Anda di halaman 1dari 2

Apa Itu Akurasi?

Departemen yang berbeda dalam


setiap perusahaan akan melihat dan
menilai akurasi persediaan dalam
sudut pandang yang berbeda

Departemen Perencanaan (PPIC) juga memiliki pandangan yang berbeda pada akurasi.
Mereka tidak melihat sebuah akurasi sebagai sebuah angka 100%, akan tetapi mereka akan
melihat apakah hasil tersebut masih berada dalam toleransi yang telah diputuskan
sebelumnya. Jadi, bagian tertentu dengan biaya yang rendah mungkin memiliki toleransi
akurasi lebih banyak, contohnya 10%. Jadi jika jumlah yang diharapkan adalah 1000 unit,
dan toleransi adalah 10%, maka hasil jumlah fisik yang ada 930 unit, maka hal tersebut
masih dapat diterima, sehingga menurut Departemen Perencanaan (PPIC), itu adalah
akurat. Toleransi ini dapat dikurangi secara signifikan ketika mempertimbangkan bagian
tertentu dengan biaya yang mahal. Misalnya tolerasi untuk bagian yang memiliki biaya 100
Juta rupiah mungkin hanya 2% saja.

Departemen akuntansi memiliki sudut pandang yang lain lagi dalam mengambil kesimpulan
tentang apa yang di maksud dengan akurasi persediaan. Akuntan tidak melihat akurasi
dalam hal hitungan barang, akan tetapi dalam nilai rupiahnya. Keakuratan yang mereka cari
adalah keakuratan jumlah rupiah yang ada di dalam gudang. Oleh karena itu, jika
departemen akuntansi mengharapkan nilai gudang sebesar Rp.10.000.000.000, dan nilai
tersebut tersedia, maka akuntan akan mengatakan bahwa persediaan akurat. Ini mungkin
tidak masuk akal, karena bagaimanapun akan tetap menjadi masalah selama ada perbedaan
dalam item fisik. Beberapa bagian mungkin memiliki kekurangan yang signifikan, sementara
bagian yang lain mungkin memiliki beberapa kelebihan stok barang.

Banyak ketidakakuratan persediaan barang yang mungkin saja terjadi sebelum item tersebut
mencapai gudang. Kesalahan tanda terima sangat umum terjadi, vendor telah megirimkan jumlah
item yang salah atau ada item yang tidak dikirim akan tetapi tertera dalam surat jalan. Perusahaan
dapat meningkatkan akurasi persediaan mereka dengan menerapkan proses penerimaan yang
lebih ketat yang akan menangkap ketidakakuratan tersebut sebelum masuk kedalam gudang
penyimpanan.

Beberapa tujuan dilakukannya stock opname yaitu sebagai berikut.

1. Mencegah kerugian perusahaan karena kelalaian perhitungan.


2. Mengetahui jumlah yang sebenarnya ada.
3. Mengatur mutasi barang dari dan keluar perusahaan.
4. Pengendalian internal

Manfaat yang dapat diperoleh di antaranya:


1. Mengetahui keakuratan perhitungan dengan cara mencocokan
catatan pembukuan dengan stock barang yang ada.
2. Membantu mencari harga pokok penjualan (HPP). (bagi divisi lain)
3. Sebagai pembanding dengan data tahun sebelumnya atau dengan
data perusahaan sejenis.
4. Membantu mengetahui keberadaan persediaan yang sebenarnya
dimiliki.
5. Membantu mengidentifikasi kecurangan atau kelalaian yang terjadi
perusahaan.
6. Membantu dalam hal pengambilan kebijakan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai