Buku Panduan 2020-2021
Buku Panduan 2020-2021
Buku Panduan 2020-2021
UNIVERSITAS YARSI
SEMESTER V
TAHUN AKADEMIK 2020-2021
Isi buku dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penulis/penerbit
Proses pembelajaran PBL Blok Sistem Saraf dan Perilaku berlangsung sepanjang semester V
tahun akademik 2016/2017 dimana setiap mahasiswa melaksanakan diskusi tutorial selama 2
jam/sesi setiap minggu diikuti dengan diskusi mandiri, mini kuis, praktikum, kuliah pakar,
konsultasi pakar dan diakhiri presentasi dalam pertemuan pleno.
TUJUAN KHUSUS
• Mahasiswa mampu memilih pemeriksaan penunjang yang sesuai dengan penyakit akibat
gangguan sistem saraf (neurologi)
Karakteristik Mahasiswa
Mahasiswa yang mengikuti Blok Sarafdanperilakuadalah mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI pada tahun ke-3 yang telah mengikuti blok-blok pada semester I, II, III,
dan IV
3. Gangguan/penyakit yang biasa mengenai sistem saraf dan perilaku yang timbul akibat
gangguan pada sistem saraf dan perilaku
3.1. Definisi dan etiologi gangguan pada sistem saraf dan perilaku
3.2. Patofisiologi timbulnya gangguan pada sistem saraf dan perilaku
3.3. Komplikasi yang timbul pada gangguan pada sistem saraf dan perilaku
3.4. Cara mendiagnosis gangguan pada sistem saraf dan perilaku
3.5. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis dan
pemantauan perkembangan penyakit karena gangguan pada sistem saraf dan perilaku
3.6. Penatalaksanaan gangguan pada sistem saraf dan perilaku
3.7. Pencegahan gangguan pada sistem saraf dan perilaku
3.8. Pemeriksaan dengan bagian lain yang terlibat untuk membantu penyembuhan
Metode pengajaran pada Blok sistem saraf dan perilaku ini ditekankan pada ranah
pengetahuan, selain juga ranah afektif dan psikomotor. Pelaksanaannya berlangsung selama 6
minggu, dengan 2 tahapan aktivitas pembelajaran, yaitu tahap proses belajar dan tahap umpan
balik.
I. PROSES BELAJAR
1. Kuliah Interaktif (48%)
▪ Kuliah dilakukan secara interaktif dan dua arah
▪ Pelaksanaannya 71 x 50 menit
1. Anatomi : 10 x 50 menit
▪ Hemisferum, korteks serebri 2 jam
▪ Diensefalon 2 jam
▪ Batang Otak 1 jam
▪ N. Kranialis 1 jam
▪ Sistem Saraf Otonom 1 jam
▪ Sistem Limbik 1 jam
▪ Ganglia Basalis 1 jam
▪ Medulla Spinalis dan Nervi Spinalis 1 jam
2. Histologi : 2 x 50 menit
▪ Anatomi mikroskopik jaringan saraf 2 jam
3. Fisiologi : 3 x 50 menit
▪ Komunikasi saraf 2 jam
▪ Biolistrik 1 jam
4. Biokimia : 2 x 50 menit
▪ Neurotransmitter otak 2 jam
5. Mikrobiologi : 4 x 50 menit
▪ Bakteri penyebab infeksi SSP 2 jam
▪ Virus penyebab infeksi SSP 1 jam
▪ Jamur penyebab infeksi SSP 1 jam
6. Patologi Anatomi : 2 x 50 menit
▪ Kelainan PA pada infeksi, trauma pada SSP 2 jam
▪ Kelainan PA pada degeneratif, tumor pada SSP 1 jam
7. Farmakologi : 9 x 50 menit
▪ Obat-obat Psikotropika 1 jam
▪ Antikonvulsan 1 jam
▪ Hipnotik-sedatif 1 jam
▪ Antiparkinson 1 jam
▪ Stimulan SSP 1 jam
▪ Obat Sistem Saraf Otonom 2 jam
▪ Analgesik Narkotik dan Masalah Adiksi 1 jam
▪ Antibiotik untuk Infeksi SSP 1 jam
8. Anestesi : 4 x 50 menit
▪ Obat pelumpuh otot dan ganglion 2 jam
▪ Anestesi umum dan lokal 2 jam
9. Ilmu saraf : 18 x 50 menit
▪ Penyakit Neurovaskular 2 jam
2. Praktikum (16%)
1. Bertujuan untuk melatih ketrampilan dan mempermudah pemahaman materi
2. Pelaksanaannya 8x 150 menit
II. Anatomi: 6 x 150 menit
• Neurocranium, N. Kranialis, Duramater, Sinus
• Hemisfer serebri (lobus, girus, & sulkus), Peredaran Darah Otak (circulus
Willisi)
• Penampang horizontal dan frontal serebrum, serta potongan khusus lobus
temporal
• Diensefalon, mesensefalon, pons, dan medulla oblongata
• Serebelum dan medulla spinalis
• Kapita selekta neuroanatomi
III. Histologi: 1 x 150 menit
• Anatomi mikroskopik jaringan saraf
IV. Farmakologi: 1 x 150 menit
• Praktikum obat SSO
V. Patologi anatomi: 1 x 150 menit
3. Tutorial (9%)
1. Bertujuan untuk meningkatkan interaksi dan berdiskusi dengan benar, serta melatih
kerjasama dalam kelompok
I. Waktu 25 menit
Mahasiswa dihadapkan pada skenario berisi masalah-masalah yang dapat memicu
mahasiswa untuk mendapatkan informasi ilmiah hingga diperoleh sasaran belajar.
II.Waktu 25 menit
Setelah sasaran belajar diperoleh, mahasiswa membaca dari buku referensi yang
disediakan dalam ruang tutorial
III.Waktu 50 menit
Setiap mahasiswa menyajikan topik sesuai sasaran belajar. Jika masih ada materi yang
belum sesuai dengan sasaran belajar maka dilanjutkan pada belajar mandiri (Langkah
2)
Menggunakan 4 skenario:
1. Kejang disertai dengan demam (Tingkat kemampuan: 3B)
2. Kelemahan wajah (Tingkat kemampuan3B)
3. Sakit kepala menahun (Tingkat kemampuan3A-4)
4. Bisikan Gaib
4. CSL (27%)
Skill lab yang diberikan berupa:
▪ Neurologi
1. Pemeriksaan N. Kranialis (Tingkat kemampuan4)
2. Pemeriksaan Motorik : kekuatan otot dan refleks fisiologis (Tingkat
kemampuan4)
3. Pemeriksaan Sensorik (Tingkat kemampuan4)
Keterangan : Pemeriksaan GCS, tanda rangsang meningeal, koordinasi, dan refleks
patologis akan diberikan di semester 7
▪ Psikiatri
1. Anamnesis Kasus Psikiatri (Tingkat kemampuan4)
1. Diketik pada kertas ukuran A4. Menggunakan Microsoft Word, tipe font Times New
Roman ukuran 12.
2. Pengetikan menggunakan spasi tunggal.
3. Rangkuman mencantumkan rujukan dan daftar pustaka yang digunakan
4. Halaman judul berisi judul skenario, kelompok dan nama serta NIM anggota kelompok.
5. Penomoran halaman pada sisi kanan bawah halaman.
6. Jumlah rujukan yang dipakai minimal 5 buah (berbahasa Indonesia minimal 3 dan
berbahasa Inggris 2) dan harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka. Sumber rujukan
dapat berupa buku teks, buku saku, artikel dalam jurnal ilmiah, maupun sumber
informasi didgital (internet)
7. Diserahkan kepada koordinator pelaksana PBL di Pusat Pendidikan Kedokteran
Fakultas Kedokteran YARSI dalam bentuk print out dan disket.
8. Batas akhir penyerahan rangkuman adalah 1 (satu) minggu sesudah tiap skenario selesai
dibahas.
9. Dari rangkuman yang telah terkumpul, Koordinator PBL akan memilih satu kelompok
untuk setiap skenario. Kelompok yang terpilih harus memberikan presentasi pada saat
acara pleno.
10. Presentasi pleno :
a. Menggunakan power point
b. Durasi presentasi maksimal 30 menit tiap group dilanjutkan dengan tanya
jawab.
c. Kelompok yang tidak melakukan presentasi wajib membuat pertanyaan
minimal 1 buah.
Daftar Pustaka
Contoh cara penulisan rujukan (citation) :
Komunitas mikroba yang terdapat dalam traktus digestivus ditandai dengan kepadatan populasi bakteri
yang tinggi dengan variasi jenis bakteri serta interaksi yang rumit diantara mereka. Telah dilaporkan
bahwa di kolon manusia dewasa dapat ditemui lebih dari 1011 sel bakteri/gram feses dan terdiri atas
kurang lebih 400 spesies bakteri yang berbeda. Perlu dicatat bahwa jumlah ini diperoleh dari sample
berupa feses dan mungkin tidak mencerminkan jumlah sebenarnya mikrobiota usus, terutama dalam
variasi spesies dan peran relative dari mikrobiota tersebut. Populasi mikrobiota dalam usus manusia
bersifat dinamik dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor genetik, lingkungan diet,
umur, obat-obatan dan penyakit (Mitsuoka1989; Hopkins et al 2001; Hopkins and Macfarlane 2002).
Hopkins,M.J., R. Sharp, et al (2001). “ Age and disease related changes in intestinal bacterial
populations assessed by cell culture, 16S rRNA abundance, and community cellular fatty acid profiles”
Gut 48 : 198-205
Mitsuoka,T. (1989). Microbe in the intestine Our Lifelong Partners. Japan, Yakult Honsa Co.,Ltd
KELUMPUHAN WAJAH
Perempuan berusia 50 tahun saat sedang berbelanja di pusat perbelanjaan tiba-tiba berbicara
cadel dan setelah diperhatikan oleh suaminya wajah pasien terlihat tidak simetris. Pasien juga
mengeluh anggota gerak sisi kiri lebih lemah dibanding kanan. Suami langsung membawa
istrinya ke IGD RS terdekat. Pemeriksaan tanda vital menunjukkan hipertensi. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan wajah tidak simetris. Sulkus nasolabialis kiri tampak mendatar,
namun kerutan dahi simetris. Pada saat menjulurkan lidah, mencong ke sisi kiri tanpa adanya
atrofi papil dan fasikulasi. Terdapat hemiparesis sinistra. Dokter mengatakan pasien
mengalami stroke. Sebagai seorang suami, ia berkewajiban untuk menyantuni dan merawat
istrinya dengan baik sesuai dengan ajaran Islam.
Laki laki 25 tahun, dibawa ke IGD RSJ karena memukul ibunya dan memecahkan kaca jendela.
Alasannya ada bisikan bisikan gaib didekat telinganya yang memerintahkannya melakukan
tindakan tersebut. Sudah dua pekan ini pasien mengalami insomnia dan menarik diri, kadang
bicara sendiri yang bila ditegur marah (iritabel). Pasien pernah mengalami gejala seperti ini
satu tahun yang lalu, setelah dirawat di RSJ seminggu pasien dibolehkan pulang, tapi tak mau
berobat jalan dan jadi pemalas. Pada pemeriksaan psikiatrik;kesadaran compos mentis, kontak
psikik tidak wajar, sikap kurang kooperatif; afek tumpul tidak serasi; fungsi kognitif seperti
atensi, konsentrasi, orientasi dan memori tidak terganggu; terdapat waham kejar dan halusinasi
auditorik. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan peninggian metabolit dopamin pada urine.
Dokter menduga pasien menderita Gangguan Skizofrenia sebagai bentuk gangguan psikotik
yang disertai proses kemunduran (deteriorasi). Akhirnya dokter memberikan injeksi
psikotropika yang akan dilanjutkan dengan program psikoterapi, sosioterapi dan rehabilitasi.
Dokter menanyakan apakah sebagai muslim pasien masih bisa melaksanakan ibadah mahdhoh
2. Mardjono Mahar dan Sidharta Priguna, Neurologi Klinis Dasar, Dian Rakyat.
o NEUROANATOMI
1. Baehr M, Frotscher M. Duus’ topical diagnosis in neurology. 4th ed. 2005.
2. Snell RS. Clinical neuroanatomy. 6th ed. 2006.
o PEMERIKSAAN FISIK
3. Lumbantobing SM. Neurologi klinik; pemeriksaan fisik dan mental. 2008.
4. Duss, Peter.1989, Diagnosis Topis Neurologi Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala. EGC,
Jakarta.
5. Weisberg, Graham & Garcia. 1988, Decision Making in Adult Neurology. Manlygraphic,
Philadelphia.
6. http://www.emedicine.com/EMERG/topic 163.htm
8. Soetomenggolo TS. Kejang demam. Dalam: Ismail Sofyan. Buku ajar Neurologi Anak
2000. h. 244 – 252
10. Johnston MV. Seizures in Childhood. Dalam: Behrman RE dkk. Nelson Textbook of
Pediatrics. 17th edition. 2004. h. 1994
11. Ensiklopedi Hukum Islam, PT. Ichtiar Baru van Hoeve, Jakarta, Jilid 4, hal. 1219-1222.
12. Nada, 'A 'A F S, 2009, Birrul Walidain (Berbakti Kepada Kedua Orang Tua),Pustaka
Imam Asy-Syafi'i
13. Synopsis of Psychiatry; Harold Kaplan & Benyamin Sadock, 8th ed; 1997.