Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SEJARAH KELERENG

DOSEN:
Abdilah, M.Pd

DISUSUN OLEH:
Alfarizi
411910029

Andini Natasya
411910178

Arsi Fitria
411910039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KREASI


INSTITUT KEJURUAN ILMU PERGURUAN
PONTIANAK
2020/2021
Kata Pengantar
Rasa syukur saya haturkan kepada ALLAH SWT TUHAN YANG MAHA KUASA, karena berkat
karunianya saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini saya beri judul SEJARAH KELERENG

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas olahraga tradisional. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi saya sebagai
penulis dan bagi para pembaca. Khususnya dalam hal pentingnya mengetahui salah satu
permainan rakyat .

Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Aabdilah, M.Pd. Tidak lupa bagi pihak-pihak lain yang telah mendukung penulisan makalah
ini kami juga mengucapkan terima kasih.

Terakhir, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
saya membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan saya, agar
kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca, dan bagi saya khususnya sebagai penulis.

PONTIANAK, 18 JANUARI 2021

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar.............................................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
 Latar Belakang...........................................................................................................................1
BAB II Sejarah kelereng di pulau Jawa...........................................................................................2
BAB III Jenis permainan dalam kelereng........................................................................................2
 a. kulok ( lingkaran )..................................................................................................................2
 b. roket (kepala ular).................................................................................................................3
 c. PAL..........................................................................................................................................3
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................................3
 KESIMPULAN..............................................................................................................................3
 SARAN.........................................................................................................................................3
Daftar Pustaka..............................................................................................................................4

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kelereng merupakan permainan tradisional yang telah ada sejak berabad – abad lamanya. Sesuai
dengan perkembangan jaman, produsen kelereng pun semakin berinovasi. Motif dan proses
pembuatanya semakin modern, namun hingga saat ini kelereng telah mengalami pergeseran
jaman. Perkembangan teknologi yang ada telah menjadikan permainan tradisional ini tidak
begitu diminati. Ditandai dengan mahasiswa melakukan uji lapangan kebeberapa pasar
tradisional dan menanyakan kepada beberapa anak tentang keberadaan kelereng namun tidak
mendapatkan jawaban yang diharapkan. Kelereng tidak hanya dapat dijadikan alat permainan
tradisional, namun kelereng sangat berpotensi untuk di jadikan objek yang lain seperti di bidang
design.

Aksesoris fashion biasanya terbuat dari material emas, perak, tembaga ataupun perunggu namun
sebenarnya aksesoris fashion dapat terbuat dari material apa saja seperti kayu, plastik ataupun
tanah liat. Material yang juga berpotensi untuk dijadikan sebagai aksesoris fashion adalah
kelereng. Berdasarkan data beberaa studi literature dapat disimpulkan bahwa material yang biasa
digunakan untuk aksesoris fashion, antara lain “seperti kaca, batu alam, ceramic, kayu, kristal,
emas, silver dan lain sebagainya. Teknik dan material penunjang yang digunakaan untuk
menciptakan karya seni dalam aksesoris juga memiliki peranan penting”. (Shrader,Valerie,
2005).

Oleh karena itu kelereng memiliki potensi untuk dijadikan sebagai alternative pilihan untuk
material aksesoris. Kelereng mempunyai karakter yang mirip dengan Kristal yaitu transparan dan
berkilau. Kristal memiliki harga yang cukup mahal sehingga tidak banyak orang yang dapat
memilikinya. Kelereng bila dipecahkan memiliki efek retakan yang menarik untuk dijadikan
bahan baku material menyerupai Kristal. Sehingga retakan – retakan kelereng sangat menarik
untuk diekplorasi lebih variatif. Kelereng mempunyai daya tarik tersendiri untuk dijadikan
aksesoris, tidak hanya kaca yang lalu di jadikan aksesoris namun dengan adanya pemanfaatan
material kelereng menjadikan kelereng media yang unik untuk produk aksesoris.

1
BAB II
Sejarah kelereng di pulau Jawa

Di setiap daerah di Negeri ini kelereng memiliki nama yang berbeda-beda. Orang Betawi
menyebut kelereng dengan nama gundu. Orang Jawa, neker. Di Sunda, kaleci. Palembang, ekar,
di Banjar, kleker dan masih banyak lagi.

Sejak abad ke-12, di Prancis, kelereng disebut dengan bille, artinya bola kecil. Lain halnya di
Belanda, para Sinyo-Sinyo itu menyebutnya dengan knikkers. Lantas, adakah pengaruh Belanda,
khususnya di Jawa, knikkers diserap menjadi nekker? Mengingat, Belanda pernah ‘numpang
hidup’ di Indonesia.

Tahun, 1694. Di Inggris ada istilah marbles untuk menyebut kelereng. Marbles sendiri digunakan
untuk menyebut kelereng terbuat dari marmer yang didatangkan dari Jerman. Namun, jauh
sebelumnya, anak-anak di Inggris telah akrab menyebutnya dengan bowls atau knikkers.

Kelereng populer di Inggris dan negara Eropa lain sejak abad ke-16 hingga 19. Setelah itu baru
menyebar ke Amerika. Bahan pembuatnya adalah tanah liat dan diproduksi besar-besaran.

Jauh pada peradaban Mesir kuno, tahun 3000 SM, kelereng terbuat dari batu atau tanah liat.
Kelereng tertua koleksi The British Museum di London berasal dari tahun 2000-1700 SM.
Kelereng tersebut ditemukan di Kreta pada situs Minoan of Petsofa.

Pada masa Rowami, permainan Kelereng juga sudah dimainkan secara luas. Bahkan, menjadi
salah satu bagian dari festival Saturnalia, yang diadakan saat menjelang perayaaan Natal. Saat itu
semua orang saling memberikan sekantung biji-bijian yang berfungsi sebagai kelereng tanda
persahabatan.

Salah seorang penggemar kelereng adalah Octavian, kelak menjadi Kaisar Agustus. Layaknya
permainan, di Romawi saat itu juga mempunyai aturan-aturan resmi. Peraturan tersebut menjadi
dasar permainan sekarang.

2
BAB III
Jenis permainan dalam kelereng

Dalam permainan kelereng banyak sekali cara bermainnya. Di Kalimantan Barat khususnya
yaitu kulok(dalam lingkaran), rocket(kepala ular), Pal. Berikut akan di jelaskan beberapa
permainan yang dimainkan pada kelereng.

a. kulok ( lingkaran )
kulok di mainkan dengan menaruh kelereng di dalam lingkaran , biasa berisikan 5-10 tergantung
pemainnya . masing-masing pemain memegang satu kelereng sebagai penembak ataukelereng
yang akan menghancurkan kumpulan keleeng lainya yang ada di dalam lingkaran sampai keluar ,
kelereng yang di pegang tidak boleh sampai masuk ke dalam lingkaran , harus keluar dari
lingkaran agar dapatterus bermain . permainan di mulai saat kelereng pemain ditembakkan
kelingkaran hingga salah satu dari kelereng dalam lingkaran keluar atau menepis nya , sehingga
bisa melakukan tembakkan kepada kelereng musuh .

b. roket (kepala ular)


dalam permainan roket , tempat akan di gambar rocket dan diisi kelereng di titik tengah dari
kepala roket hingga leher dan bagian bawah roket. Pemain akan memegang salah satu kelereng
handalannya untuk ditembakkan ke kelereng di roket , jika terkena kelereng yang ada di kepala
atas maka pemain tersebut akan mendapatkan seluruh kelereng di bawahnya begitu juga bagian
lainnya.

c. PAL
Pal addalah permainan duel dalam dalam satu tempat dimana tempat itu akan di garis bataskan
dan terdapat gambar Z atas Z bawah jika kelereng pemain melewati batas garis tempat maka
akan di letakkan di titikk ujung uruf Z dan begitu juga yang lainnya, minimal dalam pemain ini
adalah 4.

3
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Permainan kelereng di Indonesia sungguh beragam sehingga banyak sekali penyebutan nama
permainan ini . permainan ini dapat mengasah keterampilan tangan pada anak-anak dan
keterampilan pola pikir anak-anak dalam bertindak, orang dewasa juga dapat memainkan
permainan ini.

Sering sekali permainan ini sebagai ajang perlompaan di zamannya dulu , namun permainan ini
seakan dilupakan oleh anak-anak zaman sekarang karna sudah digantikan oleh permainan online
yang ada di smartphone.

SARAN
Permainan ini harus di kenalkan kepada generasi selanjutnya agar tidak punah dan selalu
terlestarikan , selalu dia adakan perlombaan di hari-hari nasional agar tidak lupa dengan cara
bermainnya dan akan jadi kenangan untuk generasi selanjutnya.

4
Daftar Pustaka

https://nasional.okezone.com/read/2017/04/21/337/1673626/top-files-sejarah-panjang-
permainan-kelereng-begini-faktanya.

https://gpswisataindonesia.info/sejarah-permainan-tradisional-kelereng-gundu/

https://id.wikipedia.org/wiki/Kelereng

5
SKEMA PERLOMBAAN

KLMPK 1

1 KLMPK 2

M KLMPK 3
N JUARA KLMPK

N KLMPK 4

D KLMPK 5

CK KLMPK 7

Anda mungkin juga menyukai