Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN SIROSIS HEPATIS

DI SUSUN OLEH

NAMA :SRI WAHYUNI S.kep

NIM : 20.04.34

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG MAKASSAR

PROGRAMSTUDI PROFESI NERS

2021
Askep Sirosis Hati

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. MS DENGAN DIAGNOSA MEDIS SIROSIS HEPATIS

No. Register : OO7985


Ruang : Ruang Anggrek
Tanggal/Jan MRS : 22 September 2012 (Jam 15.00)
Tanggal Pengkajian : 23 September 2012
Diagnosa Medis : Sirosis hepatis

1. IDENTITAS
a. Biodata Pasien
Nama : Tn. MS
Alamat : Jl.Cidodol No.34-Grogol selatan Kebayoran
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 41 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa barat/Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh

b. Biodata Penanggung jawab


Nama : Ny. M
Alamat : Jl.Cidodol No.34-Grogol selatan Kebayoran
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 40 Tahun
Suku/Bangsa : Jawa barat/Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan px : Istri pasien

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mual.

b. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluh perutnya sakit dan begah seperti ditusuk-tusuk dan terasa penuh di perut
bagian kanan atas sehingga pasien sulit untuk bergerak dan berkurang rasa sakitnya apabila
dibuat duduk dalam posisi semifowler. Rasa sakit itu muncul apabila pasien duduk dan saat
melakukan aktifitas terlalu berat sehingga pasien hanya berada di atas tempat tidur sepanjang
hari. Pasien mengatakan rasa sakitnya sudah dirasakan sejak 2 minggu lalu tanggal 6 september
2012, namun rasa sakitnya tidak dapat ditahan lagi mulai tiga hari sebelum masuk rumah sakit
yakni tanggal 19 September 2012. Pasien juga mengeluh mual dan tidak nafsu makan serta nyeri
di daerah perut. Nyeri pasien terkaji pada skala nyeri 7 (nyeri berat terkontrol) menurut skala
Smeltzer (0-10). Nyeri muncul saat pasien bergerak dan beraktifitas, sehingga pasien hanya
berbaring di tempat tidur. Nyeri itu muncul saat pasien mulai kesulitan makan karena mual.
Pasien juga mengatakan saat malam sering sesak napas karena perutnya yang semakin membesar
sehingga sulit digunakan untuk bernafas dan akan berkurang jika pasien duduk dalam posisi
semifowler. Sesak nafas itu selalu terjadi saat malam hari dan sangat mengganggu aktifitas. Rasa
sakitnya sangat dirasakan pasien terutama di daerah dada dan paru-paru. Gejala di mulai sejak 2
minggu lalu sebelum pasien masuk rumah sakit atau tepatnya tanggal 6 september 2012.

c. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan punya riwayat penyakit kuning 6 bulan yang lalu yakni sekitar bulan
Maret 2012 dan dirawat di RS Cilegon. Pasien juga mengatakan selama ini telah mengkonsumsi
obat-obatan seperti : Lactolac 3x CI, Sucralent 3 x CI, Spironolakton 4x25 mh/hari, dan
Furosemid.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Istri pasien mengatakan bahwa keluarghanya tidak ada yang mempunyai penyakit
menurun dan menular.

3. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit
1. Pemenuhan Nutrisi– Makan 3 x sehari, Makanan cair hangat
Cairan Porsi ½ - 1 piring/ makan sebanyak 3 kali sehari.
dengan menu nasi, Lauk
pauk dan sayur.
Minum: 6-10 gelas perhari
Jenis minuman: air putih,
teh,kopi, ramuan jamu
2. Pemenuhan Eliminasi BAK: volume tidak BAK :Volume 1000
teridentifikasi cc/24 jam
Warnanya seperti teh pekat Warnanya seperti teh
dan berlangsung 2 minggu. pekat
Frekwensi 15-17 kali/24 jam kesulitan tidak ada
Kesulitan tidak ada BAB: Frekuensi 1 hari,
BAB :frekwensi 1hari warna pucat, konsistensi
Warna : kuning lunak dan kesulitan tidak
Konsistensi lunak ada.
Kesulitan tidak ada
3. tidur-istirahat Siang tidak pernah tidur Siang 2-3 jam mulai
Malam 6-7 jam mulai pukul pukul 12.00 – 15.00
22.00 - 05.00 WIB WIB
malam : 6 – 7 jam mulai
pukul 21.00-05.00 WIB
tapi pasien sering
bangun karena perut
terasa tidak enak (begah)
dan terbaring lemas
ditempat tidur
4.Aktifitas Pasien bekerja sebagai Pasien saat di rumah
buruh di sebuah pabrik kayu sakit hanya duduk-
di desanya. duduk dan berbaring.
5. Personal Hygiene Pasien mandi 2x/hari, Pasien mandi dengan
keramas 2 hari 1x, gosok diseka 2x/hari, belum
gigi 2x/hari, ganti baju ketramas dan belum
2x/hari gosok gigi.
6. Ketergantungan Pasien memiliki kebiasaan Pasien tidak melakukan
merokok dan sering minum kebiasaan merokok dan
jamu/obat tradisional. minum jamu, dan pasien
dapat mengikuti asuhan
keperawatan dengan
baik

4. DATA PSIKOSOSIAL
a. Status Emosi
Emosi klien stabil
b. Konsep Diri
y Image :Klien tampak cemas dan tidak nyaman dengan keadaannya namun tetap kooperatif
f Ideal :Klien ingin cepat sembuh dan ingin dapat beraktifitas dengan normal.
• Self Esteam :Klien merasa diperlakukan baik oleh dokter dan perawat
• Role :Klien merupakan seorang buruh
Identity :Klien seorang laki-laki berumur 41 tahun dan bekerja sebagai seorang buruh.
c. Interaksi Sosial
Hubungan klien dengan keluarga, klien dengan perawat, dan klien dengan pasien lainnya terjalin
cukup baik.
d. Spiritual
Di rumah sakit klien hanya berdoa dan memohon kesembuhan sambil berbaring ditempat tidur.

5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Cukup
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Tanda-Tanda Vital
• Tekanan darah = 100/60 mmHg
• Suhu tubuh 375oC,
• RR = 24X/menit
• Nadi=96X/menit (regular)
• BB sebelum sakit : 69 kg dan BB saat sakit : 58 kg, TB: 167cm, LILA :27 cm
d. Kepala
Simetris, pusing, benjolan tidak ada. Rambut tumbuh merata dan tidak botak, rambut berminyak
dan tidak rontok
• Wajah
Simetris, odema , otot muka dan rahang kekuatan normal, sianosis tidak ada, Wajah menyeringai
dan meringgis karena kesakitan
• Mata
Alis mata, kelopak mata normal, konjuktiva anemia, pupil isokor dan sklera ikterus (berwarna
kuning), reflek cahaya positif serta tajam penglihatan menurun.
• Telinga
Tidak ada serumen, membran timpani dalam batas normal
• Hidung
Deformitas (kelainan bentuk), mukosa, secret, bau, obstruksi, polip tidak ada, pernafasan cuping
hidung tidak ada.
• Mulut
Tidak ada stomatitis dan mukosa bibir tampak kering.
e. Leher
Fungsi menelan normal, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena
jugularis, dan tidak ada kaku kuduk.
f. Dada dan Thoraks
Inspeksi : Bentuk dada simetris, dan napas dangkal
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara paru : sonor
Auskultasi : Terdapat ronchi
g. Abdomen
Inspeksi : Terdapat asites dan terlihat spider nevi
Auskultasi :bising usus 17x/menit
Palpasi :Nyeri tekan di daerah epigastrium dan didaerah sekitar organ hati saat di palpasi terasa kenyal
dan terdapat asites
Perkusi : Tympani
h. Ekstrimitas
• Atas : Akral hangat, terpasang infus di tangan kanan, tidak ada luka ,dan tidak ada kelumpuhan.
• Bawah : tidak terjadi kelumpuhan, tidak ada luka, dan tidak terpasang infus di kaki kanan
maupun kiri.
i. Genetalia
Fungsi genetalia baik dan terpasang kateter.
j. Integumen
Seluruh bagian tubuh terlihat kekuningan, kulit tampak kusam dan kering serta turgor kulit
menurun.
ANALISA DATA

NAMA : Tn. Ms RUANG : Anggrek


UMUR : 41 tahun NO.REGISTRASI : 007985
NO. PENGELOMPOKAN DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Data Subyektif: Pengumpulan cairan Gangguan
- Pasien mengatakan sulit untuk bernapas intra abdomen, ketidakefektifan pola
- Pasien mengatakan sesak napas penurunan ekspansi nafas.
Data Obyektif: paru akibat asites,
-Pola pernafasan pasien tidak teratur akumulasi secret.
dan bernafas dengan frekuensi cepat
(takipnea).
-Pasien tampak mengalami pernapasan
dangkal.
-Observasi TTV
RR : 24 X/menit.
TD:100/70 mmHg
N: 96 X/menit
S: 375 oC
2. Data Subyektif: Intake kurang Perubahan status nutrisi,
-Pasien mengatakan mual jika makan kurang dari kebutuhan
Data Obyektif: tubuh
-Pasien tidak bisa makan lewat oral
- BB sebelum sakit 69 kg dan saat sakit
58 kg
3. Data Subyektif: Terganggunya Gangguan keseimbangan
- Pasien mengatakan perutnya semakin mekanisme volume cairan lebih dari
membesar dan terasa begah. pengaturan kebutuhan normal tubuh
- Pasien mengatakan badan terasa lelah/ (penurunan plasma
lemas. protein)
- Pasien mengatakan sulit untuk
bergerak.
- Pasien juga mengeluh perutnya sakit.
Data Obyektif:
- Pasien mengalami asites di daerah
abdomen.
- Pasien terlihat cemas dan tidak nyaman
dengan keadannya.
- Pasien terbaring lemas ditempat tidur.
- Pasien dengan turgor kulit menurun
4. Data Subyektif: Spasme otot Gangguan rasa nyaman
- Pasien mengatakan sakit pada perutnya abdomen dan nyeri
jika ditekan.
Data Obyektif:
- pasien terlihat kesakitan
- abdomen terasa nyeri jika ditekan
- pasien terlihat tidak nyaman
5. Data Subyektif: Peningkatan kadar Gangguan Integritas kulit
-Pasien mengatakan air kencingnya bilirubin dalam dan system perkemihan
berwarna seperti teh pekat darah akibat (urinaria)
-Pasien mengatakan bahwa air peradangan
kencingnya selalu berwarna seperti the
dan feses pucat serta sudah
berlangsung sekitar dua minggu.
Data Obyektif:
-Kulit dan daerah mata (khusus Sklera)
pasien tampak berwarna kekuningan
(ikterus)
- Hasil laboratorium cek darah
Protein total : 4,6 g/dl ( N : 6,1-8,2 )
Albumin : 3.2 g/dl ( N : 3,8-5,0 )
Globulin : 1.4 g/dl ( N : 2,3-3,2 )
Bilirubin total : 2.7mg/dl ( N : 0,2-1,0 )
Bilirubin direk : 0.6 mg/dl ( N : 0-0,2 )
Bilirubin indirek : 2.1 mg/dl ( N : 0,2-
0,8 )
SGOT : 57 u/l ( N : 5-40 )
SGPT : 57 u/l ( N : 5-41 )
- Kulit pasien tampak kusam dan
kering.
-Turgor kulit pasien menurun
-Didaerah sekitar organ hati saat di
palpasi terasa kenyal
DIAGNOSA KEPERAWATAN

NAMA : Tn.MS RUANG : Anggrek


UMUR : 41 tahun NO.REGISTRASI: 007985
NO. TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. 23 September 2012 Gangguan ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
pengumpulan cairan intra abdomen, penurunan ekspansi paru
akibat asites ,akumulasi sekret berlebihan.
Data Subyektif:
-Pasien mengatakan sulit untuk bernapas
-Pasien mengatakan sesak napas
Data Obyektif:
-Pola pernafasan pasien tidak teratur dan bernafas dengan
frekuensi cepat (takipnea).
-Pasien tampak mengalami pernapasan dangkal.
-Observasi TTV
RR : 24 X/menit.
TD:100/70 mmHg
N: 96 X/menit S: 375 oC
2. 23 September 2012 Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
intake yang kurang.
Data Subyektif:
-Pasien mengatakan mual jika makan
Data Obyektif:
-Pasien tidak bisa makan lewat oral
- BB sebelum sakit 69kg dan BB saat sakit 58kg
3. 24 September 2012 Gangguan keseimbangan volume cairan lebih dari kebutuhan
normal tubuh berhubungan dengan terganggunya mekanisme
pengaturan (penurunan plasma protein).
Data Subyektif:
-Pasien mengatakan perutnya membesar dan terasa begah.
- Pasien mengatakan badan terasa lelah/lemas.
-Pasien mengatakan sulit untuk bergerak.
-Pasien juga mengeluh perutnya sakit.
Data Obyektif:
- Pasien mengalami asites di daerah abdomen.
- Pasien terlihat cemas dan tidak nyaman dengan keadannya.
- Pasien terbaring lemas ditempat tidur.
- Pasien dengan turgor kulit menurun
4. 25 September 2012 Nyeri dan gangguan rasa nyaman berhubungan dengan spasme
otot abdomen
Data Subyektif:
-Pasien mengatakan sakit pada perutnya jika ditekan
Data Obyektif:
- Pasien terlihat kesakitan
- Abdomen terasa nyeri jika ditekan
- Pasien terlihat tidak nyaman
5. 26 September 2012 Gangguan Integritas kulit dan system perkemihan (urinaria)
berhubungan dengan peningkatan kadar bilirubin dalam darah
akibat peradangan .
Data Subyektif:
-Pasien mengatakan air kencingnya berwarna seperti teh pekat
-Pasien mengatakan bahwa air kencingnya selalu berwarna seperti
teh dan feses pucat serta sudah berlangsung sekitar dua minggu.
Data Obyektif:
-Kulit dan daerah mata (khusus Sklera) pasien tampak berwarna
kekuningan ( ikterus)

- Hasil laboratorium cek darah


Protein total : 4,6 g/dl ( N : 6,1-8,2 )
Albumin : 3.2 g/dl ( N : 3,8-5,0 )
Globulin : 1.4 g/dl ( N : 2,3-3,2 )
Bilirubin total : 2.7mg/dl ( N : 0,2-1,0 )
Bilirubin direk : 0.6 mg/dl ( N : 0-0,2 )
Bilirubin indirek : 2.1 mg/dl ( N : 0,2-0,8 )
SGOT : 57 u/l ( N : 5-40 )
SGPT : 57 u/l ( N : 5-41 )
- Kulit pasien tampak kusam dan kering.
-Turgor kulit pasien menurun
-Didaerah sekitar organ hati saat di palpasi terasa kenyal

INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA : Tn. MS RUANG : Anggrek


UMUR : 41 th NO.REGISTRASI: 007985
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Paraf
Keperawatan
1. Gangguan Jangka Pendek: 1.Awasi frekwensi, 1.Pernafasan dangkal/cepat
ketidakefektifan pola Dalam 1x24 jam kedalaman dan upaya kemungkinan ada
nafas berhubungan perbaikan status pernafasan. sehubungan dengan hipoksia
dengan pengumpulan pernapasan dan 2.Ubah posisi sering atau akumulasi cairan dalam
cairan intra abdomen, pengurangan gejala dorong nafas dalam abdomen.
penurunan ekspansi sesak napas. latihan dan batuk. 2.Membantu ekspansi paru
paru akibat asites, Jangka Panjang: 3.Berikan posisi semi dalam memobilisasi lemak.
akumulasi secret Dalam 2x24 jam fowler 3.Memudahkan pernafasan
berlebihan. pasien dapat 4.Monitor jumlah dengan menurunkan tekanan
bernapas secara pernapasan dengan pada diafragma dan
normal kembali. observasi TTV meminimalkan sekret.
Kriteria Hasil: 5.Kolaborasi dengan 4.Mengetahui status
-Memperlihatkan tim medis dalam perkembangan pernapasan
frekuensi respirasi pemantauan pasien.
yang normal (12- perkembangan pasien 5.Memberikan obat peroral
18/menit) tanpa dan parenteral pada pasien
terdengarnya suara untuk kesembuhan pasien.
pernapasan
tambahan.
-Memperlihatkan
pengembangan
toraks yang penuh
tanpa gejala
pernapasan dangkal.
2. Gangguan pemenuhan Jangka pendek : 1. Motivasi pasien untuk1. Motivasi sangat penting
kebutuhan nutrisi dalam 1x24 jam makan makanan sesuai bagi penderita anoreksia dan
berhubungan dengan diharapkan intake diit yang dianjurkan gangguan gastrointestinal.
intake yang kurang. makan dapat lebih dan suplemen 2. Makanan dengan porsi kecil
baik makanan. dan sering lebih ditolerir
Jangka panjang : 2. Tawarkan makanan oleh penderita anoreksia.
Dalam 3x24 jam dengan porsi sedikit 3. Meningkatkan selera makan
kebutuhan nutrisi tapi sering. 4. Mengurangi cita rasa yang
dapat terpenuhi 3. Hidangkan makanan tidak enak dan merangsang
Kriteia Hasil : yang menimbulkan selera makan.
- BB dapat selera dan menarik 5. Mengurangi gejala
meningkat dalam penyajiannya. gastrointestinal dan perasaan
- gangguan 4. Pelihara hygiene oral tidak enak pada perut yang
kebutuhan nutrisi sebelum makan. dapat mengurangi selera
dapat teratasi 5. Berikan obat yang makan dan keinginan
-NGT dapat diresepkan untuk terhadap makanan.
secepatnya dilepas mengatasi mual, 6. Meningkatkan pola defekasi
dari pasien muntah, diare atau yang normal dan
konstipasi. mengurangi rasa tidak enak
6. Motivasi peningkatan serta distensi pada abdomen.
asupan cairan dan 7. Mendeteksi komplikasi
latihan jika pasien gastrointestinal yang serius.
melaporkan
konstipasi.
7. Amati gejala yang
membuktikan adanya
perdarahan
gastrointestinal.
3. Gangguan Jangka Pendek: 1.Monitor intake dan 1.Menentukan fungsi ginjal
keseimbangan volume Dalam 1x24 jam output cairan. Ukur dan kebutuhan cairan dan
cairan lebih dari terjadi Pengurangan kehilangan cairan penurunan resiko kelebihan
kebutuhan normal kadar cairan (asites) melalui cairan bertambah.
tubuh berhubungan pada pasien. gastrointestinal dan 2.Mengurangi retensi cairan
dengan terganggunya Jangka Panjang: Perkirakan kehilangan dan peningkatan tekanan
mekanisme Dalam 3x24 jam tak kasat mata, contoh; hidrostatik kapiler.
pengaturan Pasien dalam status keringat, dll. 3.Mengikuti diet rendah
(penurunan plasma hidrasi yang 2.Monitor edema dan natrium dan pembatasan
protein). adekuat, volume asites. cairan
cairan kembali 3.Batasi asupan 4.Memantau perubahan pada
dalam keadaan natrium dan cairan pembentukan asites dan
seimbang. 4. Ukur dan catat penumpukan cairan.
Kriteria Hasil: lingkar perut setiap 5.Peningkatan pemahaman
-Output urin sesuai hari. sehingga dapat
dengan berat badan. 5. Jelaskan pada meningkatkan kerjasama
-Rehidrasi cairan pasien dan keluarga pasien dan keluarga dalam
pada tubuh pasien. tentang pembatasan program perawatan.
-Elektrolit dalam cairan dan diet 6.Kebersihan mulut yang
batas normal. 6.Tingkatkan dan baik dapat mengurangi
-Terjadinya dorong oral hygiene kekeringan membran
keseimbangan dengan sering. mukosa mulut, sehingga
cairan dan elektrolit. 7.Monitor BB tiap dapat mengurangi rasa haus.
-Output dan input hari, dengan alat, 7.Memantau BB pasien
dapat kembali waktu dan pakaian untuk melihat bertambahnya
normal. yang sama. jika volume cairan dalam tubuh
memungkinkan. atau tidak.
4. Nyeri dan gangguan Jangka pendek : 1. Hitung dan tentukan 1. Dapat mengetahui tingkat
rasa nyaman dalam 1x24 jam skala nyeri keparahan nyeri yang
berhubungan dengan diharapkan nyeri 2.Kaji dan catat nyeri dan dirasakan pasien.
spasme otot abdomen dapat berkurang karakteristiknya : 2. Dapat memberikan
Jangka panjang : lokasi, kwalitas, implementasi keperawatan
Dalam 3x24 jam frekuensi dan durasi yang tepat pada pasien.
diharapkan nyeri 3.Berikan kompres 3. Supaya pasien dapat rileks
sudah tidak hangat pada abdomen dan rasa nyeri dapat
dirasakan yang sakit berkurang
Kriteria Hasil: 4.Ajarkan teknik distraksi4. Agar pasien dapat
-nyeri pada pasien dan relaksasi mengalihkan pikirannya dari
berkurang 5.Kolaborasi dengan tim rasa nyeri ke hal-hal lain.
-nyeri pada medis untuk 5. Dapat mengurangi rasa
pasien tidak pemberian terapi nyeri yang dirasakan pasien
dirasakan lagi. analgesik
5. Gangguan Integritas Jangka Pendek: 1.Kaji warna urin dan 1.Mengetahui
kulit dan system Dalam 2x24 jam, warna kulit pasien. perkembangan kadar
perkemihan (urinaria) mampu mengurangi 2.Observasi dan catat bilirubin pasien.
berhubungan dengan kadar bilirubin derajat ikterus pada 2.Memberikan dasar untuk
peningkatan kadar pasien. kulit dan sklera. deteksi perubahan dan
bilirubin dalam darah Jangka Panjang: 3.Lakukan perawatan evaluasi intervensi.
akibat peradangan . Dalam 7x24 jam yang sering pada kulit, 3.Mencegah kekeringan
diupayakan mampu mandi tanpa kulit dan meminimalkan
menormalkan kadar menggunakan sabun pruritus.
bilirubin dalam dan melakukan masase 4.Mencegah ekskoriasi kulit
tubuh pasien. dengan losion akibat garukan
Kriteria Hasil: pelembut (emolien). 5.Memberikan terapi obat
-Integritas kulit dan 4. Jaga agar kuku untuk mengembalikan
sistem perkemihan pasien tetap pendek kondisi pasien.
pasien dapat normal dan bersih.
kembali. 5. kolaborasi dengan
-Warna dari kulit tim medis
dan urin pasien
kembali ke keadaan
normal.

iMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA : Tn. MS RUANG : Anggrek


UMUR : 41 th NO.REGISTRASI: 007985
Dx Keperawatan Tanggal/Jam Implementasi Paraf
Gangguan ketidakefektifan 23 September 1.Mengawasi frekwensi, kedalaman dan
pola nafas berhubungan 2012 upaya pernafasan.
dengan pengumpulan cairan 08.00 2.Memberikan posisi semi fowler
intra abdomen, penurunan 3.Monitor jumlah pernapasan dengan
ekspansi paru akibat asites observasi TTV
,akumulasi secret berlebihan. 4.Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemantauan perkembangan pasien
Gangguan pemenuhan 23 September1. Memotivasi pasien untuk makan
kebutuhan nutrisi 2012 makanan dan suplemen makanan.
berhubungan dengan intake 08.00 2. Menyajikan makanan dengan porsi
yang kurang. sedikit tapi sering.
3. Menghidangkan makanan yang
menimbulkan selera dan menarik dalam
penyajiannya.
4. Memberikan obat yang diresepkan untuk
mengatasi mual, muntah, diare atau
konstipasi.
5. Mengamati gejala yang membuktikan
adanya perdarahan gastrointestinal.
Gangguan keseimbangan 24 September 1.Monitor intake dan output cairan. Ukur
volume cairan lebih dari 2012 kehilangan cairan melalui gastrointestinal
kebutuhan normal tubuh 08.00 dan perkirakan kehilangan tak kasat mata,
berhubungan dengan contoh; keringat, dll.
terganggunya mekanisme 2.Monitor edema dan asites.
pengaturan (penurunan 3.Membatasi asupan natrium dan cairan
plasma protein). 4.Menjelaskan pada pasien dan keluar-ga
tentang pembatasan cairan dan diet.
Nyeri dan gangguan rasa 25 September1. Memberikan kompres hangat pada
nyaman berhubungan dengan 2012 abdomen yang sakit
spasme otot abdomen 08.00 2. Mengajarkan teknik distraksi dan
relaksasi
3. Kolaborasi dengan tim medis untuk
pemberian terapi analgesik
Gangguan Integritas kulit 26 September 1.Mengkaji warna kulit urin pasien.
dan system perkemihan 22012 2.Melakukan perawatan yang sering pada
(urinaria) berhubungan 08.00 kulit, mandi tanpa menggunakan sabun
dengan peningkatan kadar dan melakukan masase dengan losion
bilirubin dalam darah akibat pelembut (emolien).
peradangan . 3. Menjaga agar kuku pasien tetap pendek
dan bersih
4. kolaborasi dengan tim medis

EVALUASI

NAMA : Tn.MS RUANG : Anggrek


UMUR : 41 tahun NO.REGISTRASI: 007985
No Diagnosa Keperawatan Tanggal Evaluasi
1. Gangguan ketidakefektifan 24 September S: Pasien berkata Sesak napas sudah
pola nafas berhubungan dengan 2012 berkurang
pengumpulan cairan intra O: K/U cukup
abdomen, penurunan ekspansi Observasi TTV
paru akibat asites ,akumulasi RR : 20 X/menit.
secret berlebihan. TD:100/70 mmHg
N: 96 X/menit S: 375 oC
A: masalah teratasi sebagian
P: Rencana dilanjutkan
1. Memberikan posisi semi fowler
2. Monitor jumlah pernapasan dengan
observasi TTV
2. Gangguan pemenuhan 24 September S: Pasien berkata nafsu makannya sudah
kebutuhan nutrisi berhubungan 2012 bertambah dan mual berkurang.
dengan intake yang kurang. O: K/U cukup
Makan/minum lewat sonde
A: masalah teratasi sebagian.
P: Rencana dilanjutkan
1. Memotivasi pasien untuk makan makanan
dan suplemen makanan.
2. Menyajikan makanan dengan porsi sedikit
tapi sering.
3. Gangguan keseimbangan 25 September S: Pasien mengatakan badannya masih
volume cairan lebih dari 2012 lemas dan prutnya masih tarasa sakit.
kebutuhan normal tubuh O: K/U cukup
berhubungan dengan Turgor kulit buruk.
terganggunya mekanisme A: masalah teratasi sebagian
pengaturan (penurunan plasma P: Rencana dilanjutkan
protein). 1.Monitor intake dan output cairan. Ukur
kehilangan gastrointestinal dan
Perkirakan kehilangan tak kasat mata,
contoh; keringatdll.
2.Monitor edema dan asites.
4. Nyeri dan gangguan rasa 26 September S: Px mengatakan kalau perutnya sakit bila
nyaman berhubungan dengan 2012 ditekan.
spasme otot abdomen O: K/U cukup
Nyeri tekan pada abdomen.
A: masalah teratasi sebagian
P: Rencana dilanjutkan
1. Memberikan kompres hangat pada
abdomen yang sakit
2. Mengajarkan teknik distraksi dan relaksasi
5. Gangguan Integritas kulit dan 27 September S: pasien mengatakan kencingnya masih
system perkemihan (urinaria) 2012 seperti teh
berhubungan dengan O: Kulit dan daerah mata (khusus Sklera)
peningkatan kadar bilirubin pasien tampak berwarna kekuningan (
dalam darah akibat peradangan ikterus)
. A: Masalah teratasi sebagian.
P: Rencana dilanjutkan
1. Mengkaji warna kulit urin pasien.
2. Melakukan perawatan yang sering pada
kulit, mandi tanpa mengguna-kan sabun dan
melakukan masase dengan losion pelembut
(emolien).

Anda mungkin juga menyukai