Anda di halaman 1dari 2

Thank youBAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

r Udara

Menurut Annex 14 ICAO (International Civil Avration Organization) Bandar udara


adalah area tertentu didaratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan)
yang diperuntukan baik secara keseluruhan atau sebagai untuk kedatangan, keberangkatan
dan pergerakan pesawat. Berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan KM. 77 Tahun 1998
tanggal 01 Desember dan Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor:
SKEP/100/XI/1985 yang dimaksud dengan bandar udara adalah lapangan terbang yang
digunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang, bongkar
muat kargo dan pos, serta dilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan dan sebagai
tempat perpindahan antar moda transportasi udara

Penanganan bagasi di bandara mempunyai peranan yang sangat penting, hal ini bertujuan
untuk menjaga para penumpang agar tetap nyaman dalam menikmati perjalanannya, Kualitas
sebuah bandara salah satunya dapat dinilai dari bagaimana cara bandara tersebut menangani
bagasi penumpang. Bukan hanya penumpang yang akan menilai, namun maskapai pun akan
melihat bagaimana service atau pelayanan terbaik yang dilakukan petugas. Oleh karena itu
hampir semua perusahaan penerbangan mempercayakan pekerjaan operasional penanganan
daratnya kepada perusahaan penyedia jasa ground handling. Hal ini disebabkan karena
mengingat strategi efiesiensi, efektifitas dan kemampuan yang sangat memadai dari perusahaan
penyedia jasa ground handling.
Salah satu perusahaan yang menyediakan jasa ground handling adalah PT Gapura
Angkasa. Pelayanan yang diberikan jasa ground handling yaitu mencakup dari pelayanan
terhadap penumpang, bagasi, kargo, pos yang diangkut pesawat udara, serta penyediaan
peralatan untuk membantu pergerakan pesawat di darat selama berada di bandar udara atau yang
disebut ground support equipment (GSE), baik di kedatangan maupun keberangkatan. Ground
handling juga menangani bagasi penumpang (baggage handling). Bagasi penumpang terbagi
menjadi 2 yaitu, Bagasi Terdaftar (Check Baggage) , Bagasi Tidak Terdaftar (Unchecked
Baggage).
Proses penanganan bagasi adalah proses dimana bagasi mulai diterima oleh petugas check-
in di counter dimana penumpang memberikan bagasi untuk di timbang terlebih dahulu, jika
bagasi tidak lebih dari 20kg (domestik) maka petugas check-in counter memberi label bagasi ke
penumpang sesuai dengan tujuan nya. Setelah itu petugas check-in memberikan label bagasi dan
boarding pass (penanganan petugas check-in berakhir pada saat dimana petugas check-in
memberikan label bagasi dan boarding pass ke penumpang serta meletakkan bagasi tersebut ke
konveyor), kemudian bagasi di letak kan di atas konveyor lalu masuk ke dalam ruangan khusus
bagasi dan di kumpulkan oleh petugas(porter) untuk memisahkan tujuan penerbangan
penumpang satu dengan yang lainnya. Kemudian bagasi tersebut di check oleh petugas checker,
hal ini di lakukan untuk menghindari kesalahan tujuan antara bagasi dengan pemiliknya.
Sehingga dapat di masukkan ke dalam compartment pesawat (proses loading). Bagasi yang
telah sampai di tempat tujuan akan di unloading oleh petugas dan di masukkan ke dalam gerobak
untuk di letakkan di konveyor, sehingga sampai ke tangan penumpang.Upaya menjalankan
kegiatan tersebut, terdapat tiga unsur yang perlu diperhatikan: prasarana atau peralatan dan
fasilitas kerja, sumber daya manusia atau tenaga kerja yang berkompeten , penggunaan
manajemen waktu untuk penyesuaian waktu yang ada

Anda mungkin juga menyukai