Anda di halaman 1dari 5

Nama : Alfin Isadora Anggraini

NIM : 19050634051

Kelas : S1 Pendidikan Tata Rias 2019B

Resume

1. Definisi Umum Motivasi

Pengertian motivasi adalah proses yang menjelaskan mengenai adanya sebuah intensitas,
ketekunan, dan arah dari individu untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dulu sebelumnya. Setidaknya, terdapat 3 elemen utama yang tercantum dalam definisi motivasi
tersebut, yaitu arah, ketekunan, dan intensitas.

2. Definisi Motivasi Menurut Ahli


a) Weiner

Menurut Weiner, seorang ahli, motivasi adalah sebuah kondisi internal yang dapat
memberikan semangat untuk dapat bertindak, mampu mendorong seseorang mencapai tujuan
tertentu, dan membuat seseorang dapat tetap tertarik dalam suatu kegiatan tertentu.

b) Uno

Menurut ahli lain yang bernama Uno, motivasi adalah suatu dorongan internal dan juga
dorongan eksternal yang asalnya dari dalam diri seseorang dan diindikasikan dengan adanya
suatu hasrat serta minat, dorongan serta kebutuhan, cita-cita serta harapan, dan juga penghargaan
berikut penghormatan.

3. Faktor Movifasi
1) Faktor Pemuas

Faktor pemuas yang disebut sebagai satisfier atau intrinsic motivaton. Faktor ini
bersumber dari dalam diri individu yang akan mendorong seseorang untuk menghasilkan suatu
prestasi. Contoh faktor ini adalah :
1. Kepuasan kerja. Hal ini menjadi salah satu faktor penentu adanya stabilitas dalam sebuah
faktor kepuasan kerja yang berkaitan erat dengan kepribadian.
2. Tanggung jawab. Hal ini dapat menjadikan seorang individu dalam bekerja
mengedepankan kehati hatian guna menghasilkan suatu output yang berkualitas, tidak
hanya soal kuantitas.
3. Prestasi yang diraih. Hal ini tentunya dapat memberikan dorongan kepada seseorang
untuk lebih mengembangkan kreativitas dan kemampuan serta energinya untuk dapat
menggapai prestasi yang lebih tinggi selama ada kesempatan.

2) Faktor Pemelihara
Faktor pemelihara yang disebut sebagai disatisfier atau extrinsic motivation. Faktor ini
juga dikenal sebagai hygene factor. Faktor yang satu ini bersifat ekstrinsik yang bersumber dari
luar diri seorang individu. Faktor ini dapat berupa :

1. Hubungan interpersonal diantara teman sejawat, atasan, ataupun bawahan.


2. Kondisi kerja.
3. Keamanan dan keselamatan kerja.
Sedangkan menurut seorang ahli bernama Chatab, faktor motivasi dapat pula terdiri atas :

1. Hasil kerja, keberhasilan ataupun prestasi.


2. Pekerjaan yang penuh dengan berbagai macam tantangan.
3. Pengakuan ataupun penghargaan.
4. Kemajuan serta adanya perihal pertumbuhan.
5. Tanggung jawab yang lebih besar dari hal hal lainnya, dan

4. Jenis Jenis Motivasi


 External
Motivasi eksternal dimana motivasi ini datang dari luar diri seseorang dengan suatu
harapan dapat menggapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dan menguntungkan bagi
individu yang bersangkutan.
 Internal
Motivasi internal dimana motivasi ini dapat tumbuh dari dalam diri seseorang tanpa harus
dipengaruhi oleh orang lain untuk dapat melakukan sesuatu yang berguna untuk mencpaai
tujuan awal yang telah ditentukan sebelumnya.
Motivasi dalam bekerja akan tampak dari dua segi yang berbeda, yaitu dilihat dari segi aktif
maupun pasif.

1. Dilihat dari segi pasif, motivasi akan tampak sebagai suatu kebutuhan sehingga dapat
menggerakkan dan mengerahkan sebuah potensi serta daya kerja dari seseorang kearah
yang telah diinginkan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Dilihat dari segi aktif atau dinamisnya, motivasi kerja akan tampak sebagai suatu usaha
yang bersifat positif dalam membantu mengerahkan dan meggerakkan daya serta
berbagai macam potensi tenaga kerja menjadi lebih produktif dari sebelumnya sehingga
dapat mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Teori Teori Motivasi
a) Teori Maslow

Teori ini menyatakan bahwa perilaku dan pekerjaan seseorang dipengaruhi oleh adanya
dorongan untuk dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan baik itu yang sifatnya berjenjang
maupun dalam sifatnya yang lain. jika kebutuhan yang pertama terpenuhi, maka akan muncul
kebutuhan kedua yang menjadi prioritas selanjutnya untuk segera dipenuhi. Hal ini akan terus
berlanjut hingga mencapai tingkatan kebutuhan yang kelima.

b) Teori Keadilan

Teori keadilan yang dikembangkan oleh Adam Smith. Teori ini menyatakan bahwa
terdapat 3 komponen utama yang digunakan dalam membahas teori keadilan, diantaranya adalah

1. Outcome, yaitu suatu nilai yang dapat diperoleh dan dirasakan oleh sebagian karyawan
seperti contohnya adalah upah, kesempatan promosi, ataupun bonus.
2. Input yang merupakan sebuah bentuk nilai yang dapat diterima oleh karyawan sehingga
mampu menunjang kinerja yang bersangkutan.
3. Equity in equity yang berarti puas atau tidaknya karyawan akan dilihat dari hasil
membandingkan berbagai macam input dan outcome karyawan yang bersangkutan
dengan input dan outcome dari karyawan lain.
4. Comparison person. Maksudnya adalah adanya seorang pegawai dalam suatu perusahaan
atau organisasi yang sama menjadi seorang karyawan atau pegawai dalam organisasi atau
perusahan lain yang berbeda.

c) Teori Harapan
Teori ini menyatakan bahwa adanya motivasi adalah suatu akibat dari hasil yang ingin
diperoleh seseorang berikut perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya tersebut akan
berdampak dan mengarah apda sebuah hasil yang telah diinginkannya.Artinya, jika seseorang
menginginkan sesuatu, kemudian terbuka kesempatan yang lebar untuknya, maka yang
bersangkutan tadi akan terus berusaha untuk bisa mendapatkannya.

d) Teori Motivasi

Teori motivasi prestasi yang dikemukakan oleh Hasibuan. Teori ini menyatakan bahwa
sebuah karyawan punyai suatu cadangan energi yang dinilai potensial dalam dirinya
sendiri.Perihal bagaimana energi tersebut akan dikeluarkan tentunya ditentukan dari kekuatan
serta dorongan berikut motivasi dari seseorang terkait dengan situasi dan peluang yang ada.
Energi ini nantinya akan dimanfaatkan oleh karyawan dengan adanya motif dan kebutuhan
dasar yang saling terkait, pengharapan akan adanya suatu keberhasilan, dan insentif dari nilai
yang sudah melekat pada suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

6. Proses Motivasi

Motivasi ada karena terdapat suatu kebutuhan yang sifatnya lebih mendasar. Untuk dapat
memenuhi kebutuhan tersebut, timbullah dorongan perilaku. Jika seorang individu mengalami
suatu bentuk motivasi dan dorongan, maka orang tersebut disebut mengalami hal yang tidak
seimbang.
Proses terjadi motivasi pada dasarnya menunjukkan suatu dinamika yang diperoleh dari
adanya kebutuhan yang sifatnya lebih mendasar. Dari dorongan tersebutlah lahir sebuah perilaku
dan tindakan yang berujung pada perolehan kepuasan dari dalam diri individu itu sendiri.

7. Pemberian Motivasi Yang Efektif

Guna memberikan motivasi yang efektif, menurut seorang ahli bernama Armstrong
menyarankan anda untuk memperhatikan hal-hal berikut ini :

1. Ketahui beberapa faktor yang dapat mempunyai pengaruh etrhadap motivasi, seperti
halnya pola kebutuhan yang mendorong pada sasaran tertentu dan juga keadaan dimana
kebutuhan tersebut dapat terpenuhi ataupun tidak dapat terpenuhi.
2. Pahami proses dasar dari motivasi, adanya model berbagai macam kebutuhan, sasaran
yang ingin dibidik, serta tindakan berikut pengaruh pengalaman dan harapan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
3. Pahami bahwa disamping semua faktor yang telah disebutkan diatas, terdapat suatu
hubungan yang sifatnya lebih kompleks antara motivasi dengan suatu pencapaian prestasi
kerja.
4. Ketahuilah bahwa suatu motivasi tidak hanya dapat diperoleh dengan menciptakan
perasaan tentang kepuasan saja, karena terkadang rasa puas dapat menimbulkan suatu
kepuasan diri dan menyebabkan kelambanan bagi individu.
Motivasi dirasa akan lebih efektif jika diimbangi dengan kondisi berikut ini, yaitu :

1. Adanya jaminan harapan terhadap masa depan demi keamanan dalam bekerja.
2. Adanya hubungan sosial yang sengaja diciptakan dan bersifat kekeluargaan.
3. Adanya kesempatan untuk mengembangkan diri.
4. Adanya penghargaan bagi setiap kegiatan yang sifatnya positif.
5. Adanya pemberan insentif.

Anda mungkin juga menyukai