Anda di halaman 1dari 3

PEMBELAHAN SEL IMMANUEL

XII MIPA G
14
1. Profase: terjadi pembentukan kromosom dan
membran nukleus mulai menghilang
terjadi kromatin berubah menjadi kromosom
membran nukleus mulai menghilang
setrosom bergerak ke kutub yang berlawanan
benang spindel mengikat kromosom
membran nukleus sudah hilang
2. Metafase: kromosom berjajar di bidang equatorial
(tengah)
3. Anafase: kromatid pada masing – masing
kromosom ditarik ke kutub, bergerak ke arah
berlawanan
4. Telofase: terjadi sitokinesis yang menyebabkan sel
membelah menjadi dua anakan
terbentuk membran nukleus
kromatid berubah menjadi kromatin
(terbentuk kromatin lagi)
terjadi sitokenesis (pembelahan sitoplasma)

Tahapan pembelahan sel Meiosis 1


1. Profase I: meliputi 5 tahapan yaitu,
Leptoten: kromatin berubah menjadi kromosom
Zigoten: kromosom homolog akan berpasangan
Paktiten: kromatid akan memisah namun ada bagian yang masih
menyatu
Diploten: terjadi pindah silang pada kromosom
Diakinesis: kromosom bertambah tebal
2. Metafase I: kromosom homolog berada pada bidang ekuator
3. Anafase I: kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan
4. Telofase I: tahapan ini mirip seperti pada tahapan telofase
pembelahan mitosis. Namun, pada telofase I sel masuk berupa
kromosom.
Tahapan pada Meiosis II
1. Profase II:membran nukleus menghilangbenang spindel mengikat
kromosom
2. Metafase II: kromosom berada pada bidang equator
3. Anafase II: terjadi pergerakan kromatid ke arah kutub yang
berlawanan
4. Telofase II: terbentuk membran nukleus, kromatid terjadi kromatin,
terjadi pemisahan menjadi dua sel anak
Ringkasan karakteristik pembelahan meiosis diberikan seperti daftar
berikut
pembelahan meiosis terjadi pada pembentukan sel gamet (sperma
dan ovum)
mengalami dua kali pembelahan
sifat sel anakan setengah dari sifat induk
jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk
sifat kromosom haploid (n), kromosom tidak berpasangan
GAMETOGENESIS MANUSIA

SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis adalah permulaan dari proses pembentukan sel
OOGENESIS
Oogenesis adalah tahap pembentukan sel telur (ovum) di dalam organ indung telur
spermatozoa yang biasa kita kenal sebagai sperma. Tahap ini terjadi di bagian yang disebut ovarium. Oogenesis dimulai dengan pembentukan benih-benih sel
telur yang disebut oogonia. Pembentukan benih sel telur pada perempuan dimulai
organ kelamin jantan yang disebut testis, tepatnya berada di bagian tubulus
sejak di dalam kandungan perempuan, ketika masih berbentuk janin yang sudah
seminiferous. memiliki organ reproduksi

Proses Spermatogenesis Proses Oogenesis


1. Spermatogonium 1. Pada tahap proses penggandaan terjadi dalam ovarium janin ketika masih
Spermatogonium memiliki kromosom yang berjumlah 23 pasang. dalam kandungan. Pada tahap penggandaan dan pembelahan, sel primordial
mengalami pembelahan mitosis membentuk oogonia (tunggal = oogo-nium)
Spermatogonium merupakan awal dari tahap proses ini. Spermatogonium
yang bersifat diploid oosit primer
akan mengalami proses mitosis dan berubah bentuk menjadi spermatosit
2. Pada tahap proses pertumbuhan terjadi pada ovarium bayi pada ibu. Pada
primer atau pertama. tahap pertumbuhan oogonium mengalami pembelahan pada mitosis yang
2. Spermatosit primer membentuk oosit primer (diploid). Oosit primer berada dalam keadaan dorman
Spermatosit sekunder memiliki kromosom yang berjumlah 23 pasang. (rehat) sampai anak perempuan mengalami masa pubertas atau beranjaknya ke
Spermatosit sekunder hasil dari pembelahan spermatogonium secara masa remaja.
3. Pada tahap proses pematangan dimulai pada masa puber. Pada masa pubertas
mitosis. Spermatosit primer akan mengalami pembelahan secara meiosis l
terjadi perubahan hormonal dalam tubuh anak perempuan. Perubahan tersebut
dan berubah bentuk menjadi spermatosit sekunder atau kedua.
mengakibatkan terjadinya proses oosit primer membelah secara meiosis 1
3. Spermatosit sekunder menghasilkan oosit sekunder (berukuran besar) dan badan polar 1(berukuran
Spermatosit sekunder memiliki kromosom yang berjumlah 23. Pada tahap kecil).
proses ini keadaan kromosom tidak berpasangan karena sudah mengalami 4. Pada tahapan proses periovulatori. Ini adalah tahapan ketika lapisan sel telur
pembelahan meiosis l. Tidak lama kemudian, tahap proses ini terjadi mulai dilapisi dengan lendir dan bersiap untuk bergerak keluar menuju organ
pembelahan lagi yaitu meiosis 2. Hasil dari pembelahan tersebut yaitu rahim. Di sisi lain, organ pada rahim pun sudah mempersiapkan diri untuk
menerima sel telur, sehingga dinding-dindingnya akan ikut menebal.
Spermatid tahap 4.
5. Pada tahapan proses ovulasi. Pada tahap ini, ada cairan enzim khusus yang
4. Spermatid dimiliki tubuh untuk membentuk lubang agar memudahkan sel-sel telur bergerak
Spermatid memiliki kromosom yang berjumlah 23. Spermatid memiliki melalui tuba falopi, yaitu tempat dimana yang menghubungkan indung telur ke
keadaan yang sama dengan spermatosit sekunder atau yang kedua, yaitu organ rahim. Sel telur yang matang akan masuk ke dalam tempat tersebut dan
keadaan kromosom yang tidak berpasangan. Pada tahap ini, spermatid melewatinya hingga mencapai organ rahim. Pada tahap ini, biasanya akan terjadi
tidak mengalami pembelahan lagi sesuai keadaan yang terjadi, melainkan pembuahan pada organ rahim. Pembuahan (pertemuan antara sel telur dan sel
sperma) akan terjadi di tuba falopi dan dapat berlangsung sekitar 24 sampai 48
berdeferenisiasi menjadi spermatozoa pada induk telur.
jam.
5. Spermatozoa 6. Pada tahapan proses terakhir, postovulatori. Jika sel telur berhasil dibuahi oleh
Spermatozoa memiliki kromosom yang berjumlah 23. Spermatozoa yang sel sperma, telur itu akan berkembang di tubuh pada dinding-dinding rahim
sudah selesai, akan menuju tempat penyimpanan sperma sementara atau dengan bantuan luteinizing hormon (lh). Akan tetapi jika pembuahan sel tidak
melalui testis.Spermatogenesis menghasilkan 4 sel spermatozoa. Sperma terjadi, maka sel telur dan dinding pada rahim yang sudah menebal ini akan ikut
akan keluar pada kondisi epididimis sudah tidak bisa tertampung. Sperma menurun kualitasnya. Dinding pada rahim ibu sendiri dipenuhi dengan pembuluh-
pembuluh darah yang saling berkontaminasi satu sama lain, sehingga jika dinding
dapat membuahi ovum jika terjadi fertilisasi atau penumpukan di organ
pada rahim tersebut menurun kualitasnya, akan keluar darah dari organ vagina.
bagian sekitar kelamin.
Nah, saat inilah wanita atau ibu mengalami menstruasi alias datang bulan.(Heru)..
GAMETOGENESIS TUMBUHAN
MIKROSPOROGENESIS
Adapun tahapan pembentukan mikrosporogenesis secara
lengkap adalah sebagai berikut:

Sel induk mikrospora melakukan pembelahan meiosis I dan


menghasilkan sepasang sel haploid.

Sepasang sel haploid membelah meiosis II menghasilkan 4


mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu
(tetrad).

Setiap mikrospora mengalami pembelahan kariokinesis


sehingga menghasilkan 2 inti haploid. Yaitu inti vegetatif
(inti saluran serbuk sari) dan inti generatif.

Inti generatif membelah secara mitosis sehingga


membentuk dua inti sperma yang dikenal dengan inti
generatif I dan inti generatif II.

MEGASPOROGENESIS
Tahapan megasporogenesis lengkap pada tumbuhan
berbiji meliputi:

Sebuah sel induk megaspora dengan inti diploid di


ovarium mengalami pembelahan meiosis I dan
menghasilkan dua sel haploid.

Kedua sel haploid tersebut mengalami pembelahan


meiosis II sehingga menghasilkan 4 megaspora
haploid.

Tiga anakan di antaranya mengalami degenerasi


(mati).

Megaspora yang masih hidup mengalami 3 kali mitosis


diikuti kariokinesis tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel
besar (kandung lembaga muda) dan 8 inti haploid.

8 inti anakan tersebut adalah 2 kandung lembaga


sekunder, 3 antipoda, 2 sel sinergid, dan 1 ovum

Anda mungkin juga menyukai