Buku Panduan 2020-2021

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

PANDUAN PBL MAHASISWA


BLOK SARAF DAN PERILAKU

SEMESTER V
TAHUN AKADEMIK 2020-2021

UNTUK KALANGAN SENDIRI


Jl. Letjen. Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510
Telp. 62.21.4244574 Fax. 62.21.4244574

BUKU PANDUAN MAHASISWA


Blok SarafdanPerilaku Page 1
BLOK SARAF DAN PERILAKU
(UNTUK KALANGAN SENDIRI)

Copyright 2016 by P2K-FKUY


All rights reserved. This book or any parts there of,
May not be used or reproduced in any manner without
Written permission from the writer I publishers.
Printed in Jakarta, Indonesia

Hak cipta dipegang oleh P2K-FKUY

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Dilarang mengutip, menyalin dan memperbanyak

Isi buku dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penulis/penerbit

Dicetak di Jakarta, Indonesia

Cetakan VIII, Oktober 2016

Blok SarafdanPerilaku Page 2


PENDAHULUAN
Inovasi dalam bentuk PBL ini mempunyai berbagai manfaat baik dalam bidang kognitif, afektif
dan psikomotor. Dalam aspek kognitif, PBL diharapkan mampu mengaktifkan Prior
Knowledge, meningkatkan pengetahuan melalui diskusi tutorial, mampu memanfaatkan
berbagai sumber belajar, baik cetak maupun digital, serta mampu melakukan integrasi berbagai
subyek sehingga lebih relevan dengan problem-problem profesional yang akan dihadapi
sebagai dokter. Dari aspek afektif, PBL akan membaw amahasiswa merasa apa yang mereka
hadapidan pelajari erat kaitannya dengan calon dokter, meningkatkan motivasi intrinsik yang
kuat dan mengembangkan kemampuan team work melalui diskusi tutorial. Secara psikomotor
PBL akan meningkatkan komunikasi interpersonal, kemampuan problem solving danbelajar
mandiris ehingga mampu menjadi active learner dan life long learne.

Blok SarafdanPerilaku Page 3


TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan secara aktif mengikuti PBL, diharapkan mahasiswa akan mencapai tujuan pendidikan
sbb :
1. Mampu mengidentifikasi masalah kesehatan dalam konteks scenario klinis, dengan
cara diskusi kelompok dan belajar mandiri
2. Mampu membuat rencana penanganan masalah kesehatan dengan menghubungkan
factor fisik, biologi, lingkungan dan spiritual dari setiap masalah kesehatan.
3. Mampu mendapatkan pengetahuan yang relefan, guna menentukan dan menangani
masalah kesehatan yang ditemui.
4. Menumbuhkan kemampuan Clinical Reasoning termasuk terampil dalam sintesa
masalah, membuat hipotesis, berpikir kritis terhadap informasi yang tersedia,
menganalisis data dan mengambil keputusan.
5. Menumbuhkan kemampuan menjadi Self Directed Learner, active learner dan life long
learner
6. Mampu menggunakan berbagai jenis sumber pembelajaran / Learning Resources.
7. Menjadi peserta aktif dalam kelompok diskusi kecil, serta menumbuhkan kemampuan
untuk bekerja dalam team.
8. Menumbuhkan kemampuan berkomunikasi
9. Mengembangkan kemampuan dalam pemecahan masalah (Problem Solving Skills)
10. Menumbuhkan dan memelihara cirri dan perilaku yang penting untuk pengembangan
karier lanjutan dalam profesi kesehatan seperti
a. Menyadari kelebihan dan keterbatasan diri sendiri
b. Rasa tanggungJawab
c. Mempunyai rasa empati terhadap orang lain dan pasien
d. Mampu melakukan evaluasi diri

Proses pembelajaran PBL Blok Sistem Saraf dan Perilaku berlangsung sepanjang semester V
tahun akademik 2016/2017 dimana setiap mahasiswa melaksanakan diskusi tutorial selama 2
jam/sesi setiap minggu diikuti dengan diskusi mandiri, mini kuis, praktikum, kuliah pakar,
konsultasi pakar dan diakhiri presentasi dalam pertemuan pleno.

Blok SarafdanPerilaku Page 4


TUJUAN UMUM
Blok ini adalah blok yang mempelajari mengenai dasar ilmu biomedik, patogenesis, cara
penegakkan diagnosis, penatalaksanaan, dan pencegahan gangguan pada penyakit sistem saraf
(neurologi dan psikiatri), serta mengenali aspek nonmediknya meliputi faktor psikologis, sosial
budaya, agama, dan lingkungan.

TUJUAN KHUSUS

• Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan mengenai:


1. Struktur anatomi, histologi, dan fisiologi sistem saraf (neurologi dan psikiatri)
2. Penyebab dan proses patofisiologi penyakit akibat gangguan sistem saraf (neurologi dan
psikiatri)
3. Patogenesis dan manifestasi klinik penyakit sistem saraf (neurologi dan psikiatri)
4. Pengaruh biopsikososial pada penyakit akibat gangguan sistem saraf (psikiatri) meliputi
faktor psikologis, sosial budaya, agama dan lingkungan

• Mahasiswa mampu memahami dan melakukan:


1. Anamnesis pada penyakit akibat gangguan sistem saraf (neurologi dan psikiatri)
2. Pemeriksaan fisik pada penyakit akibat gangguan sistem saraf (neurologi)
3. Penegakkan diagnosis pada penyakit akibat gangguan sistem saraf (neurologi dan
psikiatri)
4. Penatalaksanaan gangguan pada penyakit akibat gangguan sistem saraf (neurologi dan
psikiatri)

• Mahasiswa mampu memilih pemeriksaan penunjang yang sesuai dengan penyakit akibat
gangguan sistem saraf (neurologi)

Karakteristik Mahasiswa
Mahasiswa yang mengikuti Blok Sarafdanperilakuadalah mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI pada tahun ke-3 yang telah mengikuti blok-blok pada semester I, II, III,
dan IV

Blok yang berhubungan:


Blok sebelumnya:
1. Blok Cairan, Elektrolit, dan Keseimbangan Asam-Basa
2. Blok Infeksi dan Penyakit Tropik
3. Blok Mekanisme dan Pertahanan Tubuh
4. Blok Muskuloskeletal
5. Blok Hematologi
6. Blok Kardiovaskuler
7. Blok Ginjal dan Saluran Kemih
8. Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang
9. Blok Endokrin

Blok SarafdanPerilaku Page 5


Blok sesudahnya:
1. Blok Neoplasia
2. Blok Kedokteran Komunitas
3. Blok Medikolegal
4. Blok Elektif
5. Blok Emergensi
6. Blok Kedokteran Keluarga

Sumber dan Alat Bantu Pembelajaran


Sumber Pembelajaran
a. Pakar
b. Buku teks
c. Buku ajar / buku pegangan kuliah
d. Jurnal (cetak atau elektronik)
e. Buku referensi lain
f. Media elektronik (CD program atau film)

Alat Bantu Pembelajaran


a. Ruang tutorial
b. Laboratorium Biomedis dan fasilitasnya (Anatomi, Histologi, Farmakologi,
PatologiAnatomi)

Blok SarafdanPerilaku Page 6


Area Kompetensi
1. Kompetensi 1: Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non verbal
a. Berkomunikasi dengan pasiensimulasi
i. Bersambung rasa dengan pasiensimulasi
ii. Mengumpulkan informasi
iii. Memahami perspektif pasiensimulasi
iv. Memberi penjelasan dan informasi
b. Berkomunikasi dengan sejawat
i. Memberi informasi yang tepat kepada sejawat
ii. Melakukan presentasi laporan secara efektif dan jelas, demi kepentingan
ilmu kedokteran
2. Kompetensi 2: Melakukan prosedur klinis sesuai masalahpenyakitsarafatauperilaku,
kebutuhan pasien dan sesuai kewenangannya
a. Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta penting tentang pasien
simulasi yang menderitapenyakitsarafatauperilaku
i. Menggali dan merekam dengan jelas keluhan-keluhan yang
disampaikan riwayat penyakit saat ini, medis, keluarga, sosial serta
riwayat lain yang relevan
b. Memilih prosedur klinis dan laboratorium sesuai dengan masalah pasien
simulasi yang menderita penyakit saraf atau perilaku
i. Memilih prosedur klinis dan laboratorium sesuai penyakit saraf atau
perilaku
ii. Melakukan prosedur klinik dan laboratorium sesuai kebutuhan pasien
penyakit saraf atau perilaku dan kewenangannya
iii. Mengidentifikasi, memilih dan membuktikan pemeriksaan laboratorium
dan klinik yang sesuai
iv. Melakukan pemeriksaan laboratorium dasarpadapasien yang
menderitapenyakit saraf atau perilaku
3. Kompetensi 3: Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik,
perilaku dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan ksehatan tingkat
primer
a. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, perilaku,
dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat
primer
i. Menjelaskan prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar yang berhubungan
dengan terjadinya masalah penyakitsarafatauperilaku, beserta
patogenesis dan patofisiologinya
ii. Menjelaskan masalah penyakitsarafatauperilaku baik secara molekular
maupun selular melalui pemahaman mekanisme normal dalam tubuh
iii. Menjelaskan faktor-faktor nonbiologis yang berpengaruh terhadap
masalah penyakitsarafatauperilaku
iv. Mengembangkan strategi untuk menghentikan sumber penyakit, poin-
poin patogenesis dan patofisiologis, akibat yang ditimbulkan serta risiko
spesifik secara efektif
v. Menjelaskan tujuan pengobatan penyakitsarafatauperilakusecara
fisiologis dan molekular
vi. Menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin dilakukan dalam
penanganan pasien yang menderitapenyakitsarafatauperilaku

Blok SarafdanPerilaku Page 7


vii. Menjelaskan secara rasional/ilmiah dalam menentukan penanganan
penyakitsarafatauperilaku baik secara epidemiologis, farmakologis,
fisiologis, diet, olahraga atau perubahan perilaku
viii. Menjelaskan pertimbangan pemilihan intervensi berdasarkan
farmakologi, fisiologi, gizi, ataupun perubahan tingkah laku
ix. Menjelaskan indikasi pemberian obat, cara kerja obat, waktu paruh,
dosis, serta penerapannya pada situasi klinik
x. Menjelaskan kemungkinan terjadinya interaksi obat dan efek samping
xi. Menjelaskan manfaat terapi diet pada penanganan kasus tertentu
xii. Menjelaskan perubahan patofisiologi setelah pengobatan
xiii. Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam mengelola
masalah penyakitsarafatauperilaku
d. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan
prosedur yang sesuai
i. Menjelaskan (patofisiologi atau terminologi lainnya) data klinik dan
laboratorium untuk menentukan diagnosis pasti
ii. Menjelaskan alasan hasil diagnosis dengan mengacu pada evidence-
based medicine
e. Menentukan efektivitas suatu tindakan
i. Menjelaskan bahwa kelainan dipengaruhi oleh tindakan
ii. Menjelaskan parameter dan indikator keberhasilan pengobatan
iii. Menjelaskan perlunya evaluasi lanjutan pada penanganan penyakit
4. Kompetensi 4: Mengelola masalah kesehatan penyakitsarafatauperilaku pada individu,
keluarga ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung, koordinatif
dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer
1. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan
diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta
penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien
i. Menginterprestasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis
sementara dan diagnosis banding Menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi (internet) dengan baik
ii. Menjelaskan penyebab, patogenesis serta patofisiologi suatu penyakit
2. Melakukan pencegahan penyakitsarafatauperilaku dan keadaan sakit
i. Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan memantau strategi
pencegahan tertier yang tepat berkaitan dengan
penyakitsarafatauperilaku pasien, keadaan sakit atau permasalahannya
ii. Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan memantau strategi
pencegahan sekunder yang tepat berkaitan dengan
penyakitsarafatauperilaku pasien dan keluarganya
iii. Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan memantau strategi
pencegahan primer yang tepat berkaitan dengan
penyakitsarafatauperilaku pasien, anggota keluarga dan masyarakat
iv. Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan dan faktor
lingkungan sosial sebagai faktor risiko yang mungkin berpengaruh
terhadap pencegahan penyakitsarafatauperilaku
v. Menunjukkan pemahaman bahwa upaya
pencegahanpenyakitsarafatauperilaku sangat bergantung pada
kerjasama tim dan kolaborasi dengan profesional di bidang lain
5. Kompetensi 5: Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan kemampu-
terapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan

Blok SarafdanPerilaku Page 8


masalahpenyakitsarafatauperilaku, atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan
pelayanan kesehatan di tingkat primer
1. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan
diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta
penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien
i. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (internet) dengan
baik
ii. Menggunakan data dan bukti pengkajian ilmiah untuk menilai relevansi
dan validitasnya
iii. Menerapkan metode riset dan statistik untuk menilai kesahihan
informasi ilmiah
iv. Menerapkan ketrampilan dasar pengelolaan informasi untuk
menghimpun data relevan menjadi arsip pribadi
v. Menerapkan ketrampilan dasar dalam menilai data untuk melakukan
validasi informasi ilmiah secara sistematik
vi. Meningkatkan kemampuan secara terus menerus dalam merangkum dan
menyimpan arsip
2. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi
i. Memanfaatkan informasi kesehatanpenyakitsarafatauperilaku
3. Menerapkan prinsip teori teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu
penggunaannya dengan memperhatikan secara khusus potensi untuk
berkembang dan keterbatasannya
i. Memasukkan dan menemukan kembali informasi dan database dalam
praktik kedokteran secara efisien
ii. Menjawab pertanyaan yang terkait dengan praktik kedokteran dengan
menganalisis arsipnya
6. Kompetensi 6 :
1. Belajar sepanjang hayat
2. Merencanakan, menerapkan dan memantau perkembangan profesi secara
bersinambung
1. Menerapkan mawas diri
i. Menyadari kemampuan dan keterbatasan diri dan berkonsultasi bila
diperlukan
ii. Mengenali dan mengatasi masalah emosional, personal dan masalah
yang berkaitan dengan kesehatannya yang dapat mempengaruhi
profesinya
iii. Menyesuaikan diri dengan tekanan yang dialami selama pendidikan
iv. Menyadari peran hubungan interpersonal dan lingkungan profesi dan
pribadi
v. Mendengarkan secara akurat dan bereaksi sewajarnya atas kritik yang
membangun dari sejawat, insruktur dan penyelia
vi. Mengelola umpan balik hasil kerja sebagai bagian dari pelatihan dan
praktik
vii. Mengenali nilai dan keyakinan diri yang sesuai dengan praktik
kedokterannya
2. Mempraktekkan belajar sepanjang hayat
i. Mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang baru

ii. Menunjukkan sikap kritis terhadap praktik kedokteran berbasis bukti


(Evidence Based Medicine)

Blok SarafdanPerilaku Page 9


iii. Menanggapi secara kritis literatur kedokteran dan relevansinya terhadap
pasiennya
iv. Menyadari kinerja professionalitas diri dan mengidentifikasi kebutuhan
belajarnya
3. Mengembangkan pengetahuan baru
i. Mengidentifikasi kesenjangan dari ilmu pengetahuan yang sudah ada
dan mengembangkannya menjadi pertanyaan penelitian yang tepat
ii. Merencanakan, merancang, dan mengimplementasikan penelitian untuk
menemukan jawaban dari pertanyaan penelitian
7. Kompetensi 7:
1. Berperilaku profesional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan
kesehatan
2. Bermoral, beretika, serta memahami isu-isu etik maupun aspek medikolegal
dalam praktik kedokteran
3. Menerapkan program keselamatan pasien
1. Memiliki sikap professional
i. Menunjukkan sikap yang sesuai dengan code of conduct Universitas
YARSI
2. Berperilaku profesional dalam bekerjasama
i. Menghormati setiap orang tanpa membedakan status social
ii. Menunjukkan pengakuan bahwa tiap individu mempunyai kontribusi
dan peran yang berharga, tanpa memandang status social
iii. Mengenali dan berusaha menjadi penengah ketika terjadi konflik
iv. Memberikan tanggapan secara konstruktif terhadap masukan dari orang
lain
8. Problem Solving
1. Mengenali dan mendefinisikan masalah
2. Menilik masalah secara jelas dan objektif
3. Meninjau masalah dari berbagai sudut pandang
4. Mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi yang penting
5. Menganalisa alternatif pemecahan masalah
6. Memformulasi rencana kerja
7. Mengimplementasikan pemecahan masalah
8. Menilai hasil
9. Dokter Muslim
1. Menjalani kehidupannya sebagai seorang muslim yang saleh dan taat tanpa
terikat ruang dan waktu
2. Menguasai pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang kedokteran sesuai
dengan ajaran Islam
3. Mampu menerapkan dan mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai
dengan ajaran Islam

Blok SarafdanPerilaku Page 10


LINGKUP BAHASAN
1. Anatomi makroskopik dan mikroskopik sistem saraf
1.1. Anatomi makroskopik sistem saraf
1.2.Anatomi mikroskopik sistem saraf baik yang normal dan patologis

2. Fungsi sistem saraf ditinjau secara fisiologi dan biokimia


2.1. Neurotransmitter
2.2. Mekanisme Biolistrik, motorik, reflek pada sistem saraf pusat, sistem saraf tepi
dan sistem saraf otonom .

3. Gangguan/penyakit yang biasa mengenai sistem saraf dan perilaku yang timbul akibat
gangguan pada sistem saraf dan perilaku
3.1. Definisi dan etiologi gangguan pada sistem saraf dan perilaku
3.2. Patofisiologi timbulnya gangguan pada sistem saraf dan perilaku
3.3. Komplikasi yang timbul pada gangguan pada sistem saraf dan perilaku
3.4. Cara mendiagnosis gangguan pada sistem saraf dan perilaku
3.5. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis dan
pemantauan perkembangan penyakit karena gangguan pada sistem saraf dan perilaku
3.6. Penatalaksanaan gangguan pada sistem saraf dan perilaku
3.7. Pencegahan gangguan pada sistem saraf dan perilaku
3.8. Pemeriksaan dengan bagian lain yang terlibat untuk membantu penyembuhan

4. Pengaruh psikososial, budaya, agama dan lingkungan pada kesehatan


4.1. Faktor psikologik, sosial budaya, agama dan lingkungan yang mempengaruhi
gangguan sistem saraf dan perilaku
4.2. Hal-hal yang berkaitan dengan promosi dan pencegahan kesehatan gangguan sistem
saraf dan perilaku serta rujukan dini ke layanan kesehatan primer

Blok SarafdanPerilaku Page 11


METODE PEMBELAJARAN

Metode pengajaran pada Blok sistem saraf dan perilaku ini ditekankan pada ranah
pengetahuan, selain juga ranah afektif dan psikomotor. Pelaksanaannya berlangsung selama 6
minggu, dengan 2 tahapan aktivitas pembelajaran, yaitu tahap proses belajar dan tahap umpan
balik.

I. PROSES BELAJAR
1. Kuliah Interaktif (48%)
▪ Kuliah dilakukan secara interaktif dan dua arah
▪ Pelaksanaannya 71 x 50 menit
1. Anatomi : 10 x 50 menit
▪ Hemisferum, korteks serebri 2 jam
▪ Diensefalon 2 jam
▪ Batang Otak 1 jam
▪ N. Kranialis 1 jam
▪ Sistem Saraf Otonom 1 jam
▪ Sistem Limbik 1 jam
▪ Ganglia Basalis 1 jam
▪ Medulla Spinalis dan Nervi Spinalis 1 jam
2. Histologi : 2 x 50 menit
▪ Anatomi mikroskopik jaringan saraf 2 jam
3. Fisiologi : 3 x 50 menit
▪ Komunikasi saraf 2 jam
▪ Biolistrik 1 jam
4. Biokimia : 2 x 50 menit
▪ Neurotransmitter otak 2 jam
5. Mikrobiologi : 4 x 50 menit
▪ Bakteri penyebab infeksi SSP 2 jam
▪ Virus penyebab infeksi SSP 1 jam
▪ Jamur penyebab infeksi SSP 1 jam
6. Patologi Anatomi : 2 x 50 menit
▪ Kelainan PA pada infeksi, trauma pada SSP 2 jam
▪ Kelainan PA pada degeneratif, tumor pada SSP 1 jam

7. Farmakologi : 9 x 50 menit
▪ Obat-obat Psikotropika 1 jam
▪ Antikonvulsan 1 jam
▪ Hipnotik-sedatif 1 jam
▪ Antiparkinson 1 jam
▪ Stimulan SSP 1 jam
▪ Obat Sistem Saraf Otonom 2 jam
▪ Analgesik Narkotik dan Masalah Adiksi 1 jam
▪ Antibiotik untuk Infeksi SSP 1 jam
8. Anestesi : 4 x 50 menit
▪ Obat pelumpuh otot dan ganglion 2 jam
▪ Anestesi umum dan lokal 2 jam
9. Ilmu saraf : 18 x 50 menit
▪ Penyakit Neurovaskular 2 jam

Blok SarafdanPerilaku Page 12


▪ Infeksi SSP 2 jam
▪ Trauma Medulla Spinalis 1 jam
▪ Kejang dan Epilepsi 2 jam
▪ Penyakit Tulang Belakang dan Medulla Spinalis 2 jam
▪ Nyeri, Penyakit Neuromuskular, dan Neuropati 2 jam
▪ Lesi Saraf Kranial dan Batang Otak 1 jam
▪ Defisit Memori dan Neurobehaviour 1 jam
▪ Gangguan Gerak 1 jam
▪ Kapita Selekta & Pemeriksaan Penunjang Diagnosis 2 jam
▪ Vertigo 1 jam
▪ Nyeri Kepala 1 jam
10. Ilmu Kesehatan Anak : 4 x 50 menit
▪ Kejang pada anak 2 jam
▪ Infeksi SSP pada Anak 1 jam
▪ Kelainan Kongenital 1 jam
11. Psikiatri : 8 x 50 menit
▪ Paham Dasar Psikiatri
▪ Psikopatologi
▪ Gangguan Mental Organik
▪ Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Zat Psikoaktif
▪ Gangguan Kepribadian
▪ Gangguan Mental Non Organik Lainnya
12. Ilmu Bedah : 2 x 50 menit
▪ Tetanus dan rabies 1 jam
▪ Trauma kepala 1 jam
13. Agama : 2 x 50 menit
▪ Kesehatan jiwa dalam Islam 1 jam
▪ Menjaga akal 1 jam

2. Praktikum (16%)
1. Bertujuan untuk melatih ketrampilan dan mempermudah pemahaman materi
2. Pelaksanaannya 8x 150 menit
II. Anatomi: 6 x 150 menit
• Neurocranium, N. Kranialis, Duramater, Sinus
• Hemisfer serebri (lobus, girus, & sulkus), Peredaran Darah Otak (circulus
Willisi)
• Penampang horizontal dan frontal serebrum, serta potongan khusus lobus
temporal
• Diensefalon, mesensefalon, pons, dan medulla oblongata
• Serebelum dan medulla spinalis
• Kapita selekta neuroanatomi
III. Histologi: 1 x 150 menit
• Anatomi mikroskopik jaringan saraf
IV. Farmakologi: 1 x 150 menit
• Praktikum obat SSO
V. Patologi anatomi: 1 x 150 menit

3. Tutorial (9%)
1. Bertujuan untuk meningkatkan interaksi dan berdiskusi dengan benar, serta melatih
kerjasama dalam kelompok

Blok SarafdanPerilaku Page 13


2. Menggunakan metode three jumps
Langkah 1 :

I. Waktu 25 menit
Mahasiswa dihadapkan pada skenario berisi masalah-masalah yang dapat memicu
mahasiswa untuk mendapatkan informasi ilmiah hingga diperoleh sasaran belajar.
II.Waktu 25 menit
Setelah sasaran belajar diperoleh, mahasiswa membaca dari buku referensi yang
disediakan dalam ruang tutorial
III.Waktu 50 menit
Setiap mahasiswa menyajikan topik sesuai sasaran belajar. Jika masih ada materi yang
belum sesuai dengan sasaran belajar maka dilanjutkan pada belajar mandiri (Langkah
2)

Langkah 2 : Mahasiswa melakukan belajar mandiri guna mencari dasar ilmiah,


mengumpulkan data atau informasi untuk membantu meningkatkan pemahaman dan
penerapan konsep-konsep dasar yang ada.

Langkah 3 : Mahasiswa menyajikan informasi/materi yang diperoleh dari langkah 2 untuk


disintesis dan diuji serta diakhiri dengan menyusun rangkuman sebagai jawaban dari skenario
yang disajikan.

Menggunakan 4 skenario:
1. Kejang disertai dengan demam (Tingkat kemampuan: 3B)
2. Kelemahan wajah (Tingkat kemampuan3B)
3. Sakit kepala menahun (Tingkat kemampuan3A-4)
4. Bisikan Gaib

Tugas kelompok : Membuat laporan skenario (4 kali)

4. CSL (27%)
Skill lab yang diberikan berupa:
▪ Neurologi
1. Pemeriksaan N. Kranialis (Tingkat kemampuan4)
2. Pemeriksaan Motorik : kekuatan otot dan refleks fisiologis (Tingkat
kemampuan4)
3. Pemeriksaan Sensorik (Tingkat kemampuan4)
Keterangan : Pemeriksaan GCS, tanda rangsang meningeal, koordinasi, dan refleks
patologis akan diberikan di semester 7
▪ Psikiatri
1. Anamnesis Kasus Psikiatri (Tingkat kemampuan4)

Blok SarafdanPerilaku Page 14


II.EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN
Prasyarat mengikuti ujian :
1. Kehadiran mengikuti kegiatan tutorial dan praktikum 100%
2. Kehadiran mengikuti ujian formatif
3. Kehadiran mengikuti pleno
4. Kehadiran mengikuti ujian praktikum
5. Mengumpulkan wrap up materi skenario
Nilai blok terdiri atas :
1. Nilai proses tutorial – 10% merupakan nilai mini kuis (5%) dan tugas wrap
up (5%)
2. Nilai ujian Blok – 75%
a. Ujian teori dengan soal pilihan ganda
b. Ujian dilaksanakan pada akhir blok
3. Ujian praktikum – 15%

Nilai akhir blok dinyatakan dalam huruf


Blok Saraf dan perilaku: 6 SKS

MUTU RENTANG ANGKA MUTU


A ≥ 75 4,00
A- 72,50 – 74,99 3,75
B+ 70,00 – 72,49 3,50
B 65,00 – 69,99 3,00
B- 62,50 – 64,99 2,75
C+ 60,00 – 62,49 2,50
C 55,00 – 59,99 2,00
C- 47,50 – 54,99 1,50
D 40,00 – 47,49 1,00
E < 40 0,00

III. UJI KOMPETENSI


Pada blok ini dilakukan penilaian untuk:
1. Kompetensi 3: Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik,
perilaku dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan ksehatan tingkat primer
3. Metode : Kuliah dan praktikum
2. Kompetensi 4: Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun masyarakat
secara komprehensif, holistik, bersinambung, koordinatif dan kolaboratif dalam konteks
pelayanan kesehatan tingkat primer
4. Metode : Tutorial
3. Kompetensi 5: Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan kemampu-
terapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil
keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer
5. Metode : Tutorial
4. Kompetensi 6: Belajar sepanjang hayat serta merencanakan, menerapkan dan memantau
perkembangan profesi secara bersinambung
6. Metode : Tutorial
5. Kompetensi 8: Problem solving
7. Metode : Tutorial
6. Kompetensi 9: Dokter muslim
▪ Metode : Tutorial

Blok SarafdanPerilaku Page 15


Panduan Pembuatan Rangkuman
Pada akhir langkah III, setiap kelompok wajib membuat rangkuman tertulis yang merupakan
kumpulan informasi sebagai jawaban sasaran belajar yang telah ditentukan dan juga merupakan
jawaban dari skenario yang telah disajikan. Rangkuman tertulis ini dibuat dengan ketentuan
sebagai berikut :

1. Diketik pada kertas ukuran A4. Menggunakan Microsoft Word, tipe font Times New
Roman ukuran 12.
2. Pengetikan menggunakan spasi tunggal.
3. Rangkuman mencantumkan rujukan dan daftar pustaka yang digunakan
4. Halaman judul berisi judul skenario, kelompok dan nama serta NIM anggota kelompok.
5. Penomoran halaman pada sisi kanan bawah halaman.
6. Jumlah rujukan yang dipakai minimal 5 buah (berbahasa Indonesia minimal 3 dan
berbahasa Inggris 2) dan harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka. Sumber rujukan
dapat berupa buku teks, buku saku, artikel dalam jurnal ilmiah, maupun sumber
informasi didgital (internet)
7. Diserahkan kepada koordinator pelaksana PBL di Pusat Pendidikan Kedokteran
Fakultas Kedokteran YARSI dalam bentuk print out dan disket.
8. Batas akhir penyerahan rangkuman adalah 1 (satu) minggu sesudah tiap skenario selesai
dibahas.
9. Dari rangkuman yang telah terkumpul, Koordinator PBL akan memilih satu kelompok
untuk setiap skenario. Kelompok yang terpilih harus memberikan presentasi pada saat
acara pleno.
10. Presentasi pleno :
a. Menggunakan power point
b. Durasi presentasi maksimal 30 menit tiap group dilanjutkan dengan tanya
jawab.
c. Kelompok yang tidak melakukan presentasi wajib membuat pertanyaan
minimal 1 buah.

Blok SarafdanPerilaku Page 16


Format Rangkuman
Terdiri atas :
Halaman Judul
I. langkah – 1
II. Langkah – 2 : Individual study
III. Langkah – 3

Daftar Pustaka
Contoh cara penulisan rujukan (citation) :
Komunitas mikroba yang terdapat dalam traktus digestivus ditandai dengan kepadatan populasi bakteri
yang tinggi dengan variasi jenis bakteri serta interaksi yang rumit diantara mereka. Telah dilaporkan
bahwa di kolon manusia dewasa dapat ditemui lebih dari 1011 sel bakteri/gram feses dan terdiri atas
kurang lebih 400 spesies bakteri yang berbeda. Perlu dicatat bahwa jumlah ini diperoleh dari sample
berupa feses dan mungkin tidak mencerminkan jumlah sebenarnya mikrobiota usus, terutama dalam
variasi spesies dan peran relative dari mikrobiota tersebut. Populasi mikrobiota dalam usus manusia
bersifat dinamik dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor genetik, lingkungan diet,
umur, obat-obatan dan penyakit (Mitsuoka1989; Hopkins et al 2001; Hopkins and Macfarlane 2002).

Contoh cara penulisan Daftar Pustaka :


Hopkins,M.J. and G.T.Macfarlane (2002). “Changes in predominant bacterial populations
In human faeces with age and with lostridium difficile infection” J.Med Microbiol 51 : 448-454

Hopkins,M.J., R. Sharp, et al (2001). “ Age and disease related changes in intestinal bacterial
populations assessed by cell culture, 16S rRNA abundance, and community cellular fatty acid profiles”
Gut 48 : 198-205

Mitsuoka,T. (1989). Microbe in the intestine Our Lifelong Partners. Japan, Yakult Honsa Co.,Ltd

Blok SarafdanPerilaku Page 17


SKENARIO 1 :

KEJANG DISERTAI DENGAN DEMAM


Laki-laki berusia 56 tahun, saat sedang melaksanakan umrah tiba-tiba mengalami kejang
selama 5 menit kemudian tidak sadarkan diri. Dari alloanamnesis dengan anggota jamaah
lainnya didapatkan informasi bahwa pasien telah mengalami demam disertai nyeri kepala sejak
3 hari yang lalu. Pada riwayat penyakit dahulu didapatkan keluhan kejang demam saat usia 3
tahun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS (Glasgow Coma Scale) E3M5V2 dan tanda
rangsang meningeal kaku kuduk (+). Dokter setempat mendiagnosis pasien dengan
meningoensefalitis suspek bakterial. Untuk membantu menegakkan diagnosis, dokter
melakukan lumbal pungsi setelah sebelumnya memastikan tidak adanya peningkatan tekanan
intrakranial melalui funduskopi. Jamaah lain mempertanyakan bagaimana keabsahan ibadah
umrah pasien tersebut.

Blok SarafdanPerilaku Page 18


SKENARIO 2:

KELUMPUHAN WAJAH
Perempuan berusia 50 tahun saat sedang berbelanja di pusat perbelanjaan tiba-tiba berbicara
cadel dan setelah diperhatikan oleh suaminya wajah pasien terlihat tidak simetris. Pasien juga
mengeluh anggota gerak sisi kiri lebih lemah dibanding kanan. Suami langsung membawa
istrinya ke IGD RS terdekat. Pemeriksaan tanda vital menunjukkan hipertensi. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan wajah tidak simetris. Sulkus nasolabialis kiri tampak mendatar,
namun kerutan dahi simetris. Pada saat menjulurkan lidah, mencong ke sisi kiri tanpa adanya
atrofi papil dan fasikulasi. Terdapat hemiparesis sinistra. Dokter mengatakan pasien
mengalami stroke. Sebagai seorang suami, ia berkewajiban untuk menyantuni dan merawat
istrinya dengan baik sesuai dengan ajaran Islam.

Blok SarafdanPerilaku Page 19


SKENARIO 3:

SAKIT KEPALA MENAHUN


Perempuan 35 tahun berkonsultasi dengan dokter keluarga dengan keluhan sakit kepala
berulang sejak 2 tahun yang lalu. Sakit kepala seperti tertimpa beban berat dan nyeri pada
tengkuknya. Sakit kepala ini disertai dengan insomnia. Sakit kepala berawal sejak pasien
diceraikan oleh suaminya 2 tahun yang lalu dan harus berpisah dari kedua orang anaknya. Oleh
dokter pasien disarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut ke neurolog dan psikiater. Neurolog
mengatakan bahwa pasien mengalami nyeri kepala tipe tegang, sedangkan psikiater
menyimpulkan bahwa pasien mengalami nyeri somatoform (psikogenik). Walaupun ia sudah
bercerai, ia tetap bertanggung jawab untuk membimbing anaknya sesuai dengan prinsip
keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.

Blok SarafdanPerilaku Page 20


SKENARIO 4 :
BISIKAN GAIB

Laki laki 25 tahun, dibawa ke IGD RSJ karena memukul ibunya dan memecahkan kaca jendela.
Alasannya ada bisikan bisikan gaib didekat telinganya yang memerintahkannya melakukan
tindakan tersebut. Sudah dua pekan ini pasien mengalami insomnia dan menarik diri, kadang
bicara sendiri yang bila ditegur marah (iritabel). Pasien pernah mengalami gejala seperti ini
satu tahun yang lalu, setelah dirawat di RSJ seminggu pasien dibolehkan pulang, tapi tak mau
berobat jalan dan jadi pemalas. Pada pemeriksaan psikiatrik;kesadaran compos mentis, kontak
psikik tidak wajar, sikap kurang kooperatif; afek tumpul tidak serasi; fungsi kognitif seperti
atensi, konsentrasi, orientasi dan memori tidak terganggu; terdapat waham kejar dan halusinasi
auditorik. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan peninggian metabolit dopamin pada urine.
Dokter menduga pasien menderita Gangguan Skizofrenia sebagai bentuk gangguan psikotik
yang disertai proses kemunduran (deteriorasi). Akhirnya dokter memberikan injeksi
psikotropika yang akan dilanjutkan dengan program psikoterapi, sosioterapi dan rehabilitasi.
Dokter menanyakan apakah sebagai muslim pasien masih bisa melaksanakan ibadah mahdhoh

Blok SarafdanPerilaku Page 21


DAFTAR PUSTAKA
1. Aminoff, Greenberg & Simon. 2006, Lange Clinical Neurology sixth edition . Mc Graw
Hill, Philadelphia.

2. Mardjono Mahar dan Sidharta Priguna, Neurologi Klinis Dasar, Dian Rakyat.

3. Ilmu Penyakit Saraf

o NEUROANATOMI
1. Baehr M, Frotscher M. Duus’ topical diagnosis in neurology. 4th ed. 2005.
2. Snell RS. Clinical neuroanatomy. 6th ed. 2006.

o PEMERIKSAAN FISIK
3. Lumbantobing SM. Neurologi klinik; pemeriksaan fisik dan mental. 2008.

o DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA PENYAKIT


4. Ropper AH, Brown RH. Adams and Victor’s; principles of neuroy. 8th ed.
2005.
5. Lindsay KW, Bone I. Neurology and neurosurgery illustrated. 5th ed. 2011.

4. Duss, Peter.1989, Diagnosis Topis Neurologi Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala. EGC,
Jakarta.

5. Weisberg, Graham & Garcia. 1988, Decision Making in Adult Neurology. Manlygraphic,
Philadelphia.

6. http://www.emedicine.com/EMERG/topic 163.htm

7. Shinnar Shlomo. Febrile Seizures. Dalam: Swaiman F Kenneth, Ashwal Stephen.


Principles and Practice Pediatric Neurology third edition, 1999. h.676 – 682

8. Soetomenggolo TS. Kejang demam. Dalam: Ismail Sofyan. Buku ajar Neurologi Anak
2000. h. 244 – 252

9. Pusponegoro HD dkk. Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. UKK Neurologi


IDAI. 2006. h. 1 – 15

10. Johnston MV. Seizures in Childhood. Dalam: Behrman RE dkk. Nelson Textbook of
Pediatrics. 17th edition. 2004. h. 1994

11. Ensiklopedi Hukum Islam, PT. Ichtiar Baru van Hoeve, Jakarta, Jilid 4, hal. 1219-1222.

12. Nada, 'A 'A F S, 2009, Birrul Walidain (Berbakti Kepada Kedua Orang Tua),Pustaka
Imam Asy-Syafi'i

13. Synopsis of Psychiatry; Harold Kaplan & Benyamin Sadock, 8th ed; 1997.

14. Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) ed.III; 1993

Blok SarafdanPerilaku Page 22


15. Yusnaini, S.Si, TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP ANAK
MENURUT ISLAM di http://www.lpmpnad.com/?content=article_detail&idb=21

16. Umar Fayami, SAKINAH, MAWADDAH, WARAHMAH di http://ariana-


myjourney.blogspot.com/2009/04/sakinah-mawadah-wa-rahmah.html

17. Wikipedia, Ibadah di http://id.wikipedia.org/wiki/Ibadah

18. Umay M. Ja’far Shiddiq, ibadah-mahdhah-ghairu-mhadhah’ di


http://umayonline.wordpress.com/2008/09/15/ibadah-mahdhah-ghairu-mhadhah

Blok SarafdanPerilaku Page 23

Anda mungkin juga menyukai