Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH HAKIKAT PEMBELAJARAN

BAHASA DAN APRESIASI SASTRA DI KELAS


TINGGI SEKOLAH DASAR

Mata Kuliah : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Tinggi

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Masta Marselina Sembiring,S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Adinda Triana Napitupulu (1183111105)

Samuel Simanjutak

Rista Ceria Zendrato

Kelas : PGSD REG- E 2018

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FEBRUARI 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini mata kuliah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas
Tinggi dengan tepat waktu. Melalui tugas ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu
dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan, motivasi, serta ilmunya yang sangat
berarti untuk kami.

Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan kata-kata yang kurang berkenan, kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga dengan
selesainya tugas rutin ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.

Medan, Februari 2021

Kelompok I

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 4
A.    Latar Belakang................................................................................................................. 4
B.    Rumusan Masalah............................................................................................................ 5
C.    Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6
BAB III PENUTUP...................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Pembelajaran adalah proses belajar dimana didalamnya terdapat interaksi, bahan dan
penilaian. Sedangkan tentang pengartian belajar banyak para ahli pendidikan berbeda-beda
dalam memberikan definisi belajar tersebut. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan
dalam mengidentifikasi fakta serta perbedaan dalam menginterprestasikannya. Perbadaan
istilah yang digunakan serta konotasi masing-masing istilah, juga perbedaan dalam
penekanan aspek tertentu menyebabkan definisi yang berbeda tentang belajar, (Sumadi
Suryabrata, 1980: 19).
Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa belajar adalah kegiatan fisik atau badaniah,
hasil belajar yang dicapainya adalah perubahan dalam fisik sedangkan para ahli pendidikan
moderen merumuskan belajar sebagai suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri
individu yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang baru, berkat adanya pengalaman,
latihan tingkah laku yang timbul sebagai sebagai pengaruh atau akibat belajar misalnya dari
yang tidak tahu menjadi tahu, yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, perubahan dalam sikap
dan kebiasaan-kebiasaan, perubahan alam, keterampilan, kesanggupan menghargai,
perkembangan sikap-sikap dan sifat-sifat sosial, emosional dan perkembangan jasmani
(Oemar Hamalik, 1983: 21). Secara psikologi belajar merupakan salah satu perubahan
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup
(Slameto: 1998: 2).
Dalam pembelajaran di kelas guru mengajarkan Bahasa Indonesia sesuai dengan tuntutan
kompetensi dasar dan standar kompetensi yang telah ditentukan. Salah satu fungsi pengajar
adalah penggerak terjadinya proses belajar mengajar. Sebagai penggerak, pengajar harus
memenuhi beberapa kriteria yang menyatu dalam diri pengajar agar dapat menunjukan
profesionalitasnya dalam membuat rancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran
sampai pada kualitas penilaiannya.
Menurut peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
dijelaskan bahwa seorang pendidik harus memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran,
yakni (a) kompetensi paedagogik, (b) kompetensi sosial, (c) kompetensi kepribadian dan (d)
kompetensi profesional.

4
B.     Rumusan Masalah
1. Pengertian pembelajaran Bahasa Kelas Tinggi
2. Ciri-ciri pembelajaran Bahasa di Kelas Tinggi
3. Pripsip pembelajaran Bahasa di Kelas Tinggi
4. Pendekatan /metode/model pembelajaran Bahasa di Kelas Tinggi
5. Hakikat (Komponen, fungsi, dan kompetensi) bahasa Kelas Tinggi

C.     Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian pembelajaran Bahasa Kelas Tinggi
2. Untuk Mengetahui Ciri-ciri pembelajaran Bahasa di Kelas Tinggi
3. Untuk Mengetahui Prinsip pembelajaran Bahasa di Kelas Tinggi
4. Untuk Mengetahui Pendekatan /metode/model pembelajaran Bahasa di Kelas Tinggi
5. Untuk Mengetahui Hakikat (Komponen, fungsi, dan kompetensi) bahasa Kelas Tinggi

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar


Pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) tertuju pada pengembangan aspek fungsional bahasa, yaitu peningkatan kompetensi
Berbahasa Indonesia. Ketika kompetensi berbahasa yang menjadi sasaran, para guru lebih
berfokus pada empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, membaca, berbicara
dan menulis.
Dalam Kurikulum 2004 (Depdiknas, 2004: 3) dinyatakan bahwa standar kompetensi
Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pemblajaran bahasa, yaitu berbahasa
adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-
nilai kemanusiaan. Oleh karena itu pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun
secara tertulis.
Mengacu pada penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa Pembelajaran Bahasa
Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun secara
tertulis.

B. Ciri-ciri pembelajaran

 Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis

 Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar

 Pembelajaran dapat menyediakan bahan ajar yang menarik perhatian siswa

 Pembelajaran dapar menciptakab suasana belajar tang aman bagi siswa

 Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran secara fiaik dan psikis

 Pembelajaran menekankan keaktifan siswa

C. Prinsip pembelajaran
 prinsip Fungsional

6
Pembelajaran bahasa Indonesia yang berprinsip fungsional pada hakikatnya sejalan dengan
konsep pembelajaran yang komunikatif. Dalam pelaksanaannya adalah melatih siswa
menggunakan bahasa baik lisan maupun tulisan.

 Prinsip Kontektual

Pembelajaran bahasa Indonesia yang berperinsif kontektual adalah pelajaran yang


mengkaitkan materi yang diajarkan dengan dunia nyata. Prinsip pembelajran kontektual ini
mencakup tujuh komponen yaitu : konstruktivisme, bertanya, inkuiri, masyarakat belajar,
pemodelan, dan penilaian sebenarnya.

 Prinsip Apresiatif

Pembelajaran bahasa Indonesia yang berperinsip apresiatif lebih ditekankan pada


pembelajaran sastra. Hal ini mengandung arti bahwa prinsip pembelajaran yang digunakan
adalah menyenangkan.

 Prinsip Humanisme, Rekontruksionalisme dan Progresip.

1.      Manusia secara fitrah memiliki bekal yang sama dalam upaya memahami sesuatu.
Implikasi wawasan ini terhadap kegiatan pengajaran bahasa indonesia adalah  a) guru bukan
merupakan satu-satunya sumber informasi, b) siswa disikapi sebagai subjek belajar yang
secara kreatif mampu menemukan pemahaman sendiri, c) dalam proses belajar mengajar guru
lebih banyak bertindak sebagai sebagai model, teman, pendamping, pemotivasi, fasilitator,
dan aktor yang bertindak sebagai pembeajar.

2.      Perilaku manusia dilandasi motif dan minat tertentu. Impliklasi dari wawasan terasebut
dalam kegiatan pengajaran bahasa Indonesia adalah a) isi pembelajaran harus memiliki
kegunaan bagi pembelajar secara aktual, b) dalam kegiatan belajarnya siswa harus menyadari
manfaat penguasaan isi pembelajaran bagi kehidupannya, c) isi pembelajaran harus sesuai
dengan tingkat perkembangan, pengalaman, dan pengetahuan pembelajaran.

3.      Manusia selain memiliki kesamaan juga memilliki kekhasan. Implikasi wawasan dalam
kegiatan pengajaran bahasa Indonesia, a) layanan pembelajaran selain bersifat klasikal dan
kelompok juga bersifat individual, b) pembelajaran selain ada yang dapat menguasai materi
pembelajaran secara cepat juga ada yang lambat, dan c) pembelajaran perlu disikapi sebagai

7
subyek yang unik, baik menyangkut proses merasa, berpikir dan karakteristik individual
sebagai  hasil bentukan lingkungan, keluarga, teman bermain, maupun lingkungan kehidupan
sosial masyarakat. 

 Perhatian dan motivasi

 Menggunakan benda konkret

 Mengembangkan kecerdasan anak

 Mengembangkan anak secara menyeluruh

 Pembelajaran terpadu

 Mempertimbangkan kebutuhan siswa

 Fleksibel

 Konstruktivistik

 Kooperatif

 Kontekstual

 Pendekatan pembelajaran
1. Pembelajaran Bahasa Menyeluruh (Whole Language)

Whole Language Approach adalah suatu pendekatan terhadap pembelajaran bahas secara


utuh. Artinya, dalam pengajaran bahasa kita mengajarkannya secara kontektual, logis,
kronologis dan komunikatif serta menggunakan seting yang riil dan bermakna.
Pendekatan Whole Language Approach  terdapat hubungan yang interaktif antara yang
mendengarkan dan yang berbicara, antara yang membaca dan yang menulis. Belajar bahasa
harus terinteraksi ke dalam bahan terpisah dari semua aspek kurikulum. Artinya,
pembelajaran bahasa yang terpadu dengan perkembangan motorik, sosial, emosional, dan
kognitif juga pengalaman anak, media dan lingkungan anak.

2. Pembelajaran Keterampilan Proses

8
Pembelajaran keterampilan proses adalah pembelajaran dengan mengembangkan
keterampilan-keterampilan memproses perolehan sehingga siswa mampu menemukan dan
mengembangkan fakta dan konsep sreta menumbuhkembangkan sikap dan nilai.

Langkah-langkah kegiatan keterampilan proses diantaranya mengobservasi atau mengamatai,


termasuk di dalamnya: mengitung, mengukur, mengklasifikasi, mencari hubungan ruang atau
waktu, membuat hipotesis, merencanakan penelitian atau eksperimen, mengendalikan
variabel, menginterpretasikan atau menafsirkan data, menyusun kesimpulan sementara,
meramalkan, menerapkan dan mengkomunikasikan.

3. Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, menyenangkan (PAKEM/Joyfull   Learning)

PAKEM adalah pembelajaran yang menciptakan variasi kondisi eksternal dan internal
dengan melibatkan siswa secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga
pembelajaran lebih bermakna.

Dalam hal ini perlu diciptakan suasana yang demokratis dan tidak ada beban baik bagi guru
maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran. Untuk mewujudkan proses
pembelajaran yang menyenangkan guru harus mampu merancang pembelajaran dengan baik,
memilih materi yang tepat, serta memilih dan mengembangkan strategi yang dapat
melibatkan siswa secara langsung dan optimal.

Pendekatan pembelajaran adalah bagaimana kita memandang sebuah proses pembelajaran


dari sudut pandang tertentu.
Dalam kurikulum 2013 menjurus pada pendekatan saintific. Pendekatan berpusat pada siswa
atau student cenered. Seluruh kegiata n pembelajaran yang dilakukan selalu melibatkan siswa
sebagai aktor pelajar utama. Peran guru hanyalah sebagai fasilitator saja yang membantu
sisqa menemukan sendiri pengetahuannya.

Metode pembelajaran

9
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikab rencana yang
sudah disusun dalam betuk kegiatab nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran

Salah satu metode pembelajaran SD kelas tinggi yaitu diskusi. Dengan pendekatan saintific
sisqa diakusi tentang drama ataupun tema lainnya.

Model pembelajaran

Model pembelajaran adalah bentuj pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan oleh guru.

Melalui pendekatan saintific dan metode diskusi kemudian dikemas dengan model problem
based leaening, sebagai contoh: analisis drama.

 Hakikat (Komponen, fungsi, dan kompetensi) bahasa Kelas Tinggi

Pengertian bahasa

Bahasa adalah sistem lambang bunyu yang bersifat arbitrer dan digunakab untuk
berkomunikasi searah atau multi arah yang merupakan ungkapan gagasan atau informasi.

Dalam konteks pendidikan dasar, bagi seorang siswa bahasa adalah ungkapan lisab atau tulis
yang menunjukkan yang dimiliki, sejauhmana ia mampu berkomunikasi dengan guru dan
siswa lain secara efektif dalam kondisi dan situasi tertentu.

Komponen bahasa

1. Fonologi : aturan letak bunyi yang sama


2. Morfologi : aturan perubahan makna yang dimodifikasikan
3. Sintaksis : aturan susunan kata
4. Semantik : makna
5. Fonem : uniy terkecil yang tidaj mempunyai makna namun mampu mengubah makna

Fungsi bahasa

10
Fungsi utama bahasa adalag sebagai alat untuk berkomunikasi. Namun jika diklarifikasi maka
fungsi bahasa yaitu:

 Fungsi direktif : bahasa digunakan untuk mengungkapkan pertanyaan dan perintah

 Fungsi komisif : bahasa digunakan  untuk menyatakab janji dan juga penolakan

 Fungsi representatif : bahasa digunakan untuk mengungkapkan pernyataan kebenaran

 Fungsi deklaratif : bahasa digunakan untuk mwngungkapkan pwnyataan yang baru

 Fungsi ekspresif : bahasa digunakan untuk mengungkapkab perasaan seseorang

11
Kompetensi kebahasaan siswa SD

1. Menyimak
2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis
Menyimak adalah proses yang mencakup kegiatan mendengarkab bunyi bahasa,
mengidentifikasi, mwngintrepetasikan, m3nilai, dan mereaksi makna yang terkandung.
Berbicara adalah ketermpilan menyampaikan pesan melakui bahasa lisan.

Membaca adalah interaksi dengan bahasa yang sudah dialihkodekan dalam bentuk tulisan.

Menulis adalah kegiatan menempatkan suatu pada sebuah dimensi ruang yang kosong

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia yang memungkinkan ia


unggul atas makhluk-makhluk lain di muka bumi, sehingga tidak ada tidak ada sistem
komunikasi yang terintegrasi, mencakup ujaran, membaca dan menulis, melainkan sistem
kebahasaan. Pada dasarnya setiap pengajaran bahasa bertujuan agar peserta didik atau para
murid mempunyai keterampilan berbahasa.

Pembelajaran yang ditujukan untuk tingkat lanjutan (kelas IV–VI) dimaksud-kan


untuk melatih dan mengembangkan penguasaan keterampilan berbahasa murid secara
integral yang meliputi keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca dan keterampilan menulis. Keterampilan berbicara adalah suatu proses
penyampaian pesan yang dilakukan secara lisan. Sebagai proses, di dalam kegiatan berbicara
terdapat lima unsur yang terlibat, yaitu pembicara, isi pembicaraan, saluran, penyimak, dan
tanggapan penyimak (Anonim, 2009).

B. Saran
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat bermafaat bagi kita semua, serta dapat
memberikan informasi pada teman-teman sekalian.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://pendidikanuntukindonesiaku2.blogspot.com/2016/02/hakikat-pembelajaran-bahasa-
indonesia_18.html
http://indahsusantiid.blogspot.com/2017/09/pendidikan-bahasa-dan-sastra-kelas.html
http://pendidikanuntukindonesiaku2.blogspot.com/2016/02/hakikat-pembelajaran-bahasa-
indonesia_18.html
https://ilmu-pendidikan-berbagi.blogspot.com/2016/02/hakikat-pembelajaran-bahasa-
indonesia.html
http://eprints.walisongo.ac.id/6789/3/BAB%202%20CIAP%20CETAK.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai