Anda di halaman 1dari 10

VITAMIN LARUT LEMAK

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas matakuliah

Biokimia Gizi

yang dibina oleh Ibu Dr.Ir.Rr.Endang Sutjiati,M.Kes

Oleh :

Caturini Meidya Nugrahasari P17111181004

Dienar Arikho Arumbina P18111181008

Rahma Rani Wulan Fibriyani P17111181028

Maulida Febri Rahmata P17111181033

Jufi Luhur Pratama P17111181036

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG

JURUSAN GIZI

D4 GIZI

Agustus 2019
TINJAUAN PUSTAKA

Vitamin yang larut dalam lemak merupakan molekul hidrofobikapolar,


yang semuanya adalah derivat isoprene.Molekul molekul vitamin ini tidak dapat
diproduksi tubuh secara jumlah yang memadai sehingga harus dicukupkan dari
makanan. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak ini memerlukan absorbsi
lemak yang normal agar vitamin tersebut dapat diabsorbsi secara efisien.
Diabsorbsi molekul vitamin tersebut harus diangkut dalam darah yaitu oleh
lipoprotein atau protein pengikat yang spesifik.Yang merupakan vitamin yang
larut di dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K. Vitamin yang larut dalam
lemak adalah vitamin yang diserap kedalam tubuh melalui jaringan lemak.
Vitamin larut lemak, tidak larut dalam air. Vitamin jenis ini jika dikonsumsi
bersama dengan makanan tinggi kandungan lemak maka penyerapannya akan
lebih maksimal. Tidak seperti vitamin larut air yang tidak disimpan di tubuh,
vitamin yang larut dalam lemak diserap kedalam tubuh, kemudian disimpan
dalam jaringan lemak dan hati. Tubuh akan menggunakan cadangan vitamin ini
ketika dibutuhkan nantinya.

Jika tubuh mengalami kekurangan atau defisiensi salah satu jenis vitamin
yang larut dalam air, maka kemungkinan akan membutuhkan suplemen pengganti.
Namun konsumsi secara berlebihan juga tidak diperbolehkan. Vitamin yang
dikonsumsi secara berlebihan juga bisa berdampak buruk dan menyebabkan
toksositas atau keracunan. Daftar Vitamin yang Larut dalam Lemak Seperti yang
sudah disebutkan sebelumnya bahwa terdapat 4 jenis vitamin yang larut dalam
lemak yaitu vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Vitamin Larut Lemak


Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah
sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena
itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat
pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Berdasarkan sifat
kelarutannya, vitamin dibagi menjadi 2, yaitu vitamin larut air dan larut
lemak. (Almatsier, 2010).
Setiap vitamin larut lemak A, D, E, dan K mempunyai peranan faali
tertentu di dalam tubuh. Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorpsi
bersama lipida lain. Absorpsi membutuhkan cairan empedu dan pankreas.
Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe sebagai bagian dari
lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya tidak
dikeluarkan melalui urin. (Almatsier, 2010).

2.2.Karakteristik Vitamin Larut Lemak


Menurut Almatsier (2010), berikut sifat-sifat vitamin larut lemak :
1. Larut dalam lemak dan pelarut lemak
2. Kelebihan konsumsi dari yang dibutuhkan disimpan dalam tubuh
3. Dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui empedu
4. Gejala defisiensi berkembang lambat
5. Tidak selalu perlu ada dalam makanan sehari-hari
6. Mempunyai prekusor atau provitamin
7. Hanya mengandung unsur-unsur C,H, dan O
8. Diabsorpsi melalui sistem limfe
9. Hanya dibutuhkan oleh organisme kompleks
10. Beberapa jenis bersifat toksik pada jumlah relatif rendah (6-10 x KGA)
2.3. Manfaat Vitamin Larut Lemak

Menurut (hellosehat.com) yang termasuk vitamin larut lemak adalah


vitamin A, D, E dan K. dan berikut masing-masing manfaat vitamin larut
lemak :

 Vitamin A berfungsi untuk memelihara kesehatan mata dan juga system


imun yang menjadi salah satu factor utama yang membantu pertumbuhan
sel, serta berperan dalam proses pembentukan gen dan protein.
 Vitamin D larut lemak satu ini diproduksi oleh tubuh ketika tubuh terpapar
sinar matahari. Vitamin D mampu membantu penyerapan kalsium dan
fosfor yang penting bagi kesehatan tulang serta memelihara system syaraf
dalam tubuh, dan juga vitamin ini memiliki peran dalam menjaga
kesehatan dan perkembangan tulang.
 Vitamin E termasuk kedalam vitamin yang dapat berperan sebagai
antioksidan yang berfungsi untuk menangkal radikal bebas sehingga
mampu mencegah berkembangnya kanker, melindungi membrane sel,
mencegah pembentukan darah yang berlebihan, serta berfungsi untuk
memasok oksigen ke dalam darah.
 Vitamin K berfungsi untuk membantu proses pembekuan darah yang
dibutuhkan ketika seseorang terluka

2.4.Akibat Kelebihan Vitamin Larut Lemak

Menurut (wordpress.com) menyebutkan bahwa kelebihan vitamin larut


lemak sebagai berikut:
 Jika tubuh kita kelebihan vitamin A maka bisa terjadi keracunan yang
mengakibatkan tulang menjadi rapu, menyebabkan nyeri pada persendian,
sakit kepala, kelelahan , kulit menjadi kering, dan perubahan warna
menjadi kekuning-kuningan serta kerusakan/pembengkakan hati.
Sedangkan pada wanita hamil bisa mengakibatkan janinnya menjadi cacat
 Biasanya kelebihan vitamin D disebabkan konsumsi suplemen vitamin D
dan kalsium yang bersamaan. Batas konsumsi vitamin D adalah sekitar
600 IU per hari. Yang dimana jika kelebihan mempunyai resiko
kerusakan pada ginjal, pengeroposan tulang, dan pengerasan arteri dan
jaringan lunak pada tubuh
 Kondisi kelebihan vitamin E hanya ditemukan pada orang yang
mengkonsumsi suplemen vitamin E yang dianjurkan hanya sebesar 30 mg
per hari namun efek hipervitaminosis E muncul apabila mengonsumsi
vitamin E dengan dosis di atas 1 gr per kg berat tubuh dalam satu hari.
Hipervitaminosis E menyebabkan pendarahan karena menghambat kerja
vit K. gejalanya adalah kelelahan, sakit kepala dan masalah pada system
pencernaan.
 Vitamin K mempunyai batas asupan yakni 500 mikrogram per hari yang
jika melebihi batas dosis tersebut dapat menyebabkan gangguan pada
liver, dan juga menimbulkan reaksi alergi namun hal seperti ini sangat
jarang

2.5. Dosis Vitamin

Dosis vitamin A yang disarankan dalam kadar mikrogram (mcg):

 Bayi (usia 0-12 bulan): 400-500 mcg


 Anak usia 1-3 tahun: 300 mcg
 Anak usia 4-8 tahun: 400 mcg
 Anak usia 9-13 tahun: 600 mcg
 Wanita dewasa: 700 mcg
 Pria dewasa: 900 mcg

Berikut adalah dosis vitamin D yang disarankan:

 Bayi usia 0-12 tahun: 10 mcg


 Usia 1-70 tahun: 15 mcg
 Usia di atas 70 tahun: 20 mcg

Dosis harian vitamin E dibedakan berdasarkan usia seperti berikut ini:

 Bayi usia 0-6 bulan: 4 mg


 Bayi usia 7-12 tahun: 5 mg
 Anak usia 1-3 tahun: 6 mg
 Anak usia 4-8 tahun 7 mg
 Anak usia 9-13 tahun: 11 mg
 Usia 14 tahun keatas: 15 mg
 Ibu menyusui: 19 mg

Dosis harian vitamin K yang disarankan berdasarkan usia dan jenis kelamin
seseorang adalah sebagai berikut ini:

 Bayi usia 0-6 bulan: 2 mcg


 Bayi usia 7-12 bulan: 2,5 mcg
 Anak usia 1-3 tahun: 30 mcg
 Anak usia 4-8 tahun: 55 mcg
 Anak usia 9-13 tahun: 60 mcg
 Anak usia 14-18 tahun: 75 mcg
 Wanita dewasa: 90 mcg
 Pria dewasa: 120 mcg

2.6. Sumber Makanan Bervitamin

2.6.1. Sumber Makanan Vitamin A


Sayur-sayuran, Buah-buahan berwarna kuning dan merah
(mengandung karoten), hati, susu, dan daging.
2.6.2. Sumber Makanan Vitamin D
Susu, minyak ikan, kuning telur, ragi, mentega, dan sinar
ultraviolet.
2.6.3. Sumber Makanan Vitamin E
Kecambah, susu, kuning telur, kacang-kacangan, tumbuhan hijau,
dan biji gandum.
2.6.4. Sumber Makanan Vitamin K
Sayuran hijau, hati, kacang buncis, susu, telur, dan daging.
2.7. Proses Metabolisme Vitamin
Beberapa vitamin larut lemak adalah vitamin A,D,E, dan K, yang
hanya mengandung unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Vitamin yang
larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh tubuh,
melainkan akan disimpan. Adapun percernaan makanan baik didalam
lambung, maupun usus halus akan membantu melepaskan vitamin dari
makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut lemak diserap didalam
usus bersama dengan lemak atau minyak yang dikonsumsi. Vitamin lart
lemak akan diserap secara difusi pasif, kemudian di dalam dinding usus
digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian disera
sistem limfatik, baru kemudian bergabung dengan saluran darah untuk
ditransportasikan ke hati.
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa Vitamin merupakan nutrien organik
yang mempunyai berbagai fungsi yang essensial dalam proses
metabolisme, dibutuhkan dalam jumlah yang kecil dan disuplai melalui
makanan. Yang mana kelebihannya dalam tubuh dapat menimbulkan
gejala toksisitas.
3.2. SARAN
Dalam mengkonsumsi vitamin seharusnya sesuai dengan anjuran
kebutuhan setiap individu berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin
agar tidak menimbulkan timbulnya gejala penyakit.
DAFTAR RUJUKAN

Almatsier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Azrimaidaliza. (2007). Vitamin A, Imunitas dan Kaitannya dengan Penyakit Infeksi. Jurnal
Kesehatan Masyarakat , 2 (1).

Deswika, F. (2018, Maret 07). Retrieved 07 31, 2019, from hellosehat.com: https:/
/hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/jenis-vitamin-adalah/

Triana, V. (2006). MACAM-MACAM VITAMIN DAN FUNGSINYA DALAM TUBUH


MANUSIA. Jurnal kesehatan Masyarakat Andalas , 40-47.

Anda mungkin juga menyukai