NURUL MAGHFIRAH
MAHASISWA D-IV KEBIDANAN
Hal
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Falsafat dan Paradigma
Kebidanan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas DIV Kebidanan
mata kuliah Askeb Kegawatdaruratan Kebidanan.Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang falsafat dan paradigma kebidanan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Kasmawati,SST,MKM. Selaku dosen mata
kuliah Askeb Kegawatdaruratan Kebidanan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan profesi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Pada saat ini masalah pokok yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masalah kesehatan
yang terjadi pada kelompok ibu dan anak yang ditandai antara lain masih tingginya angka
kematian ibu dan bayi. Kematian pada masa maternal mencerminkan kemampuan negara dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.Masalah kesehatan ibu dan anak masih tetap
menempatkan posisi penting karena menyangkut kualitas sumber daya manusia yang paling hulu
yaitu periode kehamilan, persalinan dan tumbuh kembang anak. Paradigma merupakan suatu
perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk
dapat memiliki pola dan cara pandang dasar yang khas dalam melihat, memikirkan, memberi
makna, menyikapi dan memiliki tindakan yang mengenai suatu kenyataan atau fenomena
kehidupan manusia.
Dengan diterapkannya paradigma asuhan kebidanan memiliki fungsi dan kegiatan yang
menjadi tanggung jawab bidan dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai
kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan ibu di masa hamil, persalinan, nifas, bayi
sestelah lahir, serta keluarga berencana.
1.3.TUJUAN PEMBAHASAN
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian falsafah dan paradigm kebidanan
2. Menjelaskan filosofi kebidanan
3. Untuk mengetahui komponen paradigma kebidanan
4. Untuk mengetahui manfaat paradigma dalam asuhan kebidanan
3
Tujuan Umum
4
BAB II
PEMBAHASAN
Filosofi merujuk pada pengertian keyakinan dan nilai yang dianut oleh seseorang yang
mempengaruhi prilaku seseorang, sehinnga filosofi kebidanan dapat diartikan sebagai keyakinan
atau cara pandang dan nilai yang dianut oleh seorang bidan dalam memberikan pelayanan
kebidanan.
Falsafah disebut juga filosofi atau filsafat. Menurut kamus besar bahasa Indonesia
falsafah yaitu anggapan, pandangan hidup, sikap batin yang paling umum dimiliki oleh orang
atau masyarakat. Falsafah kebidanan = filosofi / keyakinan / pandangan hidup / penuntun bagi
seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan. Falsafah kebidanan merupakan pandangan
hidup atau penuntun bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan ( IBI, 2003 ).
5
kesehatan dan cara pandang bidan atau hubungan timbal balik antara manusia, lingkungan,
prilaku, pelayanan kebidanan dan keturunan.
Menurut Guilland and Pairman filosofi kebidanan meliputi 4 aspek yaitu hamil, bersalin
dan masa nifas adalah peristiwa alamiah ( natural ) dan fisiologis ( normal ). Peran bidan adalah
kehamilan normal, persalinan normal dan masa nifas normal, women centered dan continuity of
care.
Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan dalam
memberikan asuhan. Keyakinan tersebut meliputi :
a. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses alamiah dan bukan
penyakit.
b. Keyakinan tentang setiap perempuan adalah pribadi yang unik mempunyai
hak,kebutuhan,keinginan masing-masing.
c. Keyakinan fungsi profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan adalah
mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya.
d. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan.
e. Keyakinan tentang tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi
( mengurangi kesakitan dan kematian ).
f. Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan praktik kebidanan dilakukan dengan
menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik,
g. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan kebudayaan.
h. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap wanita usia
subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat pelayanan yang berkualitas.
i. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, yang
membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa-masa remaja.
6
2.3. Komponen paradigma kebidanan
1. Manusia / Wanita
Perempuan sebagai penerus generasi, sehingga keberadaan perempuan yang sehat
jasmani,rohani dan sosial sangat diperlukan.Perempuan sebagai sumber daya insani
merupakan pendidik pertama dan utama dalam keluarga.Kualitas manusia sangat
ditentukan oleh keberadaan / kondisi perempuan / ibu dalam keluarga.
2. Lingkungan
Lingkungan merupakan semua yang terlibat dalam interaksi individu pada waktu
melaksanakan aktifitasnya, baik lingkungan fisik, psikososial, biologis maupun budaya..
Lingkungan psikososial meliputi keluarga, kelompok, komunitas dan masyarakat.
3. Prilaku
Prilaku merupakan hasil dari seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
Adapun prilaku profesional dari bidan mencakup :
1. Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi etika dan aspek legal.
2. Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan terhadap keputusan klinik yang
diambilnya.
3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan ketrampilan mutakhir secara
berkala.
4. Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan
pengendalian infeksi.
5. Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberi asuhan kebidanan.
6. Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan praktek
kesehatan,kehamilan,kelahiran,periode pasca persalinan,bayi baru lahir dan anak.
7. Menggunakan metode kemitraan dalam bekerjasama dengan kaum wanita/ ibu agar
mereka dapat menentukan pilihan yang telah di informasikan tentang semua aspek
7
asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab
terhadap kesehatannya sendiri.
8. Menggunakan ketrampilan komunikasi.
9. Bekerja sama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan ibu dan keluarga.
10. Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.
4. Pelayanan kebidanan
Pelayanan adalah bagian integral dari system pekayanan kesehatan yang diberikan
oleh bidan yang telah terdaftar ( teregister ) yang dapat dilakukan secara mandiri,
kolaborasi atau rujukan. Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan
masyarakat yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :
a. Layanan Primer adalah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab
bidan.
b. Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim
yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah
proses kegiatan pelayanan kesehatan.
c. Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke
system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan
oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga
layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat / fasilitas pelayanan kesehatan lain
secara horizontal maupun vertikal atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan
ibu serta bayinya.
5. Keturunan
Keturunan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas
manusia.Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. Ini menyangkut kesiapan
perempuan sebelum perkawinan, sebelum kehamilan ( pra konsepsi ), masa kehamilan,
masa kelahiran dan masa nifas.
8
Walaupun kehamilan, kelahiran, dan nifas adalah sangat penting dan mempunyai
keterkaitan satu sama lain yang tak dapat dipisahkan dan semua adalah tugas utama
bidan.
Bidan memiliki peran unit dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak,
yakin saling melengkapi dengan tenaga kesehatan professional lainnya.Bidan adalah praktisi
yang memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dan bersalin yang normal, asuhan terhadap
gangguan pada system reproduksi wanita, serta gangguan kesehatan bagi anak balita yang sesuai
dengan kewenangannya. Bidan harus selalu mengembangkan dirinya agar dapat memenuhi
peningkatan kebutuhan kesehatan kliennya ( ibu dan anak ).
Tugas bidan adalah memberi pelayanan / asuhan kebidanan berfokus pada ibu dan anak
balita sesuai dengan kewenangannya, bidan dapat melakukan pelayanan / asuhan pada kasus-
kasus patologis dengan memperhatikan pelayanan yang bermutu, asuhan sesuai kebutuhan,
kepuasan klien dan peningkatan kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan serta menurunkan
AKI dan AKB.
9
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Paradigma adalah kerangka berfikir. Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang
bidan dalam memberikan pelayanan. Keberhasilan bidan dalam bekerja / memberikan pelayanan
berpegang pada falsafat dan paradigma berupa pada pandangan terhadap manusia / perempuan /
lingkungan prilaku, pelayanan, kesehatan / kebidanan dan keturunan.
3.2 saran
Sebaiknya falsafat dan paradigma kebidanan benar-benar dijunjung tinggi oleh bidan di
seluruh Indonesia. Dikarenakan falsafat dan paradigma kebidanan sangat berpengaruh terhadap
sudut pandang dan cara kerja bidan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Astuti,Endah Widhi. 2016. Konsep Kebidanan dan Etikolegal dalam Praktek Kebidanan.
Jakarta:Kemenkes RI.
Pjj.2014.Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan. Jakarta : Kemenkes RI.
11