Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER

BIMBINGAN DAN KONSELING PADA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Nama : Vira Sholihatin Nisaa’

NIM : 180111600014

Offering : BK-B8

1. Analisis dari dengan sudut pandang pelaksanaan BK pada jenjang Dasar


atau Menengah (MTs Negeri 1 Kediri)
Satuan pendidikan SMP/MTS/SMPLB dalam Permendikbud Nomor 111
Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling bahwa a. penyelenggara layanan
bimbingan dan konseling di SMP/MTs/SMPLB adalah Konselor atau Guru
Bimbingan dan Konseling; b. Setiap satuan pendidikan di SMP/MTs/SMPLB
diangkat sejumlah Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling dengan rasio
1 : (150 - 160) (satu konselor atau guru bimbingan dan konseling melayani 150 -
160 orang peserta didik/konseli); c. Setiap SMP/MTs/SMPLB diangkat
koordinator bimbingan dan konseling yang berlatar belakang Sarjana
Pendidikan(S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling dan telah lulus
pendidikan profesi Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor. Pedoman dalam
Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling ini
sebagai acuan dasar dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling pada
satuan pendidikan. Selanjutnya, sebagai langkah lanjut untuk operasional
penyelenggaraan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan disusun
Panduan Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, dan SMK/MAK oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar atau Direktur
Jenderal Pendidikan Menengah sesuai dengan kewenangannya. Untuk
merumuskan visi dan misi BK harus sesuai dengan visi dan misi sekolah. Oleh
karena itu, sebelum menetapkan visi dan misi program layanan BK, perlu
terlebih dahulu menelaah visi dan misi sekolah yang selanjutnya merumuskan
visi dan misi program layanan BK.
Pelaksana bimbingan dan konseling di MTs Negeri 1 Kediri yaitu 4 guru BK
(konselor), dengan 3 guru BK berkualifikasi akademik Sarjana dan Magister
dalam bimbingan dan konseling, dan 1 guru BK berkualifikasi akademik Sarjana
dalam Psikologi, yaitu:
1) Kasiadi, S. Pd, M. Pd (Koordinator BK)
2) Moh. Kamim, S. Pd
3) Gandhi Youga Prakoso, S. Pd
4) Prayinda Elsa Nurmamita, S. Pd

Adapun pada MTs Negeri 1 Kediri memiliki peserta didik sejumlah 1200, yang
berarti 1 konselor melayani 300 peserta didik, yang idealnya 1 konselor melayani
150-160 peserta didik. Mengenai pengelolaan sistem pendidikan, MTs Negeri 1
Kediri bernaung dibawah Kementerian Agama. Sedangkan untuk pedoman
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yaitu menggunakan Panduan
Operasional Penyelenggaraan BK SMP, yang mana layanan BK tersebut
didasarkan pada analisis kebutuhan serta kesesuaian antara tugas
perkembangan peserta didik dengan SKKPD. Sehubungan dengan hal tersebut,
pada masa sekarang ini, layanan BK di MTs Negeri 1 Kediri diberikan secara
daring via grup WhatsApp dan lain sebagainya. Selanjutnya mengenai visi dan
misi BK di MTs Negeri 1 Kediri sudah sesuai dengan visi dan misi madrasah.

a) Visi MTs Negeri 1 Kediri


”Terwujudnya Insan Yang Religius, Unggul, Berprestasi Dan Berwawasan
Lingkungan “
Visi BK di MTs Negeri 1 Kediri
“Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesional dalam
memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli menuu pribadi unggul
dalam imtak, iptek, tangguh, mandiri dan bertanggung jawab”
b) Misi MTs Negeri 1 Kediri

Menumbuhkan sikap, berprilaku dan amaliyah sesuai tuntunan agama


Islam di Madrasah; Mewujudkan lulusan yang unggul, berprestasi dan cinta
ilmu pengetahuan dan teknologi; Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang
mampu berkarya dan berkreasi untuk kemajuan pendidikan; Mewujudkan
madrasah unggulan dengan komitmen tinggi dalam pendidikan, pengajaran
dan pembelajaran; Menumbuhkan semangat dan kesadaran diri untuk
memiliki budaya dan etos kerja yang profesional; Menciptakan lingkungan
Madrasah yang sehat, bersih, dan indah; Menanamkan pembiasaan pada
siswa dan seluruh warga madrasah untuk peduli dan berbudaya lingkungan.
Misi BK di MTs Negeri 1 Kediri

Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan


peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang humanis dan multikultur;
Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua,
dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan
layanan bimbingan dan konseling; Meningkatkan mutu guru bimbingan dan
konseling atau konselor melalui kegiatan pengembangan keprofesionalan
berkelanjutan.

2. Kekhasan pada setiap jenjang

Kepala Sekolah : Dra. FIKROTUL AZIZAH M.Ag

c) Tujuan MTs Negeri 1 Kediri

Membentuk generasi yang beriman dan  bertaqwa kepada Allah SWT;


Membentuk  generasi yang  memiliki budaya  4S; Meningkatkan kualitas
ubudiyah peserta didik, dan tenaga kependidikan melalui pembiasaan sholat
dhuha, dhuhur dan hafalan surat-surat pilihan; Pencapaian suasana 
lingkungan Madrasah yang cinta budaya, bersih, sehat dan indah;
Meningkatkan prosentase kwalitas hasil UAM, UAMBN dan UN; Peserta didik
berkembang sesuai bakat dan minatnya; Meningkatkan prestasi dalam
olimpiade sains, olah raga dan seni; Terciptanya suasana yang kondusif bagi
berkembangnya karakter diseluruh kehidupan Madrasah; Membentuk
generasi yang peka terhadap kondisi lingkungan sosial masyarakat sekitar;
Menggali dan memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam pembiayaan
pendidikan untuk peningkatan mutu madrasah baik fisik maupun non fisik;
Mampu mengembangkan kurikulum yang diberlakukan secara kreatif dan
adaptif; Menyelenggarakan berbagai kegiatan yang mendukung tercapainya 4
pilar pendidikan learning to know, learning to do, learning to be dan learning
to live toghether; Memanfaatkan dan memelihara fasilitas yang mendudukung
proses pembelajaran berbasis TIK.

d) Ciri Khas MTs Negeri 1 Kediri dengan membiasakan budaya relegius dengan
indkator pelaksanaan sholat dhuha di setiap kelas, sholat dhuhur berjamaah,
doa dengan membaca asmaul husna dan kitab hidayatul mutaalimin serta
pembiasaan dan menanamkan perilaku sopan santun dan tanggung jawab
disetiap saat. MTs Negeri 1 Kediri menambahkan muatan kurikulum
pesantren sebagai penyesuaian terhadap lingkungan madrasah yang di
kelilingi pesantren dengan indikator penambahan materi bahasa arab dan
tambahan mata pelajaran kitab kuning dengan metode amsilathi. Adapun
kegiatan ekstrakurikuler di MTs Negeri 1 Kediri yang bertujuan positif untuk
kemajuan serta mengembangkan bakat dan minat dari peserta didik itu
sendiri yaitu pramuka, PMR, olimpiade, jurnalistik, basket, futsal, bulu
tangkis, tenis meja, serta kegiatan ekstrakulikuler hadroh, kaligrafi, seni baca
alquran, dan tahfidz.

3. Tugas Perkembangan
Dalam POP BK SMP (2016) tugas perkembangan merupakan salah satu
aspek yang harus dipahami oleh konselor karena pencapaian tugas
perkembangan merupakan sasaran layanan bimbingan dan konseling. Layanan
bimbingan dan konseling merupakan salah satu bentuk memfasilitasi peserta
didik untuk mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal. Tugas-tugas
perkembangan peserta didik SMP/MTs adalah: 1) Mencapai perkembangan diri
sebagai remaja yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2)
Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi,
anggota masyarakat, dan umat manusia; 3) Mengenal gambaran dan
mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial,
dan ekonomi; 4) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau
mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan masyarakat; 5)
Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam
kehidupan sosial yang lebih luas; 6) Mencapai pola hubungan yang baik dengan
teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau wanita; 7) Mempersiapkan
diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan
psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat; 8) Memiliki
kemandirian perilaku ekonomis; 9) Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta
arah kecenderungan karier dan apresiasi seni; 10) Mencapai kematangan
hubungan dengan teman sebaya.
Berdasarkan hasil analisis need asesment yang disebar melalui google
formulir dan grup WhatsApp, peserta didik di MTs Negeri 1 Kediri mencapai
tugas-tugas perkembangan berturut-turut dari yang baik sampai ke
permasalahan yang dialami atau terdapat hambatan dalam mencapai tugas
perkembangan, yaitu:
1) Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya
sebagai pria atau wanita, dan Mencapai kematangan hubungan dengan
teman sebaya dengan presentase hambatan yang dialami sebesar 4,31%
2) Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan presentase hambatan yang dialami
6,69%
3) Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi,
anggota masyarakat, dan minat manusia (Kehidupan Keluarga), dengan
presentase hambatan yang dialami 8,62%
4) Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, sosial, dan ekonomi (Keadaan ekonomi), dengan
presenatse hambatan yang dialami 9,00%; dan dengan hambatan hubungan
pribadi memiliki presentase hambatan sebesar 25,08%
5) Memiliki kemandirian perilaku ekonomis Perilaku Kewirausahaan/
Kemandirian, dengan hambatan dalam Rekreasi dan Hobby memiliki
presentase sebesar 11,92%
6) Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam
kehidupan sosial yang lebih luas (Kehidupan sosial dan berorganisasi),
dengan presentase hambatan yang dialami 15,23% dan penyesuaian
terhadap sekolah memiliki presentase 14,00%
7) Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap
perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang
sehat, dengan presentase hambatan yang dialami sebesar 16,23%
8) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau
mempersiapkan karier serta berperan dalam kehidupan masyarakat, dengan
presentase hambatan yang dialami mengenai penyesuaian terhadap
kurikulum 21,92%.
9) Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karier dan
apresiasi seni, dengan presentase hambatan yang dimiliki mengenai masa
depan dan cita-cita 24,38%; serta hambatan kebiasaan belajar yang memiliki
presentase 27,54%

4. Inovasi yang dihadirkan sesuai dengan kondisi kekinian

Dengan adanya kondisi terkini mengenai adanya pandemi Covid-19 yang


mempengaruhi segala kegiatan dan rutinitas manusia, termasuk dalam ranah
pendidikan pemerintah Indonesia memberlakukan belajar di rumah baik satuan
pendidikan anak usia dini, dasar, menengah maupun pendidikan tinggi. Peserta
didik diminta untuk belajar dari rumah dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi di Era 4.0 ini. Berkaitan dengan hasil observasi virtual dan hasil
analisis mengenai hambatan paling tinggi yang dialami peserta didik di MTs
Negeri 1 Kediri, yaitu kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar merupakan salah
satu faktor penting dalam kegiatan belajar individu, berkenaan dengan
kebiasaan-kebiasaan individu dalam kegiatan belajar seperti cara individu
mengerjakan tugas sekolah, kebiasaan dalam melaksanakan kegiatan belajar,
keteraturan dalam belajar, sikap dalam menerima pelajaran, dan lain
sebagainya.

Maka inovasi yang sesuai dengan kondisi saat ini, konselor dapat
memberikan layanan bimbingan klasikal via google meet, zoom atau
semacamnya dengan topik layanan yaitu “Membiasakan diri teratur dalam
belajar dari rumah”. Dengan terlebih dahulu menyiapkan materi bisa dengan
media powerpoint, video dll, yang selanjutnya konselor dapat meminta peserta
didik/konseli untuk membuat jadwal belajar untuk dilaksanakan dirumah.
Daftar Rujukan

Direktoral Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. 2016. Panduan Operasional


Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama
(SMP). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun


2019 Tentang Pedoman Organisasi Dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar
Dan Menengah. (Online), dalam (http://blog.unnes.ac.id/daftardaftar/wp-
content/uploads/sites/2667/2019/04/Permendikbud-Nomor-6-Tahun-
2019.pdf), diakses pada 05 September 2020

Anda mungkin juga menyukai