Anda di halaman 1dari 25

ASUHAHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN SISTEM

KARDIOVASKULER
Congestive Heart Failure (CHF)

DI SUSUN OLEH

SRI WAHYUNI

20.04.034

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG MAKASSAR

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

2021
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

1. PENGKAJIAN
Identitas Diri Klien
Nama : Ny “H”
TTL : toraja ,30-12-1948
Umur : 71 Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat : Jl.batan Kab.toraja
Status. Perkawinan : Sudah Menikah
Agama : kristen
Suku : toraja
Pendidikan : SD sederajat
Pekerjaan : URT
A. DATA MEDIK
1. Diagnose Medis : Congestive Heart Failure (CHF)
B. KEADAAN UMUM
1. Keadaan Sakit : Klien tampak sakit sedang, terbaring lemah, sesak
nafas, dan nyeri dada.
2. Alasan Masuk Rumah Sakit : Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sesak nafas
yang dirasakan 3 jam sebelum masuk Rumah Sakit. Riwayat penyakit jantung
sebelumnya dengan dyspnea on effort , ortthopnea, PND. Pasien riwayat batuk
sebelumnya.
3. Keluhan Utama : Nyeri dada
4. Riwayat keluhan utama : Pada saat dilakukan pengkajian keluarga pasien
mengatakan Ny. H mengalami nyeri dada di rasakan 2 hari yang lalu pada saat Ny. H
berada di rumah, Ny. H mengalami nyeri dada karena penyakit yang di deritanya
yaitu CHF (Congestif Heart Failure), terjadi nyeri dada karena jantung mengalami
kegagalan dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
C. TANDA – TANDA VITAL
1. Tingkat Kesadaran
Kualitatif : Kesedaran Composmentis
Kuantitatif : GCS 15 (E4 M6 V5)
2. Tanda – Tanda Vital
• Tekanan Darah : 90/50 mmHg
• Nadi : 84 x/menit
• Pernapasan : 22 x/menit
• Suhu : 36,5 ºC

D. IWAYAT KESEHATAN KELUARGA

X X X X

X X X X X X X X X

X X

Keterangan :

: Laki-laki : Garis Perkawinan

: Perempuan : Garis Serumah

X : Meninggal : Pasien

Komentar:
Generasi I : Kakek dan nenek Ayah dan ibu pasien sudah meninggal karena faktor
yang tidak diketahui.
Generasi II :
- Ayah dan ibu pasien sudah meninggal karena faktor yang tidak
diketahui.
- Saudara-saudara dari ayah dan ibu pasien sudah meninggal karena
faktor yang tidak diketahui.
Generasi III :
- Saudara ke 2 dan saudara ke 4 pasien meninggal karena faktor yang
tidak diketahui.
- Pasien anak ke 3 dari 9 bersaudara. Pasien saat ini berumur 71 tahun
dirawat di ruangan CVCU dengan diagnosa medis Congestif Heart
Failure (CHF)
E. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
1. Pengkajian Persepsi Kesehatan – Pemeliharan Kesehatan
Riwayat Kesehatan Dahulu: Pada saat dilakukan pengkajian keluarga pasien
mengatakan pernah dirawat sebelumnya di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo
dengan diagnosa Congestif Heart Failure (CHF)
Riwayat Kesehatan Sekarang :
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan pola kesahatannya baik
beraktifits seperti biasa sebagai IRT
2) Keadaan saat sakit : Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal
21 januari , keluarga pasien mengatakan pasien sulit melakukan
aktifitas,mudah leleah dan nyeri dada
b. Data objektif
1) Kebersihan Rambut : Rambut pasien nampak bersih. Pasien dibantu
anaknya dalam melakukan aktivitas selama dirawat di Rumah Sakit.
2) Kebersihan Kulit : Kulit klien agak bersih. Klien dibantu untuk
dimandikan ditempat tidur oleh perawat dan anaknya selama dirawat di
Rumah Sakit.
2. Pola Nutrisi Metabolik
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan pola makannya baik
dengan menghabiskan 3 porsi dalam sehari. Pasien juga mengatakan tidak
ada alergi terhadap makanan.
2) Keadaan saat sakit : Keluarga pasien mengatakan nafsu makan
pasien berkurang dan malas makan. Porsi yang di habiskan ½ porsi yang di
berikan oleh Rumah Sakit
b. Data Objektif
1) Observasi : Pada saat dilakukan pengkajian tampak tubuh klien
kurang otot otot
2) Pemeriksaan fisik
Keadaan rambut : rambut klien tidak mudah rontok dan sudah beruban
Hidrasi kulit : turgor kulit klien jelek
a) MATA
Palpebra : Kedua pelebra simetris, tidak ada perubahan warna
Pupil : isokor, diameter 2,5 mm/2,5 mm.
Konjungtiva : pucat
Sclera : sclera klien tidak ikterus.
b) HIDUNG
Inspeksi
Kesimetrisan kedua hidung : hidung terletak pada bagian tengah
wajah , lubang hidung simetris, tidak terdapat bau atau produksi apa pun
yang keluar dari hidung
Palpasi
Palpasi pada bagian lunak hidung : Tidak teraba massa, tidak ada
pembengkakan
Palpasi area sinus pasien : Tidak teraba pembengkakakn atau
pasien merasa nyeri
c) MULUT
Rongga mulut : rongga mulut klien agak kotor dan bau,
membran mukosa kering
Kemampuan mengunyah : klien tidak mampu mengunyah keras
d) LEHER
Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
Kelenjar tyroid : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
e) THORAKS DAN PERNAPASAN
Inspkesi:
Warna kulit : Tidak terdapat massa atau luka
Bentuk dan pergerakan dada : Pergerakan dinding tidak simetris,
terdapat otot bantu pernapasan
- Tidak ada retraksi otot supraclavicula
- Pernapasan 22 x/menit
- Pola napas ireguler
- Tidak ada sianosis
- Terpasang oksigen nasal canul 3 liter/menit
Palpasi : Vocal Fremitus : Getaran seimbang antara kiri dan kanan.
Perkusi : Terdengar bunyi sonor.
Auskultasi :
- Suara Napas : Terdengar suara napas vesicular (suara nafas halus dan
lembut)
- Suara Tambahan : Terdengar bunyi suara napas tambahan (ronkhi)
f) JANTUNG
Inspeksi :
- Ictus Kordis : tidak tampak
- Pasien tidak menggunakan alat pacu jantung
Palpasi : Thrill : Tidak adanya getaran (Negatif)
Perkusi:
- Batas atas Jantung ICS 2-3
- Batas kanan Jantung linea sternalis kanan
- Batas kiri Jantung linea medioclavicularis kiri.
Auskultasi:
- Bunyi jantung I dan bunyi jantung II ireguler
- Nadi : 84 x/menit
- Aorta Tidak ada
g) ABDOMEN
Inspeksi :
- Bentuk Perut Cekung.
- Tidak ada benjolan Massa
- Tidak ada ascites
Auskultasi : Peristaltik usus kesan normal 13 x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri pada abdomen
Perkusi : Terdengar bunyi tympani
h) HEPAR & LIEN
Inspeksi
- Bentuk perut cekung
- Tidak ada penonjolan hepar dan lien
- Tidak ada tanda – tanda peradangan
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba
i) LENGAN DAN TUNGKAI
- Tidak ada atropi otot
- Terjadi kekakuan sendi pada ekstremitas bawah
- Uji kekuatan otot
5 5
4 4

Keterangan :
(1) 5 : Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh,
mampu melawan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahan
penuh.
(2) 4 : Mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi, mampu
melawan dengan tahan sedang.
(3) 3 : Hanya mampu melawan gaya gravitasi
(4) 2 : Tidak mampu melawan gaya gravitasi (grerakan pasif)
(5) 1 : Tidak ada kontraksi otot.

j) COLUMNA VERTEBRALIS
Inspeksi :Bentuk tulang verterbralis normal, tidak ada kelainan bentuk
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
k) Pemeriksaan 12 Saraf Kranialis
- Nervus I (Olfactorius) : Fungsi penciuman pasien baik.
- Nervus II (Optikus) : Fungsi penglihatan pasien baik.
- Nervus III – IV – VI (Oculomotorius, Troklearis dan Abdusen) :
Respon pupil baik diameter 2,5 mm/2,5 mm. Tidak ada devisiasi bola
mata. Klien mampu menoleh ke kiri dan kekanan.
- Nervus V (Trigeminus) : pasien dapat mengedipkanm
mata
- Nervus VII (Facialis) : sulit dikaji
- Nervus VIII (Vestibulokoklearis) : pasien dapat mendengar dengan
baik. Klien tidak dikaji gaya jalannya karena bed rest.
- Nervus IX (Glosopharingeal) dan Nervus X (Vagus) : Sulit dikaji
- Nervus XI (Accesorius) : pasien dapat menoleh kiri dan kanan
- Nervus XII (Hypoglosus) : pasien dapat menggerakan lidah ke kiri
dan ke kanan.
- Kaku Kuduk Negatif

3. Pola Eliminasi
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit:
a) Keluarga pasien mengatakan pola eliminasi BAK lancar dengan frekuensi
±3 kali sehari dengan warna kuning jernih.
b) Keluarga pasien mengatakan pola eliminasi BAB lancar dengan frekuensi
1 kali sehari, konsistensi lunak dengan warna kuning.
2) Keadaan saat sakit:
a) Pasien BAK melalui urine kateter dan pola eliminasi BAK lancar ± 1700
cc/hari
b) Keluarga pasien mengatakan BAB 1 kali sehari selama di rumah sakit
b. Data Objektif
1) Observasi. Pasien terpasang kateter dan memakai pampers
2) Pemeriksaan fisik
Peristaltic usus 13 x/menit
Palpasi Suprapubik : Tidak ada distensi dan vesica urinaria tidak teraba.
Nyeri ketok ginjal : tidak ada nyeri ketok pada ginjal kiri dan ginjal kanan
Mulut Uretra : Tidak ada peradangan.
Anus : tidak ada ada peradangan, fissure dan hemoroid.
4. Pola Aktivitas dan Latihan
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit
a) Keluarga pasien mengatakan pasien masih dapat melakukan aktifitas
secara mandiri, seperti mandi.
c) Keluarga pasien mengatakan sekali dalam sebulan pasien diajak
berekreasi oleh anak-anaknya.
2) Keadaan saat sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien mudah lellah dan tidak dapat melakukan
aktivitas mandiri karena nyeri dan sesak napas yang dialami. Dan pasien di
anjurkan untuk mengurangi aktifitas.
b. Data Objektif
1) Observasi
a) Klien lebih banyak menghabiskan waktu di atas tempat tidur. Semua
kebutuhan klien dibantu oleh perawat dan keluarga.
1) Aktivitas harian:
Makan : Bantuan Orang (2)
Mandi : Bantuan Orang (2)
Berpakaian : Bantuan Orang (2)
Kerapian : Bantuan Orang (2)
Buang Air Besar: Bantuan dengan Alat (1)
Buang Air Kecil: Bantuan dengan Alat (1)
Mobilisasi ditempat tidur: Bantuan Orang (2)
Ambulasi : Pasien menggunakan tempat tidur
Postur Tubuh : Pasien tampak kurus
Anggota gerak yang cacat : Klien tidak memilik kecacatan anggota gerak
hanya sulit mengangkat anggota gerak bawah.
5. Pola Tidur dan Istirahat
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit
a) Pasien mengatakan pola tidur baik dengan lama tidur waktu siang tidak
menentu karena digunakan untuk bekerja sedangkan pola tidur malam
sekitar jam 21.00 wita – 06.00 wita.
b) Pasien mengatakan tidak ada kebiasan sebelum
2) Keadaan saat sakit
a) Pasien mengatakan kadang sulit untuk memulai tidur dan sering terjaga
di malam hari.
b) Pola tidur pada siang hari tidak efektif.
b. Data Objektif
Observasi
1) Palpebra inferior berwarna terang
2) Ekspresi wajah cerah
3) Pasien tidak menguap
6. Pola Persepsi Kognitif
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien dapat menggunakan bahasa Makassar
dan Indonesia
2) Keadaan saat sakit
Keluarga pasien mengatakan menerima kondisi pasien saat ini dan
menginginkan perawatan yang terbaik agar segera sembuh.
b. Data Objektif
Observasi : Kelurga pasien dan pasien tidak cemas dan sering gelisah.
7. Pola Persepsi dan Konsep Diri
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit
a) Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien mampu mengambil
keputusan dengan baik dan mandiri.
b) Keluarga pasien mengatakan menerima kelebihan dan kekurangan diri
pasien.
2) Keadaan saat sakit
a) keluarga pasien memikirkan bagaimana pasien dapat sembuh dengan
segera.
b) Keluarga pasien mengatakan tidak cemas dalam memikirkan penyakitnya.
b. Data Objektif
1) Observasi
1) Kontak mata : Pandangan focus
2) Rentang perhatian : Pasien tampak ingin diperhatikan dan dirawat
dengan baik.
3) Suara dan tata bicara : Pasien jarang berbicara.
2) Pemeriksaan fisik
1) Pasien tidak memiliki kelainan bawaan
2) Bentuk abdomen klien cekung
3) Ada banyangan vena
4) Tidak ada lesi pada kulit
8. Pola Peran dan Hubungan dengan Sesama
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit
a) Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dengan teman, dan
tetangga sangat baik.
b) Keluaega pasien mengatakan hubungan pasien dengan keluarga sangat
baik dengan saling membantu satu sama lain.
2) Keadaan saat sakit
a) Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dengan anak dan keluarga
yang membesuknya sangat baik.
b) Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dengan perawat sangat
baik.
b. Data Objektif
Observasi
a) Hubungan pasien dengan anaknya dan keluarga yang merawatnya sangat
baik.
b) Hubungan pasien dengan perawat sangat baik.
9. Pola Reproduksi – Seksualitas
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki masalah dengan alat
reproduksinya.

2) Keadaan saat sakit :


Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki masalah dengan alat
reproduksinya.
b. Data Objektif : tidak ada kelainan reproduksi
10. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi terhadap Stress
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit
c) Keluarga pasien mengatakan setiap ada masalah pasien dapat
menyelesaikan dengan objektif.
d) Keluarga pasien mengatakan setiap ada masalah pasien selalu berbagi ke
anak-anaknya.
2) Keadaan saat sakit :
Pasien menerima kondisi sakitnya dengan iklas.
b. Data Objektif
1) Observasi
Pasien tampak tenang dan menerima kondisi sakitnya
2) Pemeriksaan fisik
a) Tekanan darah posisi duduk (semifowler) : 120/60 mmHg
b) Hipertensi ortostatik negative
c) Nadi : 98 x/menit
d) Kulit : Kering
11. Pola Nilai Kepercayaan
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien rutin dalam beribadah.
2) Keadaan saat sakit :
Keluarga pasien mengatakan hanya dapat berdoa dalam hati untuk
kesembuhannya.
b. Data Objektif
Observasi :-
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

No.Rm: 906918 Tgl.Hasil: 20-01-2020


Nama: Ny.H Pukul: 10:27
Nomor Lab: RI504 Dokter Perujuk: Dr.Asvin nurulita,M.kes,Sp.Pk (K)

NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
WBC 10.8 4.00-10.0 103/UL
RBC 3.78 4.00-6.00 106/UL
HGB 10.8 12.0-16.0 g/dL
HCT 34 37.0-48.0 %
MCV 90 80.0-97.0 fL
MCH 29 26.5-33.5 Pg
MCHC 32 31.5-35.0 Gr/dl
PLT 366 150-400 103/UL
RDW-SD 37.0-54.0 fL
RDW-CV 14.6 10.0-15.0 %
PDW 10.8 10.0-18.0 fL
MPV 10.1 6.50-11.0 fL
P-LCR 13.0-43.0 %
PCT 0.15-0.50 %
NRBC 0.37 0.00-99.9 103/UL
NEUT 81.3 52.0-75.0 103/UL
LYMPH 13.6 20.0-40.0 103/UL
MONO 3.6 2.00-8.00 103/UL
EO 1.1 1.00-3.00 103/UL
BASO 0.04 0.00-0.10 103/UL
IG 0.0-72.0 103/UL
No.Rm: 906918 Tgl.Hasil: 20-01-2020
Nama: Ny.H Pukul: 10:27
Nomor Lab: RI504 Dokter Perujuk:

NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 140 mg/dl
Fungsi ginjal
Ureum 104 10-50 mg/dl
Kreatinin 2.37 L(< 1.3);P(< 1.1) mg/dl
Fungsi Hati
SGOT < 38 U/L
SGPT < 41 U/L
Elektrolit
Natrium 138 136-145 mmol/l
Kalium 2.9 3.5-5.1 mmol/l
klorida 100 97-111 mmol/l
No.Rm: 906918 Tgl.Hasil: 22-01-2020
Nama: Ny.H Pukul: 09:17
Nomor Lab: RI5018 Dokter Perujuk: Dr.Mutmainnah Sp.Pk(K)

NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
KIMIA DARAH
Fungsi Hati
SGOT < 38 U/L
SGPT < 41 U/L
Albumin 3.3 3.5-5.0
Elektrolit
Natrium 132 136-145 mmol/l
Kalium 4.4 3.5-5.1 mmol/l
klorida 97 97-111 mmol/l

No.Rm: 906918 Tgl.Hasil: 22-01-2020


Nama: Ny.H Pukul: 17:36
Nomor Lab: RI50333 Dokter Perujuk: Dr.Az Hafid Nashar,Sp.Jp

NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS strip 166 140-200 mg/dl
a. Terapi
1) Terapi cairan dan Oksigen
Jenis cairan Dosis
1. Nacl 0.9%/500 cc 24 jam/intravena
2. Nefrosteril 250 cc 24 jam/intravena

2) Obat-obatan
NO NAMA DOSIS
1 Dobutamin 3 mg/kg BB/menit
2 Aspilet 8 mg/24 jam/oral
3 Clopidogrel 75 mg/24 jam/oral
4 Vip albumin 2 caps/8 jam/oral
5 spirolaktone 25 mg/24 jam/oral
6 Atorvastatin 40 mg/24 jam/oral
7 Bisoprolol 1 mg/jam/0ral

G. KLASIFIKASI DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OKJEKTIF


a. Keluarga Klien mengatakan pasien 1. Klien tampak lemah
masih merasakan nyeri dada 2. Klien berbarin di tempat tidur
b. Klien Pasien mengatakan cepat lelah 3. Klien tampak pucat
c. Keluarga pasien juga mengatakan pasien 4. Pemeriksaan echocardiography
sulit melakukan aktivitas secara mandiri • Regurgitasi Mitral Sedang
dan aktivitas dibantu keluarga dan perawat • Regurgitasi Ringan Paru
• Dilatasi LA
• Fungsi Sistolik LV Abnormal
Sedang EF: 31.1% (BIPLANE)
• Fungsi sistolik RV menurun,
TAPSE 1,4 cm
• Hipertrofi Ventrikel Kiri
Coccentric
• Segmen Akinetik dan Hipokinetik

5. Tanda – tanda vital :


Tekanan Darah : 90/50 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
6. Penurunan kekuatan otot

5 5
4 4

H. ANALISA DATA

No Data focus Diagnosa Keperawatan


1. Ds :
a Keluarga pasien mengatakan pasien
merasakan nyeri dada
b Pasien mengatakan cepat lelah
c Pasien mengatakan ada riwayat merokok.
Do :
a. Tanda – tanda vital :
Penurunan curah
Tekanan Darah : 90/50 mmHg
jantung
Nadi : 84 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
b. Pasien pucat
c. Pemeriksaan echocardiography
• Regurgitasi Mitral Sedang
• Regurgitasi Ringan Paru
• Dilatasi LA
• Fungsi Sistolik LV Abnormal Sedang
EF: 31.1% (BIPLANE)
• Fungsi sistolik RV menurun, TAPSE
1,4 cm
• Hipertrofi Ventrikel Kiri Coccentric
• Segmen Akinetik dan Hipokinetik

2. Ds :
a. Keluarga pasien mengatakan pasien sulit
melakukan aktivitas secara mandiri dan
aktivitas dibantu keluarga dan perawat
Do :
a. Aktivitas dibantu
b. Tanda – tanda vital :
Tekanan Darah : 86/60 mmHg
Intoleransi aktivitas
Nadi : 82 x/menit
Pernapasan : 26 x/menit
Suhu : 36,2 ºC
c. Terdapat perubahan irama jantung (EKG)
d. Pasien lemah dan terbaring ditempat tidur
e. Penurunan kekuatan otot

5 5
4 4
PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kreteria hasil Intervensi keperawatan


1. Penurunan curah jantung b/d perubahan Setekah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Perawatan jantung
kontraktilitas diharapkan curah jantung klien membaik dengan Observasi
indikator 1. Monitor tekanan darah
Dibuktikan dengan ;
1. Ejection fraction klien meningkat 2. Monitor intake dan output cairan
Ds :
2. Lelah menurun 3. Monitor keluhan nyeri dada misalnya
a. Keluarga pasien mengatakan pasien
3. Pucat menurun lokasi, durasi, previsitasi yang mengurangi
masih merasakan nyeri dada
4. Tekanan darah membaik nyeri dada
b. Pasien mengatakan cepat kelelahan
Terapeutik
Do :
1. Posisikan klien posisi semi fowler dengan
a. Tanda – tanda vital :
kaki kebawah atau posisi nyaman
Tekanan Darah : 90/50 mmHg
2. Berikan diet jantung yang sesuai misalnya
Nadi : 84 x/menit
batasi asupan kafein,natrium,kolestrol, dan
Pernapasan : 22 x/menit
makanan tinggi lemak
Suhu : 36,5 ºC
3. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk untuk
b. Pasien pucat
memodifikasi gaya hidup sehat
c. Pemeriksaan echocardiography
4. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi
• Regurgitasi Mitral Sedang
stress
• Regurgitasi Ringan Paru
5. Berikan dukungan emosional dan spritual
• Dilatasi LA
Edukasi
• Fungsi Sistolik LV Abnormal
1. Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
Sedang EF: 31.1% (BIPLANE) 2. Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
• Fungsi sistolik RV menurun, 3. Ajarkan klien dan keluarga mengukur
TAPSE 1,4 cm intake dan output cairan harian
• Hipertrofi Ventrikel Kiri Kolaborasi
Coccentric 1. Kolaborasi pemberian antiaritmia jika
• Segmen Akinetik dan Hipokinetik perlu
2. Rujuk ke program rehabilitasi jantung

2. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen energy
Dibuktikan dengan : 3x24 jam diharapkan Toleransi aktivitas klien Observasi
DS : membaik dengan indikator 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
a. Keluarga pasien juga mengatakan 1. Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari- mengakibatkan kelelahan
pasien sulit melakukan aktivitas hari meningkat 2. Monitor pola dan jam tidur
secara mandiri dan aktivitas dibantu 2. Jarak berjalan meningkat 3. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
keluarga dan perawat 3. Kekuatan tubuh bagian atas meningkat selama melakukan aktivitas
Do : 4. Kekuatan tubuh bagian bawah meningkat Terapeutik
a. Aktivitas dibantu 5. Toleransi dalam menaiki tangga meningkat 1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
b. Tanda – tanda vital : 6. Keluhan lelah menurun stimulus misalnya cahaya,suara,kunjungan
Tekanan Darah : 90/50 mmHg 7. Perasaan lemah menurun 2. Lakukan latihan rentang gerak pasif atau
Nadi : 84 x/menit aktif
Pernapasan : 22 x/menit 3. Berikan aktifitas distraksi yang
Suhu : 36,5 ºC menenangkan
c. Pasien lemah dan terbaring ditempat 4. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika
tidur tidak dapat berpindah atau berjalan
d. Penurunan kekuatan otot Edukasi

5 5 1. Anjurkan melakukan aktivitas secara

4 4 bertahap
2. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda
dan gejala kelelahan tidak berkurang
3. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN HARI I
Nama Pasien : Ny. H
Ruangan/Kamar : CVCU/20

Hari / Tanggal Implementasi dan Hasil Evaluasi

Selasa,22 rabu, 23 januari 2020


januari 2020 1. Pengukuran tanda-tanda vital Diagnosa 1
09.00 Hasil : S : Pasien mengatakan cepat lelah
Tekanan Darah : 90/50 mmHg O : klien nampak berbaring
Nadi : 84 x/menit 1. Tanda – tanda vital
Pernapasan : 22 x/menit TD : 85/66 mmHg
Suhu : 36,5 ºC N : 65x/menit
2. Mengajarkan tehnik non farmakologis tekhik S : 35,5oc
11.25 relaksasi nafas dalam P : 20x/menit
Hasil : pasien merasa nyaman 2. Pasien pucat
3. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien A : Masalah penurunan curah jantung belum
11.35 Hasil : Posisi semi folwer teratasi
4. Memonitor toleransi pasien terhadap terhadap P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7
11.40 aktivitas a. Kaji dan dokumentasikan tekanan darah,
Hasil : pasien hanya beraktivitas di tempat adanya sianosis, status pernapsan dan status
tidur dan melakukan aktivitas ringan mental.
5. Menginstruksikan pasien dan keluarga b. Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas,
12.00 mengenai pertimbangan khusus terkait lokasi, durasi)
dengan aktivitas sehari- hari (misalnya c. Monitor status kardiovaskuler
pembatasan aktivitas dan meluangkan waktu d. Monitor balance cairan (intake dan output)
istrahat) e. Pantau pengisian ulang kapiler
Hasil : pasien beristrahat di tempat tidur dan f. Jelaskan tujuan pemberian oksigan
aktivitasya dibantu oleh keluarga. Keluarga g. Kolaborasi pemberian medikasi
juga kooperatif menjaga dan membantu Diagnosa ke 2
pasien mengenai aktivitasnya S : Pasien masih belum bisa melakukan aktivitas
6. Pengukuran tanda-tanda vital dan merasa lelah jika banyak bergerak
12.00 Hasil : O : Aktivitas dibantu, penurunan kekuatan otot
Tekanan Darah : 90/50 mmHg A : Masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
Nadi : 84 x/menit P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 4, dan 5
Pernapasan : 22 x/menit 1. Kaji tingkat kemampuan pasien untuk
Suhu : 36,5 ºC ambulasi dan berpindah posisi.
2. Kaji respons kardiorespiratori terhadap
aktivitas
3. Ajarkan ROM pasif
4. Memonitor kemampuan klien untuk
perawatan diri mandiri
Penyebab :
a. Disfungsi katup
b. Distritmia
c. Kerusakan Miokard

CHF

Gagal pompa ventrikel kiri Gangguan pompa


ventrikel kanan
Kemampuan dilatasi jantung
Menurun
Tidak dapat mengakomodasi
Kontraktivitas jantung semua darah yang secara normal
kembali dari siklus vena
Curah jantung menurun
Pembesaran vena di
Suplai darah ke jaringan Abdomen
menurun

Metabolisme anaerob Anoreksia dan mual

Asidosis metabolik

Pembentukan ATP Ketidakseimbangan nutrisi


Kurang dari kebutuhan
Kontraksi otot menurun Tubuh

Kelemahan Resiko jatuh

Intoleransi Aktivitas

Anda mungkin juga menyukai