Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN ANALIS KESEHATAN


Jl. W. Monginsidi 115 Pedurungan Semarang Telp/Fax 024-6710378

Nama : Erna Tri P.

NIM : P1337434118086/ REG B

UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah : Praktik Bisnis dan Kewirausahaan

Semester : VI

Hari/Tanggal : Sabtu : 23 Januari 2021

Waktu : 100 menit

Pengampu : Teguh Budiharjo, STP, M.Si

=====================================================================================

JAWABLAH PERTANYAAN DENGAN BENAR !

1. Jelaskanlah bagaimana proses atau langkah-langkah entrepreneurship agar memperoleh


kesuksesan.

2. Jelaskan nilai-nilai apa yang dihasilkan enterpreneurship.

3. Jelaskan kegagalan dalam memilih peluang bisnis baru! Berikan contoh pada pengusaha dan
perusahaan yang saudara pilih!

4. Buatlah skema singkat, ide usaha untuk usaha yang akan saudara jalankan untuk era milenial
sekarang ini !!

5. Setujukah saudara jika ada pendapat yang mengatakan bahwa kesulitan untuk memulai bisnis
baru oleh tidak adanya modal. Jelaskan pendapat saudara dan sertai dengan contoh studi kasus
Keterangan: Jawaban dikirim ke PJ Mata Kuliah dan PJ mengkompilasi 1 folder diberi nama
Jawaban_Praktek-Kewirausahaan_2021-01-23.zip dan dikirim ke email:
teguhbudi41@yahoo.com 30 menit setelah waktu ujian selesai.

Jawaban :

1. Proses atau langkah-langkah entrepreneurship agar memperoleh kesuksesan adalah

1) Kreatif dan inovatif

Hal yang paling utama yang menjadi kunci kesuksesan adalah inovasi dan
kreativitas adalah hal yang perlu dimiliki dan dikembangkan dalam diri wirausaha
demi perkembangan dan kesuksesan sebuah usaha. Banyak sesuatu yang baru dan
berbeda yang dapat diciptakan oleh wirausahawan, sesuatu yang baru dan berbeda
inilah yang merupakan nilai tambah dan keunggulan. Melalui kreativitas,
kewirausahaan dapat berkembang dan berbeda serta unggul di pasar. Oleh karena itu,
kemampuan kreatif dan inovatif diperlukan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (create new and different) yang dijadikan sebagai dasar, sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan perjuangan untuk menghadapi tantangan
pasar di era global.

2) Tekun menjalankan bisnis

Dengan memiliki sifat tekun, segala rintangan dan kemalasan yang ada akan kalah,
sehingga mendekatkan kepada kesuksesan. Terus melangkah untuk menghilangkan
rasa mudah putus asa dan sifat buruk lainnya.

3) Percaya diri : keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis, dan optimisme.


seorang wirausaha yang memiliki kepercayaan diri akan memiliki kemampuan untuk
bekerja sendiri dalam mengorganisasikan, mengawasi, dan meraih kesuksesan dalam
berbisnis. Kunci keberhasilan dalam berbisnis adalah memahami diri sendiri. Oleh
karena itu, seorang wirausaha yang sukses adalah wirausahawan yang mandiri dan
percaya diri. Kepercayaan diri tersebut tentu akan berpengaruh pada kreativitas dan
semangat wirausaha.
4) Berorientasi pada tugas dan hasil : Dalam wirausaha, seorang yang selalu
mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai
motif berprestasi, berorientasi pada keberhasilan, ketekunan dan ketabahan, tekad
kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif. Inisiatif diperlukan
oleh seorang wirausaha untuk dapat menghasilkan karya sehingga menciptakan suatu
inovatif bisnis yang menunjang kesuksesan berwirausaha.

5) Keberanian mengambil risiko : Kemampuan menghadapi risiko merupakan salah


satu nilai utama dalam wirausaha. Seorang wirausaha yang yang tidak berani
menghadapi risiko akan sulit memulai dan berinisiatif dalam bisnis.

6) Kepemimpinan : Keberhasilan seorang wirausaha tidak lepas dari kemampuannya


dalam memimpin. Sifat kepemimpinan inilah yang menjadikan seorang wirausaha
mampu menjadi pelopor ataupun teladan dalam menjalankan bisnis.

7) Berorientasi ke masa depan : Orientasi ke masa depan akan mendorong seorang


wirausaha untuk tidak cepat puas dengan hasil bisnis yang sudah ada saat ini. Justru
wirausahawan tersebut akan terus melihat peluang untuk lebih meningkatkan
kemampuannya dalam berbisnis dan mengembangkan bisnisnya.

8) Memiliki visi dan tujuan usaha.

Untuk mengukur keberhasilan dalam dunia usaha, perlu memiliki tujuan yang
jelas. Bukan hanya memikirkan keuntungan yang besar, tetapi ada beberapa tujuan
lain yang perlu dicapai agar usaha yang dibangun tetap bisa eksis dan berkembang
didunia entrepreneurship.

9) Membangun hubungan dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan yang lainnya.

Membangun hubungan dengan karyawan, pelanggan, pemasok adalah hal yang


sangat penting karena tidak ada pebisnis manapun yang mampu berjalan sendiri.
Peran teman, mitra, pelanggan, klien akan sangat membantu terhadap perkembangan
bisnis. Dari mereka akan di dapat saran, kritik, dan masukan, atau bahkan bantuan di
masa-masa sulit. Maka seorang pebisnis dituntut pandai bergaul, dan menjalin relasi
seluas-luasnya.

10) Bertanggung jawab atas kesuksesan dan kegagalan.

Inilah mental yang harus di miliki oleh pengusaha. Kegagalan bukan berarti tidak
berhasil, tapi justru upaya yang telah kita lakukan semakin mendekat pada
keberhasilan. Karena tidak ada kegagalan kalau kita tidak melakukan apa-apa.

11) Kerja keras dan pantang menyerah

Menjadi seorang wirausaha yang sukses bukanlah mudah, banyak sekali


halangan serta rintangan yang harus dihadapi, kegagalan juga harus dihadapi dengan
bijaksana, karena itu diperlukan sikap ulet dan pantang menyerah dalam berusaha.
Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerja keras. Pada saat tidurpun otaknya
bekerja dan berpikir akan peluang bisnis yang baik. Ciri-ciri mereka tak kenal lelah
dan putus asa.

12) Mau terus belajar

Pengusaha yang sukses tidak akan merasa puas terhadap hasil yang di dapatkan,
mereka akan selalu membuat tujuan baru yang lebih besar dan berusaha dengan lebih
giat untuk mewujudkan tujuan tersebut. Belajarlah sedikit demi sedikit, mengambil
resiko yang terkecil terlebih dahulu. Dari situ kita akan belajar bagaimana
menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan sehingga kedepannya kita lebih teliti
dalam memilih suatu keputusan.

2. Nilai-nilai yang dihasilkan entrepreneurship adalah

1) Percaya diri : Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki


keyakinan untuk mencapai keberhasilan dengan kemampuannya. Seorang wirausaha
yang memiliki kepercayaan diri akan memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri
dalam mengorganisasikan, mengawasi, dan meraih kesuksesan dalam berbisnis.
Kunci keberhasilan dalam berbisnis adalah memahami diri sendiri. Oleh karena itu,
seorang wirausaha yang sukses adalah wirausahawan yang mandiri dan percaya diri.
Kepercayaan diri tersebut tentu akan berpengaruh pada kreativitas dan semangat
wirausaha.

2) Berorientasi pada tugas dan hasil : Dalam wirausaha, seorang yang selalu
mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai
motif berprestasi, berorientasi pada keberhasilan, ketekunan dan ketabahan, tekad
kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif. Inisiatif diperlukan
oleh seorang wirausaha untuk dapat menghasilkan karya sehingga menciptakan suatu
inovatif bisnis yang menunjang kesuksesan berwirausaha.

3) Keberanian menghadapi risiko : Ketika seorang wirausaha telah memiliki


kepercayaan diri dan mampu memahami diri sendiri, maka seringkali mendukung
kemunculan sikap dan perilaku berani dalam menghadapi risiko. Kemampuan
menghadapi risiko merupakan salah satu nilai utama dalam wirausaha.

4) Berorientasi ke masa depan : Seorang wirausaha diharuskan berorietasi ke masa


depan karena orang yang berorientasi ke masa depan merupakan orang yang memiliki
perspektif dan pandangan ke masa depan sehingga bisnis yang dirintis pun
merupakan bisnis yang diharapkan akan berkembang dan terus maju. Orientasi ke
masa depan akan mendorong seorang wirausaha untuk tidak cepat puas dengan hasil
bisnis yang sudah ada saat ini. Justru wirausahawan tersebut akan terus melihat
peluang untuk lebih meningkatkan kemampuannya dalam berbisnis dan
mengembangkan bisnisnya.

5) Kepemimpinan : Keberhasilan seorang wirausaha tidak lepas dari kemampuannya


dalam memimpin. Sifat kepemimpinan inilah yang menjadikan seorang wirausaha
mampu menjadi pelopor ataupun teladan dalam menjalankan bisnis.

6) Kreatif dan inovatif : Hal yang paling utama yang menjadi kunci kesuksesan adalah
inovasi dan kreativitas adalah hal yang perlu dimiliki dan dikembangkan dalam diri
wirausaha demi perkembangan dan kesuksesan sebuah usaha. Banyak sesuatu yang
baru dan berbeda yang dapat diciptakan oleh wirausahawan, sesuatu yang baru dan
berbeda inilah yang merupakan nilai tambah dan keunggulan. Melalui kreativitas,
kewirausahaan dapat berkembang dan berbeda serta unggul di pasar.

7) Kerjasama adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya mampu
menjalin hubungan dengan orang lain dalam melaksanakan tindakan dan pekerjaan.

8) Pantang menyerah adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah menyerah untuk
mencapai suatu tujuan dengan berbagai alternatif.

9) Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik
terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.

10) Realistis adalah kemampuan menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir


yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatannya.

11) Rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
secara mendalam dan luas dari apa yang dipelajari, dilihat, dan didengar. 16.
Komunikatif adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul,
dan bekerjasama dengan orang lain.

3. Kegagalan dalam memilih peluang bisnis baru :

1) Tidak kompeten dalam hal manajerial : Seorang wirausaha akan mengalami


kegagalan bisnis ketika tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk
mengelola usaha atau bisnis yang dirintisnya, padahal faktor ini merupakan penyebab
utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.

2) Kurang berpengalaman dalam mengelola sumber daya manusia maupun


mengintegrasikan operasi perusahaan.

3) Kurang dapat mengendalikan keuangan : Faktor utama selanjutnya yang menentukan


berhasil atau gagalnya suatu bisnis adalah pengelolaan keuangan, dimana seorang
pembisnis harus mampu memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran dan
pemasukan secara tepat dan teliti. Kekeliruan dalam pengelolaan keuangan dapat
menyebabkan perusahaan merugi dan berujung bangkrut.
4) Gagal dalam perencanaan : Perencanaan merupakan titik awal dari pembangunan
bisnis. Ketika gagal melakukan perencanaan maka mulainya suatu bisnis juga akan
mengalami kegagalan.

5) Lokasi bisnis yang kurang memadai : Seperti pribahasa yang sering kita dengar
bahwa “lokasi menentukan prestasi”, begitu juga dalam dunia bisnis, lokasi usaha
yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan suatu bisnis atau
usaha.

6) Kurangnya pengawasan peralatan : Efisiensi dan efektivitas bisnis melekat pada


kemampuan pengawasan peralatan. Penggunaan peralatan perusahaan secara tidak
efisien dan tidak efektif serta tepat sasaran maka dapat menyebabkan pembengkakan
pengeluaran yng berujung pada penurunan pemasukan kas bisnis.

7) Sikap yang kurang bersungguh-sungguh dalam berbisnis : Sikap setengah hati dan
tidak bersungguh-sunggu dalam berbisnis dapat menyebabkan kegagalan yang jauh
lebih besar pada pembangunan bisnis.

8) Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan atau transisi kewirausahaan : Seorang


wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan tidak akan
menjadi wirausahawan yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa
diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan
setiap waktu.

9) Kurangnya obyektivitas : kesalahan yang sering nampak dari seorang wirausahawan


baru adalah kurangnya obyektivitas. Orang-orang yang terlatih secara teknis dan
insinyur sering hanya melihat pada gagasan mengenai produk atau jasa baru mereka
sendiri tanpa menyadari perlunya perancangan atau proyeksi dalam kerja profesional
mereka, riset kelayakan pemasaran, dan sudut padang bisnis.

Contoh kegagalan perusahaan berbasis teknologi yaitu Nokia :

Nokia yang merupakan perusahaan yang didirikan di Finlandia ini adalah yang pertama
menciptakan jaringan seluler di dunia. Pada akhir tahun 1990-an dan awal 2000-an,
Nokia adalah pemimpin global dalam pangsa pasar ponsel. Kesalahan Nokia adalah fakta
bahwa mereka tidak ingin memimpin perubahan drastis dalam pengalaman pengguna.
Hal ini menyebabkan Nokia mengembangkan kekacauan sistem operasi dengan
pengalaman pengguna yang buruk yang tidak cocok di pasaran. Perusahaan tersebut
melebih-lebihkan kekuatan mereknya dan percaya mereka bisa datang di dunia
smartphone walau dalam keadaan terlambat dan berhasil. Pada tahun 2007, Steve Jobs
meluncurkan ponsel iPhone, telepon tanpa keyboard, yang tercanggih pada saat itu. Dan
pada saat dirilis, videonya dilihat oleh orang-orang yang saat itu terkagum saat pertama
kali menonton video tersebut saat seseorang yang sedang menggunakan layar sentuh pada
alat komunikasi tersebut. Pada tahun 2008, Nokia akhirnya membuat keputusan untuk
bersaing dengan Android, tetapi semuanya sudah terlambat. Produk mereka tidak cukup
kompetitif untuk bersaing dengan perusahaan seluler lainnya.

4. Skema singkat, ide usaha untuk usaha yang akan dijalankan untuk era milenial :

Ide usaha : Menjadi reseller alat Kesehatan secara online dengan pemasaran melalui
Facebook dan aplikasi belanja online Shopee.

Skema singkat :

Menawarkan produk melalui


media social Facebook dan
aplikasi belanja online Shopee

Pembeli membeli produk


kepada saya

Pembeli membayar harga produk


dan ongkos kirim

Reseller membayar harga grosir dan


menyertakan alamat kirim pembeli

Distributor mengirim produk ke


alamat pembeli dengan nama reseller
sebagai pengirim
5. Saya tidak setuju dengan pendapat bahwa kesulitan untuk memulai bisnis baru oleh
tidak adanya modal karena saat ini bisnis tanpa modal sudah dilakukan oleh banyak
orang dalam memanfaatkan teknologi di era modern ini. Salah satu studi kasus atau
contoh dilapangan adalah dengan membuka bisnis menjadi seorang reseller atau
berjualan tanpa stok barang. Berjualan online tanpa stok barang menjadi salah satu bisnis
andalan bagi siapapun yang ingin memulai belajar bisnisnya, hasilnya bila kita pandai
dalam berpromosi banyak yang beli dan keuntungan juga banyak dan yang tentunya tidak
membutuhkan modal uang dikareakan skema dari penjualan menjadi reseller adalah
seorang reseller hanya menawarkan produk pada social media dan pembeli akan
membayar produk dan onkos kirim terlebih dahulu ke reseller kemudian reseller akan
memesan produk dan mencantumkan alamat pengiriman dan distributor yang akan
mengirimkan barang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai