Nim ; D1011151054
Prodi ; Teknik Sipil
Baru-baru ini sering kita dengar keluh kesah dari masyarakat Indonesia terutama
daerah Kalimantan khususnya area Pontianak dan sekitarnya, tentang musim
kemarau panjang yang banyak menimbulkan kerugian baik itu berupa kabut asap
(jerebu), krisis air bersih, serta udara yang panas.. Berikut beberapa analisa yang
sangat berdampak yang merugikan bagi lingkungan hidup maupun masyarakatnya :
2. Gangguan Kesehatan
Beberapa penyakit yang harus diwaspadai sebagai akibat dari kemarau di
pontianak adalah ISPA, Mata Merah, Diare, Kolera dan Penyakit Kulit. Kualitas udara
yang menurun serta sedimen yang berterbangan di udara dapat menggangu saluran
pernapasan dan pengelihatan, Menggunakan masker atau filter lainnya adalah cara
yang dapat mengurangi dampak langsung. Makanan yang tercemar dan kualitas air
yang tidak bersih bisa memicu penyakit saluran pencernaan. Untuk mencegahnya
harus diperhatikan makanan atau minuman yang dikonsumsi serta menjaga
kebersihan lingkungan. Cucilah tangan sebelum makan dan hindari jajan
sembarangan
Saat ini, setelah usainya musim kemarau yang panjang. Daerah Pontianak juga
mendapatkan masalah yang dihadapi pada musim penghujan, pasalnya letak geografis
kota Pontianak yang berdekatan dengan laut serta struktur tanahnya yang gambut
membuat daerah Pontianak rawan terkena banjir bandang. Dapat kita lihat sendiri,
bahwa hampir seluruh kota Pontianak dikelilingi parit besar. Hal tersebut merupan
salah satu penanggulangan dari pemerintah dalam mengurangi kapasitas air yang
berlebihan ketika air laut naik dan pasang dari hulu sungai. Berikut beberapa dampak
yang merugikan bagi lingkungan hidup dan masyarakatnya;
e. Malaria
Malaria adalah penyakit berbahaya akibat infeksi parasit plasmodium yang
menular melalui gigitan nyamuk anopheles. Penularan penyakit ini biasanya
meningkat pada saat musim hujan dan berlanjut setelahnya.
Bila tidak ditangani segera, malaria dapat berkembang dan berisiko
mengancam nyawa seseorang yang mengalami. Malaria terutama perlu
diwaspadai di area timur Indonesia seperti provinsi Maluku, Maluku Utara, Nusa
Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat.
f. Leptospirosis
Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral
yang disebut Leptospira interrogans. Penyakit musim hujan ini “cukup populer”
terjadi di Indonesia, biasanya dikenal sebagai penyakit kencing tikus. Anda bisa
terkena penyakit penyakit ini karena menyentuh tanah atau air, tanah basah,
atau tanaman yang terkontaminasi oleh urine binatang yang terinfeksi. Selain
tikus, hewan yang paling sering menularkan leptospirosis adalah sapi, babi,
anjing, reptil dan hewan amfibi, serta hewan pengerat lainnya.
Demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, mata merah, menggigil, otot betis
sakit, dan sakit perut adalah gejala yang menandai penyakit ini. Pada kasus
tertentu, penyakit ini dapat menyebabkan gangguan hati, gagal ginjal, meningitis,
hingga kegagalan pernapasan.
2. Bencana Alam
Musim penghujan deras yang disertai angin kencang merupakan hal yang sangat
dikhawatirkan oleh masyarakat tentunya. Banyaknya jumlah debit air yang masuk
ke suatu daerah dengan cepat akan membuat daerah tersebut rawan banjir, terlebih
daerah-daerah yang elevasinya sangat rendah. Berikut beberapa bencana alam yang
sering terjadi pada musim penghujan;
a. Banjir
Banjir merupakan salah satu bencana alam di mana daratan tergenang oleh
air secara berlebihan. Bencana alam hidrometeorologis ini umumnya terjadi
karena intensitas hujan yang tinggi sehingga menyebabkan aliran air sungai
meluap. Selain itu, faktor lain yang menyebabkan banjir adalah perilaku manusia
yang tidak bertanggungjawab (penggundulan hutan, membuang sampah
sembarangan, dan lain sebagainya).
b. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan peristiwa gerakan massa tanah dan atau batuan
yang menuruni lereng karena adanya gangguan kestabilan batuan dan tanah
penyusun lereng tersebut. Bencana alam ini terjadi karena adanya faktor
pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang
memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor
yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.
Angin puting beliung merupakan bencana alam berupa angin yang bergerak
melingkar atau spiral dengan kecepatan tinggi yang memiliki pusat dan bergerak
dengan kecepatan 40-50 km/ jam hingga menyentuh permukaan bumi. Pada
umumnya angin puting beliung melewati suatu wilayah hanya dalam kurun
waktu yang singkat, yaitu sekitar 3-5 menit saja.
Angin puting beliung sendiri lebih sering terjadi di Indonesia. Bencana yang
melibatkan kekuatan angin ini di setiap negara memiliki nama yang berbeda-
beda, sebut saja tornado, hurricane, badai, dan lain-lain.
Penanggulangan;
1. Menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan sekitar, contohnya bakti
sosial di masyarakat sekitar pekarangan rumah.
2. Tidak melakukan hal yang merugikan bagi diri sendiri, orang lain,
masyarakat dan lingkungan sekitar, layaknya tidak membuang sampah atau
puntung rokok sembarangan.
3. Memberikan sosialisasi terhadap masyarakat tentang penanggulangan dalam
mengantisipasi terjadinya hal-hal yang merugikan.
4. Mendidik anak sejak dini guna membuat masa depan yang lebih baik
tentunya.
5. Melakukan reboisasi atau penanaman pohon pada daerah yang gundul dan
rawan longsor.