1. Pendahuluan
2. Pembahasan
a. Pengertian Desil, Quartil, Persentil
b. Hubungan Desil, Quartil, Persentil
c. Penentuan Ukuran Tendensi Sentral Dengan Menggunakan Software
Microsoft Excel
3. Rangkuman
4. Latihan Soal
5. Kunci Jawaban
6. Daftar Rujukan
PENDAHULUAN
x min Q1 Q2 Q3 x maks
Keterangan:
Contoh soal :
(70, 70, 90, 95, 91, 85, 85, 80, 70, 65, 68, 68, 90, 85, 76. )
Tentukan kuartil bawah (Q1), kuartil tengah (Q2), dan kuartil atas (Q3) dari data-data diatas
Jawab :
65, 68, 68, 70, 70, 70, 76, 80, 85, 85, 85, 90, 90, 91, 95
Q1 Q2 Q3
i ( n+1 )
Q i = nilai data ke-
4
1 ( 15+1 )
1. Q1 = =4 Jadi data ke 4 adalah 70.
4
2 ( 15+1 )
2. Q2 = =8 Jadi data ke 8 adalah 80
4
3 (15+ 1 )
3. Q3 = = 12 Jadi data ke 12 adalah 90
4
i
Q i = Li + 4
Keterangan: ( )
n−f k
f Qi
p Qi
( )
Q i = Li + 4
n−f k
f qi
pqi
( )
Q 1 =69,5 + 4
70−8
15
5
Q 1 = 69,5 + ( 17,5−8
15 )
5
Q 1 =69,5 + 3,16
Q 1 =72,66
Jadi berdasarkan dari perhitungan di atas, maka nilai quartil Q1 yang diperoleh
adalah 72,66.
b. Desil “ Ds”
Desil (Ds) ialah nilai atau angka yang membagi data yang menjadi 10 bagian
yang sama, setelah disusun dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka data diartikan bahwa desil (Ds) merupakan
angka yang membagi data menjadi 10 bagian yang sama setelah melalui
penyusunan data terlebih dahulu. Data itu dapat disusun dimulai dari angka terkecil
sampai dengan angka terbesar. Menurut Riduwan pada bukunya (2009: 111),
menyebutkan bahwa cara mencari desil hampir sama dengan mencari kuartil hanya
bedanya terletak pada pembagian saja. Harga-harga desil di wakili dengan: Ds1, Ds2,
Ds3, . . . . . . . . . . Ds9. Untuk menentukan nilai desil dapat dilakukan dengan dua
kategori yaitu, nilai desil yang belum dikelompokkan (data tunggal), dan juga data
yang sudah dikelompokkan (data kelompok).
(1) Desil data tunggal
Langkah-langkah menentukan nilai desil yang belum dikelompokkan (data tunggal)
(a) Langkah pertama menyusun data, dengan mengurutkan data dimulai dari yang
terkecil sampai yang terbesar.
(b) Menentukan letak desil yang diminta dengan menggunakan rumus:
i(n+1)
Di = nilai data ke-
10
Keterangan: Di= desil ke-i
n = banyak data
i = 1,2,3,....9
70, 70, 90, 95, 91, 85, 85, 80, 70, 65, 68, 68, 90, 85, 76
Carilah letak posisi D4 dan D6 !
Jawab :
i(n+1)
Di =
10
6(15+1)
D6 =
10
D6 = 9,6
Letak Letak
D4 D6
5) Menentukan angka Ds4
Dari hasil di atas, maka data ke 6,4 berada di antara data 6 dan 7 sehingga
menjadi seperti berikut :
Ds4 = data ke-6 + 0,40 (data ke-7 – data ke-6)
Ds4 = 70 + 0,30 (76 – 70)
Ds4 = 70 + 1,8
Ds4 = 71,8
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi Ds4 menunjukkan nilai
71,8.
6) Menentukan angka Ds6
Dari hasil di atas, maka data ke 9,6 berada di antara data 9 dan 10 sehingga
menjadi seperti berikut :
Ds6 = data ke-9 + 0,60 (data ke-10 – data ke-9)
Ds6 = 85 + 0,60 (85 – 85)
Ds6 = 85 + 0
Ds6 = 85
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi Ds4 menunjukkan nilai 85.
(2) Desil data berkelompok
Mencari desil dalam bentuk data berkelompok terlebih dahulu dengan adanya
tabel distribusi frekuensi. Hal ini juga disampaikan oleh Riduwan (2009: 112),
menyebutkan bahwa mencari desil data berkelompok haruslah dibuat susunan
dristribusi frekuensi terlebih dahulu, dalam hal ini semata-mata untuk
mempermudah perhitungan. Selain itu Riduwan juga menerangkan langkah-
langkah pembuatan tabel distribusi frekuensi (2009: 112), yaitu:
a. Menyusun data dari yang terkecil sampai yang terbesar
b. Menghitung rentang (range)
c. Jumlah kelas
d. Dan panjang kelas intervalnya.
Setelah tabel distribusi frekuensi terbentuk, maka dilanjutkan dengan mencari
nilai desil dengan rumus yang diungkapkan Andi (2007: 83), seperti berikut:
(
Dsi = Li + 10
n−f k
f Di
p
Di
)
Keterangan:
Li =tepi bawah kelas desil ke-i
f k =frekuensi kumulatif sebelum kelas desil ke-i
Di
)
4
Ds4 =74,5 + 10
(
70−23
20
5
)
Ds4 =74,5 + ( 28−23
20 )
5
i(n+1)
Posisi Psi =
100
Keterangan :
Psi = persentil ke - i
n = Jumlah data
i = 1, 2, 3,.... 99
Contoh soal :
70, 70, 90, 95, 91, 85, 85, 80, 70, 65, 68, 68, 90, 85, 76. Carilah letak pada posisi Ps15
dan Ps90.
Jawab :
Langkah – langkah mengerjakan :
(d) Urutkan dari data terkecil hingga terbesar
65, 68, 68, 70, 70, 70, 76, 80, 85, 85, 85, 90, 90, 91, 95
(e) Hitunglah dan carilah posisi Persentil Ps15
Posisi Ps15
i(n+1)
Psi =
100
15(15+1)
Ps15 =
100
15(16)
Ps15 =
100
Ps15 = 2,4
(f) Hitunglah dan carilah posisi Persentil Ps90
Posisi Ps90
i(n+1)
Psi =
100
90(15+1)
Ps90=
100
90(16)
Ps90=
100
1440
Ps90=
100
Ps90= 14,4
(g) Letak persentil ke-15 dan ke-90
65, 68, 68, 70, 70, 70, 76, 80, 85, 85, 85, 90, 90, 91, 95
Keterangan:
(
n−f k
f Pi
p Pi
)
Psi =nilai persentil
Li =tepi bawah kelas persentil ke-i
fk Pi
=frekuensi kumulatif sebelum kelas persentil ke-i
f Pi =frekuensi kelas persentil ke-i
n =banyak data
P = panjang kelas
i = 1,2,3,....99
Berikut ini adalah contoh dari Persentil data berkelompok, buatlah tabel distribusi
frekuensi dan hitunglah desil Ps27 dan Ps70 dari data nilai statistik di bawah ini:
Frekuensi
No Nilai kelas interval Frekuensi
kumulatif
1. 60-64 2 2
2. 65-69 6 8
3. 70-74 15 23
4. 75-79 20 43
5. 80-84 16 59
6. 85-89 7 66
7. 90-94 4 70
Jumlah 70
Penyelesaian:
Adapun langkah-langkah dalam penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
(a) Carilah kelas interval yang mengandung Ps27
i(n+1)
Posisi Ps27 =
10
27(70+1)
=
100
= 19,17
Dengan demikian ditemukan bahwa posisi Ps27 terletak dalam kelas interval 70 – 74.
(b) Hitanglah persentil Ps27
i
Psi
(
= Li+ 100
n−f k
fP
p
i
Pi
)
27
Ps27 = 69,5 + 100
(
.70−8
15
5
)
= 69,5 + ( 18,9−8
15 )
5
= 69,5 + (0,72 x 5)
= 69,5 + 3,6
= 73,1
)
70
Ps70 = 79,5 + 100
16(
.70−43
5
)
= 79,5 + ( 49−43
16 )
5
= 79,5 + (0,37x 5)
= 79,5 + 1,85
= 81,35
Pembuktian :
Data tunggal
1. Presentil ke 50 2. Desil ke 5
i(n+1) i(n+1)
Pi = Di =
100 10
50(16) i(n+1)
P30 = D5 =
100 10
=8 5(16)
=
P30=80+0 (85-80) 10
=8+0 (5) =8
=8 =X1+0(0)
=80+0(0)
=80
3. Kuartil ke 2
K2 = 80
DATA KELOMPOK
1. Presentil ke 50
50
Xp50= x 70 = 35
100
Lp50= 74,5
∑ fp 50= 33
Fp50 = 20
C=5
50 n
−∑ Fp 50
P50 = Lp50+ 100 .c
fp50
50.70
−33
= 74,5+ 100 .5
20
3500
−23
= 74,5+ 100 .5
20
35−23
= 74,5+ .5
20
12
= 74,5 + .5
20
= 74,5 + 3
= 77,5
2. Desil ke 5
N= 70
5
x 0,5 = .70 = 35
10
Ld5= 74,5
Fd5= 20
Jumlah fd5= 23
C= 5
5 n/10−23
D5= 74,5+ .5
20
35−23
= 74,5+ .5
20
= 74,5+ 3
= 77,5
3. Kuartil ke 2
N= 70
1 1
= n = 70 = 35
2 2
1
N − jumlahFmed
Med=Lmed+ 2 .p
Fmed
1
70−23
Q2= 74,5+ 2 .5
20
12
=74,5+ .5
20
=74,5 +3
=77,5
2) Desil (Ds)
Data Tunggal
Data Kelompok
3) Persentil (Ps)
(a) Persentil Data Tunggal
Fungsi persentil adalah salah satu fungsi statistik di excel. Dengan Fungsi exel kita
bisa menghitung sebuah angka/nilai sesuai dengan ukuran letak kelompok data.Cara
penulisan untuk fungsi Persentil di excel :
=PERCENTILE(array;k)
Dimana array merupakan nilai data persentil sedangkan k adalah data yang akan
dicari misal persentil ke 20 atau persentil ke 77.
Cara mencari persentil di Microsoft Exel yaitu
=PERCENTILE(array;k)
Contoh pengerjaan persentil soal diatas
Rumus:
Mencari Persentil 15 = 15/100 = 0,15
=PERCENTILE(array;k)
=PERCENTILE(A2:A16;0,15)
= 68,2
Mencari Persentil 90 = 90/100 = 0,9
=PERCENTILE(array;k)
=PERCENTILE(A2:A16;0,9)
= 90,6
(b) Persentil Data Kelompok
Dalam mencari data kelompok masukan terlebih dahulu data – data kedalam exel
secara manual.
Untuk mencari frekuensi kumulatif dengan cara menjumlahkan frekuensi, dengan
rumus :
- Mencari frekuensi kumulatif
Cara mencari frekuensi kumulatif kelas ke 2= Fk1 + f2, dan setrusnya.
- Mencari letak
posisi P27
=(Persentil ke 27/100)*(jumlah data+1)
=(27/100)*(70+1)
=19,17
- Mencari P27
i
Psi
(
= Li+ 100
n−f k
fP
i
p
Pi
)
Rumus Exel :
=Tepi bawah Ps+((letak Ps – Fk sebelum kelas P)/f kelas Ps)*Panjang Kelas
=B14+((B13-B15)/B16)*B17
=73,23
RANGKUMAN
Ukuran letak adalah nilai yang didasarkan atas letak ukuran dalam suatu kumpulan data
terurut. Ukuran letak meliputi kuartil (Q), desil (D) ,dan persentil (P). Kuartil membagi data
yang telah diurutkan menjadi empat bagian yang sama banyak. Desil (Ds) ialah nilai atau
angka yang membagi data yang menjadi 10 bagian yang sama, setelah disusun dari data
terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya. Sedangkan Persentil (Ps) yaitu nilai yang
membagi data menjadi 100 bagian sama besar. Hubungan kuartil, desil dan persentil yaitu
P50= D5= Q2.
LATIHAN SOAL
Pilihan Ganda
Nilai kelas interval Frekuensi
55 – 62 3
63 – 70 10
71 – 78 7
79 – 86 5
87 – 94 13
Essay
Nilai kelas interval Frekuensi
29 – 38 1
39 – 48 3
49 – 58 3
59 – 68 12
69 – 78 22
79 – 88 23
89 – 98 16
1. Tentukan kelas bawah Q3 ...
2. Tentukan posisi letak P25 ...
3. Tentukan nilai D5 ...
4. Tentukan nilai P13 ...
5. Tentukan nilai Q 2...
KUNCI JAWABAN
Pilihan Ganda
Frekuensi
Nilai kelas interval Frekuensi
kumulatif
55 – 62 3 3
63 – 70 10 13
71 – 78 7 20
79 – 86 5 25
87 – 94 13 38
i(n+1)
1. Posisi Ds7 =
10
7(38+1)
=
10
= 27,3
Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 27,3 berada pada kelas 87 - 94 atau terletak
pada kelas interval 5. Menentukan nilai Ds7 :
i
(
Dsi = b + p 10
n−f k
fd i
i
)
7
Ds7 = 86,5 + 7 10
(38−25
13 )
Ds7 = 86,5 + 7 ( 26,6−25
13 )
Ds7 = 86,5 + 7 ( 26,6−25
13 )
Ds7 = 86,5 + (7 x 0,12)
Ds7 = 86,5 + 0,84
Ds7 = 87,34
2. Menentukan posisi Q 1
1
Q 1 = nilai data ke- (38+1)
4
Nilai data ke 9,75 terletak di kelas interval 63 – 70. Selanjutnya menentukan nilai Q 1.
(
Q 1 = L1+ 4
n−f k
f Q3
Q3
) p
1
= 62,5 + 4
(
.38−3
10
7
)
= 62,5 + ( 9,5−3
10 )
7
= 62,5 + 4,55
= 67,05
)
50
Ps50 = 70,5 + 100
7(
.38−13
7
)
= 70,5 + ( 19−13
7 )
7
= 69,5 + (0,85 x 7)
= 69,5 + 5,95
Nilai kelas Frekuensi
Frekuensi = 75,45
interval kumulatif
11 – 20 2 2
21 – 30 7 9 4. Data diurutkan : 4, 4, 4, 5, 5, 5, 5,
31 – 40 4 13
41 – 50 6 19 6, 7, 7, 8, 8, 8, 8, 9.
51 – 60 5 24
61 – 70 6 30 Posisi Ps65= ( 65(15+1)
100 )
= 10,4
Ps65= 7 + 0,4 (8 – 7)
= 7,4
5. Tabel data kelompok
Posisi Q 3 = ( 3(30+1)
4 )
Q 3 = 23,25
Jadi, posisi Q 3 berada pada kelas interval 51 - 60
3
Q 3= L1+ 4
(
n−f k
f Q3
Q3
) p
(
= 50,5 + 4
.30−19
5
10
)
= 50,5 + ( 22,5−19
5 )10
= 50,5 + 7
= 57,5
Essay
Frekuensi
Nilai kelas interval Frekuensi
kumulatif
29 – 38 1 1
39 – 48 3 4
49 – 58 3 7
59 – 68 12 19
69 – 78 22 41
79 – 88 23 64
89 – 98 16 80
1. Kelas bawah Q3 yaitu
3
Q 3 = nilai data ke- (80+1)
4
= 60,75
Q 3 berada pada kelas interval 79 – 88. Jadi, kelas bawah Q3 adalah 79 – 0,5 = 78,5.
2. Posisi letak P25
i(n+1)
Posisi P25 =
10
25 ( 80+1 )
=
100
= 20,25
Jadi, letak posisi P25 adalah pada interval 69 – 79.
3. Nilai Ds5
i(n+1)
Posisi Ds5 =
10
5 ( 80+1 )
=
10
= 40,5
Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 40,5 berada pada kelas 69 - 78. Menentukan
nilai Ds5 :
i
Dsi = b + p 10
(n−f k
fd i
i
)
5
Ds5 = 68,5 + 10 10
22 (
80−19
)
5
Ds5 = 68,5 + 10 10
(
80−19
22 )
Ds5 = 68,5 + 10 ( 40−19
22 )
Ds5 = 68,5 + (10 x 0,95)
Ds5 = 68,5 + 9,5
Ds5 = 78
Jadi, hasil Ds5 adalah 78.
4. Nilai P13
i(n+1)
Posisi Ps13 =
10
13 ( 80+ 1 )
=
100
= 10,53
Dengan demikian ditemukan bahwa posisi Ps13 terletak dalam kelas interval 59 – 68.
i
Psi = Li+ 100
(n−f k
fP
p
i
Pi
)
13
Ps13= 58,5 + 100
(
. 80−7
12
10
)
= 58,5 + ( 10,4−7
12 )
10
( )
Q i = Li+ 4
n−f k
f Qi
pQi
( )
Q 2= 68,5 + 4
. 80−19
22
10
= 68,5 + ( 40−19
22 )
10
= 68,5S + 9,5
= 78
DAFTAR RUJUKAN
Smufy.2017.rumus-rumus kuartil.(online).(http://www.smartsains.com/2012/08/quartil-dari-
data-tunggal-dan-data.html.diakses 18 februari 2019)
(http://www.smartsains.com/2012/08/desil-dari-data-tunggal-dan-data.html? Diakses
18 februari 2019)