7400 10046 1 PB
7400 10046 1 PB
Abstract
Based on the results of observations by researcher at SMPN7 Bojonegoro, known that the
comprehension of student to the concept physic learning still litle. In fact, the learning activity is
implementation by practical work, to practice the skill of student. It’s caused the student are not
active although on the practical work or discussion, so comprehension of the student about
concept is not spread. This case makes reseacher motivate to use PhET Simulations media in the
physic lesson to increase the comprehension of student about radiance concept in SMP. The
purpose of this research is to know the result of implementation PhET Simulations media in
physic learning of radiance concept in SMPN 7 Bojonegoro. It’s include, do learning process, the
result of study and response of student in the learning activity. The research design which used
is randomized control group pre-test post-test design. The research population is all of student
in second grade of SMPN 7 Bojonegoro, it’s six class. Sample of research includes one class
experiment (VIII-F) and one class control (VIII-D). The result of research showed that
implementation physic learning used PhET Simulations media in radiance concept at second
grade of SMPN 7 Bojonegoro happened well and had positive effect to result study learning,
beside that response of student to implementation physic learning with use PhET Simulations
media is well
Abstrak
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 7Bojonegoro, dapat
diketahui bahwa pemahaman siswa terhadap konsep pelajaran fisika masih sangat kurang,
padahal dalam kegiatan pembelajarannya sudah diterapkan praktikum untuk melatihkan
keterampilan proses kepada siswa. Hal ini dikarenakan siswa cenderung kurang aktif
berpartisipasi, baik dalam kegiatan praktikum maupun diskusi, sehingga pemahaman siswa
terhadap konsep yang di ajarkan tidak merata. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk
menggunakan media PhET Simulations pada pembelajaran fisika untuk meningkatkan
pemahaman konsep siswa pada materi cahaya di SMP. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hasilpenerapanmedia PhET Simulationsdalampembelajaranfisika pada materi
cahaya di SMP Negeri 7 Bojonegoro, yang meliputiketerlaksanaan proses pembelajaran,
hasilbelajarsiswadan respon siswa dalam kegiatan pembelajaran.Desain penelitian yang
digunakan adalah Randomized Control Group Pre-Test Post-Test Design.Populasi penelitian
adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bojonegoro yang berjumlah enam kelas. Sampel
penelitian terdiri dari satu kelas eksperimen (VIII-F) dan satu kelas kontrol (VIII-D).Hasil
penelitian menunjukkan bahwapenerapan pembelajaran fisika menggunakan media PhET
Simulationspadamatericahayadi kelas VIII SMP Negeri 7 Bojonegoro berlangsung dengan
sangat baik dan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Selain iturespon siswa
terhadap penerapan pembelajaran fisika dengan menggunakan media PhET Simulations
adalah sangat baik.
diperoleh selama pembelajaran secara teori eksperimen berbeda dan hasil posttest
dan praktikum ke simulasi yang terdapat kelas eksperimen lebih baik dibandingkan
dalam media PhET tersebut. dengan kelas kontrol.
Berdasarkan penelitian yang Selanjutnya untuk mengetahui
dilakukan oleh Amir Hamzah yang berjudul keterlaksanaan proses belajar mengajar,
Penerapan pembelajaran kimia pengamatannya dilakukan oleh dua orang
menggunakan media power point dan Phet pengamat (observer). Pengamat pertama
simulation pada pokok bahasan larutan adalah Bpk. Edi Sutikno M.Pd, guru fisika di
asam basa kelas XI IPA MAN 1 Model Kota SMP Negeri 7 Bojonegoro. Sedangkan
Bengkulu. Dengan hasil, nilai rata-rata kelas pengamat kedua adala nurul fitria S.Pd,
eksperimen lebih baik dari pada kelas rekan peneliti yang juga seorang guru fisika.
kontrol sehingga dapat dinyatakan bahwa Untuk mengetahui respon siswa
penerapan pembelajaran menggunakan terhadap Penerapan Pembelajaran Fisika
media power pointdanPhet simulation pada Materi Cahaya dengan Media PhET
berpengaruh positif terhadap hasil belajar Simulations maka akan diberikan lembar
siswa. Oleh karena itu disarankan untuk angket yang akan diisi oleh siswa pada kelas
menerapkannya pada pelajaran yang lain eksperimen.
agar pemahaman konsep siswa meningkat
(Hamzah,2011). III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan uraian di atas, maka Berdasarkan analisis dengan
disusunlah penelitian yang berjudul menggunakan empat criteria yaitu validitas,
“Penerapan Pembelajaran Fisikapada reabilitas, taraf kesukaran dan daya beda
Materi Cahaya dengan Media PhET soal diperoleh soal yang layak digunakan
Simulations Untuk Meningkatkan sebanyak 24 soal dari 45 soal yang telah
Pemahaman Konsep Siswa di SMP” diujikan. Namun hanya 20 soal yang
dibutuhkan untuk digunakan dalam pre-test
II. METODE PENELITIAN dan post-test.
Penelitian ini merupakan penelitian Berdasarkan analisis pretest
True Experimental Design, yaitu jenis kemampuan kognitif siswa, diperoleh hasil
eksperimen yang dianggap sudah baik ujinormalitas X2hitung<X2tabel (α=0,05) untuk
karena sudah memenuhi persyaratan. semua kelas sehingga dapat dikatakan
Persyaratan yang dimaksud adalah adanya terdistribusi normal dan hasil uji
kelompok yang tidak dikenai eksperimen homogenitas diperoleh X2hitung<X2tabel
dan ikut mendapatkan pengamatan yang (α=0,05), sehingga dapat dikatakan populasi
disebut kelompok pembanding atau adalah homogen .
kelompok kontrol sehingga akibat yang Kemudian untuk mendeskripsikan
diperoleh dari perlakuan dapat diketahui pengelolaan pembelajaran di kelas,
secara pasti karena dibandingkan dengan dilakukan pengamatan serta penilaian oleh
yang tidak mendapat perlakuan (Suharsimi dua orang observer (pengamat). Dari hasil
A,2006). Penelitian ini dilakukan di SMP penganatan dua observer tersebut,
Negeri 7 Bojonegoro pada bulan Maret s.d didapatkan nilai rata-rata 63 dari total
April 2013. Populasi dalam penelitian ini jumlah nilai maksimal sebesar 76, maka
adalah seluruh kelas VIII di SMP Negeri 7 tingkat keterlaksanaan pembelajaran adalah
Bojonegoro, sedangkan sampel dalam sekitar 82,89 % dari jumlah skor
penelitian ini adalah kelas VIII-D, dan VIII-F maksimum. Sehingga dapat disimpulkan
yang dipilih secara random sampling bahwa keterlaksanaan pembelajaran fisika
berdasarkan hasil pretest. menggunakan media PhET Simulations
Hasil pretest seluruh kelas dianalisis sangat baik
dengan menggunakan ujinormalitas dan Kemampuan kognitif siswa dilihat
ujihomogenitas untuk mengetahui apakah dari hasil nilai post test dengan menggunak
semua sampling terdistribusi normal dan an uji-t dua pihak yaitu untuk mengetahui
terbukti homogen. Sedangkan hasil posttest apakah terdapat perbedaan nilai kognitif
dianalisis dengan menggunakan uji-t dua antara siswa yang menggunakan media
pihak dan uji-t satu pihak untuk mengetahui PhETdibandingkan dengan pembelajaran
bahwa hasil belajar kelas control dan kelas tanpa menggunakan media PhET. Dari
perhitungan diperoleh nilai thitung> ttabel 94,5% responden. Dari hasil angket diatas
dengan kriteria pengujian adalah –t(1-½α)(dk)< dapat diketahui bahwa menurut siswa
t < t(1-½α)(dk), berarti rata-rata nilai kognitif media PhET dapat membantu mereka dalam
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol memahami konsep cahaya dan memperjelas
tidak sama, dengan kata lain hipotesis pengetahuan yang sudah di dapat dalam
diterima. praktikum. Hal ini mengacu pada jumlah
Kemudian dilakukan uji-t satu pihak siswa yang setuju dengan pernyataan
untuk mengetahui apakah nilai kognitif tersebut lebih dari 90% responden. Dari
siswa yang pengajarannya menggunakan 288 jumlah skor keseluruhan, didapatkan
media PhET Simulationslebih baik daripada jumlah skor penilaian sebesar 232 atau
model pengajaran yang biasa di sekitar 80,6%. Jadi dapat disimpulkan
sekolah.Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa respon siswa dalam kegiatan
bahwa thitung> ttabel dengan kriteria pembelajaran fisika menggunakan media
pengujian adalah thitung> t(1-α) dengan α = PhET Simulations baik
0,05 berarti rata-rata nilai kognitif kelas Penilaian kinerja ini terdiri dari 2
eksperimen lebih baik dari pada kelas aspek yaitu aspek afektif dan aspek
kontrol, hal itu menunjukkan pula bahwa psikomotor. Berikut ini adalah Hasil nilai
hipotesis diterima. rata-rata kelas aspek psikomotor.
Berdasarkan analisis diatas dapat
diketahui bahwa menerapkan pembelajaran Tabel 1
fisika dengan menggunakan media PhET Rata-rata Penilaian Psikomotor
Simulations hasil belajarnya lebih baik No Kelas Nilai rata-rata
daripada kelas yang hanya menggunakan Kontrol
1 66,08
praktikum saja tanpa disertai penggunaan (VIII D)
media PhET. Hal tersebut disebabkan Eksperimen
2 66,35
karena PhET sebagai media virtual dapat (VIII F)
menjelaskan dan memperlihatkan jalannya
sinar yang membentuk suatu bayangan. Dari data pada tabel diatas dapat diketahui
Sedangkan siswa yang hanya mendapatkan bahwa rata-rata aspek psikomotor pada
praktikum, melihat bayangan yang kelas Eksperimen dan kelas Kontroltidak
dihasilkan sinar (cahaya) tetapi tidak terlalu bagus. Hal ini dikarenakan di SMPN 7
mengetahui dengan jelas jalannya sinar Bojonegoro memang jarang sekali diadakan
yang membentuk bayangan karena tidak praktikum sehingga siswa kurang sigap
dapat ditangkap oleh mata. Selain itu, media dalam menyiapkan dan merangkai alat-alat
PhET dapat digunakansebagai umpan balik praktikum. Untuk lebih jelasnya,
untuk mengecek pemahaman siswa setelah perbandingan penilaian psikomotor siswa
melakukan praktikum. Sehingga hasil pada kelas kontrol dan eksperimen
pembelajaran menjadi lebih maksimal. ditunjukan oleh grafik berikut.
Analisis respons siswa didapat Grafik Penilaian Psikomotor
dengan membagikan angket pada 36 siswa
Rata-rata Psikomotor
77,3
80 71,2 kegiatan dalam melakukan praktikum.
70 2. ProgramPhET Simulations yang dipakai
60 dalam pembelajaran hendaknya adalah
Kontrol Program PhET yang menggunakan
Eksperimen
(VIII D) (VIII F)
bahasa Indonesia sebagai bahasa
kelas pengantar, agar siswa tidak kebingungan
ketika mengoperasikannya.
Grafik2
HasilPenilaian Afektif DAFTAR PUSTAKA