LP Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan
LP Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara terutama pada
masa nifas (masa menyusui) untuk memperlancarkan pengeluaran ASI (Sitti Saleha,
2009).
Perawatan payudara adalah perawatan payudara setelah ibu melahirkan dan menyusui
yang merupakan suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar air susu
keluar dengan lancar (Suririnah, 2007).
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui.
Hal ini dikarenakan payudara merupakan satu-satu pengahasil ASI yang merupakan
makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin.
FISIOLOGI LAKTASI
Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian , yaitu produksi dan pengeluaran
ASI. Pada saat hamil payudara membesar Karena pengaruh hormon estrogen,
progesterone, HPL dan prolaktin. hormone lain yang berfungsi memperlancar
pembentukan ASI adalah insulin, kortikosteroid, tiroksin.
Pada beberapa wanita, mulai kehamilan 5 bulan kadang – kadang keluar cairan yang
dinamakan kolustrum. Selama kehamilan ASI biasanya belum keluar. Karena masih
dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau ketiga post partum
kadar estrogen turun dengan dratis dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI.
Ada dua reflek yang berperan dalam proses laktasi yaitu reflek prolaktin dan reflek
aliran ( let down reflek ). Kedua reflek ini bersumber dari persangsangan putting susu
akibat hisapan bayi.
a. Reflek prolaktin. Dalam puting susu banyak terdapat ujung saraf peraba, bila
ini dirangsang, maka akan timbul impuls ( aliran listrik ) yang menuju hipotalamus
selanjutnya ke kelenjar hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan
hormone prolaktin. Hormon inilah yang memegang peran utama dalam produksi ASI
di tingkat alveolus. Dengan demikian bahwa semakin sering rangsangan penyusuan
makin banyak pula produksi ASI.
b. Reflek aliran ( let down reflek ). Rangsangan yang berasal dari punting susu,
tidak hanya diteruskan sampai ke kelenjar hipofisis anterior, tapi jugas ke kelenjar
hipofisisi posterior yang berakibat bagian ini mengeluarkan hormone oksitoksin.
Hormon ini memacu kontraksi otot polos yang ada di dinding alveolus sehingga ASI
dipompa keluar. Makin sering menyususi pengosongan alveolus dan saluran makin
baik sehingga kemungkinan terjadinya bendungan susu makin kecil dan menyusui
akan lancar. Dengan keluarnya oksitoksin maka hormone ini juga memacu kontraksi
otot uterus sehingga proses involusi uterus makin cepat dan makin baik. Tidak
jarang perut ibu terasa mules yang sangat pada hari – hari pertama menyususi dan ini
merupakan mekanisme alamiah yang baik utntuk kembalinya uterus ke keadaan
semula.
2. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
1) Inspeksi
Klien membuka pakaian atau selimut nya untuk memungkinkan visualisasi
simultan pada keduapayudara.
2) Palpasi
Memungkinkan perawat menentukan kondisi jaringan payudara dan nodus
limfe.jaringanpayudara yang terdiri atas kelenjar,ligmen penompang fibrosa dan
lemak.
3) Massa abnormal dipalpasi untuk menentukan:
a) Lokasi dalam kaitannya kuadran
b) Diameter dalam setimeter
c) Bentuk (misalnya bulat atau cakram)
d) Konsistensi (lunak, liat, atau keras)
e) Nyeri tekan
f) Mobilitas
g) Ciri khas (apakah tepi jelas atau tidak jelas)
b. Perencanaan
1) Pengeluaran dengan tangan
Cara ini yang lazim dilakukan karena tidak banyak membutuhkan alat bantu dan
lebih mudah
Caranya:
a) tangan dicuci sampai bersih
b) siapkan gelas bertutup yang bersih
c) letakkan ibu jari di payudara diatas puting susu dan areola dan jari telunjuk di
payudara di bawah puting susu dan areola
d) tekan ibu jari dan jari telunjuk kedalam kearah dinding dada
e) areola diperas dengan ibu jari dan jari telunjuk, jangan memijat / menekan
puting karena dapat menyebabkan rasa nyeri / lecet
f) ulangi tekan peras-lepas-tekan – peras – lepas, pada mulanya ASI tidak keluar
setelah beberapa kali ASI akan keluar
g) Gerakan ini diulang pada sekeliling areola dari semua sisi agar yakin bahwa
ASI telah diperas dari semua segmen payudara.
h) peras satu payudara sekurangnya 3-5 menit, hingga aliran pelan, kemudian
tekan payudara dan kemudian ulangi keduanya. Ini dapat menggunakan satu
tangan untuk satu payudara dan gantilah bila merasa lelah
i) memeras ASI secara tepat membutuhkan waktu 20 – 30 menit khususnya pada
hari hari pertama