Film Banda The Dark Forgotten Trail merupakan film bergenre dokumenter, yang disutradarai oleh Jay Subyakto. Banda The Dark Forgotten Trail mengisahkan pulau Banda yang terletak di Maluku, Indonesia. Pulau Banda telah terlupakan, padahal Banda pernah menjadi pulau yang sangat diburu karena dikenal sebagai pulau penghasil pala terbaik, pala merupakan rempah-rempah yang memiliki harga sangat tinggi, bahkan harganya lebih tinggi dari emas pada eranya, hal inilah yang mendorong bangsa dari berbagai negara ber ekspedisi mencari kawasan penghasil pala terbaik, posisi Banda pada sejarah perdagangan dunia sangat penting sekali sampai-sampai VOC bertindak keras agar Inggris tidak menguasai Banda, dan pada akhirnya Inggris pun diusir dari pulau Banda oleh Belanda , melalui film ini juga kita menjadi tahu bahwa pulau Rhun yang diperebutkan akhirnya diserahkan Inggris ke Belanda dan sebagai gantinya Inggris mendapat hak atas Nieuw Amsterdam alias Manhattan (New York). Sejarah Banda dan pala begitu tragis. Kejayaan Pala dan Banda berubah ketika VOC menemukan Banda sebagai surga bak negeri dongeng yang selama ini mereka cari, mereka menduduki pulau Banda dan membantai penduduk Banda secara brutal pada tahun 1621, dari 14.000 orang penduduk Banda hanya tersisa 480 orang penduduk setelah pembantaian tersebut terjadi, sampai akhirnya setalah kejayaan rempah berkurang, Banda ditinggalkan begitu saja oleh para penjajah. Film ini menjelaskan bahwa Indonesia pernah menjadi negara yang sangat diperebutkan karena sangat kaya akan rempah-rempah, hal inilah yang membuat Indonesia dikoloni selama beratus-ratus tahun. Film ini juga menceritakan Banda sebelum masa kemerdekaan Indonesia merupakan tempat pengasingan tokoh-tokoh bersejarah seperti Bung Hatta, Sutan Syahrir, dr. Cipto Mangunkusumo, dll, saat berada dirumah pengasingan mereka pun membuat sekolah yang mengajarkan anak-anak setempat untuk belajar sejarah, baca tulis dan geografi agar lebih mengenal bangsa Indonesia, menanamkan nilai-nilai Nasionalisme dan cinta tanah air. Banda juga merupakan tempat dimana gagasan-gagasan Indonesia banyak terbentuk, organisasi organisasi seperti indische partij dan lainnya banyak terbentuk di pulau Banda. Pulau Banda sangat multikultural, terdiri dari berbagai suku dan multietnis, sehingga penduduk pulau Banda terbiasa bertoleransi satu sama lain, selain itu penduduk Banda pun memiliki sifat gotong royong, namun seiring dengan bergantinya zaman pulau Banda pun mulai terlupakan. Jika biasanya film bergenre dokumenter membosankan, namun berbeda dengan film ini, justru menonton film ini merupakan cara asyik mempelajari sejarah karena sinematografi pada film ini sangat unik yang membuat film ini tidak membosankan. Ada pepatah mengatakan “Melupakan masa lalu sama dengan mematikan bangsa” maka alangkah baiknya jika kita mempelajari sejarah untuk mengetahui identitas bangsa kita, dan mengenang kembali jasa para pahlawan, film ini diakhiri dengan pembacaan puisi Chairil Anwar dengan judul Cerita Buat Dien Tamaela.