Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

LIABILITAS JANGKA PENDEK, PROVISI DAN KONTINJENSI

Liabilitas jangka pendek adalah liabilitas entitas kini, yang timbul akibat peristiwa masa lalu,
yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang akan
diselesaikan dalam jangka waktu satu siklus operasi atau 12 bulan mana yang lebih panjang atau
untuk tujuan diperdagangkan.

Jenis liabilitas jangka pendek


Jenis liabilitas penjelasan
Utang dagang Utang yang timbul ketika entitas melakukan
pembelian secara tunai
Utang bank jangka pendek Utang yang diperoleh dari bank dengan jangka
waktu satu tahun atau kurang
Wesel bayar Kontrak yang menyatakan bahwa satu pihak
akan melakukan pembayaran sejumlah tertentu
kepada pihak lain dimasa mendatang
Utang deviden Dividen yang telah diumumkan namun belum
dibayarkan
Beban yang masih harus dibayar Beban yang telah terjadi namun sampai tanggal
pelaporan belum dibayarkan
Pendapatan diterima dimuka Pendapatan yang telah diterima secara tunai
namun pendapatannya belum diperoleh
Utang gaji Beban gaji yang telah terjadi namun belum
dibayarkan

1. Utang dagang , Kriteria:


jumlah yang belum dibayarkan atas barang atau jasa yang telah diserahkan atau diselesaikan
dari suplier, Pengakuan pada tanggal penyerahan barang / penyelesaian jasa, Dasar mencatat
 faktur pembelian dan Perjanjian pembelian misal 2/10, n/30  pembelian akan diberikan
potongan 2% jika dibayarkan dalam waktu 10 hari, jangka waktu kredit 30 hari.
2. Utang berbunga dalam jangka pendek, Bunga dapat dibayarkan pada saat jatuh tempo,
selama periode tertentu, bunga dipotong di depan dari jumlah utang yang ditarik atau
kombinasi.
3. Wesel bayar adalah Janji untuk membayar sejumlah tertentu pada waktu yang telah
ditentukan. Dapat bersifat jangka pendek atau panjang dimana seringkali berbunga atau dapat
tidak berbunga. Jika tidak berbunga diterbitkan dengan diskon.
Liabilitas jangka panjang walaupun akan jatuh tempo tetap diklasifikasikan sebagai liabilitas
jangka pendek
4. Beban yang masih harus dibayar, Beban yang masih harus dibayar yang sering muncul di
laporan posisi keuangan antara lain: Beban gaji, Utang bunga, Beban operasi yang masih
harus dibayar.
5. Pendapatan diterima dimuka, Pada saat kas diterima dari pelanggan, entitas akan mencatat
pendapatan diterima dimuka. Jika pekerjaan telah diselesaikan, pendapatan diterima dimuka
tersebut akan di debit dan diakui sebagai pendapatan (kredit).
6. Utang terkait imbalan kerja, Jika pembayaran dilakukan pada bulan berikutnya, maka akan
muncul utang terkait dengan pemotongan gaji karyawan misalnya PPh 21, asuransi, iuran
pensiun, iuran pihak lain, zakat dan sebagainya.
7. Utang pajak pihak ketiga, Entitas diwajibkan dalam peraturan untuk melakukan pemotongan
pajak atas penghasilan yang diterima oleh pihak lain. Pajak yang dipotong diantaranya adalah
PPh 21, PPh 26, PPh 23. Jika pembayaran pajak tidak dilakukan bersamaan dengan
pembayaran kepada pihak ketiga maka akan timbul utang pajak penghasilan
8. Utang Pajak
(utang pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan utang pajak
penghasilan)

Provisi dan Kontijensi


1. Provisi adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti. Provisi diakui jika:
 Entitas memiliki kewajiban kini sebagai akibat peristiwa masa lalu: Kemungkinan besar
penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi; dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban
tersebut dapat dibuat.
Jika kondisi di atas tidak terpenuhi, maka provisi tidak diakui.

contoh: denda atau biaya pemulihan pencemaran lingkungan dan Biaya kegiatan purna-
operasi (decommissioning) instalasi minyak atau instalasinuklir sebatas jumlah yang harus
ditanggung entitas untuk memperbaiki kerusakan yang telah ditimbulkan.

2. Liabilitas kontijensi
menurut PSAK 57 adalah:
a. liabilitas potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi
pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa datang
yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas.
b. liabilitas kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui
karena: tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan sumber daya untuk
menyelesaikan liabilitasnnya dan jumlah liabilitas tersebut tidak dapat diukur secara
andal
Liabilitas kontijensi tidak diakui dalam laporan keuangan, liabilitas ini hanya perlu
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Contoh :
1. PT Gunung pada tanggal 1 Nov 2015 menarik dari bank A utang sebesar Rp.200.000.000
dengan bunga 15% untuk jangka waktu 150 hari. Tidak ada provisi yang dikenakan oleh
bank atas utang ini. Pokok dan bunga akan dibayarkan pada saat jatuh tempo. Buatlah
jurnalnya.
Jawab :
Jurnal saat menerima utang 1 nov 2015 : Kas 200.000.000
Utang bank 200.000.000

AJP : beban bunga 5.000.000


Utang bunga 5.000.000
Perhitungan Rp.200.000.000x15%x60/360= Rp.5.000.000
Jurnal saat jatuh tempo: Beban bunga 7.500.000
Utang bunga 5.000.000
Utang bank 200.000.000
Kas 212.500.000

Perhitungan beban bunga: Rp.200.000.000x15%x90/360

2. PT Katana pada tanggal 1 nov 2015 menarik dari bank mulia utang yang Rp.100.000.000
dengan bunga 12% tahun dari pokok yang akan dibayarkan bersamaan dengan pelunasan
tanggal 30 januari 2016. Bank mulia mengenakan biaya administrasi sebesar 1,5% dari
jumlah utang yang ditarik, sehingga kas yang diterima oleh PT Katana sebesar
Rp.100.000.000- Rp. 1.500.000 = Rp. 98.500.000
Jurnal yang dibuat pada saat menerima utang :

Kas 98.500.000
Diskon utang bank 1.500.000
Utang bank 100.000.000
untuk itu bunga efektif atas utang tersebut bukan 12% tetapi 4.500.000/98.500.000*12/3=
18.274%. bunga dihitung dari bunga yang dibayar dan provisi.
Beban bunga 3.000.000
Utang bunga 2.000.000
Diskon utang bank 1.000.000
Beban bunga dihitung dari bunga efektif 18.274%x2/12x98.500.000 = 3.000.000
Jurnal saat jatuh tempo: Beban bunga 1.500.000
Utang bunga 2.000.000
Utang bank 100.000.000
Diskon utang bank 500.000
Kas 103.000.000
Referensi:
Kieso, Donald E.,Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield. 2011. Intermediate Accounting, Volume
2. IFRS Edition. United States of America: Quad/Graphic,Inc.
Dwi, Martani, dkk.2018. Akuntansi Keuangan Menengah berbasis PSAK.Buku 2. Jakarta:
Salemba Empat.
PSAK 57
https://tools.mheducation.ca/college/beechy1/graphics/beechy1iab_student/slideshow/sld13.pdf

Anda mungkin juga menyukai