Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan dibagi menjadi tiga buah Trimester yaitu Kehamilan Trimester I,
Kehamilan Trimester II dan Kehamilan Trimester III. Dalam setiap kehamilannya
banyak ibu hamil yang mengalami permasalahan kehamilan di tiap masa
kehamilan yang berbeda, tetapi lepas dari hal tersebut semua ibu hamil memiliki
kebutuhan dasar yang sama dan harus dipenuhi
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana
dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut
meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis,
kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung
dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil
meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi
& body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling,
persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi,
ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, tanda
bahaya dalam kehamilan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan kehamilan?
2. Apa saja kebutuhan fisik pada ibu hamil dan cara pemenuhannya?
3. Apa saja kebutuhan psikologis yang biasa terjadi pada ibu hamil?

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi mata kuliah kesehatan reproduksi
2. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan fisik pada ibu hamil dan cara
memenuhinya
3. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan psikologis pada ibu hamil selama
kehamilannya

4
4. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kebutuhan dasar
ibu hamil
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun dalam tiga bagian. Adapun sistematika penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penulisan makalah dan sistematika penulisan
makalah.
Bab II, bagian pembahasan yang membahas tentang pengertian kehamilan,
kebutuhan fisik ibu hami, dan kebutuhan psikologis ibu hamil
Bab III, bagian penutup, kesimpulan, saran dan daftar pustaka

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kehamilan
Kehamilan adalah serangkaian proses yang dialami oleh wanita yang diawali
dengan pertemuan antara sel telur dan sel sperma di dalam indung telur
( ovarium ) wanita, lalu berlanjut ke pembentukan zigot, perlekatan atau
menempel di dinding rahim, pembentukan plasenta, dan pertumbuhan serta
perkembangan hasil konsepsi sampai perkembangan hasil konsepsi sampai
cukup bulan ( aterm )

B. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil


1. Oksigen
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang
digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk
mempertahankan tubuhnya dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel.
Asupan oksigen bisa terganggu disebabkan oleh berbagai factor yang
salah satunya adalah :
a. Aktifitas ibu hamil yang berlebihan, karena kegitan yang berlebihan dapat
membuat daya serap oksigen lemah.
b. Asupan gizi ibu hamil yang kurang bagus, sehingga ibu kekurangan
energi untuk mengantarkan darah dan oksigen ke rahim.
c. Emosi. Keadaan jiwa seseorang saat hamil sangat mempengaruhi
keseluruhan proses kehamilan. Oleh karena itu stress dapat memicu
gangguan asupan oksigen.
Cara menanganinya dengan melakukan konsultasi dokter dan
pemeriksaan CTG dan pemberian obat-obatan untuk melebarkan pembuluh
darah, selain itu ibu hamil sebaiknya tidak terlalu banyak aktifitas karena
akan menimbulkan kelelahan dan ketegangan.

2. Nutrisi dalam Kehamilan

6
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan
untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan
untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock
CL, 2004). 
Nutrisi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001).
Nutrisi merupakan salah satu kebutuhan vital bagi semua makhluk
hidup. Kebutuhan nutrisi ibu hamil meningkat 15 % dibandingkan dengan
kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk
pertumbuhan ibu dan janin. Makanan dikonsumsi ibu hamil 40 % digunakan
untuk pertumbuhan janin dan sisanya (60 %) digunakan untuk pertumbuhan
ibunya. Secara normal kenaikan berat badan ibu hamil 11-13 kg.
Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil berguna untuk :
a. Pertumbuhan dan perkembangan janin
b. Mengganti sel-sel tubuh yang rusak
c. Sumber tenaga
d. Mengatur suhu tubuh dan cadangan makanan
Kebutuhan makanan sehari-hari untuk ibu hamil, yaitu :
a. Kalori
Selama hamil, ibu membutuhkan tambahan energi/kalori untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, juga plasenta, jaringan
payudara, cadangan lemak, serta untuk perubahan metabolisme yang
terjadi. Di trimester II dan III, kebutuhan kalori tambahan ini berkisar 300
kalori per hari dibanding saat tidak hamil. Berdasarkan perhitungan,
pada akhir kehamilan dibutuhkan sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari
kebutuhan kalori sebelum hamil.
b. Asam Folat
Janin sangat membutuhkan asam folat dalam jumlah banyak guna
pembentukan sel dan sistem syaraf. Selama trimester pertama janin
akan membutuhkan tambahan asam folat sebanyak 400 mikrogram per
harinya. Jika janin mengalami kekurangan akan asam folat, maka hal ini
akan membuat perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan dapat
7
membuat janin terlahir dengan kelainan seperti mengalami
anenchephaly (tanpa batok kepala), mengalami bibir sumbing dan
menderita spina bifda (kondisi dimana tulang belakang tidak
tersambung). Asam folat yang bisa di dapat pada buah-buahan, beras
merah dan sayuran hijau.
c. Protein
Kebutuhan protein bagi wanita hamil adalah sekitar 60 gram. Artinya,
wanita hamil butuh protein 10-15 gram lebih tinggi dari kebutuhan wanita
yang tidak hamil. Protein tersebut dibutuhkan untuk membentuk jaringan
baru, maupun plasenta dan janin. Protein juga dibutuhkan untuk
mendukung pertumbuhan dan diferensiasi sel.
d. Lemak
Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan
membutuhkan lemak sebagai sumber kalori utama. Lemak merupakan
sumber tenaga yang vital dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta.
Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran darah akan
meningkat pada akhir trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan
lemak yang akan mendukung persiapannya untuk menyusui setelah bayi
lahir.
e. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang
dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin
selama dalam kandungan membutuhkan karbohidrat sebagai sumber
kalori utama. Pilihan yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks
seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin dan
mineral, karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang
dianjurkan selama hamil untuk mencegah terjadinya konstipasi atau sulit
buang air besar dan wasir.
f. Vitamin dan mineral
Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral
dibanding sebelum hamil. Ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Tak cuma itu.
Tambahan zat gizi lain yang penting juga dibutuhkan untuk membantu
proses metabolisme energi seperti vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan
8
asam pantotenat. Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk membentuk
DNA dan sel-sel darah merah, sedangkan Vitamin B6 juga berperan
penting dalam metabolisme asam amino.
Kebutuhan vitamin A dan C juga meningkat selama hamil. Begitu juga
kebutuhan mineral, terutama magnesium dan zat besi. Magnesium
dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan lunak.
Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah dan
sangat penting untuk pertumbuhan dan metabolisme energi, disamping
untuk meminimalkan peluang terjadinya anemia. Kebutuhan zat besi
menjadi dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil.

3. Personal hygiene
Personal hygiene adalah kebersihan yang dilakukan untuk diri sendiri.
Kebersihan badan mengurangkan kemungkinan infeksi, karena badan yang
kotor banyak mengandung kuman-kuman.
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya
dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak
keringat, menjaga kebersihan diir terutama lipatan kulit ( ketiak, bawah buah
dada, daerah genetalia ) dengan dibersihkan dengan air dan dikeringkan.
Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena seringkali
mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium.
Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan paerburukan hygiene
mulut dan dapat menimbulkan karies gigi.

4. Pakaian selama Kehamilan


Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang
longgar dan mudah dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat.
Ada dua hal yang harus diperhatikan dan dihindari yaitu :
a. Sabuk stoking yang terlalu ketat, karena akan mengganggu aliran balik.
b. Sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit
pinggang akan bertambah
Payudara perlu ditopang dengan BH yang memadai untuk mengurangi
rasa tidak enak karena pembesaran dan kecenderungan menjadi pendulans.

9
5. Eliminasi ( BAB/BAK )
Kebutuhan Eliminasi adalah suatu kebutuhan yang dialami oleh setiap
Ibu hamil yang berhubungan dengan BAK dan BAB karena terjadinya
perubahan kondisi fisik yang terjadi pada masa kehamilan.
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup
lancar, untuk memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu
minum dan menjaga kebersihan sekitar kelamin perubahan hormonal
mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar, sehingga buang air besar
mengalami obstipasi (sembelit). Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang
disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, untuk mengatasi
sembelit dianjurkan untuk meningkatkan gerak, banyak makan makanan
berserat (sayur dan buah-buahan). Sembelit dapat menambah gangguan
wasir menjadi lebih besar dan berdarah

6. Seksual
Masalah hubungan seksual merupakan kebutuhan biologis yang tidak
dapat ditawar, tetapi perlu diperhitungkan bagi mereka yang hamil,
kehamilan bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual.
Pada hamil muda hubungan seksual sedapat mungkin dihindari, bila
terdapat keguguran berulang atau mengancam kehamilan dengan tanda
infeksi, pendarahan, mengeluarkan air. Pada kehamilan tua sekitar 14 hari
menjelang persalinan perlu dihindari hubungan seksual karena dapat
membahayakan. Bisa terjadi bila kurang higienis, ketuban bisa pecah, dan
persalinan bisa terangsang karena, sperma mengandung prostaglandin.
Perlu diketahui keinginan seksual ibu hamil tua sudah berkurang karena
berat perut yang makin membesar dan tekniknya pun sudah sulit dilakukan.
Posisi diatur untuk menyesuaikan pembesaran perut

7. Mobilisasi dan body mekanik


Ibu hamil harus mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri
dengan baik dan kiat berdiri duduk dan mengangkat tanpa menjadi tegang.
Body mekanik (sikap tubuh yang baik) diinstruksikan kepada wanita hamil

10
karena diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari yang aman dan
nyaman selama kehamilan.
Karena sikap tubuh seorang wanita yang kurang baik dapat
mengakibatkan sakit pinggang. Alternatif sikap untuk mencegah dan
mengurangi sakitpinggang :
a. Gerakan atau goyangkan panggul dengan tangan diatas lutut dan sambil
duduk di kursi dengan punggung yang lurus atau goyangkan panggul
dengan posisi berdiri pada sebuah dinding.
b. Untuk berdiri yang lama misalnya menyetrika, bekerja di luar rumah
yaitu letakkan satu kaki diatas alas yang rendah secara bergantian atau
menggunakan sebuah kotak.
c. Untuk duduk yang lama caranya yaitu duduk yang rendah menapakkan
kaki pada lantai lebih disukai dengan lutut lebih tinggi dari pada paha.
d. Menggunakan body mekanik dimana disini otot-otot kaki yang berperan.
 Untuk menjangkau objek pada lantai atau dekat lantai yaitu dengan
cara membengkokan kedua lutut punggung harus lurus, kaki
terpisah 12-18 inchi untuk menjaga keseimbangan.
 Untuk mengangkat objek yang berat seperti anak kecil caranya yaitu
mengangkat dengan kaki, satu kaki diletakkan agak kedepan dari
pada yang lain dan juga telapak lebih rendah pada satu lutut
kemudian berdiri atau duduk satu kaki diletakkan agak kebelakang
dari yang lain sambil ibu menaikkan atau merendahkan dirinya. 
e. Menyarankan agar ibu memakai sepatu yang kokoh atau menopang dan
tumit yang rendah dari 1 inchi.

8. Exercise / Senam hamil


Secara umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil sebagai
berikut :
a. Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan memelihara fungsi hati
untuk dapat menahan berat badan yang semakin naik, nyeri kaki,
varices, bengkak dan lain-lain.

11
b. Melatih dan mengusai teknik pernafasan yang berperan penting dalam
kehamilan dan proses persalinan. Dengan demikian proses relaksasi
dapat berlangsung lebih cepat dan kebutuhan 02 terpenuhi.
c. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut,
otot-otot dasar panggul dan lain-lain.
d. Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan.
e. Memperoleh relaksasi yang sempurna dengan latihan kontraksi dan
relaksasi.
f. Mendukung ketenangan fisik
Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan untuk melakukan senam
hamil sebagai berikut :
a. Kehamilan normal yang dimulai pada umur kehamilan 5 bulan (22
minggu)
b. Diutamakan kehamilan pertama atau pada kehamilan berikutnya yang
menjalani kesakitan persalinan / melahirkan anak premature pada
persalinan sebelumnya
c. Latihan harus secara teratur dalam suasana yang tenang
d. Berpakaian cukup longgar
e. Menggunakan kasur/ matras

9. Istirahat / Tidur
Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi
tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang
tidak disukainya. Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri
dalam waktu yang sangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola
istirahat dan tidur yang mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan
bayinya. Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan malam hari
harus dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga seminimal
mungkin. Tidur malam + sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur siang ± 1 jam

10. Imunisasi

12
Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap
berbagai penyakit yang dapat dicegah. Hal ini karena kemungkinan adanya
akibat yang membahayakan Janin.
Imunisasi harus diberikan pada wanita hamil hanya imunisasi TT untuk
mencegah kemungkinan tetanus neonatorum. Imunisasi TT harus diberikan
sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal 1 bulan, dan ibu
hamil harus sudah diimunisasi lengkap pada umur kehamilan 8 bulan.

11. Persiapan persalinan dan kelahiran bayi


Sangatlah penting bekerjasama dengan ibu, keluarga dan masyarakat
dalam mempersiapkan persalinan serta membuat rencana tindakan
sekiranya terjadi komplikasi-komplikasi. Rencana persalinan adalah rencana
tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan. Rencana ini
tidak harus dalam bentuk tertulis dan biasanya memang tidak tertulis.
Rencana ini lebih hanya sekedar diskusi untuk memastikan bahwa ibu dapat
menerima asuhan yang ia perlukan. Dengan adanya rencana persalinan
akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan
meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai
serta tepat waktu.
Ada 5 komponen penting dalam rencana kehamilan :
a. Langkah I : Membuat rencana persalinan
Idealnya setiap keluarga mempunyai kesempatan untuk membuat
suatu rencana persalinan. Hal-hal di bawah ini haruslah digali dan
diputuskan dalam membuat rencana persalinan tersebut :
 Tempat persalinan
 Memilih tenaga kesehatan terlatih
 Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut
 Bagaimana transportasi ke tempat persalinan
 Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara
 mengumpulkan biaya tersebut
 Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada
b. Langkah II : Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi
kegawatdaruratan pada saat pengambil keputusan tidak ada.

13
Penting bagi bidan dan keluarga untuk mendiskusikan :
 Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga ?
 Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan
utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan ?
c. Langkah III : Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi
kegawatdaruratan
Setiap keluarga seharusnya mempunyai rencana transportasi untuk
ibu, jika ia mengalami komplikasi dan perlu segera di rujuk ke tingkat
asuhan yang lebih tinggi. Rencana ini perlu dipersiapkan lebih dini
dalam kehamilan dan harus terdiri dari elemen-elemen di bawah ini :
 Dimana ibu akan bersalin (Desa, fasilitas kesehatan, rumah sakit)
 Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika
terjadi kegawatdaruratan
 Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial
d. Langkah IV : Membuat rencana/pola menabung
Keluarga seharusnya dianjurkan untuk menabung sejumlah uang
sehingga dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan jika
terjadi kegawatdaruratan. Banyak sekali kasus, dimana ibu tidak
mencari asuhan atau mendapatkan asuhan karena mereka tidak
mempunyai dana yang diperlukan.

e. Langkah V : Mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk persalinan


Seorang ibu dapat mempersiapkan segala sesuatunya untuk
persalinan. Ia dan keluarganya dapat mengumpulkan barang-barang
seperti pembalut wanita atau kain, sabun, seprai dan menyimpannya
untuk persiapan persalinan.

12. Memantau kesejahteraan janin


Memantau kesejahteraan janin dapat dilakukan ibu hamil dengan cara
menghitung gerakan janin dan menimbang pertumbuhan berat badan ibu
setiap trimesternya apakah mengalami peningkatan atau tidak.

13. Ketidaknyamanan dan cara mengatasinya

14
a. Sering buang air kecil atau nocturia
 Penjelasan mengenai sebab terjadinya
 Kosongkan saat terasa dorongan untuk BAK
 Perbanyak minum pada siang hari
 Jangan kurangi minum pada malam hari
 Batasi minum bahan diuretik seperti kopi, teh, cola dengan kafein
 Tidur dalam posisi miring, kaki ditinggikan untuk meningkatkan
deuresis
 Jelaskan tentang tanda Urinarius Tracktus Infections
b. Garis-garis di perut
 Gunakan anti pruritic jika ada indikasinya
 Gunakan pakaian yang menopang payudara dan abdomen
c. Chloasma/perubahan warna areola
 Hindari sinar matahari berlebihan selama kehamilan
 Gunakan bahan pelindung non alergis
d. Diare
 Cairan pengganti – rehidrasi oral
 Hindari makanan berserat
 Makan sedikit tapi sering
e. Edema
 Hindari posisi berbaring terlentang
 Hindari posisi berdiri dalam waktu yang lama
 Tinggikan kaki, miring kekiri
 Hindari kaos kaki yang ketat
 Lakukan senam secara teratur
f. Gatal-gatal
 Gunakan kompres, dingin mandi berendam/shower
 Gusi berdarah
 Berkumur dengan air hangat
 Memeriksakan gigi secara teratur
 Jaga kebersihan gigi, mengosok gigi dan flossing

15
g. Hemoroid (wasir)
 Hindari konstipasi
 Makan makanan yang berserat tinggi
 Gunakan kompres hangat
 Dengan perlahan masukkan kembali ke dalam rectum
h. Insomnia
 Gunakan teknik relaksasi
 Mandi air hangat, minum minuman hangat (susu)
i. Kelelahan/fatigue
 Yakinkan bahwa hal ini normal terjadi dalam kehamilan
 Dorong ibu untuk sering beristirahat
 Hindari istirahat yang berlebihan
j. Keputihan
 Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
 Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih kuat daya
serapnya
 Hindari pakaian dalam dan pantyhose yang terbuat dari bahan nilon
k. Keringat bertambah
 Pilihlah pakaian yang longgar dan tipis
 Tingkatkan intake cairan
l. Konstipasi
 Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet
 Istirahat cukup
 Senam
 Membiasakan BAB teratur
 BAB setelah ada dorongan
m. Kram pada kaki
 Kurangi komsumsi susu (kandungan fosfor tinggi)
 Berlatih dorsofleksi pada kaki
 Gunakan penghangat
n. Mengidam

16
 Jelaskan tentang bahaya makan yang tidak benar
 Makan makanan yang bergizi
o. Perut kembung
 Hindari makanan yang mengandung gas
 Mengunyah makanan secara sempurna
 Lakukan senam secara teratur
p. Pusing
 Bangun secara perlahan dari posisi istirahat
 Hindari berdiri terlalu lama
 Hindari berbaring dalam posisi terlentang
q. Rasa mual/muntah-muntah
 Hindari bau atau faktor-faktor penyebab
 Makan biskuit kering atau roti bakar
 Makan sedikit-sedikit tapi sering
 Duduk tegak setiap kali selesai makan
 Hindari makanan yang berminyak dan bumbu merangsang
 Bangun tidur secara perlahan-lahan, hindari gerakan secara tiba-tiba

14. Kunjungan ulang


Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan
setelah kunjungan antenatal yang pertama. Kunjungan antenatal minimal 4
kali selama kehamilan (1x TM I, 1x TM II, 2x TM III). Tujuan kunjungan ulang
difokuskan pada pendeteksian komplikasi, mempersiapkan kelahiran dan
kegawatdaruratan. Jadwal kunjungan ulang sebaiknya :
a. Sampai dengan 28 mgg usia kehamilan, setiap 4 mgg
b. Antara 28-36 mgg usia kehamilan, setiap 2 mgg
c. Antara 36 mgg sampai kelahiran, setiap mgg

15. Persiapan laktasi


Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting
karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui
bayinya. Untuk itu ibu hamil sebaiknya masuk dalam kelas Bimbingan

17
Persiapan Menyusui (BPM). Suatu pusat pelayanan kesehatan seperti RS,
RB dan Puskesmas harus mempunyai kebijakan yang berkenaan dengan
pelayanan ibu hamil yang menunjang keberhasilan menyusui

16. Pekerjaan
Seorang wanita yang hamil harusnya berhenti bekerja diluar rumah
sangat tergantung pada jenis pekerjaannya, apakah lingkungan pekerjaan
mengancam kehamilan/tidak dan seberapa besar energi fisik dan mental
yang diperlukan dalam bekerja. Sebagai contoh : wanita yang bekerja
sebagai radiografer dianjurkan untuk meninggalkan pekerjaannya beberapa
bulan sebelum hamil

17. Tanda-tanda bahaya kehamilan


Selama kunjungan antenatal, ibu mungkin mengeluhkan bahwa ia
mengalami ketidaknyaman. Kebanyakan dari keluhan ini adalah
ketidaknyaman yang normal dan merupakan bagian dari perubahan yang
terjadi pada tubuh ibu selama hamil. Sebagian seorang bidan, penting bagi
kita membedakan antara ketidaknyaman normal dengan tanda-tanda
bahaya.
Tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan diantisipasi dalam
kehamilan lanjut adalah :
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat
c. Penglihatan kabur
d. Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
e. Keluar cairan pervaginam
f. Gerakan janin tidak terasa
g. Ketuban pecah dini
h. Nyeri perut yang hebat
i. Serotinus
j. Demam tinggi

C. Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil

18
1. Trimester 1
Sekarang wanita merasa sedang hamil dan perasaannya pun bisa
menyenangkan atau tidak menyenangkan. Hal ini dipengaruhi oleh keluhan
umum seperti lelah, lemah, mual, sering buang air kecil, membesarnya
payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya
perubahan emosi yang sering terjadi adalah mudah menangis, mudah
tersinggung, kecewa penolakan, dan gelisah serta seringkali biasanya pada
awal kehamilan ia berharap untuk tidak hamil.
Pada trimester ini adalah periode penyesuaian diri, seringkali ibu
mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil.
ibu sering merasa ambivalen, bingung, sekitar 80% ibu melewati
kekecewaan, menolak, sedih, gelisah. Kegelisahan timbul karena adanya
perasaan takut, takut abortus atau kehamilan dengan penyulit, kematian
bayi, kematian saat persalinan, takut rumah sakit, dan lain-lain. Perasaan
takut ini hendaknya diekspresikan sehingga dapat menambah pengetahuan
ibu dan banyak orang yang membantu dan member perhatian. Oleh karena
itu sangat penting adanya keberanian wanita untuk komunikasi baik dengan
pasangan, keluarga meupun bidan.
Sumber kegelisahan lainnya adalah aktivitas seks dan relasi dengan
suami. Wanita merasa tidak mempunyai daya tarik, kurang atraktif adanya
perubahan fisik sehingga menjadi tidak percaya diri. Kebanyakan wanita
mengalami penurunan libido pada periode ini. Keadaan ini membutuhkan
adanya komunikasi yang terbuka dan jujur dengan suami. Perubahan
psikologi ini menurun pada trimester 2 dan meningkat kembali pada saat
mendekati persalinan.
Kegelisahan sering dibarengi dengan mimpi buruk, firasat dan hal ini
sangat mengganggu. Dengan meningkatnya pengetahuan dan pemahaman
akan kehamilan, bahaya/risiko,komitmen untuk menjadi orang tua,
pengalaman hamil akan membuat wanita menjadi siap. Perasaan ambivalen
akan berkurang pada akhir trimester 1 ketika wanita sudah menerima/
menyadari bahwa dirinya hamil dan didukung oleh perasaan aman untuk
mengekspresikan perasaannya.
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan
menjadi ayah adalah timbulnya perasaan bangga atas kemampuannya
19
mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan akan kesiapannya
untuk menjadi seorang ayah dan pencari nafkah untuk keluarganya.
Seorang calon ayah akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang sedang
mulai hamil dan menghindari hubungan seks karena takut mencederai janin

2. Trimester 2
Periode ini sering disebut periode sehat (radian health) ibu sudah bebas
dari ketidaknyamanan. Selama periode ini wanita sudah mengharapkan
bayi. Dengan adanya gerakan janin, rahim yang semakin membesar,
terlihatnya gerakan bayi saat di USG semakin meyakinkan dia bahwa
bayinya ada dan dia sedang hamil. Ibu menyadari bahwa bayinya adalah
individu yang terpisah dari dirinya oleh karena itu sekarang ia lebih fokus
memperhatikan bayinya. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai
dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Sebelum
adanya gerakan janin ia berusaha terlihat sebagai ibu yang baik, dan
dengan adanya gerakan janinia menyadari identitasnya sebagai ibu. Hal ini
menimbulkan perubahan yang baik seperti kontak sosial meningkat dengan
wanita hamil lainnya, adanya gelar calon ibu baru, ketertarikannya pada
kehamilan dan persalinan serta persiapan untuk menjadi peran baru.
Kebanyakan wanita mempunyai libido yang meningkat dibandingkan
trimester I, hal ini terjadi karena ketidaknyamanan berkurang, ukuran perut
tidak begitu besar

3. Trimester 3
Periode ini sering disebut priode menunggu dan waspada sebab pada
saat itu ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya, menunggu tanda-tanda
persalinan. Perhatian ibu berfokur pada bayinya, gerakan janin dan
membesarnya uterus mengingatkan pada bayinya. Sehingga ibu selalu
waspada untuk melindungi bayinya dari bahaya, cedera dan akan
menghindari orang/hal/benda yang dianggapnya membahayakan bayinya.
Persiapan aktif dilakukan untuk menyambut kelahiran bayinya, membuat
baju, menata kamar bayi, membayangkan mengasuh/merawat bayi,
menduga-duga akan jenis kelaminnya dan rupa bayinya.

20
Pada trimester III biasanya ibu merasa khawatir, takut akan kehidupan
dirinya, bayinya, kelainan pada bayinya, persalinan, nyeri persalinan, dan
ibu tidak akan pernah tahu kapan ia akan melahirkan. Ketidaknyamanan
pada trimester ini meningkat, ibu merasa dirinya aneh dan jelek, menjadi
lebih ketergantungan, malas dan mudah tersinggung serta merasa
menyulitkan. Disamping itu ibu merasa sedih akan berpisah dari bayinya dan
kehilangan perhatian khusus yang akan diterimanya selama hamil, disinilah
ibu memerlukan keterangan, dukungan dari suami, bidan dan keluarganya.
Masa ini disebut juga masa krusial/penuh kemelut untuk beberapa
wanita karena ada kritis identitas, karena mereka mulai berhenti bekerja,
kehilangan kontak dengan teman, kolega (Oakley, dalam Sweet,1999).
Mereka merasa kesepian dan terisolasidi rumah. Wanita mempunyai banyak
kekhawatiran seperti tidakan meedikalisasi saat persalinan, perubahan body
image merasa kehamilannya sangat berat, tidak praktis, kurang atraktif,
takut kehilangan pasangan. Bidan harus mampu mengkaji dengan teliti/hati-
hati sejumlah stres yang dialami ibu hamil, mampu menilai kemampuan
coping dan memberikan dukungan
4. Mengurangi dampak psikologi pada ibu hamil
a. Support Keluarga
Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang
wanita yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu
yang baru pertama kali hamil. Seorang wanita akan merasa tenang dan
nyaman dengan adanya dukungan dan perhatian dari orang – orang
terdekat.
 Suami
Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan
terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi
kehamilan dan proses persalinan, bahkan juga memicu produksi ASI.
Suami sebagai seorang yang paling dekat, dianggap paling tahu
kebutuhan istri. Saat hamil wanita mengalami perubahan baik fisik
maupun mental. Tugas penting suami yaitu memberikan perhatian
dan membina hubungan baik dengan istri, sehingga istri
mengkonsultasikan setiap saat dan setiap masalah yang dialaminya

21
dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama mengalami
kehamilan.
Keterlibatan suami sejak awal masa kehamilan, sudah pasti
akan mempermudah dan meringankan pasangan dalam menjalani
dan mengatasi berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya
akibat hadirnya sesosok “manusia mungil” di dalam perutnya.
Bahkan, keikutsertaan suami secara aktif dalam masa kehamilan,
menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam artikel berjudul “What
Your Partner Might Need From You During Pregnancy” terbitan Allina
Hospitals & Clinics (tahun 2001), Amerika Serikat, keberhasilan
seorang istri dalam mencukupi kebutuhan ASI untuk si bayi kelak
sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan keterlibatan suami
dalam masa-masa kehamilannya.
Saat hamil merupakan saat yang sensitif bagi seorang wanita,
jadi sebisa mungkin seorang suami memberikan suasana yang
mendukung perasaan istri, misalnya dengan mengajak istri jalan-
jalan ringan, menemahi istri ke dokter untuk memeriksakan
kehamilannya serta tidak membuat masalah dalam komunikasi.
Diperoleh tidaknya dukungan suami tergantung dari keintiman
hubungan, ada tidaknya komunikasi yang bermakna, dan ada
tidaknya masalah atau kekhawatiran akan bayinya.
 Keluarga
Lingkungan keluarga yang harmonis ataupun lingkungan tempat
tinggal yang kondusif sangat berpengaruh terhadap keadaan emosi
ibu hamil. Wanita hamil sering kali mempunyai ketergantungan
terhadap orang lain disekitarnya terutama pada ibu primigravida.
Keluarga harus menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan
menjadi orang tua.
 Lingkungan
Dukungan Lingkungan Dapat Berupa :
1. Doa bersama untuk keselamatan ibu dan bayi dari ibu – ibu pengajian/
perkumpulan/ kegiatan yang berhubungan dengan sosial/ keagamaan

22
2. Membicarakan dan menasehati tentang pengalamaan hamil dan
melahirkan
3. Adanya diantara mereka yang bersedia mengantarkan ibu untuk
periksa
4. Menunggui ibu ketika melahirkan
5. Mereka dapat menjadi seperti saudara ibu hamil
b. Support Tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan dapat memberikan peranannnya melalui dukungan :
 Aktif : melalui kelas antenatal
 Pasif : dengan memberikan kesempatan kepada ibu hamil yang
mengalami masalah untuk berkonsultasi.
Tenaga kesehatan harus mampu mengenali tentang keadaan yang ada
disekitar ibu hamil atau pasca bersalin, yaitu:bapak, kakak, dan pengunjung.
c. Rasa Aman Nyaman Selama Kehamilan
Peran keluarga khususnya suami, sangat diperlukan bagi seorang wanita
hamil. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami kepada kehamilan
akan mempererat hubungan antara ayah anak dan suami istri. Dukungan
yang diperoleh oleh ibu hamil akan membuatnya lebih tenang dan nyaman
dalam kehamilannya. Hal ini akan memberikan kehamilan yang sehat.
Dukungan yang dapat diberikan oleh suami misalnya dengan mengantar ibu
memeriksakan kehamilan, memenuhi keinginan ibu hamil yang ngidam,
mengingatkan minum tablet besi, maupun membantu ibu malakukan kegiatan
rumah tangga selama ibu hamil. Walaupun suami melakukan hal kecil namun
mempunyai makna yang tinggi dalam meningkatkan keadaan psikologis ibu
hamil ke arah yang lebih baik.
d. Persiapan Menjadi Orang Tua
 Kehamilan dan peran sebagai orang tua dapat dianggap sebagai masa
transisi atau peralihan
 Terlihat adanya peralihan yang sangat besar akibat kelahiran dan peran
yang baru, serta ketidak pastian yang terjadi sampai peran yang baru ini
dapat disatukan dengan anggota keluarga yang baru.
Peran orang tua sebagai proses peralihan yang berkelanjutan :

23
 Peralihan menjadi orang tua merupakan suatu proses dan bukan suatu
keadaan statis
 Berawal dari kehamilan dan merupakan kewajiban menjadi orang tua
dimulai
Peran orang tua sebagai krisis dibandingkan sebagai masa peralihan :
 Perubahan ini dianggap suatu krisis apabila sangat hebat, sangat
mengganggu dan merupakan perubahan negatif
 Perubahan kebiasaan yang mengganggu seperti:
 Perubahan kehidupan seksual
 Pola tidur dan lain - lain
Hal- hal yang perlu diperhatikan terhadap kehadiran dari bayi baru lahir
adalah:
 Temperamen
 Cara pasangan mengartikan stres dan bantuan
 Bagaimana mereka berkomunikasi dan mengubah peran sosial mereka

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kehamilan adalah suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan
adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan dan mempunyai kebutuhan-
kebutuhan dasar.
Kebutuhan ibu yang tidak hamil dan kebutuhan ibu yang sedang hamil
sangatlah berbeda, oleh sebab itu sebagai ibu yang sedang hamil hendaknya
mempunyai kesadaran akan pentingnya kebutuhan dasar ibu hamil yang harus
dipenuhi. Tetapi hal ini tidak saja dibebankan kepada ibu hamil tetapi suami,
keluarga, bahkan lingkungan sekitar seharusnya mendukung untuk sebisa
mungkin memenuhi kebutuhan yang diperlukan ibu hamil guna membantu
kelancaran kehamilan ibu
Kebutuhan-kebutuhan dasar pada ibu hamil itu sangat penting yaitu : Nutrisi,
oksigen, personal hygiene, pakaian, eliminasi, mobilisasidan body mekanik,
senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, seksual, ketidaknyaman dan cara
mengatasinya, tanda bahaya dalam kehamilan, dan pekerjaan. Hal yang
penting harus diperhatikan sebenarnya adalah cara mengatur menu dan
pengelolaan menu tersebut dengan berpedoman pada pedoman umum gizi
seimbang.

B. Saran

25
Sebagai tenaga kesehatan terutama bidan sangat penting untuk menerapkan
Kebutuhan dasar ibu hamil pada ibu. Karna status gizi yang kurang baik
sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab utama dari berbagai
persoalan kesehatan yang serius pada ibu dan bayi.
Demikian makalah ini yang dapat penulis sajikan, penulis berharap makalah
ini dapat berkembang dengan berjalannya diskusi yang akan dijalankan oleh
teman-teman. Kurang lebihnya mohon di maafkan, untuk itu kepada para
pembaca mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya
makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

https://burangasitamaymo.wordpress.com/2015/06/26/makalah-kebutuhan-dasar-
ibu-hamil-2/

http://putryayyu.blogspot.co.id/2013/09/askeb-kehamilan-kebutuhan-dasar-ibu.html

http://wahyu-romadhona.blogspot.co.id/2014/02/makalah-askeb-1-kehamilan-
kebutuhan.html

http://askepophy.blogspot.co.id/2012/12/kebutuhan-ibu-hamil-trimester-iiidan-iii.html

http://askeb2-dianhusada.blogspot.co.id/p/kebutuhan-psikologis-ibu-hamil.html

26

Anda mungkin juga menyukai