Anda di halaman 1dari 12

Makalah Psikososial dan Budaya dalam

Keperawatan

Disusun oleh :
SARAH FEBRI KUSUMANINGRUM
1801046
PRODI S1 KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Alzheimer,Autisme,Amnesia,Parkinson,Cognitive Behavior Therapy ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya

       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Alzheimer,Autisme,Amnesia,Parkinson,Cognitive Behavior
Therapy. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Klaten, Oktober 2019

Penulis
I. ALZHEIMER
A. Pengertian Alzheimer
Penyakit Alzheimer merupakan salah satu penyakit demensia yang paling sering
ditemukan pada orang tua berusia 65 tahun ke atas. Demensia merupakan suatu gejala
kerusakan otak yang berpengaruh pada kemampuan seseorang dalam berpikir,
mengingat,menilai, berbahasa, perubahan suasana hati, berperilaku dan
berkomunikasi
Gangguan tersebut menjadikan orang yang menderita penyakit Alzheimer akan
kesulitan untuk menjalankan aktivas sehari-hari (Rose Kusuma,2013)
Penurunan fungsi kognitif yang terjadi tidak langsung serta merta, tetapi secara
bertahap. Fungsi pertama uyang mengalami penurunan adalah perhatian dan memori.
Perubahan kepribadian juga turut terjadi dari akibat penurunan memori dan perhatian
yang di tandai dari apatis, menarik diri, tidak mampu berbahasa secara baik dan lancar
(RoseKusuma,2013)

B. Gejala klinis
Etiologi penyakit Alzheimer masih belum di ketahui , meskipun kemunculan penyakit
ini terkait erat dengn kondisi lanjut usia. Faktor lain yang berpengaruh adalah genetic.
Asosiasi Alzheimer memberikan 10 tanda untuk mendeteksi penyakit Alzheimer
1. Kehilangan memori yang mengganggu aktivitas sehari-hari
2. Kesulitan dalam berencana dsan memecahkan masalah
3. Kesulitan menyelesaikan tugas pekerjaan dan aktivitas familiar
4. Disorietasi dengan waktu dan tepat
5. Kesulitan dalam memahami gambar visual dan ruang
6. Problem baru dengan kata dalam berbicara dan menulis
7. Salah menempatkan benda dan kehilangan kemampuan untuk mengikuti
langkah-langkah
8. Lemah dalam mengambil keputusan
9. Menarik diri dari pekerjaan atau aktivitas social
10. Perubahan pada mood, perilaku dan kepribadian
Stadium alzhaimer ada 3 yaitu :
1. Stadium 1 ( ringan ) : gangguan memori untuk hal baru gangguan aktivitas
harian yang kompleks, perubahan perilaku
2. Stadium 2 ( sedang ) : tidak mengenal lagi keluarga dan teman dekat, senang
keluyuran sampai tersesat, delusi, insomnia
3. Stadium 3 ( berat ) : tidak dapat mengenal keluarga terdekat, tidak mengingat
info baru, tidak dapat mengerti kata
C. Patofisiologi
Patofisiologi terjadinya demensia terkait infeksi masih jelas. Peran infeksi SSP
terhadap proses neuorodigenerasi yang mendasari terjadinya dimensia terkait infeksi
dari berbagai literature yang ada bersifat asosiatif berbagai agent infeksi
menyebabkan infeksi pada SSP dengan memanfaatkan factor virulensi tersebut, agent
infeksi mampu menginduksi respons inflamasi diotak dengan akibat terajdinya proses
neuorodigenerasi , suatu proses yang mengakibatkan terjadi dimensia ( Herpan Syafii
Harahap, Sri Budhi Rianawati, 2015)
Pasien alzhaimer umumnya mengalami antrofi korfikal dan berkurang nya
saraf secara signifikan, terutama saraf koligernik. kerusakan saraf koligernik terjadi
terutama pada bagian limbic otak (daerah yang terlihat dalam emosi ) dan korteks
(terlibat dalam memori dan pusat pikiran atau advcanced reasoning center). ( Zullies
Ikawati, 2012 )
Pada otak pasien dijumpai lesi yang di sebut senile plaques dan neurofibrillarytangles,
yang terpusat pada daerah yang sama dimana terjadi defisit kolinergik. (Bursa Ilmu,
2012)
Patofisiologinya bermula jauh sebelum tanda klinis nya terlihat. Penyakit ini
menyebabkan penurunan intelektual penderita secara progresif yang mempengaruhi
fungsi sosialnya,meliputi :
1. Penurunan ingatan jangka pendek atau kemampuan belajar atau menyimpan
informasi
2. Penuruan kemampuan berbahasa
3. Ketidakmampuan menggambar atau mengenal gambar 2-3 dimensi dan lain-
lain
D. Factor risiko
Beberapa factor risiko yang berpotensi menjadi etiologi umum penyakit alzhaimer,
yaitu :
1. Usia
2. Riwayat keluarga
3. Factor genetic, gen APOE-e4
4. Jenis kelamin, wanita
5. Penyakit kardiovaskular
6. Penyakit diabetes
7. Rokok
8. Penggunaan alcohol
9. Suplemen dan zat gizi
10. Hipertensi

Untuk mendiagnosis apakah benar penyakit alzhaimer atau penyakit lain nya,
langkah paling tepat adalah mengkonsultasikannya pada para dokter dan praktisi
kesehatan, sementara orang yang menderita penyakit alzhaimer menampak kan gejala-
gejala yang bervariasi . daya tahan tubuh dapat bertahan dalam kondisi Alzheimer
bisa berlangsung 2-4 tahun dan bahkan dapat mencapai puluhan sampai 20 thn
tergantung dari kondisi individu. Umumnya , bagian otak yang pertama kali diserang
ialah yang berkaitan dengan memori dan berpikir. Pada akhirnya otak akan kehilangan
fungsinya dan pada tingkat keparahan tinggi menyebabkan kematian ( Rose Kusuma,
2013 )
E. Pencegahan
Tindakan preventif yang dilakukan untuk mencegah kondisi alzhaimer
1. Menurunkan homocysteine
2. Menurunkan tingkat kolesterol
3. Menunurkan tekanan darah
4. Olahraga
5. Mengontrol peradangan
F. Pengobatan
Terapi yang diberikan untuk penyakit alzhaimer bukan unyuk menyembuhkan , tetapi
mengarah pada 3 sasaran yaitu fungsi-fungsi normal pasien, laju perkembangan
penyakit dan gangguan yang tidak diinginkan

Terapi nonfarmakologis meliputi program adaptif-restoratif yaitu :


1. Orientasi realitas ( upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada
penderita )
2. Stimulasi kognitif berupa memory enhancement program, reminiscene
( membangkitkan ingatan melalui kenangan/peristiwa masa lalu).
3. Edukasi pengasuh berupa training dan konseling
4. Intervensi lingkungan berupa terapi cahaya, terapi music, dan keamanan
5. Penanganan gangguan perilaku seperti menyanyi, ibadah, rekreasi
6. Bersosialisasi
7. Tingkat aktivitas di siang hari
Konsumsi rutin pada omega 3 dapat membantu mengurangi risiko tinggi kolesterol,
tekanan darah, diabetes factor inilah yang mungkin menyebabkan omega 3 baik
dikonsumsi oleh orang-orang yang beresiko terkena penyakit alzhaimer

II. AUTISME
A. Pengertian
Autisme merupakan suatu kumpulan sindrom yang mengganggu
perkermbangan saraf. Penyakit ini mengganggu perkembangan anak,diagnosisnya
diketahui dari gejala-gejala yang tampak dan ditunjukan dengan adanya
penyimpangan perkembangan.
Autisme atau biasa disebut dengan ASD (autisme spectrum disorder)
merupakan gangguan perkembangan fungsi otak yang kompleks dan sangat bervariasi
(spectrum). Biasanya, gangguan perkembangan ini meliputi cara
berkomunikasi,berinteraksi social, dan kemampuan berimajinasi. Dari data para ahli ,
diketahui bahwa penyandang ASD anak lelaki 4 kali lebih banyak dibandingkan
penyandang ASD anak perempuan

B. Ciri- ciri
Ciri-ciri yang menimbulkan risiko timbulnya autisme :
1. Tidak mau tersenyum bila diajak senyum
2. Tidak bereaksi bila namanya di panggil
3. Temperamen yang pasif pada umur 6 bulan dan ikuti dengan iritabilitas yang
tinggi
4. Cenderung sangat terpukau dengan benda tertentu
5. Interaksi sosial yang kurang
6. Ekspresi muka yang kurang hidup pada saat mendekati umur 12 bulan
7. Pada umur 1 tahun , anak ini lebih jelas menunjukan gangguan komunikasi
dan berbahasa
8. Bahasa tubuhnya kurang
9. Pengertian bahasa reseptif dan ekspretif rendah

Dr Zwaigenbaum mengatakan bahwa kekuatan prediksi dari ciri-ciri anak autis ini
sangat kuat. Dari anak yang telah dipantau selama 24 bulan, yang kemudian benar-
benar terdiagnosis sebagai ASD menunjukan sedikitnya tujuh dari enam belas ciri-ciri
tersebut.

C. Perilaku autisme
Berikut ini adalah beberapa perilaku berlebihan pada anak autis :
1. Perilaku self abuse ( melukai diri sendir)
2. Agresif
3. Mengamuk
4. Masuk atu membuat berantakan
5. Perilaku stimulasi
Beberapa perilaku berkekurangan pada anak autis :
1. Kesiapan belajar
2. Ketrampilan motoric kasar
3. Keterampilan motoric halus
4. Imitasi nonverbal
5. Imitasi verbal
6. Pembicaraan sederhana yang berguna
7. Mengidentifikasi, melabel (menyebut nama) dan bercerita (reseptif dan
ekspresif)
8. Pemahaman kalimat-kalimat
9. Bekerja mandiri pada suatu tugas
10. Menggunakan konsep-konsep umum dan hubungan
D. 10 hal yang diinginkan oleh anak autis
1. Perilaku adalah komunikasi
2. Janganlah menarik kesimpulan apapun
3. Cari gangguan sensoris terlebih dahulu
4. Berikan aku waktu untuk mengatur diriku sendiri sebelum aku
memerlukannya
5. Katakanlah kepadaku apa yang harus dilakukan dengan cara yang positif dan
bukan cara memerintah
6. Jangan mengharapkan terlalu banyak
7. Berilah aku waktu untuk beralih dari satu aktivitas ke aktivitas yang lain
8. Janganlah membuat suatu keadaan buruk menjadi tambah buruk lagi
9. Kritiklah dengan lembut
10. Berikanlah pilihan yang benar
E. Berikut ini beberapa kiat untuk orang tua yang anaknya baru saja terdiagnosis autis :
1. Pelajarilah autisme
2. Pelajarilah berbagai jenis terpi autisme sambil tetap menjalani hidup yang
serasi
3. Carilah bantuan dan nasihat serta pilihlah yang cocok untuk anda dan anak
anda
4. Hargai ,cintai ,dan belajarlah dari anak anda
5. Tetap sabar dan bersikap positif
6. Bantulah anak anda mengembangkan kemampuan dan minatnya
7. Carilah terapis yang terbaik
8. Pikirkanlah untuk memperbaiki diet anak anda
9. Berilah waktu dan ruang untuk diri anda sendiri
10. Cintai dan terimalah anak anda sebagaimana adanya

III. AMNESIA
A. Pengertian
Amnesia adalah suatu gangguan kemampuan mempelajari hal-hal baru atau
mengingat hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya serta menimbulkan hambatan
pada fungsi social dan pekerjaan ( Mansjoer, 2001 )
B. Etiologi
Salah satu penyebab dari amnesia fisiologis adalah Kerusakan otak yang
disebabkan karena trauma,tumor, stroke. Sementara ituy untuk penyebab fungsional
adalah factor psikologis , seperti pertahanan ego

C. Gejala
Gejala utama nya adalah adanya ketidak mampuan mmepelajari hal-hal baru
( amnesia anterograde ) atau mengingat hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya
( amnesia retrograde ) daya ingat jangka pendek biasanya terganggu bahkan pada
kasus yang berat sedangkan daya ingat jangka panjang yang meliputi pengalaman
masa kecil tidak terganggu ( Mansjoer, 2001 )
D. Perjalanan penyakit dan prognosis
Timbul secara tiba-tiba seperti trauma dan penyakit cerebrovascular dapat juga
timbul bertahap. Durasi nya dapat singkat kurang dari sebulan ( amnesia paristen )

IV. PARKINSON
A. Pengertian
Penyakit Parkinson adalah penyakit saraf yang memburuk secara bertahap dan
memengaruhi bagian otak yang berfungsi mengoordinasikan gerakan tubuh. Akibatnya,
penderita kesulitan mengatur gerakan tubuhnya, termasuk saat berbicara, berjalan, dan
menulis.
Suatu kondisi degeneratif yang terutama mengenai jaras ekstrapiramidal dopamin, dan
karakteristiknya adalah trias yang terdiri dari :
1. Aknesia
2. Rigiditas
3. Tremor
B. Etiologi
1. Lebih sering terjadi pada seiring dengan bertambahnya usia rata-rata usia
sekitar 60 tahun
2. Relative tidak ada factor genetik yang diketahui
3. Terdapat hubungan lemah antara penyakit Parkinson dan berbagai factor
lingkungan
C. Patologi
Penyakit Parkinson terutama mengenai neuron dopaminergic ysng berproyeksi
dari substansia nigra otak tengah sampai striatum ganglia basalis
Secra patofisiologis, kerusakan jarak dopaminergic menyebabkan ketidakseimbangan
sistem ekstrapiramidal dengn mekanisme kolinergik dan neurotransmitor lain nya
D. Terapi
DOPA
Dosis oral DOPA dapat menembus sawar darah otak sehimgga dapat mencapai lokasi
kerjanya pada pemberinya oral karena obat ini belum mencapai otak lalu di kombinasi
bersama benserazip atau karbidopa

V. COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY


A. Pengertian
Cognitive behavioral modification merupakan salah satu terapi modifikasi
perilaku yang menggunakan kognitif sebagai “ kunci” dari perubahan perilaku.
Terapis membuantu klien dengan cara membuang pikiran keyakinan buruk klien,
untuk kemudian diganti dengan kontruksi pola pikir yang lebih baik
Terapi kognitif behavioral merpakan salah satu pendekatan psikoterapi yang paling
banyak diterapkan dalam mengatasi bebbagai gangguan ,termasuk kecemasan dan
depresi.
CBT merupakan bentuk terapi mental yang menekan kan peran penting dalam
berfikir

Menurut  Beck dalam Blenkiron (2010:5) mendefinisikan CBT sebagai


“pendekatan konseling yang dirancang untuk menyelesaikan permasalahan konseli
pada saat ini dengan cara melakukan restrukturisasi kognitif dan perilaku yang
menyimpang”. Menurut Pedneault (2008) Cognitive Behavior Therapy  adalah” salah
satu bentuk psikoterapi yang didasarkan pada teori bahwa tanda dan gejala fisiologis
berhubungan dengan interaksi antara pikiran, perilaku dan emosi”.
Terapi kognitif behavioral adalah terapi yang mempergunakan gabungan
antara tiga pendekatan yaitu biomedik, intrapsikik dan lingkungan. Dalam
melakukan terapi dengan teknik ini banyak mempergunakan prosedur dasar untuk
melakukan perubahan kognitif dan perilaku. Terapi ini didasarkan pada teori bahwa
efek keadaan emosi, perasaan dan tindakan seseorang, sebagian besar ditentukan
oleh bagaimana seseorang tersebut membentuk dunianya, jadi bagaimana seseorang
berfikir, menentukan bagaimana perasaan dan reaksinya.

B. Macam distori kognitif


Macam-macam distori kognitif antara lain :
1. Filter mental
2. Mendiskualisasi yang positif
3. Loncatan
4. Membaca pikiran
5. Kesalahan peramal
C. Tujuan
Tujuan umum dalam teknik CBT yaitu :
1. Meningkatkan aktivitas yang diharapkan
2. Menurunkan perilaku yang tidak dikehendaki
3. Meningkatkan rekresi
4. Meningkatkan dan memberi kesempatan dalam kemampuan social
D. Teknik
Teknik yang biasa dipergunakan oleh para ahli (McLeod, 2006: 157-158) yaitu:
a. Menata keyakinan irasional.
b. Bibliotherapy, menerima kondisi emosional internal sebagai sesuatu yang
menarik ketimbang sesuatu yang menakutkan.
c. Mengulang kembali penggunaan beragam pernyataan diri dalam role play
dengan konselor.
d. Mencoba penggunaan berbagai pernyataan diri yang berbeda dalam situasi ril.
e. Mengukur perasaan, misalnya dengan mengukur perasaan cemas yang dialami
pada saat ini dengan skala 0-100.
f. Menghentikan pikiran, individu belajar untuk menghentikan pikiran negatif
dan mengubahnya menjadi pikiran positif.
g. Desentisisasi sistematis.
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer. A., 1999, Kapita selekta kedokteran, Edisi 3, Jilid 1, Jakarta :
Penerbit Aesculapius

Anda mungkin juga menyukai