Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN

PERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR

DI SUSUN OLEH :

YULINDA LEKOINTA

POLITEKNIK KEMENKES PALU

PRODI DII KEBIDANAN POSO

TAHUN 2019/2020
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Perawatan bayi baru lahir sangat penting dilakukan setelah bayi lahir dan sangat
bermanfaat baik untuk ibu maupun bayi seperti cepatnya pemulihan organ tubuh ibu yang
mengalami perubahan pada saat kehamilan serta terbinanya hubungan kasih sayang antara
ibu dan bayi. 

 Setelah melalui proses persalinan di klinik atau rumah sakit, orang tua baru akan segera
membawa bayinya pulang ke rumah. Menjalani hari-hari pertama bersama bayi baru lahir,
bukan perkara mudah. 

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana cara ibu merawat bayi baru lahir

2. Bagaimana cara perawatan bayi baru lahir

3. Bagaimana cara melakukanya

C. TUJUAN

1. Mengetahui cara merawat bayi baru lahir

2. Mampu melakukan perawatan paa bayi baru lahir


DAFTAR ISI

HALAMAN
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................2
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................2
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................2
C. TUJUAN........................................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB 11 PEMBAHASAN.....................................................................................................................4
A. PERAWATAN BAYI BARU LAHIR.......................................................................................4
B. MERAWAT BAYI BARU LAHIR.....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
BAB 11

PEMBAHASAN

A. PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

Perawatan bayi baru lahir sangat penting dilakukan setelah bayi lahir dan sangat
bermanfaat baik untuk ibu maupun bayi seperti cepatnya pemulihan organ tubuh ibu yang
mengalami perubahan pada saat kehamilan serta terbinanya hubungan kasih sayang antara
ibu dan bayi. 

 Setelah melalui proses persalinan di klinik atau rumah sakit, orang tua baru akan segera
membawa bayinya pulang ke rumah. Menjalani hari-hari pertama bersama bayi baru lahir,
bukan perkara mudah. 

1. Bagaimana bayi tidur?

Dalam sehari bayi dapat tidur sampai total 20 jam, yang terpecah dalam periode-
periode tidur 20 menit hingga 4 jam. Usahakan kamar bersuhu sejuk, tidak terlalu dingin dan
tidak terlalu panas, dan mendapat cahaya serta ventilasi cukup. Posisi tidur yang dianjurkan
adalah posisi terlentang karena dapat mencegah terjadinya sindrom kematian mendadak bayi
atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS). Tempat tidur bayi sebaiknya menggunakan alas
yang rata dan tidak terlalu lembut. Hindari menggunakan benda-benda yang dapat menutupi
kepala bayi.

2. Bagaimana merawat tali pusat bayi?

Setelah dipotong, tali pusat mungkin akan diolesi cairan antiseptik klorheksidin atau
antiseptik lain. Setelah itu tali pusat dibiarkan terbuka dan kering dan tidak perlu dikompres
dengan kasa yang mengandung cairan antiseptik.

Saat ingin merawat tali pusat, cuci tangan terlebih dahulu, jangan oleskan apapun
pada tali pusat, tidak perlu ditutup dengan kasa dan jangan ditutup dengan popok maupun
gurita. Usahakan agar tali pusat tidak basah, tidak terkena air seni maupun tinja bayi.
Tali pusat menjadi urutan pertama dalam daftar cara merawat bayi baru lahir, karena
banyak ibu baru yang bingung dengannya. Perawatan tali pusat harus hati-hati, karena mudah
terkena infeksi. Jika tali pusat terkena air saat bayi dimandikan, keringkan dengan cotton
buds atau kasa steril. Jangan bubuhi ramuan apa pun pada pangkal tali pusat. Biasanya, tali
pusat akan putus antara 1-2 minggu setelah kelahiran, tapi bisa juga lebih cepat atau lambat.
Setelah tali pusat putus, jika kotor bersihkan dengan baby oil dengan lembut dan hati-hati.
Jika tali pusat kotor, segera cuci bersih dengan air yang bersih dan sabun lalu keringkan
dengan kain bersih. Biarkan tali pusat terlepas sendiri. Jika terdapat tanda infeksi seperti
kemerahan dan atau bengkak pada pusat ataupun kulit di sekitarnya, berbau busuk dan
terlihat nanah, segera kontrol ke tenaga kesehatan terdekat.

3. Memandikan bayi

Saat lahir, bayi belum perlu dimandikan. Bayi masih memiliki lapisan pelindung yang
terlihat seperti lemak berwarna keputihan yang berfungsi untuk menjaga suhu bayi. Setelah 6
jam bayi dapat dilap dengan air hangat saja. Sebelum tali pusat lepas, bayi dapat dimandikan
dengan kain lap atau spon. Setelah tali pusat lepas bayi dapat dimandikan dengan dimasukkan
ke dalam air, hati-hati kepala terendam dalam air. Gunakan air hangat-hangat kuku, sabun
dan sampo khusus bayi. Sebaiknya tidak memandikan bayi terlalu pagi maupun terlalu sore.
Saat melakukan perawatan kulit bayi, prinsipnya menggunakan seminimal mungkin zat-zat
yang berkontak dengan kulit, karena kulit bayi masih sangat sensitif.

4. Perawatan mata bayi

Untuk membersihkan kotoran di mata, basuh dengan menggunakan kapas steril yang
dibasahi air matang. Selalu gunakan satu kapas steril untuk tiap mata. Usap dengan arah dari
dalam ke luar.

5. Kulit

Bayi baru lahir minimal dimandikan sehari sekali karena ia belum tahan dingin. Entah
dengan cara berendam di bak mandi atau dilap dengan waslap basah yang sudah diberi sabun
bayi. Untuk mencegah munculnya biang keringat, atur temperatur ruangan/kamar bayi
senyaman mungkin. Jangan sampai bayi kepanasan. Sirkulasi udara dalam kamar harus baik.
6. Kulit kepala 

Kerak kulit atau cradle crap sering muncul di kulit kepala bayi. Hal ini disebabkan
kulit kepala terkena debu, keringat dan polusi udara. Kerak kulit dapat dibersihkan
menggunakan baby oil. Caranya, diamkan baby oil di atas kerak kulit kira-kira sekitar 10-15
menit, lalu bersihkan dengan kapas atau cotton bud secara lembut, dilanjutkan dengan
pencucian. Lakukan dengan lembut, di daerah ini terdapat satu peredaran darah di kepala
yang menyambung dengan otak. Usahakan kulit kepala tetap sejuk dan kering, karena kerak
ini akan makin parah jika kulit kepala berkeringat.

7. Rambut

Cuci rambut bayi menggunakan shampo khusus bayi dua kali seminggu. Basahi
rambutnya dengan semprotan halus atau basuh dengan tangan. Tambahkan satu-dua tetes
sampo dan gosok lembut sampai berbusa. Jangan sampai shampo mengenai mata. Basuh
sampai bersih dengan tangan.

8. Hidung

Bagian dalam hidung punya daya pembersih sendiri dan tak perlu perawatan khusus.
Jika ada cairan atau kotoran yang kelihatan keluar, bersihkan bagian luar hidung saja. Jika
bayi punya banyak lendir karena pilek dan mengganggu pernapasan, sedot keluar dengan cara
dengan aspirator hidung bayi yang bersih. Tutup sebelah lubang hidung dengan jari, lalu isap
sebelahnya. Lakukan secara bergantian.

9. Telinga

Banyak ibu baru bingung dengan cara merawat bayi baru lahir yang satu ini. Seperti
hidung, bagian dalam telinga juga tak boleh dibersihkan. Bunda boleh membersihkan jika
kotoran itu sudah mencapai “pintu” keluar atau setelah melewati “tikungan” di dalam liang
telinga luar. Ada pendapat bahwa cotton buds justru membuat kotoran masuk ke dalam liang
telinga. Cara yang disarankan adalah meneteskan 1 tetes baby oil ke liang telinga, dan
kotoran akan keluar dengan sendirinya beberapa hari kemudian. Tak percaya bukan? Yuk
kita coba. Sementara daun telinga dapat dibersihkan tiap kali memandikan bayi.
Gunakan cotton buds atau kapas yang dibasahi air hangat. Lakukan secara lembut.

10. Mulut
Mulut bayi tak perlu perawatan khusus. Jika lidah putih karena endapan susu formula,
bisa dibersihkan dengan kasa steril yang dibahasi dengan air matang. Jaga kebersihan tangan
Bunda, karena pada beberapa kasus ditemui jamur candida muncul di mulut bayi. Jika hal ini
terjadi segera berobatlah ke dokter.

11. Kuku

Kuku sebaiknya dijaga kebersihannya dengan memotongnyanya secara berkala.


Lakukan secara hati-hati, jangan sampai kulitnya ikut tergunting. Gunakan gunting kuku
khusus bayi. Untuk mencegah kuku-kuku bayi menggores bagian-bagian yang
membahayakan, tutuplah dengan sarung tangan saat bayi sedang tak diawasi. Selama ia
dalam pengawasan, tangannya tak usah diberi sarung. Sebab, tangan merupakan bagian dari
pancaindera yang harus dikembangkan.

12. Pantat bayi

Pantat adalah daerah yang sensitif dengan bahan kimia deterjen, diapers dan kotoran
sisa air kencing/tinja. Bila tidak bersih, sering kali timbul gatal-gatal dan merah di sekitar
bokong. Untuk mencegahnya usahakan pantat dalam kondisi kering dan bersih. Sebaiknya
gunakan diaper cream setelah pantat benar-benar kering, baru kemudian pakaikan diaper atau
popok. Jika sudah terlanjur timbul iritasi, cara alami yang dapat dilakukan adalah
membiarkan pantat terbuka saat berjemur di pagi hari dengan terkena sinar matahari pagi.
Tengkurapkan bayi di pangkuan Bunda. Jika dalam 1-2 hari tidak membaik bahkan lecet atau
berbintil-bintil kecil, hubungi dokter anak Anda.

B. MERAWAT BAYI BARU LAHIR

Merawat bayi baru lahir merupakan pekerjaan penuh dengan ketelitian. Bayi baru
lahir harus mendapatkan perlakukan yang ekstra dari ibu agar ia bisa tumbuh sehat dan
cerdas. Jadi, perlakuan istimewa apakah yang bisa Anda lakukan pada bayi baru lahir? Simak
tips berikut ini,
1. Berikan ASI untuk makanan utama bayi baru lahir

Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi baru lahir, karena ASI
mengandung colostrum dan zat-zat penting lainnya yang bagus untuk imunitas dan tumbuh
kembang bayi.

2. Menjaga kebersihan badan, pakaian, dan tempat tidur bayi

Menjaga kebersihan badan bisa dilakukan dengan cara memandikan atau menyeka
bayi baru lahir dua kali sehari. Gunakan produk-produk khusus bayi yang aman, mulai dari
sabun mandi, shampo, bedak, dan tisu basah. Untuk pakaian, pastikan dicuci terlebih dahulu
sebelum dipakai. Cuci pakaian bayi dengan deterjen cair khusus bayi karena tidak
menyisakan residu di pakaian yang menjadi penyebab iritasi kulit dan hindari penggunaan
softener. Pastikan kamar tidurnya bersih dan sirkulasi udaranya berfungsi sempurna.

3. Kosmetika bayi

Tak hanya dewasa, perawatan bayi baru lahir juga memerlukan kosmetika. Kosmetika
bayi banyak macamnya, ada baby bath, baby shampoo, baby oil, baby lotion, baby
powder, baby cream, baby cologne dan hair lotion. Sebenarnya tidak semuanya
dibutuhkan oleh bayi, jadi bijaksanalah dalam memilih. Apa pun mereknya, gunakan produk
yang sudah teruji secara klinis atau Clinical Proven Mild (CMP). Jika bayi yang baru lahir
bereaksi negatif saat dipakaikan kosmetika tertentu, misalnya timbul bercak-bercak merah di
kulit, maka kemungkinan bayi alergi pada kandungan kosmetika tersebut. Hentikan
pemakaian. Beralihlah pada kosmetika bayi yang bebas bahan kimia (green product).Hindari
juga menggunakan produk pengharum atau pelembut pakaian. Bahan kimia di dalamnya
terlalu “kuat” dan bisa mengiritasi kulit bayi yang baru lahir.

4. Jaga kehangatan tubuh bayi

Cara merawat bayi baru lahir berikutnya. Bayi harus dalam kondisi hangat, karena ia
masih berada dalam masa penyesuaian setelah beberapa bulan berada dalam kandungan ibu
yang hangat. Untuk menjaga kehangatan tubuhnya, Anda bisa memakaikan bedong bayi,
sarung tangan dan kaki, serta topi. Ada pendapat untuk menghangatkan bayi, maka bisa
dipakaikan gurita? Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena penggunakan gurita justru
membuatnya susah bernapas. Namun, jika ibu berniat menggunakan pada bayi baru lahir,
usahakan untuk tidak mengikatnya terlalu kencang.

5. Perhatikan kuku bayi baru lahir

Kuku bayi baru lahir memang masih lembut dan tipis, sehingga membuat orang tua
tidak tega untuk memotongnya. Demi menjaga kesehatan bayi, perawatan bayi harus
diperhatikan. Sebaiknya Anda memotong kuku bayi dengan alat pemotong khusus untuk bayi
baru lahir. Terkadang bayi suka memasukkan tangan ke dalam mulut. Bayi yang berkuku
panjang juga bisa melukai kulitnya yang lembutt.

6. Perhatikan pakaian dan popok bayi

Yang tak kalah penting saat merawat bayi, segera ganti pakaian apabila kotor atau
lembap, egitupun dengan popoknya. Segera bersihkan daerah bokong dan kemaluan bayi
setelah BAB atau BAK.

7. Siasati hal yang dibenci bayi

Kebanyakan bayi tidak suka acara lepas-pakai baju, mandi, keramas, diberi obat tetes
mata dan tetes hidung. Bisa-bisa dia mengamuk! Solusinya, lakukan kegiatan ini dengan
cepat, namun tetap hati-hati. Alihkan perhatian bayi dengan mengajaknya bercakap-cakap,
memberi pelukan dan ciuman.

8. Ritual tidur

Total waktu tidur bayi baru lahir adalah 16 jam sehari, dengan tidur malam yang
gelisah, diselingi beberapa kali bangun. Setelah usia 5 minggu, barulah bayi memiliki pola
tidur tetap, yaitu tidur lebih awal di malam hari dan terbangun 2-3 kali di tengah malam.
Ritual tidur bisa membantu bayi tidur lebih cepat dan berkualitas. Tahapannya, mandikan
bayi dengan air hangat yang sudah ditetesi baby bath, pijat bayi dengan baby oilatau lotion,
setelah itu ciptakan suasana tenang di kamar tidurnya. Anda bisa membacakan dongeng,
menyanyikan lagu Nina Bobok atau membubuhi bayi dengan baby powder. Gunakan produk
bayi yang harumnya menenangkan, namun aman dan teruji secara klinis atau Clinically
Proven Mild (CMP).

9. Mainan bayi

Fungsi mainan tidak hanya menghibur tetapi juga mengenalkan bayi pada berbagai
bentuk dan melatih otot matanya agar lebih terfokus. Untuk itu, pilihlah mainan dengan
warna-warna cerah. Mainan bergerak dan berbunyi (musical mobile) yang digantung di
tempat tidur akan merangsang indra penglihatan dan pendengaran bayi. Beruang Teddy yang
lembut menyenangkan bayi saat ia merabanya. Rattle, mainan genggam yang berbunyi jika
digoyang, juga menghibur dan melatih indra bayi. Tetapi tidak selalu harus mainan
mahal,lho! Bayi juga sangat terhibur melihat pantulan dirinya di cermin, bayangan di tembok
dan tetes hujan. Dan, tentu saja tidak ada yang lebih menggembirakan bayi dibanding saat ia
bermain dengan ayah dan ibunya.

10. Kenali penyakit bayi baru lahir

Kolik, ruam popok, hidung mampet, infeksi mata, lidah berjamur dan demam pasca-
imunisasi adalah beberapa penyakit langganan bayi baru lahir. Saat mengalaminya, bayi akan
rewel dengan tangis yang tidak biasa. Segera cari tahu dan atasi. Jika bayi yang baru lahir
mengalami ruam popok, segera bersihkan, dan biarkan dia tanpa popok –  diangin-anginkan –
sementara waktu. Hidung mampet, infeksi mata, demam pasca imunisasi dan lidah berjamur
dapat diantisipasi dengan resep obat dari dokter. Sedangkan kolik yang umumnya tidak dapat
disembuhkan, bisa diatasi dengan membuat bayi nyaman; diayun-ayun, disusui, atau diusap-
usap perut

11. Orang-orang di sekitar bayi

Bayi memang menggemaskan, tetapi, perlakukanlah dia sewajarnya. Jika terlalu


banyak orang yang menggendong dan mengajak bercanda, jika sebentar-sebentar pakaiannya
diganti, sebentara-sebentar diberi makan, atau jika ayah dan bunda bereaksi berlebihan
terhadap tangisannya, bayi bisa stres juga. Selain itu, perasaan bayi yang halus membuatnya
dapat “menangkap” suasana hati ibu sebagai orang terdekatnya. Ketika mood ibu jelek akibat
kelelahan misalnya, bayi bisa tahu dan dia pun ikut-ikutan rewel. Jadi, jagalah suasana hati
Anda di dekat bayi. Kalau perlu istirahat, serahkan bayi pada pengasuh lainnya di rumah
12. Lingkungan yang nyaman

Penting menciptakan lingkungan yang nyaman bagi bayi. Usahakan lingkungan bayi


tidak terlalu ramai atau berisik, terlalu dingin (kurang dari 20 derajat Celcius) atau terlalu
panas (lebih dari 31 derajat Celcius). Bayi juga bisa rewel karena silau, karena itu pastikan
cahaya lampu atau sinar matahari tidak jatuh tepat ke matanya. Lingkungan yang nyaman
juga berarti bebas dari gigitan nyamuk dan serangga. Anda bisa melakukanfogging di rumah
beberapa hari sebelum bayi hadir. Tidak dianjurkan  menggunakan obat pembasmi serangga
di kamar bayi karena racunnya bisa menempel di barang-barang bayi. Sementar gunakan saja
kain kelambu untuk bayi

13 Sesekali bawa bayi keluar rumah

Jika Anda mulai epresi dengan bayi baru lahir yang rewel, coba bawa bayi keluar
rumah untuk berjalan-jalan, seperti berjemur dipagi hari di halaman. Jika Anda bisa, biarkan
orang yang Anda percayai mengambil alih untuk sementara wak

14. Ketahuilah kapan harus mencari bantuan tambahan

Menjadi orang tua merupakan tantangan, bahkan pada hari yang baik. Jika Anda
depresi atau mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan bayi baru lahir, konsultasikan
dengan penyedia layanan kesehatan atau penyedia kesehatan mental.

Saat bayi dilahirkan

Jika bayi yang lahir dalam kondisi sehat dan tidak memerlukan bantuan medis, tubuh
bayi akan dikeringkan dengan handuk hangat. Lalu, bayi akan dipindahkan ke handuk kering
yang kedua untuk mencegah hipotermia yang disebabkan oleh penguapan setelah dilahirkan.
Proses pengeringan tersebut juga menstimulasi bayi agar menangis.

Para tim medis juga akan melakukan pemeriksaan fisik di awal secara singkat untuk menilai
ukuran bayi, memeriksa jenis kelamin, kelainan bawaan kongenital, atau kemungkinan
masalah klinis lainnya.
Kemudian, tali pusat juga akan diikat dari perut bayi. Setelahnya, bayi diletakkan di atas
perut atau dada sang ibu untuk melakukan kontak skin-to-skin dan inisiasi menyusui dini
(IMD).

Dikutip dari laman resmi IDAI, bayi berada pada lingkungan yang bersuhu hangat selama
dalam rahim ibu. Setelah dilahirkan, bayi akan berada pada suhu yang lebih rendah, sehingga
berisiko mengalami hipotermia atau suhu tubuh rendah.

Itulah sebabnya, kotak kulit antara ibu dan bayi sangat penting. Metode ini termasuk
proses adaptasi bayi baru lahir yang sangat baik untuk menghangatkan bayi secara alami.
Suhu kulit Anda akan menghangatkan bayi lebih cepat, dan menjaga suhunya tetap stabil.

Saat diletakkan pada dada, adaptasi bayi baru lahir berikutnya adalah dengan mencari puting
Anda dan proses inisiasi menyusui dini (IMD) pun terjadi selama setengah hingga satu jam.
Selain dapat menyukseskan ASI, proses IMD juga dapat membantu meningkatkan daya tahan
tubuh bayi. Stimulasi ini juga dapat merangsang pelepasan oksitosin ibu.
DAFTAR PUSTAKA

1. (ABM protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006)

2. (UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006 and UNICEF India : 2007, (Klausand Kennel
2001;
American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003)

3. (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003)

4. Undang-Undang No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

5. Undang-Undang N0 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

6. Undang-Undang No 21 tahun 2007 tentang Tindak Pidana perdagangan Orang

7. Standar Pelayanan Minimum Bidang Kesehatan

8. Standar Pelayanan Kebidanan, Kementerian Kesehatan RI tahun 2010

9. Pedoman Asuhan Persalinan Normal, Kementerian Kesehatan RI tahun 2009

10. Pedoman Pelayanan Neonatal Essensial Dasar, Kementerian Kesehatan RI tahun 2010

11. Pedoman Asuhan Keperawatan,Kementerian Kesehatan RI tahun ?

12. Standar Pelayanan Medis?

Anda mungkin juga menyukai