E
DENGAN DIAGNOSA MEDIS G1P0A0, HAMIL 42 MINGGU
POSFRM INFERTIL 12 TAHUN
DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Disusun oleh:
DESKY MUTIARA YISSA
(A01802415)
B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu
nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona
pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak
cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di
tuba fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu.
[ CITATION Moc101 \l 1057 ].
C. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan
seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya
kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim
seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki
rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang
normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma.
Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin
istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling
berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di
seberang rahim.[CITATION Kus091 \l 1057 ] .
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi
lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma
bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong
dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya
pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika
perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat
sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan,
hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti
sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan
diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya.
Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
Coitus
Konsepsi dan
pertumbuhan zigot Endometrium runtuh
Implantasi di uterus
Menstruasi
(www.dokter.indo.net.id)
F. Pemeriksaan Diagnostik
Perubahan Pada Ibu Hamil
a. Perubahan fisiologis
1. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran
ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
2. Vagina
1) Elastisitas vagina bertambah
2) Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
3) Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput
lendirnya berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
3. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
4. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal,
dan linea alba.
5. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli
puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae
melebar dan lebih tua warnannya.
7. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus
yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru
meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih
dalam. Sekitar 20-25%.
8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI. (Sarwono,2010:94-100)
b. Keletihan
Keletihan terjadi pada ibu hamil disebabkan oleh berkurangnya makan/minum
dengan mulut, mual dan perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan,
kemampuan gerak usus yang mengarah keterhambatan waktu.
Pengosongan berkurang, tekanan uterus yang membesar terhadap usus besar,
dan udara yang tertelan, menimbulkan perasaan letih yang biasanya berkurang di
trimester kedua.
Terjadinya keletihan pada kehamilan dapat diatasi dengan:
a. Tidurlah selama kurang dari 8-10 jam pada malam hari dan beristirahatlah yang
cukup pada siang hari.
b. Jika bekerja, selama istirahat maka siang bersikaplah rileks beberapa menit dan
berbaringlah dengan kaki diangkat.
c. Jangan berdiri terlalu lama.
d. Menghindari memakan makanan yang menghasilkan gas.
e. Mengunyah makanan secara sempurna.
f. Senam secara terarur.
g. Mempertahankan kebiasaan buang air secara teratur.
c. Perasaan pusing
Perasaan pusing terjadi akibat tekanan darah turun selama
kehamilan dan gerakan-gerakan mendadak seperti berdiri terlalu
lama dan gerakan tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk
mungkin menimbulkan perasaan ngantuk dan tidak stabil.
Cara mengatasi:
a. Jangan berdiri terlalu lama.
b. Jika anda merasa pusing, berbaringlah dan angkatlah lutut anda.
c. Jangan berdiri tiba-tiba dari posisi duduk atau ketika anda sedang mandi. Jika
berbaring, pertama-tama miringlah ke samping sebelum benar-benar bangun.
d. Mengidam
Mengidama yang terjadi pada kehamilan terjadi karena berkaitan
dengan anemia akibat kekurangan zat besi dan bias merupakan
tradisi.Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada ibu hamil yang
mengidam di antaranya:
a. Ibu hamil tidak perlu dikhawatirkan selama diet atau asupan gizi terpantau.
b. Beri pengertian bahaya memakan makanan yang tidak benar.
c. Bahaslah rencana makanan yang dapat diterima mencakup gizi yang diperlukan
serta memuaskan rasa mengidam atau tradisi adat.
e. Sering kencing
Perasaan sering kencing disebabkan oleh rahim yang membesar menekan
kandung kemih dan menimbulkan dorongan untuk kencing.Berusahalah
membatasi minum di sore hari jika dorongan untuk kencing menggangu anda
pada malam hari.
Jika ada rasa sakit dan sensasis panas selama kencing,
berkonsultasilah dengan dokter.
4. Leukorea
Leukorea adalah sekresi vagina dalam jumlah besar, dengan
konsistensi kental atau cair yang dimulai pada trimester pertama. Sekresi ini
bersifat asam akibat pengubahan sejumlah besar glikogen pada sel epitel
vagina menjadi asam laktat oleh basil doderlein. Upaya untuk mengatasi
leukorea adalah dengan memperhatikan kebersihan tubuh pada area tersebut
dan mengganti panty berbahan katun dengan sering. Wanita seharusnya tidak
melakukan douch atau menggunakan semprot untuk menjaga kebersihan area
genetalia.
5. Meningkatnya kepekaan enosional
Selama kehamilan, orang mungkin mengalami perubahan mood yang cepat
dan perasaan marah. Ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya level
hormone tertentu. Keletihan, mual dan kecemasan berkenaan dengan
kehamilan. Anda mungkin lekas terganggu dan marah.
Cara mengatasi:
a. Makanlah makanan yang higienis dan berbagai buah segar dan sayuran.
b. Hindari makanan dan minuman yang dapat membahayajan bayi anda.
c. Sikatlah gigi anda sekurangnya dua kali sehri. Perdarahan kecil dari gusi
kadang-kadang terjadi selama kehamilan. Gunakan sikat gigi yang halus
dan makanlah bua citrus segar banyak-banyak.
d. Beristirahatlah sekurang-kurangnya dua jam pada siang hari dan tidurlah
selama 8 jam pada malam hari.
e. Hindari kerja atau olahraga keras.
f. Hubungan seks dapat dilakukan seperti biasa kecuali dalam kasus ada rasa
sakit diperut, perdarahan vagina atau keguguran di masa lalu.
g. Perjalanan yang tenang dalam jarak yang masih wajar tidak akan
membahayakan kehamilan.
h. Jangan merokok ini membahayakan pertumbuhan bayi. Merokok pasif
juga membahayakan.
i. Hindari minuman beralkohol.
j. Hindari gerakan-gerakan kejut dan perjalanan panjang.
k. Sinar-X berbahaya bagi janin yang sedang tumbuh, khususnya pada
trimester pertama dan kedua.
l. Jangan berobat tanpa konsultasi dengan dokter.
6. Nyeri ulu hati
Nyeri ulu hati dapat mulai dari awal kehamilan dan sering menjadi lebih hebat
sejalan dengan kemajuan kehamilan. Nyeri ulu hati disebabkan oleh dua hal-
refluks (mengalir ke atas) asam lambung ke dalam esophagus dan perubahan
hormonal kehamilan. Selama kehamilan, tubuh menghasilkan hormone yang
dapat merilekskan otot-otot involunter, dimana otot tersebut normalnya
mencegah asam lambung untuk mengalir kembali ke dalam esophagus dan
perubahan hormonal kehamilan. Karena otot-otot tersebut tidak melakukan
fungsi sebagimana biasanya, maka anda mengalami nyeri ulu hati. Anda
munkin akan mengalami nyeri ulu hati selama trimester ketiga terutama.
Ketika rahim yang membesar menekan lambung dan sebagian usus. Hal ini
dapat menyebabkan isi lambung masuk kembali ke dalam esophagus.
Antasida dapat sangat mengurangi perih. Ikuti instruksi pemberi asuhan
kesehatan atau petunjuk yang terdapat dalam kemasan yang berhubungan
dengan kehamilan. Jangan mengabaikannya dan meminumnya terlalu banyak
dalam upaya untuk mendapatkan kesembuhan.
2) Komplikasi Kehamilan
1. Komplikasi kehamilan pada Trimester I
a. Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar
dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada
pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala–gejala
ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan
berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada
60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara seribu
kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG
dalam serum. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan
ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung
sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan
umum menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.
Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya
penyakit.
Mual muntah dapat diatasi dengan:
2. Kehamilan Mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa
janindan ditemukan jaringan seperti buah anggur. Secara makroskopik
mola hidatidosa mudah dikela yaitu berupa gelembung-gelembung
putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi
dari beberapa mm sampai 1-2 cm.
3. Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi berimplantasi
dan tumbuh diluar cavum uteri. Pada keadaan ini besar kemungkinan
terjadi keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila
kehamilan ektopik terganggu. Nyeri merupakan keluhan utama pada
kehamilan ektopik terganggu. Pada rubtur tuba, nyeri perut bagian
bawah terjadi terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai dengan
perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan dan masuk dalam
keadaan syok.
Gejala dan tanda yang Gejala dan tanda yang Diagnosis kemungkinan
selalu ada kadang-kadang ada
Tekana diastolik ≥ 90 Hipertensi kronik
mmHg pada kehamilan <
20 minggu
Tekana diastolik 90-110 Hipertensi kronik dengan
mmHg pada kehamilan < superimposed pre-eklamsia
20 minggu ringan
Protein urin < ++
Tekana diastolik 90-110 Hipertensi dalam
mmHg (2 ppengukuran kehamilan
berjarak 4 jam) pada
kehamilan > 20 minggu
Proteinurin -
Tekana diastolik 90-110 Pre-eklamsi ringan
mmHg (2 ppengukuran
berjarak 4 jam) pada
kehamilan > 20 minggu
Proteinurin ++
Tekana diastolok ≥ 110 Nyeri kepala (tidak hilang Pre-eklamsi berat
mmhg pada kehamilan > dengan analgesik biasa)
20 minggu Penglihatan kabur
Proteinurin ≥ +++ Oliguria (< 400ml/24 jam)
Nyeri abdomen atas
(epigastrium)
Edema paru
Kejang Koma Eklamsia
Tekanan diastolik ≥ 90 Sama seperti pre-eklamsi
mmHg pada kehamilan > berat
20 minggu
Proteinurin ≥ ++
II.KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian pada ibu hamil dilakukan pada pertemuan awal atau
saat pemeriksaan pertama kali dan dilanjutkan setiap pemeriksaan
terhadap ibu dan janin untuk mengetahui kesehatan dan perkembangan ibu
dan janin dengan pengkajian meliputi [CITATION Sut17 \l 1057 ].
Berikut merupakan pengkajian menurut [ CITATION Asp17 \l 1057 ] ,
yaitu dalam mengkaji aktivitas istirahat tekanan darah agak lebih rendah dari
pada normal (8-12 minggu), kembali pada tingkat prakehamilan selama
setengah kehamilan terakhir, denyut nadi dapat meningkat, murmur
sistolik pendek dapat terjadi berhubungan dengan peningkatan volume,
episodesinkope, varises dan sedikit edema ekstremitas bawah atau mungkin
ada trauma pada trimester akhir.
Gangguan lainnya adalah kesulitan dalam mengatur posisi tidur.
mendekati saat melahirkan ibu hamil akan sulit mengatur posisi tidur,
gangguan ini dapat disebabkan karena semakin besar kehamilan sehingga
diafragma akan tertekan ke atas dan mengganggu pernafasan.
Pada ibu hamil disarankan untuk tidur dengan posisi miring kiri atau posisi
yang membuat nyaman ibu hamil [ CITATION Suk17 \l 1057 ].
Pada trimester tiga jumlah gangguan tidur ini lebih tinggi, karena
adanya ketidaknyamanan seperti nyeri pinggang, banyak buang air kecil,
dan spontan bangun dari tidur [ CITATION Isd13 \l 1057 ]. Gerakan janin, nyeri
ulu hati (hurtburn), kram pada tungkai, kelelahan dan kesulitan memulai
tidur atau sulit tidur sampai pagi (Grace et al, 2004) dalam [ CITATION
Isd13 \l 1057 ]. Pengkajian pada integritas ego menunjukkan perubahan
persepsi diri, eliminasi dapat mengalami perubahan pada
konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi perkemihan, urinalis:
peningkatan berat jenis dan hemoroid [CITATION Asp171 \l 1057 ].
Pengkajian makanan/cairan yang dikonsumsi ibu dapat membuat
mual dan muntah, terutama trimester pertama: nyeri ulu hati umum
terjadi, penambahan berat badan: trimester kedua 11-12 kg, membran mukosa
kering, hipertrofi jaringan gusi dapat terjadi dan mudah berdarah,
hemoglobin dan hematokrit rendah mungkin ditemui anemia fisiologis dan
sedikit glikosuria mungkin ada [CITATION Asp172 \l 1057 ].
Nyeri/ketidaknyamanan saat pengkajian pada kram kaki, nyeri
tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi braxto hicks terlihat setelah
26 minggu, nyeri punggung[CITATION Asp173 \l 1057 ]. Pengkajian dalam
pernafasan seperti hidung tersumbat: mukosa lebih merah dari pada
normal dan frekuensi pernapasan dapat meningkat relatif terhadap
ukuran/tinggi uterus, pernafasan torakal.[CITATION Asp174 \l 1057 ].
Keamanan dengan suhu 36,1 –37,5 ℃, DJJ terdengar dengan dopnoe (mulai
10-12 minggu) atau fetoskop(17-20 minggu), gerakan janin terasa pada
pemeriksaan setelah 20 minggu, quickening (sensasi gerakan pada abdomen)
diantara 16-20 minggu dan Ballottement ada pada bulan ke 4 dan ke 5.
Seksualitas pada ibu hamil dapat terjadi amenorhoe, perubahan
respon/aktivitas seksual, leukorea mungkin ada, peningkatan progresif pada
ukuran uterus misal TFU, pada umbilikus 20-22 minggu, perubahan
payudara: pembesaran jaringan adipose, peningkatan vaskularitas, lunak
bila di palpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan areola,
perubahan pigmentasi: Cloasma gravidarum, linea nigra, palmar eritema,
spidernevi, striae gravidarum dan tanda-tanda goodell, hegar, chadwick
positif [ CITATION Asp17 \l 1057 ].
Pengkajian Interaksi sosial ibu merasa bingung/meragukan perubahan
peran yang diantisipasi, tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat
mundur dengan stressor kehamilan dan respon anggota keluarga lain dapat
bervariasi dari positif dan mendukung sampai disfungsional [ CITATION
Asp17 \l 1057 ].
Pemeriksaan fisik saat Inspeksi terlihat bahwa keadaan umum
termasuk postur tubuh, status nutrisi, TB, BB, dan vital sign, muka:
cloasma gravidarum, konjungtiva, edema pada muka, keadaan gigi dan
lidah, leher: pembendungan vena di leher, penyakit jantung, kelenjar gondok,
kelenjar limfa membengkak, dada: bentuk payudara, adanya colostrum,
pigmentasi puting susu (papila mammae), abdomen: pembesaran perut,
simetris/tidak, pigmentasi, kontaksi rahim, bekas luka, vulva: keadaan
perineum, varises, tanda chadwick,luor albus dan ektremitas: edema, luka
cicatrix, varises.[CITATION Asp175 \l 1057 ].
Palpasi
Leopold I: menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus kepala
(kepala/bokong);
- Leopold II: menentukan letak punggung janin, pada letak lintang, tentukan
dimana kepala janin;
- Leopold III: menentukan bagian terbawah janin apakah sudah masuk PAP
atau masih goyang;
- Leopold IV: menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah masuk
PAP [CITATION Asp176 \l 1057 ]
B. Diagnosa Keperawatan
Menurut [CITATION Asp178 \l 1057 ] menyatakan bahwa diagnosa
dengan kehamilan normal adalah pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
pergeseran diafragma karena pembesaran uterus ditandai dengan
keluhan- keluhan sesak nafas, dispnea, perubahan kedalaman
pernapasan.
Kelelahan berhubungan dengan kehamilan, nyeri akut berhubungan
dengan perubahan pada mekanik tubuh, ketidakseimbangan elektrolit
ditandai dengan melaporkan pada punggung, kram kaki, nyeri ulu
hati[ CITATION Asp178 \l 1057 ].
Kurang pengetahuan mengenai proses kehamilan berhubungan dengan
kurang pemahaman terhadap sumber-sumber informasi ditandai dengan
meminta informasi, pernyataan masalah atau konsep yang salah.
Adapun diagnosa keperawatan menurut [ CITATION PPN17 \l 1057 ]
menyatakan bahwa diagnosa dengan kehamilan normal adalah
konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat,
ketidakcukupan asupan cairan.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan,
kurang kontrol tidur ditandai dengan mengeluh sulit tidur, mengeluh sering
terjaga, mengeluh tidak puas tidur, mengeluh pola tidur berubah, mengeluh
istirahat tidak cukup, mengeluh kemampuan beraktivitas
menurun[ CITATION PPN17 \l 1057 ].
Keletihan berhubungan dengan gangguan tidur, kondisi fisiologis,
(mis. penyakit kronis, penyakit terminal, anemia, malnutrisi kehamilan)
ditandai dengan mengeluh lelah, merasa energi tidak pulih walaupun
telah tidur, tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin, tampak lesu
[ CITATION PPN17 \l 1057 ].
C. Intervensi Keperawatan
Perencanaan keperawatan menurut [CITATION Asp179 \l 1057 ].
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pergeseran diafragma
karena pembesaran uterus,
tujuan: diharapkan pola nafas efektif dan ventilasi adekuat.
Kriteria Hasil: klien menunjukkan pola napas adekuat, klien
menunjukkan kedalaman inspirasi dan kemudahan bernapas, tidak ada
penggunaan obat bantu pernapasan, tidak ada bunyi napas tambahan,
irama napas, frekuensi napas dalam batas normal.
Perencanaan keperawatan : pantau kecepatan, irama, dan kedalaman
respirasi, atur posisi klien semi fowler untuk memaksimalkan ventilasi,
informasi kepada klien/keluarga bahwa tidak boleh merokok di dekat
klien, instrusikan klien/keluarga untuk memberitahu dokter, perawat atau
bidan pada saat terjadi pola napas tidak efektif.
Perencanaan selanjutnya adalah Kelelahan berhubungan dengan
kehamilan. Tujuan: diharapkan klien dapat beradaptasi dengan keletihan.
Kriteria hasil: klien dapat memepertahankan keseimbangan antara aktivitas
dan istirahat, klien dapat melaporkan bahwa energi terpulihkan setelah
istirahat, klien akan menunjukkan penghematan energi. Perencanaan
keperawatan: pantau adanya kelelahan fisik dan emosi yang berlebihan pada
klien, anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap, ajarkan strategi koping
untuk mengurangi keletihan, dukung klien untuk memilih aktivitas yang
sesuai daya tahan tubuh, rencanakan periode aktivitas saat klien memiliki
banyak aktivitas.
Disusun oleh:
DESKY MUTIARA YISSA
(A01802415)
2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PENGKAJIAN PRENATAL
Ny.E mengeluh mual dan perut kencang . Ny.E dengan BB sebelum hamil 59 kg, dan
di bulan pertama hingga keempat BBnya menurun hingga 49 kg karena tidak nafsu
makan dan tidak mau minum susu. Dan di usia 5 bulan BBnya naik 5 kg menjadi 54
kg. Hasil TTV TD 125/80 mmHg, Suhu 37,1 0C, Nadi 90x/menit, RR 22x/menit. TB
klien 153 cm.
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Ny. E
2. Umur : 31 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Alamat : Desa Wonoyoso, Kec.Kuwarasan
5. Status Perkawinan : Menikah
6. Agama : Islam
7. Suku : Jawa
8. Pendidikan : SMP
9. Pekerjaan : IRT
10. Tanggal masuk RS : 10 Desember 2020
11. No. RM : 402080
12. Dx medis : G1P0A0, Hml 42 mg posfrm Infertil 12 tahun
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
1. Nama : Tn. A
2. Umur : 35 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Desa Wonoyoso, Kec.Kuwarasan
5. Pendidikan : SMP
6. Pekerjaan : Buruh
7. Hubungan dg klien : Suami
C. KELUHAN UTAMA
Kencang masih jarang
D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Ny. E mengeluh mual karena tidak nafsu makan dan tidak mau minum susu. Ny. E
dengan BB sebelum hamil 59 kg, dan di bulan pertama hingga keempat BBnya
menurun hingga 49 kg karena tidak nafsu makan dan tidak mau minum susu. Dan di
usia 5 bulan BBnya naik 5 kg menjadi 54 kg. Hasil TTV TD 125/80 mmHg, Suhu
37,10C, Nadi 90x/menit, RR 22x/menit.
KETERANGAN :
: Laki laki yang meninggal
: Perempuan
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
: Pasien
: Laki laki
H. RIWAYAT GINEKOLOGI
Klien mengatakan Haid pertama (remaja) lama haid ; 4 hari,
klien juga mengatakan di dalam keluarganya dan keluarga suaminya tidak ada yang
mengalami penyakit.
I. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU
Hamil
1.
saat ini
2.
J. RIWAYAT KB
Belum menjalani program KB.
K. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI
HPHT : 16 Februari 2020
HPL : 23 November 2020 (2 minggu lebih)
BB sebelum hamil : 59 kg
TD sebelum hamil : 125/80 mmHg
L. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Keadaan Mental : Sehat
Adaptasi Psikologis : Baik
Penerimaan Terhadap Kehamilan : Senang hati
Masalah Khusus :-
N. PERSIAPAN PERSALINAN
Senam Hamil : ya/tidak
Rencana Tempat Melahirkan : ya/tidak di Bidan
Perlengkapan Kebutuhan Bayi dan Ibu : ya/tidak
Kesiapan Mental Ibu dan Keluarga : ya/tidak
Pengetahuan Tentang Tanda-Tanda Melahirkan, Cara Menangani Nyeri, Proses
Persalinan : ya/tidak
Perawatan Payudara : ya/tidak
Q. PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetrik : G1 P0 A0 H42 minggu Posfrm Infertil 12 tahun.
Keadaan Umum : baik, Kesadaran composmentis
BB/TB : 54 kg/ 155 cm
TTV : TD 125/80 mmHg, Nadi 90x/menit, Suhu 37,10C,
Pernafasan 22x/menit.
Kepala Leher a. Kepala : mesochepal, simetris, rambut bersih
b. Mata : sklera ikterik
c. Hidung : bersih, tidak ada pembesaran polip
d. Mulut : gigi bersih, tidak ada karies gigi
e. Telinga : tidak ada serumen, tidak ada alat bantu
pendengaran
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
g. Masalah Khusus :
Dada a. Jantung
I : tidak ada pulsasi
P : tidak teraba ictus cordis di interkosta ke 5 mit klavikula sinistra
P : terdengar bunyi pekak dmulai dari intercosta ke 2 sampai ke 5
mit klavikula sinistra
A : terdengar bunyi jantung normal S1,dan S2 (lup,dup) tidak ada
bunyi tambahan. Galllop (-),murmur (-)
b. Paru
I : perkembanga dinding dada simetris,tidak terlihat retraksi dinding
dada dan napas cuping hidung.
P : tidak terdapat nyeri tekan,vokal premitus seimbang
P : terdengar bunyi paru sonor
A : terdengar suara pernafasan vesikuer
c. Payudara : payudara nampak membesar, areola nampak
d. Puting susu : nampak menonjol keluar
e. Pengeluaran ASI : ketika ditekan belum keluar ASI
f. Masalah Khusus
Abdomen a. Uterus
b. TFU : 24 cm, kontraksi : ya/tidak
c. Leopold I : kepala/bokong/kosong
d. Leopold II
kanan : punggung/bagian kecil/bokong/kepala
kiri : punggung/bagian kecil/bokong/kepala
e. Leopold III : kepala/bokong/kosong
Penurunan kepala : sudah/belum
f. Leopold IV : bagian sudah masuk PAP
Pigmentasi :
Lineanigra : terdapat garis dari pusat sampai kesimpisis pubis
Striae :
Fungsi Pencernaan : baik
Masalah Khusus :-
Perineum dan Genital : tidak ada bekas luka jahitan
Vagina : varises : ya/tidak
Kebutuhan :
Keputihan : ada, sedikit
Jenis/warna : bening
Konsistensi : cair
Bau : tidak berbau
Hemorrhoid : derajat ..... lokasi ...... nyeri : ya/tidak
Masalah Khusus :-
Ekstremitas a. Atas
Edema : ya/tidak, lokasi ............
Varises : ya/tidak, lokasi ............
b. Bawah
Edema : ya/tidak, lokasi ...........
Varises : ya/tidak, lokasi ............
Reflek Patela +/- jika ada +1/+2/+3
Masalah Khusus :
R. PEMERIKSAAN PENUNJANG
S. PROGRAM TERAPI
Infus RL
Prenagen Emesis untuk gizi ibu hamil
T. ANALISA DATA
Tgl/Ja
Data Etiologi Problem
m
DS : Manajemen Kekuranga
- Pasien mengeluh kencang masih nutrisi n asupan
jarang. (I.03119) karena
- Pasien mengeluh lemas mual.
DO :
-BB pasien sebelum hamil 59 kg dan
setelah hamil menjadi 54 kg.
A : Lingkar lengan atas 21 cm
(kurang), BB saat hamil 5 bulan 54 kg
(normal)
10
B : Hb 10 (normal)
Dese
C : lemas, pucat, lesu, akral dingin,
mber
mukosa bibir kering
2020
D : pasien merasa mual hingga tak
nafsu makan dan tidak mau minum
susu.
IMT = BB (kg) / TB (m2)
= 54 / 1,55
= 22,47 ~ 22,5 (normal)
DS : Reduksi Kurangnya
-Pasien mengatakan cemas jika Ansietas pengetahua
teringat akan proses persalinan. (l.09314) n tentang
DO : kehamilan
-Pasien tampak khawatir
V. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. E
Ruang : Ruang Annisa
TT
D
Tgl/Ja No. Tujuan dan Hasil yang
Intervensi dan
m DP Diharapkan/ Kriteria Hasil
Na
ma
Terapeutik ;
- Sajikan makanan
secara menarik dan
suhu yang sesuai
- berikan suplemen
makanan , jika perlu.
Edukasi ;
- anjurkan posisi
duduk, jika mampu
- ajarkan diet yang
diprogramkan
2 Setelah dilakukan
tindakan Reduksi Ansietas
(l.09314)
keperawatan selama 1×24 jam
reduksi ansietas diharapkan Observasi
masalah teratasi dengan
Identifikasi saat
Kriteria hasil : tingkat anxietas
berubah (mis.
Indikator A T Kondisi, waktu,
stressor), edukasi
1. klien mampu 2 4 tentang kehamilan
Ajarkan distraksi
mengindentifikasi
relaksasi,
dan Identifikasi
kemampuan
mengungkapkan
mengambil
gejala cemas 2 4 keputusan
Anjurkan klien
2. TTV dalam batas
untuk tidak
normal memikirkan
banyak hal
3. postur tubuh dan
Monitor tanda
tingkat aktivitas 2 4 anxietas (verbal
dan non verbal),
menunjukan
berikan motivasi
berkurangnya kepada pasien dan
mendorong
kecemasan.
keluarga untuk
menemani pasien
Terapeutik
Ciptakan suasana
terapeutik untuk
menumbuhkan
kepercayaan
Temani pasien
untuk mengurangi
kecemasan , jika
memungkinkan
Pahami situasi
yang membuat
anxietas
Dengarkan dengan
penuh perhatian
Gunakan pedekatan
yang tenang dan
meyakinkan
Motivasi
mengidentifikasi
situasi yang
memicu kecemasan
Diskusikan
perencanaan
realistis tentang
peristiwa yang
akan datang
Edukasi
Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi
yang mungkin
dialami
Informasikan
secara factual
mengenai
diagnosis,
pengobatan, dan
prognosis
Anjurkan keluarga
untuk tetap
bersama pasien,
jika perlu
Anjurkan
melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif, sesuai
kebutuhan
Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi
Latih kegiatan
pengalihan, untuk
mengurangi
ketegangan
Latih penggunaan
mekanisme
pertahanan diri
yang tepat
Latih teknik
relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian obat
anti anxietas, jika
perlu
W. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. E
Ruang : Ruang Annisa
TTD
Tgl/Ja No.
Tindakan/ Implementasi Respon dan
m DP
Nama
X. EVALUASI
Nama Klien : Ny. E
Ruang : Di Ruang Annisa
Tgl/Ja TT
No. DP Perkembangan (SOAP)
m D
Indikator A E1 T
Kesulitan berkonsentrasi 3 4 5