Anda di halaman 1dari 6

Tugas Resume

Nama : Mukhammad Zainul Romadlon

NIM : 1717403028

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Kuantitatif

Konsep Dasar Penelitian Pendidikan

A. Pengertian Penelitian Pendidikan


1. Menurut Arifin
Penelitian pendidikan adalah penelitian yang memiliki karakteristik sebagai
berikut, yakni: dapat memecahkan masalah-masalah praktis pendidikan, memiliki
tujuan dan manfaat yang jelas serta tepat sasaran, dilakukan dengan sengaja, hati-
hati, cermat, dan tiliti, dapat diuji kebenarannya, dapat diulang oleh peneliti lain,
memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan oleh populasi dan sampel,
objektif, dan rasional, berlaku secara umum, efisien, konsisten, baik antara
perencanaan, maupun antara hasil penelitian dan tujuan penelitian, koheren antara
satu bagian dengan bagian yang lainnya.
2. Menurut Asmani
Penelitian pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara
sistematis, logis, dan terencana untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan
menyimpulkan data dengan menggunakan metode tertentu untuk mencari jawaban
atas permasalahan yang timbul dalam bidang pendidikan.
3. Menurut Furchan
Penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan orang untuk mendapatkan
informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai proses
pendidikan yang menggunakan metode penyelidikan yang sesuai dengan prosedur
dasar dan konsespsi ilmu yang berlaku.
B. Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan
Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada aplikasi dari
konsep dan teori. Penelitian demikian ini dikelompokkan sebagai penelitian terapan atau
applied research.
Ruang lingkup dan kajian pendidikan, diantaranya: komponen-komponen proses
pendidikan dan penelitian bidang pendidikan. Komponen-komponen proses pendidikan
tersebut meliputi: interaksi pendidikan, tujuan pendidikan, lingkungan pendidikan, dan
pergaulan pendidikan. Sedangkan penelitian bidang-bidang pendidikan, antara lain
meliputi: penelitian bidang ilmu dan praktek pendidikan, akan dijelaskan dalam uraian
berikut.
1. Penelitian Bidang ilmu dan Praktik Pendidikan
Penelitian dalam bidang pendidikan  banyak yang lebih diarahkan pada
aplikasi dari konsep dan teori. Penelitian demikian ini dikelompokkan  sebagai
penelitian terapan atau  applied research. Disamping dua jenis penelitian di atas dalam
bidang ini  dapat juga mengevaluasi pelaksanan atau keberhasilan  suatu sistem,
ketepatan penggunaan suatu sistem, program model, metode, media, instrumen, dsb.
a. Pendidikan Teoritis 
Penelitian yang diarahkan pada kajian bidang pendidikan teoritis ini, antara
lain meliputi:
1. Kajian filosofis tentang pendididikan: idealisme, realisme, pragmatisme,
eksistensialisme.
2. Pendidikan dalam orientasi: tranmisi, transaksi, dan tranformasi.
3. Konsep-konsep pendidikan, perenialisme, esensialisme, romantisme,
progresivisme, teknologi pendidikan dan pendidikan pribadi. 
b. Pendidikan Praktis
Pengelompokan bidang pendidikan praktis tersebut, sebagai berikut:
1. Berdasarkan lingkungan dan kelompok usia 
2. Berdasarkan jenjang
3. Berdasarkan Bidang Studi
2. Penelitian Bidang Ilmu, Praktik Kurikulum dan Pembelajaran
Pada umumnya penelitian dalam bidang kurikulum dan
pengajaran/pembelajaran diarahkan dari aplikasi dari teori atau konsep sebagai
penelitian terapan atau  applied research.  Selain itu,  dalam penelitian bidang
kurikulum dan pengajaran, dapat juga dilakukan  penelitian  evaluasi, misalnya untuk
mengevaluasi pelaksanaan atau keberhasilan suatu  model desain
kurikulum/pembelajaran, implementasi kurikulum, ketepatan penggunaan suatu
model, metode, media pembalajaran, instrumen evaluasi.
3. Lingkup penelitian Kurikulum dan Pembelajaran
Syaodih (2005) membagi lingkup penelitian kurikulum dan pembelajaran
terdiri dari: kurikulum teoritis dan  kurikulum praktis, meliputi: kurikulum sebagai
rencana (curriculum design), penyusunan kurikulum, implementasi kurikulum,
evaluasi dan penyempurnaan kurikulum, serta manajemen kurikulum.
a. Kurikulum Teoritis (penelitian dasar)
1. Teori-teori desain dan rekayasa kurikulum 
2. Teori-teori pengajaran/pembelajaran 
3. Teori-teori belajar 
4. Teori-teori evaluasi
b. Kurikulum Praktis (penelitian terapan dan evaluasi)
1. Kurikulum sebagai rencana (curriculum design)
2. Penyusunan Kurikulum
3. Implementasi Kurikulum
4. Evaluasi dan penyempurnaan kurikulum
5. Manajemen kurikulum
C. Fungsi Penelitian Pendidikan
1. Fungsi penelitian berdasarkan jenis penelitian.
a. Penelitian Dasar (Basic Research)/ Penelitian Murni/Penelitian Pokok
Tujuan penelitian dasar adalah:
1. Menambah pengetahuan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah
2. Meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah (Nana Syaodih, 2005)
Dalam bidang pengetahuan sosial, termasuk hasil penelitian bidang
pendidikan, ada dua kemungkinan terjadi, (1). dapat memperkuat, mengubah,
atau menolak hasil temuan dari paradigma lama. (2). Hasil penelitian yang baru
menghasilkan suatu yang memperkuat, membedakan, atau bertentangan dengan
hasil penelitian yang lama. Syaodih (2005) menjelaskan bahwa penelitian dasar
diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan dan memprediksi fenomena-
fenomena alam dan sosial. Teori bisa didukung atau tidak didukung oleh
pengalaman. Teori yang didukung oleh kenyataan-kenyataan empiris disebut
hukum ilmiah (scientific law). Pengetahuan baru secara tidak langsung akan
mempengaruhi pemikiran dan persepsi orang yang akibatnya bisa
mempengaruhi atau tidak mempengaruhi perbuatan orang tersebut.
b. Penelitian Terapan
Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan praktis,
penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar
dalam kehidupan nyata. Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam
rumusan yang bersifat umum. Penelitian terapan bersifat abstrak dan umum dalam
bidang tertentu, bukan pengetahuan yang bersifat universal. Dampak dari
penelitian terapan terasa setelah periode waktu tertentu. Penelitian terapan
mendorong penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan praktek baru serta
mendorong pengembangan metodologi.
c. Penelitian Evaluatif
Penelitian evaluatif (evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan
berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa
tempat, organisasi, ataupun lembaga. Penelitian ini dapat menilai manfaat atau
kegunaan, sumbangan dan kelayakan dari sesuatu kegiatan dalam satu unit. Ada
dua macam penelitian evaluatif yaitu penelitian tindakan (action research) dan
penelitian kebijakan (policy research).  Penelitian tindakan dilakukan oleh para
pelaksana untuk memecahkan masalah yang dihadapi atau memperbaiki suatu
pelaksanaan suatu kegiatan. Penelitian tindakan menekankan baik pada proses
maupun hasil dari perubahan-perubahan strategi dan teknik yang digunakan.
Perbedaan antara Penelitian Dasar, Terapan dan Evaluatif

Penelitian Dasar Penelitian Terapan Penelitian Evaluatif

Bidang Penelitian 1. Penelitian bidang 1. Bidang aplikasi: 1.Pelaksanaan


fisik, perilaku dan kedokteran, rekayasa,berbagai program
sosial pendidikan atau kegiatan
berbagai tempat
Tujuan 1. Menguji teori, dalil, 1. Menguji keguna-an 1.Menilai
prinsip dasar teori dalam bidang Keberhasilan
tertentu kegiatan secara
Spesifik
2.Menentukan 2.Menentukan 2. Menilai manfaat
hubungan empiris hubungan empiris kegiatan secara
antar fenomena dan dan generalisasi spesifik
mengadakan analitis dalam
generalisasi analitis bidang tertentu
Tingkat 1. Abstrak, umum 1. Umum tetapi 1.Konkrit, spesifik
Generalisasi dalam dalam aspek
bidang tertentu tertentu.
2.Diterapkan dalam
praktik aspek
tertentu
Penggunaan Hasil 1.Menambah 1. Menambah 1. Menambah
pengetahuan ilmiah pengetahuan pengetahuan
dari prinsip-prinsip yang didasarkan Yang didasarkan
dasar dan hukum penelitian dalam penelitian secara
tertentu. bidang tertentu. Spesifik
2.Meningkatkan 2. Meningkatkan 2. Meningkatkan
metodologi dan penelitian dan penelitian dan
cara-cara pencarian metodologi dalam metodologi secara
bidang tertentu spesifik
3.Membantu dalam
pembuatan
keputusan bidang
tertentu

Sumber: Reseach in Education (McMillan dan Schumacher, 2001:18

2. Fungsi penelitian berdasarkan tujuan


a. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) ditujukan untuk mendeskripsikan
suatu keadaan atau fenomena.. Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan suatu
keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan
perkembangannya, disebut penelitian perkembangan (developmental
studies).  Dalam penelitian perkembangan ada yang bersifat longitudinal atau
sepanjang waktu, dan ada yang bersifat cross sectional atau dalam potongan
waktu.  Penelitian longitudinal menunjuk pada penelitian-penelitian individu atau
satuan lain, dimana pengukuran unit yang sama diulang diberbagai waktu
sepanjang jalannya penelitian. Sedangkan penelitian cross sectional, misalnya
kemampuan berbahasa pada masa atau tahapan perkembangan seseorang
berdasarkan usia kronologis: bayi, anak kecil, anak sekolah, remaja dilakukan
secara bersamaan.
b. Penelitian Prediktif
Penelitian prediktif (predictive research), untuk memprediksi atau
memperkirakan apa yang akan terjadi pada saat yang akan datang. Dengan melihat
perkembangan selama jangka waktu tertentu, pada saat ini atau saat yang lalu dapat
dilihat kecenderungannya pada masa yang akan datang.
c. Penelitian Improftif
Penelitian improftif (improvetive research) ditujukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan
suatu program. Untuk memperbaiki dan menyempurnakan pelaksana program atau
kegiatan digunakan penelitian tindakan atau action research, sedang untuk
memperbaiki, meningkatkan atau menghasilkan program yang standar atau model
digunakan penelitian dan pengembangan atau research and development.
d. Penelitian Eksplanatif
Penelitian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan
penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel. Menjelaskan melalui
teori yang didukung fakta-fakta yang menunjang yang ada, sampai pada pemberian
pernyataan sementara yang disebut sebagai hipotesis penelitian.

Anda mungkin juga menyukai