Anda di halaman 1dari 34

PRODUSER PENGENDALIAN LINGKUNGAN

1. Tujuan
2. Ruang Lingkup
3. Definisi

3.1 . Green Partner (GP)


3.2 . Ketidaksesuaian
3.3 . Matrial Safety Data Sheet (MSDS)
3.4 . Inductivery Couple Plasma (ICP)

4. Tanggung Jawab
4.1 . Tanggung Jawab Pimpinan Manajenen
4.2. Tanggung Jawab dan wewenang Environment Management
Representative (EMR)
4.3. Tanggung Jawab dan wewenang QA-QC
4.4. Tanggung Jawab dan wewenang Purchasing
4.5. Tanggung Jawab dan wewenang Departemen Ware House
4.6. Tanggung Jawab dan wewenang Departemen R & D

5. Prosedur Pengendalian Lingkungan


5.1. Pengadaan/Pembelian Matrial Utama, Matrial Pendukung
5.2. Penganan Produk New model dan Modifikasi
5.3. Proses Produksi Masal
5.4. Proses QA-QC
5.5. Pengendalian Ketidaksesuain Produk dan penelusurnya
5.6. Prosedur Internal dan Eksternal Audit Lingkungan
5.7. Prosedur Pengendalian Dokumen
5.8. Prosedur Tinjauan Sistem Manajemen Lingkungan
5.9. Prosedur Pendidikan dan Training
5.10. Penanganan Matrial dan Produk di Ware House
VISI DAN MISI PERUSAHAAN

Hampir dua dasarwarsa lamanya pendiri Sekaligus pimpinan perusahaan berkecimpung

Dibidang yang sama, dan visinya tidak pernah berubah, yaitu menjadi PRODUSEN TINTA CETAK

Dan COATING yang paling terkenal karena reputasi yang tinggi dibidang RISET, INNOVASI dan

PROBLEM SOLVING dengan mengacu kepada kebijakan Lingkungan , sekaligus membantu

Memberi perlindungan optimal terhadap manusia maupun ekosistem dan lingkungan dengan

Mempomosikan produk-produk yang paling ramah lingkuangan dan tidak memberi efek

Samping kepada manusia dan alam sekitar.

Dalam kaitan tersebut, pendiri sejak tahun 1995 telah memulai mengembangkan jenis tinta

Yang paling ramah lingkungan yaitu WATER BASED INK kearah pemakaian substrate PLASTIK

Dan ALUMUNIUM FOIL, dimana sampai saat ini sepanjang diketahui bahwa hanya Amerika dan

Negara-negara Eropa yang telah menjalankan sesuai intruksi dan tekanan dari Dinas

Lingkungan Hidup di masing-masing Negara.

Misi tersebut kian serius digarap di PT .Pan Grafik Indonesia dalam dua tahun terakhir

Karena pimpinam tambah yakin bahwa semakin cepat nya proses globalisasi akan semakin cepat

Pula tekanan-tekanan ke arah produk ramah lingkungan dan kesehatan menyebar ke seluruh

Bagian bumi ini.

Perusahaan juga tidak lupa untuk terus membenahi sistem,prosedur dan organisasi untuk

Lebih memperlancar perjalanan untuk mencapai Visi tersebut diatas.


1. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk digunakan didalam pengadaan ,pemakaian bahan baku dan
Pengendalian proses produksi dalam rangka ikut mendukung program ramah lingkungan
di PT. Pan Grafik Indonesia.

2. Ruang Lingkup
Prosedur ini mengatur pemenuhan terhadap persyaratan pengadaan material ,proses
Produksi ,pengetesan serta prosedur audit dan produk yang dihasilkan yang harus dikontrol
Dari kandungan bahan berbahaya, sehingga persyaratan persetujuan produk (produk
Approval ) dapat terpenuhi sesuai dengan sony Standard SS-00259 (7 th Edition).

3.Definisi

3.1 . Green Partner (GP)

Perusahaan yang diakui sebagai GREEN PARTNER, berdasarkan standard

Pengesahan Qualitas Lingkungan GREEN PARTNER ( sony ), pemenuhan

Persyaratan terhadap pencegahan pemakaian bahan berbahaya.

3.2 . ketidaksesuaian

Perusahaan yangdiakui sebagai GREEN PARTNER, berdasarkan standard

Pengesahan Qualitas Lingkungan GREEN PARTNER, beradasarkan pemenuhan

Persyaratan terhadap pencegahan pemakaian bahan berbahaya.

3.3 . Material Safaty Data Sheet (MSDS)

Susunan data matrial dan campurannya yang berisi tentang bahan-bahan

Matrial yang terkandung didalam nya.

3.4 . Inductively Couple Plasma (ICP)

Metode pengujian dengan cara memcampurkan zat acid (asam) pada

Material test, agar material test menjadi cairan. Lalu melaksanakan test ICP

(memakan waktu sekitar 1 (satu) hari tapi hasilnya akurat).


4. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG

4.1. TANGGUNG JAWAB PIMPINAN MANAJEMEN


4.1.1. Pimpinan manajemen adalah Penanggung Jawab secara umum terhadap

Kebijakan dan pemeliharaan sistim lingkungan dan mempunyai wewenang

Atas pengangkatan perwakilan manajemen untuk pengendalian material

berbahaya

4.2. Tanggung Jawab dan wewenang EMR


4.2.1. Environment Management Representative (EMR) membuat sistem

Pemeliharan lingkuang dan tanggung jawab serta berwenang untuk,

Modifikasi dan mereview, pelaksanaan pedoman pemeliharaan

Lingkungan.

4.2.2. Environment Management Representative (EMR) bertanggung jawab dan

Berwenang menyampaikan semua informasi dari pemerintah maupun dari

Customet mengenai sistim quality lingkungan ke seluruh dapartemen terkait

Dan ke seluruh suppliner kemudian mensosialisasikannya.

4.2.3. Environment Management Representative (EMR) melaporkan semua hasil

Kegiatan yang berhubungan dengan environment kepada Top

Management ( Managing Director)

4.2.4 Environment Managemen Representative (EMR) bertanggung jawab

Terhadap perbaikan yang berhubungan dengansistem lingkungan di PT.

Pan Grafik Indonesia.

4.3. Tanggung Jawab dan wewenang Departemen QA-QC


4.3.1 Departemen QA-QC bertanggung jawab dalam mengawasi pengadaan raw

Material , proses produk dan pengeluaran produk hingga tercapai

Pemenuhan persyaratan lingkungan.


4.3.2 Menyusun dan meninjau sistem manajemen quality lingkungan yang

Mengarah kepada customer requirement.

4.3.3 Melakukan evaluasi atas ketidaksesuaian raw material/ bahan baku

Termasuk packaging material, packaging support material dan sub-material

Dan menginformasikan kepada Departemen material & Purchasing atas

Persetujuan Manager.

4.3.4 Menentukan status diterima, ditahan atau ditolaknya bahan baku, barang

Dalam proses dan barang jadi serta melaksanakan dan meninjau sistem

Identifikasi dan mampu telusur produk, setra melaksanakan penyimpanan

Refecence sample.

4.4. Tanggung Jawab dan wewenang pimpinan Departemen Purchasing


4.4.1. pimpinan Departemen Purchasing bertanggung jawab dan berwenang

Menyelesksi,menilai, memelihara kerja sama dengan supplier yang

Memenuhi persyaratan berdasarkan kebijakan lingkungan

4.4.2. pimpinan Departement Purchasing berwenang dan bertanggung jawab

Untuk meng-audit seluruh supplier, guna memastikan status material

Akan dipasok.

4.4.3. pimpinan Deparrtement Purching bertanggung jawab untuk membeli

Material yang berkualitas, berdasarkan syarat-syarat kebijakan lingkungan,

Pada saat proses pembelian material untuk keperluan mass production.

4.4.4. pimpinan Departement Purching bertanggung jawab meminta kepada

Supplier agar memberikan garansi kepada setiap material yang diberi oleh PT.

Pan Grafik Indonesia tidak mengandung bahan berbahaya seperti yang

disyaratkan dalam level 1 , sesuai dengan standard Sony SS-00259.


4.4.5. Pimpinan Departement Material bertanggung jawab memastikan bahwa

Barang (Material utama dan Material pendukung produksi) yang dibelinya

Memiliki ICP dan MSDS data yang valid.

4.4.6. jika terdapat ketidak sesuaian berdasarkan data hasil test(ICP dan MSDS),

Maka bagian Purchasing melaporkan kapada Environment Management

Representative (EMR). Untuk segera ditindak lanjuti dan mencari solusi

Alternatifnya.

4.4.7. Departemen Purching berhak melakukan klaim atas ketidaksesuaian

quality lingkungan barang, berdasarkan data dari QC serta meminta

informasi dari pemasok mengenai perihal penyebab ketidaksesuaian dan

tindakan perbaikanya.

4.5. Tanggung Jawab dan wewenang pimpinan Departemen Ware House


4.5.1. Menerima kedatangan bahan baku dari supplier dengan pemeriksaan

quantity dan spesifikasi barang tersebut.

4.5.2. Mengontrol sistem manajemen FIFO (First In First Out) pada material bahan

baku.

4.5.3. Menginformasikan kepada IQC (Incoming Quality Control)untuk memeriksa

Ulang material yang disimpan lebih dari 6 bulan (long Term Stock).

4.5.4. Merencanakan, melaksanakan dan meninjau kelancaran pengiriman

barang pada pelanggan .

4.5.5. Mengontrol sisistem manajemen FIFO (First In First Out) pada produk jadi (finish

gool).

4.5.6. Menginformasikan kepada OQC (Outgoing Quality Control)

Memeriksa ulang produk yang disimpan lebih dari 6 (enam) bulan (long
Term Stock).

4.6. Tanggung Jawab dan wewenang Pimpinan Departemen R & D ( Research

And Development)
4.6.1. Membuat sample new model dan modifikasi sesuia pesanan dari customer.

4.6.2. Membuat Approval Sheet dan mengoleksi dokumen-dokumen penunjangannya

Untuk diserahkan kepada costumer.

4.6.3. Menerima lembar persetujuan dari costumer mengenai Approval sheet

Ataupun modifikasi (4m).

5. Prosedur Pengendaliang lingkungan

5.1. Pengadaan/Pembelian Material Utama, Material Pendukung .


5.1.1. Departemen Purchaing Menyediakan Material utama maupun Material

Pendukung yang sesuai dengan standar pengendalian material

Berbahaya, setiap pengadaan Material utama, Material pendukung,

Diharuskan untuk dilengkapi ICP dan MSDS data.

5.1.2. Bagian IQC (Incoming Quality Control) harus dapat memastikan bahwa raw

Material babas dari unsur-unsur/bahan barbahaya dan memeriksa

Kelengkapan data pendukung ( ICP dan MSDS ) dan validitasnya (3 tahun)

Sesuai yang tercantum pada Approved Matrial List (AML) serta memeriksa

Apakah terdapat marking/tanda bebes bahan berbahaya pada label

Packaging (RoHS,LF,Pb Free dan lain-lain).

5.1.3. Apabila hasil pengujian yang terlampir pada ICP data tidak memenuhi

Persyratan, atau terdapat material yang tidak terdaftar pada Approved

Material List (AML) atau material tidak mempunyai marking RoHS pada label
Packagainya, maka bagian IQC akan mengubungi departemen

Purchasing dan melaporkan kepada Evironment Management

Representative (EMR) untuk mencari solusi dan bahan pengganti yang

Sejenis yang memenuhi persyaratan.

5.1.4 persyaratan pengadaan tersebut di atas bila dituliskan dalam PO (Purchase

Order ), dengan penambahan penulisan “This part should not contain any

Substances which are specifiled in SS-00259”, dan semua pembelian disetujui

Dan ditandatangani oleh Purchasing Manager.

5.1.5 persyaratan pengdaan material bisa juga diberikan melalui surat

Pemberitahuan dan permintaan untuk melengkapi dokumen ICP dan MSDS

data.

5.1.6 setiap ICP data dan MSDS data akan disimpan oleh Departemen Purchasing

Dan salina atau copynya didistribusikan Departemen QA-QC serta

Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeriksaan barang yang dikirim oleh

Pemasok berdasarkan spesifikasi barang yang telah ditetepkan.

5.1.7 Dasar pemilihan material dan sub-material, berdasarkan pada standar

Pengendalian material berbahaya , sebagai berikut :

5.1.8 Treshold limit untuk raw material yang diseleksi adalah sebagai berikut :

5.1.9 setiap material atau sub-material untuk customer dipilih agar tidak

Mengandung bahan-bahan berbahaya seperti disyaratkan pada SS-00259.

5.1.10 Dan setiap adanya perusahaan material yang dilakukan oleh vendor, maka

Vendor wajib menginformasikan kepada PT . Pan Grafik Indonesia dengan

disertai dokumen pendukung seperti format 4M, ICP dan MSDS.

5.1.11 Pengukuran zat-zat seperti yang tersebut diatas harus oleh badan instansi
Yang sudah terkreaditasi atau insititusi yang direferensikan oleh customer.

Adapun methode pengetesannya adalah :

a. Cadmium : ICP
b. Lead : ICP
c. Cr+6 : UV-Vis,IC
d. Hg : ICP

5.1.12 Sesuai persyaratan Sony maka khusus untuk pengukuran Cadmium (Cd) dan

Lead (Pb) diatur sebagai berikut :

a. Periksa apakah laporan pengukuran sudah mencantumkan :


1. Pre-conditioning method
2. Measurement method
3. Nama inpektor , PIC pengukuran dan nama lab.
4. Tanggal pengkuran
5. Hasil pengukuran
6. Flowchat pengukuran
b. Pastikan conditioning yang digunakan adalah bukan EN 71-3,
ASTM F963-96a, ASTM 963-03, ASTM D 5517 , dan ISO 8124-3 dan
Tambahan EN 1122 untuk pengukuran lead.
c. Ketentuan a dan b diatas mulai diberlakukan untuk ICP data dengan
Tanggal inpeksi juni 2008 dan seterusnya.

5.1.13 Masa berlaku dokumen / sertifikat analisa tes adalah 3 (tiga) tahun

Dan harus di update setiap 3 tahun berikutnya.

5.1.14 khusus untuk raw material yang belum digunakan hingga lebih dari 6 tahun

(long tern stock) maka bagian material control harus menginformasikan

Kepada IQC ( Incoming Quality Control ) untuk memberikan material tersebut

Sesuai dengan yang telah dijelaskan pada point 5.1.2.

5.1.15 Dokument harus masuk list distribusi

5.2. Penanganan Produk New Modal dan Modifikasi ( R & D )


5.2.1 setiap New Model atau produk yang mengalami revisi yang menggunakan

Produk baru, maka bagian R & D (Reseach & Development) akan

Mengiriman data-data mengenai kandungan produk baru tersebut berupa

ICP dan MSDS data ke Customer penerima Produk.

5.2.2 Departemen R & D (Reseeach & Development) melakukan penelitian

Dan membuat sample produk dalam skala laboratorium serta membuat

Laporan untuk mengembangkan tersebut dalam New Formula Report dan

Technical Guide Report.

5.2.3 Bagian Departemen R & D (Reseach & Development) melakukan pengajuan

Persetujuan sample produk (New model Approval Sample) ke Customer ,

Sample produk dilengkapi dengan :

1. Approval Sheet untuk produk tersebut.


2. Copy ICL dan MSDS data untuk material terkait.
3. Dan data hasil inpeksi dari bagian QC. PT . Pan Gafik Indonesia
4. Sertificate ketidakgunaan material berbahaya
5. Approval sample (Color Guide)

5.2.4 Sedangkan Untuk Perubahan material, bagian Departemen R & D akan

Menginformasikan kepada Customer menggunakan format 4M dengan

Dilengkapi oleh dengan dokumen yang sama saat terjadi Approval new

Model.

5.2.5 Setiap Approval new model ataupun Approval perubahan yang diajukan

Kepada Customer akan diimplementasikan pada saat produksi massal

Setelah mendapatkan persetujuan dari Customer secara tertulis.

5.3. Proses produksi massal


5.3.1 Semua materian yang digunakan dalam proses produksi massal adalah
Material yang telah memenuhi persyaratan standar lingkungan dari

Customer.

5.3.2 setiap perubahan komposisi yang diakibatkan oleh beberapa proses

Produksi akan dikontrol oleh PQC ( Process Quality Control), apakah

Perubahan komposisi tersebut memenuhi standar persyaratan lingkungan.

5.3.3 Setiap perubahan material yang digunakan akan diberitahukan oleh


bagian

QA-QC kepad Customer (pelanggan) dan produksi massal akan dilakukan

Setelah pada persetujuan dari Customer terhadap perubahan tersebut.

5.3.4 Setiap pelaksanaa proses produksi harus dipastikan bahwa peralatan

Mesin dan fasilitas produksi yang digunakan harus memenuhi standar

Pemeriksa maintenance program “prepentive maintenance” dan

Operasionalnya mengacu kepada IK (Intruksi Kerja) yang telah ditetapkan.

5.3.5 Apabila ditemukan ketidaksesuaian material dan proses produksi karena

tidak memenuhi standar lingkungan ( environment ) akan Environment

management Representative (EMR) akan mengadakan meeting bersama

Departemen QA-QC, Departemen Purchasing, Departemen Ware House

dan Departemen produksi untuk melakukan tindakan penghentian proses

produksi dan memberhentikan pengeluaran produk.

5.4. Proses QA-QC


5.4.1 Bagian OQC ( Outgoing Quality Control ) memeriksa material penyusun

guna memastikan tidak ada material / tambahan (baru) yang belum

terdentifikasi dengan mengacu kepada Approved Material List.

5.4.2 Jika ditemui ada unsur material / penyusunan baru, bagian OQC ( Outgoing
Quality Control) memeriksa status material tersebut dan menhentikan

Pengiriman jika terdapat ketidak sesuaian dan melaporkan ke Environment

Management Representative (EMR), produksi dan material guna mencari

Sosuli.

5.4.3 OQC juga harus memeriksa apakah produk yang akan dikirim ke Customer

Telah memiliki sertifikat hasil pengukuran logam berat (ICP data), Lead (Pb)

Mercury (Hg) dan Chromium Hexavalent (Cr6+) dengan spec total

Konsentrasi dari ke-empat logam berat tersebut adalah kurang dari 100 pmm

Yang secara detail diatur pada Sony Standard SS-00259.

5.4.4 Cara memeriksa ICP data mengacu kepada point 5.1.12.

5.4.5 Khusus untuk produk yang belum dikirim ke Customer hingga lebih dari 6

Bulan ( long term stock) maka bagian material control harus

Menginformasikan kapada OQC (Outgoing Quality Control) Untuk memeriksa

Produk tersebut sesuai dengan yang telah dijelaskan pada point 5.4.3

5.4.6 Environment management Representative (EMR) memberikan informasi

Ketidak sesuaian kepada Customer, dan menunggu konfirmasi lebih lanjut

Tentang harus produk tersebut dari Customer dalam waktu tidak lebih dari

12 jam setelah ditemukannya ketidaksesuaian.

5.4.7 Jika produk memenuhi persyaratan maka bagian OQC (Outgoing Quality

Control) memberikan jaminan terhadap produk yang akan dikirim dengan

Memberikan tulisan “Produk ini tidak mengandung bahan berbahaya

(beracun) sesuai dengan standar Sony SS-00259 (This part should not

. contai any substance which are specifid in SS-00259)” pada inpection

Sheet produk yang akan dikirim


5.4.8 Setiap lot produk harus dibubuhi nomor lot untuk ke perluan pelacakan raw

material /treacebility.

5.5 Pengendalian Ketidaksamaan Produk dan Penelurusannya.


5.5.1 Departemen QA-QC bagian IQC (Incoming Quality Control) mencegah

Pemasokan material yang tidak memenuhi syarat lingkungan ke

departemen produksi dengan melaksanakan pemeriksaan barang masuk

dan kelengkapan dokumen pendukungnya.

5.5.2 Departemen Purchasing mencegah pengadaan material yang tidak

memenuhi persyaratan lingkuangan berdasarkan petunjuk Instruksi Kerja (IK)

5.5.3 Jika ke tidaksesuaian terjadi dan produk sudah dikirim, maka bagian QA

harus segera memberikan informasi ke pelanggan ( Customer ) demi

menghindari terjadinya penggunaan material lebih lanjut dalam waktu tidak

lebih dari 12 jam setelah ditemukannya ketidaksesuaian.

5.5.4 bagian QA-QC, Purchasing dan produk akan mengadakan meeting dan

memeriksa spesifikasi material yang tidak sesuai mencari penyebab,

menganalisa penyebab dan membuat tidakan perbaikan sesuai dengan

hasil meeting. Penelusuran dilakukan berdasarkan spesifikasi yang

ditemukan, diberikan label identifikasi NG ( NOT GOOD ), ditempatkan pada

areal khusus (NG) dan pengiriman dihentikan.

5.5.5. penelusuran dilakukan dengan menggunakan catatan (chech sheet) dari

departemen produksi dan catatan atau dokumen pendukung dari

departemen Purchasing untuk mengetahui identifikasi produk dan

karakteritistik material yang digunakan.

5.5.6. Records data penyebab dan soslusi serta history ketidak sesuai disimpan
Untuk keperluan arsip dan didistribusikan ke departemen Purchasing,

Departemen Ware House, Departemen QA-QC dan Departemen produksi.

Penyebab ketidak sesuaian tersebut dijadikan sebagai check point agar

Ketidak sesuaian yang sama tidak terulang kembali.

5.5.7. Jika terjadi masalah raw material ditemukan di Customer , maka Supplier

Harus melakukan test ,Cara pengetesannya mengacu pada IK ( Intruksi

Kerja) Penanganan material bermasalah.

5.6. Prosedur Internal dan Eksternal Audit Lingkungan


5.6.1. Prosedur ini mengatur tata cara pelaksanaan audit khusus mengenai sistem

Managemen lingkungan, dengan tujuan untuk meninjau efektivitas

Penerapan sistem manajemen lingkungan di dalam perusahaan, baik PT . Pan

Grafik Indonesia.

Pelaksanaan audit internal dan ekstrnal bertujuan untuk menilai secara

Objectif kesesuaian dan efektifitas dari fungsi dan proseduryang digunakan

Dalam sistem manajemen lingkungan.

5.6.2. Audit sistem manajemen lingkungan adalah pemeriksaan secara sistematik

Dan rencana terhadap dokumentasi dan penerapan managemen sistem

Lingkungan sesuai dengan persyaratan lingkungan yang di tetapkan oleh

Cuttomer PT. Pan Grafik Indonesia.

Audit harus mencakup terdiri dari :

Auditor adalah pemeriksa sistem manajemen Lingkungan

Auditee adalah wakil dari departemen /bagian yang diaudit

Pelaksanaan pengendalian mutu, penerapan prosedur dan Intruksi kerja


Dokumentasi dan catatan

Kemampuan Proses pelaksanaan prosess kegiatan

Pemasok

Dokumen Pendukung:

Checklist Audit

List auditor

Daftar temuan

Hasil perbaikan

5.6.3. Tanggung Jawab dan wewemng

5.6.3.1. E M R (Environment Management Representative)

Menyusun program tahunan Audit Internal dan Ekternal,

Memastikan terselenggara nya proses Audit sesuai dengan

Prosedur memulai delegasai kepada Lead Auditor dan Auditor

5.6.3.2 Lead Aditor

Bertanggung jawab menyiapkan jadwal audit, menentukan team

Auditor, mengendalikan proses audit, dan memantau

Pelaksanaan tindak lanjut hasil audit.

5.6.3.3. Auditor

Bertanggung jawab untuk melaksanakan audit sesuai jadwal yang

Disiapkan oleh lead Auditor.

5.6.3.4. Auditee

Menyiapkan fasiliatas yang diperlukan auditor pada waktu

Pelaksanaan audit, menjawab pertanyaan auditor secara

Obyektif dan menangani hasil dari temuan auditor untuk


Diperbaikan.

5.6.4. Rincian Prosedur

5.6.4.1. Audit sistem manajemen lingkungan dilaksanakan sesuai dengan

Jadwal audit (internal dan eksternal) sistem manajemen

Lingkungan yang sudah dibuat oleh wakil manajermen (EMR),

Setiap departemen di PT. Pan Grafik Indonesia diaudit minimal 1

(satu) kali dalam setahun dan supplier minimal 1 (satu) kali dalam

Satu tahun pula yang hasilnya didokumentasikan oleh EMR.

5.6.4.2. Audit tambahan diluar jadwal dapat dilakukan bila ada indikasi

Terdapat penyimpanan dalam pelaksanaan kegiatan sistem

Manajemen lingkungan.

5.6.4.3. wakil manajemen menentukan auditor yang dituangkan dalam

Daftar Tim Auditor dengan memperhatikan bahwa auditor yang

Ditunjuk tersebut bukan berasal dari bagian yang sama sehingga

Diharapkan auditor tersebut bisa melakukanya secara

Indepeden.

5.6.4.4 Setiap Audit dilakukan oleh auditor internal dan eksternal

Terlatih dengan kualifikasi sebagai berikut :

I. Auditor adalah karyawan yang telah bekerja minimal 3

Tahun di PT . Pan Gafik Indonesia

II. pendidikan minimal SLTA

III. telah mendapatkan pendidikan dan training mengenai

Prosedur pengendalian Lingkungan dan persyaratan

Customer seperi Sony Standard SS-00259,serta check


Sheet audit

5.6.4.5. Ketua Tim Auditor yang ditunjukan bertanggung jawab untuk

Membuat jadwal rinci audit internal sistem manajemen

Lingkungan dan menginformasikan kepada auditee.

5.6.4.6. Auditor yang ditunjukbertanggung jawab untuk menyiapakan

Daftar periksa audit internal sistem manajemen lingkungan serta

Permintaan Tindakan Koreksi dan Pencegahan.

5.6.4.7. Setiap pelaksanaan audit dimulai dengan acara pembukaan

(openis meeting) yang dibuka oleh ketua Tim Auditor.Agenda

Acara pembuka sebagai berikut :

Perkenalan

Penjelasaan tujuan dan ruang lingkup audit

Penjelasan tata cara audit

Penjelasaan kategori ketidak sesuaian

Penjelasan metode pelaporan

Tanya jawab

5.6.4.8. Auditor yang ditunjuk melaksanakan audit berdasarkan ruang

Lingkup yang diaudit dan Daftar periksa audit sistem manajemen

Lingkungan yang disiapkan.

5.6.4.9. Hasil audit dan bukti objektif dicatata dalam Daftar periksa audit

(internal dan ekternal) sistem manajemen lingkun gan.

5.6.4.10. Semua temuaan harus didiskusikan dengan auditee hasil temuan yang

Sudah didiskusikan dengan auditee ditulis dalam perimintaan

Tindakan koreksi dan pencegahan dan harus mendapat tanda


Tangga auditee.

5.6.4.11. Auditee perlu diberikan jangka waktu yang sesuai dan setujui

Untuk melaksana kan tindakan perbaikan seperti yang ditanyakan

Dalam permintaan Tindakan koreksi dan pencegahan .

5.6.4.12. Setelah keseluruhan audit selesai dilaksanakan , selanjut nya ketua

Tim Auditor melakukan rapat penutupan ( closing meeting) yang

Dihadiri oleh seluruh auditor dan auditee.

Agenda rapat penutupan antara lain :

Ucapan terima kasih

Presentasi terhadap temuan yang ada

Persetujuan tanggal perbaikan

Tanya jawab

5.6.4.13. Auditee harus melakukan tindakan koreksi sesuai dengan yang

Telah diusulkan seperti dalam permintaan Tindakan koreksi dan

Pencegahan.

5.6.4.14. Auditor mengawasi pelaksanaan tindakan koreksi yang dijalankan

Dan menandatangani Permintaan tindakan koreksi dan

Pencegahan bila tindakan Koreksi telah dilaksanakan.

5.6.4.15. Auditor menyerahkan Permintaan tindakaan koreksi dan

Pencegahan kepada wakil manajemen untuk mendapatkan

Persetujuan atas tindakan koreksi yang talah dilaksanakan.

5.6.4.16. Semua permintaan tindakaan koreksi dan pencegahan ditinjau

Oleh wakil manajemen untuk memastikan sistem lingkungan

Berjalan dengan efektif, dan untuk dibahas dalam rapat tinjau


Manajemen.

5.6.4.17. khusus buat audit vendor, setiap petemuan audit vendor harus di

follow up oleh auditor sehingga vendor dapat melakukan

perbaikanya dengan baik dan laporan harus perbaikannya

dokumentasi.

5.6.4.18. semua dokumen yang berhubungan dengan audit sistem

Manajemen lingkungan menjadi tanggung jawab wakil

Manajemen untuk penyimpanan.

5.6.5. Lampiran

5.6.5.1. Lampiran I : Stuktur Organisasi pengendalian material

Berbahaya.

5.6.5.2. Lampiran II : Diagram alur penanganan material berbahaya.

5.6.5.3. Lampiran III : Format Material List.

5.6.5.4. Lampiran IV : Format surat jaminan ketidakgunaan bahan

Berbahaya.

5.6.5.5. Lampiran V : Checklist Audit.

5.6.5.6. Lampiran VI : List Auditor.

5.6.5.7. Lampiran VII : Daftar Temuan.

5.6.5.8. Lampiran VIII : Hasil perbaikan.

5.6.6. Kriteria Keberhasilan

5.6.6.1. Pelaksanaan audit selesai sesuai dengan jadwal

5.6.6.2. Seluruh temen audit disepakati oleh Auditee Auditor

5.6.7. Catatan Perubahan

Tidak ada
5.6.8. Dokumentasi Terkait

5.6.8.1. Sony Standard SS-00259(7th Edition).

5.6.9. Catatan Mutu

5.6.9.1. MSDS

5.6.9.2. I C P Data

5.6.9.3. Certificate of non-use Hazardous Substances of Materials

5.6.9.4. Form Inspeksi Quality Control

5.6.9.5. Form Approval

5.7. Prosedur Pengendalian Dokument

5.7.1 Lingkup dan Tujuan

prosedur ini diterapkan oleh dokumen yang berkaitan dengan

kebijakan lingkungan di PT. Pan Grafik Indinesia,tujuan untuk menjelaskan

tata cara yang harus dilakukan dalam mengelola dan mengendalikan

dokumen dan data yang berterkait dengan penerapan kualitas kebijakan

lingkuangan.

Sistem pengendalian dokumen didasarkan pada tinjauan, persetujuan,

Penerbit dan pemiliharaan.

5.7.2 Defisi

5.7.2.1. Dokumen adalah berdasarkan untuk media (Hardcopy atau

Softcopy) untuk menampilkan data.

5.7.2.2. Dokumen internal adalah pedoman kebijakan kualitas &

Lingkungan, Prosedur, Intruksi kerja, Formulir, Flowchart, dan

Peraturan-peraturan perusahaan yang diterbitkan secara Internal

5.7.2.3. Dokumen eksternal adalah dokumen yang diterbitkan dari luar


Perusahaan yang diterbitkan oleh perusahaan.

5.7.3. Persetujuan dan Penerbitan

Dokumentasi Pengendalian lingkungan harus ditinjau, disahkan kelayakan

Data oleh personil yang diberi wewenang sebelum diterbitkan.

Pengendalian dokumen atas level I :

Pengendalian lingkungan, menjadi tanggung jawab Departemen

Quality Assurance, dibuat oleh presiden Direktur dan disetujui oleh

Quality Assurance Manager.

Pengendalian dokumen atas level II :

Pengendalian lingkungan,menjadi tanggung jawab Departemen

Quality Assurance, dibuat oleh manager Departement terkait dan

Disetujui oleh Quality Assurance Manager.

Pengendalian dokumen atass level III :

Intruksi kerja , Form Lampiran, Spesifik menjadi tanggung jawab

Manajer Departemen, dibuat oleh manager Departemen terkait

Dan disetujui oleh Quality Assurance Manager.

5.7.4. Dokumen mengenai sistem quality lingkungan,disimpan minimal 3 tahun

Dokumen-dokumen tersebut meliputi :

A. Manual mutu, sistem mutu, Pengendalian lingkungan,


Intruksi, dan Form pendukung.
B. Laporan Kalibrasi.
C. Catatan pengendalian Kestidaksesuaian Quality lingkungan
D. Catatan penilaian pemasok
E. Catatan pelatihan dan pembangunan karyawan
F. Catatan hasil audit pengendalian
G. Seluruh catatan yang terkait dengan proses kerja yang tertuang

Sistem pengendalian didasarkan pada tinjauan, persetujuan, penerbitan,

Dan pemeliharaan.

Prosedur Penggendalian Catatan.

5.7.5. Tanggung Jawab dan Wewenang

5.7.5.1. General Manager (GM) berwenang untuk memberikan

persetujuan atas pedoman kebijakan lingkungan.

5.7.5.2. Evironment Management Repsentative ( EMR ) berwenang

memberi persetujuan atas prosedur-prosedur mutu yang

digunakan sebelumnya dan telah diperiksa oleh manager terkait

serta bertanggung jawab untuk mengendalikan segala dokumen

yang kadaluwarsa terhindar dari pemakaian.

5.7.5.3. Manager departemen berwenang memberikan persetujuan atas

Instruksi kerja, standar kerja dan dokumen-dokumen yang

Dipakai didepartemen masing-masing.

5.7.5.4. Supervisor tiap-tiap departemen bertanggung jawab atas

Pelatihan kepada karyawan agar dapat mematuhi prosedur dan

Instruksi kerja yang diterapkan perusahaan serta bertanggung

Jawab atas pemeliharaan dan penyimpanan dokumen kualitas

Dan kebijakan lingkungan.

5.7.6. Rincian Prosedur

5.7.6.1. Pengendalian dokumen dan data

5.7.6.1.1. Dokumen yang berkait dengan penerapan kebijakan

Lingkungan di PT. Pan Grafik Indonesia terdiri dari


Dokumen Internal dan eksternal, semua dokumen

Tersebut dikendlikan dan diperlakukan sebagai bukti

Objyektif diterapkan sistem pengendalian lingkuangan

Secara efektif dan efesien.

5.7.6.1.2. Pedoman kebijakan lingkungan, Prosedur, Instruksi kerja

Dikendalikan dengan menggunakan daftar dokumen

Internal, Daftar Distribusi dokumen dan Daftar Distribusi

Dokumen tidak dikendalikan.

5.7.6.13. Surat keputusan Direksi, Standar dan petunjuk teknis

Dikendalikan dengan daftar dokumen Internal.

5.7.6.1.4. Formulir dikendalikan dengan menggunakan Daftar

Formulir.

5.7.6.1.5. Dokumen Eksternal dikendalikan dengan menggunakan

Daftar dokumen Eksternal.

5.7.6.1.6. Perubahan pedoman kebijakan lingkungan , Prosedur,

Instruksi kerja dicatat pada bagian Riwayat


perubahan.

5.7.6.1.6. Management Representative dibantu oleh pengendali

Dokumen memastikan dokumen yang beredar

Merupakan edisi terbaru dan dijamin keabsahannya.

5.7.6.1.7. Management Representative dibantu oleh pengendali

Dokumen mamastikan dokumen yang berada

Merupakan edisi terbaru dan terjamin keabsahaanya.

5.7.6.1.8. Setiap pemegang dokumen “DIKENDALIKAN”

Bertanggungjawab pula untuk menjamin bahwa hanya


Dokumen yang masih berlaku saja yang digunakan

Ditempat kerjanya masing-masing. Copy dokumen yang

Sudah tidak berlaku (kadaluwarsa) disingkirkan, sedangkan

Dokumen aslinya disimpan oleh pengendali dokumen

Dan dicap “KADALUARSA”.

5.7.6.1.9. Tanggung Jawab dan wewenang dalam

Menyediakan/meninjau/ mengesahkan dokumen-

Dokumen yang berkaikat dengan penerapan sistem mutu

Ditetepkan sebagai berikut :

5.7.7. Identifikasi dan penomoran dokumen

5.7.7.1. Salinan pedoman kebijakan lingkungan, Prosedur,Instruksi

Kerja dan dokumen Eksternal diberi stempel “TERKENDALI”

Dengan warna biru. Stempel warna hitam untuk dokumen

“TIDAK TERKENDALI”.stempel warna hijau untuk dokumen “COPY”

Warna stempel bukan biru, berarti salinan dokumen tersebut tidak

Dikendalikan.

5.7.7.2. Master dokumen yang sudah tidak berlaku (kadaluarsa) diberi

Stempel “KADALUARSA” warna merah.

5.7.7.3. untuk memudahkan Identifikasi terhadap dokumen-dokumen

Yang digunakan dalam penerapan sistem kebijakan Lingkungan

Di PT. Pan Grafik Indonesia maka diberikan identifikasi dengan

Memberikan penomoran secara unik setiap jenis dokumen.

5.7.7.4. Kode masing-masing dokumen disusun sebagai berikut :


Jenis Dokumen Kode Dokumen

Kebijakan Mutu dan Lingkungan KL

Prosedur PROS

Instruksi kerja/Work Instruction IK

Flowchart FC

Formulir FORM

5.7.7.5. Kode masing-masing pemilik proses adalah sebagai berikut :

No. Nama Departemen Kode Departemen

1 Dewan Direksi DDR

2 General Manager GM

3 Management Representative MR

4 Purchasing PU

5 QA - QC QC

6 Produksi PR

7 R&D RD

5.7.7.6. penomoran terhadap kebijakan Lingkungan dilakukan

Perbagian. Penomoran pedoman kebijikan mutu dan

Lingkungan. Procedure, Intruksi kerja disusun dengan

Menggabungkan kode dokumen, kode pemilik proses dan

Nomor urut dokumen. Penomoran Formulir disusun dengan

Menggabungkan kode dokumen, Kode pemilik proses, Nomor

Urut prosedur induk dan nomor urut formulir.

5.7.7.6.1. Penomoran Kebijakan Lingkungan :


KL PGI -xxx

KL = Kebijakan Lingkungan

PGI = PT. Pan Grafik Indonesia

Xxx = Nomor urut bagian

5.7.7.6.2. Penomoran Prosedur (Quality Procedure)

PROS PGI –yy-xxx

PROS PGI = Prosedur PT. Pan Grafik Indonesia

Yy = Kode departemen terkait

Xxx = Nomor urut Prosedur

Contoh :

PROS PGI – PU – 001rev.00

Adalah prosdur Pengendalian Dokumen Departemen Puchasing

Dengan nomor urut ke-1 reverensi 00

PROS PGI – PR – 001rev.00

Adalah prosedur pengendalian Dokumen Departemen Produksi

Dengan nomor urut ke-1 reverensi 00

5.7.7.6.3. Penomoran Instruksi kerja (Work Instruction)

IK PGI –zz -yyy

IK PGI = Instruksi Kerja PT. Pan Grafik Indonesai

Zz = Kode Departemen

Yyy = Nomor urut Instruksi kerja

Contoh :
FC PGI-PR-001 rev. 00

adalah ProFlowchart dari Departemen Produksi dengan Nomor urut

ke-1 reverensi 00

5.7.7.6.4. Penomoran Flow Chart

FC PGI – yy –xxx

FG PGI = Flow Chart PT. Pan Grafik Indonesia

Yy = Kode Depatemen

Xxx = Nomor urut FlawChart

Contoh :

FC PGI – PR-001 rev.00

Adalah Proflowchart dari Departemen Produksi dengan Nomor Urut

Ke-reverensi 00

5.7.7.6.5. Penomoran Formulir (Form)

FROM PGI-zz-xxx

FORM PGI = Formulir PT. Pan Grafik Indonesia

Zz = Kode Departemen

Xxx = Nomor Urut Formulir

FROM PGI-PR-001rev. 00

Adalah formulir dari Departemen Produksi dengan nomor urut ke-1

Reverensi 00

5.7.7.6.6. formulir dapat diberi seperti aturan di atas atau

Menggunakan formulir lama yang sudah digunakan atau

Dikendalikan melalui judulnya saja dan dicatat dalam

Daftar Formulir
5.7.7.6.7 setiap Departemen/bagian harus memberitahu

Management Representative bila terjadi perubahan

Format formulir dan menyerahkan maeternya kepada

Management Represntative untuk menapatkan

Pengesahan dan pelakuan prosedur pengendalian

Dokumen.

5.7.8. Aturan Distribusi Dokumen

5.7.8.1. Management Representative dibantu dengan dokumen

Berwenang untuk mengatur pendistribusian dokumen.

5.7.8.2. dalam pendistribusian dokumen yang dikendalikan, pengendali

Dokumen menCOPY dokumen tersebut dari masternya dan

Memberi stempel “KENDALIAN” warna biru serta

Mencatatatnya dalam daftar Distribusi Dokumen.

5.7.8.3. dalam pendistribusian dokumen yang tidak dikendalian,

Pengendalian Dokumen mencopy dokumen tersebut dari

Masternya atau salinan milik management Representatave dan

Mencatatan dalam Daftar distribusi dokumen tidak

Dikendalikan

5.7.9 Aturan Perubahan Dokumen

5.7.9.1. setiap personil dapat mengajukan dokumen baru atau

Pengajuan Perubahan Dokumen.

5.7.9.2. pengusulan perubahan atau dokumen kepada personil yang

Berwenang untuk diperiksa dan disahkan dengan mengisi

Formulir pejabat yang mempersiapkan, memeriksa dan


Menyetujui dokumen baru. Jika memungkinkan perlakunnya

Sama seperti pembuatan dokumen awal, pengesahan oleh

Tertentu.

5.7.9.3. bila terjadi perubahan (revisi) dokumen maka pengendalian

Dokumen akan mendistribusikan dokumen edisi terbaru tersebut.

Selanjutnya, masing-masing Departemen bertanggung jawab

Untuk menyingkirkan dokumen dokumen lama (kadaluarsa) dan

Menggantingya dengan edisi terbaru dan pengendalian dokumen

Akan menarik dan menyimpan master dokumen lama setelah

Diberi cap / stampel “KADALUARSA’’WARNA MERAH.

5.7.9.4. Bila terjadi perubahan atau penerbitan dokumen dan sesuai

Perubahaan maka pengendalian dokumen akan

Memperbaharui Daftar Dokumen Internal, Daftar Formulir Daftar

Dokumen Eksternal dan Dokumen Daftar Distribusi Dokumen.

5.7.9.5. Pemberi status Perubahan (revisi) dokumen dilakukan sebagai

Berikut :

Status perubahan dokumen dilakukan dengan

Merubah nomor revisi dan tanggal berlakunya,

Nomor

Progresif, status nomor revisi 00 menyatakan dokumen

Belum mengalami perubahan, jika status nomor revisi

Perubahan menjadi revisi 01 menyatakan perubahan ke

1 (satu) dan seterusnya.

Setiap perubahan dokumen, pembuat dokumen


Mencatat riwayat perubahannya pada formulir

Daftar Riwayat Perubahan Dokumen,

5.7.9.6. Perubaha Dokumen Eksternal

5.7.9.6.1. bila terjadi perubahan dokumen Eksternal yang


berlaku.

Maka penanggung jawab pada masing-masing

Departemen harus memberitahu management

Representative atau pengendalian Dokumen.

5.7.9.6.2. Pengedalian Dokumen memperbaharui Daftar

Dokumen Eksternal.

5.7.10. Lampiran dan Rekaman

5.7.10.1. Formulir Daftar Arsip/Dokumen FORM PGI-KML -01 rev.00

5.7.10.2. Formulir Daftar Dokumen Internal FORM PGI-KML -02 rev.00

5.7.10.3. Formulir Daftar Dokumen Eksternal FORM PGI-KML-03 rev.00

5.7.10.4. Formulir Daftar Distribusi Dokumen FORM PGI –KML -04 rev.00

5.7.10.5. Formulir Daftar Riwayat Perubahan Dokumen FORM PGI-05 rev.00

5.7.10.6. Formulir Pengajuan Perubahan Dokumen FORM PGI-06 rev.00

5.7.11. Kriteria Kebersihan

5.7.11.1. Seluruh Dokumen yang digunakan perusahaan teridentifiasi dan

Terpelihara dengan baik.

5.7.11.2. Seluruh dokumen yang saat ini digunakan adalah dokumen

Terkini dan tidak ada dokumen kadaluarsa yang digunakan

Ditempat kerja.

5.7.12. catatan perubahan


Belum ada

5.8. Proses Tinjauan Sistem Manajemen Lingkungan


5.8.1. Lingkup dan Tujuan

Memberikan Penjelasan mengenai aturan pelaksanaan proses Tinjauan

Sistem manajemen Lingkungan serta untuk melihat dan memastikan

Keefektifan dan Kesesuaian Sistem Lingkungan.

5.8.2. Defisi

Tidak ada

5.8.3. Dokumen Pendukung

5.8.3.1. Tindakan perbaikan dan pencegahaan

5.8.3.2. Hasil Audit Internal (Sistem Manajemen Lingkungan)

5.8.3.3. Hasil Audit Eksternal (Sistem Manajemen Lingkungan)

5.8.4. Tanggung Jawab dan wewenang

5.8.4.1. Environment Management Representative (EMR) bertanggung

Jawab melakukan tinjauan manajemen minimal setahun sekali.

5.8.4.2. Wakil manajemen mengkonsultasikan jawab tinjauan

Manajemen kepada Presiden Direktur.

5.8.4.3. Wakil Manajemen bertanggung jawab untuk membuat

Undangan rapat tinjauan manajemen untuk ditinjau oleh

Preiden Direktur Sebelum di distribusikan kepada anggota.

5.8.5. Rincian Produser


5.8.5.1. Agenda Rapat yang dibuat antara lain mengenai :

5.8.5.1.1. Hasil rapat tinjauan Manajemen Sebelumnya.

5.8.5.1.2. Hasil audit Internal Sistem Manajemen Lingkungan.

5.8.5.1.3. Keluhan Pelanggan maupun Supplier.

5.8.5.1.4. Tindakan Perbaikan dan pencegahan.

5.8.5.1.5. Perubahan Dan penambahan Dokumentasi.

5.8.5.1.6. Perubahan dan Penerapan Teknologi baru.

5.8.5 Rapat Tinjauan Manajemen Sistem Lingkungan dipimpin Oleh

Environment Management Representative (EMR) dan di hadiri

Oleh anggota dengan mendatangani daftar hadir rapat

Tinjauan system manajemen Lingkungan. Anggota Rapat tersebut

Terdiri dari Direksi, Manager Presentative, Kepada Departemen

Serta Personil lainnya.

5.8.5.3 Setiap anggota yang tidak bisa hadir dapat mengirimkan wakil

Nya Untuk mengikuti Rapat tinjauan Sistem manajemen

Lingkungan yang telah disediakan.

5.8.5.4. Environment Management Representative mendistribusikan

Risalah tinjauan rapat system manajemen lingkungan kepada

Seluruh anggota.

5.8.5.5. Semua catatan dalam risalah rapat tinjauan system manajemen

lingkunagan yang harus diterima harus ditindak lanjuti oleh

anggota yang terkait. Environment Management Representative

(EMR) harus meninjau ulang tindakan yang telah diambil tersebut.

5.8.5.6. Lokasi dan lama penyimpanan catatan system manajemen


Lingkungan adalah minimal 3 tahun.

5.8.6. Lampiran

5.8.6.1. Undangan Rapat Tinjauan Sistem Manajemen Lingkungan

5.8.6.2. Daftar hadir rapat tinjauan Sistem Manajemen lingkungan

5.8.6.3. Risalah Rapat Tinjauan Sistem Manajemen Lingkungan

5.8.7. Kriteria Kebersihan

5.8.7.1. Pelaksanaan tinjauan Manajemen Sesuai dengan Perencenaan

5.8.8. catatan perubahan

Belum ada

5.9. Prosedur Pendidikan dan Training


5.9.1. Pendidikan / Training dilaksanakan untuk semua karyawan (termasuk

Karyawan baru) yang melaksanakan kegiatan yang dapat mempengaruhi

sistim quality lingkungan.

5.9.2. EMR bertanggung jawab dan wewenang untuk membentuk rencana

Pendidikan dan mengontrol pelaksanaanya sesuai rencana yang telah

dibuat minimal sekali dalam satahun.

5.9.3. Materi pendidikan yang disampaikan kepada peserta pendidikan adalah

Prosedur pengendalian Lingkungan dan persyaratan customer seperti SS-

00259 serta persyaratan-persyaratan customer yang lainnya.

5.9.4. Setiap pendidikan yang telah dilaksanakan, hasilnya harus

Didokumentasikan oleh EMR, terdiri dari laporan pendidikan, materi

Pendidikan dan Daftar hadir seta dokumen-dokumen lainya yang

berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan dan training.


5.9.5. Dan setiap informasi baru mengenai persyaratan sistim quality lingkungan.

Baik dari pemerintah maupun dari customer, maka harus disampaikan

Kepada anggota departemen terkait dan supplier, dan jika dinyatakan

perlu, maka education dilaksanakan.

5.10.5. Penangganan Material dari Produk di Ware House

5.10.1. Bertugas dan bertanggung jawab menerima barang masuk dengan

Mengikuti kaidah-kaidah yang berikut:

5.10.1.1. Cek Jumlah Barang (Quantity)

5.10.1.2. Kondisi barang secara visual

5.10.2. Mengeluarkan barang untuk produksi dan atau untuk pengiriman khusus

Jika ada yang ditimbang.

5.10.3. Melaporkan jika ada barang dan nomor lot baru ke departemen R & D

5.10.4. Menyiapkan permintaan barang untuk kantor cabang setelah ada laporan

Dari departemen R & D dan menyimpan barang ditempat yang telah

Disesuaikan (line kuning untuk material tunggu, line merah untuk material

NG, line hijau untuk material Ok).

5.10.6. Menghitung stok harian.

5.10.7. Mencatat pemakaian barang perhari di form bon.

Anda mungkin juga menyukai