KELOMPOK 1 :
1. NIKEN ( 17063062 )
2. PANJI DEWASRA ( 17063062 )
3. FIRMAN YUSRIZAL ( 17063053 )
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Tersusunnya makalah ini adalah berkat bantuan dan kerja sama anggota kelompok
2. Semua pihak yang turut membantu menyelesaikan makalah ini baik secara
langsung maupun tidak langsung berupa masukan dan kritikan yang
bersifat penyempurnaan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena manusia
tidak pernah luput dari kesalahan dan jauh dari kata sempurna meskipun penulis telah
berusaha dengan segenap kemampuan. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman penulis. Oleh karena itu dengan senang hati penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun.
Sebagai akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
proses pembelajaran khususnya dan bagi para pembaca umumnya.
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
2.Untuk mengetahui proses terjadinya listrik dari pembangkit listrik tenaga uap.
D. MANFAAT PENULISAN
- Turbin uap
- Kondensor
- Generator
Boiler
Boiler adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk merubah air
menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap dilakukan dengan memanaskan
air yang berada didalam pipa-pipa dengan panas hasil pembakaran bahan bakar.
Proses pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan
mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar. Uap yang dihasilkan adalah uap
superheat dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap
tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan panas
pembakaran yang diberikan. Boiler yang konstruksinya terdiri dari pipa-pipa
berisi air disebut dengan water tube boiler (boiler pipa air).
Boiler
Dalam pengoperasiannya, boiler ditunjang oleh beberapa peralatan bantu seperti
economizer, ruang bakar, dinding pipa, burner, steam drum, superheater dan
cerobong.
a. Economizer
Economizer atau pemanas awal berfungsi untuk memanaskan air pengisi ketel
sebelum masuk ke boiler. Pemanasan awal ini perlu yaitu untuk meningkatkan
efisiensi ketel dan juga agar tidak terjadi perbedaan temperatur yang besar di dalam
boiler yang dapat mengakibatkan keretakan dinding boiler.
d. Burner
Merupakan peralatan pembakar yang bahan bakarnya terbagi menjadi bagian-
bagian kecil sehingga memudahkan proses pembakaran dengan udara. Bahan bakar
HSD (High Speed Diesel) dipergunakan untuk pembakaran awal. Sedangkan bahan
bakar utamanya adalah residu.
Penyalaan burner tergantung pada beban beban dari unit. Burner Management System
(BMS) adalah penyaluran konfigurasi penyalaan burner pada saat start up atau shut
down dan load change. Jumlah burner yang menyala atau mati tergantung pada beban
generator yang sebanding dengan kapasitas bahan bakar untuk memproduksi uap pada
boiler. Konfigurasinya diatur supaya pemanasan dalam ruang bakar merata dan
efisien. Penyalaan boiler yang tidak seimbang dengan beban generator dapat
mengakibatkan tidak stabilnya tekanan dan temperatur uap.
e. Steam drum
Steam drum adalah alat pada boiler yang berfungsi untuk menampung feed
water dalam pembuatan uap yang temperaturnya cukup tinggi dan berupa campuran
air dan uap. Di dalam steam drum terdapat peralatan pemisah uap. Campuaran feed
water dan uap mengalir mengikuti bentuk separator sehingga uap air pada campuran
akan jatuh dan masuk ke saluaran primary dan seconadry superheater. Uap yang telah
dipisahkan oleh separator masuk ke cevron dryers. Disini uap mengalami pemisahan
yang terakhir sehingga didapat uap jenuh. Air yang jatuh dialirkan ke bagian bawah
dari drum secara gravitasi dan mengalir ke dalam tempat penampungan kemudian
keluar melalui down corner dan uap jenuh akan keluar dari dry box.
Turbin Uap
Turbin uap berfungsi untuk merubah energi panas yang terkandung dalam uap
menjadi gerakan memutar (putaran). Uap dengan tekanan dan temperatur tinggi
diarahkan untuk mendorong sudu-sudu turbin yang dipasang pada poros sehingga
poros turbin berputar. Akibat melakukan kerja di turbin tekanan dan temperatur uap
keluar turbin turun hingga hingga menjadi uap basah. Uap ini kemudian dialirkan ke
kondensor, sedangkan tenaga putar yang dihasilkan digunakan untuk memutar
generator. Saat ini hampir semua mesin turbin uap adalah dari jenis turbine
condensing atau uap keluar turbin (exhaust steam) dialirkan ke kondensor.
Turbin Uap
Kondensor
Kondensor adalah peralatan untuk merubah uap menjadi air. Proses
perubahannya dilakukan dengan cara mengalirkan uap kedalam suatu ruangan yang
berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir diluar pipa-pipa sedangkan air sebagai
pendingin mengalir didalam pipa-pipa. Kondensor seperti ini disebut surface (tubes)
condenser. Sebagai pendingin digunakan air sungai atau air laut. Laju perpindahan
panas tergantung pada aliran air pendingin, kebersihan pipa-pipa dan perbedaan
temperatur antara uap dan air pendingin. Proses perubahan uap menjadi air terjadi
pada tekanan dan temperatur jenuh, dalam hal ini kondensor berada pada kondisi
vakum. Karena temperatur air pendingin sama dengan temperatur udara luar, maka
temperatur air kondensat nya maksimum mendekati temperatur udara luar. Apabila
laju perpindahan panas terganggu, maka akan berpengaruh terhadap tekanan dan
temperatur.
Kondensor
Generator
Tujuan utama dari kegiatan proses di PLTU adalah energi listrik. Energi listrik
dihasilkan dari peralatan pembangkit listrik yang disebut generator. Generator
berfungsi mengubah energi mekanik berupa putaran menjadi energi listrik dengan
menerapkan prinsip induksi magnet.
Generator terdiri dari bagian yang diam disebut stator dan bagian berputar disebut
rotor. Stator terdiri dari casing yang berisi kumparan dan rotor yang merupakan
medan magnet listrik terdiri dari inti yang berisi kumparan.
Generator
2. Prinsip Kerja
3. Di dearator air akan mengalami proses pelepasan ion-ion mineral yang masih
tersisa di air dan tidak diperlukan seperti Oksigen dan lainnya. Bisa pula dikatakan
deaerator memiliki pungsi untuk menghilangkan buble/balon yang biasa terdapat pada
permukaan air. Agar proses pelepasan ini berlangsung sempurna, suhu air harus
memenuhi suhu yang disyaratkan. Oleh karena itulah selama perjalanan menuju
Dearator, air mengalamai beberapa proses pemanasan oleh peralatan yang disebut LP
Heater. Letak dearator berada di lantai atas (tetapi bukan yang paling atas).
4. Dari dearator, air turun kembali ke Ground Floor. Sesampainya di Ground Floor,
air langsung dipompakan oleh Boiler Feed Pump/BFP (Pompa air pengisi) menuju
Boiler atau tempat “memasak” air. Bisa dibayangkan Boiler ini seperti drum, tetapi
drum berukuran raksasa. Air yang dipompakan ini adalah air yang bertekanan tinggi,
karena itu syarat agar uap yang dihasilkan juga bertekanan tinggi. Karena itulah
konstruksi PLTU membuat dearator berada di lantai atas dan BFP berada di lantai
dasar. Karena dengan meluncurnya air dari ketinggian membuat air menjadi
bertekanan tinggi.
5. Sebelum masuk ke Boiler untuk “direbus”, lagi-lagi air mengalami beberapa proses
pemanasan di HP Heater (High Pressure Heater). Setelah itu barulah air masuk boiler
yang letaknya berada dilantai atas.
6. Didalam Boiler inilah terjadi proses memasak air untuk menghasilkan uap. Proses
ini memerlukan api yang pada umumnya menggunakan batubara sebagai bahan dasar
pembakaran dengan dibantu oleh udara dari FD Fan (Force Draft Fan) dan pelumas
yang berasal dari Fuel Oil tank.
7. Bahan bakar dipompakan kedalam boiler melalui Fuel oil Pump. Bahan bakar
PLTU bermacam-macam. Ada yang menggunakan minyak, minyak dan gas atau
istilahnya dual firing dan batubara.
8. Sedangkan udara diproduksi oleh Force Draft Fan (FD Fan). FD Fan mengambil
udara luar untuk membantu proses pembakaran di boiler. Dalam perjalananya menuju
boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya oleh air heater (pemanas udara) agar proses
pembakaran bisa terjadi di boiler.
9. Kembali ke siklus air. Setelah terjadi pembakaran, air mulai berubah wujud
menjadi uap. Namun uap hasil pembakaran ini belum layak untuk memutar turbin,
karena masih berupa uap jenuh atau uap yang masih mengandung kadar air. Kadar air
ini berbahaya bagi turbin, karena dengan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup
untuk membuat sudu-sudu turbin menjadi terkikis.
10. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di keringkan di super
heater sehingga uap yang dihasilkan menjadi uap kering. Uap kering ini yang
digunakan untuk memutar turbin.
11. Ketika Turbin berhasil berputar berputar maka secara otomastis generator akan
berputar, karena antara turbin dan generator berada pada satu poros. Generator inilah
yang menghasilkan energi listrik.
13. Energi listrik itu dikirimkan ke trafo untuk dirubah tegangannya dan kemudian
disalurkan melalui saluran transmisi PLN.
14. Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun kembali ke lantai
dasar. Uap tersebut mengalami proses kondensasi didalam kondensor sehingga pada
akhirnya berubah wujud kembali menjadi air dan masuk kedalam hotwell.
3. Kelebihan dan Kekurangan
1) Kelebihan PLTU
1. Murah. Energi dari batubara sangat murah, harganya cenderung tidak naik, bahkan
saat sekarang harganya terus menurun. Jauh lebih murah dibandingkan menggunakan
tenaga angin, tenaga surya atau biomassa.
2. Kontinyu, Predictable dan dapat diandalkan, PLTU dapat bekerja 24 jam sehari
secara kontinyu.
3. Berlimpah. Jumlah cadangan batubara di dunia masih sangat melimpah
4 . Mudah terbakar, sehingga mudah menghasilkan energi
5. Infrastruktur untuk pertambangan, pemrosesan, transportasi dan penggunaan
batubara sudah tersedia.
6. Batubara gampang di simpan, ditransportasikan dan digunakan, tak seperti jenis
sumber energi primer lain seperti angin dan air.
7. Batubara bisa didapatkan diseluruh dunia dan mudah diakses oleh banyak orang.
Tersedia banyak cadangan batubara di Amerka Utara, Eropa, Asia dan Australia.
8. Produk akhir sisa dari batubara dapat digunakan oleh industri yang lain seperti
industri semen
9. Load Factor Tinggi. PLTU memiliki load factor yang sangat tinggi, bisa hingga
80%
10. Indonesia bisa menggunakan batubara dari negaranya sendiri tanpa perlu
bergantung kepada negara lain.
2) Kekurangan PLTU
4. Analisis Sederhana
Telah dilakukan analisis energi pada perencanaan pembangkit tenaga uap dengan
cycle tempo oleh MARLON HETHARIA dan YOLANDA J. LEWERISSA.
Penelitian di lakukan dengan data data teknis berupa data kesetimbangan ekesergi
serta data data untuk kepentingan analisis. Kemudian mebuat pemodelan siklus uap
( steam cycle ) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap dengan program cycle-tempo
untuk dapat mengetahui besarnya prestasi ( energi ) yang di hasilkan oleh siklus uap
untuk Pembangkit Tenaga Uap pada berbagai kondisi dengan menggunakan program
cycle tempo. Perhitungan laju kesetimbangan energi pada sistem Pembangkit Tenaga
Uap. Dari hasil perhitungan dan pembahasan dapat di tarik kesimpulan sbb
Untuk menstart PLTU dari keadaaan dingin sampai operasi dengan beban penuh,
dibutuhkan waktu antara 6-8 jam. Jika PLTU yang telah beroperasi dihentikan,tetapi
uapnya dijaga agar tetap panas dalam drum ketel dengan cara tetap menyalakan api
secukupnya untuk menjaga suhu dan tekanan uap ada di sekitar nilai operasi ( yaitu
sekitar 500oC dan sekitar 100 kg/cm2) maka untuk mengoperasikannya kembali
sampai beban penuh di perlukan waktu kira kira 1 jam. Waktu yang lama untuk
mengoperasikan PLTu tersebut di atas teruatama diperukan untuk menghasilakn uap
dalam jumlah yang cukup untuk operasi,juga perlu diperhatikan masalah pemuaian
bagian bagian turbin. Sebelum di start,suhu turbin adalah sama dengan suhu ruangan
yaitu sekitar 30oC. Pada waktu start ,di alirkan uap dengan suhu 500oC. Hal ini
dilakukan secara bertahap agar jangan sampai terjadi pemuaian yang berlebihan dan
tidak merata. Pemuaian yang berlebihan dapat menimbulkan tegangan mekanis yang
berlebihan,sedangkan pemuaian yang tidak merata dapat menyababkan bagian yang
bergerak bergesekan dengan bagian yang diam,misalnya antara sudu sudu jalan turbin
dengan sudu tetap yang menempel pada rumah turbin.
KESIMPULAN
Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam
bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.