Anda di halaman 1dari 12

SOSIAL BUDAYA DILINGKUNGAN PERUMAHAN KOTA SERANG

BARU, PROVINSI BANTEN

Latip Ridwan

Jurnal Ilmu Budaya Dasar_Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam (B)

Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten

Jalan Jendral Sudirman No.30 Panancangan Sumurpecung Kec. Cipocok Kota.


Serang Provinsi Banten Kode Pos 42118

Email:latiefridwan99@gmail.com

Abstrak :
Arus urbanisasi di kota-kota besar terus mengalami peningkatan, hal ini tentunya
bukan hanya mempengaruhi sosial ekonomi akan tetapi juga mempengaruhi perubahan sosial
budaya terutama diwilayah Kota Serang Baru. Urbanisasi tidak hanya terdiri dari satu budaya
akan tetapi terdiri dari berbagai jenis budaya hal ini akan mempengaruhi situasi dan kondisi
tempat sekitar. Sosial budaya yang terjadi dilingkungan perumahan Kota Serang Baru
merupakan suatu yang baru dan hasil dari beberapa kali revisi atas sesuatu yang terjadi
dilingkunagan.

Pembangunan insfrastruktur yang semakin pesat membuat perubahan sosial dan


budaya berkembang semakin cepat pula, suatu perumahan banyak sekali budaya yang dibawa
oleh setiap individual didaerahnya masing-masing sehingga banyak sekali penyesuaian dari
setiap individual, sehingga terjadilah kelompok dari hasil literasi dan dialek antar individu.

Hal initerjadi karena faktor ekonomi, pekerjaan kepentingan bisnis dan lain
sebagainya sehingga mau tidak mau harus saling menyesuainkan satui sama lain, memahami
budaya setaip perseorangan sama hal nya yang terjadi di perumahan Kota Serang Baru,
Provinsi Banten. Penelitian ini dilakukan agar kita dapat memahami bahwa suatu sosial
budaya yang ada diperumahan merupakan suatu yang baru, bukan budaya lama akan tetapi
hasil dari perundingan, melihat sedikit pengertian budaya yaitu berasal dari bahasa sanskerta
yaitu buddhaya, yang merupakan bentuk jama dari buddhi (budi atau akal), diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi, akal manusia. Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur
yang berasal dari inggris yaitu culture dan bahasa latin cultura 1. Sedangkan pengertian sosial
menurut kamus besar bahasa indonesia : adalah semua hal yang berkenaan dengan
masyarakat atau sifat kemasyarakatan yang memperhatikan kepentingan umum.2

1
Id.m.wikipedia.org pengertian budaya
2
www.maxmanroe.com pengertian sosial
Dewasa ini dapat kita tinjau lebih jauh dalam pembahasan budaya sioal di perumahan
kota serang baru, provinsi banten. Yang merupakan objek penelitain secara langsung dalam
jurnal ini. Karena adanya suatu budaya yang baru pasti akan memberikan dampak yang baru
pula bagi masyarakat setempat dan memberikan pandangan yang lebih luas akan arti budaya
itu sendiri.

Kata kunci: Sosial budaya, perumahan kota serang baru, urbanisasi

Pendahuluan
Fenomena yang terjadi dalam perkembangan di kota-kota besar yang ada di Provinsi
Banten, termasuk salah satunya Kota Serang Baru yaitu terjadinya pertumbuhan penduduk
yang begitu pesat yang biasanya disertai kurangnya antisipasi penyediaan fasilitas sarana dan
prasarana dari pemerintah yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tingginya pertumbuhan
penduduk biasanya terjadi karena dua hal, pertama pertumbuhan penduduk secara alami dan
kedua terjadi karena adanya arus urbanisasi akibat tingginya jumlah penduduk begitupun
yang terjadi di wilayah Kota Serang Baru, Provinsi Banten. Meningkatnya urbanisasi
diwilyah kota-kota besar terjadi karena banyaknya pembangunan pusat-pusat penggerak
prekonomian yang ada dikota terutama dalam bidang industri, sehingga juga banyak
menimbulkan pembangunan industri-industri kecil yang ada disekitarnya.

Beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya faktor urabanisasi seperti 1)


adanya perbedaan pertumbuhan pendudduk dan ketidak merataan fasilitas ekonomi
( Tjiptoherijianto, 1999). Urbanisasi meliliki banyak cerita menarik karena bukan hanya
tentang kota, desa akan tetapi berbicara menegenai pendudknya juga. Sikap penduduk migran
yang dilihat secara kultural masih tetap sebagai orang desa, walaupun mereka telah tinggal
lama dikota ( Haryono dan Tri ,1999). Anggapan beberapa dari mereka karena bahwasannya
hidup dikota hanya sementara adapula yang beranggapan untuk menetap, hal ini dapat dilihat
dari apa yang mereka katakan artinya diperumahan kota serang baru tidak semuanya menetap
dalam arti lain terkatadang hanya mengontrak.

Tingginya tingkat urbanisasi maka tinggi pula keberagaman budaya, karena penduduk
yang datang tidak berasal dari satu atau dua kota seja melaikan dari berbagai daerah, dan
mampukah masyarakat mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing atau mengalami
perubahan sejalan dengan pertumbuhan moderenisasi yang sangat pesat. Perubahan dalam
masyarakat pasti akan terjadi pada nilai norma sosial, susunan kelembagaan sosial, interaksi
sosial dan masih banyak yang lainnya.

Terjadinya perubahan pada masyarakat perumahan Kota Serang Baru, Provinsi


Banten merupakan suatu hal yang wajar atau gejala yang normal, prinsip masyarakat yang
memiliki prinsip menyambung masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya,
sehingga sangat sulit untuk menutup diri dari adanya rembetan perubahan sosial, meski hal
ini terganjal oleh banyak kesibukan pekerjaan atau kegiatan lainnya, tetapi ini tidak menjadi
indikasi penghalang untuk terjadinya sosialisai dilingkungan perumahan Kota Serang Baru,
Provinsi Banten. Kehidupan masyarakat yang dapat dibagi dua jenis yaitu masyarakat yang
lambat dalam perubahan dan masyarakat yang sabgat cepat dalam perubahan. Hal ini
biasanya terjadi dari bagaimana cara sudut pandang masyarakat tersebut, yang terkadang
sudut pandang itu dipengaruhi oleh doktrinisasi dari kebiasaan terdahulu dan fanatisme
terhadap budaya yang dia miliki.

Sosial budaya yang terjadi diperumahan Kota Serang Baru, Provinsi Banten
merupakan suatu sosial yang unik karena diisi oleh berbagai kalangan, profesi, faktor – faktor
yang lainnya sehingga terkadang terjadi kesalah fahaman dari sebelah pihak misalnya: dari
arti bahasa masing yang mana satu kata mengandung dua kata yang berbeda namun hal ini
kembali bagaimana cara menyelesaikannya. Perumahan Kota Serang Baru merupakan bentuk
dari terjadinya urbanisasi dari berbagai daeran luar kota yang datang ke Provinsi Banten baik
karena kepentingan pekerjaan, ekonomi, dan yang lain lain. Namun dari keberagaman
tersebut banyak didapati banyak persamaan pula, contoh dari kegiatan ke agaman, kegiatan
kenegaraan yang memiliki aspek nilai yang sama namun meliki cara yang beda dalam
penyajiannya.

Permuhan Kota Serang Baru Provinsi Banten diisi oleh masyarakat yang memiliki
keberagaman agama, politik, budaya, adat istiadat dan sosial, sehingga sosial budaya yang
terjadi merupakan sosial budaya yang baru sehingga mengahuruskan penyesuain yang sangat
ekstra. Agar dialek antar masyarakat bisa berlangsung secara harmonis misalnya dalam
kegiatan memperingati kemerdekaan indonesia semua elemen masyarakat bersatu padau
demi kegiatan tersebut. Ternyata keberagaman tidak hanya memiliki dampak nengatif namun
juga banyak ditemui dampak-dampak positif dalam hidup bermasyarakat. Hal ini dapat
dilihat dari saling bertukarnya pengenalan budaya yang ada didaerah masing-masing.
Sehingga lama-kelamaan masyarakat saling memahami satu sama lain yang baik itu karakter
perorangan atau budaya yang dibawa.

Berbudaya merupakan suatu ciri dari masyarakat begitupun dengan masyarakat


perumahan Kota Serang Baru, provinsi Banten. Meskipun budaya yang ada disini adalah
budaya baru yang artinya hasil dari penyesuain dari berbagai elemen masyarakat yang ada,
tujuannya agar masyarakat bisa bersatu padu dalam segala aspek, tidak lagi mengedepankan
fanatisme apalagi diperumahan Kota Serang Baru, Provinsi Banten. Merupakan kalangan
orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang mempuni, perumahan Kota
Serang Baru merupakan salah satu kawasan yang banyak ditempati oleh bebagai profesi baik
itu dosen, pengacara, pns, wartawan, insinyur dan lain lain, sehingga memudahkan dalam
membentuk suatu budaya yang baru. Budaya baru itu sendiri tercipta dari kebiasaan
kebanyakan persamaan, akan tetapi budaya yang berlangsung dikalangan orang tua, remaja
anak-anak, memiliki perbedaan masing – masing tidak seperti yang kita temui didesa atau
perkampungan seperti biasanya.

Oleh karena itu penting bagi kita mengenal sosial budaya yang ada dilingkungan kita,
dan apa arti sosial budaya itu sendiri, sosial menurut kamus besar bahasa indonesia : adalah
semua hal yang berkenaan dengan masyarakat atau sifat kemasyarakatan yang
memperhatikan kepentingan umum. Sedangkan budaya yaitu berasal dari bahsa sanskerta
yaitu buddhaya, yang merupakan bentuk jama dari buddhi (budia atau akal), diartikan sebagai
hal – hal yang berkaitan dengan budi, akal manusia. Bentuk lain dari kata budaya adalah
kultur yang berasal dari inggris yaitu culture dan bahasa latin cultura. Jika memahi
pentingnya sosial budaya dalam kehidupan kita maka akan mudah dalam penyesuaian dalam
bersosialisai dalam masyarakat yang berbudaya. Inilah yang terjadi di kalangan masyarakat
perumahan Kota Serang Baru, Provinsi Banten. Dan bisa dikatan masyarakat yang memiliki
perubahan yang sangat cepat.

Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus merupakan penelitian dimana didalamnya
peneliti menyelidiki secara cermat suatu kasus program, peristiwa, aktivitas, proses, atau
kelompok individual. Informan dalam penelitaian ini adalah informan yang melakukan
urbanisasi ke perumahan kota serang baru dari luar kota provinsi banten.

Penentuan sampel atau informan dalam penelitaian ini dengan cara purposive
sampling yaitu pengambilan informan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh
peneliti berdasaran kebutuhan kebutuhan penelitian. Informan yang sudah diwawancarai
sebanyak 5 orang dari pelbagai blok diperumahan kota serang baru, yaitu di blok M, blok
A ,blok L, blok G dan blok F. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan
wawancara serta data sekunder untuk mendukung hasil dari penelitaian. Data yang terkumpul
kemudian dianalisis kembali dengan menggunakan data verification.

Hasil dan Pembahasan

SOSIAL BUDAYA DILINGKUNGAN PERUMAHAN KOTA SERANG


BARU, PROVINSI BANTEN
1.Kondisi Sosial Budaya Perumahan Kota Serang Baru

Fenomena sisoal budaya yang terjadi di kawasan perumahan Kota Serang Baru,
Provinsi Banten. Tidak jauh dari kegiatan urbanisasi yang selalu berkaitan dengan sosial
ekonomi masyarakat daerah asal dan juga daerah tujuan, sedangkan kondisi sosial budaya
jarang sekali dibahas. Padahal pada kenyataanya perubahan sosial budaya terjaadi karena
faktor urbanisasi keluar masuknya penduduk yang menghuni perumahan Kota Serang Banten
bukan hanya berpengaruh pada sosial ekonomi akan tetapi juga terhadap perubahan sosial
budaya masyarakat setempat, sama hal nya yang dikemukakan oleh ( zelinsky, 1971) bahwa
pada dasarnya mobilitas penduduk dari satu tempat ketempat lain, akan tetapi mobilitas
penduduk memiliki peranan sangat penting dalam perubahan sosial budaya dengan cara
membawa masyarakat dari cara-cara hidup tradisonal ke cara hidup modern yang dibawa dari
daerah luar.3

Perubahan disini mencakup perubahan yang biasa terjadi pada masyarakat seperti
perubahan kebiasaan, norma , adat istiadat dan bahkan hubungan kekeluargaan di perumahan

3
Publikauma jurnal ilmu administrasi publik 7(2): 12-25 mengambil dari (zelinsky, w. 1971 The Hypotesis of
the Mobility Transition. The Geographical Review , 61 (2),219-249)
kota serang baru tetapi tidak harus mengubah atau diterapkan dalam kehidupan hanya saja
penyesuaian dari individual masing-masing terhadap sesuatu yang baru. Kebiasaan ini
menyebabkan masyarakat yang ada di lingkungan kota serang baru saat ini disebut
masyarakat informasi. (toffler, 1987) ( Naisbitt, 1984) Mengemukakan masyarakat informasi
sebagai masyarakat modern produk dari modernisasi, menurutnya masyarakat informasi
adalah masyarakat yang mulai menggunakan elektronik dalam kehidupannya seperti
komputer, robot, optik, komunikasi dan informasi. 4

Begitupun pendapat informan dari blok A dengan pendidikan S1 menurutnya, kondisi


sosial budaya sudah mulai bergerak ke arah informasi modern artinya memiliki keterbukaan
luas akan sesuatu hal yang baru, karena jika masih mengedepankan sikap menutup diri atau
fanatisme terhadap kebudyaan terdahulu dianggap primitif.

Informan diatas menyadari secara sadar bahwa perubahan sosial budaya sangat
berkembang pesat, mengalami banyak pergeseran, seperti hal nya kebiasaan – kebiasaan di
terdahulu yang sifatnya gotong royong, kebiasaan adat istiadat juga jarang dilakukan.
Kesibukan yang dan juga pemahaman masyarakat yang beragam karena datang dari berbagai
daerah, contoh kecil ketikan pembangun rumah atau perbaiakan rumah tradisi terdahulu antar
warga bersatu padu atau atau gotong royong membantu sama lain dalam membangun rumah
tetangganya, namun hal itu tidak terjadi diperumahan kota serang baru, provinsi banten.
Mereka lebih mengedepankan mendatangkan tukangnya masing-masing dan tentangga atau
masyarakat sekitar bersikap acuh tak acuh terhadap apa yang sedang dilakukan oleh
tentangganya. Dan ini merupakan salah satu dampak dari perubahan sosial budaya sehingga
dengan seiring berjalannya waktu kebiasaan itu menjadi budaya bagai masyarakat itu sendiri,
artinya semakin lama waktu maka semakin terkikisnya budaya lama dan muncul budaya
barau karena perkembangan teknologi, kepentingan individual maupun kelompok tertentu.

Teknologi yang terus berkembang membuat komunikasi antar wargapun sering terjadi
melalui pesan group whats up group, maupun chat pribadi namun ini juga bisa dianggap
dampak positif dari kemajuan teknologi karena salingbmemberikan dukungan satu sama lain
dalam bentuk doa, serta sekaligus membentuk budaya baru diperumahan Kota Serang Baru,
akan tetapi ada juga kebudayaan- kebudayaan lama yang masih dipertahankan.

Acara atau kegiatan baik mingguan atau tahunan yang dilakukan oleh masyarakat
perumahan Kota Serang Baru, Provinsi Banten. Sebagai berikut:

a) Pengajian Mingguan

Acara ini dilakukan setaip minggu malam senin pukul 20:00 – 23:00, kegiatan ini
biasanya hanya dihadiri oleh beberapa orang saja. Karena kesibuknnya masing-
masing atau perbedaan pendapat dalam kajian yang terkadang menjadi penghalang
untuk hadir dalam kajian. Kajian ini berisi tentang bagaimana kita mengenal tujuan
hidup kita diselingi oleh berdzikir terlebih dahulu agar senantiasa menjadi kebiasaan
yang baik serta bentuk pendekatan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

4
Naisbitt, J. 1984. Megatrends. New york : warner book
Gambar 1. Dokumentasi Kegiatan Pengajian Mingguan Di Perumahan Kota Serang Baru,
Provinsi Banten.

b) Tasyakuran

Biasnya dilakuan baik tasyakuran ruamah baru, kelahiran anak, haul ( tahlil ), atau ada
penduduk baru kawasan Kota Serang Baru, Provinsi Banten. Kegiatan ini biasanya
hanya diikuti oleh orang – orang yang beragama Islam.

Gambar 2. Dokumentasi Acara Tasyakuran Di Rumah Warga Penduduk Perumahan Kota


Serang Baru, Provinsi Banten.

c) Peringatan Kemerdekaan

Biasanya dilakukan setaip satu tahun sekali tepatnya setaip 17 Agustus, dengan
didalamnya agenda-agenda atau perlombaan perlombaan yang dilakukan, biasnya
dilaksanakan perlombaannya dari tanggal 18-20 Agustus. Kegiatan ini diikuti oleh
seluruh warga penduduk Kota Serang Baru, Provinsi Banten. Tanpa terkecuali dalam
meningkankan kerukana sekaligus salah satu rangka acara sosialisasi antar warga
untuk saling mengenal lebih dalam lagi antar warga.

d) Solat Idul Adha


Acara ini merupakan acara tahunan bagi umat islam bukan hanya diperumahan Kota
Serang Baru Provinsi Banten saja akan tetapi dilakaukan oleh seluruh umat islam
didunia. Dalam Idhul Adha sehari setelahnya yaitu acara sembelihan hewan qurban
sekaligus pembagian daging qurban ke warga setempat yang ada di daerah Kota
Serang Baru, biasanya daging dibagikan kepada para asisten rumah tangga (ART)
petugas kebersihan, petugas ke amanan (SATPAM), sampai ke perkampungan-
perkampungan tetangga. Hal ini dilakukan untuk mensosialisasikan bahwa
masyarakat kota serang baru memiliki agenda kemasyarakatan, seluruh warga
perumahan saling bergotong royong baik muslim atau non muslim demi
keberlangsungan acara pembagian daging qurban ini.

e) Pembagian Sembako

Yaitu termasuk agenda tahunan perumahan Kota Serang Baru, yang mana acara ini
dilakukan sebelum permupulangan kampung (mudik) lebaran pada hari Raya Idhul
Fitri, biasanya diselenggarakan pada H-7 sebelum hari Raya Idhul Fitri berlangsung.
Karena diperumahan Kota Serang Baru, Provinsi Banten hampir mayoritas semuanya
adalah transmigrasi dari luar Kota Banten, kebanyakan penghuni prumahan Kota
Serang barus berasal dari daerah jawa. Oleh karena hal demikian tidak
diselenggarakan sholat Idhul Fitri dimushalla Baitul Makmur perumahan Kota Serang
Baru.

Gambar 3. Dokumentasi Kegiatan Pengemasan Sembako Di Perumahan Kota Serang Baru,


Provinsi Banten.

f) Gotong Royong
Jenis kegiatan ini biasanya hasil musyawarah para warga Kota Serang Baru
ketika hendak melakukan kegiatan seperti : besih-bersih jalan kawasan
perumahan Kota Serang Baru, pengecatan ulang trotoar, pengecetan ulang
tempat ibadah atau pengadaan tempat kegiatan untuk masyarakat penduduk
perumahan Kota Serang Baru, kegiatan ini bisa kapan saja dilakukan
dikembalikan kepada hasil musyawarah artinya tidak memiliki jadwal tertentu
tidak seperti kegiatan yang lainnya.
Gambar 4. Dokumentasi Gotong Royong Pembangunan Tempat Ibadah (Musholla) Di
Perumahan Kota Serang Baru, Provinsi Banten.

Kegiatan-kegiatan diatas mencerminkan bagaimana sosial budaya yang terjadi


dikawasan perumahan Kota Serang Baru, Provinsi Banten. Meski sering kali banyak
kesibukan-kesibukan yang dijalani akan tetapi selalu menyempatkan waktu ketika mengalami
hari-hari libur, dimasa sekarang yang sedang covid 19 banyak masyarakat Kota Serang baru,
provinsi banten. Banyak memalukan kegiatan diruumah masing-masing sehingga sosialisasi
lebih sering terjadi bahkan terkdang diadakan ngopi bersama antar warga. Bagaimana sosial
budaya yang terjadi diperumahan Kota Serang Baru sedikit dibilang berbeda dari
perkampungan yang lainnya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa meskipun kehidupan masyarakat Kota


Serang Baru, Provinsi Banten. Sudah bersifat modern terutama pada generasi muda, akan
tetapi kebudayaan tetap ada baik dilingkungan sekitar maupun didalam diri masyarakat itu
sendiri meskipun saat ini sudah sangat jarang dilaksanakan. Artinya ada sebagian besar
masyarakat yang mengalami perubahan secara statis dan dinamis. Secara prinsip antar
masyarakat dinamis dan masyarakat statis memiliki kemampuan untuk merubah dirinya
sendiri, artinya tidak ada didunia ini secara sosial tidak mengalami perubahan. Tentunya hal
ini tidak terlepas dari urbanisasi yang terjadi dari perkampungan keperkotaan.

2. Perubahan Sosial Budaya Perumahan Kota Serang Baru

Sosial budaya mengalami perubahan atau tidak adalah sesuatu hal yang cukup sulit
untuk diamati secara kasat mata, karena perubahannya tidak serta merta dapat dilihat secara
nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini tentu ada beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan pada sosial budaya. Akan tetapi hal ini harus
dilakukan secara lebih terperinci seperti halnya melakukan survei pada lokasi masyarakat di
daerah perumahan Kota Serang Baru, Provinsi Banten. Serta melakukan wawancara secara
mendalam terhadap masyarakat yang bersangkutan dan juga masyarakat yang benar-benar
mengetahui kondisi atau keadaan permasalahan tertsebut. Seperti halnya dikemukakan oleh
( Soekanto R , 1997) perubahan sosial hanya bisa diketahui melalui pengamatan,
pemahaman, dan hal yang dapat dikemukakan oleh seseorang melalui pengamatan terstruktur
dan institusi suatu perikehidupan tertentu dimasa lalu, dan sekalipun membandingkan dengan
susunan,struktur dan institusi suatu perikehidupan dimasa kini. Terdapat beberapa perubahan
dalam aspek sosial budaya akibat kemjuan teknologi dan urbanisasi di perumahan Kota
Serang Baru, Provinsi Banten.

Pertama perubahan terjadi karena akibat urbanisasi dapat dilihat dari segi aspek gaya
hidup kerena perkembangan zaman yang sangat pesat menyebabkan tingginya kebutuhan
masyarakat dari berbagai hal terutama kebutuhan rumah, fasilitas umum dan semua hal yang
bersifat modern. Menurut ( Djoko, 1977) mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk kota
yang disebabkan oleh pertmbahan alami maupun karena perpindahan telah meningkatkan
tuntutan peningkatan dan pelayanan akan kebutuhan seperti perumahan, pusat kesehatan,
fasilitas umum dan gaya hidup yang lebih modern. Terutama pada generasi muda, yang lebih
mengutamakan sesutu yang bersifat modern dibandingkan hal-hal yang berkaitan dengan
kebudayaan yang bersifat tradisonal. Contoh nyata dalam hal ini adalah pernikahan yang
dizaman dulu tidak ada istilah prawedding dan juga souvenir. Namun kini dua hal tersebut
seperti menjadi suatu keharusan dalam acara pernikahan terutama dalam acara pernikahan
perkotaan. Jika dua hal tersebut tidak ada dalam acara pernikahan maka akan menjadi bahan
gosip masyarakat. Sedangkan untuk kegiatan-kegiatan adat lainnya sebagian besar tidak lagi
diterapkan dalam masyarakat karena ada sebagian beranggapan bahwa hal tersebut tidak
terlalu penting, terlalu rumit, membutuhkan waktu panjang, dan melibatkan banyaka keluarga
, jadi hanya sebagian atau mengambil beberapa poin dalam adat, serta tidak akan menjadi
pengghalang atau membatalkan acara pernikahan jika acara tersebut tidak dilaksanakan.

Kedua perubahan sosial budaya dapat kita lihat dari kekerabatan atau hubungan dalam
kelaurga setempat, semakin tinggi pertumbuhan penduduk akibat urbanisasi, hal ini semakin
melemahkan hubungan kekerabatan antar masyaratakat. Dampak negatif dikalangan remaja
yaitu meyebabkan rasa kurang hormat kepada oranag tua, dikarnakan munculnya
kesenjangan interaksi antara generasi muda dan orang yang lebih tua. Perubahan ini sangat
menonjol khususnya pada anak remaja, serta sikap antara generasi muda dan orang yang
lebih tua. Tingginya arus urbanisasi tidak hanya memberikan dampak negatif akan tetapi
memberikan dampak postif juga yaitu membentuk pengalaman-pengalaman dalam
berinteraksi satu sama lain.

Ketiga perubahan sosial akibat urbanisasi juga terjadi pada kebiasaan masyarakat
yang bersifat sosial menjadi bentuk komersial. Hal ini terjadi karena dua hal pertama faktor
ekonomi, tinggi rendahnya ekonomi masyarakat dapat menyebabkan berkurangnya jiwa
sosial masyarakat. Kedua dipengaruhi oleh waktu karena keterbatsan waktu mengharuskan
masyarakat bersikap komersial terhadap sesuatu yang biasanya bisa dilakukan gotong
royong. Contoh dalam masyarakat ada yang berduka biasanya kegiatan memandikan,
mengkafani, menguburkan biasanya dilakukan secara gotong royong atau gratis namun hal
itu tidak lagi terjadi melainkan tolong menolong secara dibayar atau membayar.

3. Masalah Sosial Budaya


Masalah sosial budaya yang terjadi di perumahan kota serang baru yaitu dipengaruhi
oleh beberapa faktor salah satunya yaitu urbanisasi yang terjadi dikota kota besar, dan
berpusatnya kegiatan perekonomian dikota besar salah satunya di Provinsi Banten. Sehingga
banyak masyrakat pedesaan yang berfikir untuk melakukan urbanisasi karena beranggapan di
kota besar segala jenis fasilitas modern dapat dinikmati, seperti jaringan internet, tempat
hiburan, serta tempat berlibur yang difasilitasi oleh kendraaan umum yang mudah didapatkan
sehingga memudahkan masyrakat untuk beraktifitas.

Akibatnya pertumbuhan penduduk diperkotaan semakin pesat, sehingga


menyebabkan semakin bervariasinya kebudayaan, namun bukan hanya karena urbanisasi
saja melainkan banyak juga karena faktor pekerjaan (transmigrasi) dari satu tempat ketempat
lainnya. Sehingga mengahruskan perpindahan tempat, hal ini berkaitan dengan faktor sosial
ekonomi yang terjadi pada setiap individu masyarakat perumahan Kota Serang Baru, Provinsi
Banten. Dengan budaya yang sangat beragam yang terdapat dalam suatu daerah dengan
tingkat aktifitas yang sangat tinggi tentunya menimbulkan beberapa permasalahan yang
sering terjadi terkait dengan kebudayaan didaerah perumahan Kota Serang baru dengan
tingkat modernisasi yang cukup tinggi tentunnya akan mempengaruhi kebudayaan tersebut.
Sama hal sebagaimana yang dikemukakan oleh beberapan informan salah satunya blok M
dari hasil wawancara yaitu: budaya yang ada dikawasan perumahan Kota Serang Baru,
Provinsi Banten sebagaian sudah bersifat individualis atau sendiri-sendiri, sebagian
masyarakat tidak lagi berbaur dengan masyrakat yang lainnya, tidak lagi mengutamakan
kebiasaan yang bersifat tradisional hal ini terjadi karena adanya pengaruh dari perkembangan
zaman yaitu dari sifat tradisonal ke sifat modern,akan tetapi ada beberapa masyarakat juga
yang masih mempertahakan sebagian kebiasaan tradisional.

Informan diatas berpendapat bahwasannya permasalahn kebudayaan yang terjadi


dimasyrakat penduduk perumahan Kota Serang Baru yaitu karena faktor aktivitas dari
masing-masing individu yang sangat padat, menyebabkan waktu mereka habis untuk
kegiatan sehari hari seperti bekerja, sehingga untuk kegiatan kebudayaan hanya sebagian
yang dapat ikut berpartisipasi. Hal ini sama halnya dengan pendapat informan blok L, yang
mana ia mengatakan bahwa tidak terlalu banyak permasalahan dalam kebudayaan
diperumahan Kota Serang Baru, Provinsi Banten. Karena masyarakat akan bersifat terbuka
terhadap sesuatu hal yang baru selagi tidak memberikan dampak buruk bagi yan lain, akan
tetapi dikarnakan kesibukan pekerjaan serta sedikitnya waktu luang mereka kesulitan untuk
mengikuti kegitan-kegiatan yang sering dilakukan oleh masyarakat. Pada umumnya seperti
pengajian mingguan, acara silaturahmi dan adat lainnya. Selagi kebudayaan baru memiliki
nilai positif maka harus dilestarikan, meskipun akibat dari perkembangan zaman
menyebabkan kebudayaan mengalami penurunan ketenaran dalam kalangan masyakarat
namun masih ada beberapa orang yang mempertahankan kebudayaan yang ada meskipun
hampir terkalahkan oleh perkembngan zaman. Dari beberapa permasalahan yang didapatkan
dari para informan pastilah memiliki solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

4. Cara Mengatasi Sosial Budaya


Mengatasi permaslahan sosial budaya dalam masyarakat perumahan kota serang baru
bukanlah suatu hal yang mudah akan tetapi bukan juga hal yang tidak mungkin dapat
dilakukan, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat sangatlah penting dilakukan dalam
mengatsi permasalahan dan pengambilan keputusan secara mandiri. Dari hasil wawancara
terhadap beberapa informan dalam mengatasi permasalahan sosial budaya diperumahan Kota
Serang Baru, Provinsi Banten. Dapat dilakukan dilakukan dengan beberapa hal

1. Meningkatkan kesadaran dalam diri sendiri akan peentingnya kebudayaan dalam


kehidupan kita dan masyarakat, karena kebudayaan merupakan sutu ciri khas
yang dapat dilihat secara kasat mata oleh orang semua orang dari berbagai
kalangan dan bahkan dari berbagai dearah sampai manca negara, sehingga
seseorang dapat memahami bahwa kita berasal dari suku tertentu, seperti halnya
negara kita indonesia yang terkenal dari sikap sopan santun dan juga tata krama
terhadap orang lain baik orang tua maupun muda.
2. Menanamkan nilai-nilai sosial budaya kepada anak-anak sebagai generasi
penerus bangsa dengan cara menerapkan dalam pembelajaran disekolah,
lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga yang paling terpenting tentunya.
Denga hal tersebut maka secara tidak langsung akan tertanam dalam dirinya dan
terus tumbuh berkembang semakin kuat tak terkalahkan.
3. Mengadakan kegiatan sosialisasi yang berkaitan dengan kebudayaan yang dimilki
oleh lingkungan perumahan Kota Serang Baru, Provinsi Banten. Agar semua
generasi khususnya generasi muda dapat memahami dan menyadari bahwa di
zaman modern saat ini ada kebudyaan yang harus dilestarikan dan dijaga nilai-
nilainya. Bahkan generasi muda harus ikut berperan dalam mensosialisasikan ,
melestarikan, dan menjaga kebudayaan. Yaitu dengan cara ikut berpartisasi
misalnya kegiatan gotong royong, dan acara-acara kebudayaan lainnya.

Kesimpulan
Dari pemaparan pembahasan diatas dewasa ini bisa kita tarik kesimpulan bahwa
faktor utama terjadinya sosial budaya dalam masyarakat perumahan Kota Serang Baru,
Provinsi Banten. Karena adanya urbanisasi, transmigrasi, sosial ekonomi dan lain lain serta
Dilihat dari sejauh mana manusia individual atau masyarakat itu faham akan pentinngya
budaya dalam diri sendiri maupun masyrakat, dengan berjalannya waktu dan pesatnya
pertumbuhan teknologi di zaman yang semakin modern terkadang membuat seseorang
berfikir lebih keras lagi agar mampu beradaptsi.

Dalam sosial budaya pasti banyak mengalami perubahan, dan banyak faktor
pendukung untuk berubah, diantara urbanisasi,transmigrasi, sosial ekonomi dan lain lain.
Sehingga secara tidak langsung memaksa kita untuk lebih luwes dalam menerima sesuatu hal
yang baru, meninggalkan sifat fanatisme, kekunoan, dan harus membukan diri dan
membiasakan akan suatu budaya yang baru, berperan aktif dalam masyarakat dengan
meluangkan sedikit waktu untuk bersosialisai dan mengenal lebih dalam akan budaya yang
ada dilingkungan kita.
Hal ini bisa kita lakukan dari diri kita sendiri, keluarga dan masyarakat dalam
menjaga kebudayaan atau menerima kebudayaan baru selagi tidak merugikan ornag lain, dan
bernilai positif, setiap kebudayaan yang baru pasti memiliki masalah-masalah yang harus
dilewati karena dalam hidup ini tidak ada yang tidak bermasalah, semunya memiliki masalah
namun setiap masalah bisa diselesaikan dengan cara masing-masing, dalam masalah
kebudayaan ini kita bisa saja menyelesaikannya dengan cara bermusyawarah, mengadakan
kajian, seminar atau dalam kegiatan kegiatan adat kebudayaan seperti gotong royong.

Pentingnya mempersiapkan generasi penerus kebudayaan agar selalu melestarikan


dan menjaga nilai-nilai kebudayaan yang ada di zaman yang semakin canggih jangan sampai
memudar, oleh karna itu amat sangat penting generasi yang lebih tua membagi ilmu
pengetahuannya mengenai pentingnya kebudayaan, pengalaman dan melestarikan budaya
yang ada. Meski urbanisasi terus terjadi karena peningkatan jumlah penduduk yang semikin
pesat dan perkembangan zaman teknologi semakin canggih, harus tetap mampu melestarikan
kebudayaan dari keberagaaman budaya.

Daftar Pustaka
1.Id.m.wikipedia.org pengertian budaya

2. www.maxmanroe.com pengertian sosial

3. Publikauma jurnal ilmu administrasi publik 7(2): 12-25 mengambil dari (zelinsky, w. 1971
The Hypotesis of the Mobility Transition. The Geographical Review , 61 (2),219-249)

4. Doko pendekatan pembangunan ditinjau dari segi perencanaan lokal. Bandung

5.soekanto, R. 1997. Sosiologi suatu pengantar. Jakata: Rajawali press

Anda mungkin juga menyukai