Anda di halaman 1dari 4

UPEJ 1 (2) (2012)

Unnes Physics Education Journal


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej

PENERAPAN PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN ANALOGI UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

Kanzun Fikri; Wiyanto;Susilo


Jurusan Fisika, FMIPA Gedung D7 Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel Abstrak


Materi dalam fisika yang bersifat abstrak memerlukan sebuah alternatif
Sejarah Artikel:
pembelajaran agar lebih memudahkan siswa untuk memahaminya, salah satunya
Diterima September 2012
melalui analogi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana
Disetujui Oktober 2012
keterlaksanaan pembelajaran fisika dengan analogi (2) Apakah pembelajaran
Dipublikasikan November
fisika dengan analogi dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa SMA dan (3)
2012
Apakah pembelajaran fisika dengan analogi lebih efektif daripada pembelajaran
konvensional. Data penelitian berupa hasil pengamatan selama proses
Kata kunci: pembelajaran berlangsung dan hasil belajar kognitif yang diperoleh diperoleh dari
Analogi test. Berdasar hasil uji gain diperoleh bahwa peningkatan hasil belajar siswa
Hasil Belajar sebesar 0,60 pada kriteria sedang dengan tingkat ketuntasan belajar mencapai
Pembelajaran dengan 90%. Sedangkan berdasar analisis t-test menunjukkan tidak terdapat perbedaan
Analogi. signifikan antara pembelajaran fisika dengan analogi dan pembelajaran fisika
konvensional.

Abstract
The material in the abstract physics need an alternative in order to make it easier
for students learning to understand it, one of them by analogy. This study aimed
to determine: (1) How does the implementation of teaching physics by analogy
(2) Is the analogy of learning physics can improve learning outcomes physics and
high school students (3) Is the analogy of learning physics is more effective than
conventional learning. The research data in the form of observations during the
learning process and learning outcomes ongoing cognitive obtained obtained
from the test. Based on test results obtained gains that increase student learning
outcomes on the criterion of 0.60 was the level of mastery learning reaches 90%.
While based on t-test analysis showed no significant difference between learning
by analogy and learning physics conventional physics.

© 2012 Universitas Negeri Semarang


 Alamat korespondensi:
e-mail : de.kanzunfa@gmail.com ISSN NO 2252-6935
K Fikri / Unnes Physics Education Journal 1 (2) (2012)
Mojotengah. Sampel dalam penelitian ini
PENDAHULUAN diambil menggunakan teknik purposive
Banyak siswa bersikap kesulitan dalam sampling. Kedua sampel tersebut diuji
memahami matari yang ada pada fisika. homogenitas untuk mengetahui apakah kedua
Padahal sebenarnya fisika sangatlah dekat sampel tersebut dalam keadaan homogen.
dengan kehidupan kita sehari-hari. Sebagian Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas XA
ilmu fisika merupakan konsep yang abstrak sebagai kelompok eksperimen yang
sehingga tidak mudah untuk dipahami. Untuk memperoleh pembelajaran dengan analogi dan
mengatasi masalah ini, seorang guru bisa kelas XC sebagai kelompok kontrol yang
memanfaatkan analogi untuk menjelaskan memperoleh pembelajaran konvensional.
konsep-konsep yang dirasakan sulit oleh siswa
agar terbentuk pemahaman yang lebih baik Pengumpulan data dilakukan dengan
tentang materi ajar. Dalam hal ini, kehadiran menggunakan metode dokumentasi, metode tes,
analogi sangat membantu khususnya jika materi wawancara, dan metode angket siswa. Metode
ajar berhubungan dengan wilayah di luar dokumentasi dilakukan untuk mengambil data-
jangkauan panca indera manusia atau alat bantu data awal yang mendukung penelitian yaitu
visual untuk pengamatan. Pemakaian analogi daftar nama siswa yang menjadi sampel
merupakan jembatan untuk mencapai tujuan di penelitian, daftar nilai ulangan mid semester
antaranya membantu siswa dalam genap kelas X tahun ajaran 2011/2012 yang
memvisualisasikan konsep yang abstrak, digunakan untuk analisis tahap awal yaitu
membangun keterkaitan antara sesuatu yang analisis homogenitas.
sudah dipahami dengan sesuatu yang baru Metode tes dilakukan untuk mengetahui
dipelajari (Glynn & Takahashi, 1998:1129). hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen
Pembelajaran dengan analogi, maupun kelas kontrol. Soal tes ini berupa soal
merupakan suatu pembelajaran yang pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban. Tes
diperkenalkan oleh Shawn Glynn. Pembelajaran ini dilakukan sebelum (pretes) dan setelah
fisika dengan analogi dapat dilaksanakan bila (postes) diberikan perlakuan. Metode
terdapat banyak kemiripan antara materi yang wawancara dilakukan kepada guru untuk
hendak disampaikan dengan materi yang sudah mengetahui keterlaksanaan pembelajaran
dikuasai oleh siswa (Glynn, 2007:102). Menurut dengan analogi dari sudut pandang guru,
Shawn Glynn (1995:22) ada 6 langkah yang sedangkan metode angket diberikan kepada
harus dilakukan pengajar untuk menarik atau siswa kelas eksperimen untuk mengetahui
memperoleh sebuah analogi, yaitu: (1) bagaimana keterlaksanaan pembelajaran
Memperkenalkan target/materi yang akan dengan analogi dari sudut pandang siswa.
dijelaskan (2) Menyampaikan konsep analogi Angket ini berisi pernyataan atau tanggapan-
(3) Mengidentifikasi sifat-sifat konsep analogi tanggapan siswa mengenai pembelajaran
dan konsep target (4) Memetakan sifat konsep dengan analogi. Angket ini diberikan setelah
analogi dengan konsep target (5) materi pelajaran selesai diajarkan.
Mengidentifikasi sifat konsep analogi yang tidak Analisis data digunakan untuk
relevan dan (6) Menarik kesimpulan konsep mengolah data yang diperoleh setelah
target berdasarkan konsep analogi yang telah mengadakan penelitian, sehingga akan didapat
didiskusikan. suatu kesimpulan tentang keadaan yang
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk sebenarnya dari obyek yang diteliti. Analisis
mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran data melalui dua tahap yaitu tahap awal dan
fisika dengan analogi dan mengetahui tahap akhir. Analisis tahap awal digunakan
peningkatan hasil belajar siswa serta untuk mengambil sampel dengan teknik
mengetahui efektifitas pembelajaran fisika purposive sampling dengan syarat populasi
dengan analogi dibandingkan dengan harus homogen. Analisis selanjutnya adalah
pembelajaran fisika konvensional pada kelas X analisis tahap akhir, analisis ini digunakan
semester genap tahun ajaran 2011/2012 SMA untuk menjawab tujuan penelitian yang meliputi
Negeri 1 Mojotengah. uji normalitas, uji hipotesis yang terdiri dari uji
gain untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar dan uji t-test untuk mengetahui
METODE PENELITIAN efektifitas pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen yang dilakukan di SMA Negeri 1
2
K Fikri / Unnes Physics Education Journal 1 (2) (2012)

HASIL DAN PEMBAHASAN untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol,


Dalam penelitian ini, peneliti memberi digunakan Uji Gain. Uji peningkatan hasil
perlakuan yang berbeda pada kedua kelas belajar kognitif kelas eksperimen dan kelompok
tersebut sehingga dapat memberikan hasil kontrol setelah diberi perlakuan yang berbeda
belajar kognitif berupa nilai post-tes yang tersebut dapat dilihat pada tabel 2.
disajikan pada Tabel 1.

Dari tabel tersebut diperoleh bahwa gain


atau peningkatan hasil belajar siswa pada
kelompok eksperimen lebih tinggi daripada
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa kelompok kontrol dengan peningkatannya
nilai hasil belajar kognitif siswa pada kelompok termasuk dalam kategori peningkatan yang
eksperimen lebih tinggi daripada kelompok sedang.
kontrol. Rata-rata hasil belajar kognitif siswa Dari KKM sekolah sebesar 70,
pada kelompok eksperimen mencapai 80,13 diperoleh besarnya ketuntasan belajar secara
sedangkan rata-rata hasil belajar kognitif siswa klasikal untuk kelompok eksperimen sebesar
pada kelompok kontrol 77,07. Hal tersebut 90% yang berarti kelas tuntas belajar. Sementara
menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh untuk kelompok kontrol diperoleh besarnya
dari perlakuan yang diberikan pada kelompok ketuntasan belajar secara klasikal sebesar
eksperimen dan kelompok kontrol. Data hasil 83,33% yang menyatakan kelompok kontrol
belajar kognitif siswa di atas dapat digambarkan juga tuntas belajar.
dalam bentuk diagram batang pada Gambar 1.
Sedangkan untuk menguji hipotesis
mengenai efektifitas pembelajaran digunakan uji
t-test. Dari data, diperoleh ttabel sebesar 2,002.
Sedangkan terdapat perbedaan bila thitung ≥
ttabel. Karena nilai thitung hanya sebesar 1,643
maka tidak terdapat perbedaan hasil belajar
kognitif antara kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol. Dari analisis uji t-test ini
diperoleh simpulan bahwa pembelajaran fisika
dengan analogi tidak lebih efektif daripada
pembelajaran konvensional.
Dari hasil penelitian diatas dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran fisika dengan
analogi mampu meningkatkan hasil belajar
Gambar 2 Diagram Batang Nilai Hasil
siswa dalam kategori sedang. Meskipun hasil
Belajar Kognitif Siswa pada Kelompok Kontrol
belajar siswa dan ketuntasan belajar kelas pada
dan Kelompok Eksperimen.
kelompok eksperimen lebih tinggi daripada
Analisis tahap akhir bertujuan untuk kelas kontrol, tetapi berdasarkan uji-t tidak
menjawab hipotesis yang telah dirumuskan. terdapat perbedaan signifikan antara kelompok
Perhitungan pada analisis tahap akhir ini eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini dapat
meliputi uji hipotesis peningkatan hasil belajar diartikan bahwa pembelajaran fisika dengan
dan uji efektifitas pembelajaran dengan analogi. analogi tidak lebih efektif dibandingkan dengan
Data yang digunakan dalam analisis tahap akhir pembelajaran fisika konvensional.
adalah data hasil post-tes dari kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Untuk menguji hipotesis mengenai SIMPULAN
peningkatan hasil belajar kognitif siswa, baik Pembelajaran fisika dengan analogi
dapat dilaksanakan bila terdapat banyak
3
K Fikri / Unnes Physics Education Journal 1 (2) (2012)
kemiripan antara materi yang hendak
disampaikan dengan materi yang sudah DAFTAR PUSTAKA
Darsono, M. 2000. Belajar dan Pembelajaran.
dikuasai oleh siswa. Pembelajaran dengan Semarang: Unnes Press..
analogi sejatinya terdiri dari empat tahap Glynn, S. 2008. Making Science Concepts Meaningful to
pelaksanaan, yaitu : (1) mengulas kembali Students: Teaching With Analogies. Tersedia di
konsep rujukan dan memperkenalkan konsep http://blogs.oregonstate.edu/smed1112/file
target pada saat bersamaan; (2) mengidentifikasi s/2011/10/
dan memetakan beberapa kemiripan atribut Glynn2008MakingScienceConceptsMeanin
gful.pdf [diakses 20-02-2012]
pada kedua konsep; (3) menceritakan batasan
analogi antara kedua konsep; dan (4) menarik Glynn, S. & T. Takahashi. 1998. Learning from
Analogy­Enhanced Science Text. Journal of
kesimpulan. Pembelajaran fisika dengan analogi Research in science Teaching, 35 (10): 1129-
dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. 1149.
Untuk kelas eksperimen yang menggunakan Glynn, S. 1995. Conceptual Bridges : Using Analogies To
pembelajaran analogi, hasil uji gain diperoleh Explain scientific concept. The Science teacher, 62
untuk peningkatan hasil belajar sebesar 0,60 (9), 25-27. Tersedia di http://www.
yang menunjukkan bahwa peningkatannya coe.uga.edu/twa/PDF/Glynn_1995.pdf
[diakses 20-02-2012].
sedang, sedangkan untuk kelas kontrol dengan
pembelajaran konvensional sebesar 0,53 yang Glynn, S. 2007. The Teaching­With­Analogies Model .
Tersedia di http://www.
berarti bahwa peningkatannya juga sedang. coe.uga.edu/twa/PDF/Glynn_2007_article.
Berdasarkan KKM sekolah, diperoleh besarnya pdf [diakses 20-02-2012].
ketuntasan belajar klasikal untuk kelompok Kurniasih, N., Novitrian, & W. Srigutomo. 2009.
eksperimen sebesar 90%, sedangkan untuk Pengajaran Konduksi Termal Menggunakan
kelompok kontrol sebesar 83,33%. Sedangkan Analogi Konduksi Listrik. Jurnal Pengajaran
dari t-test diperoleh simpulan bahwa Fisika Sekolah Menengah, 1(3).
pembelajaran fisika dengan analogi tidak lebih Prastowo, T. 2011. Strategi Pengajaran Sains dengan
efektif dibandingkan dengan pembelajaran Analogi Suatu Metode Alternatif Pengajaran
Sains Sekolah. Jurnal Penelitian Fisika dan
konvensional. Aplikasinya (JPFA), 1 (1).

Anda mungkin juga menyukai