MEKANISASI PERTANIAN
ACARA 4
Disusun oleh :
Listiya Hidayah
1710401096
Asisten Praktikum
Silvi Dwiyanti
Kelompok C.5
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2019
BAB 1 PENDAHULUAN
Sistem transmisi adalah gigi atau sistem hidrolik yang mentransmisikan daya
mekanis dari mesin penggerak untuk kecepatan mengurangi mekanisme, dilengkapi
dengan beberapa gigi. Transmisi sederhana sering disebut gearbox, memberikan
pengurangan gigi. Kadang-kadang dalam hubungannya dengan perubahan sudut tepat
diatas poros. Ini disebut urutan gigi dan poros melalui tenaga mesin yang disalurkan
ke roda traktor . ini sering disebut dengan PTO. Fungsi sistem transmisi adalah untuk
mengirimkan tenaga dari mesin ke roda belakang traktor, untuk mengurangi
kecepatan roda belakang traktor, untuk mengubah rasio kecepatan roda dan putaran
mesin agar sesuai dengan kondisi lapangan, untuk mengirimkan daya melalui drive
sudut kanan. Adapun bagian utama sistem transmisi adalah kopling (clucth), gigi
perseneling dan differensial (Daryanto, 2001).
Transmisi daya dari traktor ke mesin dapat pula menggunakan suatu tangkai.
Tetapi persoalannya akan menjadi berlipat ganda pada sebuah mesin pemanen
terpadu (combine) yang bergerak sendiri yang sumber dayanya adalah sebuah motor
yang dipasang pada mesinnya sendiri. Cara pemindahan daya dalam hubungannya
dengan peralatan usaha tani adalah pemindahan langsung, roda tarnsmisi dan sabuk,
gigi jentera dan rantai, roda gigi, setang penggerak dan sambungan universal, sisitem
hidraulik dan setang penggerak lentur (Smith, 1990).
Sistem transmisi terdiri atas kopling dengan pedal kopling, roda gigi percepatan
(transmisi), poros garden, dan roda gigi diferensial. Jarak penekan dan bantalan
penekan diharuskan mempunyai jarak tertentu agar sebelum pedal kopling ditekan
bantalan penekan diam ditempet dan tidak turut terbawa di dalam putaran, jarak ini
diharuskan diantara 1,5 mm- 2 mm, untuk mendapat jarak ini baut atau mur dari as
(poros) jari penekan diputarkan ke kanan atau ke kiri sehingga pada ujung jari
penekan dapat merapatkan atau meregangkan dirinya pada bantalan penekan,
sehingga diperlukan plat ukur (Daryanto, 2005).
Menurut ” Oxford Dictionarry” perkataan traktor telah digunakan pada tahun
1856 di ”Britania raya” sebagai sinonim untuk mesin tarik (Traction engine).
Terminologi traktor muncul disekitar tahun 1890, yaitu paten Amerika Serikat untuk
mesin tarik motor uap beroda penggerak rantai (track). Diperkirakan penggunaan
pertama terminologi traktor bertenaga motor bakar internal pada tahun 1906.
(Namaken Sembiring. E. , 1985).
d. Tombol klakson
Klakson akan berbunyi apabila tombol ini ditekan. (Pada saat posisi kunci
kontak “ON”)
i. Tuas dekompresi
Apabila motor susah dihidupkan karena accu lemah atau udara dingin, tarik tuas
ini untuk membebaskan kompresi pada ruang pembakaran. Biarkan motor berputar
dahulu, setelah putarannya cukup cepat, dorong kembali tuas ini. Dengan jalan ini
motor akan mudah dihidupkan.
k. Sikring
Biasanya sikring diletakkan pada kotak yang berada dibalik dashboard. Fungsi
sikring ini adalah sebagai alat pengaman pada aliran listrik. Bila sikring ini putus,
selidikilah penyebab dari arus yang berlebihan ini. Setelah diketahui penyebabnya
dan diperbaiki, ganti dengan sikring baru yang ampernya sama. Pada kotak sikring
dilengkapi dengan tempat sikring cadangan.
g. Pedal kopling
Gunanya untuk menghubungkan dan melepaskan, hubungan antara motor
penggerak dengan transmisi. Apabila pedal kopling diinjak, hubungan motor dengan
transmisi terputus.
h. Pedal rem (kiri dan kanan)
Pedal rem roda kiri dan rem roda kanan terpisah satu sama lain. Dengan
terpisahnya pedal rem, dapat membantu berbeloknya traktor secara tajam. Pada saat
traktor berjalan di jalan, pedal rem harus dikunci (disatukan kembali). Menginjak satu
rem saja pada saat traktor berjalan cepat akan sangat berbahaya.
i. Pedal gas
Beberapa jenis traktor dilengkapi dengan pedal gas, selain tuas gas. Tekan
pedal gas apabila ingin mempercepat putaran motor penggerak. Lepaskan pedal gas
apabila ingin memperlambat.
j. Tuas rem parkir
Tuas rem parkir berfungsi menahan rem tetap pada posisi mengerem. Beberapa
jenis traktor ada juga yang mengunakan tuas rem parkir tersendiri.
k. Pedal pengunci differensial (gardan)
Gardan berfungsi untuk memungkinkan roda kanan dan roda kiri belakang
dapat berputar dengan kecepatan berbeda, sehingga traktor dapat berbelok. Namun
dengan adanya gardan menyebabkan salah satu roda akan slip. Dengan menginjak
pedal pengunci differensial, putaran kedua roda belakang akan sama, sehinga slip bisa
diatasi.
l. Pengunci kap motor
Apabila kita ingin memeriksa motor traktor, kap motor harus dibuka terlebih
dahulu. Untuk membuka kap motor, pengunci harus dilepas terlebih dahulu.
m. Mengatur tempat duduk
Tempat duduk dapat diatur maju atau mundur sesuai dengan keinginan
operator. Caranya dengan memindah pen ke lubang lain yang diinginkan.
a. Kecepatan tinggi
Prinsip kecepatan tinggi atau menaikkan kecepatan adalah gigi besar
memutarkan gigi kecil. Gigi yang besar memegang peranan sebagai pemutar dan gigi
yang kecil sebagai gigi yang diputar. Jika gigi yang besar berputar 600 kali, maka
gigi yang kecil akan berputar 1200 kali telah terjadi penaikkan kecepatan dari 600
kali menjadi 1200 kali.
b. Kecepatan lambat
Prinsip kerja kecepatan lambat adalah gigi kecil memutar gigi yang besar. Pada
gigi yang kecil memiliki jumlah gigi sebanyak 20 mata, sementara gigi yang besar
memiliki jumlah mata gigi sebanyak 80 mata gigi. Gigi kecil memegang peranan
sebagai pemutar dan gigi yang besar sebagai gigi yang diputar. Jika gigi yang kecil
berputar 100 kali, maka gigi yang besar akan berputar 25 kali. Pada mobil atau
sepeda motor gigi pemutar dihubungkan dengan as masuk transmisi / input shaft
transmisi, jadi gigi yang pemutar mendapatkan tenaga putar dari mesin. Sementara
gigi yang diputar mendapat hubungan dengan output atau as keluaran dari transmisi.
Menurut (Nawawi, 2001) macam-macam transmisi manual dibedakan menjadi
3 yaitu:
l. Clutch hub,
Berhubungan dengan output shaft melalui splin (alur), sehingga apabila clutch
hub berputar maka output shaft juga ikut berputar.
2. Hub sleeve,
Dapat bergerak maju mundur pada alur bagian luar clutch hub, sedangkanhub
sleeve berkaitan dengan garpu pemindah (shift fork). Hub sleeve berfungsi untuk
menghubungkan clutch hub dengan gigi percepatan melalui synchronizering dan gigi
konis yang terpasang pada tiaptiap gigi sikap.
3. Sincromeh,
Terpasang pada bagian samping clutch hub yang berfungsi untuk menyamakan
putaran gigi percepatan dan hub sleeve dengan jalan mengadakan pengereman
terhadap gigi percepatan saat hub sleeve digeserkan (dihubungkan) oleh garpu
pemindah pada salah satu sikap.
4. Shifting key,
Dipasang pada tiga buah tempat yang terdapat pada sincromesh danclutch hub,
seperti terlihat pada gambar. Fungsi shifting key untuk meneruskan gaya tekan dari
hub sleeve selanjutnya ditekan ke sincromesh agar terjadi pengereman pada bagian
tirus gigi percepatan (dudukan sincromesh).
5. Key spring,
Berfungsi untuk mengunci dan menekan shifting key agar tetap tertekan kearah
hub sleeve.
Cara Kerja Sincromesh: Posisi Netral. Saat posisi netral mekanisme sincromesh
tidak berhubungan dengan salah satu gigi tingkat, sehingga tidak terjadi perpindahan
tenaga dari gigi tingkat ke mekanismesincromesh yang berati poros out put tidak
berputar (bebas). Posisi pengereman, jika hub slevee digeser kearah roda gigi tingkat
maka akan terjadi pengereman, sehingga kecepatan roda gigi tingkat berangsur–
angsur menurun dan setelah sesuai (sinkron) maka akan segera terhubung antara roda
gigi tingkat dengan mekanisme sinkromesh. Posisi pengereman, jika hub slevee
digeser kearah roda gigi tingkat maka akan terjadi pengereman, sehingga kecepatan
roda gigi tingkat berangsur – angsur menurun dan setelah sesuai (sinkron) maka akan
segera terhubung antara roda gigi tingkat dengan mekanisme sinkromesh. Posisi
menghubung, pada akhir langkah pengereman akan terjadi hubungan antara gigi
tingkat dengan mekanisme sincromesh. Pada saat ini tenaga dari gigi tingkat dapat
dihubungkan ke poros out put transmisi melalui mekanisme sincromesh (Taib, 1987).
BAB 5 KESIMPULAN
Untuk komponen utama dari transmisi gerak antara lain Poros utama, Poros
engkol, Poros penggerak, Kopling, Kopling silang, Pedal kopling, Roda dinion, Bak
perseneling, Roda ulir, dan Tuas perseneling. Dimana pada setiap komponen tersebut
memiliki fungsi yang berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA