BAB 1
PENDAHULUAN
masa periode emas dimana pada masa balita anak perlu memperoleh
perhatian yang serius karena pada masa ini merupakan tumbuh kembang
pada anak, pola asuh orang tua sangat penting terutama orangtua dalam
yang optimal (Sakti, Hadju & Rohmiwati, 2013), karena gizi yang
kedepannya, oleh karena itu pola asuh gizi harus di perhatikan agar dapat
fisik anak serta yang terpenting adalah kesehatan anak. Pengasuhan juga
optimal terutama dalam pengaturan pola makan anak dan gizi seimbang
pada anak akan menyebabkan berbagai penyakit pada anak yang status
gizinya tidak terpenuhi pengaruh tersebut tidak lepas dari pola asuh orang
tua dalam memberikan makanan kepada anak balita (Hati Baculu, 2016)
2
di dunia setelah India sekitar 48,3 juta, Pakistan dan Nigeria sekitar 10
juta, kemudian Indonesia yaitu sekitar 8,8 juta (WHO, 2018). Di ASEAN,
Laos 43,8%, yaitu sebanyak 36,4% pada tahun 2015 (WHO, 2018).
tahun 2010, sebanyak 37,2% balita stunting di tahun 2013, dan sebanyak
2019 di dapatkan data balita stunting tahun 2019 sebanyak 3,84% (82)
balita. Data ini menunjukkan bahwa masalah pendek dan sangat pendek
pola asuh gizi baik, 20% pola asuh gizi cukup dan 50% pola asuh gizi
3
kurang yang di tandai dengan ibu tidak memberikan ASI eksklusif, ibu
terutama pemenuhan asupan energi dari zat gizi makro (karbohidrat, lemak
dan protein).
anak, jika pola asuh dan pemberian makanan dari ibu tidak terpenuhi untuk
tumbuh pendek dan tidak sama dengan anak seusianya (Purwani &
kurangnya gizi pada anak yang akan menyebabkan stunting pada anak,
karena pengaruh dari anak yang sering menderita diare pada anak lebih
rentan menjadi anak stunting (Lestari et al, 2014). Pola asuh orang tua,
serta perlu adanya dukungan terhadap anak balita agar anak dapat tumbuh
pada anak serta dukungan sosial, pemberian ASI dan pemberian makanan
4
(Jayanti, 2014).
Dampak pola asuh gizi yaitu dampak jangka pendek dan dampak
Faktor Langsung :
1. Asupan makanan
2. Penyakit infeksi
terhadap perilaku pencegahan stunting : pola asuh gizi pada balita usia 6-
36 bulan.
a. Faktor Langsung
1. Asupan Makanan
berat badan. Tubuh anak tetap membutuhkan semua zat gizi utama
6
(Marimbi, 2010).
2. Penyakit infeksi
yang baik, maka orang tua dapat menerima segala informasi dari
2. Pengetahuan
4. Sosial Ekonomi
5. Sistem Budaya
lepas satu dari yang lain melainkan selalu berkaitan menjadi suatu
2010).
6. Dukungan Suami
belum.
gizi terhadap perilaku pencegahan stunting: pola asuh gizi pada balita usia
Pamekasan.
10
Kabupaten Pamekasan?
sebelum dan sesudah diberikan konseling gizi pada balita usia 6-36
Pamekasan.
11
konseling gizi pada balita usia 6-36 bulan di wilayah kerja UPT
1.6.1 Teoritis
ilmiah.
stunting pada balita usia 6-36 bulan serta sebagai bahan informasi
1.6.2 Praktis
stunting pada balita usia 6-36 bulan serta sebagai acuan dan