JOURNAL NERS
AND MIDWIFERY INDONESIA
Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia
1,2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta
Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Abstrak
Mahasiswa tingkat akhir yang mekanisme koping individunya maladaptif akan sangat mudah sekali mengalami
depresi. Minimnya pengetahuan tentang cara mencegah dan mengatasi akan dapat mengakibatkan dampak
yang fatal yaitu bunuh diri. Penelitian kuantitatif induktif dengan rancangan cross sectional ini bertujuan
mengetahui hubungan mekanisme koping dengan tingkat depresi pada mahasiswa tingkat akhir Program
Studi Pendidikan Ners Perguruan Tinggi Alma Ata Yogyakarta. Pengambilan sampel dengan metode total
sampel, jumlah sebanyak 47 mahasiswa. Analisis uji menggunakan uji Chi-Square. Hasil Uji Chi-Square
variabel mekanisme koping dengan usia (p=0,408), jenis kelamin (p=0,103), tempat tinggal (p=0,057) dan
tingkat depresi (p=0,000). Ada hubungan yang bermakna antara mekanisme koping dengan tingkat depresi
(p<0,05), tidak ada hubungan yang bermakna antara mekanisme koping dengan usia, jenis kelamin, dan
tempat tinggal (p>0,05).
Info Artikel:
Artikel dikirim pada 7 Juni 2015
Artikel diterima pada 7 Juni 2015
72 Muhammad Agung Krisdianto, Mulyanti, 2015. JNKI, Vol. 3, No. 2, Tahun 2015, 71-76
yang memenuhi standar kriteria. Secara lengkap penambahan mahasiswa di luar Yogyakarta yang
karakteristik responden meliputi, jenis kelamin, usia, berkuliah di Daerah Istimewa Yogyakarta (16).
dan tempat tinggal akan disajikan dalam Tabel 1. Berdasarkan hasil penelitian dan artikel terkait,
didapatkan bahwa sebagian besar mahasiswa yang
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik berkuliah di Yogyakarta merupakan bukan penduduk
Responden Mahasiswa Tingkat Akhir Program asli DI Yogyakarta sehingga mereka lebih memilih
Studi Pendidikan Ners Perguruan Tinggi Alma Ata
untuk bertempat tinggal tidak bersama orang tua (kos,
Yogyakarta
kontrakan, dan asrama).
Variabel f %
Jenis Kelamin Tabel 2. Distribusi Variabel Penelitian Mahasiswa
Laki-laki 18 39,1 Akhir Program Studi Pendidikan Ners Perguruan
Perempuan 28 60,9 Tinggi Alma Ata Yogyakarta
Usia (Tahun)
20 6 13,0 Variabel f %
21 24 52,2 Mekanisme Koping
22 9 19,6 Adaptif 14 30,4
23 5 10,9 Maladaptif 32 69,6
24 1 2,2 Depresi
40 1 2,2 Minimal 19 41,3
Tempat Tinggal Ringan 21 45,7
Kos, Kontrakan, Asrama 39 84,8
Sedang 6 13,0
Orang Tua 7 15,2
Total 46 100
Total 46 100,0
Sumber: Data Primer Tahun 2014
Sumber: Data Primer Tahun 2014
Mekanisme Koping
Total
Jenis Kelamin Adaptif Maladaptif p-value
f % f % f %
Laki-laki 3 6,5 15 32,6 18 39,1
Perempuan 11 23,9 17 37,0 28 60,9 0,104
Total 14 30,4 32 69,6 46 100,0
Sumber: Data Primer Tahun 2014
74 Muhammad Agung Krisdianto, Mulyanti, 2015. JNKI, Vol. 3, No. 2, Tahun 2015, 71-76
Tabel 5. Tabulasi Silang Tempat Tinggal dan Mekanisme Koping
Mekanisme Koping
Total
Tempat Tinggal Adaptif Maladaptif p-value
f % f % f %
Kos/Kontrakan/Asrama 14 30,4 25 54,3 39 84,8
Orang Tua 0 0 7 15,2 7 15,2 0,057
Total 14 30,4 32 69,6 46 100,0
Sumber: Data Primer Tahun 2014
Program Studi Pendidikan Ners Perguruan Tinggi Mekanisme koping merupakan bentuk antisipasi
Alma Ata Yogyakarta. Tempat tinggal merupakan normal setiap manusia untuk mengantisipasi
tempat penentuan mekanisme koping yang tepat masalah bersifat psikis terutama stress dan depresi,
disebabkan adanya dukungan keluarga(14). sehingga semakin baik (adaptif) mekanisme
Berdasarkan hasil penelitian dan perbandingan koping yang digunakan seseorang maka semakin
dengan penelitian Indra ditekankan bahwa tempat kecil kemungkinan stress atau depresi yang akan
tinggal memang dapat menjadi faktor penentu dialami, tetapi sebaliknya semakin jelek (maladaptif)
penggunaan mekanisme koping pada mahasiswa mekanisme koping seseorang, maka semakin besar
tingkat akhir, hal ini mengingat lingkungan bukan pula resiko kejadian stress maupun depresi(9).
merupakan salah satu hal yang dapat menentukan Mekanisme koping seperti sebuah benteng yang
penggunaan mekanisme koping seseorang, sebab bekerja keras untuk melindungi seseorang dari
justru yang ditekankan secara jelas bahwa, dukungan serangan stress atau depresi(19). Fakta yang
orang tua dan masyarakat mau itu teman, keluarga, tersedia dan teori yang ada dapat membuat kita
dan masyarakat yang dapat membentuk mekanisme menarik sebuah simpulan yaitu mekanisme koping
seseorang apakah akan bersifat adaptif ataupun merupakan hal dasar yang dapat kita terapkan untuk
maladaptif(14). Lingkungan merupakan cover dapat mengetahui apakah seseorang mengalami
atau sampul dalam suatu penentuan mekanisme stress atau depresi. Pada Tabel 4 juga terlihat bahwa
koping, tetapi hal terpenting yang merupakan ada 14 orang yang menggunakan mekanisme koping
pencetus terbentuknya mekanisme koping ialah satu adaptif dan mengalami derpresi ringan, ini berarti
kesatuan yang ada didalam lingkungan itu sendiri mekanisme koping dapat meminimalisir tingkatan
sehingga seseorang dapat terhindar dari stress dan depresi sebaliknya pada kolom maladaptif hampir
depresi(21). sebagian besar mahasiswanya mengalami depresi
Berdasarkan Tabel 6, diketahui bahwa mayoritas ringan dan hanya 5 orang yang mengalami minimal
responden yang menggunakan mekanisme koping depresi.
adaptif mengalami minimal depresi sebanyak 14 orang
(30,4%), dan rata-rata responden yang menggunakan
SIMPULAN DAN SARAN
mekanisme koping maladaptif mengalami depresi
ringan sebanyak 21 orang (45,7%). Karakteristik depresi responden dimana
Hasil hitung uji statistik didapatkan p-value 0,000 sebagian besar ialah tergolong depresi ringan
yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara sebanyak 21 orang (45,7%), minimal depresi
mekanisme koping dengan tingkat depresi pada 19 orang (41,3%) dan depresi sedang 6 orang
mahasiswa tingkat akhir Program Studi Pendidikan (13,0%). Karakteristik mekanisme koping yang
Ners Perguruan Tinggi Alma Ata Yogyakarta. digunakan oleh mahasiswa tingkat akhir sebagian
Tabel 6. Hubungan antara Mekanisme Koping dengan Tingkat Depresi pada Mahasiswa
Tingkat Akhir Program Studi Pendidikan Ners Perguruan Tinggi Alma Ata Yogyakarta
Mekanisme Koping
Total
Tingkat Depresi Adaptif Maladaptif p-value
f % f % f %
Minimal Depresi 14 30,4 5 10,9 19 41,3
Depresi Ringan 0 0 21 45,7 21 45,7 0,000
Depresi Sedang 0 0 6 13,0 6 13,0
Total 14 30,4 32 69,6 46 100,0
Sumber: Data Primer Tahun 2014
76 Muhammad Agung Krisdianto, Mulyanti, 2015. JNKI, Vol. 3, No. 2, Tahun 2015, 71-76