No Diagnosa keperawatan Tujuan / Kriteria hasil Intervensi
1 Ketidakefektifan Perfusi jaringan serebral berhubungan dengan aliran Noc Nic
darah ke otak terhambat circulation status Peripheral sensation management Definisi:penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu tissu perfusion:cerebral (menejem sensasi perifer) kesehatan Kriteria hasil: 1. Monitor daerah tertentu yang hanya Batasan Karakteristik: peka terhadap Tidak ada nadi mendemostrasikan status panas/dingin/tajam/tumpul Perubahan fungsi motorik sirkulasi yang ditandai dengan 2. Monitor adanya paretese Perubahan karakteristik kulit (warna, elastisitas, rambut, kelembapan, tekanan systole dan diastole 3. Instruksikan keluarga untuk kuku, sensasi, suhu) dalam rentang yang mengobservasi kulit jika ada isi Indeks ankle brakial <0,90 diharapkan atau laserasi Perubahan tekanan darah di ekstremita tidak ada ortostatik hipertensi 4. Gunakan sarung tangan untuk Waktu pengisian kapiler lebih dari 3 detik tidak ada tanda-tanda proteksi Klaudikasi peningkatan tekanan 5. Batasi gerakan pada kepala, leher Warna tidak kembali ketungkai saat tungkai diturunkan intrakranial (tidak lebih dari 15 dan punggung Kelambatan penyembuhan luka perifer mmhg) 6. Monitor kemampuan BAB Penurunan nadi 7. Kolaborasi pemberian analgesik Edem mendemonstrasikan Nyeri ekstremitas 8. Monitor adanya tromboplebitis kemampuan kognitif yang 9. Diskusikan mengenai penyebab Bruid femoral ditandai dengan Pemendekatan jarak total yang ditempuh dalam uji berjalan 6 menit perubahan sensai berkomunikasi dengan jelas Pemendekatan jarak bebas nyeri yang ditempuh dalam uji berjalan 6 dan sesuai dengan kemampuan menit perestesia menunjukkan perhatian , konsentrasi dan orientasi Faktor yang berhubungan memproses informasi kurang pengetahuan tentang faktor pemberat ( misalnya merokok, gaya membuat keputusan dengan hidup, menonton, trauma, obesitas, asupan garam dan imobiltas) benar kurang pengetahuan tentang proses penyakit (misalnya DM, hiperlipidemia) menunjukkan fungsi sensori gaya hidup monoton, merokok motori crania yang utuh:tingkat kesadaran membaik ,tidak ada gerakan- gerakan involunter.
No Diagnosa Noc Nic
2 Ketidakefektifan pola Noc Nic napas berhubungan Respiratory status:ventilation airway management dengan depresi pusat Respiratory status: airway patency 1. Buka jalan napas, gunakan teknik chin lift atau jaw trust bila perlu pernapasan Vital sign status. 2. Posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi Definisi:inspirasi dan Kriteria hasil: 3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan napas buatan atau ekspirasi yang Mendemonstrasikan batuk efektif 4. Pasang mayo bila perlu tidak memberi ventilasi dan suara napas yang bersih , 5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu Batasan Karakteristik: tidak ada sianosis dan dipsnea 6. Keluarkan sekret dengan batuk atau section Perubahan kedalaman (mampu mengeluarkan sputum, 7. Auskultasi suara napas, catat adanya suara napas tambahan pernapasan 8. Lakukan saction pada mayo mampu bernapas dengan mudah, Ekskrusi dada 9. Berikan bronkodilator bial perlu tidak ada pursed lips) Mengambil posisi tiga 10. Berikan pelembab udara kassa basa Nacl lembab titik Menunjukkan jalan napas yang paten (klien tidak merasa tercekik 11. Atur intake untuk cairan Bradipnea 12. Mengoptimalkan keseimbangan Penurunan tekanan irama, naps frekuwensi napas dalam Rentang normal tidak ada 13. Monitor respirasi dan status oksigen ekspirasi suara napas abnormal Oksigen therapy Penurunan ventilasi Tanda-tanda vital dalam rentang 1. Bersihkan mulut, hidung, sekret, trakea semenit normal (tekanan darah, nadi dan 2. Pertahankan jalan napas yang paten Penurunan kapasitas vital pernapasan 3. Atur peralatan oksigen Dipneu 4. Monitor aliran oksigen Peningkatan diameter 5. Pertahankan posisi pasien anterior-posterior 6. Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi Pernapasan cuping 7. Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigen hidung Vital sign monitoring Ortopneu 1. Monitor tekanan darah, nadi, suhu dan RR Fase ekspirasi 2. Catat adanya fluktuasi tekanan darah memenjang 3. Monitor VS pada saat pasien berbaring, duduk atau berdiri Pernapasan bibir 4. Auskultasi TD pada kedua tengan dan bandingkan Takipnea 5. Monitor tekanan darah, nadi RR, sebelum dan selama dan setelah Penggunaan otot aktifitas aksesorius untuk 6. Monitor kualitas dari nadi bernapas 7. Monitor frekuensi dan irama pernapasan Faktor yang 8. Monitor suara paru berhubungan 9. Monitor pola pernapasan abnormal Ansietas 10.Monitor suhu, warna dan kelembaban kulit Posisi tubuh 11.Monitor sianosis perifer Deformitas tulang’deformitas 12.Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, dinding dada peningkatan sistolik Keletihan 13.Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign Hiperventilasi Sindrom hipoventilasi Gangguan muskuloskletal Kerusakan neurologis Iamturitas neurologis Disfungsi neuromuskular Obesitas Nyeri Keletihan otot pernapasan, cidera medula spinalis NO diagnosa Kep Tujuan/KH INTERVENSI
3 hambatan mobilitas fisik berhubungan Tujuan: setelah di lakukan NIC
dengan gangguan fungsi neurologis tindakan selama 3 x 24 jam 1. Monitoring vital sign sebelum dan sesudah mobilitas fisik pasien mulai latihan dan lihat respon pasien saat latihan Batasan karakteristik : membaik. 2. Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan - Penurunan waktu reaksi NOC : 3. Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat - Kesulitan membolak-balik posisi berjalan dan cegah terhadap cedera - Dispnea setelah beraktivitas - Join movement : active 4. Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain - Perubahan cara berjalan - Mobility level tentang teknik ambulasi - Keterbatasan kemampuan melakukan - Self care : ADLs 5. Kaji kemampuanpasien dalam mobilisasi keterampilan motorik kasar - Transfer performance 6. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan - Keterbatasan rentang pergerakan sendi Kriteria hasil : ADLs secara mandiri sesuai kemampuan - Ketidakstabilan postur 7. Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan - TTV DBN - Pergerakan lambat bantu penuhi kebutuhan ADLs pasien - Melakukan aktivitas 8. Berikan alat bantu jika klien memerlukan kehidupan sehari-hari secara 9. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan mandiri. berikan bantuan jika diperlukan - Klien meningkat dalam aktivitas fisik - Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas - Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah - Bantu untuk mobilisasi - ROM aktif.
No Diagnosa kep Tujuan/KH INTERVENSI
4 gangguan eliminasi urin Noc : Nic : berhubungan dengan Elimination konfusi kerusakan Urinari continuence 1. Lakukan penilaian kemih yang komprehensif berfokus pada inkontinensia, kontrol saraf pusat Kriteria hasil output urin, pola berkemih) Definisi:disfungsi pola Kandung kemih kosonng 2. Memantau penggunaan obat dengan sifat kolinergik eliminasi urin secara penuh, tidak ada residu 3. Memantau efek-efek obat yang diresepkan Batasan karakteristik urin 4. Sediakan waktu yang cukup untuk pengosongan kandung kemih Disuria Intake cairan dalam rentang 5. Gunakan double void teknik Sering berkemih normal 6. Masukkan kateter kemih Anyang-anyangan Bebas dari ISK 7. Anjurkan pasien atau keluarga merekan output urin Inkontinensia Tidak ada spasme bledder 8. Memantau asupan dan keluaran Nokturia Balance cairan seimbang 9. Memantau tingkat distensi kandung kemih Retensi 10.Membantu dengan toilet secara berkala Dorongan Faktor yang berhubungan Biofisik, kognitif, budaya, tahap perkembangan, penyakit, cidera Perseptual, psikososial, pembedahanm, trauma No Diagnosa Tujuan / KH Intervensi
5 gangguan termoregulasi berhubungan NOC Fever treatment
dengan peningaktan TIK Hidration’ definisi: fruktuasi suhu tubuh diatas Adherence behavior 1. Monitor suhu tubuh minimal tiap 2 dan dibawah kisaran normal Immune status jam batasan karakteristik: Risk kontrol 2. Rencanakan monitoring suhu secara Risk detektion kontinyu Dasar kuku sianostik 3. Monitor vital sign Fruktasi suhu tubuh diatas atau Kriteria hasil: 4. Monitor warna dan suhu kulit dibawah kisaran normal - Keseimbangan antara produksi 5. Monitor tanda-tanda hipertermi dan Kulit kemerahan panas, panas yang diterima dan hipotermi Hipertensi kehilangan panas 6. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi - Temperatur stabil 36,5-37 7. Selimut pasien untuk mencegah Peningkatan frekuensi - Tidak ada kejang kehilangan hangat tubuh pernapasan - Tidak ada perubahan warna kulit 8. Ajarkan pada pasien cara mencegah Sedikit menggigil keletihan akibat panas Kejang - Glukosa darah stabil 9. Diskusikan tentang pengaturan suhu Pucat - Pengendalian resiko hipertermi dan kemungkinan efek negative dari Piloreksi - Pengendalian resiko hipotermi kedinginan Kulit dingin - Pengendalian resiko proses 10. Ajarkan indikasi dari hipotermi dan Kulit hangat menular penanganan yang diperlukan Pengisian ulang kapiler yang 11. Berikan antipiretik jika perlu lambat Takikardi Faktor yang berhubungan Usia yang ekstrem Fluktasi suhu lingkungan Penyakit Trauma
NO Diagnosa Kep Tujuan/ KH INTERVENSI
6 Kerusakan komunikasi verbal NOC 1. Gunakan penerjemah jika diperlukan
berhubungan dengan gangguan 2. Beri satu kalimat simple setiap bertemu jika diperlukan pada serebral Anxiety self control 3. Konsultasikan dengan dokter kebutuhan terapi bicara Batasan karakteristik: Sensory function 4. Dorong pasien untuk berkomunikasi secara perlahan Tidak ada kontak mata Fear self control 5. Dengarkan dengan penuh perhatian Tidak dapat bicara 6. Berdiri didepan apsien ketika berbicara Kriteria hasil:: 7. Beri anjuran pada pasien atau keluarga tentang alat bantu bicara Kesulitan untuk mengekspresikan fikiran 8. Anjurkan kunjungan keluarga secara rutin untuk memberi Komunikasi: penerimaan , secara verbal stimulus komunikasi interprestasi, dan ekspresi pesan lisan Kesluitan menyusun 9. Anjurkan dengan ekspresi diri dengan cara lain dalam tulisan dan non verbal meningkat kalimat menyampaikan informasi (bahasa isyarat) Komunikasi ekpresif Kesulitan memahami Peneglolaan informasi: klien mampu pola komunikasi yang untuk memperoleh , mengatur, dan biasa menggunakan informasi Kesulitan dalam Mampu mengontrol rasa ketakutan menggunakan ekspresi terhadap ketidakmampuan berbicara wajah Mampu mengkomunikasikan Disorientasi orang kebutuhan dilingkungan sosial Disorientasi ruang Disorientasi waktu Tidak bicara Dipsnea Ketidakmampuan menggunakan ekpresi wajah Pelo, sulit bicara, gagap, menolak bicara
Faktor yang berhubungan
Ketiadaan orang terdekat Perubahan konsep diri Perubahan sistem saraf pusat Defek anatomis(misanya celah palatum, perubahan neuromuskular apda sistem persarafan Penurunan sirkulasi keotak Gangguan emosi Kendala lingkungan Efek samping obat No Diagnosa Kep Tujuan/KH INTERVENSI
7 Resiko Injury berhubungan NOC : NIC : Environment Management (Manajemen lingkungan)
dengan penurunan tingkat kesadaran Risk Kontrol 1. Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien Kriteria Hasil : 2. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan Faktor resiko kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat Klien terbebas dari cedera penyakit terdahulu pasien Eksternal Klien mampu menjelaskan 3. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya - Biologis (misalnya cara/metode untukmencegah memindahkan perabotan) tingkat imunisasi, injury/cedera 4. Memasang side rail tempat tidur komunitas , Klien mampu menjelaskan factor 5. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih mikroorganisme resiko dari lingkungan/perilaku 6. Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau - Zat kimia( racun, personal pasien. polutan, obat, agensi Mampumemodifikasi gaya hidup 7. Membatasi pengunjung farmasi, alkohol, nikotin, untukmencegah injury 8. Memberikan penerangan yang cukup pengawet, kosmetik, Menggunakan fasilitas kesehatan yang 9. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien. pewarna ada 10. Mengontrol lingkungan dari kebisingan - Agen nosokomial Mampu mengenali perubahan status 11. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan - Cara pemindahan kesehatan 12. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau - Nutrisi, misalnya desain pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan struktur, pengaturan penyebab penyakit. komunitas, Internal - Profil darah yang abnormal misalnya leukositosis, leukopenia, trombositopenia, koagulasi, talasemia - Disfungsi biokimia - Usia perkembangan baik fisiologis maupun psikologis - Disfungsi efektor - Disfungsi imun autoimun - Disfungsi integratif - Malnutrisi - Fisik misalnya integirtas kulit tidak utuh , gangguan mobilitas - Psikologis - Disfungsi sensorik - Hipoksia jaringan