Anda di halaman 1dari 5

menyatakan nilai simpangan terhadap nilai tengah.


Six Sigma [butuh rujukan]
Suatu proses dikatakan baik apabila
Measure adalah fase mengukur tingkat
kecacatan pelanggan (Y).[butuh rujukan]
berjalan pada suatu rentang yang disepakati.[butuh  Analyze adalah fase menganalisis faktor-
rujukan]
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang Rentang tersebut memiliki batas, batas atas faktor penyebab masalah/cacat (X).[butuh
digunakan untuk mengganti Total Quality atau USL (Upper Specification Limit) dan batas rujukan]

Management ( TQM )[1], sangat terfokus terhadap bawah atau LSL (Lower Specification Limit'')  Improve adalah fase meningkatkan proses
pengendalian kualitas dengan mendalami sistem proses yang terjadi di luar rentang disebut cacat. (X) dan menghilangkan faktor-faktor
[butuh rujukan]
produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki Proses Six Sigma adalah proses yang penyebab cacat.[butuh rujukan]
tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, hanya menghasilkan 3.4 DPMO (defect permillion  Control adalah fase mengontrol kinerja
memangkas waktu pembuatan produk, dan opportunity). proses (X) dan menjamin cacat tidak
mehilangkan biaya.[1] Six sigma juga disebut muncul.[butuh rujukan]
sistem komprehensive - maksudnya adalah Yield DPMO
strategi, disiplin ilmu, dan alat - untuk mencapai (probabilitas (defect permillion Sigma
dan mendukung kesuksesan bisnis.[2] Six Sigma tanpa cacat) opportunity) Sejarah
disebut strategi karena terfokus pada peningkatan 30.9 % 690.000 1
kepuasan pelanggan, disebut disiplin ilmu karena 69.2 % 308.000 2 Carl Frederick Gauss (1777-1885) adalah orang
mengikuti model formal,yaitu DMAIC ( Define, 93.3 % 66.800 3 yang pertama kali memperkenalkan konsep kurva
Measure, Analyze, Improve, Control )dan alat 99.4 % 6.210 4 normal dalam bidang statistik.[butuh rujukan] Konsep ini
karena digunakan bersamaan dengan yang 99.98 % 320 5 kemudian dikembangkan oleh Walter Shewhart
lainnya, seperti Diagram Pareto(Pareto Chart) dan 99.9997 3.4 6 pada tahun 1920 yang menjelaskan bahwa 3 sigma
Histogram.[2] Kesuksesan peningkatan kualitas dan dari nilai rata-rata (mean) mengindikasikan
kinerja bisnis, tergantung dari kemampuan untuk Perspektif metodologi perlunya perbaikan dalam sebuah proses.[butuh rujukan]
mengidentifikasi dan memecahkan masalah.[3]
Kemampuan ini adalah hal fundamental dalam Six Sigma merupakan pendekatan menyeluruh Pada akhir tahun 1970, Dr. Mikel Harry, seorang
filosofi six sigma.[3] untuk menyelesaikan masalah dan peningkatan insinyur senior pada Motorola's Government
proses melalui fase DMAIC (Define, Measure, Electronics Group (GEG) memulai percobaan
untuk melakukan problem solving dengan
Pengertian Analyze, Improve, Control).[butuh rujukan] DMAIC
menggunakan analisa statistik.[butuh rujukan] Dengan
merupakan jantung analisis six sigma yang
menjamin voice of costumer berjalan dalam menggunakan cara tsb, GEG mulai menunjukkan
Six sigma dapat dijelaskan dalam dua perspektif, peningkatan yang dramatis: produk didesain dan
yaitu perspektif statistik dan perspektif keseluruhan proses sehingga produk yang
[butuh rujukan] dihasilkan memuaskan pelanggan.[butuh rujukan] diproduksi lebih cepat dengan biaya yg lebih
metodologi. murah.[butuh rujukan] Metode tersebut kemudian ia
tuliskan dalam sebuah makalah berjudul "The
Perspektif statistik  Define adalah fase menentukan masalah,
Strategic Vision for Accelerating Six Sigma
menetapkan persyaratan-persyaratan
Within Motorola" Dr. Mikel Harry kemudian
pelanggan, mengetahui CTQ (Critical to
sigma dalam statistik dikenal sebagai simpangan dibantu oleh Richard Schroeder, mantan exekutive
Quality).[butuh rujukan]
baku (bahasa Inggris: standard deviation) yang Motorola, menyusun suatu konsep perubahan
manajemen ( change management ) yang 1. Terlalu fokus pada kualitas dan tidak Faktor penting dalam
didasarkan pada data.[butuh rujukan] Hasil dari kerja memperhatikan isu bisnis kritis lainnya.
sama tersebut adalah sebuah alat pengukuran 2. Implementasi Total Quality Control implementasi Six Sigma
kualitas yg sederhana yg kemudian menjadi menciptakan pemahaman bahwa masalah
filosofi kemajuan bisnis, yg dikenal dengan nama kualitas adalah masalahnya departemen 1. Dukungan dari Top level.[butuh rujukan] Six
Six Sigma.[butuh rujukan] Quality Control, padahal masalah kualitas sigma menawarkan pencapaian yang
biasanya berasal dari ketidakmampuan terukur yang tidak akan mampu ditolak
Perbedaan Six Sigma dan Total departemen lain dalam perusahaan yg oleh pemimpin perusahaan, yang
sama. dikerjakan oleh seorang super star yg
Quality Management (TQM) 3. Penekanan umumnya pada standar sangat tahu apa yg harus dilakukan di
minimum kualitas produk, bukan pada bidangnya (Black Belt, Project Champion,
Thomas Pyzdek, seorang konsultan implementasi bagaimana meningkatkan kinerja produk. Executive Champion).[butuh rujukan]
Six Sigma dan penyusun buku "The Six Sigma 2. Tim yang hebat.[butuh rujukan] Para Executive
Handbook", pada bulan Februari 2001, Six Sigma dalam pelaksanaannya menunjukkan Champion, Deployment Champions,
menjelaskan adanya perbedaan penting antara Six hal-hal menjadi solusi permasalahan di atas[butuh Project Champions, Master Black Belts,
rujukan]
Sigma dan TQM yaitu, TQM hanya memberikan : Black Belts, dan Green Belts adalah orang-
petunjuk secara umum (sesuai dengan istilah orang yg terlatih dengan baik untuk
manajemen yang digunakan dalam TQM).[butuh 1. Menggunakan isu biaya, cycle time dan isu mengerjakan proyek Six Sigma.[butuh rujukan]
rujukan]
Petunjuk untuk TQM begitu umumnya bisnis lainnya sebagai bagian yg harus 3. Training yg berbeda dgn yg pernah ada.
sehingga hanya seorang pemimpin bisnis yang diperbaiki. [butuh rujukan]
Anggota proyek Six Sigma
berbakat yang mampu menterjemahkan TQM 2. Six sigma tidak menggunakan ISO 9000 adalah mereka yg pernah ditraining secara
dalam operasional sehari-hari.[butuh rujukan] Secara dan Malcolm Baldrige Criteria tetapi fokus khusus dengan biaya antara $15,000-
singkat, TQM hanya memberikan petunjuk pada penggunaan alat untuk mencapai $25,000 per Black Belt, yg akan dibayar
filosofis tentang menjaga dan meningkatkan hasil yg terukur. melalui saving yg didapat dari setiap
kualitas, tetapi sukar untuk membuktikan 3. Six sigma memadukan semua tujuan proyek Six Sigma.[butuh rujukan]
keberhasilan pencapaian peningkatan kualitas.[butuh organisasi dalam satu kesatuan. Kualitas 4. Alat ukur yg baru, dengan menggunakan
rujukan]
hanyalah salah satu tujuan, dan tidak DPMO (Defects Per Million
berdiri sendiri atau lepas dari tujuan bisnis Opportunities) yang berhubungan erat dgn
Kemudian konsep Total Quality Control, pada lainnya. Critical to Quality (CTC) yg diukur
tahun 1950, menunjukkan bahwa kualitas produk 4. Six sigma menciptakan agen perubahan berdasarkan persepsi customer, yg bisa
bisa ditingkatkan dengan cara memperpanjang (change agent) yg bukan bekerja di dibandingkan antar departemen atau divisi
jangkauan standar kualitas ke arah hulu, yaitu di Quality Department. Ban hijau (Green dalam satu perusahaan.[butuh rujukan]
area engineering dan purchasing.[butuh rujukan] Akan Belt) adalah para operator yg bekerja pada 5. Tradisi perusahaan yg baru, yaitu
tetapi ada beberapa kelemahan yang muncul pada proyek Six Sigma sambil mengerjakan mempromosikan usaha untuk melakukan
pelaksanaan Total Quality Control yaitu[butuh rujukan]: tugasnya. peningkatan kualitas secara terus menerus.
[butuh rujukan]
Prosesnya Define adalah fase menentukan masalah, yang lebih cepat”. VOC dapat dibandingkan
menetapkan persyaratan-persyaratan pelanggan, dengan data internal (“Voice of the Process”)
Langkah pertama adalah pembuatan keputusan dan membangun tim.[butuh rujukan] fase ini tidak untuk menilai proses performance atau process
oleh manajemen senior untuk terlibat dalam upaya banyak menggunakan statistik, alat-alat (tools) capability kita saat ini.
tersebut.[4] Karena akan membutuhkan sumber statistik yang sering dipakai pada fase ini adalah
daya yang penting untuk organisasi keputusan ini diagram sebab-akibat (Cause and Effect Chart) Untuk mengevaluasi tingkat pentingnya sebuah
harus dibuat oleh eksekutif kepala dan laporan dan Diagram Pareto (Pareto Chart). Kedua alat spesifikasi, biasa digunakanan diagram kano.
langsung nya.[4] Kemudian diadakan seminar (tool)statistik tersebut digunakan untuk melakukan Diagram ini membagi spesifikasi dari pelanggan
eksekutif, biasanya satu sampai dua hari, untuk identifikasi masalah dan menentukan prioritas menjadi tiga jenis, harus ada (must be),
tim eksekutif untuk mempelajari pendekatan dasar permasalahan.[butuh rujukan] Kemampuan (Performance) dan pemuas
dan mendiskusikan peran pribadi mereka.[4] Salah (delighter), dan membandingkan dengan tingkat
satu peran penting adalah memilih "Champions", Menentukan masalah keberadaan suatu spesifikasi.
manajer senior yang akan mengawasi kerja aktual
dari enam tim sigma.[4] Perusahaan kemudian Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam CTQ (Critical to Quality)
menyediakan kursus khusus untuk juara, biasanya menentukan masalah adalah[butuh rujukan]
tiga sampai lima hari yang panjang.[4] Selama Setelah semua varibel yang dipandang penting
kursus metode dasar Six Sigma yang  Spesifik, menjelaskan secara tepat apa oleh pelanggan didapatkan dan diberi nilai terukur
diperkenalkan dan Champions mulai bekerja keras yang salah, bagian proses mana yang salah (varibel terukur tersebut disebut CTQ).[butuh rujukan]
saat para pemimpin tim (sering disebut sabuk dan apa salahnya. Dengan kata lain, CTQ adalah sebuah
hitam) akan terlibat.[4] Beberapa perusahaan  Dapat diamati, menjelaskan bukti-bukti karakteristik dari sebuah produk atau jasa yang
menyebutnya sebagai 'tim perbaikan proses' dan ' nyata suatu masalah. bukti-bukti tersebut memenuhi kebutuhan pelanggan ( internal ataupun
spesialis perbaikan proses ' tapi singkatan ini dapat diperoleh baik melalui laporan eksternal).[butuh rujukan]
kurang diperhatikan serta mulai ditinggalkan, internal maupun umpan balik pelanggan.
kemudian muncul istilah dalam karate "sabuk  Dapat diukur, menunjukkan lingkup SIPOC ("Supplier - Input - Process - Output -
hitam" dan menjadi lebih populer[4] masalah dalam suatu ukuran. Customer")
 Dapat dikendalikan, masalah harus dapat
Diagram SIPOC adalah grafik yang membantu
DMAIC diselesaikan dalam rentang waktu tertentu.
mengidentifikasi semua elemen yang relevan dari
Apabila masalah terlalu besar maka dapat
dipecah-pecah sehingga dapat lebih sebuah proses. SIPOC membantu melihat
Metode yang digunakan General Electric dan hubungan antara proses beserta input dan
beberapa organisasi lain untuk meningkatkan dikendalikan.
outputnya.
proses ( termasuk didalamny proses produksi )
diringkas dengan inisial DMAIC (Define, Suara Pelanggan ("Voice of Customer" - VOC)
Measure, Analyze, Improve, Control). [5]
Adalah ekspresi dari kebutuhan dan keinginan
customer. Bisa specifik – “Saya butuh pengiriman
Fase menentukan masalah (Define)
dalam 3 hari” bisa juga ambiguous – “Pengiriman
Analisis Kapabilitas Proses informasi brainstorming dari sebab-sebab suatu
masalah.[butuh rujukan] Diagram ini sering disebut juga
Kapabilitas suatu proses menggambarkan dengan diagram fishbone karena bentuknya yang
seberapa pas (uniform) proses tersebut.[butuh rujukan] mirip dengan tulang ikan, atau diagram ishikawa
Analisis kapablitas proses dilakukan dengan untuk menghormati sang penemu.[butuh rujukan]
memperbandingkan kinerja suatu proses dengan
spesifikasinya, suatu proses memiliki kapabilitas Uji hipotesis rata-rata
bila semua nilai variabel yang mungkin, berada
dalam batas spesifikasi.[butuh rujukan] Umumnya uji hipotesis rata-rata digunakan untuk
Pengukuran (Measure) menetapkan faktor kausatif (x) dengan cara
Kapabilitas suatu proses bisa ditentukan dengan: menginformasikan sumber-sumber variasi.[butuh
Measure adalah fase mengukur tingkat kinerja saat rujukan]
Disamping itu, digunakan juga untuk
ini, sebelum mengukur tingkat kinerja biasanya - Cp dan Cpk menunjukan perbedaan yang signifikan antara data
terlebih dahulu melakukan analisis terhadap - Pp dan Ppk
awal (baseline) dengan data yang diambil setelah
[butuh rujukan] - Proses Sigma
sistem pengukuran yang digunakan. perubahan (improvement), dilakukan.[butuh rujukan]

Analisis Sistem Pengukuran Analisis (Analyze)


Pengembangan (Improve)
Masalah yang muncul dalam pengukuran adalah Fase analisis (analyze) merupakan fase mencari
Pengembangan (Improve) adalah fase
variabilitas pengukuran yang dinyatakan dalam dan menentukan akar atau penyebab dari suatu
meningkatkan proses(x) dan menghilangkan
varian( variance ).[butuh rujukan] Varian total suatu masalah.[butuh rujukan] Masalah-masalah yang timbul
sebab-sebab cacat.[butuh rujukan] Pada fase pengukuran
pengukuran berasal dari varian yang ditimbulkan kadang-kadang sangat kompleks sehingga
(measure) telah dinetapkan variabel faktor (x) dan
oleh produk (part to part) dan varian akibat membingungkan antara mana yang akan dan tidak
untuk masing-masing variabel respons(y).[butuh
kesalahan pengukuran (gage).[butuh rujukan] kita selesaikan.[butuh rujukan] rujukan]
Sedangkan pada fase pengembangan
i(improve) banyak melibatkan uji perancangan
Sumber variability dalam hasil pengukuran adalah Diagram Pareto (Pareto Chart)
percobaan ( Design of Experiment ) atau disingkat
DoE.[butuh rujukan] DoE merupakan suatu pengujian
Diagram pareto digunakan untuk melakukan
dengan mengubah variabel faktor sehingga
prioritas terhadapa masalah-masalah yang harus
penyebab perubahan pada variabel respon
ditangani dengan aturan pengelompokan 80-20,
diketahui.[butuh rujukan]
20% dari kecacatan akan menyebabkan 80%
masalah.[butuh rujukan]
Taguchi
Diagram sebab-akibat ( Cause & Effect Chart )
Desain Taguchi (Taguchi Design) merupakan
perancangan parameter (robust), yaitu metode atau
Diagram sebab-akibat ( Cause & Effect
teknik perancangan produk atau proses terfokus
Chart)digunakan untuk mengorganisasi hasil
pada minimalisasi variasi dan sensitivitas tingkat
bising(noise).[butuh rujukan]

Pengendalian ( Control )

Pengendalian (Control) adalah fase


mengendalikan kinerja proses (x) dan menjamin
cacat tidak muncul kembali.[butuh rujukan] Alat (tool)
yang umum digunakan adalah diagram kontrol
(Control chart).Fungsi umum diagram kontrol
adalah, sebagai berikut :[butuh rujukan]

 Membantu mengurangi variabilitas.


 Memonitor kinerja setiap saat.
 Memungkinkan proses koreksi untuk
mencegah penolakan.

Anda mungkin juga menyukai