Hubungan Hipertensi Dengan Kejadian Gagal Ginjal Di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Periode JANUARI 2011-DESEMBER 2012

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN GAGAL GINJAL DI RUMAH

SAKIT IBNU SINA MAKASSAR PERIODE


JANUARI 2011-DESEMBER 2012

Asriani1, Burhanuddin Bahar2, Erna Kadrianti3


1
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
2
Universitas Hasanuddin Makassar
3
STIKES Nani Hasanuddin Makassar

ABSTRAK

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
diatas normal, gagal ginjal adalah suatu kondisi dimana ginjal tidak dapat menjalangkan fungsinnya
secara normal, Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami
penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan
elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam
darah atau produksi urin. enyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk
dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana fungsinya. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan hipertensi dengan kejadian gagal ginjal di Rumah Sakit Ibnu Sina
Makassar. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.
Populasinya adalah semua penderita gagal ginjal yang datang berobat di Rumah Sakit Ibnu Sina
Makassar pada tahun 2011-2012 sebanyak 147, sampelnya adalah dimana jumlah sampel tidak
memenuhi populasi karena pengambilan sampel menggunakan aksidental sampling dan sampel yang
di temukan sebanyak 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan
observasi.Data yang telah terkumpul kemudian di olah dan dianalisis dengan menggunakan uji
statistik.Hasil analisis bivariat didapatkan hubungan hipertensi dengan kejadian gagal ginjal (p<
0,035).Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara hipertensi dengan kejadian gagal
ginjal di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar.Disarankan bagi peneliti selanjutnya hendaknya agar
memperluas variabel independen dengan variabel-variabel lainnya.

Kata Kunci : Hipertensi dan Kejadian Gagal Ginjal

PENDAHULUAN karena lemak tersebut bisa mempersempit


Menurut WHO tekanan darah dianggap pembuluh darah. Jika ini terjadi pada ginjal,
normal bila sistoliknya 120-140 mmHg dan tentu akan terjadi kerusakan ginjal yang
diastoliknya 80-90 mmHg, sedangkan berakibat kepada penyakit gagal ginjal.
dikatakan hipertensi bila lebih dari 140/90 Hipertensi pada dasarnya merusak pembuluh
mmHg dan diantara nilai tersebut dikatakan darah.Jika pembuluh darahnya ada pada ginjal,
normal tinggi.Batasan ini berlaku bagi orang tentu ginjalnya yang mengalami kerusakan.
dewasa diatas 18 tahun. Belum lagi salah satu kerja ginjal adalah
Menurut Dr. Pudji Rahardjo SpPD KGH, memproduksi enzim angio tension.Selanjutnya
penyakit hipertensi tak mengenal usia. Namun diubah menjadi angio tension II yang
semakin bertambah usia, persentase penyakit menyebabkan pembuluh darah mengkerut atau
hipertensi cenderung mengalami peningkatan. menjadi keras.Pada saat seperti inilah terjadi
Bila seseorang tekanan darah sistolik dan hipertensi. Hipertensi bisa berakibat gagal
diastoliknya lebih di atas batas normal yaitu ginjal.Sedangkan bila sudah menderita gagal
140/80 mmHg, sudah terkena hipertensi.Meski ginjal sudah pasti terkena hipertensi. Bahkan
tekanan darah seseorang masih dibawah hipertensi pada gilirannya menjadi salah satu
definisi normal tersebut tidak secara otomatis faktor risiko meningkatnya kematian pada
terbebas dari kemungkinan terkena hipertensi. pasien hemodialisis (pasien ginjal yang
Tetapi dianggap berpotensi terkena hipertensi menjalani terapi pengganti ginjal dengan cara
jika ditemukan beberapa faktor risiko cuci darah/hemodialisis di rumah sakit).
mengalami kegemukan atau karena kolesterol. Naiknya tekanan darah di atas ambang batas
Pada kelompok ini tetap perlu diberikan normal bisa merupakan salah satu gejala
pengobatan untuk mengatasi hipertensi. Di munculnya penyakit pada ginjal.Beberapa
dalam darah antara lain dialiri asupan-asupan gejala-gejala lainnya seperti berkurangnya
lemak ke sel-sel pembuluh darah. Selanjutnya jumlah urine atau sulit berkemih, edema
dinding pembuluh darah yang makin tebal

163
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 2 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
(penimbunan cairan) dan meningkatnya Gagal ginjal kronik adalah penyakit ginjal
frekuensi berkemih terutama pada malam hari. tahap akhir yang menahun yang bersifat
Ginjal merupakan organ penting dalam progresif, dimana kemampuan tubuh gagal
mengendalikan tekanan darah.Oleh karena itu, untuk mempertahankan metabolism atau
berbagai penyakit dan kelainan pada ginjal bisa keseimbangan cairan dan elektrolit,
menyebabkan terjadinya tekanan darah menyebabkan uremia (Retensi urea dan
tinggi.Jika terjadi penyempitan arteri yang sampah nitrogen lain dalam darah). (M. Clevo
menuju kesalah satu ginjal, maka bisa R, 2012).
menyebabkan peradangan dan cidera pada Penyakit Ginjal Kronik (PGK)
salah satu atau kedua ginjal, selain itu juga bisa dikelompokkan menurut stadium,yaitu stadium
menaikkan tekanan darah.Ginjal I, II, III, dan IV. Pada stasium IV dimana terjadi
mengendalikan tekanan darah melalui penurunanfungsi ginjal yang berat tetapi belum
beberapa cara. Jika tekanan darah meningkat, menjalani terapi pengganti dialisisbiasa disebut
ginjal akan menambah pengeluaran garam dan kondisi pre dialisis. Umumnya pasien diberikan
air yang akan menyebabkan berkurangnya terapikonservatif yang meliputi terapi diet dan
volume darah serta mengembalikan tekanan medika mentosa dengan tujuan
darah ke kondisi normal. Ginjal juga bisa mempertahankan sisa fungsi ginjal yang
meningkatkan tekanan darah dengan secara perlahan akan masuk kestadium V atau
menghasilkan enzim yang disebut renin yang fase gagal ginjal. Status gizi kurang masih
memicu pembentukan hormon angiotensi yang banyak dialami pasien PGK.Faktor penyebab
kemudian akan memicu pelepasan hormon gizi kurang antara lain adalah asupan
aldosteron. makananyang kurang sebagai akibat dari tidak
Gagal ginjal tejadi ketika ginjal tidak lagi nafsu makan, mual dan muntah. Untuk
mampu melakukan fungsi penyaringan sampah mencegah penurunan dan mempertahankan
dan racun untuk dikeluarkan dari tubuh secara status gizi, perluperhatian melalui monitoring
optimal. Ada dua jenis gagal ginjal, yaitu gagal dan evaluasi status kesehatan serta
ginjal akut dan kronis.Gagal ginjal akut terjadi asupanmakanan oleh tim kesehatan. Pada
dengan cepat, sedangkan gagal ginjal kronis dasaranya pelayanan dari suatu timterpadu
prosesnya lebih lambat dan memiliki efek yang terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi serta
serius pada tubuh dalam jangka panjang jika petugas kesehatanlain diperlukan agar terapi
dibiarkan (Efriza M, 2012). yang diperlukan kepada pasien optimal.
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu Asuhan gizi (Nutrition Care) betujuan untuk
penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami memenuhi kebutuhan zat gizi agarmencapai
penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu status gizi optimal, pasien dapat beraktivitas
bekerja sama sekali dalam hal penyaringan normal, menjaga keseimbangn cairan dan
pembuangan elektrolit tubuh, menjaga elektrolit, yang pada akhirnya
keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh mempunyaikualitas hidup yang cukup baik.
seperti sodium dan kalium didalam darah atau Bahan Makanan yang Dianjurkan :
produksi urine.Penyakit gagal ginjal ini dapat Sumber Karbohidrat: nasi, bihun, mie,
menyerang siapa saja yang menderita penyakit makaroni, jagng, roti, kwethiau,kentang,
serius atau terluka dimana hal itu berdampak tepung, tepungan, madu, sirup, permen, dan
langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal gula.Sumber Protein Hewani: telur, susu,
ginjal lebih sering dialamai mereka yang daging, ikan, ayam. Bahan Makanan Pengganti
berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut Protein Hewani Hasil olahan kacang kedele
usia.Penyakit gagal ini merupakan salah satu yaitu tempe, tahu, susu kacang kedele, dapat
penyakit yang ciri-ciri penyakit gagal ginjal ini dipakai sebagai pengganti protein hewani
tidak banyak disadari oleh banyak untuk pasien yang menyukai sebagai variasi
orang.Karena pada dasarnya penyakit gagal menu atau untuk pasien vegetarian asalkan
ginjal ini merupakan penyakit yang membunuh kebutuhan protein tetap diperhitungkan.
secara diam-diam (silent disease and silent Beberapa kebaikan dan kelemahan sumber
killer), sehingga tak sedikit orang yang memiliki protein nabati untuk pasien penyakit ginjal
ciri-ciri penyakit gagal ginjal selalu kronik akan dibahas. Sumber Lemak: minyak
mengabaikan dan dianggap sebagai penyakit kelapa, minyak jagung, minyak kedele,
biasa saja.Ciri-ciri penyakit gagal ginjal yang margarine rendah garam, mentega.Sumber
paling umum adalah adanya perubahan warna Vitamin dan Mineral Semua sayur dan buah,
urine dan Anda mengalami sakit atau nyeri kecuali jika pasien mengalami hipekalemi perlu
pada saat buang air kecil. Memang seringkali menghindari buah dan sayur tinggi kalium dan
ciri-ciri penyakit gagl ginjal ini hampir sama perlu pengelolaankhusus yaitu dengan cara
dengan penyakit umum lainnya, sehingga merendam sayur dan buah dalam air
penangan biasanya acap kali terlambat (Efriza hangatselama 2 jam, setelah itu air rendaman
M, 2012). dibuang, sayur/buah dicucikembali dengan air

164
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 2 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
yang mengalir dan untuk buah dapat tahap pengumpulan data atau setelah dat
dimasakmenjadi stup buah/coktail buah. terkumpul.
Bahan Makanan yang Dihindari : 2. Coding
Sumber Vitamin dan MineralHindari Coding merupakan kegiatan pemberian
sayur dan buah tinggi kalium jika pasien kode numeric (angka) terhadap data yang
mengalamihiperkalemi.Bahan makanan tinggi terdiri atas beberapa kategori. Pemberian
kalium diantaranya adalah bayam,gambas, kode ini sangat penting bila pengolahan dan
daun singkong, leci, daun pepaya, kelapa analisis data menggunakan
muda, pisang,durian, dan nangka. computer.Biasanya dalam pemberian kode
Hindari/batasi makanan tinggi natrium jika dibuat juga daftar kode dan artinya dalam
pasien hipertensi, udemadan asites. Bahan satu buku (code book) untuk memudahkan
makanan tinggi natrium diantaranya adalah kembali melihat lokasi dan arti suatu kode
garam,vetsin, penyedap rasa/kaldu kering, dari suatu variabel.
makanan yang diawetkan,dikalengkan dan
diasinkan.
Berdasarkan data awal yang diperoleh 3. Tabulasi data
dari Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar bahwa Dilakukan untuk memudahkan dalam
jumlah pasien pada tahun 2011 sebanyak 79 pengolahan data kedalam suatu tabel
orang, dan pada tahun 2012 jumlah pasien menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai
sebanyak 68 orang dengan tujuan penelitian, tabel mudah
Berdasarkan data di atas tentang dianalisis, tabel tersebut dapat berupa tabel
penyakit gagal ginjal, maka peneliti akan sederhana maupun tabel silang.
melakukan penelitian tentang hubungan
hipertensi dengan kejadian gagal ginjal di Analisis data
Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar periode 1. Analisa Univariat
januari 2011 – desember 2012. Dilakukan untuk mendapat gambaran umum
dengan cara mendiskripsikan tiap variabel
BAHAN DAN METODE yang digunakan dalam penelitian dengan
Lokasi, populasi, dan sampel penelitian melihat distribusi frekuensi, mean, median,
Jenis penelitian yang digunakan yaitu dan modus.
metode Deskriptif Analitik dengan 2. Analisa Bivariat
menggunakan pendekatancross sectional. Dilakukan untuk melihat hubungan antara
Penelitian ini dilaksanakan di Ruang rawat inap variabel bebas secara sendiri-sendiri
di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar.Penelitian dengan variabel terikat dengan
ini dlaksanankan pada 04 Juli – 20 Juli 2013. menggunakan uji statistik Chi-Square
Populasi dalam penelitian ini adalah SPSS.
pasien yang mengalami gagal ginjal di Rumah
Sakit Ibnu Sina Makassar. HASIL PENELITIAN
Pengambilansampling pada penelitian ini Analisis Univariat
dilakukan dengan aksidental sampling yaitu Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
dimana cara pengambilan sampel yang Berdasarkan Umur
dilakukan dengan kebetulan bertemu yaitu Umur n %
siapa saja dijumpai di tempat dan waktu secara 25-34 tahun 2 6.6
bersamaan saat dilakukan pengumpulan data. 35-44 tahun 6 20.0
45-64 tahun 22 73.4
Pengumpulan data dan pengolahan data Total 30 100.0
Pengumpulan data terdiri dari :
1. Data primer Tabel 1 menunjukkan bahwa responden
Data yang langsung diambil atau di peroleh dengan umur 25-34 tahun sebanyak 2 orang
dari responden dengan menggunakan (6.6%), responden dengan umur 35-44 tahun
kuesioner dan wawancara langsung. sebanyak 6 orang (20.0%), responden dengan
2. Data sekunder umur 45-64 tahun sebanyak 22 orang (73.4%).
Data yang di ambil dari Rumah Sakit Ibnu
Sina Makassar Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
Data yang terkumpul kemudian diolah
Jenis Kelamin n %
dengan melalui tahap-tahap sebagi berikut
yaitu : Laki-laki 12 40.0
1. Editing Perempuan 18 60.0
Editing adalah upaya untuk memeriksa
kembali kebenaran data yang diperolehatau Total 30 100.0
dikumpuulkan.Editing dapat dilakukan pada

165
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 2 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
Tabel 2 menunjukkan bahwa laki-laki 12 Tabel 6. Karakteristik responden berdasarkan
orang (40.0%) sedangkan perempuan 18 orang kejadian gagal ginjal di Rumah Sakit Ibnu Sina
(60.0%). Makassar
Kejadian gagal
n %
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden ginjal
Berdasarkan Pendidikan terakhir Kronik 18 60.0
Pendidikan Akut 12 40.0
n %
terakhir Total 30 100.0
SD 2 6.7
SMP 7 23.3 Hasil penelitian sesuai tabel 6
SMA/SMK 13 43.3 menunjukkan bahwa dari 30 responden,
Perguruan Tinggi 6 20.0 responden yang dinyatakan gagal ginjal kronik
Tidak Sekolah 2 6.7 sebanyak 18 responden (60.0 %), sedangkan
Total 30 100.0 responden yang dinyatakan gagal ginjal akut
Tabel 3 menunjukkan bahwa responden sebanyak 12 responden (40.0 %).
dengan tingkat pendidikan SD sebanyak 2
orang (6.7%), responden dengan tingkat Analisa Bivariat
pendidikan SMP sebanyak 7 orang (23.3%), Analisa bivariat dalam penelitian ini
responden dengan tingkat pendidikan adalah untuk mengetahui hubunganhipertensi
SMA/SMK 13 orang (43.3%), responden dengan kejadian gagal ginjal.Pengujian secara
dengan tingkat Perguruan Tinggi sebanyak 6 statistik antara variabel hipertensi dengan
orang (20.0%), responden dengan tidak kejadian gagal ginjal di Rumah Sakit Ibnu Sina
sekolah sebanyak 2 orang (6.7%). Makassar.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Tabel 7. Hubungan Hipertensi Dengan


Berdasarkan Pekerjaan Kejadian Gagal Ginjal di Rumah Sakit Ibnu Sina
Pekerjaan n % Makassar
Petani Kejadian gagal ginjal
2 6.7 Total
Wiraswasta Hipertensi Kronik Akut
10 33.3
PNS/TNI/ n % n % N %
6 20.0
POLRI Ya 13 43.3 4 13.3 17 56.7
12 40.0
IRT
Tidak 5 16.7 8 26.7 13 43.3
Total 30 100.0
Total 18 60.0 12 40.0 30 100
Tabel 4 menunjukkan bahwa responden p= 0.035
dengan tingkat pekerjaan sebagai petani
sebanyak 2 orang (6.7 %), responden dengan Dari tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa
tingkat pekerjaan sebagai wiraswasta dari 30 responden (100%), didapatkan bahwa
sebanyak 10 orang (33.3 %), responden yang mengalami hipertensi dan kejadian gagal
dengan tingkat pekerjaan sebagai ginjal kronik ada 13 responden (43.3%),
PNS/TNI/POLRI sebanyak 6 orang (20.0 %), sedangkan tidak hipertensi dan kejadian gagal
dan responden dengan tingkat pekerjaan ibu ginjal akut ada 8 responden (26.7%), yang tidak
rumah tangga sebanyak 12 orang (40.0 %). hipertensi dan kejadian gagal ginjal kronik ada
5 responden (16.7%),dan yang hipertensi dan
Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan kejadian gagal ginjal akut ada 4 responden
Hipertensi di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar (13.3%).
Hipertensi n % Dari hasil ujiChi-square diperoleh nilai p
= 0,035 dengan tingkat kemaknaan α = 0,05.
Ya 17 56.7
Hal ini menunjukkan nilai p<a, ini berarti
Tidak 13 43.3
hipertensi ada hubungan dengan gagal ginjal.
Total 30 100.0
PEMBAHASAN
Hasil penelitian sesuai tabel 5 1. Hubungan Antara Hipertensi Dengan
menunjukkan bahwa dari 30 responden, Kejadian Gagal Ginjal di Rumah Sakit Ibnu
responden yang dinyatakan hipertensi Sina Makassar
sebanyak 17 responden (56.7 %), sedangkan Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa dari 30
responden yang tidak dinyatakan hipertensi responden (100%), didapatkan bahwa yang
sebanyak 13 responden (43.3 %). mengalami hipertensi dan kejadian gagal ginjal
kronik ada 13 responden (43.3%), sedangkan
tidak hipertensi dan kejadian gagal ginjal akut
ada 8 responden (26.7%), yang tidak hipertensi

166
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 2 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
dan kejadian gagal ginjal kronik ada 5 Ateroskeloris menyebabkan aliran darah
responden (16.7%),dan yang hipertensi dan ke organ berkurang dan bisa mengakibatkan
kejadian gagal ginjal akut ada 4 responden kematian sel organ, kalau organnya ginjal
(13.3%). Berdasarkan hasil penelitian menyebabkan gagal ginjal.Ia menjelaskan,
menggunakan uji chi – squere test, dengan nilai seorang penderita gagal ginjal tahap akhir
p = 0,000 (p< 0,05) diperoleh nilai p = 0,035 hanya bisa bertahan hidup dengan
dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hal ini menjalankan cuci darah (hemodialisis) seumur
berarti ada hubungan antara hipertensi dengan hidupnya.Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa
kejadian gagal ginjal di Rumah Sakit Ibnu Sina ada hubungan timbal balik antara hipertensi
Makassar. dan penyakit ginjal. Adanya kerusakan pada
Sebagaimana pada umumnya dapat bagian ginjal tertentu, terutama bagian
terjadi gagal ginjal Karena kerusakan progresif korteks/lapisan luar, kata dia, akan
akibat tekanan tinggi pada kapiler-kapiler merangsang produksi hormon renin yang akan
glomerulus, darah akan mengalir ke unit-unit menstimulasi terjadinya peningkatan tekanan
fungsional ginjal, neuron akan terganggu, dan darah dan hipertensi. Selain itu, saat ginjal
dapat berlanjut menjadi hipoksik dan kematian. rusak ekskresi atau pengeluaran air dan garam
Dengan rusaknya membrane glomerulus, akan terganggu sehingga mengakibatkan isi
protein akan keluar melalui urine, sehingga rongga pembuluh darah meningkat dan
tekanan osmotic koloid plasma berkurang. Hal tekanan darah naik. Hipertensi, yang sebagian
ini menyebabkan edema yang sering dijumpai besar disebabkan oleh faktor keturunan,
pada hipertensi kronik (Muhamad A, 2012). kebiasaan makan garam, stress dan gangguan
Ginjal mengendalikan tekanan darah metabolisme lemak dan karbohidrat,
melalui beberapa cara : merupakan gangguan kesehatan yang diderita
a. Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan 10 persen-30 persen orang dewasa di semua
menambah pengeluaran garam dan air, negara di dunia. Terapi hipertensi yang
yang akan menyebabkan berkurangnya ditujukan untuk menurunkan tekanan darah
volume darah dan mengembalikan tekana menjadi kurang dari 140 mmHg/90 mmHg, kata
darah ke normal. dia, bisa dilakukan dengan menggunakan obat-
b. Jika tekanan darah menurun, ginjal akan obat antihipertensi seperti diuretik, beta bloker,
mengurangi pembuangan garam dan air, antagonis kalsium, Penanganan hipertensi
sehingga volume darah bertambah dan yang disertai kerusakan ginjal ditujukan untuk
tekanan darah kembali ke normal. mencapai target ideal 130 mmHg/80 mmHg,
c. Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan dilakukan dengan lebih dari satu obat
darah dengan menghasilkan enzim yang antihipertensi,tambahnya.Sementara upaya
disebut renin, yang memicu pembentukan pencegahan, katanya, bisa dilakukan dengan
hormon angiotensi, yang selanjutnya akan menerapkan gaya hidup sehat, menghindari
memicu pelepasan hormon aldosteron. penggunaan produk tembakau dan alkohol,
membatasi konsumsi kafein, dan mengukur
Ginjal merupakan organ penting dalam tekanan darah secara rutin untuk deteksi dini.
mengendalikan tekanan darah, oleh karena itu Penyakit tekanan darah tinggi dapat
berbagai penyakit dan kelainan pada ginjal bias menyebabkan pembuluh darah pada ginjal
menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi, mengerut sehingga aliran zat-zat makanan
jika terjadi penyempitan arteri yang menuju ke menuju ginjal terganggu dan mengakibatkan
salah satu ginjal, maka bisa menyebabkan kerusakan sel-sel ginjal. Jika hal ini terjadi
peradangan dan cidera pada salah satu atau secara terus-menerus maka sel-sel ginjal tidak
kedua ginjal, selain itu juga bisa menyebabkan akan berfungsi lagi. Apa bila tidak segera
naiknya tekanan darah.Peningkatan tekanan diatasi maka akan menyebabkan kerusakan
darah hingga melebihi ambang batas normal parah pada ginjal yang disebut agal ginjal
(hipertensi) dapat menyebabkan gangguan terminal. Penyakit ini tidak bisa lagi
fungsi ginjal dan bisa merupakan salah satu disembuhkan secara medis, oleh karena itu
gejala munculnya penyakit ginjal. penderita gagal ginjal hanya dapat ditangani
Dokter spesialis penyakit dalam dan dengan cara cuci darah atau penggantian ginjal
konsultan ginjal hipertensi Dr.J. Pudji Rahardjo, yang disebut pencangkokan ginjal. Untuk
SpPD-KGH menjelaskan bila tekanan darah mengetahui kondisi ginjal, maka dapat
melebihi 140 mmHg/90 mmHg maka aliran dilakukan dengan pemeriksaan di laboratorium
darah ke ginjal akan terganggu. Bila salah satu (Sutanto, 2010).
faktor pendukung kerja ginjal, misalnya aliran Dari hasil uraian diatas mengenai
darah ke ginjal, jaringan ginjal atau saluran hipertensi dengan kejadian gagal ginjal
pembuangan ginjal terganggu atau rusak maka diperoleh tanggapan dari 30 responden bahwa
fungsi ginjal akan terganggu atau berhenti pada umumnya responden tidaklah
sama sekali (gagal ginjal tahap akhir), kata dr. mengetahui bahwa hipertensi adalah salah
Pudji. satu penyebab utama dari kejadian gagal

167
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 2 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
ginjal.Hal ini menunjukkan bahwa terjalin 1. Bagi Institusi Kesehatan
hubungan yang sangat penting antara Sebagai bahan masukan untuk lebih
hipertensi dengan gagal ginjal. meningkatkan pemberian informasi dan
Peneliti menarik kesimpulan bahwa konseling terkait hubungan hipertensi
kejadian gagal ginjal meningkat dari tahun dengan penyakit gagal ginjal, Agar keluarga
sebelumnya karena data sebelumnya yang dapat memotivasi anggota keluarganya
didapatkan dari tahun 2012 jumlah pasien dalam menjalani pengobatan.
gagal ginjal perbulannya hanya mencapai 9 Perawat juga harus meningkatkan
sampai 21 pasien saja, dan sekarang pada pengetahuan dan keterampilan dalam
tahun 2013 didapatkan pasien gagal ginjal memberikan pelayanan sehingga dapat
perbulannya 30 pasien, dimana yang melaksanakan tugas keperawatan seperti
mengalami hipertensi sebanyak 17 responden memberikan pendidikan kesehatan dan
sedangkan yang tidak mengalami hipertensi memberikan support kepada pasien dengan
sebanyak 13 responden dan dalam kejadian baik.
gagal ginjal yang terkena gagal ginjal kronik 2. Bagi Responden
sebanyak 18 responden dan yang dinyatakan Meningkatkan pengetahuan responden
terkena gagal ginjal akut sebanyak 12 tentang hubungan hipertensi dengan
responden. Dan menurut pemikiran penelitian kejadian gagal ginjal sehingga dapat
ini hipertensi sangantlah berhubungan penting mencegah dan menghindari pantangan-
dengan kejadian gagal ginjal. pantangan yang dapat menyebabkan gagal
ginjal semakin parah.
KESIMPULAN 3. Bagi Peneliti Lain
Berdasarkan hasil penelitian yang Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
dilakukan di Rumah sakit ibnu sina Makassar data penelitian selanjutnya yang berkaitan
bahwa ada hubungan antara hipertensi dengan dengan hubungan hipertensi dengan
kejadian gagal ginjal di Rumah sakit ibnu sina kejadian gagal ginjal, dan variabel
Makassar. independen hendaknya diperluas dengan
variabel-variabel lainnya.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian diatas,
maka penulis memberikan saran sebagai
berikut :

DAFTAR PUSTAKA

A. Aziz Alimul Hidayat.2012. Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Edisi 2. Salemba Medika. Jakarta.

Dorothy M. Russel.2011. Bebas Dari 6 Penyakit Paling Mematikan.Edisi 1. Med Press Anggota IKAPI. Yogyakarta.

Dr. M.N. Bustan.2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Edisi 2. Rineka Cipta. Jakarta.

Efriza Mahreswati.2012. Deteksi Dini Gejala Pencegahan Dan Pengobatan Stroke Serangan Jantung Dan Gagal
Ginjal.Edisi 1.Araska.Yogyakarta .

M. Clevo Rendi, Margareth TH.2012.Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Dan Penyakit Dalam.Edisi 1. Nuha
Medika. Yogjakarta.

Muhamad Ardiansyah.2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Edisi 1. Diva Press Anggota IKAPI. Yogyakarta.

Septi Shinta Sunaryati.2011.14 Penyakit Paling Sering Menyerang Dan Sangat Memetikan.Edisi 1.FlashBooks.
Jogjakarta.

Sutanto.2010. Cekal (Cekah Dan Tangkal) Penyakit Modern Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesterol, Dan
Diabetes.Edisi 1. C.V Andi Offset. Yogyakarta.

168
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 2 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721

Anda mungkin juga menyukai