Anda di halaman 1dari 4

Nama : Febryan AlfaDiansyah

Nim : 0101181042

Kelas : KPI-A/V

Mata Kuliah : Komunikasi Massa

Resume

BAB II

PROSES DAN MODEL-MODEL KOMUNIKASI MASSA

Proses Komunikasi Massa

Proses produksi konten media massa berlangsung dalam suatu organisasi formal yang
menghabiskan biaya sangat besar dan melibatkan banyak orang. Proses produksi dan reproduksi
lembaga media massa memenuhi prinsip-prinsip pembiayaan dan manajemen modern dalam
perusahaan. Meskipun demikian, lembaga media massa memproduksi sesuatu yang khas, yakni
berupa kemasan informasi dan hiburan yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat (khalayak).

Media massa dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan nilai-nilai keagamaan dan


kemanusiaan yang mulia untuk menciptakan suasana kehidupan sosial yang harmoni dan damai.
Konten media yang dikonsumsi khalayak merupakan produk yang telah mengalami prosedur
penyeleksian. Gatekeeping redaksi adalah proses penataan time table di dalam media. Penataan
dilakukan melalui penonjolan isi media oleh redaksi, kekuatan struktur kepemilikan, struktur
industri pendukung media, maupun struktur kekuasaan dan sistem politik yang melingkupinya.

Istilah gatekeeper mengacu pada proses yang meliputi: (1) Suatu pesan berjalan melalui
berbagai pintu, dan (2) Orang atau kelompok yang memungkinkan pesan lewat. Gatekeepers
dapat berupa seseorang atau satu kelompok yang dilalui suatu pesan dalam perjalanannya dari
sumber kepada penerima. Fungsi utama gatekeeper adalah menyaring pesan yang diterima
seseorang. Gatekeeper membatasi pesan yang diterima komunikan. Editor surat kabar, majalah,
dan penerbitan juga dapat disebut gatekeepers. Seorang gatekeepers dapat memilih, mengubah,
bahkan menolak pesan yang disampaikan kepada penerima.
Beberapa variabel yang dipertimbangkan dalam melakukan gatekeeping redaksi menurut
Bittner (1985), adalah: (1) Ekonomi, (2) Pembatasan legal, (3) Batas waktu, (4) Deadline, (5)
Etika pribadi dan profesionalisme gatekeepers, (6) Kompetisi antarmedia, (7) Nilai berita, dan
(8) Reaksi terhadap feedback tertunda.

A. Pengertian Model Komunikasi

Model adalah representasi fenomena, baik nyata maupun abstrak dengan menonjolkan
unsur-unsur terpenting dari fenomena tersebut. Model komunikasi dimaksudkan untuk
mempermudah dalam menjelaskan fenomena komunikasi.

Fungsi version komunikasi menurut Gordon Wiseman dan Larry Barker: (1) Melukiskan
proses komunikasi; (2) Menunjukkan hubungan visual; dan (3) Membantu dalam menemukan
dan memperbaiki kemacetan komunikasi. Sementara menurut Deutsch, fungsi version adalah: (1)
Mengorganisasikan (kemiripan records dan hubungan) yang tadinya tidak teramati; (2) Heuristik;
menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui; (3) Prediktif; memungkinkan
peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga yang kuantitatif yang berkenaan dengan kapan
dan berapa banyak; dan (4) Pengukur; mengukur fenomena yang diprediksi.

Model komunikasi dapat diidentifikasi dalam beberapa pola dan jenis, seperti model
verbal, model ikonik, dan model analog:

• Model verbal adalah version yang dinyatakan dengan kata-kata, dirumuskan dalam
kalimat-kalimat.
• Model ikonik yang penampilan umumnya (rupa, bentuk dan tanda) menyerupai objek
yang dimodelkan.
• Model analog berfungsi serupa dengan yang dimodelkan meskipun bentuk fisiknya tidak
serupa.

Model komunikasi dimaksudkan untuk memberi identifikasi, penggambaran atau


klasifikasi komponen-komponen yang relevan dalam proses komunikasi.
B. Beberapa Model Dasar Komunikasi Massa

Model Aristoteles

ModelAristoteles sering dinamakan model retoris. Model ini dianggap sebagai model
komunikasi paling klasik. Menurut Aristoteles, komunikasi terjadi ketikaseorang pembicara
menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam upaya mengubah sikap mereka. Unsur
dasar dari proses komunikasi adalah pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar
(listener).

Formula Lasswell

Formula Lasswell dianggap model komunikasi paling awal (1948). Lasswell menyatakan
bahwa cara terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan : Who
says what in what channel to whom with what effect (Siapa mengatakan apa melalui saluran apa
kepada siapa dengan efek apa). Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik Lasswell tersebut
merupakan unsur- unsur proses komunikasi yaitu communicator (komunikator), message
(pesan), media (media), receiver (komunikan/penerima), dan effect (efek).

Model Shannon dan Weaver

Model ini sering juga disebut sebagai model matematis atau version teori informasi.
Model Shannon dan Weaver dianggap sebagai model yang paling berpengaruh bagi model-
model komunikasi yang muncul berikutnya. Model ini menyoal trouble penyampaian pesan
berdasarkan tingkat kecermatannya. Model matematika komunikasi menggambarkan sumber
informasi menghasilkan pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang
dimungkinkan. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi suatu sinyal yang sesuai dengan
saluran yang digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang mengirimkan sinyal (tanda) dari
transmitter ke penerima (receiver). Dalam percakapan, sumber informasi ini adalah otak,
transmitternya adalah mekanisme suara yang menghasilkan sinyal (kata-kata terucapkan), yang
ditransmisikan lewat udara (sebagai saluran). Penerima (receiver), yakni mekanisme
pendengaran, melakukan operasi yang sebaliknya yang dilakukan transmitter dengan
merekonstruksi pesan dari sinyal. Sasaran (destination) adalah (otak) orang yang menjadi tujuan
pesan itu.
Model Kultivasi

Teori kultivasi diperkenalkan oleh George Gerbner. Gerbner memfokuskan


penelitiannya terhadap konsepsi mengenai realitas sosial yang dikultivasi dalam
khalayak anak-anak dan orang dewasa pada penonton televisi. Teori ini
memprediksikan dan menjelaskan formasi dan pembentukan jangka panjang dari
persepsi, pemahaman, dan keyakinan mengenai dunia sebagai akibat dari konsumsi
pesan-pesan yang disampaikan media massa.

Model Teori Dependensi

Teori dependensi mengenai komunikasi massa tergolong dalam gugusan teori


yang menggunakan pendekatan struktur sosial. Teori ini diperkenalkan oleh Sandra
Ball-Rokeach dan Melvin L. DeFleur. Teori dependensi mempelajari kondisi struktur
masyarakat yang cenderung mengatur efek media massa. Gagasan utama teori
dependensi merujuk pada asumsi bahwa media massa dapat dianggap sebagai sistem
informasi yang berperan penting dalam proses pemeliharaan, perubahan, dan konflik
pada tataran masyarakat, kelompok atau individu dalam aktivitas sosial.

Anda mungkin juga menyukai