1. Menurut Arifin Penelitian pendidikan adalah penelitian yang memiliki karakteristik sebagai berikut, yakni: dapat memecahkan masalah-masalah praktis pendidikan, memiliki tujuan dan manfaat yang jelas serta tepat sasaran, dilakukan dengan sengaja, hati- hati, cermat, dan tiliti, dapat diuji kebenarannya, dapat diulang oleh peneliti lain, memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan oleh populasi dan sampel, objektif, dan rasional, berlaku secara umum, efisien, konsisten, baik antara perencanaan, maupun antara hasil penelitian dan tujuan penelitian, koheren antara satu bagian dengan bagian yang lainnya. 2. Menurut Asmani Penelitian pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis, dan terencana untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan yang timbul dalam bidang pendidikan. 3. Menurut Furchan Penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan orang untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai proses pendidikan yang menggunakan metode penyelidikan yang sesuai dengan prosedur dasar dan konsespsi ilmu yang berlaku. B. Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada aplikasi dari konsep dan teori. Penelitian demikian ini dikelompokkan sebagai penelitian terapan atau applied research. Ruang lingkup dan kajian pendidikan, diantaranya: komponen-komponen proses pendidikan dan penelitian bidang pendidikan. Komponen-komponen proses pendidikan tersebut meliputi: interaksi pendidikan, tujuan pendidikan, lingkungan pendidikan, dan pergaulan pendidikan. Sedangkan penelitian bidang-bidang pendidikan, antara lain meliputi: penelitian bidang ilmu dan praktek pendidikan, akan dijelaskan dalam uraian berikut. 1. Penelitian Bidang ilmu dan Praktik Pendidikan Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada aplikasi dari konsep dan teori. Penelitian demikian ini dikelompokkan sebagai penelitian terapan atau applied research. Disamping dua jenis penelitian di atas dalam bidang ini dapat juga mengevaluasi pelaksanan atau keberhasilan suatu sistem, ketepatan penggunaan suatu sistem, program model, metode, media, instrumen, dsb. a. Pendidikan Teoritis Penelitian yang diarahkan pada kajian bidang pendidikan teoritis ini, antara lain meliputi: 1. Kajian filosofis tentang pendididikan: idealisme, realisme, pragmatisme, eksistensialisme. 2. Pendidikan dalam orientasi: tranmisi, transaksi, dan tranformasi. 3. Konsep-konsep pendidikan, perenialisme, esensialisme, romantisme, progresivisme, teknologi pendidikan dan pendidikan pribadi. b. Pendidikan Praktis Pengelompokan bidang pendidikan praktis tersebut, sebagai berikut: 1. Berdasarkan lingkungan dan kelompok usia 2. Berdasarkan jenjang 3. Berdasarkan Bidang Studi 2. Penelitian Bidang Ilmu, Praktik Kurikulum dan Pembelajaran Pada umumnya penelitian dalam bidang kurikulum dan pengajaran/pembelajaran diarahkan dari aplikasi dari teori atau konsep sebagai penelitian terapan atau applied research. Selain itu, dalam penelitian bidang kurikulum dan pengajaran, dapat juga dilakukan penelitian evaluasi, misalnya untuk mengevaluasi pelaksanaan atau keberhasilan suatu model desain kurikulum/pembelajaran, implementasi kurikulum, ketepatan penggunaan suatu model, metode, media pembalajaran, instrumen evaluasi. 3. Lingkup penelitian Kurikulum dan Pembelajaran Syaodih (2005) membagi lingkup penelitian kurikulum dan pembelajaran terdiri dari: kurikulum teoritis dan kurikulum praktis, meliputi: kurikulum sebagai rencana (curriculum design), penyusunan kurikulum, implementasi kurikulum, evaluasi dan penyempurnaan kurikulum, serta manajemen kurikulum. a. Kurikulum Teoritis (penelitian dasar) 1. Teori-teori desain dan rekayasa kurikulum 2. Teori-teori pengajaran/pembelajaran 3. Teori-teori belajar 4. Teori-teori evaluasi b. Kurikulum Praktis (penelitian terapan dan evaluasi) 1. Kurikulum sebagai rencana (curriculum design) 2. Penyusunan Kurikulum 3. Implementasi Kurikulum 4. Evaluasi dan penyempurnaan kurikulum 5. Manajemen kurikulum C. Fungsi Penelitian Pendidikan 1. Fungsi penelitian berdasarkan jenis penelitian. a. Penelitian Dasar (Basic Research)/ Penelitian Murni/Penelitian Pokok Tujuan penelitian dasar adalah: 1. Menambah pengetahuan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah 2. Meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah (Nana Syaodih, 2005) Dalam bidang pengetahuan sosial, termasuk hasil penelitian bidang pendidikan, ada dua kemungkinan terjadi, (1). dapat memperkuat, mengubah, atau menolak hasil temuan dari paradigma lama. (2). Hasil penelitian yang baru menghasilkan suatu yang memperkuat, membedakan, atau bertentangan dengan hasil penelitian yang lama. Syaodih (2005) menjelaskan bahwa penelitian dasar diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan dan memprediksi fenomena- fenomena alam dan sosial. Teori bisa didukung atau tidak didukung oleh pengalaman. Teori yang didukung oleh kenyataan-kenyataan empiris disebut hukum ilmiah (scientific law). Pengetahuan baru secara tidak langsung akan mempengaruhi pemikiran dan persepsi orang yang akibatnya bisa mempengaruhi atau tidak mempengaruhi perbuatan orang tersebut. b. Penelitian Terapan Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan praktis, penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan yang bersifat umum. Penelitian terapan bersifat abstrak dan umum dalam bidang tertentu, bukan pengetahuan yang bersifat universal. Dampak dari penelitian terapan terasa setelah periode waktu tertentu. Penelitian terapan mendorong penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan praktek baru serta mendorong pengembangan metodologi. c. Penelitian Evaluatif Penelitian evaluatif (evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga. Penelitian ini dapat menilai manfaat atau kegunaan, sumbangan dan kelayakan dari sesuatu kegiatan dalam satu unit. Ada dua macam penelitian evaluatif yaitu penelitian tindakan (action research) dan penelitian kebijakan (policy research). Penelitian tindakan dilakukan oleh para pelaksana untuk memecahkan masalah yang dihadapi atau memperbaiki suatu pelaksanaan suatu kegiatan. Penelitian tindakan menekankan baik pada proses maupun hasil dari perubahan-perubahan strategi dan teknik yang digunakan. Perbedaan antara Penelitian Dasar, Terapan dan Evaluatif
Penelitian Dasar Penelitian Terapan Penelitian Evaluatif
Bidang Penelitian 1. Penelitian bidang 1. Bidang aplikasi: 1.Pelaksanaan
fisik, perilaku dan kedokteran, rekayasa,berbagai program sosial pendidikan atau kegiatan berbagai tempat Tujuan 1. Menguji teori, dalil, 1. Menguji keguna-an 1.Menilai prinsip dasar teori dalam bidang Keberhasilan tertentu kegiatan secara Spesifik 2.Menentukan 2.Menentukan 2. Menilai manfaat hubungan empiris hubungan empiris kegiatan secara antar fenomena dan dan generalisasi spesifik mengadakan analitis dalam generalisasi analitis bidang tertentu Tingkat 1. Abstrak, umum 1. Umum tetapi 1.Konkrit, spesifik Generalisasi dalam dalam aspek bidang tertentu tertentu. 2.Diterapkan dalam praktik aspek tertentu Penggunaan Hasil 1.Menambah 1. Menambah 1. Menambah pengetahuan ilmiah pengetahuan pengetahuan dari prinsip-prinsip yang didasarkan Yang didasarkan dasar dan hukum penelitian dalam penelitian secara tertentu. bidang tertentu. Spesifik 2.Meningkatkan 2. Meningkatkan 2. Meningkatkan metodologi dan penelitian dan penelitian dan cara-cara pencarian metodologi dalam metodologi secara bidang tertentu spesifik 3.Membantu dalam pembuatan keputusan bidang tertentu
Sumber: Reseach in Education (McMillan dan Schumacher, 2001:18
2. Fungsi penelitian berdasarkan tujuan
a. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif (descriptive research) ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena.. Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan suatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya, disebut penelitian perkembangan (developmental studies). Dalam penelitian perkembangan ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang waktu, dan ada yang bersifat cross sectional atau dalam potongan waktu. Penelitian longitudinal menunjuk pada penelitian-penelitian individu atau satuan lain, dimana pengukuran unit yang sama diulang diberbagai waktu sepanjang jalannya penelitian. Sedangkan penelitian cross sectional, misalnya kemampuan berbahasa pada masa atau tahapan perkembangan seseorang berdasarkan usia kronologis: bayi, anak kecil, anak sekolah, remaja dilakukan secara bersamaan. b. Penelitian Prediktif Penelitian prediktif (predictive research), untuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi pada saat yang akan datang. Dengan melihat perkembangan selama jangka waktu tertentu, pada saat ini atau saat yang lalu dapat dilihat kecenderungannya pada masa yang akan datang. c. Penelitian Improftif Penelitian improftif (improvetive research) ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program. Untuk memperbaiki dan menyempurnakan pelaksana program atau kegiatan digunakan penelitian tindakan atau action research, sedang untuk memperbaiki, meningkatkan atau menghasilkan program yang standar atau model digunakan penelitian dan pengembangan atau research and development. d. Penelitian Eksplanatif Penelitian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel. Menjelaskan melalui teori yang didukung fakta-fakta yang menunjang yang ada, sampai pada pemberian pernyataan sementara yang disebut sebagai hipotesis penelitian.