawa Bekal?”. “Tidak bu hari ini sepertinya pulang
awal karena masih hari pertama masuk sekolah.” Ujar Lukas. “Oh, kalau begitu
baiklah.”. (sambil tersenyum ke ara Lukas.)
Lukas, “Oh iya Yah, mulai hari ini Lukas mau berangkat sekolah sendiri saja
naik sepeda bersama Ren.” (sambil memakan roti isi siapan Ibu).
“Kamu yakin? Baiklah kalau begitu yang penting hati hati di jalan ya, soalnya
hari ini bakal padat kendaraan.”
“Iya Yah, Lukas bakal hati hati jalannya sama Ren.” ujar Lukas.
Setelah sarapan Lukasmulai kembali ke kamarnya untuk mengambil tas dan
mengenakan jaketnya. Pamitlah Lukas ke kedua orang tuanya dan bergegas
menaiki sepedanya ke rumah Ren untuk berangkat bareng ke sekolah.
Sampailan Lukas ke Rumah Ren dan seketika itu pun terlihat Ren sedang di
Garasi dan menyapa Lukas agar menunggunya sebentar.

3
“Yo, pagi Luk. Kamu bangunnya pagi banget, apa ga terlalu semangat untuk
hari pertama?” (sembari menggoda Lukas). “Heh, sembarangan. Gini-
gini aku juga nerves tau!” ujar Lukas dengan nada ngambek. “Ahahaha iya-
iya aku tau kok, masih takut sama orang kah? Huuummm? (meledek Lukas
lagi). “Terserah kamu aja deh dasar ‘Nak Mami’, Pfffts…” ledek Lukas
kepada Ren. “Arrrgh berisik, ku bakal buktiin kalau aku bukan ‘Nak
Mami’ lagi >_<.” Ujar Ren kepada Lukas dengan nada ngambek.

Setelah melakukan percakapan ringan (saling ledek :3), merekapun berangkat


ke sekolah bersama. Mereka pun saling bercakap-cakap sembari mengayuh
sepedanya menuju sekolah. Dalam perjalanan menuju ke sekolah, benar saja
seperti yang dikatakan Ayah Lukas bahwa jalanan akan macet dengan
kendaraan. Karena awal masuk sekolah tak heran bahwa akan banyak orang tua
yang mengantarkan anaknya ke sekolah.
Karena merasa bakal terlambat masuk ke sekolah, mereka berdua mulai
mengayuh sepeda mereka dengan cepat lewat trotoar bak pemain Bmx.
Beberapa meter sebelum sampai ke sekolah karena mereka terlalu me-ngebut
sehingga kesusahan dalam braking, Lukas hampir saja menabrak salah satu
perempuan dari 2 perempuan yang sedang menyebrang. Tanpa mereka sadari
mereka juga Murid SMA 1 Jaya Makmur.

“Huwa… awas Lukas di depan mu!”- Ren berteriak


Lukas menghadap ke belakang dan saat melihat kea rah depan, “Haaa…!”
(Lukas berteriak sambil menutup mata erat-erat berharap agar tidak menabrak)
Kedua perempuan itu pun ikut berteriak, “Hiiyaaa…!”

Saat sepeda berhenti Lukas membuka mata perlahan-lahan untuk melihat


kondisi kedua perempuan itu, begitu pula dengan kedua perempuan itu. Saat itu
juga Lukas menyadari bahwa mereka tidak tertabrak sepedanya, Ren yang jauh
di belakang Lukas bergegas menengok keadaannya.

Lukas, “Ah, anu… Kalian baik-baik saja kan?!” (dengan nada resah dan napas
yang terenggah). “Baik-baik gundulmu, kita sampe kaget tau…!” ujar
perempuan yang hampir ditabrak Lukas dengan nada marah. “Kamu
itu ngawur banget kalau naik sepeda, pelan pelan dong, kan bisa bahaya buat
keselamatan orang lain!” ujar perempuan ke-2.

4
“Ma-maafkan aku, aku terlalu terburu buru tadi sampai tidak lihat-lihat
jalanannya…” ujar Lukas dengan nada menyesal. Disaat itu pula Ren
menyusul Lukas yang tertinggal jauh di belakang untuk melihat keadaan
mereka. “Lukas kamu ok aja kan? Kamu ini kubilang tunggu dulu di
persimpangan nanti kok masih ngebut, oh iya kalian berdua juga gak kenapa-
napa ka?” (Ren yang masih terenggah enggah).

Akhirnyapun mereka menyelesaikan permasalahan itu dan kembali ke sekolah.

“Sungguh awal yang gak bagus buat aku” ujar Lukas.

Fin- bagian 1.

By: JIXO_Official (Twitter)

Anda mungkin juga menyukai