Anda di halaman 1dari 23

RESUME

Ilmu Kealaman Dasar

“Bumi dan Alam Semesta”

Oleh Kelompok 5

18 BKT 13

Fajriati Syahnur (18129177)

Indri Yulia (18129117)

Reska Sri Harida (18129135)

Suci Angela William (18129314)

Dosen Pengampu : Dra. Zuryanty, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
A. Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya
1. Terbentuknya Alam Semesta
Alam semesta menurut Widiastuti (2017:19) merupakan istilah yang di
gunakan untuk menjelaskan seluruh ruang waktu tempat kita berada dengan
energi dan materi yang dimilikinya. Pengertian alam semesta mencakup
tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda
yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnyaatom, elektron, sel,
amuba dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-bendayang
mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi. Para
ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang
ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya. Pendapat
terbentuknya alam semesta baru merupakan teori, meskipun sudah banyak
penelitian dilakukan namun masih tetap dalam tingkat teori saja. Adapun
teori yang menjelaskan proses terbentuknya alam semesta yaitu:
a. Teori Keadaan Tetap (Steaddy-State Theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang
menyatakan bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun selalu
sama. Berdasarkan prinsip tersebut alam semesta terjadi pada suatu saat
tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta selalu tetap
sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain.
Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai
jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Dengan demikian teori ini
secara ringkas menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir),
tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa
alam semesta itu tak terhingga tuanya. (tanpa awal dan tanpa akhir).
Dengan diketahuinya kecepatan radial galaksigalaksi menjauhi bumi yang
dihubungkan dengan jarak antara galaksi-galaksi dengan bumi dari hasi
pemotretan satelit, maka di simpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi
terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut bergerak menjauhi bumi. Hal
ini sesuai dengan garis spectra yang menuju merah, yang hal ini sering
dikenal dengan pergeseran merah. Dari hasil penemuan ini menguatkan
bahwa alam semesta selalu mengembang (ekspansi) dan menipis
(kontraksi). Dengan demikian harus ada “ledakan” atau “dentuman” yang
memulai adanya pengembangan.
b. Teori Dentuman Besar (Big-bang theory)
Teori ini berlandaskan dari asumsi adanya massa yang sangat besar
dan mempunyai masa jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti
kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut kemudian mengembang
dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan. Menurut teori ini ada
beberapa massa yang penting selama terjadinyaalam semesta, yaitu:
1) Masa batas dinding Planck yaitu masa pada saat alam semesta
berumur 10-43 detik berdasarkan hasil perhitungan Panck.
2) Masa Jiffy yaitu masa pada saat alam berumur 10 -23 detik, dengan jari-
jari alam semesta 10-13 cm dengan kerapatanya 10 55 kali kerapatan air.
3) Masa Quark yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-4 detik.
Pada masa ini partikel-partikel saling bertumpang tindih dan tidak
berstruktur serta diikutidengan terbentuknya hadron yang mempunyai
kerapatan 10 9 ton tiap sentimeterkubik.d.
4) Masa pembentukan Lipton yaitu masa pada saat alam semesta
berumur setelah 10 - 4 detik.
5) Masa Radiasi yaitu masa alam semesta berumur 1 detik samapai satu
jutakemudian pada saat terbentuknya fusi hidrogen menjadi helium
mempunyai suhu 109 derajat Kelvin. Pada saat usia alam semesta
berumur 105 sampai 106 tahun mempunyai suhu 3000 derajat Kelvin.
6) Masa pembentukan Galaksi yaitu pada usia alam semesta 108 -109
tahun. Pada saat usia ini galaksi masih berupa kabut pilin yang
berputar membentuk piringan raksasa.
7) Masa pembentukan tata surya yaitu pada usia 4,6 x 109 tahun.

2. Teori terbentuknya tata surya


Tata Surya merupakan sebuah sebuah sistem yang terdiri dari
matahari, delapan planet, planet-kerdil, komet, asteroid dan benda-benda
angkasa kecil lainnya. Matahari merupakan pusat dari tata surya di mana
anggota tata surya yang lain beredar mengelilingi matahari. Benda-benda
langit tersebut beredar mengelilingi Matahari secara konsentris pada
lintasannya masing-masing. Banyak hipotesa yang disusun oleh para ahli
untuk menjelaskan bagaimana asal mula terjadinya Sistem Tata Surya.
Cabang ilmu astronomi yang khusus mempelajari asal-muasal terbentuknya
Tata Surya adalah kosmogoni (cosmogony). Sejak abad ke-18 sudah
diusulkan teori-teori mengenai asal-muasal Tata Surya ini. Tidak ada yang
benar dalam sebuah teori. Namun, pengujian teori-teori tersebut dilakukan
dengan membandingkannya dengan fakta-fakta di lapangan dan temuan-
temuan baru akibat perkembangan teknologi. Di antara fakta-fakta tersebut
adalah:
a. Orbit-orbit planet yang paralel terhadap ekuator matahari
b. Orbit-orbit anggota Tata Surya yang sirkular
c. Semua planet bergerak dalam arah berlawanan arah jarum jam sesuai
dengan gerakan rotasi Matahari
d. Planet yang juga berotasi dalam arah berlawanan arah jarum jam (kecuali
Venus dan Uranus)
e. Planet terestrial dan planet jovian yang memiliki karakteristik fisik dan
kimia yang berbeda
f. Struktur satelit-satelit yang mengorbit planet mirip miniatur sistem Tata
Surya. Para ahli komogoni selalu memperhatikan hal-hal tersebut di atas
untuk menguji dan menyempurnakan teori asal-muasal pembentukkan
Tata Surya.

Adapun teori terbentuknya tata surya menurut Aisyah (2019:108)


yaitu:
a. Teori Hipotesa Nebula Kant dan Laplace
Salah satu teori asal-muasal Tata Surya adalah hipotesa nebula
(nebular hypothesys) yang diusulkan oleh Immanuel Kant yang pada
tahun 1755 . Menurut teori ini Tata Surya terbentuk dari nebula yang
berotasi. Pada tahun 1796, Simon de Laplace mengusulkan bahwa planet-
planet i. terbentuk dari cincin gas yang disemburkan dari ekuator
Matahari.
b. Teori Pasang Surut
Teori ini dipelopori oleh Jeans dan Jefreey. Teori ini mengatakan
bahwa pada saat sebelum terbentuk Sistem Tata Surya, kedekat suatu
protobintang (bakal Matahari) melintas bintang lain yang lebih besar
(masif). Akibatnya ada sebagian materi dari protobintang tersebut yang
tertarik karena pengaruh gaya tarik bintang yang besar tersebut. Materi
protobintang yang tertarik tersebut kemudian menjadi planet-planet,
sedangkan protobintang menjadi Matahari.
c. Teori Penangkapan
Teori ini menjelaskan terbentuknya Tata Surya berawal dari
adanya interaksi antara Matahari dengan protobintang (calon bintang).
Menunjukkan proses tersebut dimana suatu massa protobintang melintasi
Matahari dan sebagian materi dari protobintang tersebut tertarik oleh
gravitasi Matahari kemudian membentuk planet.
d. Dentuman Besar/Ledakan Besar (Big Bang)
Teori ini pada awalnya dicetuskanoleh ahli Fisika Rusia
Alexandra Friedman pada tahun 1922, pada ketika itu ia menghasilkan
perhitungan yang menunjukkan bahwa struktur alam semesta secaraa
keseluruhan mengambang atau mengerut, menurut teori Relativitas
Einstein. Kemudian pada tahun 1927 adalah George Lemaitre orang
pertama yang menyadari apa arti dari perhitungan Friedman. Berdasrkan
perhitungan ini, Astronomer Belgia Lemaitre, menyatakan bahwa alam
semesta mempunyai permulaan, dan bahwa ia mengembang sebagai
akibat dari sesuatu yang telah memicunya. Pengamatan ini dianggap
mengindikasikan bahwa semua galaksi dan gugus bintang yang sangat
jauh memiliki kecepatan tampak yang secara langsung menjauhi titik
pandang kita, semaki jauh, semakin cepat kecepatan tampaknya.
Pemikiran teoritis dari kedua ilmuan di atas tidak menrik banyak
perhatian atau bahkan akan begitu saja terlupakan kalau saja tidak
ditemukan bukti pengamatan baru, yakni pada tahun 1929 adalah Edwin
Huble, seorang Astronomer Amerika yang bekerja di Observatorium
Mount Wilson California, membuat penemuan penting dalam sejarah
astronomi. Ketika mengamati sejumlah bintang melalui teleskop
raksasanya, dia menemukan bahwa cahaya bintang-bintang itu bergeser
ke arah ujung merah spekturm dan bahwa pergeseran itu berkaitan
langsung dengan jarak bintang-bintang dari bumi. Menurut aturan Fisika
yang diketahui, spektrum berkas cahaya yang mendekati titik observasi
cenderung ke arah ungu, sedangkan spektrum berkas cahaya yang
menjauhi titik observasi cenderung ke arah merah (seperti suaru peluit
kereta yang semakin samar ketika kereta semakin jauh dari pengamatan).
Pengamata Hubble menunjukkan bahwa menurut hukum ini, benda-benda
luar angkasa menjauh dari kita. Tak lama kemudian, Hubbl menemukan
penemuan penting lagi, bintangbintang tidak hanya menjauh dari bumi
saja, mereka juga menjauhi satu sama lain. Satu-satunya kesimpulan yang
bisa diturunkan dari alam semesta di mana segala sesuatunya saling
menjauhi adalah bahwa alam semesta dengan konstan mengambang.
e. Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan pertama kali oleh Chamberlin dan Moulton.
Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori nebular
yaitu bahwa sistem tata surya ini terbentuk dari kabut gas yang sangat
besar yang berkondensasi. Perbedannya adalah terletak pada asumsi
bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan tetapi
diasumsikan ada bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat dekat
bintang dimana tata surya kita merupakan bagianya. Kabut gas dari
bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan
setelah mendengin terbentuklah benda- benda yang disebut Planettesimal
(Widiastuti 2017:21).
Planettesimal merupakan benda-benda kecil yang padat. Karena
daya tarik menarik antar benda itu sendiri, benda-benda kecil tersebut
akan bergumpal menjadi besar dan menjadi panas. Hal ini disebabkan
oleh tekanan akibat dari akumulasi dari massanya. Teori ini dapat
menjawab pertanyaan mengapa ada satelit-satelit dari Jupiter maupun
pada Saturnus yang mempunyai orbit yang berlawanan dengan rotasi
planet- planet itu.
3. Angota-angota tata surya
a. Matahari
Matahari merupakan tata surya yang paling besar, dimana 89%
massa tata surya terkumpul pada matahari. Matahari merupakan pusat
sumber tenaga di lingkungan tata surya, matahari terdiri dari inti dan tiga
lapisan kulit : fotosfer, chromosfer dan corona. Pada pusat matahari
suhunya mencapai jutaan derajat celcius dan tekanannya ratusan juta
atmosfer. Kulit fotosfer suhunya + 60000oC dan memancarkan hampir
semua cahaya.
b. Planet Merkurius
Merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius
tidak mempunyai satelit atau bulan, dan tidak mempunyai hawa. Planet
ini mengandung albedo, yaitu perbandingan antara cahaya yang
dipantulkan dengan yang diterima dari matahari sebesar 0,07. Ini berarti
0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari matahari diserap. Garis
tengahnya 4500 km. Diperkirakan tidak ada kehidupan di Merkurius.
Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari dan mengelilingi
matahari dalam waktu 88 hari.
c. Planet Venus
Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari, dikenal
dengan Bintang Kejora yang bersinar terang pada waktu sore dan pagi
hari. Mempunyai albedo 0,8 atau 20% cahaya matahari yang datang
diserap. Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer) yang mungkin terjadi
dari karbon dioksida tetapi tidak mengandung uap air dan oksigen. Planet
ini tidak mempunyai satelit. Venus bergaris tengah 12.320 km, Rotasi
venus+ 247 hari dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama 225 hari.
d. Bumi
Jarak Bumi ke Matahari sekitar 150 juta kilometer dengan periode
revolusi 365,3 hari dan periode rotasi 23 jam 56 menit. Bumi memiliki
satu satelit yaitu Bulan. Diameter Bumi sebesar 12.760 km. Pada bumi ini
ada atmosfer yang terdiri dari Nitrogen (N) dan Oksigen (O) sehingga
tepat untuk melindungi Bumi dari bahaya radiasi Matahari. Hal ini
menjadikan planet Bumi merupakan satu-satunya planet dalam anggota
tata surya yang dapat mendukung adanya kehidupan. Dua pertiga planet
Bumi mencakup lautan.
e. Planet Mars
Planet ini sering disebut dengan planet merah, karena bila dilihat
dengan mata atau teropong kan tampak warna merah. Permukaan mars
terdapat kawah-kawah dengan diameter yang mencapai 200 km.
Temperatur mars mencapai 50˚C-60˚C. Suhu bisa mencapai 100 di bwah
nol ketika malam hari. Mars memiliki Kala rotasi 4,6 jam dan kala
revolusinya 687 hari. Matahari dan mars di dalam susunan tata surya
memilliki jarak sekitar 247.1 juta km. Selain itu, mars juga memiliki
satelit seperti bumi, bahkan satelit mars ada dua yaitu Phobos dan
Deimos.
f. Planet Jupiter
Salah satu nama-nama planet yang sangat terkenal yang memiliki
urutan ke lima dari matahari ini merupakan planet terbesar dalam tata
surya. Bahkan, ukuran planet jupiter merupakan dua kali gabungan dari
seluruh planet yang ada di dalam susunan tata surya. Atmosfer yang
terdapat di planet jupiter terdiri dari hidrigen dan helium, serta
mempunyai awan dari amoniak dan kristal es. Planet ini memiliki berjuta
satelit kecil yang membentuk cincin. Bahkan, sistem jupiter dan satelit-
satelitnya bagaikan miniatur dari sistem yang ada dalam susunan tata
surya planet. Planet terbesar di dalam susunan tata surya ini memiliki
diameter sebesar 142.984 km (88.846 mil) di khatulistiwanya. Kepadatan
yupiter, yaitu 1,326 g/cm³, merupakan terbesar kedua diantara raksasa
gas, namun lebih rendah dari empat planet kebumian lainnya.
g. Planet Saturnus
Saturnus di kenal sebagai planet bercincin dan juga merupakan
planet terbesar kedua dalam susunan tata surya planet setelah jupiter.
Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari bumi ini di disebabkan, karena
jaraknya yang sangat jauh dengan matahari. Evolusi saturnus 29,46 tahun,
setiap 378 hari, bumi, Saturnus dan matahari akan berada dalam satu garis
lurus, dan juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 40
menit 24 detik. Susunan dari planet saturnus sebagian besar berupa gas
dan cairan dan mempunyai kerapatan yang rendah. Dan memiliki bentuk
yang diratakan di kutub dan dibengkakkan keluar di sekitar khatulistiwa.
Planet saturnus juga memiliki 18 satelit yang terbesar adalah satelit
titan.Diameter khatulistiwa saturnus, sebesar 120.536 km (74.867 mil) di
mana diameter dari kutub utara ke kutub selatan sebesar 108.728 km
(67.535 mil), berbeda 9% bentuk yang diratakan ini karena rotasinya
yang sangat cepat, merotasi setiap 10 jam 14 menit waktu bumi.
h. Planet Uranus
Planet ini di temukan oleh Wilhelm Herschell pada tahun 1781 di
Inggris. Kala revolusi 84 tahun dan rotasi 17 jam dan palnet ini
mempunyai warna kebiru-biruan. Dalam susunan tata surya planet ini
memiliki urutan ke tujuh. Atmosfernya adalah yang terdingin dalam
sistem tata surya planet, dengan suhu terendah 49 K (-224˚C). Secara
kasar uranus massanya 14,5 kali massa Bumi, menjadikan planet yang
paling ringan di antara planet-planet raksasa. Selain itu kerapatanya 1,27
g/cm³ membuat planet ini paling rendah kedua kepadatannya setelah
Saturnus meskipun bergaris tengah lebih lebih besar daripada Neptunus
(kira-kira garis tengah bumi), Uranus lebih ringan.
i. Planet Neptunus
Neptunus merupakan planet terjauh dari matahari. Kondisi planet
ini hampir sama dengan planet Uranus. kedua planet ini sering di sebut
planet kembar. Neptunus merupakan planet yang paling berangin dalam
susunan tata surya planet. Bahkan, pada planet neptunus bisa terjadi badai
sangat besar yang mencapai sepuluh kali kekuatan suatu angin topan di
bumi, Hampir cukup untuk memecahkan tembok suara. penyebab badai
yang sangat besar masih menjadi misteri yang sangat besar di planet
Neptunus. Diameter (49.530 km) menjadikan planet neptunus terbesar ke
empat dan terbesar ketiga berdasarkan massa. Massa Neptunus tercatat 17
kali lebih bsar dari Bumi dan sedikit lebih besar dari Uranus. Neptunus
memiliki Massa sebesar 1.o243x10 pangkat 26 kgatau 1/19 kali massa
jupiter. Jari-jari khatulistiwanya tercatat sebesar 24.764 km, atau sekitar
empat kali jari-jari Bumi.
4. Bagian alam semesta dan tata surya
a. Galaksi
Galaksi adalah kumpulan bintang yang jumlahnya milyaran dan
terdapat di alam semesta. Kumpulan bintang-bintang dalam galaksi
bentuknya menyerupai lensa cembung yang pipih atau berbentuk cakram.
Galaksi dimana kita tinggal didalamnya adalah galaksi bima sakti atau
milky way, sedangkan galaksi yang terdekat dengan bima sakti adalah
galaksi Andromeda. Dalam alam semesta ini terdapat lebih kurang 1.500
galaksi.
b. Planet Kerdil (Dwarf Planets)
Pada sistem tata surya, memiliki planet-planet kecil yang dipandang
berbeda dengan planet-planet lain karena orbitnya tidak jelas. Berikut ini
adalah planet-planet kecil yang dimiliki tata surya antara lain Pluto, Ceres
dan Eris. Sejak ditemukan pada tahun 1930 hingga 2006, pluto dianggap
sebagai sebagian dari planet yang ada didalam tata surya. Namun pada 13
Desember 2006 Pluto dimasukkan ke dalam kategori Planet Kerdil karena
tidak memenuhi salah satu syarat sebagai planet yaitu tidak memiliki jalur
orbit yang jelas dan "bersih" (tidak ada benda langit lain di orbit tersebut).
c. Asteroid
Empat planet yang terdekat dengan Matahari yaitu Merkurius,
Venus, Bumi, dan Mars disebut dengan planet dalam sedangkan sisanya
yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus disebut planet luar. Antara
planet dalam dan planet luar terdapat sabuk asteroid yaitu ribuan planet
kecil dan pecahan-pecahan yang masih diperdebatkan asalnya. Asteroid
juga disebut planetoid. Orbitalnya yang tidak jelas sering membuat
asteroid jatuh kebumi atau ke planet lainnya.
d. Komet
Komet sangat berbeda dengan asteroid, komet adalah benda
angkasa yang kecil dan padat yang hampir seluruh isinya terbentuk dari
gas dan debu yang membeku. Komet biasa juga disebut bintang berekor.
Garis edar komet tidak seperti orbit planet atau satelit. Ada yang memiliki
orbit berbentuk elips tetapi kebanyakan mempunyai orbit berbentuk
parabola. Komet terdiri atas kepala dan ekor. Ekor komet sebenarnya
merupakan bagian dari kepala komet yang terlempar keluar dari
tempatnya karena gaya dorong matahari. Semakin mendekati matahari,
ekor komet akan semakin memanjang. Komet yang jaraknya dekat
dengan bumi akan secara periodik tampak saat melintas. Misalnya komet
halley yang terlihat setiap 76 tahun sekali.
e. Bulan dan Satelit
Satelit adalah suatu benda yang ada di ruang angkasa yang
mengitari benda lain dan akan tetap pada gaya tarik benda lain yang
ukurannya lebih besar. Planet yang memiliki satelit adalah Bumi, Mars,
Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Bulan merupakan satelit alami
Bumi yang banyak mempengaruhi gejala alam di Bumi misalnya pasang
surut air laut. Jarak Bulan – Bumi adalah 384 x 10 3 km dengan diameter
Bulan 0,27 kali diameter Bumi. Massa Bulan adalah 7,35 𝑥 1022kg dengan
gravitasi sama dengan 0,17 kali gravitasi Bumi. Karena Bulan tidak
memiliki atmosfer sehingga meteor mudah jatuh dan menghancurkan
permukaan Bulan. Oleh karena itu, permukaan Bulan terdiri dari dataran
tinggi yang penuh dengan kepundan.
f. Meteor
Meteor adalah serpihan-serpihan benda padat yang beterbangan
tidak beraturan yang berasal dari serpihan asteroid, ekor komet atau
pecahan dari benda-benda langit lainnya yang disebabkan oleh pengaruh
gaya gravitasi bumi sehingga membuat serpihan-serpihan benda langit
tersebut melesat serta terbakar hingga sampai ke arah bumi. Meteor juga
disebut sebagai fenomena emisi cahaya dalam atmoser Bumi. Kecepatan
meteor memasuki atmosfer Bumi antara 11 sampai dengan 72 km/detik
kemudian terbakar pada ketinggian sekitar 100 km. Meteor juga disebut
bintang jatuh. Benda langit yang beterbangan secara tidak teratur dengan
orbit tidak tetap dan tidak bercahaya disebut meteoroid. Meteoroid yang
jatuh karena gaya tarik bumi akan berpijar akibat gaya gesekan atmosfer
bumi. Jika mencapai permukaan bumi tanpa terbakar habis disebut
meteroit.
B. Bumi Sebagai Planet
Bumi termasuk planet dalam (planet inferior) yang merupakan planet
ketiga setelah planet Merkurius dan planet Venus. Berdasarkan perbandingan
besarnya planet, Bumi termasuk kelompok planet minor/planet terestrial
(Merkurius, Venus, Bumi, Mars) yang ukuran dan massanya relatif kecil. Planet
Bumi merupakan satu-satunya planet yang dihuni oleh makhluk hidup. Seperti
planet lain dalam sistem Tata Surya, dari jauh Bumi tampak sebagai bola yang
melayang mengedari Matahari.
Bumi mempunyai atmosfer yang terdiri dari 78% N2, 21% O2 sedangkan
sisanya terdiri dari Argon 0,9%, Karbondioksida 0,03% dan gas-gas mulia
termasuk Ozon 0,07%. Permukaan Bumi sebagian besar tertutup air hingga 71%,
komposisi dalam bumi merupakan selubung yang sebelah luarnya terdiri dari
campuran Silisium dan Aluminium (Si Al), yang sebelah dalam terdiri dari
campuran Silisium dan Magnesium (Si Ma). Bagian inti lebih banyak
mengandung Nikel dan Ferum. Bumi hanya memiliki satu satelit yaitu Bulan
atau Luna. Di Bulan tidak terdapat atmosfer, tekanannya hanya 10 –9 atm.
Bumi disebut juga “ planet biru ” karena tampak berwarna biru apabila
dilihat dari luar angkasa. Planet bumi sangat unik dalam Tata Surya karena
terdapat air dalam tiga fasa (padat, cair, dan gas) sehingga memiliki lautan dan
kutub es serta terjadinya siklus hidrologi (di antaranya hujan) yang
berkesinambungan. Di bumi juga berlangsung proses geologis secara aktif, yaitu
terjadinya daur (siklus) geologi yang menyebabkan permukaan Bumi terus
mengalami perubahan dan peremajaan (rejufenation) sepanjang waktu
(Mulyo,A., 2004: 33).
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya.
Kira-kira 250 juta tahun yang lalu sebagian besar kerak benua di Bumi
merupakan satu massa daratan yang dikenal sebagai Pangea. Kemudian, kira-kira
dua ratus juta tahun yang lalu Pangea terpecah menjadi dua benua besar yaitu
Laurasia, yang sekarang terdiri dari Amerika Utara, Eropa, sebagian Asia Tengah
dan Asia Timur; dan Gondwana yang terdiri dari Amerika Selatan, Afrika India,
Australia dan bagian Asia lainnya. Bagian-bagian dan dua benua besar ini
kemudian terpecah-pecah, hanyut dan bertubrukan dengan bagian lain.
Jari - jari bumi 6.370 km. Panjang keliling khatulistiwa (garis ekuator)
40.000 km, berarti 40 kali panjang Pulau Jawa. Bumi merupakan salah satu
anggota tata surya (sistem matahari).
Permulaan terjadinya Bumi merupakan sebagian dari gumpalan gas dari
Matahari. Gumpalan gas yang besar tersebut selalu dalam keadaan berputar.
Dikarenakan sesuatu hal, terlepaslah sebagian gumpalan itu, walaupun seolah-
olah dicampakkan sangat jauh, tetapi gumpalan itu masih tetap berputar terus
menerus mengelilingi gumpalan besar (Matahari) tersebut.
Bumi dibandingkan dengan planet yang ada, merupakan planet yang
istimewa karena:
1. Jaraknya dengan matahari tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh sehingga
udara bumi tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
2. Terdapat cairan air di bumi (samudra dan lautan)
3. Bumi mempunyai atmosfer sehingga terdapat awan dan hujan.
4. Atmosfer bumi membuat perbedaan suhu antara siang dan malam. Tidak
terlalu ekstrem.
5. Atmosfer bumi mengandung oksigen sehingga terdapat kehidupan seperti
yang kita kenal sekarang.
6. Atmosfer bumi melindungi kehidupan dari kerusakan akibat sinar dan
partikel dari matahari yang dapat merusak bumi.
C. Struktur Bumi

Secara garis besar, lapisan yang membentuk planet bumi terbagi menjadi
beberapa bagian, yaitu Struktur luar dan Struktur dalam.
1. Struktur Luar Bumi

Struktur luar bumi yaitu atmosfer. Atmosfer merupakan bagian dari


planet ini contohnya udara dan seluruh yang ada di atas permukaan bumi.
Atmosfer juga memiliki beberapa lapisan dan setiap lapisan memiliki
ketebalan yang bervariasi. Atmosfer terbagi atas beberapa lapisan
diantaranya:
a. Troposfer
Troposfer adalah bagian paling bawah, atmosfer memiliki
ketinggian dari permukaan berkisar 9-17 km, di atas khatulistiwa lebih
tinggi dari pada di atas daerah kutub. Memiliki suhu 17-52 derajat
celcius. Troposfer memisahkan startosfer dengan mesosfer. Di dalam
troposfer terdapat tiga jenis awan yaitu:
1) Awan rendah (cumulus), yang tingginya antara 0 – 2 km
2) Awan pertengahan (alto cumulus lenticularis), tingginya antara 2 – 6
km
3) Awan tinggi (cirrus) yang tingginya antara 6 – 12 km.
Troposfer terbagi lagi ke dalam empat lapisan, yaitu :
1) Lapisan Udara Dasar
Tebal lapisan udara ini adalah 1 – 2 meter di atas permukaan
bumi. Keadaan di dalam lapisan udara ini tergantung dari keadaan
fisik muka bumi, dari jenis tanaman, ketinggian dari permukaan laut
dan lainnya. Keadaan udara dalam lapisan inilah yang disebut
sebagai iklim mikro, yang memperngaruhi kehidupan tanaman dan
juga jasad hidup di dalam tanah.
2) Lapisan Udara Bawah
Lapisan udara ini dinamakan juga lapisan-batasan planiter
(planetaire grenslag, planetary boundary layer). Tebal lapisan ini 1 –
2 km. Di sini berlangsung berbagai perubahan suhu udara dan juga
menentukan iklim.
3) Lapisan Udara Adveksi (Gerakan Mendatar)
Lapisan ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan
awan, yang tebalnya 2 – 8 km. Di dalam lapisan udara ini gerakan
mendatar lebih besar daripada gerakan tegak. Hawa panas dan dingin
yang beradu di sini mengakibatkan kondisi suhu yang berubah-ubah.
4) Lapisan Udara Tropopouse
Merupakan lapisan transisi antara lapisan troposfer dan
stratosfer terletak antara 8 – 12 km di atas permukaan laut (dpl). Pada
lapisan ini terdapat derajat panas yang paling rendah, yakni antara –
46 ℃ .sampai – 80℃ pada musim panas dan antara – 57℃ sampai –
83℃ pada musim dingin. Suhu yang sangat rendah pada tropopouse
inilah yang menyebabkan uap air tidak dapat menembus ke lapisan
atmosfer yang lebih tinggi, karena uap air segera mengalami
kondensasi sebelum mancapai tropopouse dan kemudian jatuh
kembali ke bumi dalam bentuk cair (hujan) dan padat (salju, hujan
es).
b. Stratosfer
Stratosfer adalah lapisan udara di antara 10— 60 km di atas
permukaan bumi; Stratosfer di atas troposfer; atau bisa diartikan juga
sebagai daerah atmosfer yang terletak antara tropopause dan stratopause,
di dalam daerah ini makin ke atas suhunya makin tinggi, sekitar -57
derajat celcius, ozon berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet.
Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian yaitu:
1) Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 – 35 km dpl, dengan suhu
udara – 50℃. sampai -55℃.
2) Lapisan udara panas; terletak antara 35 – 50 km dpl, dengan suhu –
50℃. sampai + 50℃.
3) Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50 – 80 km dpl,
dengan suhu antara +50℃. sampai -70℃.. karena pengaruh sinar
ultraviolet, pada ketinggian 30 km oksigen diubah menjadi ozon,
hingga kadarnya akan meningkat dari 5 menjadi 9 x 10-2 cc di
dalam 1 m3.
c. Mesosfer
Mesosfer adalah daerah atmosfer yang terletak antara stratopause
dan mesopause, pada umumnya di daerah ini makin ke atas, suhunya
makin naik, memiliki ketebalan antra 45-75 km selain itu juga memiliki
suhu lapisan berkisar dari -140 derajat celius, apabila terdapat suhu yang
rendah dan dingin dapat mengakibatkan muculnya awan noctilucent
yang terdiri dari kristal-kristal es.
d. Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81
km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi
pada lapisan ini yaitu sekitar 1982℃ . Perubahan ini terjadi karena serapan
radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga
membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang
dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan
ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses
pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan
panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada
lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian.
Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu:
1) Lapisan Udara E
Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan
ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga
lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat
memantulkan gelombang radio. Suu udara di sini berkisar – 70 ℃ .sampai
+50℃ .
2) Lapisan udara F
Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan
udara APPLETON.
3) Lapisan udara atom
Pada lapisan ini, benda-benda berada dalam lbentuk atom. Letaknya
lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari
matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200℃ . Fenomena aurora yang
dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi di lapisan ini.
e. Eksosfer
Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan ini,
kandungan gas-gas atmosfer sangat rendah. Batas antara ekosfer (yang pada
dasarnya juga adalah batas atmosfer) dengan angkasa luar tidak jelas. Daerah
yang masih termasuk ekosfer adalah daerah yang masih dapat dipengaruhi daya
gravitasi bumi. Garis imajiner yang membatasi ekosfer dengan angkasa luar
disebut magnetopause. Adanya refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh
partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga
disebut sebagai cahaya Zodiakal.
2. Struktur Dalam Bumi
Jika kita melihat dari struktur dalam bumi, maka kita menemukan 3
lapisan utama, yaitu kerak bumi (crush), selimut (mantle), dan inti core.
Dapat kita bayangkan seperti sebuah telur dengan dilapisi beberapa
pelindung untuk menjaga telur tersebut, hal ini sama dengan bentuk bumi
yang memiliki beberapa lapisan untuk menjaga serta melindungi bumi ini.

a. Kerak Bumi (Crush)


Kerak bumi merupakan lapisan kulit bumi paling luar (permukaan
bumi). Lapisan kerak bumi tebalnya mencapai 70 km dan tersusun atas
batuan-batuan basa dan masam. Kerak bumi terdiri dari dua jenis, yaitu
kerak benua dan kerak samudra. Kerak samudra. Seperti namanya, kerak
ini berada di bawah samudera. Kerak samud memilikira tebal antara 5–
11 kilometer. Kerak ini berumur lebih muda dibanding kerak benua.
Tidak ada kerak samudera yang berumur lebih tua dari 200 juta tahun.
Kepadatan kerak samudera mencapai 3.000 kg/m3 .
Kerak benua. Jika kita memperhatikan globe (bola dunia), kita akan
menemukan bahwa 71% permukaan Bumi tertutup oleh air dan sisanya
merupakan daratan. Kita dapat membagi daratan di Bumi menjadi 6
bagian yang disebut dengan benua. Benua itu adalah Eurasia (Eropa dan
Asia), Afrika, Amerika utara, Amerika selatan, Antartika, dan Australia.
Kerak benua berada di bawah benua dengan ketebalan kira-kira 30–55
kilometer. Kerak benua berumur lebih tua daripada kerak samudera.
Beberapa batuan di kerak benua berumur hingga 3,8 juta tahun. Kerak
benua memiliki kepadatan 2.700 kg/m3.
b. Selimut Bumi (Mantel)
Mantel merupakan lapisan Bumi yang paling tebal. Lapisan ini
memiliki sifat padat tetapi dapat mengalir saat diberi tekanan. Mantel
memiliki ketebalan 3.555 kilometer dan kepadatan 3.250–5.000 kg/m3 .
Suhu mantel mencapai 3.000°C. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi
bagian dalam bumi. Selimut bumi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu litosfer,
astenosfer, dan mesosfer.
c. Inti Bumi (Core) Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur
bumi. Lapisan inti dibedakan menjadi 2, yaitu lapisan inti luar (outer
core) dan inti dalam (inner core). Inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan
terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 °C. Inti dalam
merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km.
Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi (NiFe) yang suhunya mencapai
45000C.
SOAL
1. Benda langit yang membatasi antara planet dalam dan planet luar adalah…
a. Satelit
b. Meteoroid
c. Asteroid
d. Planet
2. Anggapan atau teori yang menyatakan bahwa bumi sebagai pusat peredaran,
dikemukakan oleh ….
a. Claudius ptolomeus
b. Nicolaus copernicus
c. Johanes keppler
d. Moulton
3. Sebuah komet memiliki ekor yang sangat panjang, ekor komet akan selalu ….
a. Di belakang karena merupakan gas
b. Di depan karena didorong energi matahari
c. Tidak menentu tergantung sifat gasnya
d. Menjauhi matahari karena didorong oleh energi matahari
4. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.
1) Tidak memancarkan cahaya sendiri
2) Memancarkan cahaya sendiri
3) Tidak memiliki orbit yang jelas
4) Mengorbit matahari
Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan ciri – ciri planet adalah ….
a. (1) dan (3)
b. (1) dan (4)
c. (2) dan (3)
d. (3) dan (4)
5. Jika ada meteoroid yang masuk ke dalam atmosfer bumi.maka,meteoroid tersebut
akan terbakar. Penyebab dari terbakarnya meteoroid tersebut karena...
a. Adanya sinar uv yang membuat meteoroid terbakar
b. Meteoroid memiliki temperatur yang tinggi sehingga mudah terbakar
c. Meteoroid di bakar oleh lapisan messosfer
d. Tergantung kecepatan meteoroid yang menyebabkan meteoroid terbakar
6. Atmosfer merupakan lapisan yang menyelubungi bumi. Atmosfer bermanfaat
untuk....
a. Melindungi bumi dari curah hujan tinggi
b. Menghalangi masuknya sinar UV
c. Menjadikan langit tampak cerah
d. Mengurangi penguapan di bumi
7. Perhatikan lapisan-lapisan pada atmosfer berikut!
1) Eksosfer
2) Mesosfer
3) Troposfer
4) Statosfer
5) Termosfer
Urutan lapisan atmosfer dari yang paling dekat dengan bumi adalah....
a. 1) - 2) - 4) - 5) - 3)
b. 3) - 4) - 2) - 1) - 5)
c. 3) - 4) - 2) - 5) - 1)
d. 4) - 5) - 2) - 1) - 3)
8. Bagian permukaan matahari yang kelihatan bintik-bintik disebabkan oleh awan
yang lebih panas yang muncul dari bagian matahari disebut dengan ....
a. Fotosfer
b. Granula
c. Kromosfer
d. Korona
9. Lapisan antara dari inti bumi tersusun oleh ……….
a. Besi
b. Kristal besi-nikel
c. Oksida sulfide
d. Silikon dan besi
10. Lapisan atmosfer yang mengandung butir-butir sulfat tertentu yang
memungkinkan terjadinya hujan terdapat pada ……..
a. Mesosfer
b. Stratosfer
c. Troposfer
d. Termosfer

Jawaban:
1. C
2. A
3. D
4. B
5. B
6. B
7. C
8. B
9. D
10. B
Daftar Pustaka

Asiyah, dkk. 2019. Ilmu Alamiah Dasar Dalam Perspektif Islam. Bengkulu : Vanda
Marcom.

Jasin, Maskoesori . 2012. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Raja GravindoPersada.

Mulyo, Agung. (2004). Pengantar Ilmu Kebumian. Bandung: CV Pustaka Setia.

Sri, Margaretta. 2006. Konsep Dasar Ipa. Bandung: Upi Press.

Sutamar, Mustafa. 2006. Buku Alam Semesta dan Kehancurannya. Jakarta :


Percetakan Offcet.

Tasmuji, dkk. 2018. Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar Ilmu Budaya Dasar.
Surabaya:UIN Sunan Ampel Press.

Widiastuti, Ni Luh Gede Karang. 2017. Ilmu Alamiah Dasar. Denpasar: Universitas
Dwijendra.

Anda mungkin juga menyukai