221 398 1 PB
221 398 1 PB
7
Penylapan Inokulum
6
Spora basil biakan kapang A. oryzae yang berumur 7 5
pH
hari disuspensikan ke dalam larutan tween-80 0,010% 4
• Runl
mentor biostat,
Analisis
900
Untuk keperluan analisis, contoh hasil fermentasi di- 800
?
ambil setiap 24 jam. Cairan hasil fermentasi terlebih dahulu 700
~"-
dipisahkan dari biomasa dan zat-zat yang tidak larut dengan 600
sentrifugasi pada kecepatan 4000 rpm selama 20 menit ----
2-
en
500
-'"
pada suhu 4°C. Supematan jemih yang diperoleh di- .~ 400 • Runl
~ o Runll
gunakan sebagai enzim ekstrak kasar. Aktifitas o-amilase ~ 300
ro o Runlll
ditentukan berdasarkan metoda Folin WuS)dan dibanding- 200
0
0
U I 2 3 4 5 6 7
~
8 9
J10
Waktu lnkubasi (hari)
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambill' 2. Aktifitas spesifik enzim pada fermentasi a-amilase oleh A.
oryzae dalam media pati sagu di dalam fermentor Biostat-B
Fermentasi u-amilase menggunakan fermentor Biostat (2 L) dengan kondisi suhu 27"C, aerasi 0,75 vvm, agitasi 300
pada suhu 27°C, aerasi 0,75 vvm dan agitasi 300 rpm rpm dan konsentrasi inokulum: 2.5-3.0% vtv,
dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Hasil yang diperoIeh
disajikan pada Gambar 1, 2 dan 3. Pada Gambar 1 dapat Aktifitas spesifik yang lebih tinggi pada ulangan ketiga
dilihat babwa perubaban pH media pada ketiga ulangan diperkirakan karena konsentrasi inokulum yang digunakan
percobaan mempunyai pola yang sarna. Pada tabap awal Iebib tinggi yaitu 3% vtv, sedangkan pada percobaan
---==-
pertama dan kedua konsentrasi inokulum yang digunakan aktifitas metabolisme. Hal ini disebabkan karena mikro-
2,5% vtv, Pada ulangan kedua aktifitas spesifik enzim organisme sudah cukup tua dan faktor gesekan akibat
maksimum dicapai pada hari ke-S, sedangkan pada ulangan pengadukan yang terus menerus menyebabkan mikroorga-
pertama dan ketiga baru dicapai pada hari ke-6. Hal ini nisme mengalami lisis. Hal ini dapat dilihat pula secara
mungkin disebabkan karena pada percobaan pertama terjadi visual, cairan media semakin lama semakin keruh dan pH
fluktuasi aerasi sejak awal fermentasi sampai dengan bari media semakin meningkat akibat protein-protein intra sel
kelima yang disebabkan karena terjadinya kerusakan terdedahkan ke dalam medium dan mengalami penguraian
kompresor sebingga biosintesis enzim menjadi terhambat enzimatis.
Pada ulangan ketiga pada awal fermentasi seluruh unit
fermentor dihentikan total untuk perbaikan selama kurang
lebih 10 menit sehingga kadar oksigen terlarut langsung 14000
10
o
~•••. .rnl
2 3 4
tJ 5 6 7 8 9 10
oryzae dalam media pati sagu skala labu kocok (100 mL)
menggunakan berbagai konsentrasi inokulum (% v/v).
Kondisi fermentasi suhu 30·C danpengocokan 120 rpm.
- -
tersebut tidak mempengarubi sintesis enzim pada bari
1400
pertama, karena mungkin yang terpenting adalab peng-
1200 gunaan oksigen pada awal fermentasi (hari pertama).
E 1000
Konsumsi oksigen yang maksimal setelah bari pertama
.~
~'? pada percobaan pertama (Gambar 6) temyata menyebab-
~~ 800
kan kenaikan aktifitas spesifik yang lebih besar dibanding-
~
.-
~
~o..
0
• Run I
~----
en ec
~2.
600
o Run II kan pada percobaan kedua dan ketiga.
::;;: 400 o Runlll Perubahan pH media selama fermentasi dari ketiga
-c
200 ulangan mempunyai pol a yang hampir sama (Gambar 7).
0
0 I 2
~
3
f'h
4
n
5 6
mm
7 8 9
~
10
Pada tahap awal terjadi penurunan pH mencapai nilai
antara 4,2-5,6 pada bari ketiga, kemudian pH naik terus dan
Waktu Inkubasi (hari) mencapai nilai antara 7,3-8,0 pada bari ke-6 dan hampir
konstant sampai dengan akhir fermentasi (hari ke-S),
6
Rendabnya aktifitas spesifik enzim yang dibasilkan 5
pH
pada percobaan kedua kemungkinan disebabkan karena 4
• Runl
35
Untuk:
JKTI menawarkan kesempatan untuk mempromosikan produk yang anda tawarkan dalam bentuk
kerjasama:
1. Penitipan brosur peralatan/bahan yang akan ditawarkan pada setiap majalah yang
didistribusikan kepada semua pelanggan JKTL
2. Membuat ulasan ilmiah mengenai produk yang akan anda promosikan untuk diterbitkan pada
salah satu nomor penerbitan JKTL