Anda di halaman 1dari 50

ASUHAN KEPERAWATAN ANTE NATAL CARE PADA Ny.

E
DENGAN DIAGNOSA MEDIS G1P0A0, HAMIL 42 MINGGU
POSFRM INFERTIL 12 TAHUN
DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Disusun oleh:
DESKY MUTIARA YISSA
(A01802415)

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK
2020/2021
PEDOMAN PEMBUATAN LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN MATERNITAS
GANGGUAN REPRODUKSI DAN ANTE NATAL CARE

Laporan Pendahuluan berisi :


I. KONSEP DASAR
A. Definisi / Pengertian
Kehamilan merupakan masa waktu kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak
lebih dari 300 hari (43 minggu) [ CITATION Sur10 \l 1057 ]. Kehamilan
adalah waktu transisi, yaitu masa antara kehidupan sebelum memiliki anak
yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak
itu lahir [ CITATION Rat17 \l 1057 ].
Kehamilan trimester III merupakan periode kehamilan bulan terakhir /
sepertiga masa kehamilan yang terakhir [ CITATION Sut12 \l 1057 ]. Trimester
III kehamilan dimulai pada minggu ke-27 sampai kehamilan cukup bulan
(38-40 minggu) [ CITATION Sut12 \l 1057 ]..
Perubahan ini sebagai suatu proses persiapan psikologis yang secara
normal sudah ada selama kehamilan dan mengalami puncaknya pada saat
bayi lahir [ CITATION Rat17 \l 1057 ].

B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :

a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu
nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona
pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak
cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di
tuba fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu.
[ CITATION Moc101 \l 1057 ].

C. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan
seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya
kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim
seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki
rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang
normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma.
Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin
istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling
berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di
seberang rahim.[CITATION Kus091 \l 1057 ] .
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi
lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma
bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong
dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya
pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika
perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat
sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan,
hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti
sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan
diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya.
Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.

D. Tanda dan Gejala


Menurut [ CITATION Han091 \l 1057 ], tanda dan gejala kehamilan adalah :
1. Tanda pasti kehamilan
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. Tidak
dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan
dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan
janin
2. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh peningkatan
hormon progesteron
c. Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I kehamilan
d. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar karena
pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang daktuli
dan alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam kaerna
deposit pigmen berlebihan. Terdapat colostrum bila kehamilan lebih
dari 12 minggu.
e. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu.
f. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
g. Perubahan organ-organ dalam pelvix :
1) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada perabaan
3) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan hormon
korionik gonadotropin (hCG) dalam urine. Dasarnya reaksi
antigen, antibody dengan hCG sebagai antigen.

3. Tanda kemungkinan kehamilan


a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi
pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut morning
sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh
hormon steroid
e. Sering kencing
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering ditemukan bila
berada ditempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, lalu
hilang setelah kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).
E. Pathways

Coitus

Ejakulasi (lepasnya cairan sperma ke dalam saluran


reproduksi wanita)

Sperma bergerak menuju tuba

Konsepsi Tidak terjadi

Fertilisas Tidak terjadi


i fertilisasi

Konsepsi dan
pertumbuhan zigot Endometrium runtuh

Implantasi di uterus
Menstruasi

Zigot (nidasi dalam rahim 5-7


hari)

Mencapai cavum uteri

Embrio (3-5 minggu)

Fetus ( >5 minggu)

(www.dokter.indo.net.id)
F. Pemeriksaan Diagnostik
Perubahan Pada Ibu Hamil
a. Perubahan fisiologis
1. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran
ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
2. Vagina
1) Elastisitas vagina bertambah
2) Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
3) Pembuluh darah  dinding vagina bertambah, hingga waran selaput
lendirnya berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
3. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
4. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal,
dan linea alba.
5. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli
puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae
melebar dan lebih tua warnannya.
7. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus
yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru
meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih
dalam. Sekitar 20-25%.
8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI. (Sarwono,2010:94-100)

b. Perubahan Psikologis Ibu Hamil


1. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi  peningkatan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh maka akan segera muncul  berbagai ketidaknyamanan
secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan
pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi
seperti berikut ini.
a. Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan
b. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil
dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali
memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya
c. Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang
meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan.
Pada wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan
suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur
dengan suami.
2. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan
kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan 
sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga
belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya
secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan
gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya sebagai
seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa
terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya
libido.
3. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran
bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal
yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan
ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala
terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu  merasa khawatir  atau
takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap membahayakan
bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan
bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga
saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang
tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi mereka laki – laki atau
perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama
unutk bayi mereka.
[ CITATION Mar10 \l 1057 ].

A. Ketidak Nyamanan dalam Kehamilan


Ketidaknyamanan merupakan suatu perasaan ataupun yang tidak menyenangkan bagi
kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil.
Ketidak Nyamanan Ibu Hamil Trimester I
Trimester I yaitu usia kehamilan 0-12 minggu (0-3 bulan). Pada trimester I ibu biasanya
mengeluhkan mual dan muntah, letih, pusing, sering kencing, meningkatnya
pengeluaran kotoran dari vagina, meningkatnya kerentaan emosional.
a. Mual dan muntah (morning sickness)
Sakit pagi, yang juga sering terjadi pada saat-saat lain sepanjang hari, dialami
oleh hamper semua wanita. Ia diakibatkan karena peningkatan hormone HCG dan
estrogen/progesterone, reaksi otot-otot halus, perubahan dalam metabolism
karbohidrat, keletihan dan mekanikal; kongesti, peradangan, pengembungan dari
pergeseran dan biasanya lenyap pada minggu ke-12 sampai ke-14 kehamilan.
Meskipun pada kebanyakan wanita, kondisi ini tidak memerlukanbanyak
intervensi kecuali modifikasi diet, pada sebagian wanita, ia mungkin memerlukan
obat anti muntah. Perawatan dirumah sait dan tetesan glukosa intravenous juga
diperlukan jika muntah sangat parah dan pasien tidak dapat menelan apapun dengan
mulut.
Dalam kasus muntah-muntah yang parah. Kehamilan kembar dankehamilan
geraham harus dikesampingkan dengan mengadakan USG.
Terjadinya mual dan muntah pada kehamilan dapat diatasi dengan:
a. Menghindari bau atau faktor-faktor penyebabnya.
b. Makan sedikit-sedikit tapi sering.
c. Pagi hari setelah bangun tidur, makanlah biscuit atau roti bakar sebelum bangkit
dari tempat tidur di pagi hari.
d. Duduk tegak setiap kali selesai makan.
e. Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras.
f. Memakan makanan kering dengan minum di antara waktu makan.
g. Minum cairan berkarbohidrat.
h. Bangun tidur secara perlahan-lahan dan jangan langsung bergerak.
i. Jangan menggosok gigi segera setelah makan.
j. Hindari minum the atau kopi berlebihan.
k. Hindari memakai pakaian yang ketat.
l. Batasi minum, sampai anda mulai nerasa tidak terlalu mual.
m. Bernafas di udara segar.
n. Tingkatkan konsumsi makanan yang dapat dicerna. Menghisap limau atau
permen, atau mencecap the hitam ringan kadang-kadang juga dapat membantu.

b. Keletihan
Keletihan terjadi pada ibu hamil disebabkan oleh berkurangnya makan/minum
dengan mulut, mual dan perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan,
kemampuan gerak usus yang mengarah keterhambatan waktu.
Pengosongan berkurang, tekanan uterus yang membesar terhadap usus besar,
dan udara yang tertelan, menimbulkan perasaan letih yang biasanya berkurang di
trimester kedua.
Terjadinya keletihan pada kehamilan dapat diatasi dengan:
a. Tidurlah selama kurang dari 8-10 jam pada malam hari dan beristirahatlah yang
cukup pada siang hari.
b. Jika bekerja, selama istirahat maka siang bersikaplah rileks beberapa menit dan
berbaringlah dengan kaki diangkat.
c. Jangan berdiri terlalu lama.
d. Menghindari memakan makanan yang menghasilkan gas.
e. Mengunyah makanan secara sempurna.
f. Senam secara terarur.
g. Mempertahankan kebiasaan buang air secara teratur.

c. Perasaan pusing
Perasaan pusing terjadi akibat tekanan darah turun selama
kehamilan dan gerakan-gerakan mendadak seperti berdiri terlalu
lama dan gerakan tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk
mungkin menimbulkan perasaan ngantuk dan tidak stabil.
Cara mengatasi:
a. Jangan berdiri terlalu lama.
b. Jika anda merasa pusing, berbaringlah dan angkatlah lutut anda.
c. Jangan berdiri tiba-tiba dari posisi duduk atau ketika anda sedang mandi. Jika
berbaring, pertama-tama miringlah ke samping sebelum benar-benar bangun.

d. Mengidam
Mengidama yang terjadi pada kehamilan terjadi karena berkaitan
dengan anemia akibat kekurangan zat besi dan bias merupakan
tradisi.Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada ibu hamil yang
mengidam di antaranya:
a. Ibu hamil tidak perlu dikhawatirkan selama diet atau asupan gizi terpantau.
b. Beri pengertian bahaya memakan makanan yang tidak benar.
c. Bahaslah rencana makanan yang dapat diterima mencakup gizi yang diperlukan
serta memuaskan rasa mengidam atau tradisi adat.
e. Sering kencing
Perasaan sering kencing disebabkan oleh rahim yang membesar menekan
kandung kemih dan menimbulkan dorongan untuk kencing.Berusahalah
membatasi minum di sore hari jika dorongan untuk kencing menggangu anda
pada malam hari.
Jika ada rasa sakit dan sensasis panas selama kencing,
berkonsultasilah dengan dokter.
4. Leukorea
Leukorea adalah sekresi vagina dalam jumlah besar, dengan
konsistensi kental atau cair yang dimulai pada trimester pertama. Sekresi ini
bersifat asam akibat pengubahan sejumlah besar glikogen pada sel epitel
vagina menjadi asam laktat oleh basil doderlein. Upaya untuk mengatasi
leukorea adalah dengan memperhatikan kebersihan tubuh pada area tersebut
dan mengganti panty berbahan katun dengan sering. Wanita seharusnya tidak
melakukan douch atau menggunakan semprot untuk menjaga kebersihan area
genetalia.
5. Meningkatnya kepekaan enosional
Selama kehamilan, orang mungkin mengalami perubahan mood yang cepat
dan perasaan marah. Ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya level
hormone tertentu. Keletihan, mual dan kecemasan berkenaan dengan
kehamilan. Anda mungkin lekas terganggu dan marah.
Cara mengatasi:
a. Makanlah makanan yang higienis dan berbagai buah segar dan sayuran.
b. Hindari makanan dan minuman yang dapat membahayajan bayi anda.
c. Sikatlah gigi anda sekurangnya dua kali sehri. Perdarahan kecil dari gusi
kadang-kadang terjadi selama kehamilan. Gunakan sikat gigi yang halus
dan makanlah bua citrus segar banyak-banyak.
d. Beristirahatlah sekurang-kurangnya dua jam pada siang hari dan tidurlah
selama 8 jam pada malam hari.
e. Hindari kerja atau olahraga keras.
f. Hubungan seks dapat dilakukan seperti biasa kecuali dalam kasus ada rasa
sakit diperut, perdarahan vagina atau keguguran di masa lalu.
g. Perjalanan yang tenang dalam jarak yang masih wajar tidak akan
membahayakan kehamilan.
h. Jangan merokok ini membahayakan pertumbuhan bayi. Merokok pasif
juga membahayakan.
i. Hindari minuman beralkohol.
j. Hindari gerakan-gerakan kejut dan perjalanan panjang.
k. Sinar-X berbahaya bagi janin yang sedang tumbuh, khususnya pada
trimester pertama dan kedua.
l. Jangan berobat tanpa konsultasi dengan dokter.
6. Nyeri ulu hati
Nyeri ulu hati dapat mulai dari awal kehamilan dan sering menjadi lebih hebat
sejalan dengan kemajuan kehamilan. Nyeri ulu hati disebabkan oleh dua hal-
refluks (mengalir ke atas) asam lambung ke dalam esophagus dan perubahan
hormonal kehamilan. Selama kehamilan, tubuh menghasilkan hormone yang
dapat merilekskan otot-otot involunter, dimana otot tersebut normalnya
mencegah asam lambung untuk mengalir kembali ke dalam esophagus dan
perubahan hormonal kehamilan. Karena otot-otot tersebut tidak melakukan
fungsi sebagimana biasanya, maka anda mengalami nyeri ulu hati. Anda
munkin akan mengalami nyeri ulu hati selama trimester ketiga terutama.
Ketika rahim yang membesar menekan lambung dan sebagian usus. Hal ini
dapat menyebabkan isi lambung masuk kembali ke dalam esophagus.
Antasida dapat sangat mengurangi perih. Ikuti instruksi pemberi asuhan
kesehatan atau petunjuk yang terdapat dalam kemasan yang berhubungan
dengan kehamilan. Jangan mengabaikannya dan meminumnya terlalu banyak
dalam upaya untuk mendapatkan kesembuhan.

Selain meminum antasida cobalah saran-saran berikut:


Makan makanan dalam jumlah yang lebih kecil dengan sering. Hindari
minuman berkarbonasi. Jangan makan makanan yang anda ketahui
menyebabkan nyeri ulu hati, seperti makan manis gurih. Hindari makan
sebelum waktu tidur. Ketika berbaring, tinggikan kepala dan bahu.
7. Depresi saat hamil
Gejala umum yang sering kali terjadi dari depresi adalah perasaan murung,
gangguan tidur, perasaan yang hampa dan kosong yang pada akhirnya member
pengaruh pada perubahan pola makan (bias menjadi lebih rakus atau
sebaliknya),. Keletihan yang tidak normal dan hilangya gairah kerja pun
menjadi bagian dari yang dirasakan oleh si wanita yang depresi pada saat
kehamilannya.
Depresi biasanya terjadi kearena beragam alasan, antara lain:
Rasa cemas yang berlebihan pada kesehatan pribadi (mungkin
trauma karena pernah mempunyai sejarah kesehatan yang buruk di
masa lalu atau kesehatan bayi). Stress karena kondisi sosial dan
ekonomi.Mengalami komplikasi kehamilan. Pasangan yang
kurang member perhatian.
8. Guratan pada kulit tubuh
Terjadi karena kulit menjadi renggang (akibat berat badan yang naik terlalu
cepat). Guratan yang dimaksud berwarna kemerahan atau merah muda kerap
dialami oleh wanita hamil yang terkadang bias menimbulkan rasa gatal pada
perut, dada atau pinggang.
Mengurangi guratan bias dilakukan dengan menjaga badan selama kehamilan
agar tidak naik terlalu besar dalam tempo sangat cepat. Guratan ini akan hilang
dengan sendirinya setelah beberapa bulan melahirkan. Guratan-guratan itu
nantinya (setelah melahirkan) hanyalah garis yang sedikit mengkilap.

1. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester II


Trimester kedua adalah usia kehamilan minggu ke-13 sampai ke-28. Trimester kedua
mungkin merupakan periode yang paling nyaman dari kehamilan. Ketidaknyamanan
yang biasa dirasakan dalam kehamilan dini menjadi tidak terlalu mengganggu lagi
dan memperoleh kembali nafsu makan dan kekuatan.
1. Gangguan Mayor/Minor
a. Sembelit
Buang air besar melambat karena pengaruh hormone progesterone dan BAB
menjadi keras dan tidak sering. Kebiasaan buang air besar mungkin akan
mengalami perubahan selama kehamilan. Banyak wanita yang mengalami
sembelit, sering disertai dengan kebiasaan buang air besar tak teratur dan
wasir. Masalah ini biasanya merupakan akibat dari perlambatan dalam gerakan
makanan melalui sistem gastrointestinal dan perlambatan pencernaan zat besi
sebagai suplemen atau yang terdapat dalam vitamin pralahir.
Cara mengatasi: Minumlah banyak cairan, makanlah selada segar, sereal dan
berolahragalah secara teratur. Biji pyllium yang dikupas pada malam hari
dengan secangkir air hangat atau susu dapat membantu. Obat pencahar yang
lebih keras harus dihindari.
b. Wasir
Tekanan terus-menerus dari kepala bayi menyebabkan pembuluh darah
disekitar lubang anus membesar dan membengkak. Ketegangan lebih lanjut
untuk mengevakuasi BAB yang keras dan a lot meningkatkan pengisian perut
ini. Rasa sakit, gatal dan kadang-kadang perdarahan mungkin terjadi saat
mengeluarkan feses.
Untuk mencegah hal ini, hindari sembelit dan berdiri terlalu lama. Obat salap
(urap) dapat digunakan untuk mengobati gatal dan kesakitan
tersebut.Menghilangkan rasa tak nyaman akibat wasir, antara lain:
a. Istirahat sedikitnya 1 jam setiap hari dengan tungkai dan pinggul
ditinggikan.
b. Berbaringlah dengan tungkai ditinggikan dan lutut dibengkokkan (posisi
sim), jika anda tidur pada malam hari.
c. Makanlah makanan yang berserat dalam jumlah yang cukup dan minum
banyak cairan.
d. Lakukan mandi hangat untuk menghilangkannya.
e. (Obat supositoria ), pelunak feses dapat mencegah pembentukan feses
yang keras, yang dapat merusak jaringan yang sangat halus.
f. Pada saat bekrja, cobalah untuk mengatur waktu seriap hari untuk melepas
sepatu dan meninggikan kaki.
g. Pasang kantung es atau kola kapas yang direndam dalam larutan alcohol
pada daerah yang terkena.
h. Jangan duduk untuk waktu yang lama.
c. Varises
Varises juga disebut varikositis atau vena varicose, adalah pelebaran
pembuluh darah yang dipenuhi oleh darah. Tampaknya terdapat faktor
predisposisi keturunan terhadap varises yang dapat menjadi lebih buruk
selama kehamilan. Masalah dengan varises biasanya terjadi pada tungkai
tetapi juga mungkin tampak pada jalan lahir dan dalam vulva. Tekanan dari
rahim dan perubahan dalam aliran darah selama kehamilan dapat membuat
varises makin memburuk. Varises pada tungkai dan varises pada rectum dapat
menyebabkan nyeri dan rasa tak nyaman. Gejalanya bervariasi, sebagian
wanita varises hanya berupa noda atau bercak ungu kebiruan pada tungkai
yang menyebabkan rasa tak nyaman kecil. Pada beberapa wanita varises
tampak sebagai benjolan yang mengharuskannya ditinggikan sore hari atau
diperlukan tindakan lainnya. Hindari pakaian yang ketat dan berdiri dengan
waktu yang lama.Cara mengatasi dan pencegahan varises selama kehamilan:
a. Memperbaiki sirkulasi pada tungkai melalui olahraga atau perubahan
posisi.
b. Berjalan –jalan jika memungkinkan dan lakukan gerakan memutar-mutar
pergelangan kaki.
c. Berduduk-duduk atau bergoyang-goyang di kursi goyang pun juga
membantu.
d. Berbaringlah miring kek kiri untuk meningkatkan aliran darah.
e. Tinggikan pinggang dan tungkai ketika istirahat atau berbaring.
f. Jagalah penambahan berat badan selama kehamilan dengan batasan normal
(antara 12,5-17,5 kg untuk wanita dengan berat badan normal).
g. Banyak wanita menggunakan kaos kaki dengan kompresi bertingkat atau
penyangga.
h. Kenakan celana dalam yang longgar,
i. Gunakan sepatu yang datar.
j. Jangan silangkan tungkai pada lutut.
k. Jangan berdiri untuk waktu yang lama atau jinjitkan telapak kaki dengan
perlahan setiap beberapa menit.
e. Gusi berdarah
Gusi berdarah lunak dan lebih rentan terhadap cedera. Menggosokgigi dapat
menimbulkan cedera dan mengeluarkan darah.
Untuk menghindari ini, gunakan sikat yang lembut dan secara rutin
pijatlah dengan lembut gusi anda.
f. Sariawan
Ada peningkatan peluang untuk terserang sariawan vagina. Kondisi yang
dicirikan oleh keluarnya kotoran berdarah pekat dan gatal-gatal di daerah
vagina, dalam beberapa kasus iritasi dapat terasa sakit.Hindari sabun dan
pakaian dalam dari nilon dan jagalah agar daerah itu tetap kering. Dokter akan
menasihati pengobatan tertentu. Ikuti petunjuk pemakaiannya dengan cermat
untuk menghindari infeksi, karena bayi yang melewati lintasan yang terinfeksi
dapat menyebabkan sariawan dan berakhir dengan perdarahan.
g. Sulit tidur (insomnia)
Wanita hamil, bagaimanapun memiliki tambahan alasan fisik
sebagai penyebab insomnia. Hal ini meliputi ketidaknyamanan akibat uterus
yang membesar, ketidaknyamanan lain selama kehamilan, dan pergerakan
janin, terutama jika janin tersebut aktif. Penanganan insomnia melalui
pengaturan waktu bias efektif bias tidak.
Bagi kebanyakan wanita setidaknya terdapat beberapa hal yangdapat
dilakukan:
a. Mandi air hangat.
b. Minum air hangat (susu, the tanpa kafein dicampur susu) sebelum tidur.
c. Lakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum tidur.
d. Ambil posisi relaksasi.
e. Gunakan teknik relaksasi progresif.
h. Berkeringat
Sebagian wanita merasa panas dan berkeringat dan mungkin
banyak mengeluarkan keringat hanya karena gerakan fisik ringan.
Hal ini diakibatkan karena kelenjar apokrin perubahan hormonal,
aktivitas kelenjar eccerine yang meningkat, aktivitas kelenjar tiroid
yang meningkat, berat badan, dan kegiatan metabolic yang
meningkat; keringat pada telapak tangan karena aktivitas hormone
adrekortisol dan kelenjar sebasea.
Seringnya berkeringat pada kehamilan dapat diatasi dengan:
a. Pakaian longgar dan titpis.
b. Banyak minum.
c. Mandi secara teratur.
i. Anemia
Adalah kondisi ketika konsentrasi pigmen hemoglobin turun dalam darah.
Ptotein ini membawa oksigen persyaratan vital untuk melanjutkan kehidupan
dan untuk kesejahteraan orang. Level normal berkisar antara 12-15 gm/ml
darah. Kurang dari 19 gm menjadikan seseorang anemia. Dalam anemia
ringan, orang mudah lelah, tampak pucat dan sulit bernapas terjadi bahkan
dalam aktivitas ringan. Meningkatnya kerentanan terhadap injeksi, bayi yang
lebih kecil dari normal, kelahiran premature atau kelahiran yang sulit.
Untuk mengobati dan mencegah anemia, makanlah makanan bergizi dan sehat
dengan banyak sayuran berdaun, kacang-kacangan, daging merah, dan
sebagainya, karena kekurangan zat besi merupakan penyebab paling umum
anemia dan makanan ini kaya akan zat besi. Minumlah tablet besi dan kalsium
sebagmaina diresepkan oleh dokter secara teratur.
2. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester III
Kehamilan pada trimester 3 adalah usia kehamilan dari mingu ke-25 sampai minggu
ke-40. Pada usia kehamilan ini ada kegembiraan dan kegairahan ketika terfikir oleh
kita bahwa akhirnya kita akan dapat memegang bayi anda, meskipun diwarnai sedikit
ketakutan dan kekhawaturan berkenaan dengan persalinan dan kelahiran anak.
Ketidaknyamanan, akibat ukuran bayi yang sedang tumbuh, mungkin sedikit
menggangu.
Beberapa perubahan lain:
1. Hiverpentilasi dan sesak nafas (Nospatologis)
Ketika rahim membesar dan membesar dan menempati makin banyak rongga
perut, organ-organ lain terdesak dan terdorong ke atas. Ini menyebabkan orang
sulit bernapas ketika mengeluarkan tenaga sedikit saja. Menjelang akhir, ketika
kepala bayi mulai masuk ke panggul, ini mulai reda.
Peningkatan jumlah progesterone selama kehamilan diduga mempengaruhi
langsung pusat pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan
meningkatkan kadar oksigen. Peningkatan kadar oksigen dapat menguntungkan
janin. Penningkatan aktivitas metabolic yang terjadi selama kehamilan
meningkatkan peningkatan kadar karbondioksida. Wanita dapat mengalami efek
progesterone ini pada awal trimester ke dua.
Sesak nafas merupakan ketidaknyamanan terbesar yang dialami selama periode
ini, uterus telah mengalami pembesaran hingga mengalami elevasi kurang lebih 4
cm selama kehamilan. Meski mengalami diameter transversal pada rangka iga, hal
ini tidak cukup untuk mengompensasi elevasi diafragma sehingga terjadi
penurunan kapasitas residu fungsional dan volume udara residual. Hal ini
ditambah tekanan pada diafragma, menurunkan perasaan atau kesadaran tentang
kesulitan bernapas atau sesak naps. Banyak wanita cenderung merespons hal ini
dengan cara melakukan hiperventilasi.
Cara-cara penanganan dapat dilakukan seperti berikut:
a. Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut.
b. Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepatan dan kedalaman
pernapasannya pada kisaran normal saat ia menyadari ia sedang mengalami
hiperventilasi.
c. Mengajarkan wanita cara meredakan sesak napas sebagai faktor penyebab,
2. Pusing dan mengantuk
Tekanan darah yang rendah dan perut yang membesar dapat membuat anda
merasa pusing dan mengantuk menjelang akhir kehamilan. Pelan-pelan ketika
bangun dari posisi berbaring, mula-mula dengan miring ke samping, kemudian
duduk dan akhirnya bangun. Banyak-banyaklah minum air dan jangan berdiri
terlalu lama.
3. Sering kencing dan kebocoran air kencing
Rahim yang tumbuh membesar menekan kandung kemih. Untuk menghindari
bangun malam hari, batasi minum menjelang berangkat tidur. Saat batuk, tertawa
dan bersin, kadang-kadang keluar air kencing sedikit.
Untuk menghindari hai ini, lakukan latihan panggul dengan teratur, hindari
sembelit dan sering-sering kosongkan kandung kemih.
4. Kaki dan jari bengkak
Menjelang sore, mungkin terdapat bengkak di sekitar pergelangan kaki yang
hilang saat istirahat malam. Jari-jari mungkin bengkak dan kebas di pagi hari.
Makin siang, jari-jari kembali normal. Mengangkat tangan dan pelan-pelan
melemaskan dan meluruskan jari-jari dapat membantu mangatasi hal ini. Jika
terjadi bengkak besar yang tidak hilang setelah istirahat malam, periksakan ke
dokter.
5. Dyspepsia
Dyspepsia atau ras panas dalam perut mungkin disebabkan oleh organ-organ perut
yang mengalami kram dan muntahab kandungan makanan berasam ke dalam
bagian atap pipa makanan. Ini menimbulkan rasa sakit dan sensasi panas perut
atas, di pusat dada dan di bawah iga.
Untuk mencegah hal ini, hindari makanan gorengan dan mengandung merica.
Jangan biarkan perut kosong selama lebih dari 3 jam. Sebagai ganti makanan
besar, makanlah sedikit-sedikit tapi sering. Minum susu hangat sebelum tidur dan
bantal tambahan pada malam hari dapat membantu. Jika diperlukan, gel antacid
dapat digunakan sebagaimana di sarankan oleh dokter.
6. Kram
Kontraksi otot yang terasa sakit, biasanya betis, yang dipicu oleh rengangan yang
dapat terjadi sesekali. Pijatlah bagian betis yang kram tersebut begitu terasa sakit
hilang dan berjalanlah untuk melancarkan aliran darah. Minumlah suplemen
kalsium dengan teratur.
7. Ruam
Pada musim panas akibat keringat yang berlebihan, ruam muncul lembab dan
merah muncul di lipatan-lipatan kulit, biasanya di bawah payudara. Jika
diabaikan, daerah ini dapat terinfeksi, gatal dan sakit yang memerlukan
penggunaan krim dan salpe tertentu.

2) Komplikasi Kehamilan
1. Komplikasi kehamilan pada Trimester I
a. Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar
dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada
pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala–gejala
ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan
berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada
60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara seribu
kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG
dalam serum. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan
ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung
sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan
umum menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.
Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya
penyakit.
Mual muntah dapat diatasi dengan:

1. Makan sedikit tapi sering


2. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada
makanan padat.
4. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya
makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah
pada waktu berikutnya.
5. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama
sayuran serta makanan lain.
6. Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual
7. Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
8. Istirahat cukup
9. Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang
dapat memicu rasa mual
Komplikasi jika seseorang itu muntah terus menerus adalah perdarahan pada
retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita
muntah.
b. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada
masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan
kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Macam–macam perdarahan pervaginamyaitu:
1. Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum
kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum
mampu hidup diluar kandungan.
Macam-macamabortusyaitu:
 Abortus Imminens
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus
pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil konsepsi masih didalam
uetrus dan tanpa adanya dilatasi serviks
 Abortus Insipiens 
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang
meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. Rasa mules
labih sering dan kuat, perdarahan bertambah
 Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa teringgal
didalam serviks. Pada pemeriksaan vaginam, kanalis servikalis
terbuka dan jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-
kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
 Abortus komplit
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah keluar,
ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus
sudah mulai mengecil.
 Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap
berada dalamrahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih.
Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga
fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan
dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan
antibiotika.

2. Kehamilan Mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa
janindan ditemukan jaringan seperti buah anggur.  Secara makroskopik
mola hidatidosa mudah dikela yaitu berupa gelembung-gelembung
putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi
dari beberapa mm sampai 1-2 cm.
3. Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi berimplantasi
dan tumbuh diluar cavum uteri. Pada keadaan ini besar kemungkinan
terjadi keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila
kehamilan ektopik terganggu. Nyeri merupakan keluhan utama pada
kehamilan ektopik terganggu. Pada rubtur tuba, nyeri perut bagian
bawah terjadi terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai dengan
perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan dan masuk dalam
keadaan syok.

2. Komplikasi pada Trimester ke II


a. Hiperemesis Gravidium
Yaitu mual dan muntah secara berlebihan. Pada umumnya, gejala mual
dan muntah sudah berangsur reda saat kehamilan memasuki trimester 2.
Namun, ketika hal ini masih terjadi, berarti ibu hamil mengalami
komplikasi kehamilan. Hiperemesis gravidium pada trimester 2 dapat
meningkatkan risiko keracunan kehamilan (preeklamsia). Selain itu juga
rentan mengalami gangguan berupa plasenta yang lepas dari dinding
rahim. Jika komplikasi ini terjadi, ibu hamil harus menjalani perawatan
medis untuk mengurangi rasa mual dan muntah.
b. Gingivitis
Komplikasi kehamilan pada trimester 2 lainnya adalah gingivitis atau
radang gusi. Kelainan ini dapat terjadi pada ibu hamil disebabkan karena
kadar hormon progesteron yang mengalami peningkatan. Dalam
keadaan ini, gusi menjadi lebih sensitif ketika terkontaminasi bakteri.
Selain gusi yang lebih sensitif, perdarahan juga akan terjadi, terutama
jika rongga mulut mendapat suplai darah yang lebih banyak.
c. Diabetes Gestasional
Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya adalah ibu
sering lapar, haus, sering buang air kecil, tetapi berat badan cenderung
menurun. Bila menemui tanda-tanda itu, segera periksa kadar gula dalam
darah. Pandangan kabur dan gatal-gatal juga menjadi salah satu
tandanya.
d. Tekanan Darah Tinggi
Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah. Sebenarnya, hal
ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk memberikan oksigen
pada janin. Namun, kelainan ini wajib diwaspadai agar tidak terjadi
secara berlarut-larut.

Gejala dan tanda yang Gejala dan tanda yang Diagnosis kemungkinan
selalu ada kadang-kadang ada
Tekana diastolik ≥ 90 Hipertensi kronik
mmHg pada kehamilan <
20 minggu
Tekana diastolik 90-110 Hipertensi kronik dengan
mmHg pada kehamilan < superimposed pre-eklamsia
20 minggu ringan
Protein urin < ++
Tekana diastolik 90-110 Hipertensi dalam
mmHg (2 ppengukuran kehamilan
berjarak 4 jam) pada
kehamilan > 20 minggu
Proteinurin -
Tekana diastolik 90-110 Pre-eklamsi ringan
mmHg (2 ppengukuran
berjarak 4 jam) pada
kehamilan > 20 minggu
Proteinurin ++
Tekana diastolok ≥ 110 Nyeri kepala (tidak hilang Pre-eklamsi berat
mmhg pada kehamilan > dengan analgesik biasa)
20 minggu Penglihatan kabur
Proteinurin ≥ +++ Oliguria (< 400ml/24 jam)
Nyeri abdomen atas
(epigastrium)
Edema paru
Kejang Koma Eklamsia
Tekanan diastolik ≥ 90 Sama seperti pre-eklamsi
mmHg pada kehamilan > berat
20 minggu
Proteinurin ≥ ++

3. Komplikasi kehamilan pada trimester III


a. Plasenta Previa
Komplikasi kehamilan ini dapat terjadi pada ibu hamil di trimester ketiga.
Plasenta previa adalah posisi plasenta yang menghalangi jalan lahir. Bila ini
terjadi, ibu hamil akan mengalami perdarahan. Perdarahan tersebut ada yang
terjadi secara perlahan-lahan, ada juga yang secara tiba-tiba. Karena itu, ibu
hamil bisa langsung shock dan lemas.
b. Sakit Kepala Hebat
Umumnya, ibu hamil biasa mengalami sakit kepala. Rasa sakit itu terjadi
karena ibu hamil terlalu lelah dan kurang istirahat. Biasanya, sakit kepala
tersebut hilang dengan sendirinya setelah beristirahat. Namun, ada kelainan
yang dapat terjadi pada ibu hamil di trimeseter ketiga, berupa sakit kepala
yang sangat hebat. Rasa sakit ini tidak hilang meskipun ibu hamil telah
beristirahat. Gejala ini adalah tanda preeklamsia.
c. Anggota Tubuh Bengkak
Komplikasi kehamilan pada trimester 3 yang mungkin terjadi adalah
bengkaknya anggota tubuh. Sama seperti sakit kepala, tubuh bengkak juga
biasa terjadi pada ibu hamil. Namun, waspadalah jika pembengkakan
tersebut tidak hilang setelah beristirahat. Pembengkakan atau dalam bahasa
medisnya disebut edema, adalah penimbunan cairan yang berlebihan di
dalam tubuh. Pembengkakan pada wajah dan tangan yang tak hilang-hilang
inilah yang menunjukkan tanda-tanda serius bahwa ibu hamil mungkin
terkena gagal jantung atau anemia.
d. Ketuban Pecah
Ketuban yang pecah sebelum waktunya, dapat terjadi pada ibu yang sedang
hamil tua. Kelainan ini ditandai dengan keluarnya cairan pervaginam.
Pecahnya ketuban dapat disertai dengan keluarnya anggota tubuh janin,
seperti tangan, kaki, atau plasenta. Ibu hamil yang belum cukup bulan untuk
melahirkan, bila mengalami kejadian ini, harus segera pergi ke rumah sakit.
Terlebih, cairan ketuban sangat penting dalam proses persalinan. Ketuban
yang pecah sebelum waktunya, disebabkan karena berbagai hal. Pertama,
karena selaput ketuban kurang kuat. Kedua, adanya infeksi dari mulut rahim
atau vagina.

[CITATION Mar101 \l 1057 ].

II.KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian pada ibu hamil dilakukan pada pertemuan awal atau
saat pemeriksaan pertama kali dan dilanjutkan setiap pemeriksaan
terhadap ibu dan janin untuk mengetahui kesehatan dan perkembangan ibu
dan janin dengan pengkajian meliputi [CITATION Sut17 \l 1057 ].
Berikut merupakan pengkajian menurut [ CITATION Asp17 \l 1057 ] ,
yaitu dalam mengkaji aktivitas istirahat tekanan darah agak lebih rendah dari
pada normal (8-12 minggu), kembali pada tingkat prakehamilan selama
setengah kehamilan terakhir, denyut nadi dapat meningkat, murmur
sistolik pendek dapat terjadi berhubungan dengan peningkatan volume,
episodesinkope, varises dan sedikit edema ekstremitas bawah atau mungkin
ada trauma pada trimester akhir.
Gangguan lainnya adalah kesulitan dalam mengatur posisi tidur.
mendekati saat melahirkan ibu hamil akan sulit mengatur posisi tidur,
gangguan ini dapat disebabkan karena semakin besar kehamilan sehingga
diafragma akan tertekan ke atas dan mengganggu pernafasan.
Pada ibu hamil disarankan untuk tidur dengan posisi miring kiri atau posisi
yang membuat nyaman ibu hamil [ CITATION Suk17 \l 1057 ].
Pada trimester tiga jumlah gangguan tidur ini lebih tinggi, karena
adanya ketidaknyamanan seperti nyeri pinggang, banyak buang air kecil,
dan spontan bangun dari tidur [ CITATION Isd13 \l 1057 ]. Gerakan janin, nyeri
ulu hati (hurtburn), kram pada tungkai, kelelahan dan kesulitan memulai
tidur atau sulit tidur sampai pagi (Grace et al, 2004) dalam [ CITATION
Isd13 \l 1057 ]. Pengkajian pada integritas ego menunjukkan perubahan
persepsi diri, eliminasi dapat mengalami perubahan pada
konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi perkemihan, urinalis:
peningkatan berat jenis dan hemoroid [CITATION Asp171 \l 1057 ].
Pengkajian makanan/cairan yang dikonsumsi ibu dapat membuat
mual dan muntah, terutama trimester pertama: nyeri ulu hati umum
terjadi, penambahan berat badan: trimester kedua 11-12 kg, membran mukosa
kering, hipertrofi jaringan gusi dapat terjadi dan mudah berdarah,
hemoglobin dan hematokrit rendah mungkin ditemui anemia fisiologis dan
sedikit glikosuria mungkin ada [CITATION Asp172 \l 1057 ].
Nyeri/ketidaknyamanan saat pengkajian pada kram kaki, nyeri
tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi braxto hicks terlihat setelah
26 minggu, nyeri punggung[CITATION Asp173 \l 1057 ]. Pengkajian dalam
pernafasan seperti hidung tersumbat: mukosa lebih merah dari pada
normal dan frekuensi pernapasan dapat meningkat relatif terhadap
ukuran/tinggi uterus, pernafasan torakal.[CITATION Asp174 \l 1057 ].
Keamanan dengan suhu 36,1 –37,5 ℃, DJJ terdengar dengan dopnoe (mulai
10-12 minggu) atau fetoskop(17-20 minggu), gerakan janin terasa pada
pemeriksaan setelah 20 minggu, quickening (sensasi gerakan pada abdomen)
diantara 16-20 minggu dan Ballottement ada pada bulan ke 4 dan ke 5.
Seksualitas pada ibu hamil dapat terjadi amenorhoe, perubahan
respon/aktivitas seksual, leukorea mungkin ada, peningkatan progresif pada
ukuran uterus misal TFU, pada umbilikus 20-22 minggu, perubahan
payudara: pembesaran jaringan adipose, peningkatan vaskularitas, lunak
bila di palpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan areola,
perubahan pigmentasi: Cloasma gravidarum, linea nigra, palmar eritema,
spidernevi, striae gravidarum dan tanda-tanda goodell, hegar, chadwick
positif [ CITATION Asp17 \l 1057 ].
Pengkajian Interaksi sosial ibu merasa bingung/meragukan perubahan
peran yang diantisipasi, tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat
mundur dengan stressor kehamilan dan respon anggota keluarga lain dapat
bervariasi dari positif dan mendukung sampai disfungsional [ CITATION
Asp17 \l 1057 ].
Pemeriksaan fisik saat Inspeksi terlihat bahwa keadaan umum
termasuk postur tubuh, status nutrisi, TB, BB, dan vital sign, muka:
cloasma gravidarum, konjungtiva, edema pada muka, keadaan gigi dan
lidah, leher: pembendungan vena di leher, penyakit jantung, kelenjar gondok,
kelenjar limfa membengkak, dada: bentuk payudara, adanya colostrum,
pigmentasi puting susu (papila mammae), abdomen: pembesaran perut,
simetris/tidak, pigmentasi, kontaksi rahim, bekas luka, vulva: keadaan
perineum, varises, tanda chadwick,luor albus dan ektremitas: edema, luka
cicatrix, varises.[CITATION Asp175 \l 1057 ].
Palpasi
Leopold I: menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus kepala
(kepala/bokong);
- Leopold II: menentukan letak punggung janin, pada letak lintang, tentukan
dimana kepala janin;
- Leopold III: menentukan bagian terbawah janin apakah sudah masuk PAP
atau masih goyang;
- Leopold IV: menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah masuk
PAP [CITATION Asp176 \l 1057 ]

Auskultasi dengan stetoskop monoral (stetoskop obstetric) untuk


mendengarkan DJJ, yang dapat didengarkan dari ibu: bising rahim, bising
aorta, peristaltik usus.DJJ dapat didengar pada bulan ke 4-5, bising tali
pusat, gerakan dan tendangan janin [ CITATION Asp177 \l 1057 ].

B. Diagnosa Keperawatan
Menurut [CITATION Asp178 \l 1057 ] menyatakan bahwa diagnosa
dengan kehamilan normal adalah pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
pergeseran diafragma karena pembesaran uterus ditandai dengan
keluhan- keluhan sesak nafas, dispnea, perubahan kedalaman
pernapasan.
Kelelahan berhubungan dengan kehamilan, nyeri akut berhubungan
dengan perubahan pada mekanik tubuh, ketidakseimbangan elektrolit
ditandai dengan melaporkan pada punggung, kram kaki, nyeri ulu
hati[ CITATION Asp178 \l 1057 ].
Kurang pengetahuan mengenai proses kehamilan berhubungan dengan
kurang pemahaman terhadap sumber-sumber informasi ditandai dengan
meminta informasi, pernyataan masalah atau konsep yang salah.
Adapun diagnosa keperawatan menurut [ CITATION PPN17 \l 1057 ]
menyatakan bahwa diagnosa dengan kehamilan normal adalah
konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat,
ketidakcukupan asupan cairan.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan,
kurang kontrol tidur ditandai dengan mengeluh sulit tidur, mengeluh sering
terjaga, mengeluh tidak puas tidur, mengeluh pola tidur berubah, mengeluh
istirahat tidak cukup, mengeluh kemampuan beraktivitas
menurun[ CITATION PPN17 \l 1057 ].
Keletihan berhubungan dengan gangguan tidur, kondisi fisiologis,
(mis. penyakit kronis, penyakit terminal, anemia, malnutrisi kehamilan)
ditandai dengan mengeluh lelah, merasa energi tidak pulih walaupun
telah tidur, tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin, tampak lesu
[ CITATION PPN17 \l 1057 ].

C. Intervensi Keperawatan
Perencanaan keperawatan menurut [CITATION Asp179 \l 1057 ].
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pergeseran diafragma
karena pembesaran uterus,
tujuan: diharapkan pola nafas efektif dan ventilasi adekuat.
Kriteria Hasil: klien menunjukkan pola napas adekuat, klien
menunjukkan kedalaman inspirasi dan kemudahan bernapas, tidak ada
penggunaan obat bantu pernapasan, tidak ada bunyi napas tambahan,
irama napas, frekuensi napas dalam batas normal.
Perencanaan keperawatan : pantau kecepatan, irama, dan kedalaman
respirasi, atur posisi klien semi fowler untuk memaksimalkan ventilasi,
informasi kepada klien/keluarga bahwa tidak boleh merokok di dekat
klien, instrusikan klien/keluarga untuk memberitahu dokter, perawat atau
bidan pada saat terjadi pola napas tidak efektif.
Perencanaan selanjutnya adalah Kelelahan berhubungan dengan
kehamilan. Tujuan: diharapkan klien dapat beradaptasi dengan keletihan.
Kriteria hasil: klien dapat memepertahankan keseimbangan antara aktivitas
dan istirahat, klien dapat melaporkan bahwa energi terpulihkan setelah
istirahat, klien akan menunjukkan penghematan energi. Perencanaan
keperawatan: pantau adanya kelelahan fisik dan emosi yang berlebihan pada
klien, anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap, ajarkan strategi koping
untuk mengurangi keletihan, dukung klien untuk memilih aktivitas yang
sesuai daya tahan tubuh, rencanakan periode aktivitas saat klien memiliki
banyak aktivitas.

Perencanaan selanjutnya adalah nyeri akut berhubungan dengan


perubahan pada mekanik tubuh, ketidakseimbangan elektrolit ditandai
dengan melaporkan pada punggung, kram kaki, nyeri ulu hati.
Tujuan: diharapkan nyeri berkurang.
Kriteria hasil: melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan
manajamen nyeri, klien mengatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang,
tanda-tanda vital dalam batas normal, ekspresi wajah tenang/rileks.
Perencanaan keperawatan: Kaji mengenai nyeri, meliputi: lokasi,
karakteristik, dan onset, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri
, ajarkan teknik nafas dalam (relaksasi), pertahankan tirah baring, posisi
semi fowler, tingkatkan tidur/istirahat yang cukup.
Perencanaan selanjutnya adalah kurang pengetahuan mengenai
proses kehamilan berhubungan dengan kurang pemahaman terhadap
sumber-sumber informasi.
Tujuan: diharapkan pengetahuan klien tentang proses kehamilan meningkat.
Kriteria hasil: menjelaskan proses kehamilan,
menjelaskan perubahan fisiologi proses kehamilan, mejelaskan tanda-
tanda dan gejala kehamilan normal, menjelaskan tindakan-tindakan
untuk meminimalkan keluhan selama proses kehamilan. Perencanaan
keperawatan: kaji tingkat pengetahuan pasien berhubungan dengan proses
kehamilan, diskusikan perubahan perilaku yang dapat mencegah komplikasi,
jelaskan perubahan fisiologi kehamilan, libatkan keluarga/teman
untuk membimbing dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan.
Perencanaan keperawatan menurut (PPNI, 2018) Adalah konstipasi
berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat, ketidakcukupan
asupan cairan. Tujuan: diharapkan kemampuan untuk mengeluarkan feses
secara efektif membaik. Kriteria hasil: kemampuan mengontrol pengeluaran
feses meningkat, mengkonsumsi cairan dan serat dengan adekuat, klien
dapat mengidentifikasi pencegahan dan pengobatan konstipasi. Perencanaan
keperawatan:identifikasi faktor risiko konstipasi, anjurkan diet tinggi
serat, anjurkan peningkatan asupan cairan, kolaborasi penggunaan obat
pencahar.
Perencanaan selanjutnya adalah gangguan pola tidur berhubungan
dengan hambatan lingkungan, kurang kontrol tidur.
Tujuan: diharapkan kualitas tidur membaik.
Kriteria hasil: keluhan sulit tidur menurun, keluhan tidak puas tidur
menurun, keluhan istirahat tidak cukup menurun.
Perencanaan keperawatan: identifikasi pola aktivitas dan
tidur, identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik dan/atau psikologis),
Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur, fasilitasi
menghilangkan stres sebelum tidur, lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan (mis. pijat, pengaturan posisi, terapi
akupresur).
Perencanaan selanjutnya adalah keletihan berhubungan dengan
gangguan tidur, kondisi fisiologis (mis. Penyakit kronis, penyakit
terminal, anemia, malnutrisi, kehamilan).
Tujuan: diharapkan keletihan menurun.
Kriteria hasil: gelisah menurun, frekuensi napas sedang, tekanan darah
sedang, pola napas sedang, pola istirahat meningkat, pembatasan aktivitas
cukup meningkat.
Perencanaan keperawatan: identifikasi keyakinan kesehatan tentang
latihan fisik, identifikasi motivasi individu untuk memulai program
olahraga, anjurkan melakukan aktivitas secaara bertahap, anjurkan klien
untuk memilih aktivitas yang akan dilakukan
D. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan merupakan kegiatan yang dilakukan perawat
untuk membantu memenuhi kebutuhan pasien dari masalah status
kesehatan yang di hadapi [ CITATION Per10 \l 1057 ]. Proses pelaksanaan
implementasi harus sesuai pada kebutuhan klien, faktor lain yang akan
mempengaruhi kebutuhan keperawatan, dan kegiatan komunikasi.
E. Evaluasi
[CITATION Sut121 \l 1057 ] mengatakan bahwa hasil akhir yang diharapkan
harus dievaluasi secara kontinu sesuai kriteria yang di tetapkan dan dapat
diukur. Temuan klinis yang mencerminkan respons normal disajikan
sebagai rencana/hasil akhir yang diharapkan dalam rencana asuhan kep
erawatan untuk setiap pasien [ CITATION Sut121 \l 1057 ]. Kriteria ini
digunakan sebagai dasar untuk memilih tindakan keperawatan yang sesuai dan
mengevaluasi keefektifannya.
F. Daftar Pustaka ( Buku dan Jurnal Penelitian )

Aspiani. (2017). Diagnosa keperawatan.


Aspiani. (2017). Intervensi keperawatan.
Aspiani. (2017). Leopold 1,2,3.
Aspiani. (2017). Nyeri/ketidaknyamanan.

Aspiani. (2017). pemeriksaan fisik saat Inspeksi.


Aspiani. (2017). pengkajian ANC.
Aspiani. (2017). pengkajian dalam pernafasan.
Aspiani. (2017). Pengkajian makanan/cairan yang dikonsumsi.
Aspiani. (2017). pengkajian pada integritas.
Aspiani, . (2017). Auskultasi.
Hanifa Wiknjosastro. (2009). Tanda dan Gejala.
Isdiaty dan Ungsianik. (2013). Pada trimester III.
Kusmiyati Yuni, d. (2009). patofisiologi.
Marjati dkk. (2010). Ketuban pecah. 100-106.
Marjati dkk. (2010). Trimester III. 68-69.
Mochtar. (2010). kemhamilan di bagi menjadi 3. jakarta: 17.
Perry. (2010). implementasi keperawatan.
PPNI. (2017). Adapun diagnosa keperawatan .
Ratnawati. (2017). pengertian kehamilan trimester III.
Sukorini. (2017). Pengkajian.
Suririnah. (2010). pengertian Kehamilan.
Sutejo dan Siti. (2012). Evaluasi keperawatan.
Sutejo dan Siti. (2012). Kehamilan trimester III.
Sutejodan siti. (2012). pengkajian ANC.
ASUHAN KEPERAWATAN ANTE NATAL CARE PADA Ny. E
DENGAN DIAGNOSA MEDIS G1P0A0, HAMIL 42 MINGGU
POSFRM INFERTIL 12 TAHUN
DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Disusun oleh:
DESKY MUTIARA YISSA
(A01802415)

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK

2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

PENGKAJIAN PRENATAL

Ny.E mengeluh mual dan perut kencang . Ny.E dengan BB sebelum hamil 59 kg, dan
di bulan pertama hingga keempat BBnya menurun hingga 49 kg karena tidak nafsu
makan dan tidak mau minum susu. Dan di usia 5 bulan BBnya naik 5 kg menjadi 54
kg. Hasil TTV TD 125/80 mmHg, Suhu 37,1 0C, Nadi 90x/menit, RR 22x/menit. TB
klien 153 cm.

Tanggal Pengkajian : 10 Desember 2020

Nama Pengkaji : DESKY MUTIARA YISSA

Ruang : RUANG ANNISA

Waktu Pengkajian : 14.30

A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Ny. E
2. Umur : 31 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Alamat : Desa Wonoyoso, Kec.Kuwarasan
5. Status Perkawinan : Menikah
6. Agama : Islam
7. Suku : Jawa
8. Pendidikan : SMP
9. Pekerjaan : IRT
10. Tanggal masuk RS : 10 Desember 2020
11. No. RM : 402080
12. Dx medis : G1P0A0, Hml 42 mg posfrm Infertil 12 tahun
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
1. Nama : Tn. A
2. Umur : 35 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Desa Wonoyoso, Kec.Kuwarasan
5. Pendidikan : SMP
6. Pekerjaan : Buruh
7. Hubungan dg klien : Suami

C. KELUHAN UTAMA
Kencang masih jarang
D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Ny. E mengeluh mual karena tidak nafsu makan dan tidak mau minum susu. Ny. E
dengan BB sebelum hamil 59 kg, dan di bulan pertama hingga keempat BBnya
menurun hingga 49 kg karena tidak nafsu makan dan tidak mau minum susu. Dan di
usia 5 bulan BBnya naik 5 kg menjadi 54 kg. Hasil TTV TD 125/80 mmHg, Suhu
37,10C, Nadi 90x/menit, RR 22x/menit.

E. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Klien mengatakan sebelumnya tidak mengalami permasalahan seperti ini karena ini
pertama kalinya dia hamil. Klien juga mengatakan tidak pernah menderita penyakit
seperti hipertensi,jantung,dll. Hanya demam/batuk pilek.

F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Klien mengatakan di keluarganya dan keluarga suaminya tidak ada yang
mengalami/menderita penyakit seperti DM,jantung,dll.
Namun klien mengatakan anggota keluarganya ada yang mengalami penyakit sesak
nafas.
G. GENOGRAM

KETERANGAN :
: Laki laki yang meninggal

: Perempuan
: Garis pernikahan

: Garis keturunan

: Pasien

: Laki laki
H. RIWAYAT GINEKOLOGI
Klien mengatakan Haid pertama (remaja) lama haid ; 4 hari,
klien juga mengatakan di dalam keluarganya dan keluarga suaminya tidak ada yang
mengalami penyakit.
I. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU

No Tahu Jenis Penolon Keadaan Bayi Masalah


JK
. n Persalinan g Ketika Lahir Kehamilan

Hamil
1.
saat ini

2.

Pengalaman Menyusui : ya / tidak Lama : ........................

J. RIWAYAT KB
Belum menjalani program KB.
K. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI
HPHT : 16 Februari 2020
HPL : 23 November 2020 (2 minggu lebih)
BB sebelum hamil : 59 kg
TD sebelum hamil : 125/80 mmHg

BB/ Letak/ Usia Data


TD TFU DJJ Keluhan
TD Persentasi Janin Gestasi Lain

125/8 59/ 20 Kepala dibawah 145 42 Keputi-


0 160 minggu han

L. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Keadaan Mental : Sehat
Adaptasi Psikologis : Baik
Penerimaan Terhadap Kehamilan : Senang hati
Masalah Khusus :-

M. POLA HIDUP YANG MENINGKATKAN RESIKO KEHAMILAN


Ny. E dengan BB sebelum hamil 59 kg, dan di bulan pertama hingga keempat BBnya
menurun hingga 49 kg karena tidak nafsu makan dan tidak mau minum susu. Dan di
usia 5 bulan BBnya naik 5 kg menjadi 54 kg.

N. PERSIAPAN PERSALINAN
 Senam Hamil : ya/tidak
 Rencana Tempat Melahirkan : ya/tidak di Bidan
 Perlengkapan Kebutuhan Bayi dan Ibu : ya/tidak
 Kesiapan Mental Ibu dan Keluarga : ya/tidak
 Pengetahuan Tentang Tanda-Tanda Melahirkan, Cara Menangani Nyeri, Proses
Persalinan : ya/tidak
 Perawatan Payudara : ya/tidak

O. OBAT-OBATAN YANG DIKONSUMSI SAAT INI


Vitamin, Klien hanya mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dari bidan.

P. POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON


1. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan
a. Sebelum hamil
Klien mengatakan jika sakit dia akan membeli obat di apotek dan jika belum
sembuh ia akan berkonsultasi dengan dokter.
b. Saat hamil
Klien mengatakan jika sakit ia berkonsultasi dengan dokter obsgyn.
2. Pola Nutrisi-Metabolik
a. Sebelum hamil
Klien mengatakan sehari makan 3 kali dengan nasi, sayur dan lauk.
b. Saat hamil
Klien mangatakan sehari makan 3 kali dengan nasi, sayur dan lauk.
3. Pola Eliminasi
a. Sebelum hamil
Klien mengatakan sehari BAB 2 kali, konsistensi lembek kuning dan BAK 4 kali
dengan konsistensi warna jernih.
b. Saat hamil
Klien mengatakan sehari BAB 2 kali, konsistensi lembek kuning dan BAK 6 kali
dengan konsistensi warna jernih.
4. Pola Latihan-Aktivitas
a. Sebelum hamil
Klien mengatakan sehari-harinya menjadi IRT.
b. Saat hamil
Klien mengatakan sehari-harinya menjadi IRT.
5. Pola Kognitif Perseptual
a. Sebelum hamil
Klien mengatakan ia berfikir ingin cepat hamil.
b. Saat hamil
Klien mengatakan ia berfikir bagaimana bayi yang ia kandung lahir dengan sehat
dan selamat.
6. Pola Istirahat-Tidur
a. Sebelum hamil
Klien mengatakan tidur 6 jam perhari.
b. Saat hamil
Klien mengatakan saat hamil sering terbangun saat tidur karena merasa ada
gerakan janin dan tidur selama 7 jam perhari.
7. Pola Konsep Diri-Persepsi Diri
a. Sebelum hamil
Klien mengatakan dia adalah seorang perempuan.
b. Saat hamil
Klien mengatakan dia adalah seorang perempuan dan ia bangga bisa mengandung
dan akan memiliki keturunan.
8. Pola Peran dan Hubungan
a. Sebelum hamil
Klien mengatakan dia adalah istri bagi suaminya, anak bagi orang tuanya dan
menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.
b. Saat hamil
Klien mengatakan dia adalah calon ibu bagi anaknya yang harus menjaga
kesehatan dirinya dan janinnya.
9. Pola Reproduksi/Seksual
a. Sebelum hamil
Klien mengatakan dia menstruasi secara rutin.
b. Saat hamil
Klien mengatakan dia tidak mengalami pendarahan hingga usia kehamilan 5 bulan
ini.
10. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stress)
a. Sebelum hamil
Klien mengatakan dapat meredakan stres dengan berdoa kepada Allah SWT,
berjalan-jalan dan berlibur dengan suaminya.
b. Saat hamil
Klien mengatakan dapat meredakan stresnya dengan berdoa kepada Allah SWT,
distraksi relaksasi dan mengingat bahwa dia hamil sehingga mood kembali
senang.
11. Pola Keyakinan dan Nilai
a. Sebelum hamil
Klien mengatakan selalu berdoa agar cepat diberikan keturunan.
b. Saat hamil
Klien mengatakan sering berdoa kepada Allah SWT agar diberi keselamatan saat
melahirkan.

Q. PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetrik : G1 P0 A0 H42 minggu Posfrm Infertil 12 tahun.
Keadaan Umum : baik, Kesadaran composmentis
BB/TB : 54 kg/ 155 cm
TTV : TD 125/80 mmHg, Nadi 90x/menit, Suhu 37,10C,
Pernafasan 22x/menit.
Kepala Leher a. Kepala : mesochepal, simetris, rambut bersih
b. Mata : sklera ikterik
c. Hidung : bersih, tidak ada pembesaran polip
d. Mulut : gigi bersih, tidak ada karies gigi
e. Telinga : tidak ada serumen, tidak ada alat bantu
pendengaran
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
g. Masalah Khusus :
Dada a. Jantung
I : tidak ada pulsasi
P : tidak teraba ictus cordis di interkosta ke 5 mit klavikula sinistra
P : terdengar bunyi pekak dmulai dari intercosta ke 2 sampai ke 5
mit klavikula sinistra
A : terdengar bunyi jantung normal S1,dan S2 (lup,dup) tidak ada
bunyi tambahan. Galllop (-),murmur (-)
b. Paru
I : perkembanga dinding dada simetris,tidak terlihat retraksi dinding
dada dan napas cuping hidung.
P : tidak terdapat nyeri tekan,vokal premitus seimbang
P : terdengar bunyi paru sonor
A : terdengar suara pernafasan vesikuer
c. Payudara : payudara nampak membesar, areola nampak
d. Puting susu : nampak menonjol keluar
e. Pengeluaran ASI : ketika ditekan belum keluar ASI
f. Masalah Khusus
Abdomen a. Uterus
b. TFU : 24 cm, kontraksi : ya/tidak
c. Leopold I : kepala/bokong/kosong
d. Leopold II
kanan : punggung/bagian kecil/bokong/kepala
kiri : punggung/bagian kecil/bokong/kepala
e. Leopold III : kepala/bokong/kosong
Penurunan kepala : sudah/belum
f. Leopold IV : bagian sudah masuk PAP
Pigmentasi :
Lineanigra : terdapat garis dari pusat sampai kesimpisis pubis
Striae :
Fungsi Pencernaan : baik
Masalah Khusus :-
Perineum dan Genital : tidak ada bekas luka jahitan
Vagina : varises : ya/tidak
Kebutuhan :
Keputihan : ada, sedikit
Jenis/warna : bening
Konsistensi : cair
Bau : tidak berbau
Hemorrhoid : derajat ..... lokasi ...... nyeri : ya/tidak
Masalah Khusus :-
Ekstremitas a. Atas
Edema : ya/tidak, lokasi ............
Varises : ya/tidak, lokasi ............
b. Bawah
Edema : ya/tidak, lokasi ...........
Varises : ya/tidak, lokasi ............
Reflek Patela +/- jika ada +1/+2/+3
Masalah Khusus :

R. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Hasil Normal


Leukosit 9.37 3.6-11
Trombosit 3.52 L 3.8-5.2
Hemoglobin 9.2 L 11.7-15.5
Hematokrit 29.7 L 35-47
MCV 84.3 80-100
MCH 26.2 26-34
MCHC 31.1 L 32-36
Trombosit 246 150-440
Golongan Darah O
HbsAg Negatif Negatif
Rapid Test Non-Reaktif Non-reaktif

S. PROGRAM TERAPI
Infus RL
Prenagen Emesis untuk gizi ibu hamil

T. ANALISA DATA

Tgl/Ja
Data Etiologi Problem
m
DS : Manajemen Kekuranga
- Pasien mengeluh kencang masih nutrisi n asupan
jarang. (I.03119) karena
- Pasien mengeluh lemas mual.

DO :
-BB pasien sebelum hamil 59 kg dan
setelah hamil menjadi 54 kg.
A : Lingkar lengan atas 21 cm
(kurang), BB saat hamil 5 bulan 54 kg
(normal)
10
B : Hb 10 (normal)
Dese
C : lemas, pucat, lesu, akral dingin,
mber
mukosa bibir kering
2020
D : pasien merasa mual hingga tak
nafsu makan dan tidak mau minum
susu.
IMT = BB (kg) / TB (m2)
= 54 / 1,55
= 22,47 ~ 22,5 (normal)

DS : Reduksi Kurangnya
-Pasien mengatakan cemas jika Ansietas pengetahua
teringat akan proses persalinan. (l.09314) n tentang
DO : kehamilan
-Pasien tampak khawatir

U. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Hari/Tanggal : 10 Desember 2020
1. Manajemen nutrisi b.d kekurangan asupan. (I.03119)
2. Reduksi Ansietas b.d kurangnya pengetahuan tentang kehamilan. (l.09314)

V. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. E
Ruang : Ruang Annisa

TT
D
Tgl/Ja No. Tujuan dan Hasil yang
Intervensi dan
m DP Diharapkan/ Kriteria Hasil
Na
ma

10 1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi


Dese keperawatan selama 1×24 jam (l.03119)
mber manajemen nutrisi diharapkan Observasi ;
2020 masalah teratasi dengan - indentifikasi alergi
14.30 kriteria hasil : dan intoleransi
WIB makanan
- monitor asupan
Indikator A T
makanan
Tidak dapat 3 5
- motivasi kepada klien
beristirahat
tentang kebutuhan
Kesulitan 3 5 nutrisi
berkonsentrasi - edukasi keluarga
Kesulitan dalam 3 5 untuk memperhatikan
belajar/memahami kebutuhan nutrisi
sesuatu pada ibu hami
- Menganjurkan klien
mengonsumsi
makanan 4 sehat 5
sempurna

Terapeutik ;
- Sajikan makanan
secara menarik dan
suhu yang sesuai
- berikan suplemen
makanan , jika perlu.
Edukasi ;
- anjurkan posisi
duduk, jika mampu
- ajarkan diet yang
diprogramkan

2 Setelah dilakukan
tindakan Reduksi Ansietas
(l.09314)
keperawatan selama 1×24 jam
reduksi ansietas diharapkan  Observasi
masalah teratasi dengan
 Identifikasi saat
Kriteria hasil : tingkat anxietas
berubah (mis.
Indikator A T Kondisi, waktu,
stressor), edukasi
1. klien mampu 2 4 tentang kehamilan
 Ajarkan distraksi
mengindentifikasi
relaksasi,
dan Identifikasi
kemampuan
mengungkapkan
mengambil
gejala cemas 2 4 keputusan
 Anjurkan klien
2. TTV dalam batas
untuk tidak
normal memikirkan
banyak hal
3. postur tubuh dan
 Monitor tanda
tingkat aktivitas 2 4 anxietas (verbal
dan non verbal),
menunjukan
berikan motivasi
berkurangnya kepada pasien dan
mendorong
kecemasan.
keluarga untuk
menemani pasien

 Terapeutik

 Ciptakan suasana 
terapeutik untuk
menumbuhkan
kepercayaan
 Temani pasien
untuk mengurangi
kecemasan , jika
memungkinkan
 Pahami situasi
yang membuat
anxietas
 Dengarkan dengan
penuh perhatian
 Gunakan pedekatan
yang tenang dan
meyakinkan
 Motivasi
mengidentifikasi
situasi yang
memicu kecemasan
 Diskusikan
perencanaan 
realistis tentang
peristiwa yang
akan datang

 Edukasi

 Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi
yang mungkin
dialami
 Informasikan
secara factual
mengenai
diagnosis,
pengobatan, dan
prognosis
 Anjurkan keluarga
untuk tetap
bersama pasien,
jika perlu
 Anjurkan
melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif, sesuai
kebutuhan
 Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi
 Latih kegiatan
pengalihan, untuk
mengurangi
ketegangan
 Latih penggunaan
mekanisme
pertahanan diri
yang tepat
 Latih teknik
relaksasi

 Kolaborasi

 Kolaborasi
pemberian obat
anti anxietas, jika
perlu

W. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. E
Ruang : Ruang Annisa

TTD
Tgl/Ja No.
Tindakan/ Implementasi Respon dan
m DP
Nama

Kamis 1 1. Mengindentifikasi alergi dan DS : klien mengatakan


,10 intoleransi makanan tidak mempunyai alergi
Dese makanan ,
mber DO : Klien kooperatif
2020
14.30
WIB

14.45 Memotivasi kepada klien DS : sudah mengerti cara


WIB tentang kebutuhan nutrisi memenuhi nutrisi janinnya
DO : klien tampak rileks
14.50 2.Mengedukasi keluarga untuk DS : Pasien mengatakan
WIB memperhatikan kebutuhan mau diedukasi untuk
nutrisi pada ibu hamil memperhatikan kebutuhan
nutrisi pada ibu hamil.
DO : pasien bersedia
diedukasi dari perawatnya.

15.00 3.Menganjurkan klien untuk DS : -


WIB mengurangi aktivitas DO : pasien mengurangi
aktivitas untuk tidak
bekerja yg berat-berat

15.15 4.Menganjurkan klien DS :-


WIB mengonsumsi makanan 4 sehat DO : pasien tampak
5 sempurna mengikuti mengkonsumsi
makanan 4 sehat 5
sempurna

16.00 2 1.Mengidentifikasi saat tingkat DS : klien mengatakan


anxietas berubah (mis. sudah tidak cemas
Kondisi, waktu, stressor), DO : klien tampak tenang
mengedukasi tentang
kehamilan
16.15 2.Mengajarkan distraksi DS : pasien mengatakan
relaksasi sedikit rileks
DO:
- pasien tampak lebih
rileks,
- Pasien banyak bisa
tertawa
16.20 3.Menganjurkan klien untuk DS : pasien mengatakan
tidak memikirkan banyak hal sudah tidak memikirkan
banyak hal
DO : pasien kooperatif

16.30 4.Memberikan motivasi kepada DS:


pasien dan mendorong Pasien mengatakan
keluarga untuk menemani terimakasi untu
pasien motivasinya
DO :
- Pasien tampak lebih
rileks dan tersenyum
- Keluarganya tampak
memberi dukungan dan
menemani pasien

X. EVALUASI
Nama Klien : Ny. E
Ruang : Di Ruang Annisa

Tgl/Ja TT
No. DP Perkembangan (SOAP)
m D

11 1 S : klien mengatakan ingin berusaha memperbaiki


Dese kebutuhan nutrisi janinnya
mber O : klien tampak berkeinginan untuk meningkatkan
2020 /
14.00 kebutuhan nutrisi

Indikator A E1 T

Tidak dapat beristirahat 3 3 5

Kesulitan berkonsentrasi 3 4 5

Kesulitan dalam belajar/memahami 3 4 5


sesuatu

A : masalah keperawatan kekurangan nutrisi sebagian


teratasi
P : lanjutkan intervensi untuk mengontrol berat badan
ibu

11 2 S : klien mengatakan sedikit dapat mengontrol


Dese kecemasannya
mber O : klien terlihat lebih rileks
2020 /
Indikator A E1 T
14.00
1. klien mampu 3 3 5
mengindentifikasi, dan
mengungkapkan gejala
cemas
2. TTV dalam batas normal 4 4 5
3. postur tubuh dan tingkat
aktivitas menunjukan 3 4 5
berkurangnya kecemasan.

A : masalah keperawatan ansietas sebagian teratasi


P : lanjutkan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai