Proposal Sinta
Proposal Sinta
Oleh
SINTA LIVIA ANDERZEN
(NIM : 20161152)
Oleh
SINTA LIVIA ANDERZEN
(NIM : 20161152)
ii
PERYATAAN PERSETUJUAN
Pemenuhan Defisit Perawatan Diri Pada pasien Yang Mengalami Harga Diri
Rendah Di Wilayah Kerja P uskesmas Bandar Jaya Lahat Tahun 2019.
NIM: 20161152
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Sinta livia anderzen NIM 20161152 dengan judul
pemenuhan defisit perawatan diri pada pasien Harga diri rendah Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bandar Jaya Lahat telah dilakukan perbaikan dan dipertahankan
didepan dewan penguji pada tanggal juni 2019.
DEWAN PENGUJI
H.A.Gani,Spd.SKM.S.Kep,M.KesYunikeS.Kep,Ns,M.Kes H.A.Somad,S.Kep,Ns,M.Kes
NIP.196609041989031003 NIP.198006192002122001 NIP. 197811081997031001
Mengetahui ,
Ka. Prodi Keperawatan Lahat
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nim : 20161152
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya sebagai hasil tulisan
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan karya tulis ilmiah ini hasil
v
PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Lahat. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, sangatlah sulit bagi
saya untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih kepada :
Tulis Ilmiah.
vii
8. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
Ilmiah
Penulis
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................5
1.3 Tujuan ......................................................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................................5
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................5
1.4.1 Bagi Klien/keluarga ........................................................................6
1.4.2 Bagi Pengetahuan Ilmu Teknologi .................................................6
1.4.3 Bagi Puskesmas Bandar Jaya .........................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 . Konsep Konsep Harga Diri Rendah .....................................................7
2.2 Asuhan kep Harga Diri Rendah.......................................... ..................8
2.3 Defisit perawatan diri ................................................................ ............10
2.4 Kemandirian dan aktivitas......................................................................12
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan studi kasus ...........................................................................15
3.2 Subjek Penelitian ..................................................................................15
ix
3.3 Fokus Studi ...........................................................................................15
3.4 Definisi Operasional .............................................................................15
3.5 Lokasi& Waktu Penelitian ....................................................................16
3.6 Instrumen Penelitian...............................................................................16
3.6. 1 Pengumpulan data .......................................................................16
3.6. 2 Metode pengumpulan data ..........................................................16
3.6.3 Langkah Pengumpulan Data .......................................................16
3.7 Analisa Data .........................................................................................17
3.8 Penyajian Data .......................................................................................17
3.9 Etika Penelitian .....................................................................................17
3.9.1 Prinsip Manfaat ............................................................................17
3.9.2 Prinsip Menghargai Hak Azasi Manusia ....................................18
3.9.3 Keadilan ......................................................................................18
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4. 1 Hasil Penelitian ......................................................................... .........19
1.4.1 Gambaran Lokasi Penelitian ......................................... .........19
1.4.2 Gambaran Subjek Studi Kasus ....................................... .........19
1.4.3 Pemaparan Fokus Studi ................................................. .........21
a) Hasil Pengkajian Awal Kemampuan Pemenuhan defisit
perawatan diri dengan cara melakukan ADL ............ .........21
b) Hasil Evaluasi Dalam Pemenuhan defisit perawatan diri
Subjek sesudah Dilakukan Intervensi Keperawatan
Dengan Cara melakukan ADL ................................... .........23
4.2 Pembahasan ................................................................................... .........29
4.2.1 Keterbatasan Penulisan ....................................................... .........30
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................ .........32
5.2 Saran ........................................................................................... .........32
5.2.1 Bagi Perawat dan RS ........................................................ .........32
5.3.1 Bagi Pengembangan dan penelitian .................................. .........33
DAFTAR PUSTAKA
x
DAFTAR TABEL
3. Rentan Respon
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN LAHAT
ABSTRAK
Dari data dinas kesehatan kabupaten lahat mencatat ada 620 penderita gangguan jiwa
dikabupaten lahat,dari 620 data yang diterima hasil laporan di 32 puskesmas,400 orang
dengan gangguan jiwa dalam pengobatan aktif 45 orang lainnya dalam keadaan
dipasung. Harga Diri Rendah adalah penilaian tentang pencapaian diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri.Harga Diri Rendah adalah
perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk hilangnya rasa percaya diri dan tidak
berharga diri. Tujuan Studi kasus ini adalah untuk megatasi pemenuhan defisit
perawatan diri pada pasien harga diri renda,untuk mengetahui adanya pengaruh
aktivitas mandiri dengan pemenuhan defisit perawatan diri pada pasien harga diri
rendah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan
studi kasus .responden dalam penelitian ini adalah dua orang pasien harga diri rendah
dengan kreteria pasien sudah mampu menyebutkan ppentingnya kebersihan
diri,penyebab, tandah dan gejalah, menyebutkan cara pemenuhan defisit perawatan diri
/ADL mendemonstrasikan cara merawat diri dengan melakukan aktivitas mandiri.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
dari empat orang didunia terjangkit gangguan jiwa atau neurologis.saat ini
adalah, sekitar 450 juta orang yang mengalami gangguan mental. Hampir
satu juta orang melakukan bunuh diri setiap harinya (Dina Manafe).
depresi,60 juta orang orang dengan gangguan bipolar, 21 juta orang terkea
skizofrenia dan 47,5 juta orang dengan dimensia. Secara global ,mayoritas
jiwa saat ini. Fakta yang dikeluarkan oleh organisasi kesehatan Dunia
mental Health Gap Action programe (mhGAP) pada tahun 2018 telah
memerkirakan bahwa lebih dari 75% orang dengan gangguan jiwa dinegara-
xiv
alkohol dan menyalahgunakan narkoba tidak memiliki akses pelayanan
jumlah 0,27%, ketiga adalah pada Sulawesi selatan dengan 0,26% ,dan
gangguan jiwa yang dimaksud dalam riset ini adalah gangguan jiwa berat
diAceh dikenal sebagai daerah konflik pada masa lalu selama hampir 30
tahun,daerah ini menjadi salah satu yang dicap rawan oleh pemerintah
mengapa Aceh memiliki prevalensi tinggi kusus gangguan jiwa berat yang
tinggi di indonesia.(Kurniawan,2018).
xv
Riskedas 2013 tidak hanya mencatat soal gangguan jiwa berat saja.
emosional ini dapat terjadi pada semua orang dan cenderung bisa pulih
seperti semula. Namun dapat juga gangguan ini berdampak secara serius
mencapai 11,6 jauh lebih dari skor rata-rata nasional yang hanya 6.
gangguan jiwa berat di indonesia ,dari keempat juta warga Bali, sebanyak
xvi
Sedangkan,pada tahun 2018 dilakukan Riset ulang oleh litbangkes
digunakan jadi seluruh indonesia menggunakan data 2013 ini hingga data
Riskedas 2018 diumumkan, maka data Riskedas tahun 2013 ini hingga data
Dari data dinas kesehatan kabupaten lahat mencatat ada 620 penderita
gangguan jiwa di kabupaten lahat,dari 620 data yang diterima hasil laporan
Lahat,2018).
tercatat dengan daftar kunjungan pada tahun 2017 yaitu pada bul
xvii
Pada penderita gangguan jiwa dan dari latar belakang telah diuraikan
Perawatan Diri Pada Paien Yang Mengalami Harga Diri Rendah Diwilayah
2019.
1.3 Tujuan
Tahun 2019.
xviii
1.4 Manfaat Penelitian
xix
BAB II
TINJAUAN KASUS
xx
interpersonal yang tidak baik(tidak sehat) dimulai dengan perasaan kesepian
B.A,2002). Harga Diri Rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri
termasuk hilangnya rasa percaya diri dan tidak berharga diri. Menurut
berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap
diri sendiri dan kemampuan diri ( Keliat, B.A dan Akemat, 2007)
Berikut ini tanda dan gejalah dari Harga Diri Rendah Mengkritik diri
Respon Respon
Adaptif
Maladaptif
xxi
Aktualisasi Konsep Harga diri Keracunan
Dersonalisasi
tahap awal dari dasar utama dari proses keperawatan dan merupakan proses
pencetus).
biologis dan . Faktor psikologis, Faktor sosial .Pada tahap ini pengkajian
aspek yang perlu dikaji adalah faktor predisposisi, faktor presipitasi dan
dipengaruhi kerja hormon secara umum. Hal ini berdampak juga pada
yang dapat mengakibatkan klien mengalami gangguan pada kasus harga diri
xxii
berhubungan dengan emosi. Berdasarkan faktor psikologis, harga diri
dalam menjalankan peran dan fungsi. Dari segi psikologis hal-hal yang
meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistis, orang
tua yang tidak percaya pada anak, tekanan teman sebaya, peran yang tidak
sesuai dengan jenis sebaya, peran yang tidak sesuai dengan jenis kelamin,
terjadinya harga diri rendah yang kronis adalah status ekonami, lingkungan ,
kultur sosial yang berubah . faktor kultur dapat dilihat dari tuntutan peran
harga diri rendah kronis, seperti pada kasus kejadian harga diri rendah
kronis , seperti pada kasus wanita sudah harus menikah jika umur mencapai
(2009), standar pengkajian harga diri rendah pada faktor kognitif meliputi
:Klien meras malu, klien merasa tidak berguna, Klien merasa tidak memiliki
fisiologis yaitu : Klien sulit tidur, Klien merasa lemas, Klien merasa pusing,
xxiii
Bergerak lambat, Kurangnya kontak mata dan yang terakhir yaitu Faktor
Salah satu terapi sebagai intervensi yang dapat digunakan pada pasien
perawatan diri secara mandiri, kecuali bila orang itu tidak mampu
xxiv
melengkapi aktivitas keperawatan diri secara mandiri seperti
diri .
fitria,2009).
xxv
A. Membina hubungan saling percaya, tindakan yang dilakukan
diri rendah.
disukai klien
Evaluasi yang dilakukan pada pasien yang harga diri rendah untuk
xxvi
2.4 Kemandirian dan Aktivitas Sehari-Hari
Aktivitas adalah kegiatan melakukan pekerjaan sehari-hari secara
rutin. Aktivitas ini bertujuan sebagai pemenuhan kebutuhan individu dalam
menjalani hidup.Aktivitas atau Activity Daily Living(ADL) meliputi
makan,minum, berpakaian, mandi, dan berpindah tempat (Hardywinito &
Setiabudi, 2005).
ADL dilakukan sebagai keterampilan seseorang untuk merawat
dirinya secara mandiri. Menurut Hardywinito & Setiabudi (2005), ADL
dibagi atas beberapa macam, yaitu : (1) ADL dasar, merupakan
keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seseorang meliputi berpakaian,
makan, minum, toileting, mandi dan berhias diri. (2) ADL instrumental
merupakan keterampilan yang berhubungan dengan penggunaan alat atau
benda untuk menunjang kegiatan sehari-hari, seperti menyiapkan makan,
mengetik, menggunakan telfon, menulis, dll. (3) ADL vokasional
merupakan keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan atau kegiatan
sekolah. (4) ADL non vokasional merupakan aktivitas yang bersifat
rekreasi, hobi, dan mengisi waktu luang.
Menurut Maryam (2008) untuk melakukan penilaian kemampuan
aktivitas dapat dilakukan dengan menggunakan indeks kemandirian Katz
berdasarkan evaluasi fungsi mandiri atau bergantung dari klien dalam hal
makan, mandi, toileting, kontinen (BAB/BAK), berpindah ke kamar mandi
dan berpakaian. Penilaian kemandirian dalam melakukan activity daily
living sebagai berikut :Mandi, Mandiri : bantuan hanya pada satu bagian
mandi (seperti punggung atau ektremitas yang tidak mampu) atau
mandi sendiri sepenuhnya.Bergantung : bantuan mandi lebih dari satu
bagian tubuh, bantuan masuk dan keluar dari bak mandi, serta tidak mandi
sendiri. Berpakaian ,Mandiri : mengambil baju dari lemari, memakai
pakaian, melepaskan pakaian, mengancing / mengikat pakaian/ Bergantung
: tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya sebagian, Toiletting, Mandiri
: masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian membersihkan genitalia
sendiri.Bergantung : menerima bantuan untuk masuk ke kamar kecil dan
menggunakan pispot. Kontinen, Mandiri : BAB dan BAK seluruhnya
xxvii
dikontrol sendiri, Bergantung : inkontinsia persial atau total yaitu
menggunakan kateter dan pispot, enema dan pembalut / pampers, Makanan,
Mandiri : mengambil makanan dari piring dan menyuapinya sendiri,
Bergantung : bantuan dalam hal mengambil makanan dari piring dan
menyuapinya, tidak makan sama sekali, dan makan parenteral atau melalui
Naso Gastrointestinal Tube (NGT).
BAB III
METODE STUDY KASUS
Jenis Penelitian ini adalah deskriktif dalam bentuk study kasus untuk
yang mengalami Harga Diri Rendah diwilayah kerja puskesmas bandar jaya
Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang pasien Harga diri
xxviii
Fokus studi dalam penelitian adalah perubahan kemandirian pasien
mei 2019.
intervensi keperawatan.
xxix
b. Melakukan penyeleksian
𝐹
𝑃= 𝑥 100 %
𝑁
Keterangan :
P : Prosentase
xxx
Menurut Nursalam, 2008 prinsip etika menjelaskan bahwa data dapat
to self determination).
xxxi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
meliputi penjabaran data umum dan data khusus serta analisis mengenai
diri rendah di Ruangan Nafza di wilayah kerja puskesmas bandar jaya lahat.
berikut:
Responden 1
xxxii
Responden I berusia 31 tahun, beragama Islam,alamat merapi
timur, pendidikan terakhir SD. responden I masuk ruang perawatan
tanggal 27 april 2017,dengan alasan sering marah-marah,mudah
tersinggung, berbicara sendiri, dan terkadang klien berdiam di dalam
kamar tidak mau keluar. Pasien pernah dirawat sebelumnya di
puskesmas merapi selama 1 bulan. Kegiatan subyek saat ini yaitu
sering melakukan aktivitas dikamar seperti merenung,menghindar
dari orang lain, tidur dan jarang keluar kamar. ADl yang mampu
dilakukan yaitu hanya mandi, makan dan minum. Untuk kegiatan
seperti menyapu dan membersihkan ruangan dan aktivitas lainnya
selalu di suruh dan perlu di motivasi.
Responden II
Responden II berusia 26 tahun, beragama Islam, alamat
dan terkadang klien berdiam di dalam kamar tidak mau keluar dan
xxxiii
1.4.3 Pemaparan Fokus Studi
a). Hasil Pengkajian Awal Kemampuan ADL dan Tingkat
Kemandirian Subyek
Berdasarkan tahapan proses keperawatan, maka langkah
pertama yang harus dilakukan pada pasien Harga diri rendah
adalah pengkajian. Dalam studi kasus ini pengkajian awal yang
dilakukan berfokus pada kemampuan pasien dalam melakukan
ADL, dan tingkat kemandiriannya.
Berdasarkan hasil studi, dapat diketahui bahwa saat
pengkajian awal terhadap aktivitas subyek dalam melakukan
ADl dan tingkat kemandiriannya dapat dilihat seperti pada 4.1
dan diagram 4.1
Tabel Hasil Pengkajian (Observasi) Awal Dua Orang responden
Prosentase Kemampuan Berdasarkan
Tingkat Kemandirian Tingkat
Responden Aspek yang dinilai
Kemandirian
M P T
xxxiv
dengan baik
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Tn S NY D
Minimal 15,00% 10,00%
Partial 25% 25,00%
Total 60,00% 65,00%
xxxv
Setelah melakukan pengkajian (observasi) awal terkait ADL dan
kemandirian pasien, dilakukan intervensi keperawatan dengan
menggunakan pemenuhan defisit perawatan diri yang dilakukan untuk
meningkatkan atau memperbaiki kondisi fisik, emosi, kognitif, dan sosial
pasien, sehingga diharapkan dapat memperbaiki motivasi yang berdampak
pada peningkatan kemampuan dan kemandirian pasien dalam melakukan
ADL. Kegiatan ini dilakukan setiap hari selama 3 hari berturut-turut dan
masing-masing kegiatan dilakukan selama 35 menit.
Prosentase Kemampuan
Tingkat
Hari Aspek yang dinilai berdasarkan tingkat Kemandirian
Kemandirian
M P T
xxxvi
Mampu melakukan
25% 25% 50%
mandi dengan baik
Mampu berdandan
0% 25% 75%
dengan baik
Total
15% 25% 60%
Mampu melakukan
0% 75% 25%
mandi dengan baik
Mampu berdandan
25% 50% 25%
dengan baik
xxxvii
makan dengan baik
Total
15% 60% 30%
Mampu melakukan
75% 25% 0%
mandi yang baik
Mampu berdandan
100% 0% 0%
dengan baik
Mampu melakukan
Ke-3 75% 25% 0% Minimal care
makan dengan baik
baik
Total
90% 10% 0%
xxxviii
100,00%
90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3
Minimal 15,00% 15,00% 90,00%
Partial 25% 60,00% 10,00%
Total 60,00% 30,00%
Kemandirian
M P T
xxxix
Mampu melakukan
25% 25% 50%
mandi dengan baik
Mampu berdandan
0% 25% 75%
dengan baik
baik
Total
10% 25% 65%
Mampu melakukan
0% 75% 25%
mandi dengan baik
Mampu berdandan
25% 50% 25%
dengan baik
xl
makan dengan baik
baik
10% 65% 30%
Total
Mampu melakukan
100% 0% 0%
mandi dengan baik
Mampu berdandan
75% 25% 0%
dengan baik
baik
Total
90% 10% 0%
xli
Selanjutnya untuk memperjelas perbedaan kemampuan responden
100,00%
90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari ke-3
Minimal 10,00% 10,00% 90,00%
Partial 65,00% 65,00% 10,00%
Total 30,00% 30%
defisit perawatan diri pasien meningkat dengan katagori partial care dan
xlii
4.2 Pembahasan
terhadap kemandirian pada pasien harga diri rendah diperoleh hasil adanya
dan BAK/BAB) hal itu ditunjukkan adanya perubahan nilai katagori buruk
ke baik sesudah diajarkan aktivitas ADL pada pasien dengan masalah defisit
xliii
perawatan diri pasien minimal care. Hal ini terjadi karena responden
sebelummya sudah perna dirawat dan perna dapat terapi TAK sehingga
mudah sehingga lebih mudah beradaptasi dan mudah mengikuti terapi yang
motivasi klien.
yaitu partial care. setelah observasi harian minimal care ke 3 klien bertahan
oleh beberapa hal antara lain: faktot kebosanan, dan kesulitan pasien
beradaptasi terhadap latihan yang diberikan bisa sebagai faktor yang dapat
xliv
Dalam studi kasus ini penulis menemui hambatan sehingga
c). Peneliti tidak bisa melakukan observasi setelah jam dinas selesai
optimal.
xlv
BAB V
5.1 Kesimpulan
tingkat kemampuan dari total care ke partial care dan berubah ke minimal
defisit perawatan diri dengan skor kemampuan pasien lebih dominan pada
care .
5.2 Saran
Berdasarkan analisa dan kesimpulan penelitian, maka dalam sub bab ini
xlvi
Dapat memberikan sarana untuk dilakukan pemenuhan defisit
xlvii
DAFTAR
PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kota Palembang. 2018. Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun
(2018). http://dinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen122-
166.pdf.
Fitria. 2009. Tanda Dan gejalah harga diri rendah Jakarta: Salemba Medika.
Kurniawan, F(2018). Daerah mana yang punya kasus gangguan jiwa terbanyak?.
http://tirto.id/daerah-mana-yang-punya-kasus-gangguan-jiwa-terbanyak-
cCCb diakses pada tanggal 2 Januari 2018.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Peran Keluarga Dukung
Kesehatan Jiwa
Masyarakat..http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/rkd2013/Lap
oran riskesdas2013 final.pdf diakses pada tanggal 6 Oktober 2016.
Maryatun,S.(2017). Buku Ajar Keperawatan Jiwa1. Unsri Palembang: Universitas
Sriwijaya.
Prabowo,E. (2006). Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Nuha Medika
Profil puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat Tahun 2017
Rekam Medis, Jumlah Kunjungan pasien dengan gangguan jiwa di puskesmas
Bandar Jaya Kabupaten Lahat tahun 2017
Riset Kesehatan Dasar. (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
RI, Penyajian Pokok-Pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013.
http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/rkd2013/Laporan_riskesd
as_2013_final.pdf.
.Sutejo.2017.Keperawatan Kesehatan Jiwa;Prinsip dan Praktek Asuhan
Keperawatan Jiwa.Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Yusuf,Fitryasari,R,Nihayati,H.E,2015.Buku Ajar Keperawatan Kesehatan
Jiwa.Jakarta : Salemba Medika.
xlviii
DAFTAR LAMPIRAN
xlix
l
li