Anda di halaman 1dari 31

KERANGKA ISI

Pendahuluan

Pembahasan

A. Pengertian Distribusi Frekuensi


B. Kelas interval, batas kelas interval, nilai tengah kelas interval
C. Menyusun tabel distribusi frekuensi, distribusi relatif, dan distribusi
komulatif
D. Distribusi frekuensi melalui grafik mencakup Histogram dan poligon,
grafik simetris dan menceng,

Rangkuman

Latihan soal

Kunci Jawaban

Daftar Rujukan

PENDAHULUAN

Statistik pendidikan merupakan ilmu yang membahas dan


mengembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang perlu ditempuh atau
dipergunakan dalam rangka pengumpulan, penyusunan, penyajian, penganalisisan
bahan berupa data yang berkaitan dengan pendidikan, dan penarikan kesimpulan.
Dalam statistik pendidikan, salah satunya mempelajari tentang distribusi
frekuensi. Distribusi frekuensi merupakan suatu uraian atau ringkasan yang
menggambarkan penyebaran frekuensi suatu data yang menunjukkan sebaran data
observasi dalam beberapa kelas. Dalam distribusi frekuensi dipelajari mengenai
kelas interval, batas kelas interval, nilai tengah kelas interval, tabel distribusi
frekuensi, histogram dan poligon, grafik simetris dan menceng, distribusi relatif,
dan distribusi komulatif.
PEMBAHASAN

A. Definisi Distribusi Frekuensi


Distribusi berasal dari kata “distribution” yang berarti penyaluran,
pembagian, atau pancaran. Dalam statistik, distribusi frekuensi adalah suatu
keadaan yang menggambarkan pembagian/pancaran/penyaluran frekuensi
dari variabel/gejala yang dilambangkan dengan angka. Pada umumnya
distribusi frekuensi dinyatakan dalam bentuk tabel atau grafik.

B. Kelas interval, batas kelas interval, nilai tengah kelas interval


1. Kelas Interval
Kelas interval yaitu selang interval tertentu yang membagi data menjadi
beberapa kelompok. Untuk mencari interval kelas dengan cara

P = Range : k

Range / jangkauan dibagi dengan jumlah kelas.


P : kelas interval
k : banyak kelas

2. Batas Kelas Interval


Batas kelas suatu interval kelas adalah nilai-nilai yang membatasi kelas
yang satu dengan kelas yang lain atau nilai ujung yang terdapat pada
suatu interval kelas. Ujung bawah disebut batas bawah (BB) kelas dan
ujung atas disebut batas atas (BA) kelas. Secara umum, suatu kelas
interval a-b, maka a disebut batas bawah dan b disebut batas atas.

3. Nilai Tengah Kelas Interval


Nilai tengah kelas interval adalah nilai data yang tepat terletak di tengah
suatu kelas. Nilai tengah dapat dicari dengan rataan antara batas bawah
dan batas atas pada suatu kelas interval.

Batas atas+Batas bawah


Titik tengah =
2
C. Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi adalah alat penyajian data statistik yang
berbentuk baris dan kolom, yang didalamnya dimuat angka yang dapat
melukiskan atau menggambarkan pancaran atau pembagian frekuensi dari
variabel yang sedang menjadi objek penelitian. Macam-macam tabel
distribusi frekuensi yaitu, tabel distribusi frekuensi data tunggal, tabel
distribusi frekuensi data kelompok, tabel distribusi frekuensi kumulatif, dan
tabel distribusi relatif.
1. Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal
Jenis tabel statistik yang didalamnya disajikan frekuensi dari data angka
yang tidak dikelompokkan.
Kelemahan tabel distribusi frekuensi data tunggal yaitu
- Apabila data terlalu banyak dan beragam maka akan menyebabkan
tabel terlalu banyak, sehingga tidak efektif
- Rincian atau informasi awal hilang
Kelebihan :
- Dapat mengetaui gambaran secara menyeluruh dan mendetail
Untuk menyusun tabel distribusi frekuensi data tunggal yaitu,
a. Membuat format tabel distribusi frekuensi data tunggal

Data Turus Frekuensi

Jumlah

b. Mengurutkan data mulai dari nilai tertinggi ke nilai terendah atau


sebaliknya dan ditulis pada kolom data (kolom ke-1)
c. Menghitung frekuensi masing-masing nilai dengan bantuan
turus/jari-jari dan menuliskannya pada kolom turus (kolom ke-2)
d. Menuliskan jumlah turus pada kolom frekuensi (kolom ke-3) dan
menjumlahkan frekuensi

Contoh: Misalkan nilai matematika 20 siswa kelas 1 SDN Tanggung


yaitu,
65 90 77 84
85 95 70 70
60 60 75 87
92 70 84 91
78 84 75 87
Apabila data tersebut akan kita sajikan dalam bentuk Tabel Distribusi
Frekuensi, caranya yaitu:

a. Membuat format tabel

Nilai matematika Turus Frekuensi

Jumlah

b. Mengurutkan data mulai dari nilai tertinggi ke nilai terendah atau


sebaliknya dan ditulis pada kolom data.

Nilai matematika Turus Frekuensi


60
65
70
75
77
78
84
85
87
90
91
92
95

c. Menghitung frekuensi masing-masing nilai dengan bantuan


turus/jari-jari dan menuliskannya pada kolom turus

Nilai matematika Turus Frekuensi


60 II
65 II
70 II
75 II
77 I
78 I
84 III
85 I
87 II
90 I
91 I
92 I
95 I
Jumlah

d. Menuliskan jumlah turus pada kolom frekuensi (kolom ke-3) dan


menjumlah frekuensi

Nilai matematika Turus Frekuensi


60 II 2
65 II 2
70 II 2
75 II 2
77 I 1
78 I 1
84 III 3
85 I 1
87 II 2
90 I 1
91 I 1
92 I 1
95 I 1
Jumlah 20

2. Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompok


Jenis tabel statistik yang didalamnya disajikan pancaran ferkuensi dari
data angka yang dikelompokkan.
Untuk menyusun tabel distribusi frekuensi data kelompok yaitu,
a. Mencari nilai range/jangkauan

Range = Nilai Max – Nilai Min

b. Menentukan banyak kelas


Menggunakan aturan Sturges
k = 1 + 3,3 log n

k = banyak kelas
n = banyaknya data
c. Menentukan panjang kelas / interval kelas

Interval kelas = Range : Banyak kelas

d. Membuat tabel dan menentukan batas atas dan batas bawah masing-
masing kelas
e. Menentukan frekuensi masing-masing kelas

Contoh : Misalnya nilai Statistika 20 siswa offering I7 yaitu,

65 90 77 84 85

95 70 69 57 60

75 87 92 71 84

91 78 84 75 87

Apabila data tersebut disajikan dalam bentuk Tabel Distribusi


Frekuensi, caranya yaitu

a. Range = nilai max – nilai min


= 95 – 57
= 38
b. Banyak kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 20
= 1 + 3,3 . 1,3
= 1 + 4,29
= 5,29  dibulatkan menjadi 5
c. Panjang kelas = range : banyak kelas
= 38 : 5
= 7,6  dibulatkan menjadi 8
d.
Nilai IPA Frekuensi
57-64 2
65-72 4
73-80 4
81-88 6
89-96 4
Jumlah 20

3. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif


Jenis tabel statistik yang didalamnya disajikan frekuensi yang dihitung
terus meningkat atau selalu ditambahkan. Distribusi frekuensi kumulatif
terbagi menjadi 2, yaitu :
a. Distribusi frekuensi kumulatif “kurang dari”
b. Distribusi frekuensi kumulatif “lebih dari”
Untuk mencari distribusi frekuensi kumulatif kurang dari yang perlu
diperhatikan yaitu, Untuk acuan penentuan nilai, menggunakan nilai
ujung bawah kelas, penentuan frekuensi kumulatif melihat dari frekuensi
pada tabel distribusi frekuensi lalu diakumulasikan sesuai dengan
kategori nilai pada tabel distribusi frekuensi kumulatif
Contoh :
Disajikan data seperti contoh dalam tabel distribusi frekuensi
datakelompok diatas. Maka tabel distribusi frekuensi kumulatifnya yaitu,
a. Distribusi frekuensi kumulatif “kurang dari” (penjumlahan frekuensi
dari atas kebawah)

Nilai IPA Frekuensi Frekuensi kumulatif


<57 2 0
<65 4 2
<73 4 6
<81 6 10
<89 4 16
<96 - 20
Jumlah N = 20
.
Ada penambahan 1 kelas, yaitu “kurang dari 92” dikarenakan nilai
data terbesar adalah 86, sehingga kalau nilai “kurang dari” hanya sampai
ke “kurang dari 72” saja, maka untuk data nilai yang lebih dari 72 tidak
masuk hitungan padahal ada frekuensinya.

b. Distribusi frekuensi kumulatif “lebih dari” (penjumlahan frekuensi


dari bawah ke atas)

Nilai IPA Frekuensi Frekuensi kumulatif


>57 2 20
>65 4 18
>73 4 14
>81 6 10
4. >89 4 4 Tabel
>96 - 0 Distribusi
Jumlah N = 20
Frekuensi
Relatif
Tabel yang nilai frekuensinya tidak dinyatakan dalam bentuk angka
mutlak, tapi dalam bentuk angka persentase (%) atau angka relatif.
Rumus mencari frekuensi relatif :

f
Frekuensi relatif = ×100 %
N

Keterangan : f = frekuensi yang dicari presentasenya


N = jumah keseluruhan frekuensi

Contoh :

Nilai IPA Frekuensi


57-64 2
65-72 4
73-80 4
81-88 6
89-96 4
Jumlah 20
2
Frekuensi kelas ke-1 = ×100 %=10
20

4
Frekuensi kelas ke-2 = ×100 %=20
20

4
Frekuensi kelas ke-3 = ×100 %=20
20

6
Frekuensi kelas ke-4 = ×100 %=30
20

4
Frekuensi kelas ke-5 = ×100 %=20
20

Jadi, Tabel distribusi frekuensi relatifnya yaitu

Nilai IPA Frekuensi Frekuensi


Relatif %
57-64 2 10
65-72 4 20
73-80 4 20
81-88 6 30
89-96 4 20
Jumlah 20 100

D. Histogram, Poligon, Diagram Lingkaran, Grafik Simetris dan Menceng


1. Histogram
Kata histogram berasal dari bahasa Yunani: histos, dan gramma.
Histogram adalah suatu bentuk grafik yang menunjukkan adanya
disperse (penguaraian) data. Histogram dikenal juga sebagai grafik
distribusi frekuensi, salah satu jenis grafik batang yang digunakan untuk
menganalisa mutu dari sekelompok data (hasil produksi). Dalam
membuat Histogram perlu ditetapkan tepi bawah dan tepi atas masing-
masing interval yang ada. Hal tersebut karena Histogram memiliki dua
kaki, kaki kiri ditempatkan pada tepi bawah dan kaki kanan ditempatkan
pada tepi atas.
Untuk menggambar grafik histogram secara manual
caranya sebagai berikut :
a. Histogram data tunggal
- Mencari tepi bawah dan atas masing-masing nilai
- Menyiapkan sumbu vertikal (sumbu y) dan horizontal (sumbu x)
Tepi bawah = Batas bawah – 0,5

Tepi atas = Batas atas – 0,5

yang saling tegak lurus


- Menetapkan titik nol di perpotongan sumbu x dan y
- Menempatkan tepi bawah dan atas masing – masing interval
pada absis x
- Menetapkan frekuensi tiap - tiap skor yang ada pada ordinal Y
- Membuat garis pertolongan (koordinat)
- Menggambar Histogram
Contoh :

Nilai matematika Frekuensi Tepi bawah


70 2 69,5
75 2 74,5
78 1 77,5
84 3 83,5
85 1 84,5
87 2 86,5
90 1 89,5
95 3 94,5
Jumlah N=15
Histogram Nilai Matematika 15 Siswa SDN
Tanggung
3.5
3
2.5
Frekuensi 2
1.5
1
0.5
0
69.5 74.5 77.5 83.5 84.5 86.5 89.5 94.5
Nilai Matematika

b. Histogram data kelompok


 Membuat sumbu horizontal (absis), lambangnya X
 Membuat sumbu vertikal (ordinal), lambangnya Y
 Menetapkan titik nol, yaitu perpotongan X dengan Y
 Menetapkan atau mencari tepi atas dan bawah masing –
masing interval
 Menempatkan tepi bawah dan atas masing – masing interval
pada absis x
 Menetapkan frekuensi tiap - tiap skor yang ada pada ordinal Y
 Membuat garis pertolongan (koordinat)
 Melukiskan data pada bentuk grafik histogramnya

Contoh :

Nilai IPA Frekuensi Tepi bawah Tepi atas Interval dalam


histogram
57-64 2 57-0,5 = 56,5 64+0,5 = 64,5 56,5-64,5
65-72 4 65-0,5 = 64,5 72+0,5 =72,5 64,5-72,5
73-80 4 73-0,5 =72,5 80+0,5 =80,5 72,5-80,5
81-88 6 81-0,5 =80,5 88 +0,5 =88,5 80,5-88,5
89-96 4 89-0,5 =88,5 96+0,5 =95,5 88,5-95,5
Jumlah 20
Histogram Nilai IPA SDN Tanggung
7
6
5
Frekuensi

4
3
2
1
0
56,5-64,5 64,5-72,5 72,5-80,5 80,5-88,5 88,5-95,5
Nilai matematika

Untuk menggambar histogram menggunakan microsoft excel


caranya:
- Tulis data dalam tabel distibusi frekuensi

Nilai IPA Tepi atas-tepi bawah Frekuensi


57-64 56,5-64,5 2
65-72 64,5-72,5 4
73-80 72,5-80,5 4
81-88 80,5-88,5 6
89-96 88,5-95,5 4

- Blok data dalam tabel (tepi atas –tepi bawah dan frekuensi)
- Klik insert chart column
- Klik batang histogram format data series  grap width dibuat
0
- Beri judul histogram  Layout  chart line
- Beri label garis vertikal  Layout  Axis titles Primary
vertical axis title  rotate title  tulis nama label
- Beri label garis horizonta  Layout  Axis titles Primary
horizontal axis title  title below axis  tulis nama label

2. Poligon
Poligon frekuensi yaitu penggambaran distribusi frekuensi dalam
bentuk garis yang menghubungkan titik-titik tengah kelasnya sebagai
skala kelas. Jenis lain dari poligon frekuensi adalah kurva frekuensi,
yaitu penggambaran distribusi frekuensi dalam bentuk garis, dimana luas
daerah di bawah kurva kurang lebih sama dengan luas histogram
frekuensinya.
Poligon frekuensi menghubungkan titik tengah ujung batang
histogram. Biasanya ditambah dua segmen garis lain yang
menghubungkan titik tengah ujung batang pertama dan terakhir dengan
titik tengah kelas yang paling ujung dimana frekuensinya bernilai nol.
Untuk menggambar poligon secara manual caranya sebagai
berikut :
a. Data tunggal
- Membuat tabel frekuensi data tunggal yang akan dibuat grafik
poligon
- Membuat sumbu horizontal (absis), lambangnya X
- Membuat sumbu vertikal (ordinal), lambangnya Y
- Menetapkan titik nol, yaitu perpotongan X dengan Y
- Menetapkan nilai pada absis X dari yang terendah ke tertinggi
- Menempatkan frekuensi pada ordinal Y
- Melukiskan data pada bentuk grafik poligon
Contoh :
Nilai matematika Frekuensi
70 2
75 2
78 1
84 3
85 1
87 2
90 1
95 3
Jumlah N=15

Poligon Nilai Matematika SDN Tanggung


3.5
3
2.5
Frekuensi

2
1.5
1
0.5
0
70 75 78 84 85 87 90 95
Nilai Matematika

b. Data Kelompok
- Membuat tabel frekuensi data kelompok yang akan dibuat
Interval frekuensi Nilai tengah (midpoint)

- Membuat sumbu horizontal (absis), lambangnya X


- Membuat sumbu vertikal (ordinal), lambangnya Y
- Menetapkan atau mencari nilai tengah (midpoint) masing –
masing interval yang ada
- Menempatkan nilai – nilai tengah dari masing – masing interval,
pada absis (x)
- Menempatkan frekuensi dari masing – masing interval, pada
ordinat (y)
- Membuat garis pertolongan (koordinat)
- Melukiskan data pada bentuk grafik poligon
Contoh : Nilai IPA 20 siswa SDN Tanggung
Nilai IPA Frekuensi Nilai tengah
57-64 2 (57+64) : 2 = 60,5
65-72 4 (65 + 72) : 2=68,5
73-80 4 (73+80) : 2=76,5
81-88 6 (81+88) : 2=84,5
89-96 4 (89+96) : 2=92,5
Jumlah 20

Poligon Nilai IPA SDN Tanggung


7
6
5
Frekuensi

4
3
2
1
0
60.5 68.5 76.5 84.5 92.5
Nilai IPA

Untuk menggambar poligon menggunakan microsoft excel


caranya sebagai berikut :
- Tulis data dalam tabel distibusi frekuensi
- Blok data dalam tabel (tepi atas –tepi bawah dan frekuensi)
- Klik insert chart column
- Klik batang histogram format data series  grap width dibuat
0
- Beri judul histogram  Layout  chart line
- Beri label garis vertikal  Layout  Axis titles Primary
vertical axis title  rotate title  tulis nama label
- Beri label garis horizonta  Layout  Axis titles Primary
horizontal axis title  title below axis  tulis nama label

Contoh-contoh poligon diatas merupakan contoh poligon terbuka.


Selain itu, terdapat poligon tertutup yang didapat dengan cara
menambahkan 1 kelas diatas kelas pertama dan 1 kelas setelah kelas
terakhir dengan frekuensi 0. Contoh :
Nilai Hasil Ulangan Harian bidang Studi
Biologi SMP Permata Biru
Interval Mindpoint (Titik Tengah) f
47 – 51 (47 + 51) : 2 = 49 2
52 – 56 (52 + 56) : 2 = 54 3
57 – 61 (57 + 61) : 2 = 59 4
62 – 66 (62 + 66) : 2 = 64 7
67 – 71 (67 + 71) : 2 = 69 5
72 – 86 (72 + 86) : 2 = 79 3
87 – 91 (87 + 91) : 2 = 89 1

Pada distribusi frekuensi data kelompok sama dengan data


tunggal yaitu data ditambahkan dengan frekuensi 0 di atas batas
atas dan di bawah batas bawah.

Interval Mindpoint (Titik Tengah) f


42 – 46 (42 + 46) : 2 = 44 0
47 – 51 (47 + 51) : 2 = 49 2
52 – 56 (52 + 56) : 2 = 54 3
57 – 61 (57 + 61) : 2 = 59 4
62 – 66 (62 + 66) : 2 = 64 7
67 – 71 (67 + 71) : 2 = 69 5
72 – 86 (72 + 86) : 2 = 79 3
87 – 91 (87 + 91) : 2 = 89 1
92 – 96 (92 + 96) : 2 = 94 0
Nilai Ulangan Harian Biologi SMP Permata Biru
8
7

Frekuensi
6
5
4
3
2
1
0
42 – 46 47 – 51 52 – 56 57 – 61 62 – 66 67 – 71 72 – 86 87 – 91 92 – 96

Interval

3. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik yang
memperlihatkan presentase atau derajar (sudut). Besar presentase /
derajat juring (sektor) diagram lingkaran menyatakan perbandingan
masing - masing data dari keseluruhan data. tetapi, diagram lingkaran
tidak menunjukkan data secara langsung.
Kelebihan :
- Menghemat space, karena diagram lingkaran tidak memerlukan
banyak tempat
- Scara langsung dapat memperlihatkan perbandingan masing
masing ukuran data melalui besar sektornya
Kelemahan :
- Tidak memperlihatkan ukuran data atau frekuensi masing -
masing data
Cara membuat diagram lingkaran secara manual :
- Buatlah lingkaran
- Mencari besar sudut setiap kelas data kelompok

frekuensi suatukelas
Besar sudut =
jumlah data
- Menggambar daerah-daerah sesuai dengan besar sudut setiap
kelas.
- Memberi keterangan pada diagram lingkaran.

Cara membuat diagram lingkaran di microsoft excel :


- Tulis tabel distribusi frekuensi
- Blok data dalam tabel  Klik insert chart pie
- Beri judul diagram lingkaran  Layout  chart line

Diagram Lingkaran Nilai IPA SDN Tanggung


10%
20%
57 - 64
65 - 72
20% 73 - 80
81 - 88
89 - 96

30%
20%

4. Grafik Skewnes
a. Grafik Simetris
Kemencengan data simetris (distribusi normal) dimana nilai mean
dan modus adalah sama (mean = modus). MEAN = MEDIAN =
MODUS. Secara praktis, sulit untuk menemukan distribusi simetris.
Distribusi yang paling sering diamati adalah distribusi asimetris atau
miring.
b. Grafik Menceng
1) Menceng ke kanan
Kemencengan data ke arah kanan (condong positif) dimana nilai
mean lebih dari nilai modus (mean > modus). MEAN >
MEDIAN > MODUS. Distribusi dikatakan miring kanan jika
ekor kanan lebih panjang dari ekor kirinya.

Contoh :
Data Jumlah Merchandise UM yang dimiliki mahasiswa Offering
I7
6 5 7 3 11 5 7
6 9 10 7 8 15 7
10 9 7 6 20 5 17
8 16 10 23 12 7 8
15 10 6 8 9 20 5
Tabel Frekuensi
Jumlah Merchandise F
0–4 1
5–9 21
10 – 14 6
15 – 19 4
20 – 24 3

Histogram Merchandise UM yang dimiliki


siswa offering I7
25

20

15
Frekuensi

10

0
0 –4 5 –9 10 – 14 15 – 19 20 – 24
Jumlah Merchandise
Keterangan :
a) Modus = 7
b) Median = 8
c) Mean = 9,62
Dari data yang diatas dapat diketahui bahwa Mean > Median >
Modus oleh sebab itu maka dapat disimpulkan bahwa data
memiliki kecondongan kekanan. Jadi, data condong kekanan yang
menunjukkan bahwa data tersebut memiliki lebih banyak nilai
observasi (nilai variabel), berada dibawah nilai rata rata.

2) Menceng ke kiri
Kemencengan data ke arah kiri (condong negatif) dimana nilai
modus lebih dari nilai mean (modus > mean). MEAN <
MEDIAN < MODUS. Distribusi dikatakan miring ke kiri jika
ekor di sisi kiri lebih panjang dari ekor yang sebelah kanan
RANGKUMAN

Distribusi frekuensi adalah suatu keadaan yang menggambarkan


pembagian/ pancaran/ penyaluran frekuensi dari variabel/gejala yang
dilambangkan dengan angka. Dalam distribusi frekuensi sering menggunakan
istilah kelas interval, batas kelas interval, dan nilai tengah kelas interval. Kelas
interval yaitu selang interval tertentu yang membagi data menjadi beberapa
kelompok. Batas kelas suatu interval kelas adalah nilai-nilai yang membatasi kelas
yang satu dengan kelas yang lain, batas kelas interval terdiri dari batas atas dan
batas bawah. Sedangkan nilai tengah kelas interval adalah nilai data yang tepat
terletak di tengah suatu kelas.

Untuk menyusun tabel distribusi frekuensi data tunggal langkah-


langkahnya yaitu, membuat format tabel distribusi frekuensi data tunggal,
mengurutkan data mulai dari nilai tertinggi ke nilai terendah atau sebaliknya dan
ditulis pada kolom data, menghitung frekuensi masing-masing nilai dengan
bantuan turus/jari-jari dan menuliskannya pada kolom turus, menuliskan jumlah
turus pada kolom frekuensi dan menjumlahkan frekuensi. Sedangkan untuk
menyusun data kelompok langkah-langkahnya yaitu mencari nilai
range/jangkauan, menentukan banyak kelas, menentukan panjang kelas / interval
kelas, membuat tabel dan menentukan batas atas dan batas bawah masing-masing
kelas, serta menentukan frekuensi masing-masing kelas.

Tabel Distribusi frekuensi kumulatif terdiri dari “kurang dari” dan “lebih
dari”. Untuk yang “kurang dari” penjumlahan frekuensi dari atas ke bawah.
Sedangkan “lebih dari” penjumlahan frekuensi dari bawah ke atas. Kemudian
distribusi relatif diperoleh dengan mencari presentasi frekuensi suatu kelas
terhadap seluruh data.

Histogram adalah grafik batang yang dibuat dengan menetapkan tepi


bawah dan tepi atas masing-masing interval yang ada. Cara menggambar
membuat sumbu horizontal (absis), lambangnya X, membuat sumbu vertikal
(ordinal), lambangnya Y, menetapkan titik nol, yaitu perpotongan X dengan Y,
menetapkan atau mencari tepi atas dan bawah masing – masing interval,
menempatkan tepi bawah dan atas masing – masing interval pada absis x,
menetapkan frekuensi tiap - tiap skor yang ada pada ordinal Y, membuat garis
pertolongan (koordinat), melukiskan data pada bentuk grafik histogramnya. Untuk
menggambar pada excel caranya yaitu, Tulis data dalam tabel distibusi frekuensi,
Blok data dalam tabel (tepi atas –tepi bawah dan frekuensi), Klik insert chart
column, Klik batang histogram format data series  grap width dibuat 0,
Beri judul histogram  Layout  chart line, Beri label garis vertikal  Layout
 Axis titles Primary vertical axis title  rotate title  tulis nama label, Beri
label garis horizonta  Layout  Axis titles Primary horizontal axis title 
title below axis  tulis nama label.

Poligon frekuensi yaitu penggambaran distribusi frekuensi dalam bentuk


garis yang menghubungkan titik-titik tengah kelasnya sebagai skala kelas. Cara
membuat poligon yaitu, membuat tabel frekuensi data kelompok yang akan
dibuat, membuat sumbu horizontal (absis), lambangnya X, membuat sumbu
vertikal (ordinal), lambangnya Y, menetapkan atau mencari nilai tengah
(midpoint) masing – masing interval yang ada, menempatkan nilai – nilai tengah
dari masing – masing interval, pada absis (x), menempatkan frekuensi dari masing
– masing interval, pada ordinat (y), membuat garis pertolongan (koordinat),
melukiskan data pada bentuk grafik poligon. Untuk menggambar pada excel
caranya yaitu tulis data dalam tabel distibusi frekuensi, blok data dalam tabel (tepi
atas –tepi bawah dan frekuensi), Klik insert chart column, Klik batang
histogram format data series  grap width dibuat 0, Beri judul histogram 
Layout  chart line, Beri label garis vertikal  Layout  Axis titles Primary
vertical axis title  rotate title  tulis nama label, Beri label garis horizonta 
Layout  Axis titles Primary horizontal axis title  title below axis  tulis
nama label.
LATIHAN SOAL
Tabel dibawah ini untuk menjawab pertanyaan nomer 1-4
Tabel distribusi berat badan offering I8

Berat badan Frekuensi


45-50 10
51-56 4
57-62 4
63-68 2

1. Kelas interval tabel distribusi diatas yaitu


a. 5
b. 7
c. 4
d. 6
2. Batas bawah kelas ke-2 yaitu
a. 56
b. 45
c. 51
d. 57
3. Titik tengah kelas ke-3 yaitu
a. 2,5
b. 59,5
c. 53,5
d. 56,5
4. Batas atas kelas ke-4 yaitu
a. 62
b. 63
c. 57
d. 68
5. Bagaimana cara menyusun tabel distribusi frekuensi?
a. Mencari nilai range/jangkauan  menentukan panjang kelas
menentukan banyak kelas  membuat tabel dan menentukan batas
atas dan batas bawah masing-masing kelas menentukan frekuensi
masing-masing kelas
b. Mencari nilai range/jangkauan  menentukan banyak kelas 
menentukan panjang kelas  membuat tabel dan menentukan batas
atas dan batas bawah masing-masing kelas menentukan frekuensi
masing-masing kelas
c. Menentukan panjang kelas  Menentukan banyak kelas  Mencari
nilai range/jangkauan  membuat tabel dan menentukan batas atas
dan batas bawah masing-masing kelas menentukan frekuensi
masing-masing kelas
d. Membuat tabel dan menentukan batas atas dan batas bawah masing-
masing kelas Mencari nilai range/jangkauan  menentukan
panjang kelas menentukan frekuensi masing-masing kelas
menentukan banyak kelas

6. Suatu keadaan yang menggambarkan pembagian/pancaran/penyaluran


frekuensi dari variabel/gejala yang dilambangkan dengan angka adalah . . .
a. Kelas interval
b. Range
c. Distribusi frekuensi
d. Batas kelas interval
7. Syarat grafik menceng ke kanan yaitu . . .
a. Mean < median < modus
b. Mean = median = modus
c. Mean > median > modus
d. Mean > modus > median
8. Tabel dibawah disebut tabel . . .

Nilai IPA Frekuensi Fk(b)


65-72 4 14
73-80 4 10
81-88 6 6
Jumlah 14
a. Tabel distribusi data kelompok
b. Tabel distribusi frekuensi relatif
c. Tabel distribusi data tunggal
d. Tabel distribusi frekuensi kumulatif
9. Perhatikan grafik dibawah ini!

Grafik tersebut dinamakan . . .


a. Grafik simetris
b. Grafik menceng ke kanan
c. Grafik menceng ke kiri
d. Grafik negatif

10. Penggambaran distribusi frekuensi dalam bentuk garis yang menghubungkan


titik-titik tengah kelasnya sebagai skala kelas disebut
a. Histogram
b. Poligon
c. Tabel
d. Skewnes

Esay

Perhatikan data berikut untuk menjawab pertanyaan nomer 1-5! Data tinggi badan
23 siswa SD Abadi

135 122 140 119 145


129 145 135 140 137
130 149 129 130 145
124 135 149 134 137
135 140 137
1. Susunlah data tersebut dalam tabel distribusi frekuensi data tunggal dan
kelompok!
2. Buatlah Histogram data kelompok dari data tersebut
3. Buatlah poligon data kelompok dari data tersebut!
4. Buatlah tabel distribusi frekuensi kumulatif dan relatif data kelompok!
5. Buatlah diagram lingkaran data diatas!

KUNCI JAWABAN
1. D. 5
2. C. 51
3. B. 59,5
4. D. 68
5. B. Mencari nilai range/jangkauan menentukan banyak kelas
menentukan panjang kelas  membuat tabel dan menentukan batas atas
dan batas bawah masing-masing kelas  menentukan frekuensi masing-
masing kelas
6. C. Distribusi frekuensi
7. C. Mean > median > modus
8. D. Tabel distribusi frekuensi kumulatif
9. B. Grafik menceng ke kanan
10. B. Poligon

Esay

1. – Tabel distribusi data tunggal


Tabel Tinggi Badan 23 Siswa SD Abadi

Tinggi badan Turus Frekuensi


119 ‫׀‬ 1
122 ‫׀‬ 1
124 ‫׀‬ 1
129 ‫׀׀‬ 2
130 ‫׀׀‬ 2
134 ‫׀‬ 1
135 ‫׀׀׀׀‬ 4
137 ‫׀׀׀‬ 3
140 ‫׀׀׀‬ 3
145 ‫׀׀׀‬ 3
149 ‫׀׀‬ 2
Jumlah 23

- Tabel distribusi data kelompok


a. Range = Nilai max – Nilai min
= 149 – 119
= 30

b. Banyak kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 23

= 1 + 3,3 . 1,3

= 1 + 4,29

= 5,29  dibulatkan menjadi 5

c. Kelas interval = Range : banyak kelas

= 30 : 5

=6

Tabel Tinggi Badan 23 Siswa SD Abadi

Tinggi badan Turus Frekuensi


119-124 III 3
125-130 IIII 4
131-136 IIII 5
137-142 IIII I 6
143-148 III 3
149-154 II 2
Jumlah 23

2. Histogram
Histogram Tinggi Badan 23 Siswa SD Abadi
7
6
Frekuensi 5
4
3
2
1
0
118,5-124,5 124,5-130,5 130,5-136,5 136,5-142,5 142,5-148,5 148,5-154,5
Tinggi Badan

3. Poligon

Poligon Tinggi Badan 23 Siswa SD Abadi


7
6
5
Frekuensi

4
3
2
1
0
119-124 125-130 131-136 137-142 143-148 149-154
Tinggi Badan

4. - Tabel distribusi kumulatif

Tinggi badan Frekuensi Fk(b) Fk(a)


119-124 3 23 3
125-130 4 20 7
131-136 5 16 12
137-142 6 11 18
143-148 3 5 21
149-154 2 2 23
Jumlah 23

- Tabel distribusi Relatif


3
Frekuensi kelas ke-1 = ×100 %=13 ,04
23
4
Frekuensi kelas ke-2 = ×100 %=17,3 9
23
5
Frekuensi kelas ke-3 = ×100 %=21,7 3
23
6
Frekuensi kelas ke-4 = ×100 %=26 ,08
23
3
Frekuensi kelas ke-5 = ×100 %=13 ,04
23
2
Frekuensi kelas ke-6 = ×100 %=8,69
23

Tinggi badan Frekuensi Frekuensi


Relatif %
119-124 3 13,04
125-130 4 17,39
131-136 5 21,73
137-142 6 26,08
143-148 3 13,04
149-154 2 8,69
Jumlah 23
5. Diagram Lingkaran

Diagram Lingkaran Tinggi Badan 23 Siswa SD Abadi

9% 13% 119-124
13% 125-130
131-136
17%
137-142
143-148
26% 149-154
22%

DAFTAR RUJUKAN
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.

Hamdani, Muliawan. 2007. Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan


Niaga. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kanginan, Marthen. 2005. Buku Cerdas Belajar Matematika untuk Kelas XI


SMA/MA. Jakarta :Grafindo Media Pratama.

Anda mungkin juga menyukai