https://www.jelasberita.com/category/finance/ojk/page/3/
Tujuan OJK
Ada beberapa tujuan terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan, yaitu sebagai berikut:
a. Supaya semua kegiatan di bidang jasa keuangan terlaksana dengan teratur,
transparan, adil dan dapat dipertanggungjawabkan.
b. Supaya semua kegiatan di bidang jasa keuangan dapat mewujudkan sistem
keuangan yang tumbuh secara kontinyu dan seimbang
c. Dapat melindungi segala kepentingan konsumen dan masyarakat di bidang jasa
keuangan.
Fungsi OJK
Fungsi Otoritas Jasa Keuangan.
Fungsi otoritas jasa keuangan berfungsi sebagai penyelenggara sistem pengaturan dan
pengawasan yang terpadu dan integritas terhadap semua kegiatan di bidang/sektor
jasa keuangan.
Tugas OJK
Tugas Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas jasa keuangan bertugas sebagai berikut:
a. Mengawasi dan mengatur segala kegiatan jasa keuangan di bidang perbankan.
b. Mengawasi dan mengatur segala kegiatan jasa keuangan di bidang pasar modal,
dan
c. Mengawasi dan mengatur segala kegiatan jasa keuangan di bidang dana pensiun,
perasuransian, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai tugas melakukan pengaturan dan
pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar
Wewenang OJK
Otoritas Jasa Keuangan memiliki wewenang sebagai berikut:
a. Pengawasan dan pengaturan mengenai segala kelembagaan Bank yang mencakup:
Izin pendirian bank, pembukaan kantor bank, rencana kerja, anggaran dasar,
kepemilikan, sumber daya manusia, kepemilikan, kepengurusan, konsolidasi,
akuisisi bank, merger, dan pencabutan izin usaha bank.
b. Pengawasan dan Pengaturan mengenai kesehatan bank mencakup: Rentabilitas,
solvabilitas, likuiditas, batas maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap
simpanan, pencadangan bank, dan rasio kecukupan modal minimum.
c. Laporan bank yang berhubungan dengan kinerja bank dan kesehatan bank.
d. Sistem informasi peminjam atau debitor, Pengujian kredit, dan Standar akuntansi
bank.
Pengawasan dan pengaturan mengenai aspek kehati-hatian bank yang mencakup
sebagai berikut:
1. Tata kelola bank
2. Manajemen Resiko
3. Pemeriksaan bank
4. Prinsip mengenali nasabah dan anti pencucian uang.
5. Pencegahan pembiayaan kepada teroris dan kejahatan perbankan
BANK
https://hilmihusada.wordpress.com/2012/11/15/sejarah-bank-indonesia/
3. Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang RI Nomor 1998 tentang Perbankan, Bank adalah “badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Pengertian Bank syariah
Bank syariah adalah lembaga keuangan yang melaksanakan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah dan ekonomi Islam yang tidak mengenal bunga karena
bunga bank dalam islam yaitu riba (sesuatu yang dilarang dalam Islam), hal ini
merugikan salah satu pihak yaitu peminjam.
PASAR MODAL
http://smak1.penaburcirebon.sch.id/news46_pembelajaran_pasar_modal.html
5. ASURANSI
Pengertian Asuransi
Perusahaan asuransi adalah lembaga keuangan bukan bank yang menghimpun dana
dari nasabah dalam bentuk premi asuransi dan memberikan tanggungan atau
penggantian ketika nasabah mengalami sesuatu.
Fungsi Asuransi
Menjamin perlindungan dari resiko (kerusakan, kehilangan, kerugian atau lainnya)
yang diderita satu pihak.
Meningkatkan effektivitas dan effisiensi pengamanan sebab tidak perlu dengan
pengumuman dan pengawasan khusus untuk memberikan perlindungan.
Mempermudah pembiayaan dengan hanya membayar premi dalam jumlah
tertentuyang sudah disepakati, nasabah tidak perlu menanggung sendiri kerugian
atas resiko yang muncul.
Lembaga Jasa Keuangan dan Bank Sentral Dalam Perekonomian
Indonesia 13
Sebagai dasar bank untuk memberikan kredit. Karena pihak bank memerlukan
jaminana perlindungan atas sesuatu yang dijadikan agunan oleh pemohon kredit.
Sebagai investasi (tabungan jangka panjang) seperti dalam kasus asuransi jiwa.
Jumalah premi yang dibayar kepada pihak asuransi akan dikembalikan kepada
nasabah dalam jumlah yang lebih besar.
Menutup lost of earning power seseorang atau badan ketika sudah tidak bekerja.
Prinsip Asuransi
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu insurable
interest, utmost good faith, proximate cause, indemnity, subrogation dan
contribution.
a. Insurable Interest
Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara
tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
b. Utmost good faith
Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta
yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik
diminta maupun tidak. Artinya adalah : si penanggung harus dengan jujur
menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari
asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan
benar atas obyek atau kepentingan yang dipertanggungkan.
c. Proximate cause
adalah suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang
menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara
aktif dari sumber yang baru dan independen.
d. Indemnity
Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam
upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat
sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal
278).
e. Subrogation
Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar.
f. Contribution
Sedangkan adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang
sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap
tertanggung untuk ikut memberikan indemnity.
6. DANA PENSIUN
Definisi Dana Pensiun
Menurut Wahab (2005:34) “Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan
menjalankan program yang menjanjikan pembayaran berkala kepada peserta pada
saat mencapai usia pensiun atau pada saat lain, dengan cara yang ditetapkan dalam
peraturan Dana Pensiun”.
Menurut UU Dana Pensiun (UU RI No.11 Tahun 1992) “Dana Pensiun adalah badan
hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun
(Pasal 1 Ayat 1 UU No. 11 Tahun 1992)”.
Ada 2 jenis dana pensiun yaitu :
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau
badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan
Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti, bagi
kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang
menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja (Pasal 1 ayat 2 UU No. 11 tahun
1992).
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah dana pensiun yang didirikan oleh Bank
atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran
pasti bagi perorangan, baik bagi karyawan pemberi kerja maupun pekerja mandiri
yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan Bank atau
Perusahaan Asuransi Jiwa yang bersangkutan ( Pasal 1 Ayat 4 UU No. 11 Tahun
1992).
Dana Pensiun harus terdaftar secara hukum sehingga para pesertanya tetap
mendapat kepastian hukum dari program yang diikutinya. Hal ini berlaku untuk Dana
Pensiun Pemberi Kerja maupun untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
Bagaimanapun juga kedua jenis dana pensiun ini memiliki fungsi yang sama yakni
untuk menyediakan program pemberian manfaat pensiun bagi pesertanya. Hanya saja
peserta program pensiun disini sangat berbeda dimana dalam Dana Pensiun Pemberi
Kerja, pesertanya adalah para karyawan yang dipekerjakan oleh Dana Pensiun
bersangkutan. Sedangkan dalam Dana Pensiun Lembaga Keuangan, pesertanya adalah
pihak eksternal atau non-pegawai dari Dana Pensiun bersangkutan.
Program Pensiun
Menurut Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan No. 18 tentang Akuntansi Dana
Pensiun, ”Program Pensiun adalah setiap program yang mengupayakan manfaat
pensiun bagi peserta”.
Menurut Wild, Subramanyam dan Halsey (dalam Bachtiar: 2005: 177) :
Program pensiun (pension plan) merupakan janji pemberi kerja untuk menyediakan
imbalan pensiun bagi pekerja, dan perjanjian tersebut melibatkan tiga pihak :
pemberi kerja, yang memberikan kontribusi pada program pensiun; pekerja yang
menerima imbalan; dan dana pensiun. Dana pensiun (pension fund) terpisah dari
pemberi kerja dan diadministrasikan oleh pihak yang ditunjuk (trustee).
Sedangkan menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (dalam Wibowo: 2002: 147),
“Program pensiun (pension plan) adalah sebuah perjanjian yang menetapkan bahwa
pemberi kerja atau majikan memberikan tunjangan (pembayaran) kepada para
karyawan setelah mereka pensiun atas jasa-jasa yang mereka berikan ketika masih
bekerja”.
Sebelum lahirnya UU Dana Pensiun, dikenal beberapa istilah Dana Pensiun yaitu :
1. Program pensiun yang dikelola oleh perusahaan/pemberi kerja yang dibayarkan
dari cadangan perusahaan (book reserve) atau dari biaya perusahaan (pay as you
go).
2. Program pensiun yang dikelola oleh yayasan dana pensiun yang telah memperoleh
persetujuan Menteri Keuangan sebelumnya dan telah memperoleh fasilitas
perpajakan dari pemerintah.
3. Program pensiun pegawai negeri sipil atau pejabat negara yang dikelola oleh PT.
Taspen.
4. Program pensiun anggota TNI dan Polri yang dikelola oleh PT. Asabri.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini diharapkan peserta didik mampu
mendeskripsikan dan menyajikan peran Bank sental, sistem pembayaran, dan alat
pembayaran perekonomian Indonesia.
http://www.joblokeraceh.com/2015/05/bank-indonesia-information-and-technology-aceh-
indonesia.html
1. Pengertian Bank Sentral
Bank sentral adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk menjaga
stabilitas harga atau nilai suatu mata uang yang berlaku di negara tersebut, yang
dalam hal ini dikenal dengan istilah inflasi atau naiknya harga-harga yang dalam arti
lain turunnya suatu nilai uang.
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://www.merakom.xyz/2
016/11/pengertian-sistem-pembayaran-peran-bank.html
Dari bagan diatas maka peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran yang aman
dan efisien sebagai:
1. Fasilitator
2. Regulator
3. Perizinan
4. Pengawas
5. Operator
Bank Sentral/bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ada dua aspek yaitu:
1. Kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa yang tercermin dalam laju
inflasi.
2. Kestabilan nilai mata uang terhadap mata uang asing yang tercermin dalam nilai
tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Tugas Bank sentral
1. Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
Pada dasarnya, kebijakan moneter merupakan kebijakan pengendalian jumlah uang
yang beredar agar sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dalam sistem
perekonomian.
2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran
Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Mengatur dan Mengawasi Bank.
Agar kegiatan perbankan di Indonesia berjalan dengan baik, Bank Indonesia
menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan
keiatan usaha tertentu dari bank
(https://www.slideshare.net/dasepbux/bab-08-sis tem-dan-alat-pembayaran)
(https://www.youtube.com/watch?v=w-XEc0uiJJs)
2. Pengertian uang
Berikut ini adalah pendapat para ahli tentang apa yang dimaksud dengan uang.
a. C. Pigou dalam bukunya The Viel of Money menyatakan bahwa uang adalah
segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat penukar (money are those
things that arewidely used as a media for exchange).
b. Robertson dalam bukunya Money menyatakan bahwa uang adalah segalasesuatu
yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang (money is something
whish is widely accepted in payments for goods).
c. Albert Gailort Hart dalam bukunya Money Debt and Ekonomic Activity
menyatakan, uang adalah kekayaan yangdengannya si empunya dapat
melunaskan utangnya dalamjumlah yang tertentu pada waktu itu juga (money is
property with which the owner can pay off the debt with certainly without delay).
d. R.J. Thomas mengatakan bahwa “money is something that is readily and and
generally accepted by public in payment for debts”. Artinya, uang adalah suatu
benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk
pembayaran pembelian barang, jasa, dan barang berharga lainnya. Serta untuk
pembayaran utang.
Sejarah uang
Sebelum ada uang, pertukaran dilakukan dengan cara barter yaitu pertukaran antara
barang satu dengan barang yang lain. Pertukaran semacam ini ternyata
menimbulkan kesulitan, antara lain:
a. Dalam proses barter, sulit mempertemukan pihak-pihak yang saling
membutuhkan, misalnya Johnny membawa apel ke pasar untuk ditukarkan
dengan ayam. Mahir sebagai pemilik ayam tidak menginginkan apel tapi
menginginkan beras;
b. Kesulitan menentukan nilai tukar barang yang akan saling ditukar. Misalnya
apakah apel yang dimiliki Johnny mau dihargai dengan ayam yang dimiliki Mahir.
Kesulitan tersebut mendorong manusia untuk mencari cara untuk mengatasinya,
dibutuhkan suatu benda perantara yang diterima, digemari orang di mana saja,
dan yang setiap waktu dapat ditukarkan dengan barang apa saja yang diperlukan.
Alat perantara inilah yang disebut uang
Fungsi Uang
Fungsi uang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
Berikut penjelasannya :
a. Fungsi Asli, disebut juga fungsi primer uang adalah sebagai berikut.
1) Sebagai Alat Penukar (medium of exchange)
Uang dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Fungsi
sebagai alat penukar amat penting, mengingat pertukaran tanpa uang
(barter) sulit terlaksana, karena terlebih dahulu harus ada kesamaan
keinginan (double coincidence of want). Semenjak adanya uang, pertukaran
dapat dilaksanakan setiap saat tanpa menunggu adanya kesamaan kehendak.
Lembaga Jasa Keuangan dan Bank Sentral Dalam Perekonomian
Indonesia
25
Barang dapat langsung ditukar dengan uang dan uang dapat dibelikan barang.
Sebagai alat tukar, uang memungkinkan seluruh transaksi dapat dilakukan
dengan mudah.
2) Sebagai Alat Satuan Hitung (a unit of account)
Satuan hitung diperlukan untuk menentukan harga suatu barang. Dengan
uang, nilai suatu barang dapat diukur dan dibandingkan, misalnya dengan
rupiah orang dapat mengukur nilai rumah, mobil, dan kemudian
membandingkannya. Orang akan lebih mudah mengerti apabila dikatakan
harga 1 unit TV Rp 2.000.000,00 daripada harga 1 unit TV dua kali lipat harga
tape recorder.
b. Fungsi Turunan
Di samping memiliki fungsi asli, uang juga memiliki fungsi turunan, yaitu sebagai
berikut.
1) Alat Pembayaran yang Sah
Pemenuhan kebutuhan manusia yang semakin beragam tidak mungkin
dilakukan dengan barter, sehingga untuk mempermudah dalam
mendapatkan barang dan jasa, manusia perlu alat pembayaran yang diterima
semua orang.
2) Sebagai Penimbun Kekayaan
Seseorang dapat menimbun kekayaan selain dalam bentuk benda, juga dapat
dalam bentuk uang. Oleh karena itu uang juga berfungsi sebagai alat
penimbun kekayaan. Dalam keadaan ekonomi normal, orang justru lebih
suka menimbun kekayaan dalam bentuk uang. Kekayaan dalam bentuk uang
lebih luwes karena dapat segera digunakan untuk mencukupi kebutuhan lain
daripada dalam bentuk barang. Oleh John Maynard Keynes kecenderungan
ini disebut sebagai liquidity preference.
3) Sebagai Alat Pemindah Kekayaan
Jika seseorang ingin pindah dari satu tempat ke tempat lain, ia tidak harus
memindahkan kekayaannya yang berupa tanah atau rumah, dia cukup
menjualnya dan dalam bentuk uang ia akan dapat membeli rumah di tempat
baru.
4) Standar Pencicilan Utang
Uang dapat berfungsi sebagai standar untuk melakukan pembayaran di
kemudian hari, pembayaran berjangka panjang, atau pencicilan utang.
Misalnya: pencicilan kredit di sebuah bank dilakukan dengan uang.
5) Alat Pendorong Kegiatan Ekonomi
Sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi, uang berfungsi untuk menambah
investasi yang akan meningkatkan kegiatan ekonomi.
Penawaran uang
Pada hakekatnya, penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu
perekonomian
Penawaran uang dipengaruhi oleh
a. Tingkat bunga
b. Tingkat inflasi
c. Tingkat produksi dan pendapatan nasional
d. Kondisi kesehatan dunia perbankan
e. Nilai tukat rupiah
- Pengertian Bank Sentral, Bank sentral adalah suatu institusi yang bertanggung jawab
untuk menjaga stabilitas harga atau nilai suatu mata uang yang berlaku
di negara tersebut, yang dalam hal ini dikenal dengan istilah inflasi atau naiknya
harga-harga yang dalam arti lain turunnya suatu nilai uang
- Tugas Bank sentral
1. Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran
3. Mengatur dan Mengawasi Bank
- Kewenangan Bank sentral sebagai berikut:
1. Kewenangan untuk memberikan izin (right to license)
2. Kewenangan untuk mengatur (right to regulate),
3. Kewenangan untuk mengawasi (right to control),
4. Kewenangan untuk mengenakan sanksi (right to impose sanction)
- Peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran yang aman dan efisien sebagai:
fasilitator, regulator, perizinan, pengawas dan operator.
- Sistem pembayaran adalah sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai
uang dari satu pihak ke pihak lain yang terjadi karena adanya suatu transaksi
ekonomi
- Peran sistem pembayaran dalam perekonomian:
a. Menjamin kelancaran pasar sebagai tempat di mana transaksi terjadi
b. Memungkinkan terjadinya spesialisasi pada produksi
c. Membantu menentukan seberapa efisien transaksi dilakukan dan diselesaikan
d. Mempengaruhi tingkat dan laju pertumbuhan ekonomi serta efisiensi pasar
keuangan
e. Element penting dalam infrastruktur keuangan untuk mendukung terciptanya
stabilitas sistem keuangan
f. Sebagai channel utama transmisi kebijakan moneter untuk mendukung
kebijakan pengendalian yang lebih efektif dan efisien
g. Mendukung efisien dan efektivitas fungsi intermediasi lembaga keuangan
h. Mendorong mobilitas aliran dana secara lebih cepat melalui layanan
pembayaran yang lebih beragam
- Fungsi Uang
a. Fungsi Asli sebagai alat penukar dan sebagai alat satuan hitung
b. Fungsi Turunan sebagai alat pembayaran yang sah, penimbun kekayaan, alat
pemindah kekayaan, standar pencicilan uang dan alat pendorong kegiatan
ekonomi
GAMBAR
http://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/foto-kegiatan/view-album.aspx?albumid=734
https://www.jelasberita.com/category/finance/ojk/page/3/
http://smak1.penaburcirebon.sch.id/news46_pembelajaran_pasar_modal.htm
http://www.joblokeraceh.com/2015/05/bank-indonesia-information-and-technology-aceh-
indonesia.html
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://www.merakom.xyz/2016/11/pengertian-
sistem-pembayaran-peran-bank.html
(https://www.slideshare.net/dasepbux/bab-08-sistem-dan-alat-pembayaran)
https://www.youtube.com/watch?v=w-XEc0uiJJs
Sumber Gambar
http://www.ensikloblogia.com201612pengertian-kelangkaan-dan-faktor.html
http://www.pustakapedia.net/2016/09/pengertian-dan-macam-macam-kebutuhan-manusia.html
http://www.porosilmu.com/2015/07/pengertian-dan-macam-kebutuhan-dalam.html
http://adrianrivaldy.blogspot.co.id/2010/10/bermacam-macam-kebutuhan-manusia.htm
http://3.bp.blogspot.com
http://sketchers104.rssing.com