Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

Saat ini perkembangan teknologi informasi di dunia semakin berkembang pesat, di mana

teknologi informasi yang beredar sekarang dapat dirasakan dimanapun berada. Manusia

menciptakan teknologi informasi untuk dapat membantu mereka dalam hal pekerjaan. Sekarang

ini perkembangan teknologi informasi berkembang di segala aspek kehidupan, mulai yang

sederhana sampai yang mutakhir. Perkembangan itu ditandai dengan banyaknya penggunaan

komputer dan internet di seluruh dunia ( Maulana,2009).

Pada zaman sekarang, teknologi informasi mempunyai peranan penting dalam bidang

industri maupun kehidupan kita sendiri. Salah satu bidang industri yang memanfaatkan

berkembangnya teknologi informasi adalah bidang kesehatan. Teknologi kesehatan adalah semua

jenis intervensi yang digunakan dalam bidang kedokteran/kesehatan untuk tujuan promotif,

preventif, skrining, penegakan diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan perawatan jangka panjang

(Kemenkes, 2017).

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sudah harus diterapkandiseluruh

pelayanan kesehatan.Sistem informasi kesehatan di puskesmasmemiliki tanggung jawabuntuk

melaksanakan kegiatan-kegiatandenganmencatat danmengumpulkan data, mengolah

data,membuat laporan berkala,memelihara bank data, mengupayakan penggunaan data dan

informasi sertamemberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak

yang berkepentingan lainnya (Hatta, 2012)


Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik membahas prinsip-prinsip teknologi

informasi untuk penelusuran informasi dan sumber belajar di bidang kesehatan gigi masyarakat

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah prinsip-prinsip teknologi informasi untuk penelusuran informasi dan

sumber belajar di bidang kesehatan gigi masyarakat?

1.3 Tujuan

Mengetahui prinsip-prinsip teknologi informasi untuk penelusuran informasi dan sumber

belajar di bidang kesehatan gigi masyarakatat


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian penilaian teknologi kesehatan

Penilaian teknologi kesehatan atau PTK (diterjemahkan dari health tech-nology assessment

atau HTA) dewasa ini telah makin popular di kalangan kedokteran dan kesehatan, yang secara

umum dimaksud sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, dari aspek

promosi, prevensi, penegakan diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, serta perawatan jangka panjang.

Dengan maraknya program jaminan kesehatan secara me-nyeluruh (universal health coverage,

UHC) seperti yang dianjurkan oleh World Health Organization (WHO), maka PTK dewasa ini

telah menjadi keharusan di semua negara, sesuatu yang beberapa dasawarsa yang lalu masih meru-

pakan anjuran (Kemenkes, 2017).

Banyak sekali definisi teknologi (technology), teknologi kesehatan (health technology) dan

penilaian teknologi kesehatan (health technology assess-ment) dengan mudah dapat kita temukan

dalam literatur, namun sulit untuk dapat menemukan dua definisi yang persis sama. Agaknya

terdapat kecen-derungan setiap lembaga atau institusi membuat definisi sendiri, meskipun intinya

sebenarnya tidak jauh berbeda atau bahkan sama. Mencermati sifat pelbagai definisi tersebut dapat

pula disimpulkan bahwa sebagian ahli menganggap PTK sebagai suatu aktivitas riset, sebagian

lain menganggapnya sebagai metode, dan sebagian lainnya lagi memandang PTK hanya sebagai

suatu proses saja. Kami merangkum definisi teknologi, teknologi kesehatan, dan penilaian

teknologi kesehatan yang kami nilai cukup ringkas, jelas, dan lengkap, serta sesuai dengan konteks

penilaian teknologi kesehatan pada saat ini sebagai berikut. (Kemenkes, 2017).
Secara umum teknologi didefinisikan sebagai pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk tujuan

praktis.

• Yang dimaksud dengan teknologi kesehatan adalah semua jenis intervensi yang digunakan

dalam bidang kedokteran/kesehatan guna tujuan promosi, prevensi, skrining, penegakan

diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan perawatan jangka panjang. Tekno-logi kesehatana

mencakup obat, bahan biologis, prosedur medis maupun bedah, sistem penunjang, serta

sistem organisasi dan manajerial.

• Penilaian teknologi kesehatan (PTK) merujuk pada evaluasi sistematik terhadap

karakteristik dan dampak distribusi serta penggunaan teknologi kesehatan. Evaluasi

sistematik tersebut bersifat multidisiplin yang mencakup aspek keamanan, efikasi,

efektivitas, sosial, ekonomi, organisasi, manajemen, etika, hukum, budaya, dan agama.

• Dari definisi di atas serta definisi-definisi lain yang ada, nyatalah bahwa kata teknologi

tidak hanya mencakup hal-hal yang berkaitan dengan alat teknis seperti ultrasonografi

(USG), magnetic resonance imaging (MRI), atau positron emission tomography (PET).

Teknologi kesehatan mencakup semua jenis prosedur yang dipergunakan dalam

kedokteran dan kesehatan dari tujuan promosi sampai perawatan paliatif jangka panjang.

2.2 Peran PTK dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan


Teknologi kesehatan terus selalu berkembang dari waktu ke waktu dengan kecepatan yang

makin tinggi. Upaya perkembangan tersebut didasari oleh rasa tidak puas terhadap apa yang ada

sekarang sehingga orang berupaya memperbaikinya; dengan kata lain ingin meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan. Dalam era evidence-based medicine (EBM) ini, apabila terdapat masalah

dalam kesehatan dan kedokteran, misalnya kesadaran masyarakat yang kurang terhadap bahaya

merokok atau pentingnya olah raga, angka kematian ibu yang masih tinggi, atau kesulitan dalam

penegakan diagnosis penyakit tertentu, atau keberhasilan pengobatan kurang memuaskan, dan

lain-lain, maka langkah-langkah berikut merupakan hal yang ideal untuk memecahkan atau

mengurangi masalah:

- Kelompok pertama yang diharapkan dapat memberikan opsi atau cara-cara pemecahan

masalah tersebut adalah para peneliti. Me-reka dapat menawarkan pelbagai opsi yang dapat

dipilih dengan memberikan scientific evidence dari penelitian untuk mengatasi masalah

yang ada, atau setidaknya dapat mengurangi besaran masalah.

- Seringkali dalam penelitian untuk memecahkan masalah tersebut para peneliti

menggunakan biaya yang besar, fasilitas canggih termasuk menggunakan pakar yang tidak

tersedia dalam praktik sehari-hari. Mungkin pula suatu penelitian berskala kecil tidak

menemukan efek samping yang jarang terjadi namun potensial berbahaya, atau solusi yang

ditawarkan tidak banyak berbeda dengan yang sudah ada. Untuk mengkaji pelbagai aspek

tersebut diperlukan proses penilaian teknologi kesehatan (PTK), yang melakukan telaah

secara komprehensif, sistematis, dan bersifat transparan terhadap semua aspek penggunaan

teknologi yang telah ditawarkan oleh para peneliti tersebut.

- Hasil kajian tersebut, setelah disesuaikan dengan kondisi lokal, dapat dimanfaatkan untuk

menyusun atau merevisi panduan praktik klinis (PPK) di berbagai tingkat fasilitas
pelayanan kesehatan / rumah sakit. PPK dengan disclaimer (penyangkalan) tertentu,

setelah disetujui dan diresmikan oleh pimpinan fasyan-kes harus dilaksanakan oleh para

profesional / petugas pemberi pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya.

- Akhirnya diperlukan proses lain untuk memastikan apakah para pemberi pelayanan telah

melakukan apa yang harus dilakukan, yakni prosedur audit klinis (clinical audits).

2.3 Langkah-langkah dalam PTK berbasis bukti

PTK yang formal telah dimulai jauh sebelum evidence-based medicine (EBM)

diperkenalkan pada awal dasawarsa 1990-an. Dengan hadirnya paradigma EBM, maka PTK

dewasa ini harus dilaksanakan dengan paradigma EBM, yang disebut sebagai evidence-based

health technology assessment (EB-HTA). Dalam EBM, bila kita mendapatkan masalah dalam

praktik, hal yang harus dilakukan adalah:

Masalah yang ada harus diformulasikan dalam pertanyaan yang bersifat spesifik dan dapat

dijawab. Pertanyaan klinis yang leng-kap mengandung 4 unsur yakni PICO:

a. Patient atau Population atau Problem,

b. Intervention atau Indicator atau Index,

c. Comparison atau pembanding, dan

d. Outcome atau hasil yang diharap.

• Dengan menggunakan kata-kata kunci di dalam pertanyaan kli-nis dicari bukti ilmiah yang

sahih dan mutakhir dengan internet;

• Lakukan telaah kritis terhadap bukti ilmiah terhadap 3 aspek yakni kesahihan atau validity

penelitian, pentingnya hasil secara klinis atau importance, serta kemamputerapan atau

applicability, yang disingkat dengan VIA;


• Bila validitasnya baik, hasilnya klinis penting dan dapat diterap-kan maka bukti itu dapat

diterapkan atau direkomendasikan.

Merujuk pada paradigma tersebut, secara keseluruhan langkah-langkah dalam evidence-based

HTA dapat disusun sebagai berikut:

1 Mengidentifikasi topik yang akan dilakukan penilaian

2 Membuat pernyataan masalah atau pertanyaan PTK secara spe-sifik dengan format PICO

3 Menentukan metode yang digunakan, apakah hanya integratif (bila tidak dilakukan analisis

ekonomi), atau perlu data primer

4 Mengumpulkan data primer yang diperlukan

5 Melakukan penelusuran bukti melalui internet

6 Melakukan telaah kritis terhadap bukti

7 Melakukan sintesis hasil telaah

8 Menyusun simpulan dan rekomendasi

9 Melakukan diseminasi hasil PTK

10 Melakukan pemantauan implementasi rekomendasi

2.4 PICO (Patient, Intervention, Comparison, Outcome)

Dalam merumuskan rumusan masalah klinis, dapat dituliskan dengan format PICO; terdiri atas

4 komponen; yaitu P atau problem/permasalahan pada pasien; I yang merefleksikan suatu intervensi/indeks/
atau indikator, C merupakan kependekan dari comparison , dan O atau o u t c o m e (Partini Pudjiastuti,

2010).

1. Patient

Pertanyaan klinis perlu mendeskripsikan dengan jelas karakteristik pasien (karakteristik

demografis pasien) dan masalah klinis pasien yang dihadapi pada praktik klinis. Karakteristik

pasien dan masalahnya perlu dideskripsikan dengan eksplisit agar bukti-bukti yang dicari dari

database hasil riset relevan dengan masalah pasien dan dapat diterapkan, yaitu bukti-bukti yang

berasal dari riset yang menggunakan sampel pasien dengan karakteristik serupa dengan pasien/

populasi pasien yang datang pada praktik klinik. (Bhisma Murti, 2010).

2. Intervention

Pertanyaan klinis perlu menyebutkan dengan spesifik intervensi yang ingin diketahui

manfaat klinisnya. Intervensi diagnostik mencakup tes skrining, tes/ alat/ prosedur diagnostik,

dan biomarker. Intervensi terapetik meliputi terapi obat, vaksin, prosedur bedah, konseling,

penyuluhan kesehatan, upaya rehabilitatif, intervensi medis dan pelayanan kesehatan lainnya.

(Bhisma Murti, 2010). Tetapi intervensi yang dirumuskan dalam pertanyaan klinis bisa juga

merupakan paparan (exposure) suatu faktor yang diduga merupakan faktor risiko/ etiologi/

kausa yang mempengaruhi terjadinya penyakit/ masalah kesehataan pada pasien. Intervensi

bisa juga merupakan faktor prognostik yang mempengaruhi terjadinya akibat-akibat penyakit,

seperti kematian, komplikasi, kecacatan, dan sebagainya (bad outcome) pada pasien. (Bhisma

Murti, 2010).

3. Comparison
Pertanyaan klinis perlu pembanding dari intervensi yang diberikan (misalnya

: pembanding computed tomography (CT) yaitu ultrasonografi untuk mendiagnosis

apendisitis pada laki-laki usia 30 tahun dengan nyeri abdomen akut). (Bhisma Murti, 2010).

4. Outcome

Efektivitas intervensi diukur berdasarkan perubahan pada hasil klinis (clinical outcome).

Outcome (patient-oriented outcome) mengacu pada 3 hal yaitu death/kematian (misalnya :

angka kematian ibu dan anak), disability/kecacatan (misalnya : kebutaan karena retinopati

diabetik pada pasien diabetes mellitus), dan discomfort/ketidaknyamanan (misalnya : nyeri,

mual, dan demam). (Bhisma Murti, 2010).

2.5 Pencarian Jurnal Menggunakan Metode PICO

Salah satu penyedia layanan pencarian dengan menggunakan metode PICO terbaik adalah

PubMed. PubMed sendiri merupakan bank atau basis data dari referensi dan abstrak dengan topik

ilmu pengetahuan alam dan biomedis (MedLine) yang dikelola oleh United States National

Library of Medicine (NLM) pada National Institutes of Health di Amerika Serikat.


Pada bagian Patient/Problem/Medical Condition anda dapat memasukkan kata kunci yang

mewakit huruf P begitu seterusnya untuk huruf I, C, dan O. Pada bagian Select Publication type

anda bisa memilih jenis publikasi yang ingin anda cari dan disusun berdasarkan tingkat bukti pada

evidence based medicine mulai dari tinjauan pustaka, pedoman klinis, hingga tinjauan sistematis

dari beberapa meta analisis. Pada kesempatan kali ini saya akan mencontohkan penggunaan

masalah klinis berikut untuk mencari referensi yang dapat membantu dalam memecahkan masalah

tersebut. “Apakah terdapat perbedaan penggunaan captopril oral dan sublingual dalam kontrol

tekanan darah pada pasien krisis hipertensi?”

Dari pertanyaan di atas maka kita dapat susun metode PICOnya sebagai berikut:

• P = krisis hipertensi

• I = captopril oral

• C = captopril sublingual

• O = kontrol tekanan darah

Maka, langkah selanjutnya adalah memasukkan istilah-istilah tersebut dalam kolom pencarian

yang ditunjukkan pada gambar berikut:


Pada contoh ini saya ingin mencari semua jenis publikasi dan pilihannya tetap pada “Not

specified”. Langkah selanjutnya adalah menekan tombol “Submit”. Hasil pencarian ini

menunjukkan terdapat 7 publikasi ilmiah yang terdaftar di PubMed terkait dengan pencarian saya.

Bila kita bandingkan dengan hasil pencarian di google scholar dengan memasukkan semua kata

kunci yang sama pada metode ini dan menggunakan Boolean “AND” maka kita mendapatkan hasil

berupa: 2.680 jurnal yang belum tentu membahas spesifik tentang hal yang kita cari.
Selain mengurangi jumlah pencarian jurnal yang lebih spesifik maka PICO PubMed ini juga

memberikan beberapa kemudahan lainnya yaitu pada tombol-tombol

• Tombol [TBL] akan menampilkan kesimpulan dari jurnal tersebut:

• Tombol [Abstract] tentu saja akan menampilkan abstrak dari jurnal yang dimaksud
• Tombol [Full Text] akan membawa anda ke sebuah halaman dimana anda dapat

menemukan Full Text dari jurnal yang dimaksud. Meskipun, pada sebagian besar full text

jurnal ini membutuhkan cara lain untuk dapat mengaksesnya karena jurnal ini sebagian

besar adalah jurnal berbayar.

• Tombol [Related] akan membawa anda ke sebuah halaman lainnya yang menunjukkan

hasil pencarian yang sangat terkait dengan pencarian yang anda lakukan. Untuk

kesempatan kali ini tentu saja yang terkait dengan penggunakan captopril oral vs sublingual

untuk kontrol tekanan darah pada krisis hipertensi.


Pada pencarian ini menunjukkan terdapat 140 artikel lainnya yang terkait dengan masalah klinis

yang telah ditanyakan yaitu apakah terdapat perbedaan pemberian captopril oran dengan captopril

sublingual terhadap kontrol tekanan darah pada pasien dengan krisis hipertensi.

2.6 Medical Subject Headings (MeSH)

2.6.1 Pengertian

MEDLINE adalah 'indeks' atau daftar artikel yang dapat dicari dari jurnal biomedis (1).

Ini disediakan oleh AS. Perpustakaan Kedokteran Nasional (1), dan dapat diakses melalui

beberapa situs termasuk PubMed, Ovid Medline, dan EBSCO Medline. Situs PubMed tersedia

untuk siapa saja yang memiliki koneksi Internet; situs Ovid dan EBSCO memerlukan langganan,

baik melalui perpustakaan atau akun pribadi. Fitur utama Medline adalah basis data MeSH (1).
MeSH, atau Medical Subject Headings, memungkinkan peneliti untuk dengan cepat

mengidentifikasi artikel yang menarik (Baumann, 2016)

Medical Subject Headings (MeSH) adalah kosa kata yang terkontrol dan terorganisir

secara tersusun yang dibuat oleh National Library of Medicine. Ini digunakan untuk pengindeksan,

katalogisasi, dan pencarian informasi terkait biomedis dan kesehatan. MeSH mencakup judul

subjek yang muncul di MEDLINE / PubMed, Katalog NLM, dan database NLM lainnya

(Baumann, 2016).

Ketika volume dan kompleksitas pengetahuan medis tumbuh, demikian pula bahasa yang

digunakan untuk menggambarkan pengetahuan ini. Menemukan istilah atau kata kunci yang tepat

untuk menggambarkan kondisi atau masalah medis dapat menjadi hal yang menakutkan. Database

Judul Subjek Medis (atau disingkat MeSH ) dirancang untuk membantu memfokuskan pencarian

Anda, dan untuk menghindari istilah-istilah atau sinonim yang ambigu, yaitu. di mana satu kata

dapat berarti banyak hal yang berbeda, atau di mana kata-kata yang berbeda digunakan untuk topik

yang sama.

Oleh karena itu, menggunakan MeSH membuat pencarian Anda

• lebih relevan (hanya artikel yang berhubungan dengan topik yang Anda inginkan yang

akan diambil)

• lebih konsisten (subjek terkait secara konsisten dikelompokkan bersama di bawah judul

yang sama)
Setiap istilah MeSH mewakili konsep tunggal yang digunakan dalam literatur biomedis. Judul

MeSH mungkin memiliki cakupan yang luas, misalnya. Anatomi , atau cakupannya sempit ,

misalnya bulu mata.

2.6.2 Cara Penggunaan MeSH

Langkah 1

Kuncinya adalah berpikir seperti pengindeks. Ketika pengindeks melihat sebuah artikel,

pertanyaan pertama yang mereka tanyakan adalah: apa penyakit (atau gangguan) dari artikel

tersebut? Anda harus menanyakan pertanyaan yang sama terhadap diri sendiri. Anda dapat

memilih penyakit tertentu, seperti multiple sclerosis atau Anda dapat memilih sekelompok

penyakit, seperti penyakit kardiovaskular.

Anda bisa mencari istilah MeSH secara langsung menggunakan database MeSH NLM,

yang tersedia secara online dan gratis: Anda juga dapat mencari database MeSH melalui berbagai

situs di Medline. Setiap midline menyediakan pilihan untuk mengetik kata-kata dan menemukan

istilah di MeSH.
Sebagian besar istilah di MeSH juga memiliki judul kecil dengan konsep tambahan yang

dapat digunakan untuk menentukan lebih lanjut apa yang ingin Anda ketahui tentang topik

tersebut. Judul kecil penyakit yang umum adalah ‘terapi’ (yaitu bagaimana penyakit diobati),

‘diagnosis’ (bagaimana cara mendiagnosis), dan ‘etiologi’ (apa yang menyebabkan penyakit.

Jika Anda telah menemukan istilah MeSH yang terkait dengan penyakit yang Anda cari,

tetapi tidak ada ‘diagnosis’ dan ‘terapi’, carilah istilah tambahan yang tepat. Misalnya istilah

MeSH HIV, artikel mengenai virus itu sendiri sering keliru, sehingga digunakan kata ganti dengan

istilah MeSH infeksi HIV.

Bagaimana jika Anda mencari di database MeSH, tetapi tidak ada istilah yang disarankan

yang benar? Pertama, periksa untuk memastikan Anda menggunakan ejaan Amerika (Medline

adalah database Amerika). Kedua, jika ada nama alternatif untuk topik Anda, pastikan untuk

mencobanya juga.

Jika Anda mencari penyakit langka, mungkin tidak ada istilah MeSH yang dapat

digunakan. Dalam hal ini, Anda perlu mencari istilah yang sesuai seperti judul atau abstrak artikel,

yang dikenal sebagai pencarian kata kunci. Misalnya, Anda mencari frasa trisonomi 18 dalam judul

dan abstrak artikel. Anda juga dapat mencoba mengkobinasi istilah dan kata kunci MeSH

(misalnya, “kromosom manusia, 18 pasang [Mesh] dan trisomi)(Baumann, 2016).

Bagaimana jika Anda mendapatkan sangat sedikit hasil dari suatu topik yang anda ketahui

diteliti dengan baik? Dalam database MeSH, untuk mencari tahun diperkenalkan dengan definisi

istilah. Misalnya, Triple Neoplasma Payudara Negatif diperkenalkan sebagai istilah MeSH pada

tahun 2014. Dengan demikian, pencarian istilah ini hanya akan menemukan artikel dari akhir 2013

dan seterusnya. Gunakan istilah Neoplasma Payudara MeSH yang dikombinasikan dengan kata
kunci yang sesuai untuk menemukan artikel sebelum 2014. Jika basis data MeSH tidak

menampilkan tahun yang diinginkan untuk istilah Anda,berarti istilah itu telah ada dala basis data

sejak awal 1960-an.

Jika topik Anda sama sekali tidak melibatkan penyakit atau gangguan, jangan mencoba

memaksanya. Untuk penulusuran seperti ‘tata letak apa yang disarankan untuk ER?’ atau ‘metode

apa yang berguna untuk mengajar mahasiswa kedokteran di lingkungan online’, pencarian Anda

berkisar pada istilah MeSH yang bukan penyakit atau gangguan. Dengan pertanyaan non-penyakit,

Anda mungkin perlu menggabungkan istilah MeSH Anda dengan kata kunci jika Anda tidak

menemukan banyak hasil.

Langkah 2

Setelah Anda mengidentifikasi istilah MeSH untuk penyakit atau gangguan yang Anda

cari, langkah kedua adalah mengidentifikasi aspek tambahan dari pertanyaan Anda yang dapat

mempersempit hasil pencarian Anda. Aspek tambahan ini dapat mencakup lokasi penyakit atau

kelainan, penyebab penyakit, perawatan, atau tes diagnosa.

Terkadang penting untuk mengidentifikasi dimana penyakit tersebut terjadi dalam tubuh.

Misalnya, jika kelainan Anda adalah Ulkus akibat stres, Anda dapat menentukan apakah ulkus

terjadi pada tumit, pinggul, atau bagian belakang kepala, jika lokasi tersebut akan mempengaruhi

pencegahan atau pengobatan. Namun, lokasi ini tidak perlu pada beberapa kelainan seperti,

Myocardial Infarction.

Banyak pencarian akan melibatkan intervensi tertentu, baik perawatan atau tes diagnostik.

Untuk perawatan obat, Medline menggunakan nama generik dan bukan nama merek, tetapi jika

Anda mengetikkan nama merek ke dalam basis data MeSH, mungkin Anda akan diarahkan ke
nama generik. Perawatan non-obat, seperti terapi kognitif, usus buntu dan diet katogenik, juga

tersedia sebagai istilah di MeSH.Untuk tes diagnostik, jika istilah MeSH tidak tersedia untuk tes

tertentu, judul kecil dapat sangat berguna. Untuk tes creatine, coba creatine/analisis. Judul yang

yang lebih spesifik seperti creatine/ darah dan creatin/ urin juga tersedia (Baumann, 2016).

Jika Anda mencari penyebab suatu penyakit, Anda dapat mencari secara luas dengan istilah

faktor resiko MeSH, atau lebih khusus lagi dengan memilih faktor resiko tertentu. Jika faktor

resiko Anda adalah intervensi, substansi, atau perilaku, Anda mungkin menemukan ‘efek

samping’ sub judul, misalnya: Radiografi/ efek samping. Jika faktor Anda adalah penyakit, atau

komplikasi, judul yang tersedia misalnya: Hipertensi/komplikasi.

Jika Anda memilih lebih dari satu istilah yang sesuai, Anda dapat menggabungkan sinonim

dengan perintah ATAU. Perintah ATAU mengumpulkan semua artikel tentang topik yang sama

secara bersamaan dalam satu grup. Misalnya Anda dapat mencari steroid atau hormon adrenal

cortex.

Langkah 3

Setelah Anda mengumpulkan semua sinonim Anda, langkah ketiga adalah

menggabungkan konsep-konsep terpisah bersama dengan perintah DAN. Misalnya, gangguan

bipolar DAN psikoterapi, maka akan ditemukan semua artikel yang diberi label dengan kedua

istilah ini.

Langkah 4

Setelah Anda mengidentifikasi artikel yang menarik, langkah keempat dan terakhir adalah

melihat persyaratan MeSH yang telah ditetapkan, dan melihat apakah ada istilah tambahan yang
dapat meningkatkan strategi pencarian Anda. Pencarian adalah proses berulang, Anda mungkin

harus memodifikasi strategi pencarian Anda beberapa kali jika Anda melakukan tinjauan

sistematis.

2.6.2. MeSH yang ada di Indonesia

Di Indonesia MeSH dapat di akses melalui situs SINTA (Science and Technology Index),

google scholar, garuda.dll

a. SINTA (Science and Technology Index),

Sinta (Science and Technology Index), memberikan akses untuk kutipan dan keahlian di

Indonesia. Sistem informasi penelitian berbasis web menawarkan akses cepat, mudah dan

komprehensif untuk mengukur kinerja para peneliti, lembaga dan jurnal di Indonesia. Sinta

memberikan tolak ukur dan analisis, identifikasi kekuatan penelitian masing-masing lembaga

untuk mengembangkan kemitraan kolaboratif, untuk menganalisis tren penelitian dan direktori

ahli (Ristekdikti,2017).Untuk masuk ke website SINTA, silahkan klik link berikut

http://sinta2.ristekdikti.go.id/ Berikut adalah halaman utama website SINTA (Ristekdikti,2018)


Pencarian Jurnal di SINTA terbagi ke dalam kategori Sinta1 (S1), Sinta2 (S2), hingga Sinta6

(S6).Masing-masing kriteria jurnal pada tiap bagian adalah sebagai berikut: Sinta 1 Terakreditasi

A nilai >85, atau terindeks Scopus Sinta 2 Terakreditasi B nilai 70-85 Sinta 3 Hasil Evaluasi diri

60-70 Sinta 4 Hasil Evaluasi diri 50-60 Sinta 5 Hasil Evaluasi diri 40-50 Sinta 6 Hasil Evaluasi

diri 30-40.

b. Google Scholar

Google Scholar adalah layanan dari google yang memungkinkan pengguna

melakukan pencarian materi atau hasil penelitian dalam berbagai format publikasi. Hal

yang perlu dipersiapkan dalam membuat profil Google Scholar adalah email dari google

dan email domain lembaga/universitas. Berikut cara mengakses google scholar

(Bobby,2018).
BAB 3

PENUTUP
Kesimpulan

Teknologi kesehatan adalah semua jenis intervensi yang digunakan dalam bidang

kedokteran/kesehatandengan tujuan promosi, prevensi, skrining, penegakan

diagnosis,pengobatan, rehabilitasi, dan perawatan jangka panjang. PICO adalah metode pencarian

informasi klinis untuk menjawab pertanyaan klinis yang banyak digunakan.PICO merupakan

akronim dari 4 komponen, yaitu; Patient, Intervention, Comparison, Outcome. Medical Subject

Headings atau disingkat (MeSH) adalah pengaturan pendaftaran kata kedalam sebuah daftar kata

(atau sistem metadata) untuk penggunaan indekfikasi artikal-artikal jurnal dan buku dalam ilmu

kesehatan. Dibuat dan diperbaiki oleh United States National Library of Medicine atau (NLM), ini

digunakan oleh pusat data artikel database MEDLINE / PubMed dan juga kumpulan katalog dan

buku dari NLM.

DAFTAR PUSTAKA
Baumann, N. How to use the medical subject headings (MeSH). The International Journal of

Clinical Practice 2016; 70(02): 171-174.

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, 2018, panduan

verifikator sinta. Ristekdikti.

Bobby,P. 2018. Panduan Membuat Profil Google Scholar dan SINTA.

file:///C:/Users/Microsoft/Downloads/PanduanMembuatProfilGoogleScholardanSINTA.pdf.

(diakses 10 september 2019

Murti, Bhisma. 2010. “ PENGANTAR EVIDENCE-BASED

MEDICINE”.http://fk.uns.ac.id/static/materi/Pengantar_EBM_Prof_Bhisma_Murti.pdf.

Diakses pada 9 Juni 2015

Maulana HD. Promosi kesehatan. Jakarta: EGC, 2009: 196-202.

Kementrian Kesehatan RI, 2017, Buku Panduan Penilaian Teknologi Kesehatan (Efektivitas Klinis

dan Evaluasi Ekonomi) Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan. Jakarta :Komite

Penilaian Teknologi Kesehatan.

Pudjiastuti, Partini. 2010. Pengantar Evidence-Based Case Report saripediatri.idai.or.id/pdfile/11-

6-1.pdf. Diakses pada 9 Juni 2015

Anda mungkin juga menyukai