Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP

KESEHATAN MENTAL (PRO)

Oleh:

KELOMPOK 1

MIRZA FATHUS SYIFA’ ALFARISYI

UKM BHAKTI KATYA MAHASISWA


POLITEKNIK NEGERI MALANG 2020
DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL HALAMAN ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PEMBAHASAN
1.1 Pengertian ............................................................................... 1

1.2 Dampak Positif........................................................................ 1

BAB II PENUTUP

2.1 Kesimpulan ............................................................................ 5

2.2 Saran ...................................................................................... 5

ii
BAB 1
PEMBAHASAN

1.1 PENGERTIAN
Sosial media merupakan sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia
virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Pesatnya perkembangan sosial media masa kini disebabkan oleh semua orang yang
merasa seperti bisa "memiliki" media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional
seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak,
maka lain halnya dengan media sosial digital. Seorang pengguna bisa mengakses media sosial
dengan fasilitas jaringan internet yang lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal, dan
dilakukan sendiri tanpa memerlukan karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa
mengedit, menambahkan, dan memodifikasi (baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai
model content lainnya).
Sosial media adalah mengenai menjadi manusia biasa yang saling membagi ide, bekerja sama,
dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berpikir, berdebat, menemukan orang yang bisa
menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya,
menggunakan media sosial menjadikan seseorang sebagai diri sendiri. Selain kecepatan
informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah
alasan social media berkembang pesat. Tidak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan
kebutuhan menciptakan personal branding.

1.2 DAMPAK POSITIF


Perlu kita pahami bahwa banyak sekali dampak positif yang dapat kita ambil dari
penggunaan sosial media, yaitu sosial media dapat diguna untuk berinteraksi satu sama lain tanpa
dibatasi ruang dan waktu, sehingga sosial media dapat membuat kita mengenal banyak orang
dari berbagai dunia, selain dapat menambah teman, sosial media juga dapat membuat kita
menambah ilmu pengetahuan yang akan menjadi bekal kita untuk kehidupan selanjutnya.

1
Dampak positif yang tadi telah saya jabarkan akan berpampak pada mental atau pola
pikir seseorang, mengapa? Karena disaat kita memiliki banyak teman atau kenalan dan memiliki
pengetahuan yang luas kita akan semakin percaya diri untuk berinteraksi secara nyata diluar sana
dengan banyak orang, Karena kita telah terbiasa berkomunikasi terhadap orang banyak.
Di satu sisi keberadaan media sosial dapat membantu remaja mengembangkan
keterampilan komunikasi, berteman, mengejar bidang minat, dan berbagi pemikiran dan ide.
Menggunakan media sosial dengan cara yang cerdas adalah salah satu upaya membentengi diri
dari dampak negatif konsumsi media sosial terhadap kesehatan mental. Upaya untuk mencegah
dampak negatif dari penggunaan media sosial oleh remaja dimulai dengan mendidik remaja
tentang bahaya yang diberikan oleh media sosial. Salah satu cara paling efektif lainnya adalah
memastikan penggunaan media sosial remaja memiliki dampak positif pada kehidupan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Social and Clinical Psychology menemukan
bahwa mahasiswa sarjana yang membatasi waktu mereka
di Facebook, Instagram, dan SnapChat, hingga 10 menit setiap hari atau total 30 menit
penggunaan untuk semua media sosial umumnya memiliki citra diri yang lebih positif.
Pengaruh media social yang berdampak baik terhadap kesehatan mental salah satunya adalah
media social dengan platform edukasi. Media social dengan platform edukasi dapat
memepngaruhi kesehatan mental penggunanya karena dengan ilmu pengetahuan yang diberikan
akan menampah wawasan bagi yang melihat. Jika wawasan pengguna bertambah maka jalan
pemikiran otak akan baik dan berpengaruh terhadap kesehatan mental. Yang kedua adalah media
social dengan platform hiburan, dapat membantu pengguna untuk merelaksasi otak dari segala
kejenuhan selama satu hari beraktivitas. Dengan begitu maka otak tidak akan merasa stress,
karena penyakit mental yang paling mudah dialami oleh semua manusisa diawali dengan stress
yang ringan tanpa penanganan, dan bisa meningkat serta menjadi penyakit mental. Media social
dengan platform hiburan sangat beragam dari video pendel, film, komedi, music, game online,
dan sebagainya. Selanjutnya dengan adanya media social kita dapat menerima dan berbagi
informasi secara cepat. dengan mendapatkan informasi secara cepat kita bisa mengetahui apa
kejadian yang sedang terjadi, dan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu ataupun
memberikan hal lain. Informasi yang kita terima tidak hanya sekedar berita, tetapi bisa berguna
bagi orang yang membutuhkan seperti kemalangan, orang hilang, lowongan pekerjaan dan lain-
lain. berkomunikasi dengan orang lain juga mampu mengurangi resiko stress pada otak.

2
Penggunaan media social secara tepat dapat membuat mental kita semakin stabil dan juga
membantu sesama.
Suatu contoh sosial media berpengaruh baik bagi mental seseorang, karena dalam bersosial
media kita bisa diajarkan tentang mental yang kuat, sebagaimana contohnya ada cerita seseorang
yang menggambarkan usahanya mulai dari 0 dan sampai jadi sukses, dan ceritanya dibagikan
lewat sosial media, hal tersebut bisa melatih mental kita untuk menjadi entreprenuer yang
tangguh. Beda halnya dengan seseorang yang main game online terus, kemungkinan mentalnya
bisa terganggu. Jadi penggunaan sosial media pandai"nya kita menggunakannya, menggambil
hal yang baik saja, sehingga tidak ada dampak kesehatan mental yang mengganggu seseorang
Menggunakan media sosial haruslah diimbangi dengan kebijaksanaan dan kecerdasan.
Harus bisa memilah apa saja yang sekiranya kita butuhkan di media sosial sehingga saat melihat
media sosial, justru kita akan merasa terinspirasi dan bahagia.

Perkembangan teknologi di era globalisasi memiliki pengaruh yang besar terhadap hidup
masyarakat dunia dalam berbagai aspek. Pengaruh tersebut salah satunya berdampak pada
perubahan kebiasaan manusia. Duduk berjam-jam, bahkan seharian, menelusuri lini masa media
sosial sudah menjadi sesuatu yang lumrah di zaman sekarang. Namun, berdasarkan penelitian,
kebiasaan ini bukan kebiasaan yang baik. Terdapat beberapa cara untuk mengatasi kecanduan
media sosial khususnya bagi remaja sebagai berikut :
a. Offline sejenak dari media sosial
Alihkan penggunaan media sosial dengan memperbanyak sosialisasi di kehidupan nyata, seperti
dengan keluarga atau teman yang mendukung dan peduli denganmu.
b. Buat batasan yang tegas untuk penggunaan media sosial
Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan alarm atau stopwatch untuk mengontrol
penggunaan media sosial setiap harinya. Menurut para ahli, ketika seseorang sudah terbiasa
membatasi waktu yang digunakan di media sosial, akan membuat kita bisa mengatur diri sendiri
untuk tidak ketergantungan terhadap platform tersebut.
c. Cari kegiatan yang lebih bermanfaat
Semakin sibuk seseorang menghabiskan waktu di kegiatan lainnya seperti berolahraga, kumpul
bersama keluarga atau teman-teman, maka semakin tak ada waktu untuk terpaku pada media
sosial. Hal tersebut akan efektif untuk mengurangi intensitas berselancar di media sosial.

3
d. Gunakan secara bijak
Sebelum melakukan sesuatu di media sosial ada baiknya dipikirkan terlebih dahulu karena
menggunakan media sosia dengan bijak akan mendatangkan berbagai macam manfaat.
e. Matikan notifikasi
Dengan mematikan notifikasi, seseorang akan lebih fokus dalam melakukan sesuatu yang sedang
dikerjakan.

4
BAB II
PENUTUP

2.1 KESIMPULAN
Kehadiran media sosial sedikit banyak telah mempengaruhi pola kehidupan dalam
masyarakat. Mulai dari efek ketergantungan pengguna terhadap media sosial hingga pengaruh
kehidupan sosial di lingkungan masyarakat. Media sosial begitu populer karena kemudahan-
kemudahan yang ditawarkan dimana hal tersebut tidak dapat diperoleh melalui media tradisional.
Dengan semakin populernya media sosial di kehidupan masyarakat, maka muncullah
perusah-aan-perusahaan di bidang pengembangan media sosial sebagai peluang bisnis yang baru.
Selain perusahaan di bidang teknologi informasi, perusahaan-perusahaan lainnya juga dapat -
memanfaatkan media sosial sebagai pengganti media tradisional untuk menjalankan bisnisnya.
Perkembangan suatu teknologi baru tentunya memiliki dampak positif serta dampak
negatifnya:
-Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk memperoleh informasi secara
cepat, berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan dan lebih mudah
mengekspresikan diri dimana semua ini dapat dilakukan tanpa batasan jarak dan waktu dengan
biaya yang terjangkau.
-Dampak negatif dari media sosial terutama disebabkan oleh munculnya sifat ketergantungan
pengguna terhadap media sosial serta tidak terbatasnya kebebasan untuk berinteraksi di media
sosial. Dengan mengetahui semua penyebab dampak negatif media sosial, maka kita dapat lebih
waspada dan menghindari penyebab-penyebab dampak negatif tersebut.
2.2 SARAN
Media sosial telah menjadi sebuah kebutuhan baru dalam kehidupan manusia di zaman
sekarang. Dengan demikian, penulis berharap semoga masyarakat mampu memanfaatkan
keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh melalui media sosial serta menghindari dampak-
dampak negatif dari media sosial. Sesungguhnya masih banyak lagi keuntungan-keuntungan
yang bisa kita peroleh dan manfaatkan dari media sosial. Untuk itulah, masyarakat harus mampu
berpikir lebih kreatif dan terbuka untuk mengeksploitasi kelebihan-kelebihan dari media sosial

5
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP
KESEHATAN MENTAL
(KONTRA)

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Achmed Yusuf (Ketua Kelompok)

UKM BHAKTI KARYA MAHASISWA


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020

6
MATERI DEBAT PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA
TERHADAP KESEHATAN MENTAL

Pengertian Media Sosial :

Media sosial adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.
Media sosial juga bisa di definisikan sebagai wadah untuk menyalurkan ke kreativitasan, bakat,
ilmu, dll.

 Indikator Bahwa Media Sosial Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental Secara


Negatif Meliputi:

- Mengalami cyberbullying.
- Membandingkan diri sendiri secara tidak menyenangkan dengan orang lain di media sosial.
- Tidak punya waktu untuk refleksi diri.
- Teralihkan di sekolah atau tempat kerja.
- Terlibat dalam perilaku berisiko untuk mendapatkan suka, berbagi, atau reaksi positif di media
sosial.
- Menderita masalah tidur.
- Gejala kecemasan atau depresi yang memburuk.

7
 Dampak Media Sosial :

Media sosial memiliki beberapa dampak negative yang sangat berbahaya bagi mental
seseorang.

1. Timbulnya rasa ketergantungan. Timbulnya rasa ketergantungan ini sangat berbahaya bagi
mental seseorang. karena dapat menyebabkan rasa gelisah dan putus asa jika hal yang selalu
ia kerjakan dan gantungkan tidak ada.. sehingga dapat disimpulkan bahwa sifat ini adalah
sifat yang merujuk pada seseorang yang tidak bisa hidup tanpa adanya handphone, internet,
dan media sosial.

2. Sering Merasa Kesepian. Banyaknya jumlah pengikut di media sosial tidak menjamin kalau
seseorang merasa bahagia dan tidak kesepian. Sebuah studi dari ahli antropologi dan
psikologi asal Inggris, R.I.M Dunbar, menunjukkan otak manusia terbatas dalam menangani
banyaknya teman. Hanya dengan interaksi sosial lewat tatap muka langsung seseorang bisa
menjaga pertemanan dan hubungannya dengan orang lain.
Rasa percaya diri Kita kerap berbagi rasa kecemasan kepada orang lain, termasuk di
media sosial. Beberapa kecemasan lain juga kita putuskan untuk disimpan saja, tanpa
memberitahu warganet atau followers. Meski begitu, membandingkan diri sendiri dengan
orang lain di media sosial dengan stalking bisa meningkatkan rasa tidak percaya diri. Hal ini
terbukti oleh penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari University of
Copenhagen. Dalam penelitian tersebut, banyak orang yang menderita “Facebook envy”. Hal
ini terjadi ketika melihat post dari orang lain di Facebook dan membandingkannya dengan
kondisi diri sendiri.

8
Penting untuk berkomunikasi secara verbal dan tatap mata. Namun hal itu akan menjadi
sulit apabila mata kita sangat lengket pada layar. Kita menjadi lebih dekat dengan orang di
dalam layar dibanding orang di sekitar kita. Stina Sanders, mantan model yang memiliki 107
ribu pengikut di Instagram, mengatakan bahwa media sosial terkadang membuatnya hilang
arah. “Dari pengalaman, saya merasa terbelakang dan terisolir ketika melihat foto teman saya
yang sedang pergi pesta dan saya tidak ikut. Hal itu membuat saya merasa kesepian,”
tuturnya. Memori Media sosial menjadi ajang tepat untuk mengingat masa lalu lewat
memory atau flashback. Namun, media sosial juga bisa mengurangi ingatan sebenarnya. Hal
ini misal terjadi pada hari ulang tahun teman atau kerabat. Hal itu dulu kita ingat, namun kini
menjadi ketergantungan pada media sosial yang mengingatkan.
3. Suka membandingkan diri dengan orang lain. Membandingkan hidup kita dengan orang lain
adalah tidak sehat secara mental. salah satu alasan media sosial membuat orang merasa
terisolasi secara sosial adalah faktor perbandingan. Kita jatuh ke dalam perangkap untuk
membandingkan diri kita sendiri dengan orang lain saat kita menelusuri laman kita, dan
membuat penilaian tentang bagaimana kita mengukurnya. Satu penelitian mengamati
bagaimana kita membuat perbandingan dengan postingan orang lain, dalam arah "naik" atau
"turun" dan merasa bahwa kita lebih baik atau lebih buruk daripada teman kita.
Ternyata kedua jenis perbandingan tersebut membuat orang merasa lebih buruk, yang
mengejutkan lagi karena dalam kehidupan nyata, hanya perbandingan ke atas (merasa orang
lain lebih baik dari kita) yang membuat orang merasa buruk. Tetapi di dunia jejaring sosial,
tampaknya segala jenis perbandingan terkait dengan gejala depresi.
Penggunaan media sosial juga dinilai memiliki risiko terhadap penyimpangan psikososial
remaja, seperti penghargaan diri, gambaran tubuh ideal, dan identitas remaja. Selain itu,
media sosial juga berkaitan dengan isu mengenai perundungan dunia maya, akses pornografi
yang lebih mudah, dan perilaku sexting atau bertukar pesan yang berbau seksual.

4. Dari yang kami lihat di lingkungan media sosial memang memiliki pengaruh terhadap
kesehatan mental, terutama untuk anak-anak. dengan konten yang ditampilkan di media
sosial yang tidak semestinya menjadi konsumsi anak-anak seperti pornografi, kekerasaan dsb
tersebut sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental. Akibatnya anak-anak akan lebih
individualis dan susah bergaul.

9
5. Timbulnya rasa kecemburuan. Contoh Ketika salah satu teman kita di media sosial
mengunggah foto liburan yang menyenangkan, terkadang kita merasa sedikit cemburu atau
iri dengan kondisi tersebut. Perasaan ini bisa bervariasi, mulai dari amarah hingga
penghinaan, terkadang juga memicu menurunnya percaya diri dan harga diri. Kita mungkin
merasa hidup kita tidak layak dibandingkan, namun ingatlah bahwa apa yang kita lihat hanya
sisi baik dari orang tersebut. Sebab, setiap orang cenderung akan menghindari mengunggah
hal-hal buruk terkait hidup mereka di media sosial.

6. Depresi adalah salah satu gangguan mental seseorang yang sering terjadi pada remaja banyak
sekali faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah media sosial biasanya banyak sekali
korban bullying di media sosial yang menyebabkan si korban tersebut terganggu
psikologisnya yang lama kelamaan mengalami depresi.
Untuk saat ini juga medsos banyak digunakan untuk membully sesorang. Dengan
membully sesorang tersebut akan berakibat pada kondisi mental sang korban, korban akan
merasa tertekan dan setres. Selain itu untuk pembully, dia akan merasa puas karena telah
membully seseorang dan biasanya akan merasa senang jika melihat seseorang tertindas. Hal
itu juga telah mempengaruhi kondisi mental pembully. Dimana ia akan terus mencari
kebahagiaan dan kepuasan dengan membuly seseorang jika tidak ia akan merasa cemas dan
murung.
Faktanya adalah di media sosial remaja juga mengalami perlakuan buruk. Survei Pew
Research Center tahun 2018 tentang remaja Amerika Serikat (AS), menunjukkan bahwa satu
dari enam remaja telah mengalami setidaknya satu dari enam bentuk perilaku penganiayaan
online mulai dari :
a. Panggilan nama (42 persen).
b. Menyebarkan rumor palsu (32 persen).
c. Menerima gambar eksplisit yang tidak diminta (25 persen).
d. Mendapatkan ancaman fisik (16 persen).
Hal yang membuat kondisi ini semakin buruk adalah ketika remaja menganggap hal-hal
negatif yang terjadi di media sosial sebagai hal yang lumrah dan “risiko” dari bermain di
media sosial. Jika hal ini terus dibenarkan, maka dapat memicu masalah yang lebih serius
lagi.

10
 Kesimpulan

Menurut pendapat kami media sosial memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan
mental. karena bagi sebagian orang medsos saat ini adalah menjadi kebutuhan pokok bagi
mereka. Dan media sosial sekarang menjadikan manusia yang memiliki sifat individualis dan
juga bisa mengikis budaya gotong royong di masyarakat kita. Sosmed dapat menjadi bumerang
ketika kita menggunakannya berlebihan, selain itu membuat kita lupa dengan kehadiran orang
terdekat kita yang nyata.

 Saran

Saran dari kami, Masyarakat harus lebih bijak dalam penggunaan medsos. Setiap diri harus
menanamkan pondasi yang kuat, harus bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk.
Memperbanyak kegiatan juga bisa membantu dalam penggunaan medsos, dimana medsos
dijadikan sebagai hal kedua setelah pekerjaan kita yang merupakan prioritas. Menurut kami, jika
berkomentar saat di media sosial harap memperhatikan bahasa yang digunakan. Diantara kita
mungkin sering memberikan komentar pada sebuah postingan di media sosial. Nah kalo iya,
usahakan komentar tersebut masih dalam koridor yang wajar. Hindari menyindir dan hormati
perasaan orang lain, kemudian, tidak usah mengeluarkan kata-kata yang kasar, meskipun tak
saling mengenal. Itu karena komentar kamu akan di lihat oleh publik.

11

Anda mungkin juga menyukai